7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu penggunaan jam belajar di luar sekolah, pendampingan belajar orangtua, dan prestasi belajar siswa 2.1.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah akan dibahas mengenai pengertian pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan ketrampilan memanfaatkan jam belajar di luar sekolah. 2.1.1.1 Pengertian Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:711) mendefinisikan pengertian pemanfaatan adalah proses; cara; perbuatan memanfaatkan. Menurut The Liang Gie (1983:61-66) pemanfaatan jam belajar adalah suatu pengelompokan atau pejatahan waktu. Itu berarti bahwa pemanfaatan jam belajar bagi siswa digunakan untuk keperluan belajar, melatih diri siswa dalam kebiasaan memanfaatkan waktu dalam keteraturan belajar. Untuk memiliki keteraturan belajar, siswa harus membuat rencana kerja beserta waktunya yang sering disebut dengan membuat jadwal. Pengelompokan waktu yang sangat sederhana dapat dilakukan berdasarkan waktu harian. Selanjutnya, The Liang Gie (2000:74) mengelompokkan waktu rata-rata setiap hari yang dimiliki oleh seorang siswa sebagai berikut : 8 jam untuk tidur, 3 jam untuk pemeliharaan diri, 2 jam untuk keperluan pribadi dan urusan kemasyarakatan, serta 11 jam sebagai sisa khusus untuk belajar. Dari pengelompokan waktu yang digunakan untuk belajar pada saat jam sekolah sebanyak 7 jam dan sisanya 4 jam digunakan untuk belajar di luar jam sekolah atau di rumah. Sawitri (dalam Kase, 2005:10) berpendapat bahwa teknik belajar dengan sistem kebut semalam sudah tidak tepat lagi bagi seorang siswa dalam mempelajari berbagai mata pelajaran. Al-Falasany (1985:104) mengemukakan bahwa belajar semalam suntuk adalah belajar mati-matian untuk memenuhi dan memadatkan kepalanya dengan berbagai macam mata pelajaran dalam waktu yang pendek dan mendesak.
14
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu
penggunaan jam belajar di luar sekolah, pendampingan belajar orangtua, dan
prestasi belajar siswa
2.1.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah akan dibahas mengenai
pengertian pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan ketrampilan memanfaatkan
jam belajar di luar sekolah.
2.1.1.1 Pengertian Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:711) mendefinisikan pengertian
pemanfaatan adalah proses; cara; perbuatan memanfaatkan. Menurut The Liang Gie
(1983:61-66) pemanfaatan jam belajar adalah suatu pengelompokan atau pejatahan
waktu. Itu berarti bahwa pemanfaatan jam belajar bagi siswa digunakan untuk
keperluan belajar, melatih diri siswa dalam kebiasaan memanfaatkan waktu dalam
keteraturan belajar. Untuk memiliki keteraturan belajar, siswa harus membuat rencana
kerja beserta waktunya yang sering disebut dengan membuat jadwal. Pengelompokan
waktu yang sangat sederhana dapat dilakukan berdasarkan waktu harian. Selanjutnya,
The Liang Gie (2000:74) mengelompokkan waktu rata-rata setiap hari yang dimiliki
oleh seorang siswa sebagai berikut : 8 jam untuk tidur, 3 jam untuk pemeliharaan diri,
2 jam untuk keperluan pribadi dan urusan kemasyarakatan, serta 11 jam sebagai sisa
khusus untuk belajar. Dari pengelompokan waktu yang digunakan untuk belajar pada
saat jam sekolah sebanyak 7 jam dan sisanya 4 jam digunakan untuk belajar di luar
jam sekolah atau di rumah.
Sawitri (dalam Kase, 2005:10) berpendapat bahwa teknik belajar dengan sistem
kebut semalam sudah tidak tepat lagi bagi seorang siswa dalam mempelajari berbagai
mata pelajaran. Al-Falasany (1985:104) mengemukakan bahwa belajar semalam
suntuk adalah belajar mati-matian untuk memenuhi dan memadatkan kepalanya
dengan berbagai macam mata pelajaran dalam waktu yang pendek dan mendesak.
