8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Atletik Atletik yang terdiri dari jalan, lari, lompat dan lempar dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua usianya dan disebut juga sebagai ibu atau induk dari semua cabang olahraga (mother of sport). Alasan nya karena gerakan atletik sudah tercermin dalam kehidupan manusia purba, mengingat jalan, lari, lompat dan lempar secara tidak sadar sudah di lakukan dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan hidupnya, bahkan mereka menggunakannya untuk menyelamatkan diri dari gangguan alam sekitarnya. (Teguh Sutanto, 2016:20) Menurut Yudha (2004:1) istilah atletik berasal dari bahasa yunani yaitu atlhon atau atlhum. Kedua kata tersebut mengandung makna pertandingan, perlompatan, pergulatan atau perjuangan. Orang yang melakukan kegiatan atletik dinamakan athlete, atau dalam bahasa indonesia disebut atlet. Jadi atletik merupakan salah satu aktivitas fisik yang diperlombakan atau dipertandingkan dalam bentuk kegiatan jalan, lari, lempar dan lompat. Atletik adalah salah satu unsur pendidikan jasmani dan keehatan, juga merupakan komponen-komponen pendidikan keeluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. (Mochamad Djumidar, 2004:8)
23
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Atletik - IR) - Repository Unja
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Atletik
Atletik yang terdiri dari jalan, lari, lompat dan lempar dikatakan sebagai
cabang olahraga paling tua usianya dan disebut juga sebagai ibu atau induk dari
semua cabang olahraga (mother of sport). Alasan nya karena gerakan atletik sudah
tercermin dalam kehidupan manusia purba, mengingat jalan, lari, lompat dan
lempar secara tidak sadar sudah di lakukan dalam usaha mempertahankan dan
mengembangkan hidupnya, bahkan mereka menggunakannya untuk
menyelamatkan diri dari gangguan alam sekitarnya. (Teguh Sutanto, 2016:20)
Menurut Yudha (2004:1) istilah atletik berasal dari bahasa yunani yaitu
atlhon atau atlhum. Kedua kata tersebut mengandung makna pertandingan,
perlompatan, pergulatan atau perjuangan. Orang yang melakukan kegiatan atletik
dinamakan athlete, atau dalam bahasa indonesia disebut atlet. Jadi atletik
merupakan salah satu aktivitas fisik yang diperlombakan atau dipertandingkan
dalam bentuk kegiatan jalan, lari, lempar dan lompat.
Atletik adalah salah satu unsur pendidikan jasmani dan keehatan, juga
merupakan komponen-komponen pendidikan keeluruhan yang mengutamakan
aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani,
mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. (Mochamad
Djumidar, 2004:8)
9
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa atletik adalah
sekumpulan olahraga yang meliputi lari, jalan, lompat dan lempar yang telah
menjadi olahraga tertua dalam peradaban manusia atletik berasal dari Bahasa
yunani yaitu Athlon yang memiliki makna bertanding atau berlomba.
Atletik saat ini menjadi salah satu cabang olahraga yang cukup populer di
kalangan masyarakat indonesia. Dengan lahirnya atlet-atlet nasional saat ini
membuktikan bahwa cabang olahraga altetik cukup mendominasi perkembangan
olahraga di Indonesia.
Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya
meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya,
selain untuk sarana pendidikan juga sebagai sarana penelitian bagi para ilmuwan.
2.2 Lari 100 Meter
Lari jarak pendek adalah suatu perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan kecepatan penuh. Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang
menempuh jarak antara 50 meter sampai dengan jarak 400 m. Oleh karena itu
kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari
jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang diubah
menjadi gerakan halus lancar dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk
mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seorang pelari jarak pendek (sprinter) yang
potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut
otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali
perdetik dalam vitro dibanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan
10
kemampuan sampai 10 kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari
jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisis struktural prestasi
lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki
harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses
biomekanika, biomotor, dan energetic.
Menurut Adi Sasmita (1992: 8) mengatakan bahwa “lari jarak pendek
adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh atau maksimal
sepanjang jarak yang ditempuh.
Syarifudin dan Muhadi (1992:41), lari jarak pendek atau lari cepat (sprint)
adalah cara lari dimana atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan
semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat-cepatnya
dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai
melewati garis akhir (finish).
Dalam nomor lari sprint yaitu lari 100 meter maka start yang digunakan
adalah start jongkok (bunch start), start menengah (mesium start) dan start
panjang (long start) (Aip Syarifuddin, 1992:42).
Pada jenis lari ini, pelari dituntut untuk dapat memaksimalkan
kekuatannya karena hanya menempuh jarak yang pendek. Saat berlari, start yang
dilakukan sangat menentukan. Biasanya orang yang menjadi atlet pada cabang lari
jarak pendek akan memiliki tempo yang sangat cepat saat berlari.
Kecepatan dimaksimalkan sejak awal berlari hingga mencapai finish.
Jarak yang pendek membuat pelari harus mengeluarkan tenaga mereka. Berbeda
halnya dengan pelari jarak jauh yang justru harus menyimpan tenaga karena ada
11
jarak panjang yang harus ditempuh. Para pelari yang menekuni cabang olahraga
lari jarak pendek disebut dengan sprinter.
Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari olahraga lari
terutama untuk kesehatan tubuh jika rutin dilakukan, diantaranya adalah
menyehatkan jantung dan pembuluh darah serta meningkatkan kapasitas paru-
paru. Kemudian olahraga lari juga tentunya dapat menjaga kebugaran tubuh dan
menyehatkan sekaligus menguatkan tulang dan juga persendian. Selain itu, rajin
berlari juga dapat melatih kecepatan berpikir serta membuat kualitas tidur menjadi
lebih baik sehingga tidur akan terasa semakin nyaman dan nyenyak.
2.2.1 Teknik lari jarak pendek
Start Jongkok
a. Pada saat aba-aba “bersedia”
Berdiri tegak kira-kira 3 langkah di belakang garis start.
Pada aba-aba “bersedia” maju kedepan dan meletakan kaki depan
dibelakang garis start jaraknya sama dengan panjang tungkai bawah.
Letakan lutut tungkai belakang sejajar dengan ujung jari-jari kaki
depan.
Letakan kedua tangan di belakang garis start selebar bahu dengan
ibu jari berhadapan dan jari-jari lainnya menghadap keluar.
Pada sikap “bersedia” ini kedua lengan sejajar dari bahu ke bawah
jika di lihat dari depan.
Lengan tegak lurus dari bahu kebawah, bila dilihat dari samping
berat badan terbagi pada lengan dan kaki.
12
Pandangan kedepan sejauh lebih kurang dua jengkla dari garis start
dengan leher tidak tegang.
Gambar 2.1 Gerakan Lari Aba-aba Bersedia
(Sumber: Harald Muller&Wolfgang (2000 : 17) diakses pada tanggal
29/12/2019)
b. Pada aba – aba “siap” (set)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
Angkat pinggul lebih tinggi sedikit dari garis pundak.
Posisi lutut kaki depan membuat sudut 90 derajat sedangkan untuk
tungkai belakang Antara 110 derajat sampai dengan 120 derajat.
Pandangan beralih dari dua jengkal ke satu jengkal mendekat garis
start denagn leher tetap rileks, tidak tegang.
Pundak di dorong sedikit kedepan sehingga berat badan bergeser