5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana sering kali menggunakan suatu model matematika. Menurut Mardi (2011:3) mengatakan bahwa “Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berinteragrasi satu sama lain.”. sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sebagai sumbertenaga untuk dapat beroperasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (Proces) Yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). Sebelum membuat sistem akan lebih baik jika mengetahi terlebih dahulu apakah sistem itu yang nantinya sangat membantu dalam pembuatan perancangan sistem, sehingga menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Lebih lanjut tentang sistem dibawah ini terdapat beberapa pendapat dalam mendefinisikan sistem.
31
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem fileKonsep Dasar Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin ... (Psycical System) Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema),
artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana sering kali
menggunakan suatu model matematika.
Menurut Mardi (2011:3) mengatakan bahwa “Sistem merupakan suatu
kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling
berinteragrasi satu sama lain.”. sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan;
pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sebagai sumbertenaga untuk
dapat beroperasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (Proces)
Yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi
(tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).
Sebelum membuat sistem akan lebih baik jika mengetahi terlebih dahulu
apakah sistem itu yang nantinya sangat membantu dalam pembuatan perancangan
sistem, sehingga menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Lebih lanjut
tentang sistem dibawah ini terdapat beberapa pendapat dalam mendefinisikan
sistem.
6
2.1.1. Pengertian Sistem
MenurutHall(2009:6) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kelompok
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang
berfungsi dengan tujuan yang sama”.
Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:25) “Seperangkat komponen yang
saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan”.
Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) “Sistem adalah serangkaian bagian
yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20) mengemukakan bahwa “Sistem memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa
dikaitkan sebagai suatu sistem”.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan,.Komponen-
komponen sistem tersebut dapat berupa subsistem.
Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
7
dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra
sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan yang lain atau sistem dengan lingkungan lainnya. Batasan sistem
ini memungkinkan suatu sistem pandang sebagai satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat mennguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang
merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu
kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut
penghubung sistem atauinterface.
Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem
lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
8
5. Masukan Sistem(Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem tersebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal
Input).Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer,”program” adalah
maintenance.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang dapat diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain
seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan atau hal-hal lainyang menjadi input bagi Subsistem lain.
7. Pengolah Sistem (Proces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini
akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan
oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Sasaran sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.
9
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:22) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, di antaranya :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Psycical System)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.
sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya
sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi
personaliadan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human
Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang
malam, pergantian musim.
Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine
sistem.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human
machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Deterministik (Deterministic System) dan Sistem Probabilistik
(Probabilistic System)
Sistem yang beroperasi dengan tingkahlaku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministic.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang
10
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer
yang dijalankan, contohnya social network dan software dari beberapa
vendor.
Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilistic, misalnya ramalan cuaca.
4. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Closes System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar,
Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.4. Daur Hidup Sistem
Menurut Sutabri (2012:27) mengemukakan bahwa “Siklus hidup
sistem (system life cycle) adalah prosesevalusioner yang diikuti dalam
menerapkansistem atau subsistem informasi berbasis komputer”. Siklus
hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-
langkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola
yang teratur dan dilakukan secara top down.Pembangunan sistem hanyalah
salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem.Meskipun demikian,
proses ini merupakan aspek yang sangat penting.berikut tahapan dari daur
hidup suatu sistem:
11
1. Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus
dapat dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari
organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem
yang ada.Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas.
Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem
akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
2. Pembangunan sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk
menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk
dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan.
Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup
sistem.Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap
operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan
langkah terakhir dari suatu pembangunan sistem.
4. Pengoperasian sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan
organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi.Ia selalu mengalami
perubahan peraturan, dan kebijakan-kebijakan ataupun kemajuan
teknologi.Untuk mengatasi perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan
kegiatan bisnis, perubahan, peraturan, dan kebijakan ataupun kemajuan
12
teknologi.Untuk mengatasi perubahan-perubahantersebut, sistem harus
diperbaiki atau diperbaharui.
5. Sistem menjadi usang
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
hanyadengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem berjalan.Tibalah
saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi
untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk
menggantikannya.
2.1.5. Pengertian Informasi
Menurut Sutabri (2012:29) “Informasi adalah data yang telah
diklasifikasi ataudiinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan”.Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
dalam mengambil keputusan.
Informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Informasi Strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka
panjang.Mencakup informasi tersebut, rencana perluasan perusahaan, dan
sebagainya.
2. Informasi Praktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah,
seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun
rencana penjualan.
13
3. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti
informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian.
Menurut Puspitawati dan Dewi (2011:13) “Data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya”. Suatu informasi yang berkualitas mempunyai ciri-ciri:
1. Akurat(Accurate)
Informasi yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya, artinya informasi
bebas dari kesalahan tidak bias ataupun menyesatkan, akurat dapat
diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas mencerminkan
maskudnya.
2. Tepat Waktu(Timeline)
Informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan.Informasi
yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.Di dalam pengambilan
keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi ada nilainya, apabila
informasi terlambat datang sehingga pengambilan keputusan terlambat
dilakukan hal tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
3. Relevan(Relevance)
Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.informasi
yang akan dibahas dengan informasi tersebut. informasi yang disampaikan
harus dapat bermanfaat bagi pemakainya.
4. Lengkap(Complete)
Informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam arti
tidak ada hal-hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi tersebut.
14
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:46) menyimpulkan bahwa:
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat menajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan
laporan diperlukan.
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:20), Komponen sistem
informasi merupakan bagian/partial sistem informasi yang membentuk sistem
informasi terdiri dari dari enam blok, yaitu:
1. Blok Masukan(Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model(Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran(Ouptput Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
menajemen serta semua pemakai sistem.
15
4. Blok Teknologi(Technology Block)
Teknologi merupakan „kotak alat‟ (toolbox)dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan
5. Blok Basis Data(Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut.
6. Blok Kendali(Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya