15 BAB II KAJIAN TEORI A. Kampanye 1. Definisi Kampanye Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis, bisa masalah komersial, bisa juga masalah non komersial, seperti masalah sosial, budaya, politik, lingkungan hidup/ekologi. Rangkaian kegiatan ini direncanakan dan dilakukan berkesinambungan dalam waktu tertentu dan singkat, tidak lebih dari satu tahun melalui tema sentral dalam suatu program media yang terkoordinir dan konvergen. Pesan disampaikan secara individual dan kumulatif dengan maksud utama menyokong obyek kampanye seperti brand, masalah sosial, politik dan sebagainya (Yongky Safanayong, 2006: 71). Sementara itu didukung oleh teori Rogers dan Storey (1987) yang mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7). Dapat disimpulkan kampanye adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi masyarakat dengan menyampaikan suatu informasi agar masyarakat dapat mengerti dari apa yang sedang diinformasikan oleh suatu
21
Embed
BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.id file15 BAB II KAJIAN TEORI A. Kampanye 1. Definisi Kampanye Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian pesan terencana
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
15
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kampanye
1. Definisi Kampanye
Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian
pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah
kritis, bisa masalah komersial, bisa juga masalah non komersial, seperti
masalah sosial, budaya, politik, lingkungan hidup/ekologi. Rangkaian kegiatan
ini direncanakan dan dilakukan berkesinambungan dalam waktu tertentu dan
singkat, tidak lebih dari satu tahun melalui tema sentral dalam suatu program
media yang terkoordinir dan konvergen. Pesan disampaikan secara individual
dan kumulatif dengan maksud utama menyokong obyek kampanye seperti
brand, masalah sosial, politik dan sebagainya (Yongky Safanayong, 2006:
71).
Sementara itu didukung oleh teori Rogers dan Storey (1987) yang
mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang
terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar
khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”
(Venus, 2004:7).
Dapat disimpulkan kampanye adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mempengaruhi masyarakat dengan menyampaikan suatu informasi agar
masyarakat dapat mengerti dari apa yang sedang diinformasikan oleh suatu
16
lembaga atau perorangan, dengan tujuan tertentu yaitu membentuk suatu
perubahan sosial pada masyarakat yang dituju.
2. Jenis-jenis Kampanye
Menurut Charles U. Larson dalam bukunya yang berjudul Persuasion,
Reception, and Responsibilty telah membagi kampanye menjadi beberapa
jenis, antara lain (Rosady Ruslan, 1997:25):
a. Product-Oriented Campaigns, kampanye yang berorientasi pada produk
umumnya terjadi di lingkungan bisnis, istilah lain yang sering
dipertukarkan dengan kapanye jenis ini adalah Commercial Campaigns
atau Corporate Campaigns.
b. Candidate-Oriented Campaigns, kampanye yang berorientasi pada
kandidat umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk menguasai kekuasaan
politik.
c. Ideologically or Cause Oriented Campaigns, jenis kampanye yang
bertujuan pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali
berdimensi perubahan sosial. Menurut istilah Krotler disebut sebagai
social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk
menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku
publik yang terkait.
3. Perancangan Kampanye
Rangkaian kegiatan kampanye direncanakan dan dilakukan secara
berkesinambungan dalam waktu tertentu dan singkat, tidak lebih dari satu
tahun melalui tema sentral dalam suatu program media yang terkoordinir dan
17
konvergen. Pesan disampaikan secara individual dan kumulatif dengan
maksud utama menyokong obyek kampanye seperti brand, masalah politik
dan lain sebagainya, (Yongky Safanayong, 2006: 71-72):
a. Kriteria Kampanye
1) Tujuan utama: diarahkan kepada sasaran yang ditargetkan, meliputi
kesadaran pengertian, keyakinan dan bertindak dalam waktu yang
singkat.
2) Tema terkait: memakai tagline, desain grafis atau pesan.
3) Coordinated Rollout: tergantung pcada batas waktu, semua elemen
dapat dimunculkan sekaligus, melibatkan rencana media dan promosi.
b. Proses desain kampanye meliputi tahap:
1) Fakta/latar belakang/situasi
2) Identifikasi masalah
Masalah yang kasusnya spesifik; masalah yang kritis
3) Analisis situasi
Informasi yang relevan tentang objek kampanye
4) Analisis tantangan dan peluang
Faktor internal dan faktor eksternal
5) Strategi kampanye
a) Tentukan objectivenya
b) Targetkan sasaran
c) Tetapkan: tema/keywords/positioningnya
18
6) Komponen kampanye/pemilihan media
a) Poster
b) Advertising: majalah (trade, profesional), TV, radio, surat kabar,
billboards, transit
c) Promosi: penawaran spesial, diskon, potongan, insentif, undian,
publisitas, periklanan promosi
d) Public relations: event, publisitas event, news releases, newsletter
e) Internet/interactive: websites, internet advertising, search engine
marketing, customer relationship marketing, online dan CD-ROM
interactive programs and games
f) Direct Marketing: database marketing, direct mail, (letters, cards,
dimensional mailers), fulfillment (mailing information or
merchandise)
g) Selebaran/payment/flyer
h) Pendekatan peran media sesuaikan dengan sasaran, waktu,
pertimbangan kreatif dan anggaran.
i) Penjadwalan + anggaran
7) Visualisasi
a) Pendekatan visual: analogy, imagery, metaphor, simile, simbolis
b) Gaya visual, pemilihan warna, tipografi
8) Produksi
a) Teknik
b) Metoda (material dan proses)
19
B. Pestisida
1. Definisi Pestisida
FAO (1986) mendefinisiskan pestisida sebagai bahan atau campuran
bahan yang bertujuan untuk mencegah, membasmi atau mengendalikan
serangga termasuk vektor penyakit bagi manusia atau hewan. Spesies hewan
atau tanaman yang mengganggu dan menyebabkan kerugian selama produksi,
pengolahan, penyimpanan, transportasi atau pemasaran dari makanan,
komoditi pertanian, kayu atau produksi-produksi kayu. Pestisida dapat juga
didefinisikan sebagai bahan makanan hewan atau bahan yang diberikan pada
hewan untuk mengendalikan hama atau serangga lain yang ada diluar atau di
dalam tubuh mereka (Emmy L.S 1995:1).
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk
membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Berdasarkan asal katanya
pestisida berasal dari bahasa Inggris yaitu pest berarti hama dan cida berarti
pembunuh. Yang dimaksud hama bagi petani sangat luas yaitu: tungau,
tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur),
bakteria dan virus, nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung
dan hewan lain yang dianggap merugikan. Menurut peraturan Pemerintah No.
7 tahun 1973, pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad
renik dan virus yang dipergunakan untuk (Djojosumarto, 2008: 21):
a. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang
merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian.
b. Memberantas rerumputan.
20
c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman, tidak termasuk pupuk.
d. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan
peliharaan dan ternak.
e. Memberantas dan mencegah hama-hama air.
f. Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik
dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas
atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada
tanaman, tanah dan air.
C. Tinjauan Kesehatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh
badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit (KBBI, 1996: 890). Menurut UU
Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO),
sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya
sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat yan telah
disebutkan, dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental,
dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan
aktivitas secara optimal (adln.lib.unair.ac.id.16 Maret 2016.08:32).