11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Deddy Mulyana berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang menjelaskan tentang definisi komunikasi seperti “komunikasi adalah proses di mana suatu ide dapat dialihkan dari komunikator kepada satu komunikan atau lebih, dengan artian untuk mengubah tingkah laku komunikan”. Menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981) mendefinisikan Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam (Canggara, 2002). Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh dan mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Canggara, 2002). Komunikasi merupakan sebuah proses yang menghendaki orang- orang untuk mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan
35
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/40608/3/BAB II.pdf · 2.1 Komunikasi . 2.1.1 Pengertian Komunikasi . Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Deddy Mulyana
berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang menjelaskan tentang
definisi komunikasi seperti “komunikasi adalah proses di mana suatu
ide dapat dialihkan dari komunikator kepada satu komunikan atau lebih,
dengan artian untuk mengubah tingkah laku komunikan”.
Menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981)
mendefinisikan Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian
yang mendalam (Canggara, 2002).
Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh dan
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak
terbatas pada bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi
(Canggara, 2002).
Komunikasi merupakan sebuah proses yang menghendaki orang-
orang untuk mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan
12
antar sesama manusia, melalui pertukaran informasi untuk menguatkan
sikap dan tingkah laku orang lain dan berusaha untuk mengubahnya.
2.1.2 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana (2008) dalam bukunya Pengantar Ilmu
Komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi sebagai berikut :
a. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi dengan
menggunakan pikiran yang terjadi pda diri sendiri. Komunikasi
Intrapribadi merupakan dasar dalam proses komunikasi, karena
komunikasi intrapribadi sebagai dasar untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Dengan begitu sebelum melakukan komunikasi dengan
orang lain biasanya komunikator akan berkomunikasi pada diri
mereka sendiri tanpa didasari oleh komunikator tersebut.
Keberhasilan komunikasi intrapribadi tergantung pada keefektifan
dalam saat berkomunikasi dengan diri mereka sendiri. Misal :
berdoa, dan berimajinasi.
b. Komunikasi Antarpribadi
komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara dua orang
atau lebih secara tatap muka yang memungkinkan komunikator
mendapatkan respon langusng dari komunikannya baik secara verbal
ataupun secara nonverbal. Komunikasi antarpribadi dibedakan
menjadi dua yaitu komunikasi diadik dan komunikasi kecil
(Nurudin, 2003). Komunikasi ini melibatkan dua orang atau lebih
kemudian komunikasi ini berpengaruh untuk mempengaruhi atau
13
membujuk orang lain, karena komunikasi ini terbilang paling
sempurna dibandingkan dengan komunikasi lainnya untuk
menguatkan pesan yang disampaikan oleh komunikator. Misal :
seseorang sahabat curhat atau penyampaikan keluh kesah mereka
pada sahabatnya.
c. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dengan banyak
orang yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama interaksi satu
dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
dengan lainnya setiap anggota kelompok mempunyai peran yang
berbeda-beda. Komunikasi kelompok ini sering melibatkan
kelompok-kelompok kecil untuk interaksi tatap muka. Misal :
Komunikasi antara dua mahasiswa didalam kelas.
d. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara satu orang dengan
banyak orang yang sering dilakukan ditempat umum, sekolah,
ataupun kampus. Komunikasi publik lebih sering menggunakan
bahasa yang formal dan sopan, komunikasi ini lebih sulit
dibandingkan dengan bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi
ini bertujuan untuk menghibur, menerangkan, ataupun membujuk
seseorang. Misal : Seminar
e. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi didalam
sebuah organisasi. Komunikasi ini bersifat informal dan juga formal
14
yang berlangsung lebih besar dibanding dengan komunikasi
kelompok. Bisa diartikan komunikasi ini didalamnya terdapat
beberapa kelompok. Misal : Organisasi Camera Indonesia yang
dimana terdapat kelompok-kelompok kecil yang ada.
f. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang berbeda dengan
komunikasi-komunikasi sebelumnya. Komunikasi ini menggunakan
media massa untuk penyampaian pesannya, baik cetak, elektronik,
ataupun online. Pesan yang disampaikan juga bersifat umum serta
dapat disampaikan secara cepat dan tepat, serentak dan mendapatkan
respon yang cepat pula. Komunikasi massa melibatkan banyak
komunikator dan juga komunikan berlangsung melalui media dengan
jarak jauh memungkin komunikan memberikan feedback yang lebih
cepat.
