6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep hernia inguinalis Secara umum Hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga dari berbagai organ internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot yang mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu organ tersebut. Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup. Hernia atau usus turun adalah penonjolan abnormal suatu organ/ sebagian dari organ melalui lubang pada struktur disekitarnya perut (Sjamsuhidayat, 2010). Menurut Sjamsuhidayat dan Jong (2004). 2.2. Epidemiologi Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut. Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal didaerah perkotaan yang notabene yang penuh dengan aktivitas maupun kesibukan dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamin yang tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera menghinggapinya. 70% dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal (lipat paha). Yang lainnya dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis. Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia inguinalis medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7 kali lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya
24
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep hernia inguinalisrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1581/6/6. BAB II.pdf · Operasi merupakan penatalaksanaan rasional hernia inguinalis, terutama jenis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep hernia inguinalis
Secara umum Hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga
dari berbagai organ internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada
otot yang mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu organ tersebut.
Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga
dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.
Hernia atau usus turun adalah penonjolan abnormal suatu organ/ sebagian dari
organ melalui lubang pada struktur disekitarnya perut (Sjamsuhidayat, 2010).
Menurut Sjamsuhidayat dan Jong (2004).
2.2. Epidemiologi
Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Hernia
yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya
procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar.
Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga
perut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut.
Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal didaerah perkotaan yang
notabene yang penuh dengan aktivitas maupun kesibukan dimana aktivitas
tersebut membutuhkan stamin yang tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terus
dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera menghinggapinya. 70% dari
seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal (lipat paha). Yang lainnya dapat
terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. Hernia inguinalis dibagi
menjadi 2, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika
kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut
hernia skrotalis. Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia
inguinalis medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih
sering 7 kali lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya
7
usia kita, kemungkinan terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh
kekuatan otototot perut yang sudah mulai melemah (Azhari,2013)
2.3.Etilogi
Etiologi Hernia Inguinalis menurut Hidayat (2006) adalah :
a. Batuk
b. Adanya presesus vaginalis yang terbuka
c. Tekanan intra abdomen yang meningkat secara kronis seperti batuk kronik,
hipertrofi prostat, konstipasi dan asites.
d. Kelemahan dinding otot perut dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut
e. Kehamilan multi para dam obesitas
2.4.Patofisiologi
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus pada bulan ke-8
kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut
akan menarik peritonium kedaerah skrotum sehingga terjadi penonjolan
peritonium yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonel.Terjadinya hernia
disebabkan oleh dua factor utama, yang pertama adalah faktor kongenital yaitu
kegagalan penutupan prosesus vaginalis pada waktu kehamilan Pada bayi yang
sudah lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi. Namun dalam
beberapa hal, sering kali kanalis ini tidak menutup, karena testis kiri turun terlebih
dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri
terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka dalam keadaan normal. Kanalis
yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila proses terbuka terus
(karena tidak mengalami obliterasi) akantimbul hernia inguinalis lateralis
kongenital.
Faktor yang kedua adalah faktor yang didapat seperti hamil, batuk kronis,
pekerjaan mengangkat benda berat dan faktor usia. Riwayat pembedahan
abdomen, kegemukan, meruapakan factor lain yang dapat menyebabkan
terjadinya hernia. Masuknya isi rongga perut melalui kanal ingunalis, jika cukup
parah maka akan menonjol keluar dari anulus ingunalis eksternus. Apabila hernia
8
ini berlanjut tonjolan akan sampai ke skrotum.Hernia ada yang dapat kembali
secara spontan maupun manual juga ada yang tidak dapat kembali secara spontan
ataupun manual akibat terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding
kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.
Peningkatan isi abdomen, memasuki kantung hernia. Jika terjadi penekanan
terhadap cincin hernia maka isi hernia kantong hernia tidak dapat kembali ke
posisi awal dan terjepit sehingga menimbulkan nyeri dan kerusakan organ
sehingga terjadi hernia strangulate yang akan menimbulkan gejala ileus yaitu
gejala obstruksi usus sehingga menyebabkan peredaran darah terganggu yang
akan menyebabkan kurangnya suplai oksigen yang bisa menyebabkan Iskemik
dan terjadi kerusakan jaringan, penumpukan jaringan menjadi mati sehingga
timbul respon inflamasi hingga timbul masalah risiko infeksi. Kalau kantong
hernia terdiri atas usus dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan
abses lokal atau prioritas jika terjadi hubungan dengan rongga perut. Obstruksi
usus juga menyebabkan penurunan peristaltik usus yang bisa
menyebabkan konstipasi, kembung, mual-muntah, intake menurun, sehingga
klien berisiko mengalami penurunan beratbadan dan akhirnya timbul masalah
ketidakseimbangan nutrisi. Apa bila tidak dilakukan pembedahan maka isi perut
akan lepas didalam rongga dan terdapat nekrosis sampai ganggren karena
peredaran darah terganggu.(Grace, 2007).
9
2.5.Patway
Sumber : (Grace,2007)
2.6. Klasifikasi
Klasifikasi hernia, antara lain :
a. Macam-macam hernia menurut letaknya
1) Hernia Epigastrik Terjadi diantara pusar dan bagian bawah tulang rusuk,
digaris tengah perut. Hernia epigastrik biasanya terdiri dari jaringan lemak dan
jaringan yang berisi usus. Terbentuk dibagian dinding perut yang relative
lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat didorong
kembali ke dalam perut, ketika pertama kali ditemukan.
10
2) Hernia Umbilikal Hernia umbilikalis ini sering dijumpai pada bayi dan pada
orang dewasa lebih umum pada wanita, karena peningkatan tekanan
abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien gemuk atau yang melahirkan
berkali-kali. Tipe hernia ini terjadi pada sisi insisi bedah sebelumnya yang
telah sembuh secara tidak adekuat karena Risiko Infeksi Konstipasi Nyeri
Akut Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan masalah pascaoperasi
seperti infeksi, Nutrisi tidak adekuat, distensi ekstrem atau kegemukan. Pada
bayi hernia umbilikalis menutup secara spontan. Pembedahan dapat dilakukan
jika hernia tersebut bertahan 4-5 tahun.
3) Hernia Inguinalis Adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul
sebagai tonjolan. Hernia ini terjadi ketika dinding abdomen berkembbang,
sehingga usus menerobos kebawah melalui celah. Tanda dan gejala dari hernia
ini adalah ada benjolan di bawah perut yang lembut, kecil, nyeri, dan bengkak.
Hernia ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Hernia