BAB II KONSEP MANUSIA : Peran, Visi dan Misi Manusia sebagai Khalifah di Bumi Penulis : Dr. Asep Zaenal Ausop, M.Ag Editor ahli : 1. Prof. Ir. Hermawan K.Dipojono, Ph.D (Guru besar Fisika ITB). 2. Qariah, M.Ag (dosen Agama Islam ITB) 20 Karakter yang mau dibangun dengan materi bab “KONSEP MANUSIA : Peran,Visi dan Misi Manusia sebagai Khalifah di Bumi” adalah (1). Kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang paling baik dari sisi arsitekturnya, tetapi akan jatuh ke lembah yang paling rendah manakala tidak menggunakan akalnya untuk beriman dan beramal saleh. (2). Memiliki tanggung jawab yang besar karena peran, kedudukan, fungsi dan misinya sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
KONSEP MANUSIA :
Peran, Visi dan Misi Manusiasebagai Khalifah di Bumi
Karakter yang mau dibangun dengan materi bab “KONSEPMANUSIA : Peran,Visi dan Misi Manusia sebagai Khalifah di Bumi” adalah(1). Kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang paling baikdari sisi arsitekturnya, tetapi akan jatuh ke lembah yangpaling rendah manakala tidak menggunakan akalnya untukberiman dan beramal saleh. (2). Memiliki tanggung jawab yangbesar karena peran, kedudukan, fungsi dan misinya sebagai
1. Hakikat manusia
Hakikat manusia adalah makhluk individu yang diciptakan oleh
Allah SWT dengan bahan dasar tanah. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat :Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah kering (yang berasal ) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
(QS Al-hijr [15] : 28).
Secara arsitektur, tampilan bentuk tubuh dan wajah manusia
menempati urutan pertama dibandingkan dengan segenap makhkluk
ciptaan Allah.(QS. Al-Thin [95]: 3) Dia adalah makhluk dua
dimensi, yakni dimensi lahir atau jasad, dan dimensi batin
atau ruh.
Ada empat kosakata di dalam Al-Qur’an yang mengarah
kepada makna manusia yakni Bani Adam, Al-basyar, al-insan dan an-nas.
Disebut Bani Adam, karena manusia adalah anak cucu nabi Adam
a.s. Istilah basyar diarahkan kepada manusia sebagai makhluk
biologis atau sekedar berada (being), sedangkan istilah insan
berasal dari kata nasiya (lupa) diarahkan kepada manusia yang
dihubungkan dengan sifat psikologis spiritual manusia,
seperti berfikir, diberi ilmu dan memikul amanah. Adapun
istilah an-nas sebagai jamak dari kata insan diarahkan kepada
21
Karakter yang mau dibangun dengan materi bab “KONSEPMANUSIA : Peran,Visi dan Misi Manusia sebagai Khalifah di Bumi” adalah(1). Kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang paling baikdari sisi arsitekturnya, tetapi akan jatuh ke lembah yangpaling rendah manakala tidak menggunakan akalnya untukberiman dan beramal saleh. (2). Memiliki tanggung jawab yangbesar karena peran, kedudukan, fungsi dan misinya sebagai
segenap manusia dalam kedudukanya sebagai makhluk sosial
kolegial.1 Dengan demikian keempat istilah di atas menunjukkan
bahwa manusia sekarang ini adalah keturunan Nabi Adam as. yang
memiliki eksistensi sebagai makhluk biologis, sosial dan
spiritual.
Dari sisi dimensi fisik, perbedaan manusia dengan hewan
hanyalah perbedaan gradual, tetapi dari sisi ruhiyah,
perbedaan manusia dengan hewan bersifat prinsipil. Dimensi
ruhani manusia yang sering disebut juga al-qalb (qalbu, heart),
memiliki tiga unsur yakni (1). willingness (as-syahawat, kemauan)
sehingga manusia disebut homo violens (manusia berkeinginan).
sehingga manusia disebut homo sapiens (manusia berpikir).
Al-Qalb berasal dari kata qalaba yang artinya berubah.
Dengan demikian willingness, feeling dan thinking itu selalu berubah-
ubah, hari ini berdamai tetapi besok sudah bermusuhan, hari
ini dibenci tetapi besok lusa dicintai, hari ini bersahabat
tapi besok lusa bermusuhan, oleh karena itu dikatakan bahwa
manusia itu makhluk yang suka berubah-ubah.
1.Sejarah Penciptaan Manusia
Dahulu kala, dunia ini dihuni beragam makhluk, baik makhluk
berakal maupun tidak berakal. Dalam tata bahasa Arab, makhluk1 Tim Penyusun, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tingg Umum,
Direktorat Perguruan Tinggi AgamaIislam Dep. Agama RI, Jakarta, 2004,hal.32. Istilah Basyar disebutkan oleh Al-Qur’an sebanyak 37 kali, antaralain di dalam surat al-Kahfi 110, Al-hijr : 33, al-Rum : 20, Al-Mukminun: 33. Istilah Insan disebutkan oleh Al-Quran sebanyak 65 kakli, antaralain di dalam surat al-Alaq : 5 dan Al-Ahzab 72. Sedangkan istilah al-nas disebutkan sebanyak 24 kali seperti surat al-Zumar 27.
22
berakal dilambangkan dengan “man” sedangkan makhluk tidak
berakal dilambangkan dengan “ma”. Makhluk berakal ada tiga,
yakni malaikat, jin dan manusia, sedangkan selain yang tiga
itu termasuk katagori makhluk tidak berakal seperti hewan,
pohon, batu, tanah, air, dan udara.
Hasil penelitian para arkeolog menyebutkan bahwa di masa
purbakala, bumi ini telah dihuni makhluk yang telah memiliki
otak dan kemampuan berpikir meskipun dalam level yang
sederhana, buktinya, mereka sudah menggunakan alat-alat untuk
keperluan hidupnya. Beberapa makhluk berakal yang ditemukan
fosilnya oleh para arkeolog adalah (1). Makhluk berakal
bernama Australopithecus yang hidup kira-kira 4 juta sampai
600.000 tahun yang lalu. Tingginya 1,25 sampai 1,5 meter
dengan volume otak antara 500 – 550 cc. (2). Pithecantropus
yang hidup kira-kira 500.000 tahun yang lalu. Tingginya antara
1,50 – 1,78 meter, dengan volume otak kira-kira 900 cc. (3).
Neanthertalensis kira-kira 1000 – 500 tahun yang lalu. Volume
otaknya lebih besar daripada makhluk berakal sebelumnya, kira-
kira 1300 – 1600 cc. Sangat mungkin juga, merekalah yang telah
menguasai bumi untuk waktu yang sangat lama. Akan tetapi
perilaku mereka sering bertengkar karena berebut makanan,
betina/wanita maupun wilayah kekuasaan hingga akhirnya mereka
hancur, punah, dan selesai (wallahu a’lam).
Setelah bumi sepi penguasa, Allah bermaksud membuat
makhluk berakal model baru untuk penggganti penguasa yang
telah punah. Alqur’an menyebut makhluk berakal sebagai
pengganti itu dengan lafadz “man” bukan lafadz “ma”.
Perhatikan QS.al-Baqarah [2] : 30 Alqur’an menerangkan bahwa
23
Allah bermaksud menciptakan manusia sebagai khalifah di atas
bumi. Allah berniat membuat “man” yang baru. Mendengar
informasi itu, malaikat merasa keberatan lantas bertanya “
Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di atas bumi itu, orang yang akan
membuat kerusakan padanya, dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?2
Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa Allah hendak membuat
“man” yang baru. Akan tetapi malaikat berkeberatan karena
khawatir “man” species baru yang akan dibuat ini berperilaku
merusak seperti “man” sebelumnya. Dalam hal ini, hampir
mustahil malaikat menebak atau memprediksi karena akal
malaikat adalah akal pasif. Menanggapi kekhawatiran ini Allah
lantas menjawab dengan mengatakan “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang kamu tidak ketahui”3. Hingga akhirnya Allah menciptakan”man”
species baru yang memiliki otak jauh lebih besar daripada
“man” yang pernah ada. “Man” yang baru ini kemudian diberi
nama Adam sebagai spicies manusia.
Adam diciptakan dari tanah, bahan baku yang ada di bumi
sekarang ini.4 Allah swt sengaja menciptakan Adam sebagai
“man” yang baru ini untuk ditempatkan di muka bumi “inna
makannakum fi al-ardh”. Adam ditempatkan di dunia bukan gara-gara
makan buah khuldi sebagaimana akan diterangkan nanti.
Setelah Adam diciptakan, lalu Allah mengajari Adam
tentang seluruh al-Asma. Lafadz asma bukan sekadar nama tetapi
2 QS. Al-baqarah [2] : 303 QS. Al-Baqarah [2]: 30
4 “(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat :”Sesungguhnya aku akan menciptakanmanusia dari tanah (QS. Shad [38] : 71. “Dan ingatlah , ketika Tuhanmu berfirmankepada para malaikat “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liatkering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (QS. Al-Hijr [15] : 28.
24
terkandung juga sifat. Perhatikkan lafadz asma’ul husna, yakni
ar-rahman, ar-rahim, dst. Lafadz ar-rahman adalah asma tetapi juga
sifat pengasih. Lafadz ar-rahim adalah nama juga berisi sifat
penyayang. Jadi ketika Allah mengajarkan seluruh al-asma, itu
artinya Adam diajari tentang air, api, tanah, batu, udara,
segenap sifat-sifatnya. Luar biasa. Ternyata Adam pandai
menguasai apa yang Allah ajarkan.
Setelah Adam selesai diajari, Allah memanggil para
malaikat, lantas Allah berfirman : “ Sebutkan kepadaKu nama benda-
benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar”.(31). Malaikat
menjawab :”Maha suci Engkau , tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana ( 32). Pendek kata, malaikat merasa
kagum kepada kehebatan Adam, mereka pasrah-kalah. Setelah
terbukti malaikat kalah, maka Allah segera memerintahkan
malaikat untuk bersujud, menundukkan kepala kepada Adam
sebagai tanda hormat.
Ketika itu, ada makhluk yang masih dikelompokkan
malaikat yang berasal dari species jin yang tidak mau
bersujud. Allah segera bertanya kepadanya ”Apakah yang
menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKu.
Apakah kamju menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang
yang (lebih) tinggi ?” Iblis Ia berkata :”Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Shaad
[38] : 75-76).5 Oh rupanya dia bukan malaikat yang diciptakan5 Allah berfirman :”Hai Iblis, apakah yang menghalangimu sujud kepada yang telah
Kuciptakan dengan kedua tanganKU. Apakah kamu menyombongkan diri, ataukah kamu(merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi ?”. Iblis berkata :”Aku lebih baik daripadanya,karena Engkau telah ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah” (QS.
25
dari cahaya tetapi jin yang diciptakan dari api. Sangat
mungkin ketika itu, jin ini masih saleh sehingga disebut malak.
Mendengar jawaban yang amat sombong itu, Allah murka dan
memvonis dengan putusan yang tidak diduga. Allah
berfirman :”Ihbit ! ” , turun kamu. “Keluarlah kamu dari surga,
sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk (QS. Shaad [28] : 77).
Vonis teramat berat ini sangat mengagetkan jin ini sehingga ia
berputus asa, frustrasi. Dalam bahasa Arab furtrasi itu adalah
ablasa, maka jin itu disebutlah iblis, sang frustrasi. Jika
demikian, siapa itu Iblis ? Iblis adalah species jin, makhluk
yang diciptakan dari api, kemudian frustrasi gara-gara diusir
dari surga oleh Allah Swt.
Divonis usir demikian, jin iblis ini bukannya menyesal
dan bertaubat, malah ia mengajukan dua permohonan kepada
Allah, yakni agar dipanjangkan umur dan diizinkan untuk
menggoda Adam dan anak isterinya terus kepada cucu-cucunya
sampai hari kiamat. (QS. Shaad [28] : 79-81).6 Ternyata Allah
mengabulkan permintaan ini. Jadi, jin iblis itu panjang
usianya. Tetapi tidak semua jin berumur panjang sampai kiamat.
Allah swt mempersilakan Adam dan Hawa untuk menempati al-
jannah dan menikmati segala buah-buahan yang ada di dalamnya.
Tapi Allah juga memberi perhatian agar Adam dan Hawa tidak
Shaad [38] : 75-76).
6 Allah berfirman ”Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yangterkutuk. (77). Sesungguhnya kutukaKu tetap atasmu sampai hari pembalasan (78). Iblis berkata“beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.(79). Allah berfirman ” Sesungguhnyakamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh (80), sampai kepada hari yang telahditentukan waktunya (hari Kiamat) (81). Iblis menjawab “Demi kekuasaan Engkau, aku akanmenyesatkan mereka semuanya (82). Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka(83) (QS. Shaad [38] : 77-83)
26
mendekati sebuah pohon tetentu7. Mengapa dilarang ? Allah tidak
menjelaskannya.
Adam adalah manusia atau insan. Kata dasar insan adalah
nasia yang artinya lupa. Memang Adam lupa kepada peringatan
Allah ini, ia mendekati pohon itu, padahal di sana sudah ada
jin Iblis yang siap menggoda. Di saat yang sudah dianggap
tepat, jin iblis mulai melakukan siasatnya untuk menjerumuskan
Adam. Dia menggoda Adam untuk memakan buah khuldi.8 Menggoda
itu bahasa Arabnya adalah syatana, maka disebutlah syaitan (sang
penggoda). Jadi disebut Iblis karena dia frustrasi, sedangkan
disebut setan karena suka menggoda.
Adam dan Hawa berkeyakinan bahwa buah itu memiliki
kekuatan gaib untuk membawa Adam dan Hawa kepada keabadian di
surga. Itu berarti syirik. Allah sangat murka kepada mereka,
lantas Allah menyatakan “ Ihbitu !”, turunlah kamu semua wahai
Iblis, Adam dan Hawa. Kamu akan saling bermusuhan. Setan
adalah musuh manusia yang paling nyata.
Itulah sepenggal kisah Al-Qur’an tentang Nabi Adam a.s
dan istrinya, Hawa. Kisah selanjutnya, Adam dan hawa menjalani
kehidupan yang panjang dan dikarunia 42 orang anak dengan 21
kali melahirkan, setiap kelahiran kembar dua. Semua manusia
7 Dan Kami berfirman :”Hai Adam, diamilah olehmu dan isterimu surga ini,. Dan makanlahmakanan-makanan yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai , dan janganlah kamudekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim (QS. Albaqarah[2] : 35).
8 Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata :”Hai Adam, maukahsaya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ?” (120). Makakeduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya danmulailah keduanya menutupinya dengan daun-daunan (yang ada di ) surga, dan durhakalahAdam kepada Tuhan dan sesatlah dia (121) (QS. Thaha [20]: 120-121.
27
yang hidup dewasa ini adalah anak cucu nabi Adam dan Hawa
sehingga disebut Bani Adam.
Refleksi atau ibrah yang dapat dipetik dari kejadian ini adalah
:
Nabi Adam as adalah makhluk berakal spicies baru yang
menggantikan kedudukan makhluk berakal species lama yang
menjadi penguasa bumi.
Manusia yang ada sekarang adalah keturunan nabi Adam juga
sebagai khalifah yang bertugas mengelola bumi.
Kedudukan manusia adalah sebagai abid atau hamba Allah.
Peran manusia adalah sebagai khalifah fi al-ardh yakni penguasa
pengganti di atas bumi.
Manusia itu memiliki sifat nasiya (lupa) sehingga harus
sering diingatkan.
Manusia mempunyai musuh yang nyata yakni syetan yang selalu
berusaha dengan berbagai macam cara untuk menjerumuskan
manusia ke dalam keburukan.
2. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam ke Alam
Sejak diciptakan sampai masuk alam akhirat, manusia mengalami
lima alam, yakni (1). alam arwah atau alam lauh mahfudz (2). alam
rahim (3). alam dunia (4). alam qubur, dan (5). alam akhirat.
Penjelasannya sebagai berikut di bawah ini.
Alam Arwah :Sebelum lahir ke dunia, manusia berada di alam ruh dan masih
berupa ruh belum memiliki fisik. Manusia dari alam ruh ini akan
diturunkan ke dunia. Akan tetapi jika turun dalam keadaan tidak
28
berfisik, maka di dunia ini hanya akan penuh dengan ruh-ruh saja
tanpa fisik. Jika manusia tidak berfisik, pasti dunia tidak akan
ramai; tidak akan ada mobil sebab ruh tidak perlu mobil; tidak akan
ada pabrik pakaian sebab ruh tidak perlu pakaian, dan tidak akan
pabrik obat nyamuk sebab nyamuk tidak akan menggigit ruh. Supaya
bumi ini ramai maka manusia harus dibekali dengan fisik sebagai
pembungkus ruh.Ruh dari alam arwah ini nanti akan dihembuskan oleh Allah Swt
untuk masuk ke dalam janin yang berusia 4 bulan dalam kandungan9.
Sebelum ruh masuk ke dalam janin, Allah SWT bertanya ulang kepada
ruh : "Alastu birabbikum ?" (Bukankah Aku ini Tuhanmu). Pertanyaannya
bukan :Man Rabbuka (siapa Tuhanmu ?). Pertanyaan di Lauh Mahfudz ini
berbentuk question tag, itu artinya meminta komitmen bukan sekadar
menjawab “Allah ! ”. Ruh pun menjawab :"Bala syahidna" (Ya Kami
bersaksi).10 Di sini manusia memberikan komitmen dan monoloyalitas
terhadap Allah, Tuhan semesta alam. Waktu itu semua ruh berjanji
kepada Allah untuk hanya menyembah Allah semata. Amanah ini
sebenarnya telah ditawarkan oleh Allah kepada langit, bumi dan
gunung-gunung tetapi mereka semua menolaknya. Kemudian amanah ini
9 Hadits yang diterima dari Abdirrahman, Abdullah bin Mas’ud ra, diaberkata :” Rasulullah saw telah bersabda kepada kami dan beliau adalahorang yang selalu benar dan dibenarkan :”Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunyua selama 40hari dalam bentuk nuthfah (gabungan mani dan ovum setelah konsepsi) ,kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama waktu itu juga. Kemudianmenjadi mudlgah (segumpal daging) selama itu pula, lalu diutuslahseorang malaikat kepaadanya lalu malaikat meniupkan ruh padanya dan iadiperintahkan menulis empat kalimart yakni menulis rizkinya, ajalnya,amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya (HR, BukharuMuslim).
10 Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Mereka menjawab : Betul (engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan : sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan ) al-A’raf : 172.
29
diambil oleh manusia (QS. Al-Ahzab [33] : 72).11 Itulah alam Lauh
mahfud, selanjutnya manusia masuk alam rahim.
Alam Rahim
Fungsi alam rahim adalah menyiapkan tubuh tempat berdiamnya
ruh12. Selanjutnya, tubuh berfungsi untuk membantu ruh dalam
merealisasikan tugas-tugas kekhalifahan. Kalau demikian,
sebenarnya yang menjadi esensi manusia adalah ruh bukan tubuh;
berkulit hitam atau putih bukanlah hal pokok, cantik atau buruk rupa
tidaklah utama, yang paling pokok adalah kualitas ruhani. Akan
tetapi pada tataran realita, banyak manusia yang memberikan
penilaian berlebihan kepada jasad daripada kepada ruhani.
Di dalam rahim, proses kejadian manusia mengalami beberapa
level kehidupan, yakni kehidupan level sel, jaringan, sistem
jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Pada level individu,
janin sudah ber-ruh, sedangkan pada level sebelumnya calon manusia
ini baru memiliki nyawa.
Kehidupan di alam rahim paling singkat, hanya 9 bulan 10 hari,
selanjutnya manusia lahir ke alam ketiga yakni alam dunia. Ketika
lahir ke dunia manusia membawa potensi. Semua potensi manusia
bersifat fitrah yakni suci dan hanief yakni lurus kepada Allah. Tidak
ada seorang bayi pun yang mengarah kepada kejahatan.
Alam Dunia
11 “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akanmengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya amat zalim dan amatbodoh”. (QS. Al-Ahzab [33] : 72.
12 Para ahli biologi menyebutkan ada 9 level kehidupan manusia yaknikehudupan tingkat sel, jaringan, sistem jaringan, organ, sistem organ,individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
30
Setelah bayi berusai 9 bulan 10 hari di dalam kandungan,
bayi pun lahir. Pada saat lahir, potensi manusia belum
berkembang, bahkan panca inderanya pun belum berfungsi. Pada
periode ini anak manusia belum mengetahui apa-apa13 (QS. An-
Nahl [16] : 78). Potensi yang dibawa bayi sejak lahir (potential
capasity) harus dikembangkan melalui pendidikan sehingga
potensinya menjadi kemampuan nyata (actual ability) dan tetap
mengahadap kepada kebenaran. Salah satu bentuk pendidikan yang
harus dibiasakan adalah melakukan penelitian empirik. Allah
SWT memerintahkan agar manusia melakukan penelitian (QS Al-
gunung ditegakkan (geologi, vulkanologi), dan bagaimana bumi
dihamparkan (geologi). Di dalam QS.al-Baqarah [2] : 1674 dan
QS. Ali Imran [3] : 190-191, Allah menegaskan bahwa penciptaan
langit dan bumi serta pergantian malam dan siang (hukum
rotasi) adalah objek penelitian bagi orang-orang yang beriman
sehingga mereka bisa menjadi Ulul Albab yakni orang yang bisa
menemukan inti (al-lub) masalah atau hakikat sesuatu. (QS. Ali
Imran [3]: 190-191.14
Agar semua kecerdasan manusia berkembamg, maka Intellegence
Quotient (IQ) manusia harus diasah dan dilatih dengan berpikir
kritis reflektif tentang segala sesuatu ciptaan Allah bukan
13 “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahuisesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(QS. An-Nahl [16] :78.
14 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siangterdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yanag mengingatAllah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentangpenciptaa langit da bumi (seraya berkata ): “Ya Tuhan kami , tiadalah Engkau menciptakan inidengan sia-sia. Maha Suci Allah, maka peliharalah kamu dari siksa neraka”.(QS. 3 Ali Imran: 190-191)
31
berpikir taqlied dan kultus individu. Spiritual Quotient (SQ)
manusia harus dilatih banyak berdzikir (mengingat dan menaati
Allah), dan bertadabbur (merenung) antara lain tentang siapa
diri kita, dari mana asalnya, sekarang sedang di mana, dan mau
ke mana. Sudah cukupkah bekal untuk hidup di akhirat.
Latihan SQ secara intensif, insya Allah akan sampai
kepada kesadaran spiritual yang ditandai antara lain dengan
menyatakan :"Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka “ (QS. Ali Imran
[3]: 191. Selain itu, manusia harus dilatih kecerdasan
emosinya (EQ), antara lain bagaimana cara menghargai orang,
memaafkan, dan bersikap tolerans.
Sebelum mencapai baligh, manusia belum terkena taklief atau
beban untuk melaksanakan perjanjian yang "ditanda tangani" di
alam ruh. Nanti, apabila sudah mencapai baligh, manusia diberi
kewajiban nuntuk melaksanakan tugas kekhalifahan. Kewajiban
orang tua kepada anak usia 1-15 tahun adalah melatih mereka
untuk beramal saleh agar kelak siap menjadi khalifah fi al-ardl.
Para orang tua mempersiapkan fisik anak antara lain dengan
makanan yang halal dan bergizi (halalan thayyiba), sedangkan untuk
mempersiapkan kedewasaan ruhani dilakukan dengan aqiqah,
khitan, penanaman akidah, pembiasaan salat, latihan bersikap
jujur, dll. Dengan demikian pendidikan yang dilaksanakan harus
bersifat terpadu.
Setelah baligh, manusia wajib melaksanakan ibadah
sebagaimana Allah tegaskan : "Dan tidak semata-mata Aku menciptakan
jin dan manusia kecuali untuk beribadah". (QS. Adz-Dzariyat [51] : 56).
Realisasinya, bisa ibadah individu seperti shalat, bisa juga
32
ibadah sosial kemasyarakatan berupa pengelolaan bumi.
Pokoknya, apapun yang dikerjakan manusia, seluruhnya harus
dalam kerangka beribadah kepada Allah yang meliputi :
Hablum minallah seperti salat, saum, zakat, haji, berdoa,
berdzikir, bersikap tawakkal, tadharru' (merendah hati kepada
Allah) dan lain-lain.
Hablum minannas seperti toleransi (tasammuh), kerjasama (takaful),
tolong menolong (ta’awun).
Hablum minal 'alam yakni bersikap ihsan terhadap seluruh
sumber daya alam, baik sumber daya alam hewani, nabati
maupun energi, termasuk menaati hukum Alam (hukum Kauniyah).
Target misi kekhalifahan adalah terkelolanya bumi secara
baik untuk bekal manusia dalam kerangka ibadah kepada Allah.
Dalam hal ini jin tidak diberi SPK (Surat Perintah Kerja)
untuk menjadi khalifah fi al-ardl. Inilah salah satu kelebihan
manusia dibandingkan jin.
Masa kerja manusia dibatasi oleh usia. Usia manusia di dunia
rata-rata 60 tahun. Itu kalau menggunakan perhitungan tahun
Masehi. Kalau menggunakan tahun hijriyah kira-kira 62 tahun.
Lain lagi kalau menggunakan perhitungan tahun Neptunus atau
Pluto, apalagi perhitungan tahun langit. Di dalam Alqur'an
dijelaskan bahwa sesungguhnya satu hari di sisi Allah sama
dengan seribu tahun hitungan di bumi (QS. Al-Hajj [ 22 ] :
47). Bahkan pada surat Al-Ma'arij [70] : 4 ditegaskan satu
hari di langit ke tujuh setara dengan 50.000 tahun di bumi.
Dengan demikian kalau manusia hidup di dunia selama 60 tahun,
itu sama saja dengan 1, 8 menit, pendek sekali. Waktu yang
33
sangat singkat ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk
ibadah.
Allah menegaskan carilah kampung akhirat tetapi jangan lupa
bagimu di dunia. (QS. Al-Qashash [28] : 77).15 Untuk akhirat
menggunakan kata perintah (fiil amar) wabtaghi (carilah), sedangkan
untuk dunia menggunakan kata larangan (fiil nahyi), wala tansa
(jangan lupa). Kalau demikian sebenarnya dunia itu hanya media
untuk mencapai akhirat atau sebagai batu loncatan untuk
mencapai kebahagiaan surga. Apapun yang kita kerjakan di
dunia, baik yang menyangkut sosial politik, sosial budaya,
sosial ekonomi, seluruhnya harus dengan niat ibadah kepada
Allah, dan harus dalam kerangka mencapai kebahagiaan kampung
akhirat surga. Apabila seseorang menduduki jabatan yang
tinggi, memiliki harta kekayaan yang melimpah, memperoleh
bintang penghargaan yang amat banyak, tetapi tidak mendapatkan
rida Allah, itu sangat rugi luar biasa, hidupnya sia-sia,
sampah.
Menyangkut masalah kebahagiaan dunia dan kekhalifahan ada
dua hal yang tidak boleh dilupakan yakni (1). Kebahagiaan di
dunia tidak bisa lepas dari materi, tetapi tidak selalu
sejajar dengan materi. Kebahagiaan sangat tergantung kepada
kenikmatan tergantung kepada materi berarti Allah tidak adil
karena ada orang kaya dan ada orang miskin. (2). Allah
memberikan dua pilihan kepada manusia yakni jalan yang baik
15 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeriakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuatbaiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlahkamu berbuat kerusakan di bumi . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yangberbuat kerusakan (QS. Al-Qashsh [28] : 77).
34
dan jalan yang buruk (wahadainahu najdain). Jalan mana yang mau
ditempuhnya, diserahkan sepenuhnya kepada manusia. Jadi,
manusia memiliki hak memilih (free choise, free will, ree action).
Pilihan mana pun pasti mengandung resiko (QS. 52 : 21).
Usia manusia telah Allah tentukan di alam Lauh Mahfudz
(alam ruh). Menurut QS. Fathir [35] : 11, orang yang panjang
umurnya bukan dipanjangkan, juga orang yang pendek umurnya
bukan dipendekkan. Tapi umur itu telah ditetapkan oleh Allah
swt jauh sebelum kelahiran. Kematian tidak akan terjadi
sebelum jatah usia habis. Adapun sakit atau kecelakaan hanya
“sebab” kematian, karena jika tanpa didahului sebab, kematian
akan sangat mengherankan.
Catatan penting tentang hidup di dunia ini adalah :
Bagi orang kafir, dunia adalah tempat memanen, sedangkan bagi orang mukmin, dunia ini adalah tempat menanam. Mukmin baru akan memanen tanamannya nanti di akhirat sedangkan dunia hanyalah alakadarnya.
Bagi orang kafir, dunia ini adalah surga sehingga mereka bebas melakukan apa saja, sedangkan bagi orang mukmin, dunia seakan penjara karena banyak larangannya.
Bagi orang kafir, dunia adalah tujuan akhir sedangkan bagi orang mukmin, dunia adalah batu loncatan.
Orang kafir mengejar dunia dan melupakan akhirat, sedangkan orang mukmin mengejar akhirat dengan tidak melupakan dunia.
Dunia ini hanya sejenak tetapi waktu yang amat singkat ini akan menentukan hidup milyaran tahun bahkan tiada terhingga kehidupan di akhirat.
Kita harus berjuang sepenuh kekuatan untuk menjadi hamba
Allah (ibad ar-Rahman) dengan karakteristik sebagaimana
dijelaskan di dalam QS Al-Furqan [25] : 63 – 71.
Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan merendah hati dan apabila orang-orang Jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. Dan orang–orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan
35
berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata ‘Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesunggumnya azab itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruknya tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebihan dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat balasan dosanya, yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat, dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, maka mereka itu, kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan, dan adalah Allah Maha Penganpun Lagi Maha Penyayang, dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepadaAllah dengan taubat yang sebenar-benarnya.( QS Al-Furqan [25] : 63 – 71).
Jadi ciri-ciri minimal hamba Allah adalah (1). Selalu
merendah hati (2). Sapaannya kepada semua orang mengandung
kata-kata perdamaian dan selamatan.(3). Melewati malam dengan
tahajud, berdoa agar dijauhkan dari neraka Jahannam, serta
tartil Al-qur’an (4). Membelanjakan harta dengan tidak
berlebihan dan tidak pula kikir, tapi di tengah-tengah antara
yang demikian. (5). Tidak menyembah tuhan yang lain selain
Allah. (6). Tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali
dengan alasan yang benar, dan (7). Tidak berzina.
Selanjutnya ciri-ciri lain ibad ar-rahman antara lain
mendirikan shalat dengan khusyuk dan menepati janji. Allah
menegaskan :”
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya dalam hal ini mereka tidak tercela. Barang siapa yang mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampuai batas. Dan
36
orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahnyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Mukminun [23] : 1-11).
Marilah kita berusaha sekuat mungkin untuk mengamalkan
apa yang dipesan oleh Allah yang tertera pada surat dan ayat
di atas, agar apabila kita mati, kematian kita telah membawa
bekal yang cukup untuk mendapatkan ridha Allah. Amin.
KematianDari sisi sains, kematian ada empat level yakni kematian sel
seperti matinya sel darah (2). Kematian jaringan seperti kulit yang
mati dan melepuh (3). Kematian organ seperti stroke, dan (4).
Kematian individu, yakni ruh berpisah dari tubuh.
Ada juga istilah mati suri. Sebenarnya mati suri adalah
tingkatan tertinggi dari kondisi tidak sadar. Orang kehilangan
kesadarannya bertingkat-tingkat dari mulai shock, lena, pingsan dan
mati suri. Orang yang mati suri adalah orang yang kehilangan
kesadarannya persis orang mati, tak ada tanda-tanda kehidupan,
hanya saja tubuhnya masih hangat. “Mayat” mati suri jangan langsung
dimandikan, dikafani dan dikubur tetapi harus ditunggu selama 4
jam. Menurut ilmu kedokteran, apabila lewat empat jam tubuhnya
menjadi dingin berarti ia benar-benar wafat. Wafat adalah kematian
individu.
Pada saat seseorang mau wafat sebagai kematian individu, ia
akan mengalami sakaratul maut. Kata sakar artinya mabuk sedangkan
sakaratu (jamak) artinya mabuk yang banyak. Kadang-kadang ada orang
yang wafat dengan mudah, ada pula yang amat sulit melepaskan ruhnya
karena ruh tidak mau keluar dari tubuh. Allah menerangkan :”Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam
37
tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang malaikat memukul dengan tangannya sambil
berkata, keluarlah nyawamu ! Di hari ini, kamu dibalas dengan siksaan yang sangat
menghinakan kaarena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak
benar, dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya” (QS. Al-
An’am [6] : 93).
Setelah wafat, tubuh yang berasal dari tanah kembali menjadi
tanah, sedangkan ruh yang berasal dari Allah kembali kepada Allah.
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Ucapkanlah lafadz ini jika ada mushibah
termasuk kematian baik yang wafat itu muslim maupun muslim. Arti
lafadz tersebut adalah “Kami adalah milik Allah, dan kepadaNyalah
kami kembali”. Lafadz ini disebut lafadz istirja’(minta dikembalikan,
minta diganti).
Dalam hal ini pada umumnya orang salah menghargai, tubuh yang
akan kembali kepada tanah dan habis dimakan cacing, terus menerus di
make up sehingga menghabiskan dana jutaan rupiah, sedangkan ruh
yang akan kembali kepada Allah tidak di make up dengan serius.
Padahal Allah swt menegaskan bahwa : “Pada hari itu, harta dan anak laki-
laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang
bersih”.(QS. Asy-Sy’ara [26] : 88-89).
Menyangkut kematian ini ada catatan, kapan kita mati dan di
mana kita akan mati, itu sepenuhnya wilayah Allah, tetapi dengan
cara apa kita mati, itu adalah hasil usaha kita. Oleh karena itu
mari kita berusaha agar kematian ini dilalui dengan cara yang sangat
baik, kematian yang diundang oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan
di dalam QS. Al-Fajr [89]: 27-30 “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang puas dan diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah
hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu”. Oh sungguh indah kematian
tersebut, kematian yang diundang, kematian yang disambut gembira
oleh para malaikat, kematian yang didambakan oleh surga.
38
Menurut Nabi saw :”Apabila anak Adam meninggal dunia, maka
putuslah amal perbuatannya kecuali tiga, sadaqah jariyah, ilmu yang
dimanfaatkan dan anak salih yang mendoakan” (HR. Bukhari Muslim) .
Oleh karena itu beramallah yang banyak sebelum maut menjemput.
Bagaimanapun sayangnya anak kepada orang tua, tidaklah berguna
jika dia berinfaq, berkurban, berhaji atau beramal lainnya
untuk dan atas nama orang tua yang sudah wafat, pahala amal
yang diperuntukkan bagi ayah dan ibu yang sudah wafat pasti
tidak akan sampai. Seandainya amalan yang dilakukan anak cucu
bisa sampai kepada orang yang sudah mati, tentulah kita tidak
perlu khawatir akan kematian. Jika mau beramal, maka
beramallah ketika masih hidup. Ayah dan ibu yang telah wafat
hanya bisa memperoleh pahala kalau mereka telah mendidiknya
dan menunjuki mereka kepada kebaikan. Hadits Nabi menyatakan
bahwa :”Barang siapa yang menunjukkan kepada kebenaran, maka ia akan
memperoleh pahala sebesar pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi
sedikitpun”.
Alam Qubur
Manusia yang mati, tubuhnya masuk ke kuburan, sedangkan
ruhnya masuk ke alam qubur. Setiap orang mati pasti masuk ke
alam Qubur tetapi tidak semua orang yang mati masuk kuburan,
karena ada orang mati dimakan hewan, dan ada juga orang mati
karena terbakar hingga hangus tak tersisa.
Ruh itu mengalir terus, maju terus pantang mundur, yakni
dari alam arwah, maju ke alam rahim, maju ke alam dunia, maju
ke alam qubur dan nanti maju ke alam akhirat. Ruh tidak akan
pernah mundur. Jika ada isu ada arwah penasaran, bertemu
dengan orang yang sudah wafat, dll. Itu semua bukan ruh 39
gentayangan tetapi itu hanyalah jin Qarin yang menggoda
sebagaimana akan diterangkan nanti.
Kualitas ruh orang mati terbagi tiga, yakni (1). Nafsu
Amarah yakni hidupnya didominasi oleh kemauan dan perasaan
buruk (2). Nafsu Lawwamah yakni manakala nafsunya kadang baik
kadang buruk. (3) Nafsu Muthmainnah yakni manakala hidupnya
didominasi oleh kemauan dan perasaan yang baik.
Ketika orang yang memiliki nafsu muthmainnah mau
meninggal dunia, Allah mengundang nafsu tersebut (QS. Al-Fajr
[89] : 27-30. Wajar kalau ruh itu keluar dari tubuh seperti
rambut yang ditarik dari gundukan tepung, halus sekali hingga
tepung pun tidak longsor. Berbeda dengan kematian pemilik
nafsu amarah, kematiannya sangat menyakitkan ibarat menarik
kawat berduri dari tumpukan karung goni.
Bagaimana pun kualitas nafsunya, semua ruh orang mati
memasuki alam qubur. Inilah alam keempat bagi manusia. Alam
qubur disebut juga alam Barzah, yakni dinding pemisah antara
dunia dengan akhirat sebagaimana disinggung di dalam QS.Al-
Mukminun [23] : 100.
Ruh orang saleh ditempatkan di Iliyin (tempat tinggi)
sedangkan ruh orang jahat ditempatkan di Sijin (penjara). Di
Iliyin, ruh mendapatkan kenikmatan ruhaniyah, baginya kematian
adalah awal kebahagiaan yang hakiki. Orang yang meninggal
dunia dalam keadaan baik pada hakikatnya dia adalah hidup,
tetapi hidup dalam dimensi yang lain serta mendapatkan rizki.
Allah menyatakan :” Janganlah kamu menduga terhadap orang-orang yang
gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapatkan rizki”. (QS. Ali Imran [3] : 1690. Adapun bagi orang
40
jahat, kematian adalah awal penderitaan yang sebenarnya, di
Sijin ruh mereka mendapatkan siksaan ruhaniyah/ bathiniyah
(QS. Al-Mukmin [40] : 45-46. Ruh tidak bisa kemana-mana. Tidak
mungkin ruh bisa gentayangan. Ruh itu maju terus dari alam ke
alam mustahil mundur.
Di alam qubur, malaikat Munkar dan Nakir memeriksa amal
manusia dengan sangat cepat sebab Allah itu maha cepat
menghitung (inna Allaha sari'ul hisab)16. Amal yang paling pertama
diperiksa adalah salat. Dalam hal ini kematian mengakhiri
semua aktivitas amal manusia. Hadits menyatakan : "Apabila
anak Adam meninggal dunia, maka putuslah segala amalnya
kecuali tiga, yakni (1). Sidkah Jariyah. Pahala sidkah akan
terus menambah amal orang mati. (2). Anak shaleh yang
mendoakan orangtuanya. Sedangkan doa anak yang inkar sama
sekali tidak bisa berpengaruh. (3). Ilmu yang dimanfaatkan /
diajarkan, seperti mengajar Al-Qur'an, matematika, mengepel,
memasak, dll, pokok semua ilmu yang bermanfaat.
Ruh yang berada di Sijin dapat saja mutasi ke Iliyin
apabila mendapat pasokan pahala yang memadai dari ketiga amal
investasi di atas. Manusia di alam Qubur sangat lama menunggu
hari Kiamat. Jadi alam Qubur adalah alam pemisah (barzah)
antara alam dunia dengan alam Akhirat.
Alam Akhirat
16 Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yangdirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah Maha Cepat hisabnya” (QS. 40 Al-Mukminun[40] : 17).
41
Alam akhirat diawali oleh peristiwa kiamat17, yakni
hancurnya alam jagad raya secara dahsyat. Allah
menegaskan :”Sesungguhnya saat (hari Kiamat) akan datang. Aku dengan
sengaja merahasiakan (waktu) nya agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran)
sesuai hasil usahanya”. (QS. Thaha [20] 15).
Pada hari kiamat ini, malaikat, jin, manusia dan makhkuk
lainnya, semuanya mati, lalu Allah mengganti bumi dan langit
yang telah hancur dengan bumi dan langit yang baru.18
Penciptaan bumi dan langit yang baru ini sangat mungkin sama
dengan periode awal penciptaan alam. Kalau demikian, pasti
suhu bumi panas luar biasa, wallahu a’lam. Semua manusia benar-
benar dijemur dalam teriknya matahari dengan jarak yang sangat
dekat (karena matahari belum banyak berekspansi). Tetapi ada
tujuh golongan orang-orang yang mendapatkan tempat teduh.19
17 Nam : 16-17a-nama lain hari akhir adalah Yaumul Qiyamah = hari Kiamat(QS.Az-Zumar [39[ : 60), Yaumul Ba.tas = hari Kebangkitan (QS. Ar-Rum[30] : 56), Yaumul Hisab = hari Perhitungan (QS. Al-Mukmin [40]: 27),Yaumuddin = hari Pembalasan (QS. Al-Fatihah [1] : 4), Yaumul Fath = hariKemenangan (QS. Sajdah [32]: 29). Yaumut Talaq = hari Pertemuan (QS. Al-Mukmin [40]: 15-16), Yaumul Jam’i = hari Berhimpun (QS. Ath-Thagabun [64] :9), Yaumut Tagabun (QS. Ath-Thagabun [64] : 9), Yaumul Khulud = hari Keluar(QS.Al-Qaf [50] : 42. Yaumul Hasrah = hari Penyesalan (QS. Maryam [19] :39), Yaumut Tanad = hari Saling Memanggil (QS. Al-Mukmin [40] :32), YaumulFasl = hari Keputusan (QS. An-Naba [78] : 17), As-Sa’ah = Waktu (QS. Al-Qamar [54] : 1), Al-Akhirah (QS. Al-A’la [87] : 16-17, Al-‘Azifah = Peristiwadekat (QS. An-Najm [53]: 57, Ath-Thammah = Malapetaka Besar (QS. Anm-Nazi’at [79]: 34, As-Sakhah = tiupan sangkal yang kedua (QS. Abbasa[80] : 33, Al-Ghasyiyah = kejadian yang menyelubungi (QS. Al-Ghasyiahj [88]: 1, Al-Waqi’ah = Peristiwa Dahsyat (QS. Al-Waqi’ah [56] : 1.
18 (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, danmereka semuanya (di padang mahsyar), berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esalagi Maha Perkasa (QS. Ibrahim [14] : 48).
19 Hadits yang diterima dari Muhammad bin Basyar Bundar, dari Yahya dari Ubaidillah, dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafs bin Ashim dari Abu Hurairah ra, ia berkata :” Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat tempat teduh (naungan) Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya. (1). Pemimpin yang adil (2). Seorang pemuda yang menyibukkan dirinmya dengan beribadah kepada Rabbnya, (3). Seseorang yang hatinya terikat ke masjid (4). Dua orang yang saling mencintai kerena Allah swt, berkumpul dan berpisah karena Allah pula (5). Seorang
42
Pada waktu itu, manusia dibariskan di alam terbuka dalam
keadaan telanjang tiada berpakaian (hadits dari Aisyah riwayat
Imam Bukhari), itulah hari Mahsyar. Di alam Mahsyar ini
seluruh manusia berusia sama yakni muda belia (abkara). Di sini
sekecil apapun amal baik dan perbuatan dosa akan dibuka
transparan, tak ada yang luput sedikitpun. (QS. Az-Zilzalah) .
Selanjutnya adalah penimbangan amal (mizan). Amal yang baik
bisa menghapus amal yang buruk. Apabila neraca amalnya
ternyata saldo zero, manusia sudah cukup aman. Kedudukannya
seperti anak kecil atau orang gila yang dinilai tidak memiliki
amal saleh tetapi juga tidak mempunyai dosa, hanya saja
balasan surga minimal. Orang yang menerima catatan amalnya
dengan tangan kiri, itulah orang yang bernasib buruk.
Sebaliknya mereka yang menerima catatan amalnya dengan tangan
kanan, itulah orang-orang ahli surga (QS. Al-Insyiqaq [84] :
7-11 dan Al-Haqqah [69] : 19-26).
Berdasarkan hasil mizan di atas, manusia dikelompokkan
menjadi dua, yakni barisan kanan (ashab al-yamin) yang nampak
berwajah cerah ceria, dan barisan kiri (ashab asy-Syimal) yang
nampak bermuram durja, tunduk malu, terhina.20 Untuk
menyelamatkan diri, manusia berusaha susah payah meminta
bantuan agar ia bisa masuk kepada ashab al-yamin. Maka datanglah
nabi Muhammad SAW memberikan bantuan. Inilah yang disebut
pria yuang diajak berzina oleh seorang wanita yang kaya dan cantik tetapi ia menolaknya seraya berkata Aku takut kepada Allah (6). Seseorang yang berinfaq dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinyatidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya (7). Serta seseorang yang berdzikir kepada Allah di kala sendiri sehingga kedua matanya basah karena menangis (HR. Bukhari, hadits nomor 620).20 “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri,
siapakah golongan kiri itu ? Dalam siksaan angin yang amat panas dan air panas yang mendidih(Al-Waqi’ah [56] : 27 dan 41-42).
43
syafa't al-kubra (bantuan besar) kepada orang-orang yang layak
dibantu.21
Setelah perhitungan final, maka ashab al-yamin memasuki
surga, secara berombongan, bukan orang perorang (QS. Al-Zumar
[39] : 71), baik surga Firdaus, Adnin, Naim, dll tergantung
kepada jumlah amal shaleh yang dimilikinya. Khusus bagi orang
mukmin pembela janda sepuh dan anak yatim piatu mendapat surga
Firdaus bersama nabi Muhammad saw. Gambaran surga adalah (1)
Ada tempat tinggal yang tinggi (2). Ada sungai madu, arak,
dan susu (3). Buah-buahan beragam rasa (4). Wanita yang
cantik, kulitnya seperti kulit telur, tidak pernah dilahirkan
21 Mengenai Syafaat Kubra ini bisa dilihat pada hadits riwayat Imam Bukharinomor 4712 dan Hadits Muslim nomor 194 dari Abu Hurairah r.a
44
Adapun ashab asy-Syimal tetap dalam keadaan telanjang.
