7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah yang menyebutkan, bahwa “sesuai dengan standar kompetensi lulusan dan standar isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.” Pelaksanaan kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas 1 sampai kelas 6. Trianto (2010:70), menyebutkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memeberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Tema yang diberikan merupakan pokok pikiran atau gagasan pokok yang menajadi topik pembelajaran. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi. Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 lampiran IV menyebutkan bahwa Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
26
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ... · Pembelajaran tematik kelas 4 semester 2 terdiri dari 5 tema yaitu tema 5 pahlawanku, tema 6 indahnya negeriku, tema
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum
2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah yang menyebutkan, bahwa
“sesuai dengan standar kompetensi lulusan dan standar isi, maka prinsip
pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran
terpadu.” Pelaksanaan kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui
pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas 1 sampai kelas 6.
Trianto (2010:70), menyebutkan bahwa pembelajaran tematik
merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memeberikan pengalaman belajar
yang bermakna kepada siswa. Tema yang diberikan merupakan pokok pikiran
atau gagasan pokok yang menajadi topik pembelajaran.
Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang
menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,
baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran
tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang
sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep
yang memadukan berbagai informasi.
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 lampiran IV menyebutkan
bahwa Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran
yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan dimana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
8
Pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan
khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai
dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu,
pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi
di kelas, sekolah, dan masyarakat. Dalam proses pembelajaran Kurikulum
2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk
mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
Dalam pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung,
pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu: a) mengamati, b) menanya, c) mengumpulkan informasi, d)
mengasosiasi, dan e) mengkomunikasikan.
9
Tabel 2.1
Kompetensi Inti Kelas 4 Semester 2
KI 1 KI 2 KI 3 KI 4
Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya.
Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, dan percaya
diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
guru, dan
tetangganya serta
cinta tanah air.
Memahami
pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan
menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat
bermain.
Menyajikan
pengetahuan
faktual dalam
bahasa yang jelas
dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan
anak sehat, dan
dalam tindakan
yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia.
Sumber: Buku Guru Kelas 4 SD Revisi 2014
Usia siswa sekolah dasar berada diantara 7-13 tahun. Pada usia tersebut
anak berada pada tahapan operasi konkret dan akan mengalami masa dimana
anak menunjukkan perilaku memandang dunia secara objektif, bergeser dari
satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur
secara serentak, mulai berpikir secara operasional, mempergunakan cara
berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan
mempergunakan keterkaitan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat. Karena kecenderungan anak yang
suka dan cenderung menghubungkan satu keterkaitan dengan keterkaitan
yang lainnya, maka sangat dibutuhkan kurikulum atau proses pembelajaran
dengan saling menghubungkan satu aspek pembelajaran pada aspek yang
lainnya dan menjadikan suatu kesatuan dengan keterkaitan yang sama. Maka
dalam hal ini, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik
integratif digunakan dalam Kurikulum SD/MI tahun 2013.
Pembelajaran SD berdasarkan kurikulum 2013 dilaksanakan dengan
menggunakan tema, sehingga dapat mengkaitkan antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain. Muatan mata pelajaran yang dipadukan adalah
muatan pelajaran PPKn, bahasa indonesia, IPS, IPA, matematika, seni budaya
10
dan prakarya, serta pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan. Kurikulum
2013, buku guru dan buku siswa sudah disiapkan oleh pemerintah dan sudah
dikembangkan menjadi tema dan subtema.
Kemendikbud tahun 2013 disebutkan bahwa mata pelajaran merupakan
unit organisasi kompetensi dasar yang terkecil. Kurikulum SD/MI organisasi
kompetensi dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi. Berdasarkan
pendekatan ini maka terjadi reorganisasi kompetensi dasar mata pelajaran
yang mengintegrasikan konten mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan
ilmu pengetahuan sosial di kelas 1, 2, dan 3 kedalam mata pelajaran
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, bahasa indonesia, matematika,
serta pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Pendekatan ini menjadikan
struktur kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata
pelajaran berkurang.
Kelas 4, 5, dan 6 nama mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu
pengetahuan sosial tercantum dalam struktur kurikulum dan memiliki
kompetensi dasar masing-masing. Proses pembelajaran kompetensi dasar
ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial, sebagaimana
kompetensi dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema..
Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran seni budaya dan prakarya. Berbeda dengan kelas rendah, untuk
kelas tinggi yaitu 4, 5 dan 6 mata pelajaran matematika serta PJOK berdiri
sendiri dan tidak masuk dalam tema.
Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar
pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
pertama pasal 1 butir (3) menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada
sekolah dasar dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu,
kecuali untuk mata pelajaran matematika dan pendidikan jasman, olahraga
dan kesehatan (PJOK), mata pelajaran tesebut berdiri sendiri untuk kelas 4, 5
dan 6.
11
Pembelajaran tematik kelas 4 semester 2 terdiri dari 5 tema yaitu tema 5
pahlawanku, tema 6 indahnya negeriku, tema 7 cita-citaku, tema 8 tempat
tinggalku, tema 9 makananku sehat dan bergizi.
Tabel 2.2
Tema dan Subtema Pembelajaran Tematik Kelas 4 Semester 2
Tema Sub Tema
5 Pahwlanku 1. Perjuangan Para Pahlawan
2. Pahlawanku Kebanggaanku
3. Sikap Kepahlawanan
6 Indahnya Negeriku 1. Keanekaragaman Hewan dan
Tumbuhan
2. Keindahan Alam Negeriku
3. Indahnya Peninggalan Sejarah
7 Cita-citaku 1. Aku dan Cita-citaku
2. Hebatnya Cita-citaku
3. Giat Berusaha Meraih Cita-cita
8 Tempat Tinggalku 1. Lingkungan Tempat Tinggalku
2. Keunikan Daerah Tempat Tinggalku
3. Aku Bangga dengan Daerah Tempat
Tinggalku
9 Makananku Sehat dan
Bergizi
1. Makananku Sehat dan Bergizi
2. Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi
3. Kebiasaan Makanku
Sumber: Buku Guru Kelas 4 SD Revisi 2014
Ranah afektif dalam kurikulum 2013 ada dua aspek yaitu sikap
keagamaan dan sikap sosial. Sikap keagamaan terintegrasi dalam kompetensi
inti (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Kedua aspek sikap inilah yang menjadi
dasar sampai dipetakan dalam kompetensi dasar (KD) dan menjadi sebuah
pembelajaran. Pemetaan KD untuk tema 8 lingkungan tempat tinggalku dan
subtema 2 keunikan daerah tempat tinggalku disajikan secra rici melalui
gambar 2.1. Komponen sikap sosial (KI-2) yang berada di dalamnya adalah:
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya. Subtema yang akan dibahas adalah subtema 2 yaitu, keunikan
daerah tempat tinggalku.
12
IPS
1.3 Menerima karunia Tuhan YME
yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun,
toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan
teman sebaya
3.5 Memahami manusia dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
PPKn
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin