Top Banner
KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAWDAN STAD·PADA MATA PELAjARAN IPA ASPEK KIMIA DI SMP2 MLATISLEMAN Crys Fajar Partana FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Abstract Recently, the quality of education is still an urgent problem in the enhancement of the quality of the national education system, especially in the improvement of the·classroom learning quality. One of the efforts to conduct learning activities in the classroom ()ptimally is· ... by .making learning methods varied. One learning method implemented in developed countries nowadays is the cooperative learning method, -namely a: method designed to make students work cooperatively in groups· to solve the learning materials. There are five kinds of cooperative learning methods, namely: 1) Student Teams Achievement Division ·(STAD); 2) Team Game Tournament (TGT);3) Jigsaw II; 4) Team Accelerated Instruction (TAl); ··and 5) Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC). The effectiveness of the cooperative methods was investigated by implementing the Jigsaw II and STAD methods in one of the natural science subjects, namely chemistry, in SMP 2 Mlati Sleman. The methods were implemented in two experiment groups while a conventional method, consisting of the lecturing and question-answer techniques, was implemented in the control group. The Jigsaw II and STAD cooperative learning methods were effective to improve learning achievement, learning motivation, and learning activities in the classroom. Keywords: Jigsaw and STAD cooperative learning methods, natural science, chemistry, effectiveness A. Pendahuluan Masalah pendidikan selalu berkena- an dengan upaya pembinaan sumber daya manusia. Pada hakikatnya, pen- didikan.merupakan usaha membudaya- kan manusia atau memanusiakan rna- nusia. Dari zaman ke· zaman masalah pendidikan tidak akan pernah selesai sebab manusia sebagai makhluk yang unik dan kompleks selalu mengalami perkembangan mengikuti dinamika ke- hidupannya. Pendidikan akan tetap memerlukan inovasi-inovasi yang se- suai dengan kemajuan ilmu pengetahu,.. an dan teknologi, tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Kualitaspendidikan sampai saat ini tetap menjadi suatu,masalah yang menonjol dalam.usaha perbaikan mutu s'istem pendidikan nasional. .Meskipun demikian, berbagai upaya telah dilaku- kan. untuk mengatasi masalah pen- didikan tersebut. ·Upaya dilaku- kanhampir mencakup semlla kom- ponen pendidikan seperti pembaharu- an kurikulum, peningkatan kualitas pen- didik, pengadaan buku ajar, dan sarana belajar lainnya,· penyempurnaan sistem penilaian, .penataan organisasi dan manajemen pendidikan, serta usaha- usaha lain yang berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan. 152
12

KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

Nov 18, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPEJIGSAWDAN STAD·PADA MATA PELAjARAN IPA

ASPEK KIMIA DI SMP2 MLATISLEMAN

Crys Fajar PartanaFMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

AbstractRecently, the quality of education is still an urgent problem in the enhancement

of the quality of the national education system, especially in the improvement ofthe· classroom learning quality. One of the efforts to conduct learning activities inthe classroom ()ptimally is· ... by .making learning methods varied. One learningmethod implemented in developed countries nowadays is the cooperative learningmethod, -namely a: method designed to make students work cooperatively ingroups· to solve the learning materials. There are five kinds of cooperative learningmethods, namely: 1) Student Teams Achievement Division ·(STAD); 2) Team GameTournament (TGT);3) Jigsaw II; 4) Team Accelerated Instruction (TAl); ··and 5)Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC). The effectiveness of thecooperative methods was investigated by implementing the Jigsaw II and STADmethods in one of the natural science subjects, namely chemistry, in SMP 2 MlatiSleman. The methods were implemented in two experiment groups while aconventional method, consisting of the lecturing and question-answer techniques,was implemented in the control group. The Jigsaw II and STAD cooperativelearning methods were effective to improve learning achievement, learningmotivation, and learning activities in the classroom.

Keywords: Jigsaw and STAD cooperative learning methods, natural science,chemistry, effectiveness

A. PendahuluanMasalah pendidikan selalu berkena­

an dengan upaya pembinaan sumberdaya manusia. Pada hakikatnya, pen­didikan .merupakan usaha membudaya­kan manusia atau memanusiakan rna­nusia. Dari zaman ke· zaman masalahpendidikan tidak akan pernah selesaisebab manusia sebagai makhluk yangunik dan kompleks selalu mengalamiperkembangan mengikuti dinamika ke­hidupannya. Pendidikan akan tetapmemerlukan inovasi-inovasi yang se­suai dengan kemajuan ilmu pengetahu,..an dan teknologi, tanpa mengabaikannilai-nilai kemanusiaan.

Kualitaspendidikan sampai saat initetap menjadi suatu,masalah yangmenonjol dalam. usaha perbaikan mutus'istem pendidikan nasional. .Meskipundemikian, berbagai upaya telah dilaku­kan. untuk mengatasi masalah pen­didikan tersebut. ·Upaya y~ng dilaku­kanhampir mencakup semlla kom­ponen pendidikan seperti pembaharu­an kurikulum, peningkatan kualitas pen­didik, pengadaan buku ajar, dan saranabelajar lainnya,· penyempurnaan sistempenilaian, .penataan organisasi danmanajemen pendidikan, serta usaha­usaha lain yang berkenaan denganpeningkatan kualitas pendidikan.

152

Page 2: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

Salah satu upaya pemerintah dalamrangka memperbaiki kualitas pendidik­an di Indonesia, yaitu dengan penerap­an Kurikulum Berbasis Kompetensiyang menekankan pengembangan ke­cakapan hidup (life skill) dan pemberianpengalaman langsung selama prosespembelajaran. Pada kurikulum berbasiskompetensi, kegiatan pembelajaranyang dilakukan berfungsi untuk -me~ngembangkan kemampuan untuk me­ngetahui, memahami, melakukan se­suatu, hidup dalamkebersamaan, danmengaktualisasikan diri. Dengan demi­kian, kegiatan pembelajaran perlu:1) berpusat pada siswa;2) mengembangkan kreativitas. siswa;3) menciptakan kondisi menyenang­

kan dan menantang; dan4) bermuatan nilai, etika, estetika,

logika, dan kinestetika, dan5) menyediakan pengalaman belajar

yang beragam.Dalamproses pembelajaran hendak­

nya pendidik tidak mendominasipem­bicaraail, tetapi lebih banyak -memberi­kan rangsangan -berpikirkepada siswauntuk -memecahkan masalah. Kegiatanbelajar siswa juga hendaknya dibuatbervariasi. Kegiatan belajar siswa dapatdilakukan dengan tiga cara,'yaitu caraklasikal, kelompok, dan mandiri atauindividual (Sudjana, 1996: 54). Dalamproses pembelajaran, ketiga cara ter­sebut dapat digunakan berselang-selingsehingga siswa tidak bosan melakukankegiatan belajarnya.

Kebebasan siswa sebagai hasil bel­ajar merupakan realisasi dari usahayang dilakukan oleh pendidik yangmemberi kebebasan penuh kepada sis­wa dalam belajar. Dalam belajar, perludiberikan kesempatan kepada siswauntuk berkembang secara alami. Untukitu, _pengajaran harus didahului denganpemberian suasana atau situasi belajaryang kondusif. Situasi itu akan me-

153

mungkinkan siswa, dengan usahanyasendiri, dapat mengembangkandiri se­cara optimal melalui proses belajarnya.Dengan demikian, pembelajaran ter­pusat pada siswa.

Fungsi pendidik lebih memberikanbantuan yang tidak memaksa, atausedikit sekali memberi tekanan. Dengandemikian, diperlukan perencanaan ke­giatan belajar -yang merangsanguntukmewujudkan --potensi siswa. Untukmencapai belajar bermakna, pendidikharus merancang kegiatan belajar sis­wa. Pendidik hendaknya _menentukankonsep-konsep yang akan diajarkannyapada siswa, tingkat~tingkat_pencapaiankonsep yang diharapkan dari siswa,dan metode mengajar yangakan di­gunakan (Dahar, 1988: 117).

Salah satu metode pembelajaranyang dapat digunakan dalam _prosespembelajaran kimia adalah - metodepembelajaran kooperatif. Slavin (1995:4­8)mengungkapkan bukunya bahwaada lima tipemetode pembelajarankooperatif yaitu sebagai berikut.1. Student Teams Achievement Division

(STAD)Dalam STAD siswa dikumpulkandalam suatu kelompok-kelompokkecil yang terdiri dari --empat ang­gota- yang beragam latar belakang­nya. Pendidik menyawp~ikan ma­teri pelajaran kemudlan siswamengerjakan -lembar kerja dalamkelompok mereka untuk memasti­kan seluruh anggota kelompoktelah menguasai -materi pelajaran.Setelah itu, semua siswameng­ambil tes individu dan pada saat inisiswa tidak boleh bekerjasama.

2. Teams Game Tournament (TGT)Tipe TGT ini hampir sarna dengantipe STAD, tetapi ada tambahanpermainan, yaitu berupa kompetisiantarkelompok. Pada saat persiap-

Kajian Efektivitas Penerapan MetodePembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD

Page 3: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

154

an anggota. kelompok boleh salingmembantu memahami suatu ma­teri, namun· pada saat· permainansesama .. anggota tidak boleh salingmembantu.

3. Jigsaw IIDalam Jigsaw II, siswa bekerjadalam kelompok yang terdiri dariempat anggota yang beragam latarbelakangnya. ·Siswa membaca ma­teri yang akan dipelajari dan setiapsiswa mendapat· bagian yang ber­beda. Kemudian, mereka bertemudan menjelaskan pada·anggota ke­lompoknya tentang apa yang sudahmerekapelajari· agar seluruhang­gota· kelompok .paham~ Setelah itu,mereka .mengambil tes individual.

4. Team Accelerated Instruction· (TAl)Pendidik· membentuk kelompokyang heterogen dengan latar be-.lakang. siswa yang berbeda. Hal inibertujuan agar siswa yang kemam­puan-belajarnya ·rendah dapatme.­ningkatkankemampuannya sepertisiswa. lain ····yangkemampuan· bel­ajarnya lebihtinggi.

5. Cooperative Integrated Reading ... andComposition (CIRC)Dalam CIRC .pendidik memberikantugas··memahami dan menganalisissumber ··.·bacaan dan siswa. ber­kelorripok (2 atau lebih) dengan ke­mampuan yang berbeda sehinggamasing-masing dapat saling mem­bantudalam meningkatkan pe­mahamannya .tethadap bahan· ajaryang diberikan.Dalam rangka mengetahui efektivi­

tasmetode kooperatif· dalam mening­katkan·prestasi belajar, motivasi .belajar,dan .aktivitas pembelajaran di kelas,metode kooperatif tersebut telah diuji­cobakan di SMP 2 Mlati Sleman. Kelasuji cobadilakukan· pada kelas· VIIsemester 2, dengan mengambil· 2 kelassebagai kelas eksperimen dan 1 kelas

sebagai .kelas kontroL Mata· pelajaranyang diujicobakanadalah ··mata· pe~

lajaran IPA aspek kimia. Oleh karenametode kooperatif lebih menekankanpembelajaran berdasarkan ·keaktifansiswa dalam kelompoknya,-diharapkanmetode .ini cukup efektif untuk me­ningkatkan prestasibelajar IPA kimiadi SMP.Di samping itu jugaakandiharapkan akandapat meningkatkanmotivasi belajar siswa. Metodepembe­lajaran kooperatif. yang diujicobakandalam pembelajaran IPA aspek kimiamengambil tipe Jigsaw II dan STAD.

B. Pembahasan1. Pembelajaran IPA Aspek Kimia

SMP/MTs.Mulai tahun 2004, aspekkimia

mulai dimasukkandalam kurikulumIPA SMPIMTs. Bahkan, kurikulumKTSP(2006} menempatkan IPA aspekkimia diSMP pada awal pembelajaranIPA, ··sehingga IPA aspek .kimia· SMPmerupakan salah satu ·aspek pentingyang harusdikuasai siswa SMP ·dalambelajar IPA. IPA aspek kimia berkaitandengan cara mencari tahu tentang alamsecara sistematis, sehingga IPA aspekkimia bukan hanya penguasaankum­pulan pengetahuan yang berupa fakta~

fakta, konsep-konsep, atau prinsip­prinsip saja, melainkanJuga merupakansuatu proses penemuan. PendidikanIPA menekankan pemberian pengalam­an langsung untuk mengembangkankompetensi agar siswa mampumen­jelajahi .danmemaharrti alam sekitarsecara ilmiah. Pendidikan IPA diarah­kan untuk U mencari tahu" dan"berbuat" sehingga dapat membantusiswauntukmemperoleh pemahamanyang lebih mendalam tentang alamsekitar (Depdiknas, 2003: 1).

Konsep,-konsep kimia mempunyaitingkat .generalisasidan keabstrakanyang tinggi. Konsep-konsep Jnilah yang

Cakrawala Pendidikan,juni 2008, Th. XXVII, No. 2

Page 4: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

merupakan pintu pertama yang menujukepada berbagai saluran struktur ingat­an. Kekuatan mengorganisasi tumbuhsemakin berhubungan dengan jumlahkenaikan konsep-konsep yang khusus(Sastrawijaya, 1988: 118).

Pada mata pelajaran IPA aspekkimia kelas VII semester 2 terdapatmateri pokok, yaitu Bahan Kimia dalamBahan Makanan dan Zat AdiktiE danPsikotropika. Materi pokok Bahan Kimiadalam Bahan Makanan membahas ten­tang berbagai bahan kimia yang ter­kandung dalam makanan pada ke­hidupan sehari-hari seperti pengawet,pemanis, penyedap, pewarna, dan se­bagainya. Sedangkan, materi pokok ZatAdiktif dan Psikotropika menjelaskantentang ciri-ciri zat zat yang dapatmenyebabkan kecanduandan ketergan­tungan, serta cara menghindarinya.

2. Metode Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw IIMetode pembelajaran kooperatif ti­

pe ]igsawmenggabungkan kegiatanmembaca, menulis, mendengarkan, danberbicara. 'Pendekatan ini bisa pula di­gunakan dalam beberapa mata pelajar­an, seperti ilmupengetahuan alam,ilmu pengetahuan sosial, matematika,agama, dan bahasa. Teknik· ini cocokuntuksemua kelas/angkatan. Dalamteknik ini, pendidik memperhatikanlatar belakang pengalaman (skemata)siswa dan membantu siswa meng­aktifkan skemata tersebut agar bahanpelajaran menjadi lebih bermakna.Selain itu, siswa bekerja dengan sesamasiswa dalam suasana gotong-royongdan mempunyai banyak kesempatanuntuk· mengolah informasi dan me­ningkatkan keterampilan berkomunika""si (Lie, 2004: 69).

Lie (2004: 69-70) membagi tahapan­tahapan metode Jigsaw sebagai berikut.

155

1) Pendidik membagi bahan pelajaranmenjadi empat bagian sesuai de­ngan jumlah kelompok yang akandibentuk dalam satu kelas.

2) Sebelum bahan pelajaran dibagi­kan, pendidik mengenalkan topikyang akan dibahas.

3) Siswa dibagi dalam kelompok,masing-masing kelompok berjum­lah 4 siswa.

4) Dalam setiapkelompok, bahan pe­lajaran bagian pertama diberikankepada siswa yangpertama, se­dangkan siswa yang .kedua mene­rima bagian .. yang kedua, dan se­terusnya.

5) Setiap siswa dimintamembaca/mengerjakan bagiannya masing­masing.

6) Siswa saling berbagi mengenai ba­gian yang dibaca/dikerjakan .. ma­sing-rnasing. Dalam kegiatan ini,siswadapat saling melengkapi danberinteraksi antara satu denganyang 1ainnya.

7) Khusus untuk kegiatan membaca,pendidik rnembagikan bagian. yangbelum terbacakepadamasing­masing siswa.

8) Kegiatan diakhiri dengan' diskusimepgenai topik ,dalam .. pembela­jaran hari itu. Diskusi dapat dilaku­kan antara pasangan'atau· 'denganseluruh kelas.

9) Variasi: Jika tugas yang dikerjakancukup sulit, siswa dapat memben­tuk kelompok ahli.. Kelompok ahliyang .dimaksud adalah kelompo~

siswa yang mendapat bahanpelajaran sarna, saling berkumpuluntuk berdiskusi dalam satu ke­lompok. Mereka bekerja sarnamempelajari/mengerjakan bagiantersebut. Kemudian, masing-rna­sing siswa kembali ke kelompok­nya sendiri (kelompok asal) danmembagikan apa yang telah di-

Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD

Page 5: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

156

pelajarinya kepada rekan-rekan da­lamkelompoknya.Tahapanpembelajaran Jigsaw me-

nurut Slavin (1995: 124) adalah sebagaiberikut.1) Membaca

Siswa mendapat topik ahli, yaitutopik yang, menjadi fokus masing;..masing siswa, tiap-tiap siswa da­lam satu kelompok mendapatkantopik ," yang berbeda. Materi yangdiberikan kemudian dibaca untukmenemukan informasi yang ada.

2) Diskusi kelompok ahliSiswa dengan bahanpelajaran yangsamabertemu untuk mendiskusi­kannya dalamkelompok ahli.

3) Laporan kelompokPara ahli kembali ke kelompokasalnya, untuk "mengajarkan ternankelompok mereka mengenai topikahli.

4)' TesSiswa mengerjakankuis/soal se­cara, individu. Soal tersebut men­cakup seluruh topik yang telah di­pelajari dan didiskusikan.

5) Perhargaan kelompokMasing~masing' kelompok men­dapatkan skor. Kelompok denganskor tertinggi berhakmendapatkanpengl1argaan.

3. Metode Pembelajaran KooperatifTipeSTADMenurut Slavin (1995:75-84), pe­

nerapanmetode pembelajaran koope­ratif tipe ..STAD ini di kelas meliputiempat tahapyaitu sebagai berikut.

1) Tahap Mengajar '(teach)Tahap mengajar. adalah menyam­

paikanpelajaran dan alat yang di­butuhkan di sini adalah Rencana Pe­laksanaan Pembelajaran. Setiap pelajar­andalam STAD dimulai dengan, kelas

presentasi. Presentasi, meliputi . pem­bukaan, membangun". ·-,pengetahuanawal, dan petunjuk latihan.(a) Pembukaan

(1) Menjelaskan pada peserta didiktentang mengapa materi ter­sebut perlu dipelajari. Mem­bangun keingintahuan pesertadidik dengan demonstrasi, per­masalahan kehidupan ,atau hallain.

(2) Memungkinkan pesertadidikuntuk menemukan konsep sen~

diri.(3) Menerangkan dengan singkat

tentang' prasyarat yang harusdimiliki.

(b) Membangun pengetahuan awal(1) Fokuskan pada pemahaman

bukan ingatan.(2) Mendemonstrasikan konsep

menggunakan bantuan alat-alatperaga.

(3) Sesekali bertanya padapesertadidik .untukmengetahui pe­nguasaanmereka terhadap rna;..teri.

(4) Menjelaskan .,mengapa suatujawaban itu .salah atau benarkecuali jika sudah jelas.

(5) Beralih ke materi berikutnyasegera setelah peserta didikmenguasai suatukonsep.

(6) Memelihara semangat pesertadidik dengan membatasi ham­batandan memberikan banyak.pertanyaan.

(c) Petunjuklatihan(1) Semua peserta didik bekerja

untuk memecahkan perma­salahan atau memberikan con­toh atau mempersiapkan diriuntuk menjawab pertanyaan

(2) Memanggil peserta didik de­ngan cara acak. Hal ini. akanmembuat semua peserta didikbersiap-siap untuk menjawab.

CakrawalaPendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2

Page 6: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

(3) Tidak memberikan kelas tugasyang lama. Peserta didik hanyabekerja untuk memecahkan sa­tu atau dua masalah atau con­toh, atau mempersiapkan satuatau dua jawaban, lalu mem­berikan mereka umpan balik.

2) Tahap Belajar dalam Kelompok(Team Study)Tahap belajar dalam kelompok,

yaitu peserta didik belajar dalam ke­lompok mereka. Selama belajarke­lompok, tugas anggota kelompok ada­lah ·untuk menuntaskan pemahamanmereka tentang materi yang telah di­sampaikan dan membantu anggotayang lain dalam menuntaskan pe­mahamannya. Peserta didik mempu­nyai kertas kerja dan kertas jawabanyang dapat digunakan untuk melatihketerampilan mereka dan untuk mem­perkirakanpemahaman mereka sendiridan temannya. Hanya ada dua kertas-kerja dan -kertas jawaban dalam setiapkelompok, ini membuat mereka beker­jasama dalam menyelesaikan tugasyang ada.

Pendidik harus menjelaskan ten­tang apa yang dimaksud dengan kerjakelompok pada hari pertama kelompokbekerja dalam STAD. Sebelum merekamulai bekerja, diskusikan dulu tentangperaturan yang ada dalam kelompok.Beberapa-aturan yang mungkin dapatditerapkan dalam pembelajaran dalamkelompok antara lain :(a) Peserta didik harus meyakinkan

bahwa ternan dalam kelompokmereka telah belajar.

(b) Tidak ada yang selesai belajarsampai semua anggota kelompokmemahami pelajaran yang telahdisampaikan.

(c) Bertanya pada semua anggota ke­lompok sebelum bertanya padapendidik.

157

(d) Anggota kelompok harus berbicarapelandalam kelompoknya.

Setelah membuat aturan dalamkelompok, maka -dilanjutkan dengankegiatan berikut.(a) Memastikan semua anggota ke­

lompok menuju mejanya masing­masing.

(b) Memberikan waktu sekitar ·10 me,..nit untuk memilih nama kelompok.

(c) Membagikan kertas kerja dan ker­tas jawaban.

(d) Mendorong peserta didik untukbekerja sarna dalam kelompok. Jikamereka menemukansuatu per­masalahan, setiap peserta didikharus berusaha menyelesaikan sen­diri lalu mencocokkannya dengantemannya.

(e) Menekankan pada peserta didikbahwa tidak seorang -pun bolehselesai belajar sampai semua ang~

gota kelompok mempelajari materisecara tuntas.

3) Kuis(Test)Kuis yang dimaksud di sini adalah

kuis individu _. dan yang diperlukanadalah·lembar soal untuk setiap pesertadidik. Tahap pelaksanaannya adalahsebagai berikut.(a) Membagikan kuis dan __ memberi­

kan waktu yang,cu~up bagimereka untuk menyelesaikannya.Tidak mengizinkan peserta didikbekerjasama dalam mengerjakankuis.

(b) Setelah kuis selesai, tukarkanlembar jawaban satu peserta didikdengan yang lain atau kumpulkanlembar tersebut untuk dikoreksi.

4) Penghargaan Kelompok (Team Re­cognition)Penilaian kelompok adalah menilai

kemajuan individu dan memberikan ni­lai kelompok serta memberikan peng-

Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD

Page 7: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

158

Kriteria (Rata-rata PenghargaanKelompok)

15 Good.Team20 Great Team25 Super Team

4. Efektivitas Metode PembelajaranKooperatif Tipe Jigsaw dan ·STADMelalui .pembelajaran .. IPA aspek

kimia dengan menggunakan. metodepembelajaran .kooperatif diharapkansiswa lebih termotivasi dalam meng­ikuti pembelajaran kimia. Hal ini di­karenakankegiatan belajar siswa ber­langsung dalam diskusi kelompok yangmenyenangkan..Dengan demikian, sis­wa dapat dengan mudah memahamikonsep-konsep .kimiayang dipelajari.Hasil skor rerata prestasi. belajar IPAaspek kimia dengan menggunakan· me­tode. kooperatif tipe Jigsaw dan tipeSTADyang.telah diujiCobakan ·di kelasVII SMP 2 MlatiSleman terlihat dalamtabel berikut.

kelompoknya. Setiap. anggota kelom­pok mempunyairiilai kemajuan, nilaiinikemudiandijutnlah dan dibagijumlah anggotakelompok. Rata-ratadari poin kemajuan ini dinamakan rata­rata kelompok. Rata-rata kelompok ini­lah yang· akan digunakan sebagai kri­teria dalam menentukan kelompokunggulan yang disebut Super Team.Kriterianya adalah sebagai berikut(Slavin, 1995:80).

Tabel 2: Kriteria Penghargaan BerdasarRata-rata Kelompok

a e or res aSl e ajar spe ImlaUraian Kelas· eksperimen Kelas Kontrol

Tipejigsaw Tipe:STADJumlah siswa 38 38 38Rerata skor prestasi 76,053 81,25 73,684

Tabell: Ketentuan Penetapan PoinKemajuan

Nilai KttisPoin

KemajuanLebih dari 10 pain di bawah 5nilai dasar10· pain· di ·hawah sarnpai 1 10paindi bawah nilai dasarSarna dengan nilai dasar 20sarnpai 10 pain di atas ·nilaidasarLebih.dari·l0 pain di atas nilai 30dasarPekerjaan yang sernpurna 30(tidak rnenghiraukan nilaidasar)

hargaan pada kelompokunggulan.Setelah semua kelompok selesaidengantugasnya, maka mereka mendapat nilaiyangsesuai· dengan hasil pekerjaannya.Nilai ini disebut nilai dasar. Nilai dasaruntuk. setiap ·kelompok berbeda sesuaidengan. persen jawaban benar,namunnilai ini sarna untuk setiap ·anggotakelompok.

Nilai dasar ini nantinya dibanding~

kandengan·nilaikuiS. Bila nilai kuismerekamelebihi .nilai dasar, ·pesertadidik akan .mendapatkan poin untukkelompok .mereka. Poin inidinamakanpain kemajuan.

. Penerl,tu~n nilai kuis dan poin ke­majuan tersebut tnengikuti .aturan yangd.ikembangkan oleh Slavin (1995:80).Tujuan·dari adanya nilai dasar·dan poin"kemajuan adalah agar peserta didikdapat memberikan nilai yang'maksimaluntuk kelompoknya. Nilai' kelompokdisusun dari poin kemajuan anggota

Tbl3Sk P t ·BI- IPAA kK- -

Tabel 4:Skor Prestasi .Motivasi Belajar IPA Aspek Kimia

CakrawalaPendidikan,Juni 2008, Th. XXVII,Na. 2

Page 8: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

159

Kelompok Pengukuran Motivasi Rerata Skor MotivasiEksperimen Awal 108,457

Akhir 126,714Kontrol Awal 113.727

Akhir 132,303

5. Efektivitas Pembelajaran denganMetode JigsawDari data tersebut terlihat bahwa

skor prestasi kelas eksperimen yangmemakaimetode kooperatif tipe Jigsawdengan kelas kontrol yang memakaimetode konvensional (ceramah dan ta­nya jawab) menunjukkan adanya per­bedaan yang cukup signifikan. Rerataskor ,prestasi kelas eksperimen lebihbesar daripada Terata skor yang dicapaioleh kelas kontrol. Hal ini menun­jukkan bahwa metode pembelajarankooperatif tipe Jigsaw lebih efektif di­terapkan pada proses pembelajaran,IPAaspek kimia di kelas VII semester 2SMP Negeri 2 Mlati Sleman.

Sebagaimana telah diuraikan diatas, metode pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw ini meliputi lima tahap,yaitu tahap membaca (reading), diskusikelompok ahli (expert-group discussion),laporan kelompok (team report), latihansoal (test), dan penghargaan kelompok(team recognition). Selama proses pem­belajaran, siswa dibagi dalam 9 kelom­pok, 7 kelompok masing-masing terdiriatas 4 orang siswa dan 2 kelompokmasing-masing terdiri atas 5 orang sis­wa. Kelompok tersebut bersifat per­nlanen, artinya selama proses pem­belajaran siswa melaksanakan aktivitasbelajar dalam kelompok yang tetap.

Pada tahap membaca atau reading,siswa menerima lembar ahli yang ter­diri dari materi dan soal-soal untuk di­diskusikan dalam kelompok ahli. Lem­bar ahli mernuat topik ahli, yaitu topikyang menjadi fokus rnasing-rnasingsiswa yang dalam satu kelornpok rnen­dapatkan topik yang berbeda. Meski-

pun kegiatan membaca ini bersifat in­dividual, namun siswa dapat melaku­kannya di luar ataupun di dalam ke­lompok.

Pada tahap diskusi, kelompok ahliatau expert-group discussion, siswa yangtelah menerima lembar ahli yang sarnaberkumpul dalam kelompok ahli. Me­reka ,mendiskusikan materi,,'yang telahdibaca sebelumnya. Selain berisimateri,ahli, lembar,ahli juga memuat'soal-soalseputar materi tersebut. Soal yang ter­dapatpada lembar ahli berupa soal'esaiberisi 2' sampai 3 pertanyaan. Perta­nyaan:..pertanyaan tersebut dimaksud­kan' untuk menggali pengetahuandanpendapat siswa. Pada tahap kedua daripembelajaran Jigsaw ini siswa menger­jakan' soal-soal pada lembar ahli secarabersama-sama. Mereka salin:g berdis­kusi untuk' mendapatkan satuke­sepakatan 'jawab~n. Kadang kala tidaksemua siswa dalam kelompok ahli ikutberpartisipasi dalam mengutarakanpendapat. Namun demikian, apabilahal itu terjadi maka antaranggotake­lompok ahli akan saling menegur.Peranan pendidik juga diperlukan un­tuk mengingatkan siswa' yang tidakmenjalankan tugas sebagaimana mesti­nya.

Pada tahap' laporan kelompok atauteam report, para ahli yang telah me­matangkan materi melalui diskusi ke­lompokahli kembali ke kelompok asal­nya masing-masing. Selanjutnya, tugassiswa adalah mengajarkan ternan ke­lompok mereka mengenai topik ahli.Satu per satu anggotakelompok men­jelaskan materi kepada rekannya.Namun, seringkali anggota yang lain

Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No..2

Page 9: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

160

kurangmemperhatikan penjelasan ter­sebut. Pada awal 'pembelajaran Jigsaw,sebagian siswa bahkan tidak menjelas­kan secara· lisan..Mereka hanya salingbertukar lembar ahli dan membacabagian materi yang belum merekadapatkan. Peranan· pendidik. sangatpenting dalam tahapan ini. Pendidiktidak ikut campur dalam menjelaskanmateri ahli. Akan tetapi,. pendidikmengingatkan tugas yang seharusnyadilakukan. siswa. Pada pertemuan se~

lanjutnya, siswa telah mengerti apayangharus mereka lakukan yaknisaling .mengajarkan materi. ahli kepadarekan .. mereka secara bergantian. Tidakhanyasaling mengajarkan, mereka jugasaling· mendengarkan, memperhatikan,bahkan. saling mengajukan pertanyaanuntu-k lebih menguasai •keseluruhanmateri .agar .dapat mengerjakan 50alkuis yang akan. diberikan pada tahapanJigsaw berikutnya.

. :pada tahap .. latihan .soalatau test,siswamengerjakan kuis secara indivi­dual.Soal tersebutmencakup seluruhtopikyang telah dipelajari dan didis­kusikanpa~a hari· itu. Nilai kuis yangmerekadapatkan ,.·akan 'menjadi skor~ndividu yang menentukan skor akhirkelompok.. Kuisyang. diberikan berupa50al uraian singkat sebanyak 8 sampai10,soal,~. Setelah menyelesaikan' kuis,lembarJawaban dibagikan secara silanguntuk dikoreksi· bleh siswa sendiri. Halini dimaksudkan .agar siswa mengeta­hui jawaban yang benar serta untukmenghemat waktu sehingga skor in­dividu· dapat langsung diketahui. Se­lama mengerjakan soal kuis suasanakelas cukup tenang. Siswa berkonsen­trasi terhadap soa1 yang" diberikanmengingat waktu yang·disediakan cu­kup singkat.

Pada tahap penghargaan kelompokatau team recognition, masing-masingkelompok telah mendapatkan skor. Ke-

lompok dengan skor·· tertinggi berhakmendapatkan penghargaan. Penghar­gaan· diberikan dalam ,bentuk hadiahberupa barang atau benda yang urrium­nya disukai remaja, seperti makananringan serta alat tulis. Adanya pem­berian penghargaan berupa hadiah disetiap akhir pembelajaran Jigsaw' mem­buat siswa termotivasi untuk mening­katkan skor individumasing-masingagar kelompoknya menjadi peraih skortertinggi. Meskipun hadiah yang di­dapat tidak terlalu istimewa, namunmereka merasa senangdan bangga. Haltersebut terlihat dart kegembiraan sis­wa ketika .menerima hadiah di depankelas, dihadapan teman-teman mereka.

Pembelajaran pada kelas. kontrolmengunakan metode ceramah dantanya jawab yang seringkali menjadiandalan pendidik dalam mengajar yaitudengan cara ceramah. Pada· prosespembelajaran ini.kegiatan yang dQ­minan adalah diskusi informasi. antarapendidik dan siswa. Pendidik menjadisumber belajar utama sehingga suasanakelas cenderung berpusat pada pen~

didik atau teacher centered. Partisipasisiswa dalam kelas kontrol tidak terlaluaktif.Hanya beberapa siswa yang kerapmenanyakan materi yangkurang jelasataupun·' memberikan pendapat. ketikapendidik bertanya. Media yang.diguna­kan pendidik terbatas pada papan tulisdan buku ajar serta sesekali membawacontoh bahan yang mendukung materipembelajaran, seperti kemasanmakan­an.

Metode pembelajaran kooperatif ti­pe Jigsaw mengandung kegiatan diskusidan menuntut siswa untuk mampumengajarkan materi kepada··rekannya.Penerapan '. metode ' pembelajaran',. ko­operatif tipeJigsaw menciptakan ,.sua­sana belajar yang menyenangkanse­hingga dapat, membuat proses pem­belajaran menjadi efektif.

Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2

Page 10: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

6. Efektivitas Pembelajaran denganMetode STADSebagaimana dengan metode pem­

belajaran kooperatif tipe Jigsaw, rerataskor prestasi belajar kelas eksperimendengan metode pembelajaran koopera­tif tipe STAD juga lebih besar di­banding dengan rerata skor prestasiyang diperoleh pada kelas kontrol.Dengan demikian, dapatdikatakanbahwa pembelajaran dengan metodekooperatif tipe STAD juga cukup efektifdalam meningkatkan prestasi belajarsiswa.

Pembelajaran dengan metode ko­operatif. tipe STAD secara garis besarada 4 -tahap: mengajar (teach), belajardalam kelompok (team study), kuis(test), dan penghargaan·kelompok (teamrecognition). Tahap mengajar dilakukandengan memberikan pokok-pokok ma­teri pembelajaran serta penjelasan lainsecara singkat. Setelah memberikanpokok-pokok materi pendidik memper­silahkan para siswa untuk belajardalam kelompoknya, pembagian ke­lompok telah ditentukan sebelumnyaoleh pendidik. Belajar dalam kelompokini diisi dengan diskusi tentang materiyang baru saja diterima. Pada tahap inipendidik memberikan kertas kerja atauLKS yang harus dikerjakan dankemudian dikumpulkan. Pada tahapbelajar kelompok inilah yang diharap­kan para siswa dapat saling berdiskusidan. bekerjasama sehingga pada akhirdiskusi akan memperoleh pengetahuanyang sarna. Tahap ketiga adalah kuis,kuis· dilaksanakan setelah siswa belajardalam kelompoknya, dalam kuis siswatidak boleh lagi bekerja sarna, nilai kuisdipakai untuk menentukan kelompokmana yang paling baik (super team) .Pada tahap ke empat. pendidik mem­berikan penghargaan kepada kelompokyang paling baik (super team), penghar-

161

gaan ini bertujuan agar lebih mening­katkan motivasi belajar siswa.

7. RefleksiPembelajaran merupakan proses

interaksi peserta didik dengan pendidikdan sumber belajar pada suatu ling­kungan belajar. Pembaharuan dalamproses pembelajaran atas perkembang­an ilmu, teknologi, tuntutan masya­rakat, dan kebutuhan masyarakat, kom­ponen-komponen pembelajaran meng­alami perubahan. Perubahan tersebutmengikuti kecenderungan (trend) ter­tentu, antara lain sebagai berikut.1. Pembelajaran yang semula ber­

pusat padapendidik (teacher center­ed) cenderungberubahmenjadi ber­pusat pada peserta didik (studentcentered).

2. Pengorganisasian kelas yang se"­mula bersifat klasikal, cenderungberubah menjadi kelompok, bahkanindividual.Untuk dapat mewujudkan proses

pembelajaran seperti diatas, diperl~~

kan suatu metode mengajar yang dapatmengaktifkan peserta didik. Pengelom­pokkan peserta didik yang heterogen,akan meningkatkan partisipasi pesertadidik dalam belajar. Pengelompokkanini dapat juga meningkatkan kompetisisehat di antara para peserta didik.

Salah satu metode pembelajaranyang dapat digunakan untuk mencapaikegiatan pembelajaran yang telah di­sebutkan di atas adalah metode pem­belajaran kooperatif tipe Jigsaw II danStudent Teams-Achievement Divisions(STAD). Metode pembelajaran tersebutmenekankan aktivitas belajar pesertadidik secara bersama-sama di dalamkelompok. Dengan demikian, metodepembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IIdan STAD akan menjadikan pesertadidik lebih ·efektif. Efektif yang dimak­sud adalah adanya perubahan yang

Kajian Efektivitas Penerapan MetodePembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD

Page 11: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

162

meningkat prestasi belajar, motivasibelajar dan aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan pengamatan yangtelah dilakukan di SMP Mlati·. Slemanmengenai pembelajaran kooperatif, ma­ka metode pembelajaran kooperatif tipejigsaw II dan STAD dapat dikatakanefektif, karena terbukti dapat mening­katkan prestasi belajar, motivasi belajarkimia siswa, dankeaktifan siswa dalamproses pembelajaran.

c. ·PenutupMetode pembelajaran kooperatif,

baik tipe jigsaw maupun tipe STADmenganclung kegiatan· diskusi ... danmemberikan kesempatan yang.•samakepada setiap· siswa .untuk .dapat ber­peran·· ·aktif dalamkelompoknya ma­sing-masing. Penerapan ke dua tipemetode ·kooperatif ini. akan mencipta­kan .. suasana belajar.·yang menyenang­kan.:Dengandemikian, aktivitas siswaakan meningkat dan siswa akanmerasasenang belajar dan motivasi belajarnyaakan meningkatdan proses pembelajar­anmenjadi efektif.

Penerapan metode pembelajarankooperatif,baik tipe jigsaw maupunJipe .. .STAD·akan mengubah sistempembelajaran konvensional .yang se­mula ·.berpusat .. padapendidik. menjadipembelajat~n yang berpusat· pada sis~

wa...Penggunaan metode ini akanme­motivasi belajar siswa sehingga merekaakan terpacu untuk. memahami materipembelajaran.

Daftar PustakaArikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. jakarta: Burni Aksara.

Dahar, R. ·W. 1988. Teori-Teori Belajar.jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Stan­dar Kompetensi Mata PelajaranSains SMP dan MTs. jakarta: Dep­diknas.

Djamarah, S. B. 2000. Pendidik dan AnakDidik dalam Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning: Mem­- praktikkan Cooperative Learning di

Ruang-RuangKelas. jakarta: Gra­sindo.

Novianti, E. 2001. "Strategi jigsaw se­bagai Model· Pembelajaran .. Ko­operatif dalam Upaya Optimali­sasi Pembelajaran Fisika PokokBahasan Usaha dan Energi· padaSiswa SLTP PIRI I YogyakartaKelas I Cawu III". Laporan Pene­litian. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Nurkancana, W. 1986. Evaluasi Pendidik­an.Surabaya: PPNSumartana.

Roger, T. dan David W. Johnson. (tt).Cooperative Learning. http://­edtech.kennesaw.edu/intech/cooperativelearning.htm.

Sastrawijaya, T. 1988. Proses BelajarMengajar Kimia. jakarta: Depdik­bud.

Silberman, M. L. 2004. Active Learning:101· Cara Belajar Siswa Aktif.Bandung: Nusamedia.

Singer, K. 1991. Membina·Hasrat Belajardi Sekolah.Bandung: RemadjaKarya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktoryang .. Mempengaruhinya. jakarta:Rineka Cipta.

Cakrawala Pendidikan, Juni2008,Th.XXVII, .No. 2

Page 12: KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ...

Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning;Theory, Research, and Practice.Boston: Allyn and Bacon.

Sudjana, N. 1996. Cara Belajar SiswaAktif dalam Proses Belajar Meng­ajar. Bandung: Sinar Baru Alge­sindo.

163

Sukardjo. 2002. Penilaian Hasil BelajarKimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sutiman dan Rohaeti, E. 2004. TeknologiPembelajaran Kimia. Yogyakarta:FMIPA UNY.

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran.Jakarta: Grasindo.

Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD