Top Banner
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Setiap individu memiliki kondisi internal. Kondisi internal tesebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah Motivasi. Motif dalam bahasa Inggrisnya motive berasal dari kata motion yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Menurut Sardiman (2011: 73) kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata ”motif” itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Uno (2011: 5) berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan dan umpan balik Menurut MC. Donald (Sardiman,2011: 74), motivasi adalah perubahan energi dalam seseorang yang ditandai dngan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan teradap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut, mengandung tiga elemen
40

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Aug 08, 2019

Download

Documents

NguyễnHạnh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Setiap individu memiliki kondisi internal. Kondisi internal tesebut turut berperan

dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah

Motivasi.

Motif dalam bahasa Inggrisnya motive berasal dari kata motion yang berarti gerak

atau sesuatu yang bergerak. Menurut Sardiman (2011: 73) kata motif diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata ”motif” itu maka

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif

menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan

sangat dirasakan atau mendesak.

Uno (2011: 5) berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong

seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada

dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti keinginan yang

hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan dan umpan balik

Menurut MC. Donald (Sardiman,2011: 74), motivasi adalah perubahan energi

dalam seseorang yang ditandai dngan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan teradap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut, mengandung tiga elemen

 

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

penting tentang motivasi, yaitu :

1) Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi dalam sistem

“neurophysiological” yang ada pada organism manusia. Karena menyangkut

perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia),

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling, afeksi seseorang. Motivasi

banyak mengandung hal-hal yang relefan dengan persoalan kejiwaan dan emosi

yang dapat menemukan tingkah laku manusia.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan respons

dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi sering muncul dalam diri manusia, tetapi

kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini

adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu

yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang

ada pada diri manusia, sehingga akan bergelayut dengan persoalan gejala kejiwaan,

perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini

didorong karena adanya tujuan kebutuhan atau keinginan.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-

kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak

suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Oleh karena itu, motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi sendiri

tumbuh pada diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Dikatakan sebagai keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang

bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.

Motivasi dapat juga dikatakan sebagai dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan

untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu,

perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai

dengan motivasi yang mendasarinya.

Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan

mau melakasanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk

mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan

sebelumnya. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhaadap perorangan

atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi merupakan suatu proses untuk

mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan

pekerjaan yang diinginkannya, sesuai tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.

Motivasi belajar merupakan factor psikis yang bersifat non intelektual. Peran

motivasi yaitu, sebagai penumbuh gairah belajar pada diri seorang pelajar, karena

adanya semangat yang ada dalam diri pelajar.

Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi prestasi yang

diraihnya di sekolah. Jika seseorang tidak memiliki motivasi atau tindakan yang

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

dilakukan karena dengan adanya paksaan, maka hasil yang diraihnya/dicapainya tidak

akan baik atau hanya akan membuang-buang tenaga dan waktu, serta hasil yang

diraihnya tidak sesuai dengan tujuan yang direncanakan sebelumnya. Maka dari itu

motivasi yang ada dalam diri seseorang haruslah berasal dari orang tersebut bukan

karena paksaan.

Kegagalan dalam diri siswa atau peserta didik, jangan begitu saja

mempermasalahkan hanya pihak peserta didik itu sendiri, sebab mungkin saja guru

tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mempu membangkitkan semangat dan

kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru, bagaimana mendorong para siswa

agar pada dirinya tumbuh motivasi.

b. Macam–Macam Motivasi

Motivasi dapat diniali dari berbagai sudut pandang. Motivasi atau motif-motif

yang aktif itu sangat bervariasi, antara lain :

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif-motif bawaan

Yang dimaksud dengan motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak

lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagi contoh, misalnya : dorongan

untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja dan dorongan

untuk beristirahat. Motif-motif itu sering kali disebut motif-motif yang

disyaratkan secara biologis.

b) Motif-motif yang dipelajari

Motif ini timbul karena dipelajari. Sebagai contoh : dorongan untuk belajar

suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu didalam

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang

diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan

sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Manusia perlu

mengembangkan sifat-sifat ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan

sesama, apalagi orang tua dan guru. Dalam hal belajar mengajar, hal ini dapat

membantu dalam usaha untuk mencapai prestasi.

2) Jenis motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis

a) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebuuhan untuk minum, makan,

bernapas, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat.

b) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam motif jenis ini antara lain : dorongan

untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk

memburu. Jelasnya motivasi ini muncul karena ada rangsangan dari luar.

c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul

karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Yang termasuk motif jasmani yaitu seperti releks, insting otomatis, nafsu.

Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kamauan. Soal kemauan itu

pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.

a) Momen timbulnya alasan.

b) Momen pilih.

c) Momen putusan.

d) Momen terbentuknya kemauan.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

4) Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

a) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang

membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin

membaca buku-buku untuk dibacanya. Tujuan yang ingin dicapai dari motivasi

intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan

belajar itu sendiri. Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi

yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu

dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.

Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajarnya, memang benar-benar ingin

mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

Setiap orang yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi

orang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-

satunya jalan unutk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar

tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada

suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang

terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi muncul dari kesadaran diri

sendiri dengan tujuan secara esensial , bukan sekedar simbol dan seremonial.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsangan dari luar. Contoh, seseorang belajar karena tahu besok akan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

ujian dengan mengharapkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh orang lain.

Jadi yang penting bukan belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan

nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan

kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang

dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajar.

Motivasi ekstrinsik tetap penting, contohnya dalam kegiatan belajar mengajar.

Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu berubah-ubah, dinamis dan juga

mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang

menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

c. Bentuk–Bentuk Motivasi Di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas

dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan

belajar.

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi

adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan

kadang-kadang juga bias kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam

menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Menurut

Sardiman, (2011: 91-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain :

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

1) Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak

siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga

siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport

angkanya baik-baik. Angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang

sangat kuat.

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.

Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang

yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu perkerjaannya. Contoh hadiah

yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi

seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

3) Saingan/ Kompetisi

Saingan/ kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong

belajar siswa. Persaingan baik persaingan individual maupun persaingan kelompok

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaganya untuk mencapai prestasi yang

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol

kebanggaan dan harga diri.

5) Memberi Ulangan

Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh

karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus

diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan. Dalam

hal ini guru juga harus terbuka jika akan mengadakan ulangan harus

memberitahukan kepada siswanya.

6) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk Reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian yang tepat

akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta

sekaligus akan membangkitkan harga diri. Pujian juga akan membuat siswa merasa

lebih semangat dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan selanjutnya.

7) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat

dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-

prinsip permberian hukuman.

8) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud untuk belajar.

Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi

untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

9) Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena

ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat

motivasi yang pokok.

10) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat

motivasi yang sangat pening. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,

karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk

terus belajar.

d. Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.

Motivasilah sebagai dasar penggerak yang mendorong seseorang untuk belajar.

Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum

menunjukan aktivitas nyata. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang

menyenangi sesuatu objek, belum sampai melakukan kegiatan namun minat adalah

alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologis yang dapat

dimanfaatkan untuk menggali motivasi, bila seseorang sudah termotivasi untuk

belajar maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Oleh karena itulah motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong

aktivitas belajar seseorang.

2) Motivasi Intrinsik lebih utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam belajar

Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan

memberkan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan

guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak didik yang

malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru

supaya dia rajin belajar.

Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah

kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap sesuatu di luar dirinya. Selain

kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah

terpengaruh, oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.

3) Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada Hukuman

Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang

lain, hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih

meningkatkan prestasi kerjanya. Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada

anak didik dengan tujuan untuk memperhentikan perilaku negative anak didik.

Frekuensi kesalahan diharapkan lebih diperkecil setelah anak didik diberi sanksi

berupa hukuman.

4) Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar

Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginannya

untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik belajar.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu pengetahuan.

Guru yang berpengalaman cukup bijak memanfaatkan kebutuhan anak didik,

sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang

gemar belajar. Anak didikpun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi

memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu.

5) Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dalam

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukan

kegiatan yang sia-sia hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini tetapi juga

dihari-hari mendatang.

6) Motivasi Melahirkan Prestasi dalam Belajar

Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi

mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan

indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Anak didik

menyenangi pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari pelajaran itu. Selain

memiliki bukunya ringkasannya juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan

selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Oleh karena itu wajarlah bila

isi mata palajaran itu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.

e. Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman (2011: 83) motivasi yang ada pada diri setiap orang

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah.

