Page 1
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dari pengertian tersebut, nampak bahwa UU
Sisdiknas menekankan pendidikan sebagai suatu proses, dimana terdapat kegiatan
pembelajaran didalamnya. Pengertian ini berbeda dengan pengertian yang
dikemukakan oleh sumber yang lain.
Menurut Bruner (Ratna Wilis 2011 : 74) ada empat tema tentang pendidikan
yaitu:
- Struktur pengetahuan , Kurikulum hendaknya mementingkan struktur
pengetahuan. Hal ini perlu sebab dengan struktur pengetahuan , kita dapat
menolong siswa untuk melihat fakta – fakta yang kelihatanya tidak memiliki
hubungan , dapat dihubungkan dengan yang lain ,dan pada informasi yang
telah mereka miliki.
- Kesiapan Belajar , terdiri atas penguasaan keterampilan yang sederhana yang
dapat mengisinkan seseorang untuk mencapai keterampilan yang lebih tinggi
Page 2
12
- Dengan intuisi adalah teknik –teknik intelektual untuk sampai pada formulasi
tanpa melalui langkah analisis
- Motivasi atau keinginan untuk belajar dan cara-cara yang tersedia pada para
guru untuk merangsang motivasi siswa
Bertolak dari pengertian pendidikan yang telah dikemukakan oleh beberapa
sumber tersebut, maka salah satu bentuk kegiatan yang mutlak ada dalam
pendidikan adalah belajar.
2.2 Hasil Belajar
2.2.1. Pengertian Belajar
Terdapat berbagai pengertian belajar menurut beberapa ahli pendidikan.
Sujiati (2011:10) mengemukakan berbagai pengertian sebagai berikut:
a.Belajar menurut Ernest R Hicgard adalah proses pembuatan yang dengan
sengaja biasa menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari
perubahan yang ditumbulkan sebelumnya.
b.Menurut Gagne,belajar merupakan perubahan yang diperlihatkan dalam bentuk
tingkah laku,yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam
situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu.
c.Menurut para ahli psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan,yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidup.
d.Menurut Sardiman, belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknyakepribadianseutuhnya
Page 3
13
Berbagai definisi belajar tersebut, nampak bahwa definisi yang
dikemukakan oleh Sardiman lebih cocok dengan konteks belajar pada lingkup
pendidikan formal. Dalam kerangka ini, salah satu tujuan belajar adalah untuk
menguasai materi ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah formal. Belajar
adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
2.2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil tidaknya suatu pembelajaran siswa dipengarhui faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor internal dan eksternal. Slameto (2003 : 5)
mengemukakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
Faktor intern , yaitu faktor yangg ada dalam diri individu. Faktor intermn
meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor
jasmaniah seperti : kesehatan , cacat tubuh . faktor psikologis seperti : intelegensi,
perhatian , minat , bakat , motif , kematanagan , kesiapan. Faktor kelelahan seperti
: kelelahan jasmani dan kelelahan Rohani ; Faktor Intern , yaitu faktor yang ada
diluar iniviidu. Meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidik , keadaan ekonomi keluarga ,
suasana rumah , pengertian orang tua , dan latar belakang kebudayaan. Faktor
sekolah seperti metode mengajar , kurikulum, relasi guru denngan siswa , relasi
siswa dengn siswa , disiplin sekolah , cara belajar. Faktor masyarakat , mass
media , teman bergaul , bentuk kehidupan masyarakat.
Faktor Internal :
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor – faktor internal ini meliputi faktor
fisiologi dan psikologis.
Page 4
14
1) Faktor Fisiologis adalah faktor – faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu. Faktor – faktor ini debedakan menjadi dua macam:
a) Keadaan tonus (tegangan otot) jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktivitas belajar seseorang, maka perlu ada usaha untuk
menjaga kesehatan jasmani.
b) Keadaan fungsi jasmani/fisiologis, selama proses belajar berlangsung
peran fungsi fisioligis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil
belajar , terutama panca indera.
2) Faktor Psikologis
a) Faktor – faktor Psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis merupakan
faktor yang ada pada dirisiswa yang berhubungan dengan keadaan
kejiwaan dari setiap siswa yang bersangkutan. Faktor yang termasuk
aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitasdan kualitas
perolehan pembelajaran siswa diantara faktor- faktor rohaniah siswa
yang pada umumnya yanglebih essensial adalah kecerdasan siswa /
intelegensi siswa, motivasi , sikap , perhatian , ingatan , minat , dan
bakat
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang dimaksud faktor internal yang
berhubungan dengan hasil belajar dalam penelitian yang akan dilakukan ini faktor
yang timbul dari dalam diri siswa yaitu kecerdasan , kreatifitas , bakat motivasi ,
dan minat yang dimiliki oleh seorang siswa.
Faktor Eksternal :
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap cara belajar dikelompokan menjadi tiga
faktor , yaitu faktor keluarga , faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Page 5
15
Selanjutnya Bloom dalam Leny Susilawati (2011: 10) mengklasifikasikan
tujuan dari belajar menjadi 3 ranah yaitu :
1. Ranah Kognitif , berkenaan denman hasil belajar intelektual yang
meliputi aspek – aspek penghetahuan , ingatan pemahaman , aplikasi ,
analisis, sintesis, dan evaluasi disebut kognitif tingkat tinggi:
2. Ranah Afektif ,berkenaan dengan sikap yang meliputi aspek-aspek
penerimaan , tanggapan , keyakinan, organisasi, dan internalisasi
3. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan
bertindak meliputi aspek-aspek gerakan reflek , keterampilan gerakan
dasar, kemampuan preseptual , keharmonisan atau ketepatan dan
gerakan ketrampilan komplek.
Menurut Witherington dalam Leny Susilawati (2011 : 10) mengatakan
bahwa belajar adalah suatu perubhan dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai poola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan , sikap , kebiasan,
kepandaian , atau suatu pengertian. Tingkah laku yang mengalami perubahan
karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian , baik phisik maupun fisik
, seperti perubahan dalam pengertian , pemecahan suatu maslah atau berfikir ,
keterampilan , kecakapan , kebiasaan maupun sikap.
Keberhasilan belajar pada masa awal kehidupapan seseorang, kita akan
melihat faktor-faktor umum keberhasilan belajar pada umumnya. Dalam hal ini
kita akan melihat keberhasilan dalam belajar dari toga faktor penting yakni faktor
internal pembelejar dan kedua adalah faktor eksternal. Kedua faktor ini
sesungguhnya saling terkait, karena bisa jadi karena faktor internal maka faktor
eksternal yang buruk dapat diatasi, demikian pula sebaliknya.
1) Faktor Internal
Dalam membahas keberhasilan dari faktor internal, faktor internal yang
dimaksud dalam tulisan ini adalah faktor keberhasilan belajar yang datang dari
Page 6
16
diri siswa atau subjek belajar. Baik faktor pisiknya maupun faktor psikisnya.
kita akan membahas terlebih dahulu faktor psikisnya. Dalam hal ini ada
berbagai model klasifikasi pembagian macam-macam faktor psikologis yang
diperlukan dalam kegiatan belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam bahasain ini adalah faktor kesuksesan belajar yang
ditunjang oleh faktor-faktor yang berada di luar pribadi subyek belajar, dalam
hal ini tentunya menyangkutbeberapa hal diantaranya faktor guru, keadaan
lingkungan dan media yang digunakan. Guru sebagai sosok sentral dalam
kegiatan pembelajaran tentunya merupakan sosok yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar siswa utamanya yang mengunakan jalur
pendidikan formal. Eksistensi guru tentunya diakui oleh semua golongan
dalam hal keberhasilan belajar anak. Keadaan lingkungan, seperti penerangan,
kenyamanan, ada musik latarnya merupakan kondisi yang kondusif untuk
keberhasilan belajar. Oleh karena itu keadaan lingkungan sekitar dalam belajar
dapat direkayasa sedemikian rupa untuk keberhasiln belajar. Tentunya hal ini
adalah bagian dari strategi pembelajaran yang dapat di buat oleh semua pihak
yang berkepentingan terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini tentunya
peran guru haruslah cukup besar andilnya dalam menyediakan keadaan
lingkungan yang baik.
Belajar yang dapat ditangkap dari uraian di atas adalah usaha manusia untuk
menjadikan dirinya lebih baik dari sikap atau ilmu pengetahuan dan mencapai
suatu tujuan dari usahanya tersebut.
2.2.3 Pemahaman Hasil belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “ hasil “
dan “belajar” yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk memahami
lebih mendalam mengenai makna hasil belajar , akan membahas pengertian “hasil
“ dan” belajar “
Page 7
17
Menurut Djamarah 2000 ( dalam Lenny susilawati 2011) , hasil adalah
prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan , diciptakan , baik secara
individu maupun kelompok. Hasil tidak pernah dihasilkan selam orang tidak
melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuahprestasi dibutuhkan perjuangan
dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan , sungguh-sungguh
dan kemauan yang tinggidan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk
mencapainya
Dalam Slameto (2003 : 2) Hasil belajar merupakan suatu interaksi hasil
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru , tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa , hasil belajar merupakam puncak
proses belajar yang merupakan buktidari suatu usaha yang telah dilakukan.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah lagu yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
Oemar Hamalik ( 2004 : 30 ) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau
pelatihan, perubahan yang terjadi dapat diamati melalui beberapa aspek berikut :
1. Pengetahuan
2. Pengertian
3. Kebiasaan
4. Keterampilan
5. Apresiasi
6. Emosional
7. Hubungan sosial
8. Jasmani
9. Etis
10. Sikap
Page 8
18
Hasil belajar dapat dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam individu
akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya.
Hasil individu dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan secara bertahap
selama proses belajar mengajar itu berlangsung. Evaluasi dapat dilakukan pada
awal pelajaran, selama pelajaran berlangsung atau pada akhir pelajaran
Menurut Oemar hamalik (2004:155)hasil belajar nampak sebagai terjadinya
perubhana pengetahuan, sikap , dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya , misalnya dari tidak tahu menjadi tahu , sikap tidak sopan menjadi
sopan dan sebagainya.
Gagne mengemukakan tiga macam hasil belajar (Ratna Wilis 2011 : 118)
tiga diantaranya bersifat kognitif , afektif , dan psikomotorik.
Tabel 2.1 Hasil Belajar yang Diharapkan (Kognitif-Afektif-Psikomotor)
Kognitif Afektif Psikomotorik
- Menguasai materi
dasar-dasar
Hasrat untuk mempelajari
banyak tentang fungsi
dan gejala yang timbul
Melakukan atau
mempraktekan
berdasarkan teori
Berbagai tipe hasil belajar yang tepat dalam dimensi hasil tuntas/tujuan
langsung,biasanya mencakup tiga ranah yaitu : kognitif, afektif , dan psikomotor
( Bloom dalam Slameto 2003 : 36). Dari berbagai pengertian diatas hasil belajar
yaitu suatu hasil dari usaha yang diperoleh seseorang atas usaha atau evaluasi
yang didapatkan sebelumnya.
Page 9
19
2.2.4. Manfaat dan Fungsi Hasil Belajar
Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada proses belajar mengajar
bertujuan untuk:
(1) mengetahui kemajuan belajar siswa, baik sebagai individu maupun
anggota kelompok/kelas setelah ia mengikuti pendidikan dan pembelajaran dalam
jangka waktu yang telah ditentukan.
(2) mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen
pembelajaran yang dipergunakan guru dalam jangka waktu tertentu. Komponen
pembelajaran itu misalnya menyangkut perumusan materi pembelajaran,
pemilihan metode pembelajaran, media, sumber belajar, dan rancangan sistem
penilaian yang dipilih.
(3) menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa, dan
(4) membantu siswa untuk memilih sekolah, pekerjaan, dan jabatan yang
sesuai dengan bakat, minat, perhatian, dan kemampuannya.
Dari tujuan tersebut, menunjukkan bahwa penilaian hasil belajar pada
dasarnya tidak hanya sekedar mengevaluasi siswa, tetapi juga seluruh komponen
proses pembelajaran, seperti guru, Tujuan belajar pada materi ini diharapkan :
(1) dapat menjelaskan tujuan penilaian hasil belajar;
(2) dapat menyebutkan fungsi penilaian hasil belajar metode, dan media
pembelajaran. Karena kegiatan pembelajaran tidak semata-mata diorientasikan
kepada siswa, tetapi merupakan system yang melibatkan semua komponen
pembelajaran yang akan digunakan untuk perbaikan bidang pengajaran dan hasil
belajar, fungsi diagnosis dan usaha perbaikan, fungsi penempatan dan seleksi,
Page 10
20
fungsi bimbingan dan penyuluhan, perbaikan kurikulum, dan penilaian
kelembagaan. Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku pada diri siswa. Oleh sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh
mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya.
Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil
tindakan perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan.
Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui
tercapai tidaknya perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik
bagi upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh
mana keefektifan proses pebelajaran dalam mengupayakan perubahan tingkah
laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu
sama lain sebab hasil belajar yang dicapai siswa merupakan akibat dari proses
pembelajaran yang ditempuhnya (pengalaman belajarnya). Sejalan dengan
pengertian diatas maka penilaian berfungsi sebagai berikut:
a. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran. Dengan fungsi
ini maka penilaian harus mengacu pada rumusanrumusan tujuan pembelajaran
sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa,
strategi pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran, dll.
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang
tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan pelajar
Page 11
21
siswa dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai
prestasi yang dicapainya.
(http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2012/07/tujuan-dan-fungsi-
penilaian-hasil.html , 18 April 2013 17:04)
2.3 Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan
menggunakan waktu dan kegiatan yang disertai dengan modal dan resiko serta
menerima balas jasa dan kepuasan atau kebebasan pribadi ( Eman Suherman
2009 : 16).
Menurut Joko Sutrisno pendidikanya yang berwawasan kewirausahaan
dalam pendidikanya menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi kearah
pembentukan kecakapan hidup(lifeskill) pada peserta didiknya melalui kurikulum
yang terintegrasi yang dikembangkan disekolah..Faktor –factor yang berperan
dalam membuka dan menerapkan minat untuk berwirausaha disekolah adalah
menyangkut.:
Aspek kepribadian para siswasendiri.
Hubungan dengan teman-teman disekolah.
Hubungan dengan orang tua dan famili.
Hubungan dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pemicu dan dorongan agar siswa mau berusaha adalah :
Adanya praktek kecil –kecilan dalam bisnis dengan temannya,Adanya tim bisnis
disekolah yang dapat diajak bekerjasama dalam berwirausaha.
Page 12
22
SMA terdiri dari tiga jurusan yaitu IPA,IPS, dan Bahasa. Sementara di SMA
terdiri dari berbagai keterampilan. Itulah sebabnya pemanfaatan desaign
pembelajaran kewirausahaan pada jenjang pendidikan menengah hendaknya betul
betul tertata dengan baik dalam konsepsi yang relatif menyeluruh mulai soal ,
penetapan wakt pembelajaran , pelaksanaannya sampai evaluasi dan langkah-
langkah tindak lanjut( Eman Suherman :107)
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa tujuan pembellajaran ialah
tertanamnya atau terbentuknya jiwa , semangat dan nilai – nilai kewirausahan ,
sehingga siswa menjadi individu yang mandiri, kreatif dan inovatif serta mampu
melaksanakan jiwa kirausaha dalam kehidupan ketika belajar maupun masa
depanya. Kewirausahaan di SMA merupakan suatu mata pelajaran yang masih
satu rumpun dengan ekonomi untuk mendidik siswa agar mandiri dan kreatif.
Mata pelajaran kewirausaahan dimana melatih pula untuk belajar dalam
konsep belajar. Belajar juga dipengaruhi motivasi belajar pula dalam individu
siswa maka motivasi belajar siswa sangat penting untuk pendalaman dan hasil
belajar di mata pelajaran kewirausahaan. (Eman Suherman :108 , 109).
2.4 Motivasi Belajar
2.4.1 Motivasi
Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana
dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan
(goal ) atau perangsang.Motivasi adalah suatu dorongan bagi seseorang untuk
berubah menjadi lebih baik. Motivasi diperlukan untuk siswa tahu bahwa siswa
Page 13
23
ada dukungan dari belakang. Ini juga ada didalam dukungan orang tua yang
berperan dalam proses belajar. Prestasi yang diraih tidak luput dari dukungan
orangtua yang mendukung psikis anak sebagai siswa.
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar , para ahli
sukar mendefinisikan , akan tetapi motivasi berhubungan dengan : perilaku ,
kekuatan merespon setelah belajar peserta didik memilih melakukan tindakan
tertentu dan ketahanan perilaku. (Martinis Yamin 2011:216)
Menurut Mc. Donald (Martinis Yamin 2011:216) motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan.pengertian yang dikemukakan oleh Mc Donald
ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu , yakni motivasi
itu mengawalinya terjadinya perubahan energi , ditandai dengan adanya feeling
dan dirangsang karena adanya tujuan.
Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang
untuk dapat melakukan kegiatan belajardan menambah keterampilan ,
pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapainya
suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan melakukan aktifitas
belajar.( Martinis Yahmin 2011:216)
Page 14
24
2.4.2 Ciri ciri Motivasi :
Menurut Sardiman AM (2004 ,Enny Hartantik,2008 : 21), motivasi memiliki
ciri- ciri sebagai berikut :
a. Tekun menghadapi Tugas
b. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.
c. Menunjukan minat terhadap bermacam- macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau kurang krearif
Macam motivasi:
a. Menurut WS.Winkel (Enny Hartantik,2008 : 21):
1. Motivasi instrinsik : motivasi yang muncul karena tidak perlu adanya
rangsangan dari luar
2. Motivasi ekstrinsik : motivasi yang muncul karena adanya dorongan dari
luar
b. Menurut Siti Partini Suadirman(Enny Hartantik,2008 : 21)
1. Motif murni : dapat dorongan yang kuat terhadap hasil belajar itu sendiri
2. Motivasi kurang Murni : motivasi yang bersumber pada ketakutaan
terkena hukuman.
Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar
, siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik pula. Dengan kata lain bahwa
dengan adanya motivasi , seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi yang
baik.(Enny Hartantik,2008 : 23).
Page 15
25
2.4.3. Teori Motivasi
Mc Clallend mengemukakan teori tentang motivasi yaitu Teori kebutuhan
berprestasi bahwa ada 3 hal yang melatar belakangi motivasi seseorang ( Martinis
Yamin 2011 : 226)
1. The need for archievement
Yaitu kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan,
menguasai berbagai keahlian , atau memiliki standar timggi. Orang yang
memilki need for achiement tinggi biasanya selalu ingin menghadapi
tantangan baru untuk mencapai tingkat kebebasan tinggi. Imbalan yanng
diharapkan dari seseorang yan memiliki need for achivement tinggi
biasanya berupa pengakuan darimasyarakat akan kesuksessan yang dicapai ,
sehingga menimbulkan perasaan positif dari oranga tersebut untuk selalu
berusaha menghadapi tantangan.
2. The Need For Authority And Power
Yaitu kebutuhan akan kekuasaan dimana kebutuhan tersebut didasari pada
keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Terdapat 2
need for authority and power , 1) kekuasaan pribadi , contohnya seorang
pemimpin perusahaan yang terus mencari posisi paling tinggi agar dapat
mengatur orang lain dan mengarahkan kemana tujuan yang ingin dicapai, 2)
kekuasaan sosial adalahkekuasaan yang digunakan untuk hal yang berkaitan
denngan kepentingan sosial.
Page 16
26
3. The Need For Affilitation
Yaitu kebutuhanyangg didasari oleh keinginan untukmendapatkan atau
menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain dan merasa ingin
disukai dan diterima oleh sesamanya. Mc Clelland mengatakan bahwa
kebutuhan yang kuat pada afiliasi akan mempengaruhi obyektifitas
seseorang. Sebab jika ia merasa ingin disukai , makan akan melakukam
apapun agar orang lain suka akan kebutuhanya
2.4.4.Motivasi Belajar Siswa
Alasan mengapa manusia belajar , untuk tujuan apa , kapan dimana manusia
belajar. Pertanyaan pertanyaan yang mempunyai motif dalam setiap diri manusia.
Bahri 2002 (Leny Susilawati 2011: 28) menyatakan fungsi motivasi dalam belajar
sebagai pendorong perbuatan , penggerak perbuatan , dan pengarah perbuatan .
sedangkan motivasi belajar Winata (Leny Susilawati 2011: 28) mengemukakan
bahwa motivasi belajar pada hakikatnya merupakan kekuatan mental yang
mendorong terjadinya proses dalam diri siswa. Apabila motivasi belajar siswa
kuat , maka kegiatan belajarnya akanmeningkat , sebaliknya apabila motivasinya
lemah maka akan melemahkan kegiatan belajarnya dan berakibat mutu hasil
belajarnya akan rendah. Artinya tujuan belajar tidak akan tercapai sebagaimana
mestinya.
Sadirman (2011: 76 ) menyatakan menyatakan bahwa seseorang melakukan
aktivitas mendorong aktivitas didorong oleh adanya faktor-faktor kebuthan
biologis , instrinsik , unsur – unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh
Page 17
27
perkembangan budaya manusia. Jadi motivasi selalu terkait dengan soal
kebutuhan , karena seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada
sesuatu bila merasa ada sesuatu kebutuhan. Dengan demikian teori tentang
motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis , seperti haus , lapar , kebutuhan untuk istirahat ;
2. Kebutuhan akan keamana yaitu rasa aman bebas dari rasa takut dan
kecemasan;
3. Kebutuhan akan cinta dan kasih , rasa terima dalam suatu masyarakat;
4. Kebutuhan untuk mewujudkandiri sendiri, yakni mengembangkan bakat
dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial ,
pembentukan pribadi.
Disamping itu ada teori – teori lain yang perlu diketahui : (1) Teori instink ;
tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis binatang ; (2) teori
fisiologis : semua tindakan manusia itu berakar pada semua usaha memenuhi
kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik ; (3)
Teori pwikoanalitik : lebih menekan pada unsur – unsur kejiwaan yan ad pada diri
manusia.
Banyak dikemukakan oleh Sadirman A.M tentang Belajar dan Motivasi
Belajar seperti berikut:
Dalam kegiatan belajar ( Sadirman 2011 : 75) , motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar , sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
itelektual. Peranan yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah , merasa
senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat ,
akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Seorang siswa memiliki inteligensia cukup tinggi , boleh jadi gagal karena
kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat.
Page 18
28
Disini tugas guru juga harus mampu memberikan motivasi dalam kegiatan
belajar.memberi motivasi kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk
melakukan sesuatu. Pada awalnya siswa akan merasa ada kebutuhan dan ingin
melakukan sesuatu kegitan belajar( Sadirman 2011 : 78)
Motivasi belajar bertalian dengan tujuan , misalnya para pelajar mengurung
dirinya dikamar untuk belajar karena akan menghadapi ujian pada pagi harinya.
Ini berarti motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal
tersebut ada 3 fungsi motivasi ( Sadirman 2011 : 83 )
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi
Menentukan arah perbuatan , yakni ke arah tujuan yang akan dicapai;
Menyeleksi perbuatan , yakni menentukan perbuatan –perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan , dengan menyisikan
perbuatan – perbuatan yang bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang
akan menghadapi ujian dengan harapan dapat luulus, tentu akan melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik sebab tidakserasi dengan tujuan. Dengan ndikator dari motivasi
yaitu :
a. Cita – cita
Cita – cita adalah suaatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan
sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung
makna bagi seseoang. Munculnya cita-cita seseorng disertai dengan
pengembangan akar, moral kemauan, bahasa udan nilai-nilai kehidupan
yang juga menimbulkan adanya perkembangan kepribadian.
b. Kemampuan belajar
Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur
melaluitaraf perkembangan berfikir siswa, dimana siswa yang taraf
perkembangan berfikirnya konkrit tidak sama dengan siswa yang sudah
Page 19
29
sampai pada taraf perkembangan berfikir rasional. Siswa yang merasa
dirinya memiliki kemampuan unntuk melakukan sesuatu, maka akan
mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang
ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa
malas untuk berbuat sesuatu.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis ,
karena siswa adalh makhluk yang terdiri dari kesatuan psikopisik. Kondisi
fisik siswa lebih cepat diketahui dari kondisi fisik psikologis. Hal ini
dikarenakan kondisi fisiklebih jelas menunjukkan gejalanya daripada
kondisi psikologis.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa
yaitu lingkungankeluarga , sekolah , dan masyarakat. Lingkungan fisik
sekolah , sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat
menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman untuk belajar.
Kebutuhhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian ,
misalnya kebutuhan rasa aman , berprestasi , dihargai , diakui yang harus
dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan.
Page 20
30
e. Unsur-unsur dinamis
Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya di dalam
proses belajar tidak stabil , kadang-kadang kuat , kadang-kadang kuat ,
kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali misal gairah belajar
emosi siswa dan lain – lain. Sisa memiliki perasaan , perhatian , kemauan
ingatan dan pikiran yanng menngalami perubahan selama prses belajar ,
kadang – kadang lemah atau kuat.
f. Upaya guru membelajarkan siswa
Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha aguru dalam
mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan
materi , cara penyampaiannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi
hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar , artinya
keberhasilan guru yang menjadi titik tolak , besar kemungkinan siswa
tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi
menurun atau hilang.
2.4.5 Teori Motivasi Belajar
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah ( Sadirman 2011 : 76 )yaitu :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar yang utama justruuntuk mencapai angka yang baik.Sehingga
siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai pada laporannya
harus baik.
Page 21
31
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan
tersebut.
3. Saingan / kompetensi
Persaingan , baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa
4. Pujian
Pujian inj adalah bentuk dari reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan memupuk
suasana yang menyenangkan dan mempertingggi gairah belajar serta sekaligus
akan membangkitkan harga diri.
5. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secar
atepat danbijak bisamenjadi alat motivasi.
6. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi
untuk belajar sehingga sudah barang tentu hasillnya akan lebih baik.
7. Minat
Minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan
dengan lancar kalau disertai dengan minat
8. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa , akan merupakan
motivasi yang sangat tinggi. Sebab dengan memahami tujuan yang harus
dicapai karena dirasa sanngat berguna dan menguntungkan , maka akan timbul
gairah untuk terus belajar.
Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar , siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik pula. Dengan kata
lain bahwa dengan adanya motivasi , seseorang yang belajar akan
menghasilkan prestasi yang baik ( Sadirman 2004 : 85)
Page 22
32
Bahri Jamarah (2000 : 114 dalam Lenny Susilawati) mengemukakan
Motivasi belajar yaitu suatu dorongan yang dimiliki siswa untuk melakukan
kegiatan belajar guna mencapai hasil belajar yang optimal . apabila tidak ada
motivasi belajar dalam diri siswa , maka akan menimbulkan rasa malas untuk
belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-
tugas individu dari guru.
Dari penjabaran diatas dapat dinyatakan orang yang mempunyai motivasi
yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan
tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan
jadwal belajar dan melaksanakan dengan tekun.
Teori yang akan mengkokohkan penelitian ini nantinya sebelumnya diawali
atau mendapat pandangan referensi daripenelitian sebelumnya dengan beberapa
variable yang hampir sama.