8
Usaha semacam ini biasanya dilakukan oleh anak yang relatif malas. Untuk
menguasai materi pelajaran, siswa harus memanfaatkan waktu belajar di rumah dalam
kisaran 3-4 jam setiap hari. Waktu belajar itu digunakan untuk mengulang pelajaran,
melengkapi, dan menyempurnakan materi pelajaran yang diberikan guru di kelas
dengan bahan-bahan dari literature yang dianjurkan guru. Dilihat dari jumlah jam yang
ditetapkan sepertinya terasa terlampau lama, namun bila dicermati dengan jumlah jam
dalam satu hari sebanyak 24 jam, maka akan diperoleh rincian pemanfaatan waktu
yaitu; 7-8 jam diperlukan untuk tidur demi kebugaran fisik, sisa waktu 16 jam
pemanfaatannya : 6-8 jam dihabiskan di sekolah, 2-3 jam untuk mandi, makan, dan
santai sepulang dari sekolah, sehingga masih tersisa 1-2 jam untuk membaca Koran,
menonton TV, sehingga dapat disimpulkan bahwa kewajiban belajar selama 3-4 jam
bukanlah hal yang berat untuk dijalani.
Sedangkan pandangan tradisional (dalam Kase, 2005:10) menyatakan bahwa
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam sekolah
untuk dapat menambah pengetahuan siswa dalam mendukung jam belajar di sekolah
guna mendukung pencapaian prestasi belajar yang baik. Dari pengertian tersebut
diketahui bahwa belajar tidak hanya dapat dilakukan oleh siswa semata-mata hanya
pada jam sekolah, tetapi juga di luar jam sekolah. Siswa yang memanfaatkan waktu di
luar jam sekolah dilakukan untuk belajar, pemahaman akan hal-hal yang telah
dipelajari di sekolah, waktu di sekolah kurang dari yang diinginkan oleh siswa dalam
mempelajari suatu pengetahuan. Dari pendapat beberapa ahli di atas, penulis setuju
dengan pandangan tradisional bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah
suatu proses aktif di luar jam sekolah untuk menambah pengetahuan anak dalam
mendukung jam belajar aktif di sekolah dan pencapaian prestasi belajar. Bila siswa
dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah untuk belajar, menyelesaikan tugas-
tugas sekolah dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi pendidikan bagi siswa,
meningkatkan pengetahuan bagi warga, dan dapat pula meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM).
9
2.1.1.2 Ketrampilan Memanfaatkan Jam Belajar di Luar Sekolah
Menurut The Liang Gie (2000:71) ketrampilan memanfaatkan jam belajar harus
dikembangkan untuk keperluan belajar bagi siswa dan diterapkan selama belajar.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh yaitu :
1. Memahami hal ikhwal tentang waktu
2. Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga
3. Mengatur penggunaan waktu
4. Melakukan pengelompokan dan penjatahan waktu untuk belajar
Dari pendapat The Liang Gie, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa perlu
mengerti betul mengenai apa yang akan dikelola, terutama waktu, melatih diri sendiri
untuk kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga tanpa kecenderungan untuk
menunda, tentang apa yang harus dikerjakan pada saat-saat tertentu atau pelajaran
yang harus dipelajari serta pembuatan rencana belajar, yang bukan sekedar rencana
tetapi harus benar-benar dilaksanakan.
Menurut Djamarah (http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/09/perbuatan-dan-hasil-
belajar/), dalam belajar terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar prestasi belajar
dapat dicapai dengan baik, yaitu: (1) belajar dengan teratur; (2) disiplin; (3)
konsentrasi; (4) pengaturan waktu. Seorang siswa tidak bisa menghindarkan diri dari
masalah waktu. Sebagai seorang siswa harus pandai mengatur waktu. Dalam satu
hari terdapat 24 jam sehari semalam. Dalam waktu 24 jam tersebut seorang siswa
harus dapat mengatur waktu tersebut. Kapan ia harus belajar di sekolah, belajar di
rumah, mengerjakan PR/ Tugas, membantu orangtua, bermain, mengikuti kursus/ les,
mengaji, dan lain-lain.
Pengaturan waktu juga menjadi persoalan bagi siswa. Di atas kertas seorang
siswa dapat saja telah menyusun dan membagi waktunya, tetapi kenyataannya masih
ada siswa yang mengabaikan waktu. Akibatnya waktu yang seharusnya dimanfaatkan
terbuang dengan percuma. Waktu berlalu tanpa makna. Prestasi belajar yang diidam-
idamkan untuk dicapai hanya tinggal harapan. Sebaliknya, membuahkan hasil
kekecewaan. Oleh karena itu, betapa pentinganya bagi siswa membagi waktu
belajarnya dengan membuat jadwal pelajaran dan jadwal belajar. Berdasarkan waktu
yang tersedia untuk belajar sendiri ini, para siswa dapat mengatur jadwal belajar di