Mereka memasuki neraka wail, saqar, jahim, atau jahanam,
tergantung kepada jumlah dosa yang dilakukannya. Orang yang
rajin shalat tetapi shalatnya tidak fungsional dalam
memperbaiki akhlak akan dimasukkan ke dalam neraka Wail, orang
yang sama sekali tidak pernah shalat akan dimasukkan ke neraka
Saqar, orang yang tidak pernah shalat dan hobi berbuat maksiat
dimasukkan ke dalam neraka Jahim, para tokoh maksiat dan
thagut akan dimasukkan ke neraka Jahanam, sedangkan orang-
orang munafik akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam yang
paling dasar.
Mereka masuk neraka berombongan-rombongan bukan orang
perseorangan. Lamanya orang di neraka tergantung seberapa
banyak dosa yang dilakukannya. Walaupun demikian, sebagaimana
hitungan hari dan tahun menurut Allah, sangat mungkin kalau
orang memasuki neraka selama satu hari itu bisa sama dengan
1000 tahun hitungan dunia bahkan bisa sampai 50.000 tahun.
Na'udzu billahi min dzalik. Semua mukminin, meskipun banyak dosa,
tetapi selama di dalam hatinya terpatri la ilaha illallah sampai
matinya, pada akhirnya ia masuk surga. Jadi pengakuan Allah
sebagai Tuhan Yang Maha Esa adalah perkara yang paling penting
di antara seluruh perkara beragama.
Sekarang ini adalah episode kehidupan dunia (alam ke
tiga), masih ada dua alam lagi yang harus dilalui yakni alam
Qubur dan alam Akhirat. Di alam Qubur, manusia menunggu kiamat
ribuan tahun, sedangkan di alam akhirat manusia bahagia atau
sengsara selama milyaran tahun. Oleh karena itu hidup alam
dunia yang hanya 70 tahun harus benar-benar dimanfaatkan.
45
Percuma lulus S3, kaya, terkenal, menerima sejumlah piagam
penghargan dalam dan luar negeri, kalau pada ujungnya
kematiannya tidak dirdhai oleh Allah. Manusia yang baik adalah
manusia yang bisa mencapai surga melalui kebahagiaan di dunia.
Itu bisa terealisasi, apabila manusia menaati hukum Alam
(hukum Kauniyah) dan hukum Qur'aniyah secara bersamaan.
Sekali lagi, manusia mengalami lima alam, alam dunia
adalah alam yang ketiga. Kehidupan dunia hanya sebagai batu
loncatan bukan tujuan akhir. Manusia harus menjadikan dunia
sebagai batu loncatan untuk loncat menuju alam akhirat, yakni
kebahagiaan surgawi.
3.Potensi yang dimiliki manusia
Dari sisi fisik, manusia adalah makhluk yang paling baik
arsitekturnya, penampilannya atau performence-nya. Dengan posisi
berdiri, manusia berjalan indah sekali, bayangkan jika manusia
harus berjalan dengan merangkak apalagi menjalar, pasti tidak
indah dan lincah. Manusia pun memiliki otak yang lebih besar
dari pada hewan, sehingga lebih memiliki peluang untuk
menyimpan memori lebih banyak.
Adapun dari sisi ruhani, manusia memiliki potensi yang
baik dan potensi yang buruk, yakni sebagai berikut :
Asy-syahawat22 : Kemauan (willingness). Syahwat bukan hanya nafsu
birahi atau nafsu seks, tetapi meliputi segala kemauan, baik
kemauan kepada lawan jenis, anak maupun harta dan tahta (QS.22 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-
wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dansawah ladang, itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik(surga)”. (QS. Ali Imran [3] : 14).
46
3 : 14). Kemauan inilah yang mendorong manusia untuk
berkreasi melahirkan banyak produk, baik produk material
maupun nonmaterial sehingga dunia menjadi ramai. Seandainya
manusia tidak memiliki syahwat seperti malaikat, maka dunia
pasti sepi; tidak ada kendaraan, rumah yang bagus, beragam
busana, juga tidak akan ada persaingan.
Adz-Dzauq : perasaan, emosi (feeling) sehingga manusia bisa merasa
gembira, sedih, suka, benci, dll. Perasaan benci harus ada
dalam hati kita tetapi benci kepada hal-hal yang sepatutnya
dibenci, misalnya benci kemaksiatan. Seandainya tidak ada
dzauq, pasti tidak ada dunia hiburan, permainan-permainan,
dan tidak akan ada tawa dan tangis.
Al-Fikr : pemikiran (thinking) sehingga manusia dapat melahirkan
sains dan teknologi. Istilah logis, rasional, bernalar
adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan berpikir (al-
fikr). Akan tetapi tidak semua yang rasional itu benar, juga
sebaliknya, sesuatu yang benar kadang-kadang sulit difahami
rasio.
Al-Aql : akal adalah nurun fi al-qalbi yufarriqu bain al-haq wa al-bathil”
akal adalah cahaya di dalam hati yang dapat memisahkan mana
benar, mana salah. Karena cahaya (nur, nurani) maka kata
akal kadang disebut akal nurani. Perlu dibedakan antara
berpikir dan berakal. Berpikir adalah proses mencari
jawaban. Jawabannya benar atau salah, itu soal lain. Setiap
orang pasti berpikir termasuk para perampok sebelum beraksi.
Adapun berakal adalah berpikir mencari jawaban, serta
memilah haq dan batil. Semua orang bisa berpikir tetapi
tidak semua orang bisa menggunakan akalnya. Para cendikiawan
47
yang tidak menggunakan akal nuraninya dikatakan “afala ta’qilun
(apakah kamu tidak menggunakan akal?).
Fitrah : Kata fitrah berasal dari fathara yang artinya, ciptaan,
suci dan seimbang, fitrah adalah menghadap kepada kebenaran
dan kesiapan untuk menggunakan pikirannya. Jadi, meskipun
manusia memiliki potensi buruk, tetapi ia lebih cenderung
kepada kebaikan. “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua
orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nashrani atau Majusi” (Hadits
riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah).
Hanief\ (QS. Ar-Rum [30] : 30: ialah lurus kepada Allah. Jika
tidak terpengaruh oleh setan yang menggodanya, manusia pasti
akan terus lurus menuju Allah, rida Allah, syorga.
Dhaluman Jahula (QS.: Ah-Ahzab [33] : 72.) Dhaluman ialah
potensi untuk menzalimi diri sendiri. Walaupun ia sudah
mengetahui bahwa sesuatu itu buruk bagi dirinya, tetapi toh
ia kerjakan juga. Dan Jahula yakni suka bertindak bodoh.
Misalnya seseorang mengetahui bahwa menikah itu baik
sedangkan berzina itu tercela, anehnya banyak orang yang
kesah (jazu’a) lagi kikir (manu’a). Apapun yang terjadi pada
dirinya, direspon dengan keluh kesah. Jangankan ketika
mendapat mushibah, bahkan ketika diberi nikmat pun tetap
keluh kesah. Contoh : Seorang mahasiswa mendapat nilai AB
(3,5) dalam matakuliah Pendidikan Agama Islam. Ia berkeluh
kesah karena khawatir nilai indek prestasi kumulatifnya
tidak mencapai 3,6 (tidak cumlaude) . Apa yang ia lakukan ?
48
mungkin ia akan mengejar nilai yang lebih baik dalam
matakuliah yang lain. Itu baik.
‘Ajula (QS. Al-Isra [17] : 11), yakni bersifat tergesa-gesa.
Ingin cepat jadi, ingin cepat melihat bukti, dan ingin cepat
dikabulkan doanya, tidak sabar. Di dalam hadits dari Abu
Hurairah riwayat Imam Muslim perihal ‘ajula diilustrasikan
tentang seseorang yang berkata “Aku sudah berdoa berkali-
kali tetapi rupanya tidak diijabah lalu dia pun berputus
asa, dan tidak lagi berdoa”. 23
Kita wajib mengembangkan potensi yang baik dan harus metekan
potensi yang buruk. Lebih baik lagi, apabila potensi buruk
diubah menjadi baik.
4. Eksistensi dan Martabat Manusia
Pada uraian di bawah ini penulis akan menjelaskan secara
ringkas tentang kedudukan, peranan, visi, misi, dan tujuan
hidup manusia dalam kerangka mencapai derajat manusia yang
BERMARTABAT. Mudah-mudahan uaraian ini bisa meresume uraian di
atas.
a. Definisi Manusia : Di dalam Alqur’an disebut basyar, bani
Adam, insan dan an-Nas yakni salah satu spicies makhluk hidup
yang diciptakan oleh Allah dari tanah sebagai makhluk
biologis, sosial dan spiritual, atau makhluk yang
memiliki tubuh, nafsu dan akal.
b. Kedudukan Manusia : Kedudukan manusia adalah sebagai
Abid atau hamba Allah, sedangkan Allah adalah al-Ma’bud23 Shahih Muslim, Bab Bayan Annahu yustajabu li Da’i ma lam ya’jal” Hadits nomor 2735, Juz4 hal. 2095.
49
(Tuhan yang disembuh). Semua manusia tanpa terkecuali
berkedudukan sebagai hamba bukan sebagai tuan sedangkan
yang berkedudukan sebagai tuan hanyalah Allah swt.
Sebagai hamba Allah, manusia harus selalu siap melayani
Allah, siap beribadah kepada Allah dan tidak beribadah
kepada selain Allah.
c. Peran Manusia : Peran manusia sebagai khalifah fil ardl, yakni
penguasa dalam mengelola bumi. Sebagai khalifah, manusia
adalah wakil Allah di muka bumi. Bayangkan jika di dada
Anda tertulis nama Anda dan tulisan “WAKIL ALLAH” maka
Anda tidak akan bertindak sembarangan tetapi anda akan
memilih tindakan yang paling terhormat. Manusia benar-
benar makhluk BERMARTABAT. Sebagai wakil Allah maka
manusia wajib melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
Allah. Amanah ini sebenarnya telah ditawarkan oleh
Allah kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka
semua menolaknya. Kemudian amanah ini diambil oleh
manusia (QS. Al-Ahzab [33] : 72). Sebagai khalifah,
keberadaan seseorang harus dirasakan manfaatnya bagi
orang lain, karena sebaik-baiknya manusia ialah orang
yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Semakin
banyak memberikan manfaat, semakin tinggi nilai
kemanusiaannya. Semakin tidak memberikan manfaat, semakin
jatuhlah eksistensinya, persis sampah. Walaupun profesor
doktor gelarnya, atau jenderal pangkatnya, menteri atau
bahkan presiden jabatannya, tetapi jika hanya membuat
rakyat menderita, ia adalah manusia sampah,....
sampah....sampah. Naudzubillahi min dzalik. Ciri utama bahwa
50
seseorang sebagai khalifah ialah apakah sesorang itu
bermanfaat bagi orang lain ? Jika bermanfaat, itulah
khalifah. Jika tidak manfaatnya, itulah sampah. Bahkan
mungkin lebih dari sampah karena sampah masih bisa diolah
menjadi pupuk tapi kalau menjadi manusia perusak itu
lebih buruk daripada sampah. Oleh karena itu kita harus
berusaha menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang
lain, bukan hanya menjadi orang yang hanya mementingkan
diri dan keluarga sendiri. Apabila seseorang panjang
umurnya dan baik amalnya, itu lebih baik. Hadits riwayat
Tirmidzi dari Abu Sofwan Abdullah ibn Basyar al-Aslamy : Rasulullah
bersabda : “ Sebaik-baiknya orang adalah orang yang panjang umurnya dan
baik amalnya”.24
d. Visi Manusia : Visi adalah gambaran besar tentang cita-
cita masa depan yang harus diraih. Semua muslim harus
memiliki visi fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah. Ukurannya
adalah sejauh mana dia berusaha menegakkan nilai-nilai
Alqur’an di muka bumi. Capaian di dunia berupa gelar
akademik, jabatan, dan harta hanyalah batu loncatan,
bukan tujuan akhir. Sungguh sangat rugi jika capaian yang
bersifat duniawi itu tidak berubah menjadi pahala. Dalam
hal ini perlu disadari bahwa dunia ini bagi orang kafir
adalah masa panen sedangkan dunia bagi orang muslim
adalah masa menanam. Dunia bagi orang kafir adalah surga
yang serba boleh, sedangkan bagi muslim, dunia ini bagai
penjara, banyak hal yang dilarang. Selain itu perlu juga
24 Muh. Ibn Isya Abu Isa Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (penerbit , Dar al-Ihya Turasy al-‘Araby, Bairut, t.t), Juz IV, bab al-Umr li almukmin,no. Hadits 2329, hlm. 565
51
dimengerti bahwa kebahagiaan dunia adalah “tathmainnul
qulub” yakni ketenangan hati. Jika hati merdeka dan
tenang karena beriman kepada Allah, itulah sukses dunia.
e. Misi manusia : Misi manusia adalah untuk beribadah kepada
Allah swt. :”Dan kami tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembahKu”. (al-Dzariyat [51] : 56).
Beribadah artinya melakukan aktivitas lahir batin yang
sesuai dengan kehendak Allah, baik ibadah ritual maupun
ibadah mu’amalah. Ibadah muamalah ini adalah mengelola
bumi dan segala isinya, baik sumber daya insani maupun
sumber daya alam untuk kesejahteraan umat manusia.
Indikator Khalifah adalah bisa menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi orang banyak. Jika manusia tidak mampu
mengelola bumi untuk kebaikan, malah ia berbuat fasad
(kerusakan) baik di darat, laut maupun di udara, dapat
dikatakan manusia itu telah gagal melaksanakan misinya.
Kelak ia akan berhadapan dengan “meja hijau” di
pengadilan akhirat. Tak ada satupun yang bisa
menolongnya.
f. Tujuan Hidup Manusia: Tujuan hidup manusia adalah
Mardhatillah atau mencapai rida Allah. Apabila seseorang
bergelar profesor doktor, berpangkat jenderal,
berkedudukan tinggi dan dihormati orang banyak, rumah
mewah, mobil mahal, deposito melimpah, bahkan masuk ke
dalam deretan orang-orang hebat dengan sejumlah bintang
jasa, tetapi jika pada akhir kematiannya tidak diridai
Allah swt, pasti rugi, celaka dan penuh penyesalan. Semua
52
harta kekayaan dan hasil usahanya sia-sia dan takkan
dapat menolongnya.
g. Strategi Hidup : Ialah menjadikan seluruh aktivitas
hidup, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi sebagai
ibadah. Kita harus menjadikan bangun tidur, mandi,
berpakaian, makan dan minum, kuliah, bekerja, olahraga,
hiburan, berorganisasi dan lain sebagai ibadah dan
berpahala. Sungguh amat rugi jika akitivitas kita tidak
dijadikan sebagai ibadah.
h. Target Hidup : Target hidup mukmin adalah menjadi insanTAQWA, yakni kumulatif antara iman, Islam dan Ihsan. Imam
adalah akidah yang kokoh dan lurus, Islam adalah taat
melaksanakan syari’ah ibadah, sedangkan ihsan adalah
berakhlak mulia, baik dalam hablum minallah, hamblum minannas,
maupun hablum minal ‘alam). Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi,
wiqayatan yang artinya hidup hati-hati. Orang taqwa adalah
orang yang senantiasa berhati-hati dalam segala hal, baik
dalam melakukan ibadah mahdhah maupun mu’amalah.
Aktivitas yang termasuk ibadah mu’amalah adalah kegiatan
politik (siyasah), ekonomi (iqtishadiyah), kebudayaan (Tsaqafah),
Pidana (hudud wa al-qishash), serta pertahanan (adh-Dhifa’).
Jika semua itu dilakukan dengan hati-hati, disebutlah
manusia taqwa. Orang yang bertaqwa bukanlah orang yang
tidak pernah berbuat salah, tetapi jika dia berbuat salah
pun bukan karena kecerobohan, tetapi setelah berhati-
hati. Dan setelah itu ia langsung bertaubat, tidak
menangguhkannya.
53
i. Buku Panduan manusia: Supaya manusia bisa mencapai visi,
mampu laksanakan misi, serta sanggup mencapai tujuan dan
target perjuangan perlu memiliki SOP (Standard Operasional
Prosedure) atau manhaj yang tiada lain adalah Alqur’an dan
Sunnah Rasulullah saw. “Katakan, jika kamu mencintai Allah, maka
ikutilah aku (nabi). Nabi bersabda :”Aku tinggalkan dua pusaka padamu,
jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, sampai kapanpun kamu tidak
akan tersesat, yakni kitab Allah, Alqur’an serta sunnah rasulullah saw”.
Menanggalkan SOP pasti akan banyak menuai kesulitan.
Neraca amalnya di akhirat kelak, pasti kacau dan tak
dapat dipertanggung jawabkan meskipun selama di dunia, ia
mendapat puluhan bintang jasa dan sederet penghargaan,
namun tetap saja ia masuk neraka yang panasnya tiada
terkira. Naudzubillahi min dzalik.
j. Objek yang dicari Manusia : ialah untuk mencapai
kebahagiaan akhirat dengan tidak melupakan kehidupan
dunia. Jika orang kafir mencari dunia dengan melupakan
akhirat, sedangkan mukmin adalah mencari akhirat dengan
tidak melupakan dunia.
k. Ujung Kehidupan: adalah bertemu dengan Allah SWT. Itulah
kebahagiaan yang maha absolut, suatu pertemuan yang
sangat didambakan oleh setiap mukmin.
l. Musuh manusia : Musuh manusia adalah setan, baik setan
jin maupun setan manusia. Setan akan selalu merintangi
manusia untuk mencapai derajat taqwa. Permusuhan antara
manusia dengan setan telah diketahui dari panggung
sejarah pementasan kisah Adam, Hawa, setan Iblis dan buah
54
khuldi, seharusnya tidak dilupakan tetapi harus terus
diingat dan dijadikan pelajaran berharga.
Perlu dicatat dan terus diingat bahwa manusia yang berperan
sebagai khalifah, yang melaksanakan tugas-tugas kekhalifahan,
yang karyanya dan jasanya bermanfaat bagi orang banyak, yang
hidupnya senantiasa berdasarkan tawhidullah dan nilai-nilai
Qur’ani, maka manusia itu adalah manusia yang BERMARTABAT.
Sebaliknya, manusia yang memiliki akal, mata, telinga dan hati
yang tidak digunakan untuk kebaikan, maka ia adalah manusia
yang lebih rendah martabatnya daripada hewan (ka al’an’am bal hum
adall = bagaikan hewan bahkan lebih sesat).
5. Strategi Setan dalam Menjerat Manusia
Jin berasal dari kata janana - janna yang artinya
bersembunyi, satu spicies makhluk berjasad halus yang
diciptakan oleh Allah dari api yang menyala, sedangkan Iblis
dari kata ablasa yang artinya frustrasi. Jadi Iblis adalah jin
yang frustrasi gara-gara diusir oleh Allah dari surga.
Adapun setan berasal dari kata syatana yang artinya mengoda,
menjauhkan. Mudahnya, setan adalah makhluk yang suka mengoda
manusia agar melalukan maksiat. Di dalam QS. Al-Nas [114] : 5
dinyatakan : “alladzi yuwaswisu fi shudur al-nas (yang suka membisik-
bisikan ke dalam hati manusia). Jadi jika ada pendapat yang
menyatakan bahwa setan itu menakutkan, itu persepsi yang
salah, justru setan adalah makhluk yang menggairahkan dan
55
menggoda. Jika setan manakutkan, manusia tidak akan tergoda.
Manusia bisa dibujuk karena setan itu menggairahkan.
Salah kalau berkeyakinan bahwa setan keluar setiap malam
jum’at kliwon, yang benar adalah setan keluar setiap saat,
bahkan mungkin kebanyakan keluar pada malam minggu. Salah
kalau berkeyakinan bahwa setan keluar di kuburan, yang benar
adalah setan keluar di mana-mana, bisa di jalan, kantor, mall,
markas militer, pesantren bahkan masjid. Ada setan yang
berdasi, ada setan yang mengenakan seragam kantor, ada setan
yang mengenakan serban, dll. Pokoknya setan ada di mana-mana
dan dalam wujud yang sangat beragam.
Jika dikatakan setan iblis, maksudnya adalah setan
pertama. Salah satu aktivitas setan iblis adalah melakukan
rekruitmen anggota melalui berbagai macam cara. Hasilnya,
lahirlah setan-setan baru, baik dari golongan jin maupun dari
golongan manusia.
Target setan dalam menggoda manusia adalah agar manusia
lupa kepada Allah. Kalaun pun manusia beribadah kepada-Nya,
setan akan berusaha sekuat tenaga agar nilai akhir amal
tersebut adalah nol. Setan akan berusaha agar semua manusia
berakhir dengan kekufuran. Caranya antara lain, ulama diseret
supaya ujub, ilmuwan diseret agar bersikap arogan, pejabat
diseret agar mengelabui rakyatnya, orang kaya diseret agar
bersifat tamak, orang dermawan diseret agar riya, orang ahli
salat diseret agar setelah selesai salat diteruskan dengan
maksiat, orang miskin diseret agar bersikap aral, orang yang
mempelajari ilmu kedigjayaan atau kanuragan diseret agar
mengarah kepada syirik, dll. Jika manusia bersikap ikhlas dari
56
A sampai M, setan akan berusaha agar Z nya tidak ikhlas, agar
ujung semua amal kebaikan adalah nol.
Strategi setan untuk menjerumuskan manusia dilakukan
dengan berbagai macam cara, antara lain :
Tadlil, penyesatan. Sesat adalah merasa benar padahal
salah. Banyak sekali orang yang berbuat demikian,
misalnya merasa menjadi muslim modern karena meninggalkan
hadits Ahad, mendewakan akal dengan mengesampingkan teks
Alqur’an, melakukan amalan sunnah padahal amalan itu
termasuk ke dalam bid’ah, menolak al-Qur’an karena merasa
ada nilai lain yang dianggap lebih mulia, dll. Masuk ke
dalam tadlil ini antara lain :
Tazyin25 : yakni menganggap baik perbuatan yang buruk (QS.
Al-Hijr [15] : 39-40. Ketika seorang pria tampan berduaan
mojok dengan wanita yang wajahnya biasa-biasa, setan akan
menyulap keadaan seakan-akan wanita itu cantik luar biasa
sehingga keduanya tertarik, lalu berbuat zina. Setelah
zina, barulah pria itu sadar bahwa perempuan tadi tidak
cantik. Atau uang korupsi dianggap uang komisi, sogokan
dianggap uang administrasi tambahan, mengumpat orang
tanpa perasaan dosa karena yang dianggap fakta bukan
dusta. Orang yang melakukan tazyin tidak merasa bersalah
atas perbuatannya sehingga sangat mungkin tidak meminta
25 Tazyin : Surat al Anfal : ` Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandangbaik pekerjaan mereka dan mengatakan : Tidak ada seorang manusia yang dapat menang terhadapkamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu`. Maka tatkala kedua pasukanitu telah dapat saling melihat berhadapan, syaitan itu balik ke hadapan saya seraya berkata : `Sesungguhnya saya berlepas diri dari kamu, sesungguhnya saya dapat melihat dari apa yang kamusekalian tidak dapat melihat, sesungguhnya saya takut kepada Allah` dan sesungguhnya Allahsangat keras siksaNya. `
57
maaf kepada siapapun dan tidak bertaubat kepada Allah
Swt.
Nisyan (lupa) : Ketika sedang berjaya lupa ibadah tetapi
setelah miskin baru mau sadar. Ketika menderita sakit
berat, dia berjanji mau beribadah, tetapi setelah sehat
ia pun lupa.
Wa’dun (janji palsu), setan akan membujuk rayu manusia
dengan sejumlah iming-iming yang menggiurkan untuk mau
berbuat maksiat padahal semua itu hanyalah janji palsu
(QS. Ibrahim [14] : 22.
Tamanni : (hayalan yang mustahil tercapai). Setan akan
membangkitakan angan-angan kosong pada manusia sehingga
manusia berbuat maksiat. (QS. An-Nisa [4] : 118-119.
Kaydun :26 yakni tipu daya. Setan akan melakukan tipu daya
kepada manusia, sementara manusia yang terkena tipu setan
sering tidak menyadarinya (QS. An-Nisa [4] : 76).
Shaddun27 : ialah memalingkan manusia dari jalan yang
benar ke jalan yang salah, sebagai contoh : setiap supir
angkutan kota mau melaksanakan salat pasti banyak
penumpang. Setiap pemilik warung mau salat, pasti banyak
pembeli, dll yang pada pokoknya memalingkan manusia dari
jalan yang benar. (QS. An-Naml [27]: 24).
26Kaidun: Surat An Nisa 76 : Orang orang yang beriman adalah orang orang yangberperang dijalan Allah, dan orang orang yang kafir berperang dijalan thagut, sebab perangilahkawan kawan syeitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan it adalah lemah.
27Surat An Naml 24 :25 ` Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari,selain Allah dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan mereja lalumenghalangi mereka dari jalan Allah. Sehingga mereka tidak mendapat petunjuk, agar merekatidak menyembah Allah, Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan bumi dan yangmengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu katakan.
58
‘Adawah 28 : yakni permusuhan. Setan akan senantiasa
mengadu domba, menanamkan kebencian dan sikap saling
bermusuhan di mana semua pihak merasa bahwa hanya
dirinyalah yang benar, sedangkan lawannya adalah salah
(QS. Al-Maidah [5] : 91).
Talbis : Mencampuradukkan, misalnya bersidkah yang diiringi
sikap riya, ibadah salat dan haji yang dicampuri bid’ah,
dll
Takhwif, menakut-nakuti. Contoh : banyak bawahan yang
tidak berani meluruskan perilaku menyimpang atasannya
karena takut dipecat, banyak mertua yang tidak berani
menegur mantunya yang tidak salat karena khawatir uang
kiriman bulanan dihentikan, banyak wanita yang tidak
berani menolak ajakan maksiat pacarnya karena takut
diputuskan, banyak kiyai yang berceramah mengikuti pesan
sponsor karena takut tidak diundang lagi, dll. (QS. Ali
Imran [3] : 175).
Amr Munkar nahyi Maruf, yakni memerintah kepada keburukan
tetapi menyuruh kepada kemaksiatan. Misalnya, perempuan
berjilbab dicurigai tetapmiss universe yang senang berbuka
aurat di depan umum diberi hadiah.Orang yang berada di
negara kecil yang sedang membela haknya dianggap teroris,
tetapi negara adidaya yang
mencaplok negara lain dianggap penegak HAM dan demokrasi.
28 Adawah : surat Al Anam 112 : ` Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap tiap nabiitu musuh, yaitu syaitan dan syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepadasebagian yang lain perkataan dan perkataan yang indah untuk menipu. Jikalau Tuhanmumenghendaki : niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah apa yang mereka yangada adakan`.
59
6.Strategi Melawan Syetan
Apabila kita digoda oleh setan, baik setan manusia maupun
setan jin, kerjakan hal-hal berikut ini :
Meyakini bahwa setan adalah musuh, jadikan setan benar-
benar sebagai musuh, dan jangan sampai memusuhi setan
setengah hati, atau malah berteman dengan setan.
Menyadari bahwa kita sedang dalam incaran setan (setan jin