2.5 Penelitian Relevan
Hubungan Antara Motivasi Belajar Matematika Dengan Prestasi
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Salatiga Tahun
Pelajaran 2009/2010 Setyoningum 202006060
Latar belakang penulisan skripsi didorong oleh keinginan pribadi penulis
seorang mahasiswa FKIP Program Studi Matematika angkatan 2006
mengungkapakan masalah tentang Hubungan Antara Motivasi Belajar
Matematika Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X di SMA
Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan rumusan masalah adalah
Page 23
33
apakah ada hubungan positif signifikan antara motivasi belajar matematika
dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Salatiga
tahun pelajaran 2009/2010
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika
pada kelas X SMA Negeri 1 Salatiga atau H0 ditolak dan H1 diterima. Koefisien
korelasi yang ditunujukan antar motivasi belajar matematika dengan prestasi
belajar matematika pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Saltiga sebesar o,364
dengan taraf signifikansi 0,000( ρ < 0.05 ). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
motivasi belajar matematika yang dimiliki siswa , semakin tinggi pula prestasi
belajar matematikanya. Demikian sebaliknya semakin rendah motivasi belajar
matematika semakin rendah prestasi belajar siswa. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa variasi skor prestasi belajar matematika sebesar 13,3 % dan
86,7 % lainnya adalah factor luar motivasi belajar matematika antara lain keadaan
onus jamani , keadaan fungsi jasmani , kecerdasan siswa minat , sikap , bakat ,
lingkunga sekolah , ligkungan keluarga lingkungan masyarakat lingkungan
alamiah , faktor instrumental dan faktor materi pelajaran. Hasil ini mendukung
hipotesis empirik yang diajukan oleh peneliti.
2.6 Kerangka Berfikir
Motivasi belajar adalah faktor intrinsik terbangun dalam diri masing-masing
siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Parisipasi orang tua yang
berupa pemberian fasilitas belajar, uang saku , perhatian , pujian yang merupakan
Page 24
34
faktor eksternal yang mendukung pribadi siswa berpengaruh pada perkembangan
belajar dan hasil belajar yang baik.
Motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajr , karen amotivasi
dapat mendorong siswa utnuk melakukan aktivitas aktivitas tertentu yang
berhubunggan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar
tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkan motivasi siswa ,
sehingga siswa yang bersangkutan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat suatu kerangka berfikir , dengan
bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berfikir Variabel Motivasi Belajar (X) dengan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan (Y)
Keterangan :
X= Variabel bebas yaitu motivasi belajar siswa
Y = Variabel terikat Hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan
= Hubungan assosiatif
Motivasi Belajar siswa yang merupakan variable bebas berhubungan
dengan Hasil Belajar siswa seperti yang diungkapkan pada teori- teori para ahli.
Saat motivasi belajar siswa meningkat maka hasil belajar meningkat. Gambaran
Hasil belajar
kewirausasaan
pada siswa
(Y)
MOTIVASI
BELAJAR(X)
Page 25
35
pada hasil belajar meningkat dapat dilihat berhubungan karena motivasi yang
meningkat atau pada saat hasil belajar turun dapat membuat motivasi belajar
siswa yang awalnya rendah siswa terdorong untuk memotivasi diri agar hasil
belajar meningkat. Kerangka berfikir ini menggambarkan hubungan sebab akibat
adanya motivasi belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran Kewirausahaan
dikalangan siswa SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 20012/2013.
2.7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2008: 96). Mengenai rumusan hipotesis tentang hubungan motivasi
siswa dan dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa SMK
Kristen Salatiga, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
2.7.1 Hipotesis Kerja I
Penentuan hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan dikalangan siswa
SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 dengan batas kriteria ketuntasan
minimal ( KKM) pada nilai 72 maka hipotesis statistic untuk hasil belajar sebagai
berikut :
Hipotesis Statistik
H0 : μ = 72
H1: μ < 72
Page 26
36
2.7.2 Hipotesis Kerja II
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa (X)
dengan hasil belajar mata pelajaran Kewirausahan (Y) dikalangan siswa SMA
Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013.
Hipotesis Statistik
H0 : ρxy ≤ 0
H1 : ρxy>0