7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian PTK Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat (Hamzah, 2012:41). Menurut Hamzah (2012:40) menjelaskan bahwa PTK merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Dengan pengertian ini, kita dapat mengkaji pengertian PTK. Selanjutnya ia memaparkan bahwa kunci utama PTK adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. Tindakan (action) ini dilakukan oleh orang yang terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki tersebut, dalam hal ini adalah guru. Dari uraian yang telah dipaparkan di atas maka peneliti menyimpulkan, bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang guru melalui refleksi yang dialami selama mengajar dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Numbered Head Together Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dengan teknik memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Teknik inibisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik (Lie, 2004:59). Menurut Russ Frank (Huda, 2011:138) memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide untuk mempertimbangkan jawaban yang paling
16
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian PTK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan hasil belajar siswa meningkat (Hamzah, 2012:41).
Menurut Hamzah (2012:40) menjelaskan bahwa PTK merupakan
penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode
utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk
melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Dengan pengertian ini, kita dapat
mengkaji pengertian PTK. Selanjutnya ia memaparkan bahwa kunci utama PTK
adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka
mencapai perbaikan yang diinginkan. Tindakan (action) ini dilakukan oleh orang
yang terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki tersebut, dalam hal ini adalah
guru.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas maka peneliti menyimpulkan,
bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang guru melalui
refleksi yang dialami selama mengajar dalam rangka memperbaiki kualitas
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Numbered Head Together
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together adalah
suatu model pembelajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992)
dengan teknik memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini
juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Teknik
inibisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia
anak didik (Lie, 2004:59).
Menurut Russ Frank (Huda, 2011:138) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk saling sharing ide-ide untuk mempertimbangkan jawaban yang paling
8
tepat. Meningkatkan semangat kerjasama siswa. Teknik ini bisa digunakan dalam
semua mata pelajaran dan untuk semaua tingkatan usia anak didik.
Dari berbagai pendapat ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa Model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together adalah model
pembelajaran dengan teknik pembagian kelompok dengan tujuan memberikan
kesempatan siswa untuk bertukar ide atau pendapat dalam menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh guru dengan mempertimbangkan jawaban yang tepat.
2.1.2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Numbered Head Together
Menurut Ibrahim (2000:99) penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
merujuk pada Kagan dengan tiga langkah yaitu pembentukan kelompok, diskusi
masalah, dan tukar jawaban antar kelompok. Langkah-langkah tersebut kemudian
dikembangkan oleh Ibrahim (2000:99) menjadi 6 langkah sebagai berikut:
Langkah 1: persiapan. Dalam hal ini guru mempersiapkan rancangan
pelajaran dengan membuat skenario pembelajaran (SP, LKS) yang sesuai dengan
pembelajaran NHT.
Langkah 2: pembentukan kelompok. Dalam pembentukan kelompok
disesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa untuk memberi
nomor pada siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok
yang dibentuk merupakan pencampurang yang ditinjau dari latar belakang sosial,
suku, jenis kelamin,dan kemampuan belajar. Selain itu pembentukankelomok
digunakan nilai tes awal, sebagai dasar dalam menentukan masing-masing
kelompok.
Langkah 3: tiap kelompok harus memiliki buku paket atau panduan agar
mempermudahkan siswa dalam menyelesqaikan LKS atau masalah yang
diberikan oleh guru.
Langkah 4: diskusi masalah. Dalam kerja kelompok guru membagikan
LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja
kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orangmengretahui jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS atau
9
pertanyaan yang diberikan oleh guru pertanyaan dapat bervariasi dan yang bersifat
spesifik sampai yang bersifat umum.
Langkah 5: memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. Dalam
tahap ini guru memanggilkan salah satu nmor dan para siswa dari tiap kelompok
dengan tiap nomor yang sama mengangkat tangan dan mempersiapkan jawaban
kepada siswa di kelas.
Langkah 6: memberikan kesimpulan. Guru bersama siswa menyimpulkan
jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berkembang dari materi yang
disajikan.
Dari uraian di atas singkatnya NHT merupakan kegiatan pemebelajaran
koopertaif dengan 4 tahapkegiatan: pertama, siswa dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang setiap anggota kelompok
diberi satu nomor 1, 2, 3, 4, 5: kedua, guru menyampaikan pertanyaan: ketiga,
berfikir bersama siswa menyatukan pendapat terhadap pertanyaan itu: keempat
guru menyebutkan nomor (1, 2, 3, 4 atau 5) dan siswa dengan nomor tersebut itu
harus menjawab.
Menurut Lie (2004:60) langkah-langkah penggunaan NHT (Numbered
Head Together) adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing masing kelompok mengerjarkannya.
3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan
setip anggota kelompok mengetahui jawaban ini
4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja sama mereka.
Menurut Suprijono (2012:92) menyatakan bahwa langkah – langkah
pembelajaran Numbered Head Together adalah:
1. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok
sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah
peserta didik dalam satu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5
kelompok berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari jumlah konsep yang
10
dipelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap-tiap orang dalam tiap
tiap kelompok diberi nomor 1-8.
2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap
kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap tiap kelompok
menyatukan kepalanya “Head Together” berdiskusi memikirkan jawaban atas
pertanyaan dari guru.
3. Guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap
kelompok. Mereka di beri kesempatan untuk memberi jawaban atas
pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga
masing masing kelompok mendapatkan giliran memaparkan jawaban atas
pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat
mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik menemukan
jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
Menurut pendapat peneliti, model pembelajaran kooperatif tipe NHT
memilki berbagai langkah-langkah yaitu pesiapan, pembentukan kelompok,
mencari nomor yang sama, memecahkan permasalahan dan mempresentasikan
didepan kelas unuk memperoleh hasil dan masukan dari kelompok nomor
yang berbeda.
2.1.2.2 Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Head
Together
Kelebihan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together
menurut Arends dalam Awaliyah (2008:3) menjabarkan: 1) terjadinya interaksi
antara siswa melalui diskusi atau siswa secara bersama dalam menyelesaikan
masalah yang di hadapi; 2) siswa pandai maupun lemah bersama-sama
memperoleh manfaaat melalui aktivitas belajar kooperatif; 3) dengan bekerja
secara kooperatif ini: kemungkinan kontruksi pengetahuan akan menjadi lebih
besar atau kemungkinan bagi siswa dapat sampai pada kesimpulan yang
diharapkan; 4) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya, berdiskusi, dan bakat kepemimpinan.
11
Hill dalam Tryana (2008) menyebutkan: 1) dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa; 2) mampu memperdalam pemahaman siswa; 3) menyenangkan
siswa dalam belajar; 4) mengembangkan sifat positif siswa; 5) mengembangkan
sifat kepemimpinan siswa; 6) mengembangkan rasa ingin tahu siswa; 7)
mengembangkan rasa saling memiliki; 80 mengembangkan keterampilan masa
depan.
Kelemahan model pembelajaran Numbered Head Together menurut Hill
dalam Tryana (2008) mentebutkan: 1) kemungkinan nomor yang akan dipanggil
oleh guru; 2) tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru; 3) waktu yang
dibutuhkan banyak; 4) guru tidak mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
Menurut pendapat peneliti, Kelebihan model pembelajaran kooperatif
Numbered Head Together 1) Siswa dapat bertukar ide saat berkelompok. 2)
mengembangkan sikap posiif siswa, 3) Siswa saling berargumentasi tentang
pendapat. 4) Menumbuhkan rasa kebersamaan. Kelemahan model pembelajaran
kooperatif Numbered Head Together 1) Membutuhkan waktu yang lama 2) Siswa
mudah ramai 3) Guru kurang mengetahui kemampuan dari setiap siswa.
2.1.3 Hasil Belajar
Menurut Arifin (2012:26) hasil belajar adalah gambaran tentang apa yang
harus digali, dipahami, dan dikerjakan peserta didik. Hasil belajar ini
merefleksikan keluasan, kedalaman, kerumitan, dan harus digambarkan secara
jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Indikator hasil
belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam
mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.
Definisi lain yang dikemukakan oleh Suprijono (2012:5) hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Ia juga mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan
tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Selaras dengan pendapat di atas Sudjana, (2005:22)
berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
12
Menurut Bloom dalam Suprijono (2012:6) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah