Top Banner
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Assessment (Penilaian) Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014:201) assessment merupakan pengolahan dan pengumpulan data untuk pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Assessment menjadi salah satu perangkat pembelajaran sebagai untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Assessment dilakukan dengan menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik untuk melakukan perbaikan program pembelajaran. Menurut Sarwiji (2011:27) penilaian dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan program kegiatan dengan melihat tujuan atau kriteria yang ditetapkan. Aspek-aspek dalam penilaian yaitu penentuan tujuan penilaian, pengumpulan informasi, penginterpretasian informasi, pengambilan dan keputusan. Ketercapaian proses penilaian yang dilakukan oleh guru dapat dilihat dari tujuan penilaian. Menurut Abdul Majid (2014:42) tujuan penilaian antara lain (1) mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik (2) memantau perkembangan belajar dan secara langsung dapat mendiagnosa kesulitan belajar siswa (4) sebagai perbaikan metode, pendekatan dan sumber belajar yang digunakan. Dengan sistem assessment berbasis media audio visual ini tujuan penilaian dapat segera diketahui tanpa menunggu satu semester dan memudahkan guru untuk menilai tiga aspek dalam satu kurun waktu singkat karena hasil dapat diketahui secara langsung.
32

BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

Mar 03, 2018

Download

Documents

dangtruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Assessment (Penilaian)

Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014:201) assessment merupakan

pengolahan dan pengumpulan data untuk pengambilan kebijakan suatu

program pendidikan. Assessment menjadi salah satu perangkat

pembelajaran sebagai untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran.

Assessment dilakukan dengan menghimpun fakta-fakta dan dokumen

belajar peserta didik untuk melakukan perbaikan program pembelajaran.

Menurut Sarwiji (2011:27) penilaian dapat dijadikan sebagai tolok

ukur keberhasilan program kegiatan dengan melihat tujuan atau kriteria

yang ditetapkan. Aspek-aspek dalam penilaian yaitu penentuan tujuan

penilaian, pengumpulan informasi, penginterpretasian informasi,

pengambilan dan keputusan.

Ketercapaian proses penilaian yang dilakukan oleh guru dapat dilihat

dari tujuan penilaian. Menurut Abdul Majid (2014:42) tujuan penilaian

antara lain (1) mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik (2)

memantau perkembangan belajar dan secara langsung dapat mendiagnosa

kesulitan belajar siswa (4) sebagai perbaikan metode, pendekatan dan

sumber belajar yang digunakan. Dengan sistem assessment berbasis media

audio visual ini tujuan penilaian dapat segera diketahui tanpa menunggu

satu semester dan memudahkan guru untuk menilai tiga aspek dalam satu

kurun waktu singkat karena hasil dapat diketahui secara langsung.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

9

Assessment dapat dikatakan layak apabila memenuhi prinsip-prinsip

assessment. Validitas dan reliabilitas merupakan prinsip dalam sistem

Assessment (Abdul Majid,2014), validitas berarti menilai apa yang

seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur

kompetensi sedangkan reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan)

hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajek) memungkinkan

perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Pemendikbud No.104 Tahun 2014

adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran

peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan

secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.

Penilaian yang digunakan harus mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian keseimbangan

tiga ranah. Penilaian yang dilakukan perlu memberikan perhatian yang

cukup terhadap aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan

keterampilan (psikomotor) secara seimbang. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian ini antara lain: (a) penilaian

aspek kognitif dilakukan setelah peserta didik mempelajari suatu

kompetensi dasar dengan indikator yang harus dicapai pada tiap semester

dan pada jenjang satuan pendidikan tertentu (b) penilaian terhadap aspek

afektif yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

10

baik didalam kelas maupun diluar kelas, dan (c) penilaian terhadap aspek

psikomotor dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

1. Ranah Kognitif (cognitive domain)

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya,

segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah

kognitif. Dapat dikatakan bahwa ranah kognitif berkaitan dengan

kemampuan akademis peserta didik yaitu mencakup kegiatan otak

(Sudaryono,2012). Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi

Anderson dan Krathwohl (Abdul Majid,2014) yakni mengingat

(remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply),

menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan

(create).

a. Mengingat (Remember)

Mengingat adalah usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari

ingatan masa lampau yang dimanfaatkan untuk menyelesaikan

berbagai masalah yang kompleks dan konkret.

b. Memahami/mengerti (Understand)

Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan

(classification) dan membandingkan (comparing).

Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang peserta didik

berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari

kategori pengetahuan tertentu.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

11

c. Menerapkan (Apply)

Menerapkan pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau

menyelesaikan permasalahan. Mengimplementasikan apabila siswa

memilih dan menggunakan prosedur yang belum diketahui.

d. Menganalisis (Analysis)

Menganalisis merupakan memecahkan masalah suatu permasalahan

dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian dari permasalahan dan

mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dapat

menimbulkan permasalahan.

e. Mengevaluasi (Evaluate)

Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang

biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan

konsistensi. Evaluasi berupa mengecek dan mengkritisi kegagalan

suatu produk.

f. Menciptakan (Creat)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur

secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan

mengarahkan siswa menghasilkan suatu produk baru dengan

mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang

berbeda dengan yang sebelumnya.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif menilai sikap peserta didik dengan harapan penguasaan

sikap semakin baik apabila baik dalam penguasaan aspek kognitif.

Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

12

baik berupa rasa syukur dengan penciptaan alam semesta dan sikap baik

terhadap manusia (Sudaryono,2012). Taksonomi Bloom

(Sudaryono,2012:46) aspek afektif meliputi:

a. Penerimaan

Penerimaan berupa sikap kepekaan terhadap kejadian yang ada di

lingkungan sekitar sehingga dengan sendirinya seseorang

memperhatikan kejadian tersebut.

b. Partisipasi

Memberikan reaksi berupa tindakan aktif terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung, sebagai contoh seorang peserta didik yang aktif

dalam mengikuti kegiatan diskusi, selalu memberikan pendapat.

c. Penilaian/penentuan sikap

Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu yang

memposisikan diri sesuai dengan penilaian tersebut.

d. Organisasi

Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman

dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam

pengembangan suatu perangkat nilai.

e. Pembentukan Pola hidup

Kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan yang dapat

diterapkan dalam kehidupan yang dijalaninya.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

13

3. Ranah Psikomotor

Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar tertentu (Sudaryono,2012). Ranah psikomotor

dapat dilihat dari pada saat melakukan diskusi maupun percobaan atau

praktikum. Taksonomi Bloom (Sudaryono,2012:46) aspek psikomotor

meliputi:

a) Persepsi

Kemampuan mengenali dan membedakan dua hal yang berbeda

dengan ciri-ciri fisik yang khas. Sebagai contoh, peserta didik dapat

mengenali percobaan apa yang harus dilakukan.

b) Kesiapan

Kesiapan dapat dilihat dari keterampilan memulai pembelajaran

yang bersifat jasmani dan rohani. Sebagai contoh dalam percobaan

Fisika peserta didik memiliki keterampilan dalam mempersiapkan

alat dan bahan yang digunakan.

c) Gerakan terbimbing

Kemampuan untuk melakukan suatu gerak-gerik, yang dinyatakan

dengan menggerakkan anggota tubuh. Hal ini biasa dilakukan saat

memulai percobaan. Langkah kerja yang dilakukan masih

terbimbing oleh teman sebaya atau guru.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

14

d) Gerakan yang terbiasa

Kemampuan untuk melakukan suatu gerak-gerik dengan lancar,

tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.

e) Gerakan yang kompleks

Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri

dari beberapa komponen, dengan lancar, tepat, efisien, yang

dinyatakan dengan suatu rangkaian perbuatan yang yang berurutan

serta menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu

keseluruhan gerakan yang teratur.

f) Penyesuaian pola gerakan

Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola

gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan

suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.

g) Kreativitas

Kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak gerik yang baru,

yang dilakukan atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

Ridwan Abdulloh Sani (2014) pelaksanaan penilaian diikuti dengan

teknik penilaian yang tepat. teknik penilaian yang harus dilakukan di

Sekolah yaitu:

1) Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik yang digunakan dalam penilaian antara lain:

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

15

a) Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian dengan menggunakan

pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang

diamati.

b) Penilaian diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian untuk menilai keadaan

diri sendiri dengan jujur. Peserta didik harus mengetahui kelebihan

dan kekurangan yang ada pada dirinya. Teknik penilaian ini

menggunakan instrumen penilaian berupa lembar observasi.

c) Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan

cara saling menilai antara peserta satu peserta didik dengan peserta

didik yang lain. Instrumen yang digunakan berupa lembar

penilaian antar peserta didik.

d) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang

berisi informasi hasil pengamatan tentang peserta didik berkaian

dengan sikap dan perilaku.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban

singkat, benar-salah, menjodohkan dan uraian. Instrumen uraian

dilengkapi pedoman penskoran.

b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek

yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan

karakteristik tugas.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

16

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan didasarkan pada kinerja peserta

didik dalam melakukan pekerjaan seperti melakukan praktikum

dengan urutan yang benar. Kompetensi ini dapat dinilai dengan tes

praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yag digunakan

berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang

dilengkapi rubrik.

a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respons berupa

keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai

dengan tuntutan kompetensi.

b) Proyek meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan

pelaporan seperti diskusi atau presentasi hasil percobaan baik

secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

B. Dinamika Partikel

Menurut Setya Nuracmandani (2009:81) dinamika partikel merupakan

ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan memperhatikan penyebab benda

tersebut bergerak salah satunya adalah Hukum Newton. Issac Newton

mencetuskan 3 hukum tentang gerak yaitu Hukum I, II, dan III Newton.

1. Hukum I Newton

Pada dasarnya Newton menjelaskan benda yang cenderung untuk

selalu bergerak apabila bergerak dan cenderung diam apabila benda

tersebut diam, Peter Soedojo (2000:7).

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

17

Menurut Setya Nuracmandani (2009) Newton megatakan bahwa “ Jika

resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam

akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan

kecepatan tetap”.

Apabila dinyatakan dengan persamaan, Hukum I Newton dapat ditulis

dengan persamaan ∑ F = 0, artinya benda diam atau bergerak lurus

beraturan. Banyak peristiwa yang dapat kita lihat berkaitan dengan

Hukum I Newton sebagai contoh ketika kita berada di dalam mobil, kita

cenderung mempertahankan kondisi tubuh kita tetap seimbang (diam)

sehingga kita akan terdorong ke belakang ketika mobil berjalan, pada

mobil berjalan berarti kita juga berjalan sehingga pada saat mobil direm

tubuh kita akan terdorong ke depan (Agus Taranggono,2007:86).

Gambar 1. Kertas ditimpa Gelas (Thariq,2013)

Gambar 1 menunjukkan Hukum I Newton yaitu gelas akan tetap

diam meskipun kertas yang berada di bawahnya ditarik dengan syarat

kecepatan menarik kertas dilakukan dengan kecepatan konstan.

(Thariq,2013)

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

18

2. Hukum II Newton

Keberadaan gaya dapat diketahui dengan melihat pengaruhnya

terhadap suatu benda. Hal ini dapat dijelaskan dengan melihat Gambar 2.

Gambar 2. Pengaruh resultan gaya terhadap percepatan, dengan gaya diubah-ubah

dan menjaga massa tetap

Benda mengalami perubahan percepatan apabila ada gaya yang

mempengaruhinya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2, apabila seseorang

mendorong balok dengan gaya sebesar F maka percepatan yang dihasilkan

sebesar a. Saat seseorang menambah gaya untuk mendorong balok sehingga

gaya sebesar 2F maka percepatan yang dihasilkan percepatan sebesar 2a, jadi

dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus dengan besarnya

resultan gaya yang bekerja pada suatu benda. (Setya Nuracmandani,2009 )

Gambar 3. Pengaruh gaya terhadap percepatan, dengan menjaga gaya tetap

(Setya Nurrachmandani,2009)

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

19

Satu buah balok dengan massa m didorong dengan gaya sebesar F

maka akan dihasilkan percepatan sebesar a. Pada saat balok ditambah satu

sehingga menjadi dua buah balok, maka massa balok menjadi 2m yang

didorong dengan gaya F, penambahan balok ini mengakibatkan

percepatan menjadi ½ a. (Setya Nuracmandani,2009) � = ∑��

atau

∑� = � . �

Keterangan:

a adalah percepatan benda (ms-2

)

F adalah resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

m adalah massa benda (kg)

(Setya Nuracmandani,2009)

3. Hukum III Newton

(Nana,2015)

Gambar 4. Berenang

Gambar 4 menunjukkan hukum III Newton, seperti halnya

mendayung, seorang perenang pada waktu mengayunkan salah satu tangan ,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

20

perenang mendorong air ke beleakang. Gaya ke belakang pada air tersebut

menghasilkan gaya yang sama tetapi berlawanan. Gaya ini menggerakkan

tubuh perenang ke depan sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum III

Newton terjadi ketika benda memberikan gaya reaksi pada benda kedua,

benda kedua tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar tetapi

berlawanan arah terhadap benda pertama (Joko Sumarsomo,2009).

Faksi = - Freaksi

(Ihsan,2014) (Indoforum,2015 )

Gambar 5. Berjalan Gambar 6. Menembak

Contoh lain yang menunjukkan gaya aksi reaksi adalah ketika berjalan di

atas lantai. Saat berjalan, kaki menekan lantai ke belakang (aksi). Sebagai

reaksi, lantai mendorong telapak kaki ke depan sehingga seseorang dapat

berjalan. Pada saat menembakkan peluru, peluru pada senapan penembak

didorong ke luar oleh senapan (aksi). Sebagai reaksi, peluru mendorong

senapan ke belakang. Gaya aksi-reaksi inilah yang menyebabkan senapan

terlihat tersentak ke belakang sesaat setelah memuntahkan peluru.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

21

4. Jenis-Jenis Gaya

Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang mempengaruhi cepat

atau lambatnya gerak suatu benda. Adapun jenis-jenis gaya sebagai

berikut.

a. Gaya Berat

Massa dan berat merupakan besaran fisika yang berbeda. Massa (m)

menunjukkan banyaknya materi yang terkandung dalam sebuah benda dan

memiliki satuan (kg) yang nilainya sama dimanapun keberadaannya

sedangkan berat (w) merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada

suatu benda dan memiliki satuan newton (N). Berdasarkan hukum II

Newton berkaitan dengan gerak jatuh bebas yang menyatakan bahwa gaya

menghasilkan percepatan dan percepatan ini merupakan percepatan

gravitasi. Dapat disimpulkan hubungan antara massa dan berat secara

matematis adalah,

w = m . g

Keterangan :

w adalah gaya berat (N)

m adalah massa benda (kg)

g adalah percepatan gravitasi (ms-2

)

b. Gaya Normal

Pada saat benda diam di bumi, gaya gravitasi/gaya berat tidak hilang.

Ketika ditinjau dari hukum I Newton, Newton menunjukkan bahwa

resultan gaya benda dalam keadaan diam memiliki nilai 0, hal ini

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

22

menunjukkan adanya gaya lain yang mempengaruhi benda tersebut untuk

setimbang. Gaya lain itulah yang di sebut gaya normal. Gaya normal (N)

adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua

permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh

(Setya Nurracmandani,2009).

Gambar 7. Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan permukaan

bidang (Setya Nurrachmandani,2009)

c. Gaya Gesekan

Saat seorang anak menggelindingkan kelereng di permukaan tanah,

setelah menempuh jarak tertentu kelereng tersebut akan berhenti dengan

sendirinya. Hal ini terjadi karena adanya gaya gesek. Gaya gesek adalah

gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan.

Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak

benda. Ada dua macam gaya gesekan yaitu gaya gesekan statis dan gaya

gesekan kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang terjadi pada

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

23

benda selama benda tersebut masih diam. Menurut hukum I Newton,

selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja pada benda

tersebut adalah nol.

Keterangan:

fs adalah gaya gesekan statis maksimum (N) �� adalah koefisien gesekan statis

N adalah gaya normal (N)

Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek yang bekerja pada saat

benda dalam keadaan bergerak. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis

dengan gaya normal disebut koefisien gaya gesekan kinetis (ms). Secara

matematis dapat di tulis sebagai berikut.

� = ���

Keterangan:

fk adalah gaya gesekan kinetis (N) �� adalah koefisien gesekan kinetis

N adalah gaya normal (N)

(Setya Nurracmadani,2009)

d. Gaya Sentripetal

Gambar 8. Gaya Sentripetal (Setya Nurrachmandani,2009)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

24

Percepatan Sentripetal dialami oleh benda yang bergerak melingkar

beraturan dimana arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran dan tegak

lurus dengan vektor kecepatan. Percepatan ditimbulkan oleh adanya gaya,

hal ini didasarkan pada hukum II Newton. Oleh karena itu, adanya

percepatan sentripetal disebabkan oleh gaya yang menimbulkannya, yaitu

gaya sentripetal. Pada hukum II Newton dinyatakan bahwa gaya

merupakan perkalian antara massa benda dan percepatan yang dialami

benda tersebut. Sesuai hukum tersebut, hubungan antara percepatan

sentripetal, massa benda, dan gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai

berikut.

�� = . � , �� � � � = �� = �� ���

�� = �� = ��

(Setya Nurrachmandani,2009)

Keterangan:

Fs : gaya sentripetal (N)

m : massa benda (kg)

v : kecepatan linear (m/s)

r : jari-jari lingkaran (m) �: kecepatan sudut

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

25

Setiap benda yang mengalami gerak melingkar pasti memerlukan gaya

sentripetal. Misalnya, planet planet yang mengitari matahari, elektron

yang mengorbit inti atom, dan batu yang diikat dengan tali dan diputar.

2. Penerapan Hukum Newton

a. Gerak Benda pada Bidang Datar

Gambar 9. (a) Balok pada bidang datar licin ditarik horizontal (b) Balok

pada bidang datar licin ditarik dengan membentuk sudut α

Perhatikan Gambar 9 (a) benda bergerak dengan percepatan a sebagai

akibat dari penarikan secara horizontal dengan gaya sebesar F.

� = ∑�� � � � = ��

Gambar 9 (b) komponen yang menyebabkan benda bergerak di atas

bidang datar licin adalah komponen horizontal F, yaitu Fx.

Sehingga,

Fx = Fcosα

Sesuai dengan hukum II Newton, percepatan benda adalah sebagai

berikut.

� = � cos ��

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

26

Untuk sebuah benda yang berada di atas bidang kasar harus

memperhitungkan gaya gesek antara benda dan bidang datar tersebut.

b. Gerak Benda pada Bidang Miring

Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Misalnya,

sebuah benda yang bermassa m diletakkan pada bidang miring licin yang

membentuk sudut � terhadap bidang horizontal. Jika diambil sumbu X

sejajar bidang miring dan sumbu Y tegak lurus dengan bidang miring,

maka komponen-komponen gaya beratnya adalah sebagai berikut.

Komponen gaya berat pada sumbu X adalah Wx = mg sin �

Komponen gaya berat pada sumbu Y adalah Wy = mg cos �

Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu Y adalah sebagai berikut. ∑� = � − �� atau ∑� = � − � cos �

Karena benda tidak bergerak pada sumbu y, maka ∑Fy = 0 atau N = mg

cos � . Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu x adalah sebagai berikut. ∑� = � sin � Karena benda bergerak pada sumbu X (gaya yang menyebabkan benda

bergerak adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring), maka

percepatan yang dialami oleh benda adalah sebagai berikut. ∑� = � . � � sin � = � . � � � � = sin � (Setya Nurrachmadani,2009)

c. Gaya Tekan Kaki pada Lantai Lift

Gambar 10. Diam Gambar 11. Naik Gambar 12. Turun

(Setya Nurrachmadani,2009)

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

27

Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka

percepatannya nol. Oleh karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I

Newton). ∑� = 0 � − � = 0

Karena � = � , ���� � = �

Jadi, gaya tekan kaki pada saat lift diam atau bergerak dengan kecepatan

tetap adalah sama dengan gaya berat orang tersebut. Jika lift bergerak ke

atas dengan percepatan, maka besarnya gaya tekan kaki pada lantai lift

dapat ditentukan sebagai berikut. ∑� = � . � � − � = � . � � = �. + � . �

Sebagai acuan pada gerak lift naik, gaya gaya yang searah dengan arah

gerak lift diberi tanda positif dan yang berlawanan di beri tanda negatif.

Berdasarkan penalaran yang sama seperti saat lift bergerak ke atas, maka

untuk lift yang bergerak ke bawah persamaan sebagai berikut. ∑� = � . � � − � = � . � � = � − �. �

(Setya Nurrachmadani,2009)

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

28

C. Media Audio Visual

Menurut Gerlach dan Ely (1971) dalam buku Media Pembelajaran

karya Prof.Dr.Azhar Arsyad, M.A mengatakan bahwa media berupa manusia

(guru), materi (buku teks), atau peristiwa untuk membangun kondisi yang

membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dapat diartikan sebagai alat-alat

grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal dalam proses pembelajaran.

Menurut Miarso dalam buku Media Pembelajaran Azhar Arsyad

menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar. Menurut Schram

menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga media menjadi

perluasan dari guru.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

bantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Media tidak hanya

digunakan untuk komunikasi dalam arti umum dan media dapat digunakan

untuk media pengajaran dalam proses pembelajaran namun media juga dapat

digunakan untuk pembuatan sistem assessment yang lebih menarik. Film,

Televisi dan Komputer dapat dijadikan sebagai media pengajaran jika dapat

membawa pesan-pesan (massage) dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Media pengajaran (pembelajaran) merupakan salah satu alat

komunikasi dalam proses pembelajaran karena di dalam media pengajaran

terdapat proses penyampaian pesan informasi dari pendidik kepada anak

didik. Media pengajaran adalah alat fisik yang mungkin digunakan untuk

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

29

mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi peserta didik

terhadap sasaran atau tujuan pengajaran.

Menurut Azhar Arsyad (2011) media audio adalah media dengan

memanfaatkan indera pendengaran untuk proses penyampaian kepada pihak

penerima berupa suara dalam bentuk kata-kata, musik, dan sound effect saja

sedangkan media visual merupakan media untuk memperlancar pemahaman

dan memperkuat ingatan berupa visual. Bentuk media visual bisa berupa (a)

gambar, lukisan, atau foto (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan

konsep, organisasi, dan struktur isi materia; (c) peta yang menunjukan

hubungan-hubungan ruang antara unsur unsur dalam isi materi; (d) grafik

seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan

gambaran/kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau

angka-angka. Dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan

kombinasi media audio dan media visual dengan kata lain media audio visual

adalah media yang penyampaian pesannya dengan menggunakan indra

pendengaran sekaligus indra penglihatan sehingga informasi yang didapat

dengan utuh.

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam buku Azhar,2011), beberapa manfaat

media pembelajaran antara lain :

b. Pembelajaran akan lebih baik menarik perhatian peserta didik sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar.

c. Bahan pembelajaran akan lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh peserta

didik.

d. Metode mengajar akan lebih bervariasi dan tidak membosankan.

e. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

30

D. Macromedia Flash

Menurut Nurdin Ardiansyah (2013 : 5 – 6), Macromedia Flash adalah

sebuah software yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek dinamis

sebuah web atau membuat film animasi interaktif. Flash dapat digunakan

untuk membuat animasi, presentasi, simulasi, permainan, navigasi, situs web,

aplikasi web, iklan dll. Fisika merupakan ilmu alam dimana dalam

penilaiannya biasa dengan menggunakan dengan tes tertulis, padahal banyak

kegiatan yang seharusnya dapat dilakukan dengan konkret. Sehingga dengan

Macromedia Flash ini sistem assessment menampilkan soal dalam bentuk

animasi gambar bergerak (konkret).

Tampilan awal saat Flash dibuka dapat dilihat pada Gambar 13.

