BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Setiap individu memiliki kondisi internal. Kondisi internal tesebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah Motivasi. Motif dalam bahasa Inggrisnya motive berasal dari kata motion yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Menurut Sardiman (2011: 73) kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata ”motif” itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Uno (2011: 5) berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan dan umpan balik Menurut MC. Donald (Sardiman,2011: 74), motivasi adalah perubahan energi dalam seseorang yang ditandai dngan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan teradap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut, mengandung tiga elemen
40
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Setiap individu memiliki kondisi internal. Kondisi internal tesebut turut berperan
dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah
Motivasi.
Motif dalam bahasa Inggrisnya motive berasal dari kata motion yang berarti gerak
atau sesuatu yang bergerak. Menurut Sardiman (2011: 73) kata motif diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata ”motif” itu maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat dirasakan atau mendesak.
Uno (2011: 5) berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada
dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti keinginan yang
hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan dan umpan balik
Menurut MC. Donald (Sardiman,2011: 74), motivasi adalah perubahan energi
dalam seseorang yang ditandai dngan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan teradap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut, mengandung tiga elemen
penting tentang motivasi, yaitu :
1) Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi dalam sistem
“neurophysiological” yang ada pada organism manusia. Karena menyangkut
perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia),
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling, afeksi seseorang. Motivasi
banyak mengandung hal-hal yang relefan dengan persoalan kejiwaan dan emosi
yang dapat menemukan tingkah laku manusia.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan respons
dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi sering muncul dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini
adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu
yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang
ada pada diri manusia, sehingga akan bergelayut dengan persoalan gejala kejiwaan,
perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini
didorong karena adanya tujuan kebutuhan atau keinginan.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak
suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Oleh karena itu, motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi sendiri
tumbuh pada diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Dikatakan sebagai keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang
bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.
Motivasi dapat juga dikatakan sebagai dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan
untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu,
perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai
dengan motivasi yang mendasarinya.
Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan
mau melakasanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhaadap perorangan
atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi merupakan suatu proses untuk
mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan
pekerjaan yang diinginkannya, sesuai tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.
Motivasi belajar merupakan factor psikis yang bersifat non intelektual. Peran
motivasi yaitu, sebagai penumbuh gairah belajar pada diri seorang pelajar, karena
adanya semangat yang ada dalam diri pelajar.
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi prestasi yang
diraihnya di sekolah. Jika seseorang tidak memiliki motivasi atau tindakan yang
dilakukan karena dengan adanya paksaan, maka hasil yang diraihnya/dicapainya tidak
akan baik atau hanya akan membuang-buang tenaga dan waktu, serta hasil yang
diraihnya tidak sesuai dengan tujuan yang direncanakan sebelumnya. Maka dari itu
motivasi yang ada dalam diri seseorang haruslah berasal dari orang tersebut bukan
karena paksaan.
Kegagalan dalam diri siswa atau peserta didik, jangan begitu saja
mempermasalahkan hanya pihak peserta didik itu sendiri, sebab mungkin saja guru
tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mempu membangkitkan semangat dan
kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru, bagaimana mendorong para siswa
agar pada dirinya tumbuh motivasi.
b. Macam–Macam Motivasi
Motivasi dapat diniali dari berbagai sudut pandang. Motivasi atau motif-motif
yang aktif itu sangat bervariasi, antara lain :
1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a) Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagi contoh, misalnya : dorongan
untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja dan dorongan
untuk beristirahat. Motif-motif itu sering kali disebut motif-motif yang
disyaratkan secara biologis.
b) Motif-motif yang dipelajari
Motif ini timbul karena dipelajari. Sebagai contoh : dorongan untuk belajar
suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu didalam
masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang
diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan
sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Manusia perlu
mengembangkan sifat-sifat ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan
sesama, apalagi orang tua dan guru. Dalam hal belajar mengajar, hal ini dapat
membantu dalam usaha untuk mencapai prestasi.
