7 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peran Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekamto (1982) Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat”. Menurut Friedman. (1998 : 286) peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang dibrikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada deskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain. Struktur peran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Peran formal (peran yang Nampak jelas) yaitu sejumlah perilaku yang bersifat homogeny. Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga. Peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah, dan istri-ibu adalah peran provider (penyedia), pengatur rumah tangga, memberikan perawatan, sosialisasi anak, rekreasi, persaudaraan (memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal), seksual. 2. Peran Informal (peran
25
Embed
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peraneprints.ung.ac.id/5871/9/2013-1-86207-153408247-bab2...diberikan oleh aplikasi teknologi informasi adalah untuk mendapatkan informasi untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB IIKAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peran
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian
atau memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson
sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekamto (1982) Peranan adalah suatu
konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam
arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat”.
Menurut Friedman. (1998 : 286) peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang dibrikan
baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada deskripsi
(ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu
harus lakukan dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan
mereka sendiri atau harapan orang lain. Struktur peran dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: 1. Peran formal (peran yang Nampak jelas) yaitu sejumlah
perilaku yang bersifat homogeny. Peran formal yang standar terdapat dalam
keluarga. Peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah, dan
istri-ibu adalah peran provider (penyedia), pengatur rumah tangga,
memberikan perawatan, sosialisasi anak, rekreasi, persaudaraan (memelihara
hubungan keluarga paternal dan maternal), seksual. 2. Peran Informal (peran
8
tertutup) yaitu suatu peran yang bersifat implisit (emosional) biasanya tidak
tampak ke permukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan
emosional inidividu dan untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga. Peran-
peran informal mempunyai tuntutan yang berbeda, tidak terlalu dan
didasarkan pada atribut-atribut kepribadian anggota keluarga individual.
Pelaksanaan peran-peran informal yang efektif dapat mempermudah
pelaksanaan peran-peran informal. Adapun variabel-variabel yang
mempengaruhi struktur peran yaitu :
a. Kelas Sosial
Menurut Komarovsky (1964) di dalam Friedman,M (1998) dalam
studi kualitatifnya tentang pekerja terampil berkerah putih dan pekrja kasar,
dalam keluarga mereka ditemukan bahwa semakin tinggi pendidikan suami,
semakin besar keakraban dan persahabatan dalam perkawinan. Sedangkan
kelas sosial sendiri dapat dibagi menjadi kelas 9 bawah dan keluarga kelas
menengah. Dalam Friedman.(1998 : 303-304) Bentuk-bentuk keluarga yaitu :
- Keluarga inti (konjugal) terdiri dari suami, istri, dan anak mereka.
- Keluarga orientasi. Unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.
- Keluarga besar. Keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh
darah) yaitu keluarga inti ditambah sanak keluarga seperti kakek, nenek,
tante, paman, dan sepupu dalam Friedman(1998 : 12)
Peranan orang tua terhadap anak tidak terlepas dari sikap perlakuan
yang diberikan dengan cara yang berbeda dan dengan situasi yang kondusif
sesuai untuk anak, sehingga kelak tidak memberikan dampak yang negatif.
9
2.2. Hakekat Orang Tua
Menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution (Kanisius,
1985:1), orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga
atau rumah tangga yang biasa disebut ibu dan bapak.
Hery Noer Aly (1999: 88) Ibu dan Ayah masing – masing mempunyai
tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak. Departemen Agama RI
(1982:34) Orang tua yaitu orang – orang yang bertanggung jawab atas
kelangsungan hidup anak.
Peran orang tua merupakan suatu kompleks pengharapan manusia
terhadap caranya individu harus bersikap sebagai orang yang mempunyai
tanggung jawab dalam satu keluarga, dalam hal ini khususnya peran terhadap
anak anaknya dalam hal pendidikan, keteladanan, kreatif sehingga timbul
dalam diri anak semanga hidup dalam pencapaian keselarasan hidup di dunia
ini. Sehingga sebagai orang tua mempunyai kewajiban memelihara
keselamatan kehidupan keluarga baik moral maupun material dengan
keteladanan, kreatif sehingga timbul dalam diri anak semangat hidup dalam
pencapaian keselarasan hidup di dunia ini.
Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan
unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung yang dengan sendirinya akan
masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Hal ini dikarenakan posisi
orang tua memiliki hubungan terdekat dengan anak-anaknya.Anak belajar
mengenal makna cinta kasih, simpati, ideology, dan tingkah laku lainnya
10
secara langsung kepada orang tuanya, sehingga perilaku orang tua memiliki
pengaruh yang sangat signifikan bagi pembentukan karakter anak.
2.3 Pengertian IT
Istilah teknologi informasi (Information Technology) mulai popular
diakhir dekade70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi
dikenal dengan teknologi komputer atau pengolahan data elektronik atau EDP
(Electronic Data Processing). Sementara menurut kamus Oxford teknologi
informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronik, terutama
komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi
apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Martin (1999) dalam annonim (2011) menyatakan bahwa teknologi
informasi tidakhanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untukmemproses dan menyimpan informasi
tapi mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Menurut Lucas (2000) dalam anonim (2011) menyatakan bahwa
teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro
computer, computer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses
transaksi, perangkat lunak lembar kerja worksheet dan peralatan komunikasi,
dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi. Peran yang dapat
diberikan oleh aplikasi teknologi informasi adalah untuk mendapatkan
informasi untuk kehidupan pribadi seperti tentang kesehatan, hobi, rekreasi,
11
dan rohani.Untuk profesi seperti sains, perdagangan, berita bisnis dan asosiasi
profesi.
Teknologi informasi terdiri dari enam bagian yaitu, teknologi
masukan (input teknologi), teknologi keluaran (output teknologi), teknologi
perangkat lunak (software teknologi), teknologi peyimpan (storage
teknologi), teknologi komunikasi (communication technology), mesin
pemroses (processing machine /CPU).
Teknologi komunikasi adalah perangkat teknologi yang terdiri dari
hardware, software, proses dan system yang digunakan untuk membantu
proses komunikasi agar komunikatif. Ada keterkaitan antara teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi menekankan pada
pelaksanaan danpemrosesan data seperti menangkap, mentrasmisikan,
menyimpan, mengambil, memanipulasi atau menampilkan data dengan
menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronik terutama Komputer.
Lebih pada pengolahan data dan informasi.
Teknologi informasi menekankan pada penggunaan perangkat
teknologi elektronika dan lebih menekankan pada aspek ketercapaian tujuan
dalam proses komunikasi sehingga data dan informasi yang diolah dengan
teknologi informasi harus memenuhi kriteria komunikasi yang efektif.
Adapun alat teknologi informasi yang dapat menunjang pembelajaran anak,
salah satunya adalah Komputer.
12
2.4 Peranan komputer dalam mendidik anak
Seorang pendidik atau orang tua dituntut untuk menjadi fasilitator
yang cerdas dan kreatif.Cerdas dalam memilih dan menyediakan alat-alat
permainan yang dibutuhkan anak yang memiliki muatan pendidikan baik
yang menyangkut Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ)
maupun Spiritual Quotient (SQ).
Pada awalnya komputer dititikberatkan pada proses pengolahan data,
tetapi karena teknologi yang sangat pesat, saat ini teknologi komputer sudah
menjadi sarana informasi dan pendidikan khususnya teknologi internet.
Beberapa hal yang saat ini perlu menjadi perhatian bagi orangtua maupun
guru adalah bagaimana cara memperkenalkan komputer kepada anak. Hal
yang perlu dicoba adalah dengan program-program aplikasi (software) yang
bersifat “Edutainment” yaitu perpaduan antara education (pendidikan) dan
entertainment (hiburan).Selain itu program (software) aplikasi “Edutainment”
tersebut mempunyai kemampuan menumbuh-kembangkan kognisi, kreatifitas
dan imajinasi anak serta melatih saraf motorik anak. Contohnya program
permainan kombinasi benda, menyusun benda atau gambar (Puzzle) serta
program berhitung dan software-software lain yang didukung perangkat
multimedia. (Andang, 2009: 176-177)
Menurut Kemp dan Dayton dalam Andang (2009)
mengidentifikasikan tidak dari delapan manfaat media dalam kegiatan
pembelajaran. Bila media game dimasukkan ke dalam delapan manfaat media
pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, maka media game dapat
13
dimasukkan ke dalam salah satu bentuk media pembelajaran. Kedelapan
manfaat itu adalah:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
Dengan menggunakan media game dalam kegiatan belajar, maka akan
ada penyeragaman penafsiran dari guru mata pelajaran terhadap mata
pelajaran yang akan disampaikan kepada para anak.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media game terdiri dari unsur visual (dapat dilihat), audio (dapat
didengar) dan gerak (dapat berinteraksi). Jadi media game ini dapat
membangkitkan keingintahuan anak, merangsang reaksi mereka terhadap
penjelasan, memungkinkan anak menyentuh objek kajian pelajaran,
membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya.
3. Proses belajar anak menjadi lebih interaktif
Adanya unsur AI (artificial Inteligence) atau kecerdasan buatan pada
media game, maka akan terjadi komunikasi dua arah dimana pertanyaan
muncul secara acak pada layar komputer dan anak menjawab pertanyaan
tersebut. Dengan semakin tingginya pemrograman komputer pada AI, maka
game yang dibuat dapat semakin komplek disesuaikan dengan tingkat
kemampuan dari anak itu sendiri. Contohnya adalah game simulasi.
4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
Dengan media game, maka guru tidak perlu menghabiskan waktu
banyak untuk menjelaskan materi. Dengan media game, anak dapat melatih
dirinya dengan cara berinteraksi dengan media game mengenai suatu materi
14
yang mereka ingin pelajari. Seperti yang terjadi pada beberapa sekolah-
sekolah setingkat kursus, dimana waktu yang diperlukan untuk belajar cukup
sedikit tetapi dituntut untuk memahami materi dengan sesegera mungkin.
Biasanya mereka menggunakan media game dalam bentuk simulasi ataupun
quiz untuk memudahkan dan mempercepat penyerapan materi yang
digunakan.
5. Kualitas belajar anak dapat ditingkatkan
Selain lebih efisien dalam proses belajar-mengajar seperti diuraikan
diatas, media game dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran secara
lebih mendalam dan utuh. Hal ini disebabkan media game lebih menarik
karena ada unsur visual dan audio tetapi juga interaktif yang membuat anak
bisa ber-interaksi dengan program game tentang suatu mata pelajaran.
Contohnya adalah Quiz game.
6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan anak
saat ini dapat memiliki laptop dengan harga yang murah.Perangkat ini
mempunyai kelebihan dapat dibawa kemana – mana dan dapat digunakan
kapan saja. Media game biasanya berbentuk CD interaktif yang dapat
dipergunakan kapan saja. Sehingga media game sebagai media pembelajaran
dapat dipergunakan kapan saja dan dimana saja.
7. Sikap positif anak terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses
belajar itu sendiri dapat ditingkatkan.
15
Dengan media, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi anak terhadap ilmu pengetahuan
dan proses pencarian ilmu itu sendiri.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Pertama, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan mereka bila
media digunakan dalam pembelajaran. Kedua, dengan mengurangi uraian
verbal (lisan), guru dapat memberi perhatian lebih banyak kepada aspek –
aspek lain dalam pembelajaran. Ketiga, peran guru tidak lagi sekedar
“pengajar”, tetapi juga konsultan, penasihat, atau manajer pembelajaran.
2.5 Keunggulan Komputer bagi Anak sebagai media
Dalam hal pendidikan, komputer dapat dipergunakan sebagai alat
bantu (media) dalam proses belajar mengajar baik untuk guru maupun siswa
yang mempunyai fungsi sebagai Media tutorial, alat peraga dan juga alat uji
dimana tiap fungsi tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Sebagai media tutorial, komputer memiliki keunggulan dalam
hal interaksi, menumbuhkan minat belajar mandiri serta dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa/anak, tetapi interaksi komputer dengan manusia
belum dapat menggantikan interaksi manusia dengan manusia, selain itu
mempunyai kelemahan lain yaitu kemauan belajar mandiri yang masih
rendah. Komputer sebagai alat uji memiliki keunggulan dalam keobyektifan,
ketepatan dan kecepatan dalam penghitungan tetapi masih belum dapat
menilai soal-soal essai, pendapat dan hal yang terkait dengan moral dan
etika.Yang terakhir, sebagai media alat peraga, komputer mempunyai
16
kelebihan dapat memperagakan percobaan tanpa adanya resiko, tetapi
membutuhkan waktu dalam pengembangannya. Hal lain keunggulan
komputer dijelaskan oleh Rosenberg (dalam Ulfa, 2012 : 32) adalah
kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan alpabet.
Sebelum memperkenalkan komputer kepada anak dalam Andang
(2011) orang tua maupun guru seharusnya dapat memahami perkembangan
pemahaman anak, dimana pada usia 0-2 tahun anak mendapatkan
pemahamannya dari penginderaannya. Kemudian usia 2-7 tahun anak mulai
belajar menggunakan bahasa, angka dan simbol-simbol tertentu. Pada usia 7-
2 tahun anak mulai dapat berpikir logis, terutama yang berhubungan dengan
obyek yang tampak langsung olehnya.
Komputer sebagai alat dan media pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan apabila dipergunakan:
1. Hanya komputer yang mampu menyajikan pembelajaran secara berulang-
ulang tanpa mengeluh, lelah dan menurun kualitasnya. Komputer yang
mampu menyatukan beragam konvergensi format media berkurang dan
potensial untuk mengembangkan jalur-jalur syaraf baru. Anak bisa
mengulangi dan memilih kegiatan yang disenangi dari software-software
yang ditawarkan. Menurut teori otak bahwa pada masa anak-anak peluang
mengembangan jalur syarat baru akan lebih maksima apabila ada
ragsanagna multisensorik, dan bisa dihadirkan melalui komputer.
2. Komputer bisa melatih kemampuan-kemamuan motorik halus dan
koordinasi antara mata, tangan yang melibatkan emosi anak. Beberapa
17
program komputer ”games kids” yang lebih interaktif bisa menyediakan
beragam pilihan aktifitas untuk kepentingan beragam tujuan pembelajaran
(kognitif, afektif, psikomotorik) tertentu.
3. Bisa mengembangkan kreatifitas anak karena kemampuannya yang
melebihi kemampuan memfasilitasi penuangan ide di atas kertas dan
pensil. Misalnya anak bisa berkreatifitas dengan kombinasi palet warna
yang mungkin sangat terbatas apabila menggunakan pastel.
4. Secara bersamaan bisa merangsang otak emosional (kanan) dan otak