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

f. Fungsi Motivasi

Menurut Sardiman (2011: 84-85) dalam praktiknya ada beberapa fungsi motivasi

yaitu :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalah hal ini merupakan motor penggerak dari setiap

kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan

yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan mengadapi ujian

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan

menghabiskan waktunya untuk membaca komik sebab tidak serasi dengan tujuan.

4) Mendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam

belajar akan melahirkan prestasi yang baik pula. Intensitas motivasi seseorang siswa

akan sangat menentukan tingkat pencapian prestasi belajarnya.

g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Untuk dapat belajar dengan baik, diperlukan proses dan motivasi yang baik pula.

Motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang di inginkan juga tidak baik.

Sebagai contoh, kalau motif yang timbul untuk suatu perbuatan belajar itu, karena rasa

takut akan hukuman, maka faktor-faktor yang kurang enak itu di libatkan ke dalam

situasi belajar akan menyebabkan kegiatan belajar tersebut menjadi kurang efektif dan

hasilnya kurang permanen atau tahan lama, jika dibandingkan dengan proses belajar

yang di dukung oleh suatu motif yang menyenangkan. Sehingga dalam kegiatan belajar

itu kalau tidak melalui proses dengan didasari motif yang baik, atau mungkin karena

rasa takut, terpaksa atau sekedar seremonial, tentu saja akan menghasilkan hasil belajar

yang semu, tidak otentik dan tidak tahan lama.

Ada dua macam faktor-faktor yang memperngaruhi motivasi, yaitu faktor

individu atau pribadi dan faktor dari lingkungan.

1) Faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi motivasi

Memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan sesuatu

atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya akan menyebabkan si subjek

belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kebutuhan belajar.

Motivasi akan selalu berkaitan dengan soal kebutuhan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Kehendak atau keinginan untuk berhasil ada pada diri kita sendiri dalam

belajar. Oleh karena itu, motivasi untuk berhasil hanya ada pada diri pribadi kita

masing-masing, motif ini disebut dengan motif berprestasi, yaitu motif untuk

berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh

kesempurnaan. Motif berprestasi merupakan unsur kepribadian dan perilaku

manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan. Motif

berprestasi adalah motif ang dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan

dikembangkan melalui proses belajar.

Motif berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang,

termasuk dalam belajar. Seseeorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi

cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-

nunda pekerjaannya. Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah karena dorongan

dari luar, melainkan upaya pribadi. Dia berani mengambil resiko untuk

penyelesaian tugasnya itu. Kalau terpaksa menunda pekerjaannya, maka dalam

kesempatan berikutnya dia segera menyelesaikan pekerjaannya itu, dengan usaha

yang sama dari usaha sebelumnya. Orang yang motif berprestasinya tinggi

cenderung memilih rekan kerja dengan kemampuan kerja tinggi, dia tidak

memerlukan teman kerja yag ramah.

Perlu dipelajari, tidak selamanya penyelesaian suatu tugas dilatarbelakangi

oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil. Terkadang, seorang individu

menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi,

justru karena dorongan meghindarkan kegagalan yang bersumber pada kekuatan

akan kegagalan. Seorang siswa mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

dia tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan malu dengan

gurunya, diolok-olok temanya atau akan dihukum oleh orang tuanya. Berarti

keberhasilan siswa tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari luar

dirinya.

Di dalam belajar dan pembelajaran, dengan sendirinya keberhasilan yang

dilatarbelakangi oleh motif berprestasi lebih baik, dalam arti lebih lestari pada diri

individu daripada yang diperoleh karena ketakutan akan kegagalan. Dalam kasus

keberhasilan karena motif berprestasi, maka hasil dari kepuasan kerja itu adalah

untuk individu yang bekerja, sedangkan dalam keberhasilan karena takut gagal, itu

adalah untuk orang lain.

2) Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi motivasi

Perbuatan atau perilaku individu manusia ditentukan oleh faktor-faktor di

dalam diri, yaitu faktor pribadi dan faktor lingkungan individu yang bersangkutan.

Faktor pribadi dan faktor lingkungan sering berbaur, sehingga sulit menentukan

apakah sesuatu benar-benar faktor pribadi. Misalnya, kebutuhan beradaptasi

merupakan faktor pribadi. Kalau dilacak terus, tidakkah mungkin bahwa kebutuhan

beradaptasi justru sebagai hasil dari interaksi individu yang bersangkutan dengan

lingkungannya, dalam hal ini interaksi dengan orang lain. Tidakkah kebutuhan itu

muncul karena adanya persetujuan atau tidak setujunya orang lain terhadap

perbuatan tertentu. Pada umumnya, motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam

tindakan individu setelah dibentuk oleh pengaruh lingkungan. Misalnya motif untuk

belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar

dan latihan, dengan perkataan lain, melalui pengaruh lingkungan.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Perbuatan individu muncul karena motif yang asali yang telah dibentuk oleh

pengaruh faktor lingkungan. Namun demikian, masih dijumpai perbuatan individu

yang benar-benar didasari oleh suatu dorongan yang tidak diketahui secara jelas,

tetapi bukan kerana insting, artinya bersumber pada suatu motif yang tidak

dipengaruhi dari lingkungan itu. Perilaku yang disebabkan oleh motif semacam ini

muncul tanpa perlu adanya ganjaran atas perbuatan, dan tidak perlu hukuman untuk

melakukannya. Motif yang demikian biasanya disebut motif intrinsik. Sebaliknya,

ada pula perilaku individu yang hanya muncul karena adanya hukuman atau tidak

muncul karena ada hukuman. Motif yang menyebabkan perilaku itu, seakan-akan

dari luar (ganjaran atau hukuman). Motif semacam itu disebut motif ekstrinsik.

Ganjaran atas suatu perbuatan, menguatkan motif yang melakatbelakangi perbuatan

itu, sedangkan hukuman memperlemahnya.

Berdasarkan pendapat dari Sardiman dan Uno dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah upaya atau kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi muncul

dari dalam diri individu karena adanya pengaruh dari dalam maupun dari luar

individu tersebut.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar dapat juga didefinisikan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun

jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan

perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang

berada dalam keadaan tidak sadar, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek

kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam

pengertian belajar.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 910) adalah hasil yang

dicapai (dilakukan, dikerjakan). Pada prinsipnya prestasi merupakan pengungkapan

hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat

pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan

tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini

disebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat

diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya

mengambil cuplikan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang

berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik

secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama

seseorang tidak melakukan kegiatan.

Winkel dalam Hamdani (2011: 138) mengemukakan bahwa prestasi belajar

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

merupakan suatu bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan

demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang

setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar mengandung beberapa aspek

yang didalamnya terdapat kelebihan dan keuntungan untuk masing-masing aspek itu.

Aspek-aspek yang terdapat dalam prestasi belajar, antara lain kemampuan intelektual

atau pegetahuan dari peserta didik, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan

ketrampilan atau skill yang dimiliki oleh peserta didik.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa

yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses

pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau instrument yang

relavan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu (Hamdani, 2011: 138).

Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran nilai yang dicapai atau diperoleh

oleh peserta didik pada periode tertentu. Setelah menelusuri uraian diatas dapat

dipahami tentang makna prestasi dan belajar. Prestasi merupakan hasil yang diperoleh

oleh suatu aktvitas tertentu. Sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan

demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Berdasarkan semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan kemampuan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap

bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar peserta didik dapat diketahui setelah adanya evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tinggi-rendahnya prestasi belajar peserta didik.

c. Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Prestasi Belajar

Hamdani (2011: 139), menyebutkan ada berbagai faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, yaitu :

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa. Faktor internal meliputi

:

a) Kecerdasan (intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini

dipengaruhi oleh tinggi rendahnya inteligensi yang normal selalu menunjukkan

kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Kadang kala

perkembangan ini ditandai dengan kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu

anak dengan anak yang lainnya, sehingga anak pada usia tertentu sudah memiliki

tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh

karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak

diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

Fungsi intelegensi yaitu untuk membantu penyesuaian diri seseorang

terhadap lingkungan (Slameto, 2010: 129). Tingkat intelegensi sangat

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi siswa,

semakin tinggi pula peluang untuk meraih prestasi yang tinggi.

Menurut Bayley (dalam Slameto, 2010: 131), ada beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi kemampuan intelektual, antara lain: faktor keturunan,

latarbelakang social ekonomi, lingkungan hidup, kondisi fisik, dan iklim emosi.

Intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang

sangat penting bagi anak dalam usaha belajar. Intelegensi pada umumnya dapat

diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi

sebenarnya bukan hanya persoalan kualitas otak, melainkan juga kualitas organ-

organ tubuh lainnya.

b) Faktor jasmaniah (fisiologis)

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh

terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor jasmaniah merupakan semua

bagian panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti menalami

sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar

yang membawa kelainan tingkah laku.

c) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang

atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat

dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.

Sikap menurut Slameto (2010: 188) adalah sesuatu yang dipelajari, dan

sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

apa yang dicari individu dalam kehidupan.

d) Minat

Minat merupakan suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan

mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan

perasaan, terutama perasaan senang. Dapat dikaitkan, minat itu terjadi karena

perasaan senang pada sesuatu.

Minat memiliki pengaruh besar terhadap pembelajaran. Jika menyukai suatu

mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa rasa beban.

Slameto mengemukakan, minat adalah suatau rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (2010: 180).

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin

besar minat.

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat

terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selajutnya serta

mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu

merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu

siswa melihat baaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk

dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebgai individu. Proses ini berarti

menunjukkan pada siswa bagaiman pengetahuan atau kecakapan tertentu

mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-

kebutuhannya.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan

kapasitas masing-masing. Bakat sudah ada pada diri individu sejak lahir,

tergantung bagaimana intividu itu mengasah bakak yang dimilikinya dengan baik.

Tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat

yang dimilikinya. Bakat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-

bidang studi tertentu. Dalam proses belajar, terutama belajar keterampilan, bakat

memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.

f) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik-tidaknya dalam mencapai tujuan

sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

Kuat lemahnya motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar.

Oleh karena itu, motivasi beljar perlu diusahakan, terutama yang berasal dari

dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh dengan tantangan dan

harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Uno mengemukakan bahwa Motivasi adalah dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang bertingkah laku (2011: 1). Motivasi menurut Sardiman

(2011: 73) adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Dorongan ini barada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk

melakukan sesuatau yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Dalam

memberikan motivasi, guru harus berusaha untuk mengarahkan perhatian siswa

pada sasaran. Dengan adanya dorongan dalam diri siswa, akan timbul inisiatif

dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi

kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar degan kehendak sendiri

dan belajar secara aktif.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu lingkungan social dan lingkungan

nonsosial.

Yang termasuk dalam ligkungan social adalah guru, kepala sekolah, staf

administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar dan

lain-lain. Sedangkan yang termasuk lingkungan non social adalah gedung sekolah,

tempat tinggal dan waktu belajar.

Menurut Slameto (2010: 60) faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dibagi

menjadi 3, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masarakat.

a. Faktor Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat

seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh

dari keluarga berupa :

1. Cara orangtua mendidik

2. Relasi antara anggota keluarga

3. Suasana rumah

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

4. Keadaan ekonomi keluarga

5. Pengertian orangtua

6. Latar belakang kebudayaan

b. Faktor Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat.

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,

pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode

mengajar dan tugas rumah.

c. Faktor Masyarakat

Selain lingkungan rumah dan juga sekolah, ada juga lingkungan yang sangat

berpengaruh bagi belajar siswa, yaitu lingkungan masyarakat. Lingkungan alam

sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam

kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat

ia berada.

Lingkungan membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-

hari, seorang anak akan selalu menyesuaiakan dirinya dengan kebiasaan-

kebiasaan lingkungannya. Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar peserta didik. Pengaruh ini terjadi karena keberadaannya siswa

dalam masyarakat, faktor-faktor yang ada dalam masyarakat meliputi : kegiatan

siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

masyarakat.

3. Metode Numbered Head Together (NHT)

a. Numbered Head Together merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif

Teknik belajar mengajar kepala bernomor atau Numbered Head Together

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spancer

Kagan. Teknik ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk saling

membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu,

teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.

Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia

anak didik. (Lie, 2010: 59-60)

Numbered Heads Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih

mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan

informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.

Pembelajran kooperatif tipe NHT merupakan pembelajran yang melibatkan lebih

banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

mengecek pemahaman mereka terhadap pelajaran tersebut. Sebagai gantinya

mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat

langkah, yaitu penomoran, mengajukkan pertanyaaan, berfikir bersama dan menjawab

pertanyaan (Taniredja dkk, 2010: 62).

b. Kelebihan dan kelemahan NHT

1) Kelebihan

a) Setiap siswa dalam belajar menjadi siap semua

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

b) Dapat melakukan diskusi yang sungguh-sungguh

c) Siswa yang pandai dapa mengajari siswa yang belum pandai

2) Kelemahan

a) Kemungkinan nomor yang sudah dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru

b) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

Dari kelebihan dan kelebihan tersebut dapat disimpulkan bahwa NHT tidak terlalu

cocok untuk jumlah siswa yang terlalu banyak karena membutuhkan waktu yang lama,

namun begitu proses pembelajaran siswa tidak hanya sekedar paham dengan konsep

dengan konsep yang diberikan, akan tetapi juga memiliki kemampuan untuk dengan

teman-temannya. Siswa juga belajar unruk mengemukakan pendapat dan menghargai

pndapat teman.

Rasa kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep siswa

dapat saling berbagi ilmu dan informasi, serta suasana kelas yang menyenangkan dan

tidak terdapatnya siswa yang mendomonasidalam kegiatan pembelajaran karena semua

siswa memiliki peluang untuk tampil menjawab pertanyaan.

c. Pembelajaran kooperatif

Menurut Johnson & Johnson (Lie, 2010: 18) pembelajaran kooperatif biasa

didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Adapun yang

termasuk dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan

positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan

proses kelompok.

Hamdani (2011: 30) mengemukakan bahwa Pembelajaran kooperatif adalah

rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu

bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivis.

Pembelajaran kooperatif didalamnya diterapkan strategi belajar dengan sejumlah

siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama

dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan

individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Pada intinya

model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan

pembelajaran penting, yaitu :

1) Hasil belajar akademik, tujuannya untuk meningkatkan kinerja tugas-tugas

akademik

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu, tujuannya adalah penerimaan terhadap

orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, maupun kemampuan.

3) Pengembangan keterampilan sosial, tujuannya adalah untuk mengajarkan kepada

siswa keterampilan bekerja siswa.

e. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model-model pembelajaran

kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi

belajarnya

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan

rendah.

3) Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis

kelamin yang berbeda.

f. Langkah-langkah metode Numbered Head Together

Langkah-langkah pembelajaraan kooperatif tipe NHT menurut Taniredja dkk (2010:

62), adalah sebagai berikut :

1) Langkah 1 : Penomoran

Guru mengarahkan siswa, kemudian Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok atau tim yang beranggotakan tiga hingga lima orang secara heterogen,

dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam kelompok memiliki nomor

yang berbeda. Pemberian nomor pada siswa dalam satu kelompok disesuaikan

dengan banyaknya siswa dalam kelompok itu.

2) Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi

dan dapat amat spesifik dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan materi bahan ajar

untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor

siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapatkan tugas yang sama dan masing-

masing kelompok mengerjakannya.

3) Langkah 3 : Berfikir Bersama

Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan

setiap anggota kelompok mengetahui jawaban itu.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

4) Langkah 4 : Menjawab Pertanyaan

Guru memanggil salah satu nomor tertentu, kemudian siswa dengan nomor yang

dipanggil mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan utuk

seluruh kelas.

Secara lebih rinci, keempat langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a) Pendahuluan

Langkah 1 : Penomoran

(1) Kegiatan inti diawali dengan membagi siswa kedalam kelompok yang

beranggotakan 3 sampai 5 siswa, kemudian setiap siswa diberi label nomor

(antara 1 sampai 5).

(2) Menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas serta mengaitkan

dengan materi pelajaran sebelumnya.

(3) Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara rinci

dan menjelaskan model pembelajaran NHT yang akan diterapkan.

(4) Memotivasi siswa agar timbul rasa ingin tahu tentang konsep-konsep materi

pelajaran yang akan dibahas.

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 2 : Mengajukan pertanyaan

(a) Menjelaskan materi pelajaran secara singkat

(b) Mengajukan pertanyaan untuk seluruh kelompok

(2) Langkah 3 : Berfikir bersama

(a) Seluruh siswa dalam kelompoknya masing-masing memikirkan jawaban

pertanyaan yang diajukan guru.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

(b) Menyatukan pendapat jawaban (bisa dalam bentuk LKS) dibawah

bimbingan guru dan memastikan bahwa anggota kelompoknya sudah

mengetahui jawabannya.

(3) Langkah 4 : Menjawab Pertanyaan

(a) Guru memanggil salah satu nomor dari salah satu kelompok secara acak.

(b) Siswa yang dipanggil nomornya dalam kelompok yang bersangkutan

mengacungkan tangannya.

(c) Siswa yang dipanggil nomornya mencoba menjawab pertanyaan untuk

seluruh kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

(d) Jika jawaban dari hasil diskusi kelas sudah dianggap betul, siswa diberi

kesempatan untuk mencatat jawaban tersebut, namun apabila jawaban

masih salah maka guru memberikan penjelasan tentang jawaban yang

betul.

(e) Guru memberikan pujian kepada siswa atau kelompok yang menjawab

betul.

c) Penutup

(1) Guru memberikan umpan balik

(2) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran.

(3) Siswa diberi tugas pekerjaan rumah atau mengerjakan kuis secara individu.

d) Evaluasi

Sampai saat ini belum ada pedoman penilaian dalam NHT maka pada

evaluasi hasil belajar dan pemberian penghargaan pada kelompok, peneliti

mengadopsi pedoman penilaian dalam STAD dengam langkah-langkah dalam

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Slavin (2010: 154-163).

(1) Pengetesan

Menurut Slavin (2010 : 153) pengetesan dimulai dengan guru meminta

siswa menjawab kuis tentang materi pelajaran. Dalam banyak hal, butir-butir

tes pada kuis ini harus merupakan suatu jenis tes uraian singkat, sehingga

butir-butir itu dapat disekor di kelas atau segera setelah tes itu diberikan.

(2) Skor Peningkatan

Siswa memperolah skor peningkatan berdasarkan tingkat skala skor tes

mereka melebihi skor dasar mereka. Uraian bagaimana skor individual

ditunjukkan pada langkah-langkah berikut :

(a) Langkah 1 : menetapkan skor dasar

Setiap siswa diberi skor berdasarkan skor-skor kuis yang lalu.

(b) Langkah 2 : menghitung skor kuis terkini

Siswa memperoleh poin untuk kuis berkaitan dengan pelajaran terkini.

(c) Langkah 3 : menghitung skor peningkatan

Siswa mendapatkan poin peningkatan yang besarnya ditentukan apakah

skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka

dengan menggunakan skala yang ditunjukkan pada Table 2.1 berikut:

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Tabel 2.1 Skala Poin Peningkatan

No. Skor tes terkini Skor

penigkatan

1 Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5 poin

2 10 poin dibawah sampai 1 poin skor dasar 10 poin

3 Skor dasar sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin

4 Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 poin

5 Pekerjaan sempurna (tanpa memperlihatkan

skor dasar)

30 poin

Sedangkan format lembar penyekoran kuis ditujukkan pada Table 2.2 berikut :

Tabel 2.2. Contoh format lembar penyekoran kuis

No Siswa

Tanggal : 5 sept Tanggal Tanggal

Kuis penjumlahan Kuis Kuis

Skor

dasar

Skor

kuis

Skor

peningkatan

1 Azzam 90 100 30

2 Geuu 85 98 30

3 Ilham 80 67 5

4 Andi 75 79 20

5 Ervan 70 91 30

6 Imat 55 46 10

7 Zidane 55 40 5

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

(3) Penghargaan skor tim

Suatu tugas penilaian dan evaluasi penting terakhir untuk pembelajaran

kooperatif adalah pemberian penghargaan. Menurut Slavin (2010: 160)

pemberian penghargaan atas pencapaian kelompok didasakan pada tiga

tingkatan, yaitu tim baik, tim hebat, dan tim super. Langkah-langkah

penentuan dan penghargaan skor tim adalah sebagai berikut :

(a) Langkah 1: penentuan skor tim

Skor tim dihitung dengan menambah skor peningkatan tiap-tiap individu

anggota tim dan membagi dengan jumlah anggota tim tersebut.

(b) Langkah 2 : penghargaan atas prestasi tim

Tiap-tiap tim menerima piagam penghargaan atau hadiah berdasarkan

pada system poin berikut ini :

Rata-rata tim Penghargaan

15 poin Tim baik

20 poin Tim Hebat

25 poin Tim Super

Sedangkan format lembar rangkuman penentuan penghargaan tim ditunjukkan

pada Tabel 2.3 berikut :

Table 2.3. Contoh lembar ragkuman penentuan penghargaan tim

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Nama tim : Fantastic Four

Anggota Tim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Azzam 30

Geuu 30

Ilham 20

Andi 20

Jumlah 100

Rata-rata 25

Penghargaan Tim

Super

4. Pembelajaran Mata Pelajaran PKn SD

a.Pengertian Mata Pelajaran PKn

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,

bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis

Kompetensi, 2004). Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah

yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum

2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran PKn.

PKn dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan

nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai

individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

PKn selalu menyangkut dimensi pengetahuan, keterampilan dan nilai (value).

Sejalan dengan ide pokok pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan membentuk

Warga Negara yang ideal, yaitu Warga Negara yang memiliki pengetahuan,

keterampilan dan nilai sesuai dengan konsep dan prinsip pendidikan kewarganegaraan,

maka dalam tiga dimensi diatas harus ada penekanan pembelajaran yang mengarah

pada values walaupun bukan berarti meniadakan dimensi kognitif dan keterampilan.

b. Tujuan Pembelajaran PKn

Tujuan mata pelajaran PKn adalah sebagai berikut ini.

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangggapi isu

kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung

dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (Kurikulum KTSP,

2006)

c. Karakteristik Mata Pelajaran PKn

Mata pelajaran PKn mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai

kewarganegaraan. Sejalan dengan ide pokok mata pelajaran Pendidikan

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Kewarganegaraan yang ingin membentuk warga negara yang ideal yaitu warga negara

yang memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pengetahuan,

keterampilan dan nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip

kewarganegaraan. Pada gilirannya yang baik tersebut diharapkan dapat membantu

terwujudnya masyarakat yang demokratis.

Mata Pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budiarti Fauziyah dengan judul

“Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA materi gaya dan gerak melalui

cooperative learing tipe Numbered Heads Together bagi siswa kelas VI SD negeri

Serayularangan”, bahwa dari pertemuan awal pada siklus 1 sampai pertemuan ke 4

pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model NHT dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa yang di ikuti peningkatan hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Numbered

Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa

kelas VI SD Negeri Serayularangan. Hal ini dibuktikan dari hasil tes kemampuan siswa

yang mengalami peningkatan. Pada siklus I motivasi siswa meningkat menjadi 43,91%

dan prestasi belajarnya meningkat menjadi 69,57%, dan pada siklus II peningkatan

motivasi belajar siswa 50,96% dan prestasi belajar menjadi 91,30%.

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

pembelajaran Numbered Heads Together telah sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah direncanakan dan mengalami peningkatan secara bertahap serta penerapan metode

pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa kelas VI SD Negeri Serayularangan. Disarankan agar guru dapat

menciptakan suatu variasi dalam pembelajaran dan dapat menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together pada mata pelajaran lain yang sesuai.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

Kondisi awal siswa Guru belum mengajarkan metode NHT

Motivasi dan prestasi belajar siswa rendah

Tindakan

Siklus I Metode Pembelajaran NHT

Evaluasi

Siklus II Metode Pembelajaran NHT

Evaluasi 

Guru menggunakan metode pembelajaran NHT

Kondisi akhir siswa

Motivasi dan prestasi belajar

meningkat

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

Pada tahap awal sebelum guru menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) motivasi dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PKn di kelas V SD N

1 Adiarsa masih rendah dikarenakan ada tiga faktor antara lain, siswa kurang memiliki

keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain, siswa kurang percaya diri

untuk melakukan suatu percobaan, dan siswa kurang terbiasa memanfaatkan media

pembelajaran yang di lingkungannya untuk kegiatan pembelajaran. Dengan masih rendahnya

hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn materi mendeskripsikan pengertian organisasi

maka pemecahan masalah yang dipilih adalah memperbaiki metode pembelajaran yaitu

melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dengan menggunakan pembelajaran yang baru

ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan akan meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa kelas V SD N 1 Adiarsa Kecamatan Kertanegara Kabupaten

Purbalingga.

Penggunaan strategi NHT menarik digunakan pada setiap mata pelajaran dan setiap

materi, karena pembelajaran ini menggunakan sistem kelompok yang mengedepankan setiap

siswa belajar dan mengetahui setiap jawaban yang ditugaskan untuk dirinya dan

kelompoknya. Dengan strategi ini diharapkan dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar

secara aktif dan sekaligus meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Dengan

menggunakan strategi ini, diharapkan perhatian siswa terutama pada mata pelajaran PKn

akan jauh lebih meningkat dibandingkan pada saat pembelajaran yang biasanya.

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/18/jhptump-a-evisusanti-872-2-babii.pdfperubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka dapat diasumsikan hipotesis tindakannya

adalah dengan melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Organisasi di kelas V SDN 1

Adiarsa.