BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keterlambatan bicara dan bahasa Bicara adalah produksi verbal bahasa, sedangkan bahasa adalah pengolahan konseptual komunikasi. Kemampuan terdiri atas bahasa reseptif (pemahaman) dan bahasa ekspresif (kemampuan untuk menyampaikan informasi, perasaan, pikiran, dan ide-ide). Bahasa umumnya dianggap dalam bentuk lisan, tetapi juga dapat mencakup bentuk visual, seperti American Sign Language(McLaughlin, 2011). Beberapa terminologi penting keterlambatan bicara dan bahasa yang perlu untuk dipahami, antara lain (Schum, 2007): 1. Bicara merupakan produksi suara untuk berkomunikasi. 2. Bahasa merupakan kemampuan berkomunikasi yang terdiri dari empat domain yaitu semantik (memberikan makna terhadap kata), sintaks (menggabungkan kata menjadi kalimat), fonologi (menggabungkan suara dari bahasa), dan pragmatik (penggunaan sosial dari bahasa). 3. Bahasa reseptif merupakan kemampuan pembicaraan terhadap orang lain. 4. Bahasa ekspresif merupakan kemampuan berbicara atau mengeluarkan kata dan kalimat. American Academy of Pediatricsmerekomendasikan agar melakukan surveilans perkembangan pada setiap kontrol anak sehat dan melakukan skriningperkembangan pada anak yang kontrol pada usia 9, 18, dan 30 bulan atau pada anak-anak yang dicurigai memiliki keterlambatan atau kelainan 8
21
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keterlambatan bicara dan bahasa...indikasi bahwa nutrisi yang diedarkan ke dalam tubuh belum maksimal sehingga perkembangan beberapa bagian tidak optimal.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Keterlambatan bicara dan bahasa
Bicara adalah produksi verbal bahasa, sedangkan bahasa adalah pengolahan
konseptual komunikasi. Kemampuan terdiri atas bahasa reseptif (pemahaman) dan
bahasa ekspresif (kemampuan untuk menyampaikan informasi, perasaan, pikiran,
dan ide-ide). Bahasa umumnya dianggap dalam bentuk lisan, tetapi juga dapat
mencakup bentuk visual, seperti American Sign Language(McLaughlin, 2011).
Beberapa terminologi penting keterlambatan bicara dan bahasa yang perlu
untuk dipahami, antara lain (Schum, 2007):
1. Bicara merupakan produksi suara untuk berkomunikasi.
2. Bahasa merupakan kemampuan berkomunikasi yang terdiri dari empat
domain yaitu semantik (memberikan makna terhadap kata), sintaks
(menggabungkan kata menjadi kalimat), fonologi (menggabungkan suara dari
bahasa), dan pragmatik (penggunaan sosial dari bahasa).
3. Bahasa reseptif merupakan kemampuan pembicaraan terhadap orang lain.
4. Bahasa ekspresif merupakan kemampuan berbicara atau mengeluarkan kata
dan kalimat.
American Academy of Pediatricsmerekomendasikan agar melakukan
surveilans perkembangan pada setiap kontrol anak sehat dan melakukan
skriningperkembangan pada anak yang kontrol pada usia 9, 18, dan 30 bulan atau
pada anak-anak yang dicurigai memiliki keterlambatan atau kelainan
8
2
perkembangan(yang ditemui saat surveilans perkembangan) (Dhamayanti dkk,
2009).
Bayi saat lahir membuat suara-suara, seperti menangis, tetapi mereka tidak
dapat berbicara sampai umur 8 minggu. Bayi membuat respon terhadap ibunya
dengan membuatsuara pekak dan ocehan secara spontan. Perkembangan yang
terus menerus di kemudian hari pada vokalisasi anak tergantung pada dorongan
orang tua(Sadock dkk, 2015).
Mekanisme produksi bicara terdiri atas empat proses (Shetty, 2012):
1. Pemrosesan bahasa: dimana isi dari sebuah ucapan diubah menjadi simbol
fonem di pusat bahasa otak.
2. Pembangkitan perintah motorik menuju organ-organ vokal di pusat
motorik otak.