Bentuk yang digunakan dalam perilaku komunikasi melalui
meme di Fanpage Facebook Meme Comic Indonesia saling terkait satu
dengan lainnya, karena meme yang diupload dari satu orang keorang
lainnya dapat tersebar kelingkup yang lebih besar.
2.1.3 Fungsi-Fungsi Komunikasi
Fungsi-fungsi komunikasi menurut Deddy Mulyana (2008)
dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi sebagai berikut :
a. Sebagai Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial mentandakan bahwa komunikasi penting
untuk membangun konsep diri untuk kelangsungan hidup,
15
membangun hubungan dengan orang lain, terhindar dari tekanan dan
ketergantungan. Seseorang yang tidak pernah melakukan komunikasi
dengan orang lain maka tidak akan dapat hidup ditengah-tengah
masyarakat. Karena komunikasi ini memungkin seseorang dapat
membangun hubungan antar individu dan membuat sebuah acuan
untuk dapat digunakan pada situasi apapun.
b. Sebagai Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif ini sangat berkaitan dengan komunikasi
sosial dimana komunikasi ini dapat dilakukan sendiri ataupun
dengan kelompok. Komunikasi ekspresif menyampaikan perasaan
atau emosi, perasaan tersebut dikomunikan dengan menggunkan
pesan nonverbal. Seperti halnya perasaan sayang, peduli, cinta,
marah, takut, sedih ataupun prihatin yang tidak dapat disampaikan
secara verbal tetapi dapat disampaikan secara ekspresif lewat
tindakan atau nonverbal.
c. Sebagai Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual dapat disimpulkan sebagai komunikasi
dengan melalui budaya, seperti upacara keagamaan yang dapat
dilakukan sepanjang waktu. Mulai dari ulang tahun, kelahiran,
pernikahan, dan masih banyak lagi. Dalam melakukan komunikasi
ini dengan tidak sadar saat komunikator melakukan upacara tersebut
seseorang akan menggucapkan sesuatu yang akhirnya memuculkan
perilaku tertentu.
16
d. Sebagai Komunikasi Instrumental
Komunikasi sebagai instrumental tersebut bersifat
mempengaruhi, memberikan dorongan, ataupun membujuk
seseorang. Komunikasi sebagai instrumen bukan hanya digunakan
untuk membangun suatu hubungan tetapi komunikasi ini juga bisa
menghancurkan hubungan tersebut. Komunikasi ini berfungsi untuk
memenuhi tujuan pribadi ataupun kelompo dalam jangkau panjang
ataupun jangka pendek.
Dalam penelitian ini fungsi komunikasi yang digunakan adalah
komunikasi sebagai Ekspresif dan Komunikasi sebagai Instrumen,
karena fungsi komunikasi tersebut dapat menyampaikan perasaan atau
emosi untuk menggubah sikap seseorang.
2.1.4 Unsur-unsur Komunikasi
Menurut Cangara (2002) dalam bukunya Pengantar Ilmu
Komunikasi unsur- unsur komunikasi sebagai berikut :
a. Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang bertindak sebagai penyampai
pesan yang akan di kirim. Dengan kata lain komunikator adalah
seseorang yang menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau
interaksi.
b. Pesan
Pesan adalah keseluruhan apa yang akan disampaikan oleh
komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambar, hiburan,
17
informasi, dan pengetahuan. Pesan seringkali mengarah pada usaha
untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
c. Media
Media digunakan komunikator untuk menyalurkan pesan yang ingin
disampaikan dalam sebuah proses komunikasi. Pemilihan media
dalam proses komunikasi tergantung pada pesan yang ingin
disampaikan oleh komunikator.
d. Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan dari komunikator dalam proses
komunikasi. Komunikan tidak hanya satu orang saja tetapi
komunikan dapat terdiri dari banyak orang. Komunikan dalam
proses komunikasi sangatlah penting, karena komunikan
bertanggung jawab untuk mengerti pesan yang ingin disampaikan
dengan baik oleh komunikator.
e. Efek
Dampak adalah efek yang dirasakan oleh komunikan setelah
menerima pesan dari komunikator. Efek tersebut berbeda-beda setiap
komunikan yang menerima pesan dari komunikator tersebut. Apabila
setiap komunikan memiliki tingkah laku yang berbeda maka pesan
tersebut berubah seseui dengan komunikannya dalam menyikapi
pesan tersebut.
18
f. Feedback atau Umpan Balik
Feedback ini didapat diartikan respon atau jawaban dari komunikan
atas pesan yang telah diterima oleh komunikan. Pada proses
komunikasi komunikator dan komunikan akan selalu berhubungan
untuk terus menerus bertukar pesan.
g. Lingkungan
Likungkan sangat berpengaruh dalam proses komunikasi, karena
dengan lingkungan yang mendukung maka proses komunikasi akan
lancar dan juga sebaliknya. Faktor ini dapat digolongkan atas empat
macam, yakni Pertama, lingkungan fisik dimana lingkungan fisik
menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi
kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Kedua,
lingkungan sosial budaya dimana faktor tersebut menunjukkan faktor
sosil budaya, ekonomi, dan politik yang bisa menjadi kendala
terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan,
adat istiadat, dan status sosial. Ketiga, lingkungan psikologis
merupakan pertimbangan kejiawaan yang digunakan dalam
berkomunikasi, misalnya ,menghindari kritik yang menyinggung
perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia
khalayak. Keempat, dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat
untuk melakukan kegiatan komunikasi, banyak proses komunikasi
tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim yang tidak
menentu.
19
Dari keenam unsur-unsur komunikasi tersebut, tema “Perilaku
Komunikasi melalui Meme di Fanpage Facebook” lebih mengarah
kepada unsur komunikasi “Efek”, karena penelitian ini mengarah
kepada perilaku seseorang dalam berkomunikasi.
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor –faktor
yang mempengaruhi menurut Potte&Perry, 1993 dalam buku
Damaiyati, 2008 sebagai berikut :
a. Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, komunikator
harus mengerti pengaruh perkembangan usia, baik dari sisi bahasa
maupun proses berpikir orang tersebut.
b. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian
atau peristiwa persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau
pengalaman.
c. Nilai
Nilai adalah standar yang memengaruhi perilaku sehingga penting
bagi komunikator untuk menyadari nilai seseorang. Komunikator
perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga
dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan
komunikan.
20
d. Latar belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor
budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan
komunikasi.
e. Emosi
Emosi adalah perasaan yang dimiliki semua orang terhadap kejadian
yang dialaminya. Seperti marah, sedih, bahagia yang kemudian akan
mempengaruhi komunikator dalam berkomunikasi dengan
komunikan.
f. Jenis kelamin
Setiap orang mempunyai jenis komunikasi yang berbeda. Tanned
(1990) menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai gaya
yang berbeda dalam proses komunikasi.
g. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan mempengaruhi komunikan dalam proses
komunikasi seseorang. Seseorang yang tingkat pengetahuannya
rendah akan kesulitan merespon informasi yang bersifat verbal,
berbeda dengan seseorang yang memiliki tingkatan pengetahuan
yang tinggi. Sehingga dalam proses komunikasi komuikator perlu
mengetahui tingkatan pengetahuan komunikannya agar interaksi
berjalan dengan baik.
21
h. Peran dan hubungan
Proses komunikasi harus melihat juga siapa lawan bicaranya, jadi
harus disesuaikan dengan peran dan hubungan antara komunikator
dan komunikan tesebut. Misal : Cara berkomunikasi seorang humas
dengan koleganya, dengan cara komunikasi seorang humas pada
kliennya akan berbeda tergantung peran.
i. Lingkungan
Lingkungan interaksi akan memengaruhi komunikasi yang efektif.
Suasana bising, tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan
kerancuan, ketegangan, dan ketidaknyamanan.
j. Jarak
Jarak dapat memengaruhi komunikasi. Jarak tertentu akan memberi
rasa aman dan kontrol.
k. Citra diri
Seseorang mempunyai gambaran yang telah tertanam dalam pikiran
bawah sadar setiap orang yang akan menentukan siapa dirinya
sebenarnya. Dalam proses komunikasi citra dapat terlihat saat
seseorang melakukan proses komunikasi.
l. Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang sangat mempengaruhi komunikasi, yang
artinya komunikasi antara komunikan dan komunikator mempunyai
andil yang besar terhadap kelancaran proses komunikasi.
22
2.2 Perilaku Komunikasi
2.2.1 Pengertian Perilaku Komunikasi
Perilaku adalah tindakan yang mengimplementasikan
pengetahuan dan sikap yang telah terbentuk pada diri manusia. Hal ini
juga berkaitan dengan norma yang berlaku pada masyarakat. Sedangkan
Komunikasi adalah salah satu dari kegiatan sehari-hari yang benar-
benar terhubung dengan semua kehidupan kemanusiaan, terkadang
individu mengabaikan penyebaran, kepentingan, dan kerumitannya.
Gold dan kolb (1964) menjelaskan perilaku komunikasi
merupakan tindakan atau respon dalam lingkungan dan situasi
komunikasi yang ada, seperti berpikir, berpengetahuan dan
berwawasan, berperasaan dan bertindak atau melakukan tindakan yang
dianut oleh seseorang, keluarga atau masyarakat dalam mencari dan
menyebarkan informasi (Saputra, 2011).
Sedangkan menurut Rogers (1993) menyatakan bahwa perilaku
komunikasi merupakan suatu kebiasaan dari individu atau kelompok di
dalam menerima dan mencari informasi yang diindikasikan dengan
adanya partisipasi, hubungan dengan sistem sosial, kekosmopolitan,
hubungan dengan agen perubahan, menyikapi dengan media, keaktifan
dalam mencari informasi, pengetahuan mengenai hal-hal yang baru
dalam inovasi (Saputra, 2011).
Perilaku Komunikasi adalah segala aktifitas yang bertujuan
untuk mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber untuk
menyebarluaskan informasi kepada pihak manapun yang memerlukan.
23
Perilaku komunikasi pada dasarnya berorintas pada tujuan dalam arti
perilaku seseorang pada umumnya dimotivasi dengan keinginan untuk
memperolah tujuan tertentu (Saputra, 2011).
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Komunikasi
Faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi (Saputra, 2011)
sebagai berikut :
a. Kredibilitas Media Komunikasi, kredibilitas adalah seperangkat
persepsi yang dimilki komunikan tentang sifat-sifat komunikator.
Karena kredibilitas berubah-ubah tergantung pada pelaku presepsi
atau komunikan, topik yang dibahas dan situasi.
b. Motivasi, proses komunikasi merupakan hal yang penting dalam
rangka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Perilaku
komunikasi merupakan salah satu faktor seseorang untuk eksistensi
di dalam masyarakat. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan akan
berteman, individu akan menjalin komunikasi interaktif dengan
orang lain dan dalam pemenuhan kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang individu juga membutuhkan suatu proses komunikasi
interaktif dengan orang lain dan lingkungan.
c. Lingkungan, terwujudnya lingkungan fisik yang mendukung
terjadinya perilaku komunikasi yang berubah seperti kebiasaan,
lingkungan sosial, kebudayaan, keluarga, pendidikan, nilai-nilai dan
pengadaan sumber daya (waktu, uang, tenaga kerja, keterampilan
dan pelayanan) di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu
pola hidup.
24
2.2.3 Bentuk Perilaku Komunikasi
Bentuk perilaku komunikasi yang telah diungkapan oleh Paramudita,
2014 sebagai berikut : .
a. Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terterselubung atau tertutup, respon terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, dan sikap yang
terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka, respon tersebut jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek.
2.2.4 Contoh Perilaku Komunikasi
a. Masyarakat dahulu untuk bertukar kabar dengan orang yang jauh
menggunakan surat, tetapi pada saat ini masyarakat dengan lebih
mudah untuk bertukar kabar dengan orang-orang jauh melalui e-mail
ataupun lewat layanan chating yang banyak disediakan gratis di
Internet.
b. Media cetak koran saat ini sudah jarang dijumpai karena masyarakat
saat ini lebih menggunakan smartphone mereka untuk membaca
berita-berita terbaru seperti koran digital. Karena dengan adanya itu
pembaca akan lebih cepat mendapat informasi yang uptodate, juga
penyebaran yang cepat dan praktis banyak masyarakat berahli ke
koran digital dibandingkan dengan koran cetak.
c. Sebelum adanya Media sosial seperti saat ini, komunikasi dilakukan
secara bertatap muka langsung dengan lawan bicaranya. Karena
25
media sosial mempermudah penggunanya untuk melakukan
komunikasi dengan orang-orang yang berada di tempat yang sangat
jauh dan tentu saja akan mendapatkan feedback yang lebih cepat.
2.3 Media Sosial
2.3.1 Sejarah Media Sosial
Sejarah media sosial menurut Tim Pusat Humas Kementrian
Perdangan RI dalam bukunya Panduan Optimalisasi Media Sosial
halaman 11 hingga 17 adalah sebagai berikut :
Media sosial berkembang seperti saat ini semua berkat adanya
Internet. Namun pada tahun 1969 momen monumental jaringan global
terjadi, dan pada tahun yang sama lahirnya compuserve yang
merupakan Internet Servise Provider komersil pertama untuk publik di
Amerika Serikat. Media sosial sendiri bermula pada era 70-an, tepatnya
tahun 1978 saat sistem buletin atau bulletin board system (BBS)
ditemukan oleh Ward Chistentenses dan Randy Suess, buletin itu
memungkinkan bisa berhubungan dengan orang lain memakai surat
elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh melalui perangkat
lunak yang disediakan. Pada rentang tahun 1978-1990 mulai
bermunculan perangkat-perangkat yang memungkinkan orang dapat
mengakses internet, juga pertama kali dilunculkannya kode WWW
sesuai dengan standar untuk HTML, HTTP, dan URLs.
Website berserta isinya diluncurkan pada tahun 1991 yang
berbasiskan pada protokol pencarian keluar, yang memnungkinka
pengguna terhubung dengan alamat dan halaman web yang dicarinya.
26
Dua tahun setelahnya tepatnya tahun 1993 lahir World wide web di
internet dengan browser grafis pertama, mosaic, dan halaman web
seperti dikenalkan saat ini oleh Nation Center For Supercomputing
Applications (NCSA). Terobosan teknologi komunikasi dan informasi
ini ikut mengubah wajah dunia melalui kemampuan untuk
menyuarakan opini dan mengakses beragam informasi yang ada dengan
lebih cepat.
Pada tahun 1995 situs GeoCities muncul, dimana saat itu mulai
lahirnya website-website lain. munculnya Classmates.com yang
merupakan situs jejaring sosial terbatas pada lingkungan orang-orang
tertentu. Juga tahun yang sama mulai munculnya ebay dan amazon
sebagai situs perdagangan pertama melalui internet. Pada tahun 1998
Google muncul sebagai mesin pencari utama di internet dan
memunculkan tamilan indeks. Disusul pada tahun berikutnya tepatnya
tahun 1999 pertama muncul blog pribadi, yaitu blogger. Halaman situs
blog disediakan untuk pengguna blog untuk memuat informasi,
pengalaman pribadi, ide, ataupun kritik sosial yang sedang hangat
diperbincangkan.
Mulai tahun 2002 pada saat ini muncul Friendster sebagai situs
anak muda pertama yang semula dijadikan sebagai situs pencarian
jodoh. Friendster dengan mudah menjangkau kalangan muda dimana
situs tersebut dapat dengan mudah mencari teman baru juga berbagi
27
informasi. Friendster mengalami peningkatan peminat yang akhirnya
menjadi booming dan kehadirannya begitu fenomenal.
Munculnya Friendster mulai menjamurnya media sosial baru,
dalam waktu singkat mulai bermunculan media sosial-media sosial baru
yang interaktif. Bermunculan berbagai media sosial dengan banyak
keunggulan, keunikan, karakteristik, dan segmentasi yang beragam.
Mulai 2003 – 2010 bermunculan media sosial baru dimana pengguna
dapat dengan mudah mendapatkan informasi, juga memfasilitasi
pembentukan hubungan sosial berdasarka latar belakang, minat,
ketetarikan, dan tujuan yang sama. Layanan yang disediakan melalai
internet seperti, pesan instan atau chating, surat elektronik atau e-mail,
dan mengunduh atau mengapload foto, gambar atau video. Media sosial
memudahkan pengguna untuk berbagi ide, saran, pandangan, aktivitas,
informasi, acara, ajakan dan ketertarikan di dalam jaringan individu
masing-masing orang. Jaringan sosial bukan hanya terpusat pada
perorangan saja, melainkan tokoh, berkembang pula pada layanan
komunitas yang sifatnya lebih terpusat pada grup atau kelompok
bersama.
Pada tahun tersebut muncul media sosial seperti, MyScape
media sosial yang mudah, lalu Facebook dengan tampilan yang modern
juga lebih mudah untuk berkenalan dengan orang baru dan dapat
mengakses infromasi dengan mudah dan luas. Twitter dimana pada
media sosial ini dibatas oleh 140 karakter saja. Pada tahun 2012 baru
28
mulailah muncul applikasi yang lebih mudah untuk bertukar pesan
seperti, WeChat, Kakaotalk, Line, Instagram, dan lainnya. Kemunculan
media sosial tersebut sangatlah cepat berkembang ditambah
perkembangan teknologi yang memudahkan pengguna dapat
mengakses media sosial tersebut dimanapun dan kapanpun mereka
berada.
2.3.2 Pengertian Media Sosial
Media adalah Menurut Laughey (2007) dan McQuail (2003)
istilah media bisa dijelaskan sebagai alat komunikasi. Semua definisi
yang ada memiliki kecenderuangan yang sama bahwa kata “media”
yang muncul bersamaan dengan itu adalah sarana yang disertai dengan
teknologi. Koran merupakan media dari media cetak, televisi
merupakan media elektronik, dan sedangkan internet representasi dari
media online atau jejaring sosial (Nasrullah, 2016:3). Menurut
McLuhan 1994 ”isi dari media apapun selalu media lain. isi dari tulisan
adalah ucapan, seperti halnya kata-kata tertulis adalah isi dari cetak, dan
cetak adalah isi dari telegraf” (Holmes, 2012).
Menurut Durkheim (1982) sosial merujuk pada kenyataan sosial
bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi
kepada masyarakat. Menurut Tonnies sosial merujuk pada kata
komunitas (Nasrullah, 2016:7). Jadi sosial adalah individu yang
membentuk suatu komunitas atau kelompok-kelompo yang memiliki
kesepkatan akan nilai-nilai dan mempunyai keinginan untuk bersama.
29
Menurut Mandibergh, 2012, media sosial adalah media yang
mewadahi kerja sama diantara pengguna yang menghasilkan konten
(user-generated content) (Nasrullah, 2016:11). Sedangkan menurut Van
Dijk, 2013, media sosial adalah platform media yang memfokuskan
pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas
maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai
media (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna
sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial (Nasrullah, 2016:11).
Media sosial menurut Boyd (2009) menjelaskan media sosial
sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu
maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan
dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial
memiliki kekuatan pada user generated content (UGC) dimana konten
dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi
media massa (Nasrullah, 2016:11).
Jadi media sosial adalah media yang ada di dunia maya atau
internet yang memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi,
bekerja sama, berbagi informasi, berkomunikasi dengan pengguna
lainnya, dan membentuk hubungan secara virtual atau terhubung
dengan banyak orang di media sosial.
2.3.3 Jenis-Jenis Media Sosial
Jenis-jenis media sosial menurut Nasrullah, 2015 dalam buku
yang berjudul Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi sebagai berikut :
30
a. Social Networking
Social Networking atau media jaringan sosial merupakan media
sosial yang sangat populer, dimana bisa digunakan pengguna untuk
melakukan hubungan sosial di dunia maya dan konsekuensi dari
hubungan sosial tersebut seperti terbentuknya nilai-nilai, moral, dan
etika. Contohnya dengan kehadiran Facebook yang digunakan
membulikasikan konten, seperti profil, aktivitask atau bahkan
pendapat pengguna.
b. Blog
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan
penggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, ide, tutorial,
informasi, saling mengomentari, dan berbagi baik tautan web
lainnya. Blog juga mempunyai 2 macam, pertama personal
homepages yaitu milik domain .com atau .net. Kedua, dengan
menggunakan fasilitas yang disedian oleh halaman weblog gratis
seperti, Wordpress (www.wordpress.com) atau Blogspot
(www.blogspot.com). Contoh blog www.memecomic.id dimana blog
tersebut memiliki domain .id, didalamnya dalam menyampaikan
informasi pengguna menyampaikan informasi melalui meme baik
informasi yang sedang terjadi atau fenomena yang sedang
berlangsung.
c. Microblogging
Microblogging atau mikroblog atau jurnal online sederhana
merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk