6 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit. (Cecyly, Betz.2002) Gastroenteritis adalah radang dari lambung ke usus yang memberikan gejala diare dengan disetai muntah atau tanpa muntah ataupun dengan muntah besar.(Manjoer, Arief.2000) Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi, BAB lebih dari 4 kali dalam sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak atau dewasa dalam satu hari dengan konsisten feses encer dapat berwarna hijau atau dapat bercampur dengan darah dan lender atau lendir saja.
51
Embed
BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-fitriyanti-6197-2-babii.pdfMulai tumbuh pada anak – anak umur 6 – 7 bulan , lengkap
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan
usus halus yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat
kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gejala
keseimbangan elektrolit. (Cecyly, Betz.2002)
Gastroenteritis adalah radang dari lambung ke usus yang
memberikan gejala diare dengan disetai muntah atau tanpa muntah
ataupun dengan muntah besar.(Manjoer, Arief.2000)
Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi, BAB lebih dari 4 kali dalam
sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak atau dewasa dalam satu
hari dengan konsisten feses encer dapat berwarna hijau atau dapat
bercampur dengan darah dan lender atau lendir saja.
7
B. Anatomi dan Fisiologi
Gambar 2.1 : Anatomi Sistem Pencernaan
(dari Joyke L. Kee dan Evelin R. Hayes, Farmakologi pendekatan proses
keperawatan,2006, EGC)
8
ANATOMI
1. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi
organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan.
Secara umum mulut terdiri atas dua bagian yaitu :
a. Bagian luar yang sempit / vestibula yaitu ruang diantara gusi , pipi,
bibir , gigi.
1) Bibir
Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam
ditutupi oleh selaput lendir ( mukosa), otot orbikularis oris
menutupi bibir. Levator anguli oris mengangkat dan depresor
anguli oris menekan ujung mulut.
2) Pipi , dilapisi dari dalam mukosa yang mengandung papillia,
otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.
3) Gigi , ada 2 macam
a) Gigi sulung
Mulai tumbuh pada anak – anak umur 6 – 7 bulan , lengkap
pada umur 2,5 jumlahnya 20 buah, disebut juga gigi susu.
Terdiri dari : 8 buah gigi seri ( dens insisvus ), 4 buah gigi
taring ( dens kaninus ) dan gigi graham ( molar ).
b) Gigi tetap ( gigi permanent )
Mulai tumbuh pada umur 6 – 18 tahun jumlahnya 32 buah,
terdiri dari : 8 buah gigi seri ( dens insisivus ), 4 buah gigi
9
taring ( dens kaninus ), 8 buah gigi geraham ( molar ) dan
12 buah gigi graham ( premolar ).
b. Bagian rongga mulut ( bagian dalam ), yaitu rongga mulut yang
dibatasi oleh tulang maksilaris palatum dan mandibularis.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis- lapis,
dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan
lendir.selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat
banyak ujug akhir syaraf sensoris. Dasebelah luar mulut ditutupi
oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir
(mukosa).
1) Palatum
Terdiri dari 2 bagian :
a) Palatum durum, yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari
sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang
terdiri dari 2 bagian palatum.
b) Palatum mole, terletak dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak,terdiri atas jaringan
fibrosa dan selaput lendir.
2) Rongga mulut
a) Gigi
Manusai mempunyai 2 susunan gigi primer dan sekunder.
Gigi ada 2 macam :
Gigi sulung, mulai pada anak – anak umur 6-7 bulan
10
Gigi tetap tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32
buah.
b) Lidah
Terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan kesegala arah.
Lidah terbagi atas 3 bagian yaitu radiks lingua ( pangkal
lidah ), dorsum lingua ( punggung lidah ), apeks lingua
( ujung lidah ).
Pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis punggung
lidah ( dorsum lingua ), terdapat putting-putting pengecap /
ujung saraf pengecap.
Fenulum lingua, merupakan selaput lendir yang terdapat
pada bagian bawah kira-kira ditengah-tengah jika lidah
digerakkan keatas tampak selaput lendir.
Flika sub lingua, terdapat disebelah kiri dan kanan
frenulum lingua. Disini terdapat pula lipatan selaput lendir.
Pada pertengahan flika sub lingua ini terdapat saluran dari
grandula sub lingualis.
3) Kelenjar ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama
duktus stensoni. Kelenjar ludah ini ada 2, yaitu :
11
a) Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar sub maksilaris)
yang terdapat dibawah tulang rahang atas pada bagian
tengah.
b) Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sub lingualis) yang
terdapat disebelah dapat dibawah lidah.
Dibawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah
bawah lidah diantara lipatan bawah lidah bagian bawah dari
lidah disebut korunkula sub lingualis serta hasil sekresinya
berupa kelenjar ludah (salivia).
Salivia dihasilkan didalam rongga mulut disekitar rongga
mulut. Disekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah
yaitu :
a) Kelenjar karotis, letaknya dibawah depan dari telinga
diantara proseus mastoid kiri dan kanan os mandibular,
duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari grandula
parotis menuju kerongga mulut melalui pipi (muskulus
buksinator).
b) Kelenjar sub maksilari, terletak dibawah rongga mulut
bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni,
bermuara didasar rongga mulut dekat dengan frenulum
lingua.
c) Kelenjar sub lingualis, letaknya dibawah selaput lendir
dasar rongga mulut bermuara didasar rongga mulut.
12
4) Otot lidah
Otot ektrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M.
Mandibularis, os hioid dan prosesus steloid) menyebar kedalam
lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot intrinsik
yang terdapat pada lidah. M geinoglossus merupakan otot lidah
yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang
menyebar sampai keradiks lingua.
2. Faring (tekak)
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (esofagus), didalam lengkung faring terdapat tosil
(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung
limfosit.
Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dengan jalan
makanan. Letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang.
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung
dengan perantara lubang bernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantara lubang disebut ismus fausium.
Tekak terdiri dari :
a. Bagian superior (nasofaring), bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang kendang telinga.
13
b. Bagian media (orofaring), berbatas kedepan sampai diakar lidah
bagian superior disebut faring = faring yang berhubungan tekak
dengan tenggorokan (trakea).
c. Bagian inferior = bagian yang tinggi dengan faring.
3. Esofagus (kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan
lambung, panjang kurang lebih 25 cm. Mulai dari faring sampai
masuk kardiak dibawah lambung.
Lapisan dinding esofagus dari dalam keluar terdiri dari :
lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan otot memnjang longitudinal.
Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang
punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk
kedalam abdomen menyambung dengan lambung.
Gambar 2.2 : Lambung
(Sumber: http:www.medicastore.com)
14
4. Lambung
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang
paling banyak, terutama didaerah epigaster lambung, terdiri dari
bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui
orifisium pilarik terletak dibawah diafragma didepan pangkreas dan
limpa menempel disebelah kiri fundus uteri.
Bagian lambung terdiri dari:
a. Fundus ventrikuli
Bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteom kardium
dan biasanya penuh berisi gas.
b. Korpus fentrikuli
Korpus fentrikuli setinggi ostium kardium suatu lekukan pada
bagian bawah kurfatura minor.
c. Antrum vilorus
Antrum vilorus bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot
yang tebal membentuk spinter pilorus
d. Kurvatura minor
Kurvatura minor terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari
osteom kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor
Kurvatura mayor lebih panjang dari kurvatura minor terbentang
dari sisi kiri osteom kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju
15
kekanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lenalis
terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limfa.
f. Osteom kardiakum
Osteom kardiakum merupakan tempat dimana esofagus bagian
abdomen masuk ke lambung pada bagian ini terdapat orifisium
pilorik.
5. Usus halus (intestinum minor)
Adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar,
yang merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus
sampai kiatup ileosekal empatnya menyatu dengan usus besar.
Susunan usus halus :
a. Duodenum
Disebut juga usus 12 jari panjangnya kurang lebih 25 cm,
berbentuk seperti sepatu kuda melengkung kekiri pada lengkungan
ini terdapat pangkreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat
selaput lendir yang membukit disebut papila vateri. Pada papila
vateri ini bermuara saluran empedu (duktus pankreatikus).
b. Yeyenum
Adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya lebih 1 –
1,5m.
a. Ileum
Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan panjang
2 – 2,5 m. Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada dinding
16
abdomen posterior dengan perantaraan lipatam peritoneum yang
berbentuk kipas dikenal sebagai mesentreum.
6. Hati
Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya coklat
dan beratnya 1500 kg. Letaknya dibagian atas rongga abdomen
disebelah kanan bawah diafragma.Hepar tertetak diquadran kanan atas
abdomen, dibawah diafragma dan terlindungi oleh tulang rusuk
(costae),sehingga dalam keadaan normal (hepar yang sehat tidak
teraba). Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatica dan
darah yang tidak teroksigenasi tetapi kanya akan nutrien vena porta
hepatica.
7. Empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membrane
berotot, letaknya dalam sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati
sampai pinggir depannya, panjangnya 8 – 12 cm berisi 60 cm.
Empedu yang diproduksi oleh sel – sel hati memasuki
kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus hepatica kanan dan
kiri. Duktus hepatica menyatu untuk membentuk duktus hepatic
komunis yang kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kandung
empedu damn keluar dari hati sebagai duktus empedu komunis.
Duktus empedu komunis bersama denagn duktus pancreas bernuara
diduodenum atau dialihkan untuk penyimpanan dikandung empedu.
17
8. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik
kurvatura besar lambung.
Kelenjar pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sanga mirip dengan
kelenjar ludah panjangya kira – kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari
duodenum sampai kelimpa dan beratnya rata – rata 60 – 90 gr.
Terbentang pada vertebral lumbalis II dan II dibelakang lambung.
9. Usus Besar
dalam ke luar adalah selaput lender, laposan otot melingkar,
lapisan otot memanjang, dan jaringan ikat . Ukurannya lebi besar
daripada usus halus, disini terdapat taenia coli dan apendiks epiploika,
mukosanya lebih halus daripada usus halus dan tidak memiliki
villi,tidal memiliki lipatan – lipatan sirkuler. Serabut otot longitudinal
dalam muskulus eksterna membentuk tiga pita, taenia coli yang
menarik kolon menjafdi kantong – kantong besar yang di sebut
haustra. Dibagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup antara
usus halus dan usus besar. Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk
merespongelombang peristaltic, sehingga memungkinkan kimus
mengalir 15 ml sekali masuk dan untuk total aliran sebanyak 500
ml/hari.
Usus besar terdiri dari :
a. Kolon asendens (kanan)
18
b. Kolon transversum
c. Kolon desendens (kiri)
d. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
10. Rectum
Rectum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus
besar(setelah kolon sigmoid) dan berakhir dianus.
Biasanya rectum ini kosong karena tinja di simpan ditempat
yang lebih tinggi yaitu pada kolon desenden. Jika kolon desenden
penuh dan tinja masuk kedalam rectum, maka akan timbul keinginan
buang air besar, orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan
ini, tetapi pada bayi dan anak mudah mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar. Anus
merupakan lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh
(kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
11. Anus
Ada lapisan dari saluran pencernaan yangmenghubungkan rektum
dengan dunia luar (udara luar). Terletak diantara pelvis. Dindingnya
diperkuat oleh 3 sfingter :
a. Sfingter ani internus
b. Sfingter levatorani
c. Sfingter ani eksternus
( Setiadi, 2007 )
19
FISIOLOGI
Pada sistem pencernaan makanan terdiri dari 3 fase : pergerakan makanan, sekresi
getah pencernaan dan absorbsi makanan yang dicerna.
Adapun penjelasan dari 3 fase tersebut yaitu :
1. Pergerakan makanan
Jenis fungsional pergerakan saluran pencernaan yaitu :
a. Gerak campur, disebabkan oleh kontraksio lokal segmen kecil dinding
usus
b. Gerak mendorong – peristaltik (propulsif)
Peristaltik ditimbulkan oleh karena rangsangan, sehingga terjadi
peregangan. Peristaltik terjadi pada traktus gastrointestinal, saluran
empedu, ureter dan saluran kelenjar lain diseluruh tubuh dan sebagian
besar tabung otot polos lain dalam tubuh.
Proses pergerakan makanan :
a. Mulut, kerongkongan, esofagus
Jumlah makanan yang dicerna seseorang ditentuka oleh hasrat intrinsik
untuk makan (lapar) dan jenis makanan yang disukai (selera).
Mekanisme pencernaan, yaitu :
1) Penguyahan (mastikasi)
Yaitu gerak menggigit, memotong, dan menggiling makanan
diantara gigi atas dan bawah.
Otot utam manguyah : muskulus maseter, muskulus temporalis dan
muskulus pterigoid.
20
Sebagian otot polos menguyah dipersarafi oleh cabang motoris
saraf otot ke V dan proses menguyah diatur oleh nukleus pada otak.
Adapun reflek penguyahan sebagai berikut : adanya bolus makanan
dalam mulut menyebabkan reflek innibisi otot – otot penguyah
yang memungkinkan otot rahang bawah turun dan mendadak
memulai reflek regamh otot – otot rahang yang mengakibatkan
kontraksi memantul.
Proses penguyahan sangatlah penting karena enzim-enzim
pencernaan terutama bekerja pada permukaan partikel makanan
sehingga mampengaruhi kecepatan panguyahan. Selain itu juga
mencegah dari eksporai saluran pencernaan dan mempermudah
pengosongan makanan dam lambung.
2) Menelan (deglutisi)
Proses menelan dibagi dalam 3 stadium :
a) Stadium volunter
Makanan yang tiap ditelan, secara sadar makanan atau
didorong kebagian belakang mulut oleh tekanan lidah keatas
dan kebelakang terhadap platum. Jadi lidah memaksa bolus
makanan masuk kedalam faring.
b) Stadium faringeal
Bila lobus makanan didorong kebelakang mulut, maka
perangsang daerah reseftor menelan lalu imflus berjalan
21
kebatang otak untuk melakukan serangkaian kontraksi otot