3. Gerakan artikulatoris untuk produksi bicara oleh organ vokal perintah
motorik tersebut.
4. Emisi udara yang dikirim dari paru-paru dalam bentuk bicara.
Pusat bicara pada anak kinan dan 2/3 anak kidal terletak pada hemisfer otak kiri.
Maturasi sinaps perkembangan bicara reseptif di area Wernicke terjadi pada usia
8-24 bulan, sedangkan kemampuan ekspresif terjadi di area Broca pada usia 15-24
bulan. Seorang anak di atas dua tahun seharusnya sudah dapat berbicara dengan
baik. Adanya gangguan perkembangan hemisfer otak kiri pada anak usia di bawah
dua tahun akan menyebabkan keterlambatan bicara (Imada dkk,
2006).Perkembangan bicara dan bahasapada anak dapat dilihat pada Tabel 2.1.
3
Studi faktor risiko untuk keterlambatan bicara dan bahasa menunjukkan hasil
yang tidak konsisten, sehingga The US Preventive Services Task Force tidak dapat
mengembangkan daftar faktor risiko tertentu untuk memandu dokter perawatan
primer dalam penyaringan selektif. Faktor risiko yang paling konsisten dilaporkan
adalah riwayat keluarga bicara dan keterlambatan bahasa, jenis kelamin laki-laki,
prematuritas, dan berat lahir rendah. Faktor risiko lain yang dilaporkan kurang
konsisten termasuk tingkat pendidikan orang tua, penyakit masa kanak-kanak,
urutan kelahiran terlambat, dan keluarga besar (McLaughlin, 2011).
Orangtua umumnya sudah mengeluh mengenai keterlambatan bicara pada
umur dua tahun namun sebagian dokter memilih menunggu berdasarkan fakta
bahwa perkembangan bicara masih sangat bervariasi pada umur dua tahun. Anak
yang mengalami keterlambatan bicara, 50% akan mengejar keterlambatan tersebut
pada umur tiga tahun dan bila keterlambatan bicara hanya disebabkan oleh
keterlambatan perkembangan (maturational delay), prognosisnya cukup baik.
Diagnosis keterlambatan bicara seringkali belum ditegakkan pada umur 2-3 tahun
akibat dari adanya pandangan seperti diatas(Pusponegoro, 2010).Keterlambatan
bicara pada anak didefinisikan sebagai ketidaknormalan kemampuan berbicara
seseorang anak jika dibandingkan dengan kemampuan anakyang seusia
dengannya (APA, 2015).
4
Tabel 2.1Perkembangan bicara dan bahasa
Umur Perkembangan bicara dan bahasa
1 Tahun Mengenali nama sendiri
Mengikuti perintah sederhana yang disertai bahasa tubuh (misalnya
mengucapkan“bye-bye”)
Mencampuradukkan kata-kata dan suara-suara jargon
Menggunakan Bahasa tubuh yang komunikatif (misalnya menunjukkan
sesuatu, menunjuk)
2 Tahun Menggunakan hingga 300 kata
Menggunakan frase yang terdiri atas dua kata atau lebih
Menggunakan beberapa kata depan (misalnya di dalam, di atas), kata
ganti (misalnya kamu, aku), akhiran kata, tetapi tidak selalu dengan benar.
Menikmati bermain dengan mainan yang dapat digunakan untuk bercerita
3 Tahun Menggunakan hingga 1000 kata
Menyusun kalimat yang terdiri dari tiga hingga empat kata, biasanya
dengan subjek dan predikat tetapi dengan struktur yang sederhana
Mengikuti perintah yang diberikan dalam dua langkah
Mengulangi klimt dengan lima hingga tujuh suku kata
Bicara biasanya bisa dipahami oleh anggota keluarga
4 Tahun Menggunakan hingga 1600 kata
Dapat mengulang kembali cerita dan kejadian-kejadian dari masa lalu
yang belum lama terjadi
Memahami sebagian besar pertanyaan tentang lingkungan di sekitarnya
Menggunakan kata penghubung (misalnya kalau, tetapi, karena)
Bicara biasanya dipahami oleh orang asing
5 Tahun Menggunakan hingga 2300 kata
Dapat mendiskusikan perasaan
Memahami sebagian besar kata depan yang berhubungan dengan tempat
dan waktu
Mengikuti perintah yang diberikan dalam tiga langkah
Menulis nama sendiri
6 Tahun
8 Tahun
Mendefinisikan kata-kata berdasarkan fungsi dan hal-hal yang terkait
dengannya
Menggunakan berbagai kalimat kompleks yang terbentuk dengan baik
Menggunakan semua bagian dari pembicaraan (misalnya kata kerja, kata
benda, kata keterangan, kata sifat, kata penghubung, kata depan)
Memahami suara-huruf yang berhubungan dalam bacaan
Membaca buku sederhana untuk kesenangan
Menikmati teka-teki dan gurauan
Dengan segera dapat melakukan verbalisasi ide dan masalah
Memahami perintah tidak langsung (misalnya “Di sini panas” dipahami
sebagai permintaan untuk membuka jendela
Memproduksi semua suara bunyi dengan cara seperti dewasa
Sumber:(Sadock dkk, 2015)
5
Kriteria diagnosis gangguan berbahasa berdasarkan DSM-5 adalah :
A. Kesulitan yang menetap untuk memperoleh dan menggunakan bahasa
pada berbagai modalitas (misalnya secara wicara, tertulis, bahasa isyarat,
atau lainnya) karena adanya kekurangan dalam pemahaman atau produksi
yang meliputi sebagai berikut:
1. Berkurangnya kosakata (pengetahuan dan penggunaan kata)
2. Struktur kalimat yang terbatas (kemampuan untuk menyusun kata dan
akhiran kata secara bersama-sama untuk membentuk kalimat
berdasarkan aturan tata bahasa dan morfologi)
3. Gangguan pada bercerita (kemampuan untuk menggunakan kosakata
dan menghubungkan kalimat untuk menjelaskan atau menggambarkan
suatu topik atau serangkaian kejadian atau untuk melakukan
percakapan)
B. Kemampuan berbahasa secara bermakna dan terukur berada di bawah
yang diharapkan untuk usia yang sesuai, menyebabkan keterbatasan
fungsional pada komunikasi efektif, partisipasi social, pencapaian
akademik, atau performa dalam pekerjaan, secara individual atau dalam
kombinasi.
C. Awitan gejala adalah pada periode perkembangan awal
D. Kesulitan ini tidak disebabkan oleh gangguan pendengaran atau gangguan
sensoris lainnya, disfungsi motorik, atau kondisi medis atau neurologis
lainnya dan tidak dijelaskan dengan lebih baik oleh hendaya intelektual
6
(gangguan perkembangan intelektual) atau penundaan perkembangan
global.
2.1.1 Etiologi keterlambatan bicara dan bahasa
Penyebab keterlambatan bicara sangat banyak dan bervariasi. Gangguan
tersebut ada yang ringan sampai yang berat. Penyebab keterlambatan bicara bisa
terjadi gangguan mulai dari proses pendengaran, penerus impuls ke otak, otot atau
organ pembuat suara. Beberapa penyebab utama keterlambatan bicara diantaranya
adalah retardasi mental, gangguan pendengaran dan keterlambatan maturasi.
Keterlambatan maturasi sering juga disebut keterlambatan bicara fungsional
termasuk gangguan yang paling ringan dan saat usia tertentu akan membaik.
Penyebab lain yang relatif jarang adalah kelainan organ bicara, kelainan genetik
atau kromosom, autis, mutism selektif, afasia reseptif, dan deprivasi lingkungan.
Deprivasi lingkungan bisa disebabkan lingkungan sepi, dua bahasa, status
ekonomi sosial, teknik pengajaran salah, sikap orangtua (Judarwanto, 2013).
Estimasi prevalens psikososial yang relevan secara klinis terlibat dalam
gangguan bicara-bahasa pada anak-anak dilaporkan sebagai komorbiditas sebesar
50%. Indikasi keterlibatan psikososial tersering mencakup gejala yang
berhubungan dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan perilaku