(Noverino,2011)

Gambar 13. Tampilan awal pada Macromedia Flash

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

31

Setelah Flash Document diklik, maka akan tampil Gambar 14.

(Alif,2013)

Gambar 14. Area kerja Macromedia Flash

Berikut adalah uraian tentang Macromedia Flash.

a. Menubar

Gambar 15 menunjukkan menubar, menu ini digunakan untuk

mengatur aplikasi yang akan dibuat. Menu yang tersedia pada

Macromedia Flash adalah file, edit, insert, modify, text, command,

control, window dan help.

(Noverino,2011)

Gambar 15. Tampilan menubar

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

32

b. Toolbox

Gambar 16 menunjukkan Panel Toolbox yang digunakan untuk

membuat isi di dalam timeline dan stage yang terdiri dari tool dan

modifier. Sebagai contoh jika menulis kata dipilih icon A maka modifier

seperti fill color, jenis garis dll.

(Alif,2013)

Gambar 16. Tampilan Toolbox

c. Panel Color

Tanpa warna yang menarik maka semuanya akan terlihat biasa saja,

maka dari itu Macromedia Flash menyediakan fasilitas untuk membuat

objek terlihat lebih berwarna.

d. Stage

Stage adalah tempat bekerja seorang animator pada Macromedia

Flash, karena stage merupakan daerah yang berisi semua entri - entri

gambar yang membentuk sebuah movie flash.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

33

e. Scene

Gambar 17 menunjukkan Scene yaitu kumpulan dari keseluruhan

timeline. Penggunanaan scene tergantung pada kebutuhan pengguna

selaku animator. Untuk menampilkan window scene, adalah dengan

menekan Shift+F2 pada keyboard secara bersamaan. Dengan

menambahkan scene baru maka akan diperoleh timeline. Dengan

menambahkan scene baru maka akan diperoleh timeline kosong yang siap

diisi.

(Noverino,2011)

Gambar 17. Tampilan scene

f. Timeline

Keseluruhan movie animasi yang diolah pada Macromedia Flash dapat

diatur dan dikontrol pada timeline. Timeline merupakan kumpulan

pengaturan tool yang sangat besar. Pada timeline terdapat dua komponent

pokok, yaitu layer dan frame. Logikanya timeline merupakan sebuah buku

besar, layer merupakan bab yang terdapat di dalam buku tersebut dan

frame adalah halaman – halaman buku tersebut.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

34

g. Action window

Gambar 18 menunjukkan Action window yaitu tempat atau wadah

yang dapat digunakan untuk menuliskan action script untuk Macromedia

Flash. Untuk menampilkan window ini adalah dengan menekan F9 pada

keyboard. Action script digunakan untuk mengendalikan objek dibuat

sesuai dengan kehendak pengguna. Action script terbagi menjadi tiga jenis,

yaitu:

a. Action script untuk frame

b. Action script untuk movie clip

c. Action script untuk button

Untuk memastikan kebenaran action script yang dimasukkan yaitu

mengeceknya dengan mengklik icon check syntax. Jika terjadi kesalahan

maka akan didapat window peringatan, di window tersebut dapat diketahui

kesalahannya.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

35

(Noverino,2011)

Gambar 18. Tampilan action frame

h. Panel Properties

Properties merupakan window yang digunakan untuk berbagai jenis

pengaturan, contoh mengatur size dokumen, warna background, kelajuan

frame dan lain – lain.

E. Penelitian yang relevan

Peneliti menelusuri beberapa karya yang berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sapto Haryoko

dengan judul penelitian "Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual

Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran". Tujuan dari penelitian

tersebut adalah mengetahui hasil prestasi belajar peserta didik yang diajarkan

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

36

dengan menggunakan bantuan audio visual (media), dan hasil belajar peserta

didik diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Penelitian

tersebut menggunakan teknik eksperimen dengan membandingkan hasil

belajar peserta didik yang diajar menggunakan media pembelajaran yang

berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan hasil

belajar antara peserta didik diajarkan dengan menggunakan media audio-

visual dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan

menggunakan metode konvensional, di mana hasil belajar peserta didik

diajarkan dengan menggunakan media audio-visual (16,25) lebih tinggi dari

hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan metode

konvensional (9,25). Implikasi dari temuan penelitian ini adalah bahwa guru

perlu untuk menerapkan media yang berbasis teknologi khususnya media

audio visual, sehingga hasil belajar secara optimal.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Siti Zaenab dengan judul

"Pengembangan Instrumen Penilaian Tes Objektif Pilihan Ganda Untuk

Mengukur Penguasaan Materi Ajar Gerak Lurus dan Keterampilan Proses

Sains Siswa SMA". Penelitian tersebut merupakan penelitian pengembangan

menggunakan model pengembangan 4-D sampai tahap pengembangan. Hasil

penelitian tersebut adalah instrumen penilaian yang layak untuk mengukur

penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan proses sains yang terdiri

atas kisi-kisi penyusunan soal, 39 butir soal pilihan ganda beralasan dan kunci

jawaban yang disertai rubrik penilaiannya serta instrumen penilaian yang

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

37

valid dan reliabel untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan

keterampilan proses sains.

Kedua penelitian di atas memiliki keterkaitan dengan penelitian yang

dilakukan. Penelitian pertama digunakan sebagai acuan bahwa penggunaan

media audio visual dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa.

Perbedaannya adalah penelitian pertama menggunakan media audio visual

sebagai media pembelajaran, sedangkan penelitian ini menggunakan media

audio visual sebagai media yang digunakan untuk instrumen penilaian.

Penelitian kedua digunakan sebagai referensi bentuk tes. Perbedaannya bentuk

tes pilihan ganda digunakan untuk tes aspek kognitif dan psikomotor.

Sedangkan untuk aspek afektif digunakan bentuk penilaian diri (Self

Assessment).

Penelitian ketiga memiliki persamaan dalam pengembangan instrumen

penilain dengan berbasis media. Perbedaannya adalah penelitian ketiga

tentang pengembangan instrumen penilaian berbasis permainan, sedangkan

penelitian ini adalah pengembangan instrumen penilaian berbasis media audio

visual.

F. Kerangka Berpikir

Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas pendidikan

yaitu dengan pembaharuan kurikulum yaitu Kurikulum 2013 yang

menekankan penilaian aspek tiga ranah yaitu ranah afektif, kognitif dan

psikomotor sehingga guru membutuhkan sistem assessment tiga ranah

tersebut. Perkembangan teknologi berdampak pada perkembangan dunia

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

38

pendidikan, salah satunya yaitu macromedia flash. Macromedia flash dapat

mengembangkan sistem assessment berbasis media audio visual yang layak

digunakan dengan melihat validitas, reliabilitas dan kefektifan. Dengan

adanya sistem assessment berbasis media audio visual guru dapat melakukan

penilaian dengan waktu yang singkat.

Gambar 19. Kerangka Berpikir Penelitian Pengembangan Sistem Assessment

dalam Pembelajaran Materi Dinamika Partikel Berbasis Media

Audio Visual

Tuntutan Adanya

Penilaian (Assessment)

Tiga Ranah

Diterapkannya Kurikulum

2013

Guru Membutuhkan

Sistem Assessment Tiga

Ranah

Perkembangan Teknologi

Macromedia Flash

(Audio Visual)

Assessment Tiga Ranah

Berbasis Macromedia

Flash

Mendapatkan Hasil

Penilaian Secara

Langsung

Proses Penilaian

Membutuhkan

Waktu Singkat

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA assessment merupakan …eprints.uny.ac.id/35153/3/BAB II.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Seperti halnya dalam Fisika bahwa siswa juga dituntut memiliki sikap

39

G. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana Validitas sistem assessment berbasis media audio visual yang

dikembangkan?

2. Bagaimana Reliabilitas sistem assessment berbasis media audio visual yang

dikembangkan?

3. Bagaimanakah respon peserta didik dan respon observer terhadap sistem

assessment berbasis media audio visual yang dikembangkan?

4. Bagaimanakah hasil belajar peserta didik dengan menggunkan sistem

assessment berbasis media audio visual yang dikembangkan?