2) Jenis motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis
a) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebuuhan untuk minum, makan,
bernapas, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat.
b) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam motif jenis ini antara lain : dorongan
untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk
memburu. Jelasnya motivasi ini muncul karena ada rangsangan dari luar.
c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul
karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Yang termasuk motif jasmani yaitu seperti releks, insting otomatis, nafsu.
Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kamauan. Soal kemauan itu
pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.
a) Momen timbulnya alasan.
b) Momen pilih.
c) Momen putusan.
d) Momen terbentuknya kemauan.
4) Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang
membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin
membaca buku-buku untuk dibacanya. Tujuan yang ingin dicapai dari motivasi
intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan
belajar itu sendiri. Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.
Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajarnya, memang benar-benar ingin
mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
Setiap orang yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi
orang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-
satunya jalan unutk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar
tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada
suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang
terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi muncul dari kesadaran diri
sendiri dengan tujuan secara esensial , bukan sekedar simbol dan seremonial.
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsangan dari luar. Contoh, seseorang belajar karena tahu besok akan
ujian dengan mengharapkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh orang lain.
Jadi yang penting bukan belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan
nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan
kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang
dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
Motivasi ekstrinsik tetap penting, contohnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu berubah-ubah, dinamis dan juga
mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang
menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
c. Bentuk–Bentuk Motivasi Di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas
dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan
kadang-kadang juga bias kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Menurut
Sardiman, (2011: 91-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain :
1) Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga
siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport
angkanya baik-baik. Angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang
sangat kuat.
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu perkerjaannya. Contoh hadiah
yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
3) Saingan/ Kompetisi
Saingan/ kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong
belajar siswa. Persaingan baik persaingan individual maupun persaingan kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaganya untuk mencapai prestasi yang
baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggaan dan harga diri.
5) Memberi Ulangan
Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh
karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus
diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan. Dalam
hal ini guru juga harus terbuka jika akan mengadakan ulangan harus
memberitahukan kepada siswanya.
6) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk Reinforcement yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian yang tepat
akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri. Pujian juga akan membuat siswa merasa
lebih semangat dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan selanjutnya.
7) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat
dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-
prinsip permberian hukuman.
8) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
9) Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat
motivasi yang pokok.
10) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat
motivasi yang sangat pening. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk
terus belajar.
d. Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar
1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.
Motivasilah sebagai dasar penggerak yang mendorong seseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum
menunjukan aktivitas nyata. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang
menyenangi sesuatu objek, belum sampai melakukan kegiatan namun minat adalah
alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologis yang dapat
dimanfaatkan untuk menggali motivasi, bila seseorang sudah termotivasi untuk
belajar maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.
Oleh karena itulah motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong
aktivitas belajar seseorang.
2) Motivasi Intrinsik lebih utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam belajar
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan
memberkan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan
guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak didik yang
malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru
supaya dia rajin belajar.
Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap sesuatu di luar dirinya. Selain
kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah
terpengaruh, oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.
3) Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada Hukuman
Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang
lain, hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih
meningkatkan prestasi kerjanya. Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada
anak didik dengan tujuan untuk memperhentikan perilaku negative anak didik.
Frekuensi kesalahan diharapkan lebih diperkecil setelah anak didik diberi sanksi
berupa hukuman.
4) Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar
Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginannya
untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik belajar.
Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu pengetahuan.
Guru yang berpengalaman cukup bijak memanfaatkan kebutuhan anak didik,
sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang
gemar belajar. Anak didikpun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi
memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu.
5) Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dalam
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukan
kegiatan yang sia-sia hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini tetapi juga
dihari-hari mendatang.
6) Motivasi Melahirkan Prestasi dalam Belajar
Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan
indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Anak didik
menyenangi pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari pelajaran itu. Selain
memiliki bukunya ringkasannya juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan
selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Oleh karena itu wajarlah bila
isi mata palajaran itu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.
e. Ciri-ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2011: 83) motivasi yang ada pada diri setiap orang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang