7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Belajar Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosial menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dianggapnya property sekolah. Kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Sebagian besar masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan. Anggapan tersebut tidak seluruhnya salah, sebab seperti dikatakan Reber, belajar adalah the proces of acquiring knowledge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya yang dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya (Suprijono, 2009). Menurut Winkel (2005), belajar merupakan suatu aktivitas mental / psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai- sikap. Perubahan itu meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, serta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti keterampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing. Slameto (2003: 2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas tanggapan bawaan.
17
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian ... · 2.1.1. Pengertian Belajar. Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosial menuju ke perkembangan pribadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosial menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian
besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dianggapnya property sekolah.
Kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Sebagian besar
masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan. Anggapan tersebut tidak seluruhnya salah, sebab seperti dikatakan
Reber, belajar adalah the proces of acquiring knowledge. Belajar adalah proses
mendapatkan pengetahuan.
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya yang
dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau
menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal.
Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah
dipelajarinya (Suprijono, 2009).
Menurut Winkel (2005), belajar merupakan suatu aktivitas mental / psikis,
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-
sikap. Perubahan itu meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman
dan sikap, serta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti keterampilan
motorik dan berbicara dalam bahasa asing.
Slameto (2003: 2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang
terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan
berdasarkan atas tanggapan bawaan.
8
Menurut Sudjana (2000: 28), belajar bukan menghafal dan bukan pula
mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap
dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui
berbagai pengalaman.
Cronbach dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002:13) berpendapat bahwa
learning is shown by change in behaviour as a result of experience. Belajar
sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. Howard L.Kingsley mengatakan bahwa learning is the
process by wich behavior (in the broader sense) is originated or changed through
practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch mengatakan bahwa
learning is change performance as a result of practice. Belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari sebuah latihan.
Menurut Skinner di dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 9), belajar adalah
proses interaksi antara suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-
sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan–keadaan
sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil latihan dalam interaksi dengan
lingkungan.
9
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pangalaman belajarnya (Sudjana, 2011 : 22). Kemampuan-kemanpuan
yang dimiliki tiap siswa tentu berbeda karena pengalaman belajar yang dialami
antara siswa satu dengan siswa lain juga berbeda. aspek perubahan itu mengacu
kepada Harrow yang mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, asfektif, dan
psikomotorik (Winkel dalam Purwanto, 2008:45).
Menurut the Liang Gia ( 1989, hal. 15 ) Mengatakan bahwa: Hasil Belajar
adalah hasil yang dicapai aktifitas yang menghasilkan perubahan-perubahan
tingkah laku dalam individu, baik secara aktual maupun profesional “.
Sedangkan Purwodarminto ( 1987,hal. 254 ), mengatakan bahwa : “ hasil
belajar adalah suatu hasil yang dicapai atau dikerjakan siswa dalam belajar atau
usaha untuk memperoleh suatu kepandaian “.
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi
itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut
Winarno Surahmad (1997 : 88) sebagai berikut: “Hasil belajar adalah hasil
dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang
diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”. Dapat diartikan bahwa hasil
belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang
dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru berkatpengalaman baru.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),