33 BAB II KRONOLOGI OPERASI REDWING DAN PERKEMBANGAN MILLITER AMERIKA SERIKAT DI AFGHANISTAN Dalam bab ini penulis akan menjabarkan mengenai kronologi terbentuknya operasi redwing yang dilakukan oleh team 10 hingga berujung pada film Lone Survivor. Film Lone Survivor merupakan film perang yang diadopsi dari kisah nyata dari novel yang ditulis oleh Marcus Lutther. Lone Survivor merupakan film yang menceritakan tentang kegagalan misi dari Operasi Redwing yang dilakukan oleh team 10 dimana Operasi Redwing adalah misi untuk membunuh komandan perang taliban yaitu Ahmad Shah yang telah melakukan pembunuhan marinir di Afghanistan timur 8 . Namun Operasi Redwing ini tidak lahir begitu saja mengingat Amerika memiliki pasukan perang dan markas-markas milliter di Afghanistan sebelum operasi RedWing ini dilakukan. Intervensi yang dilakukan Amerika Serikat ini diawali dengan tragedi WTC yang terjadi pada 9 september 2001 hingga pada berujung pada intervensi Amerika Serikat di Afghanistan. Kronologi inilah yang akan dibahas oleh penulis untuk menjelaskan keterkaitan Amerika Serikat dan alasan Amerika Serikat untuk melakukan intervensi terhadap Afghanistan hingga lahirnya film Lone Survivor. 8 Dwight Jon Zimmerman and John D. Gresham, One of the worst Day in U.S Special Operation History http://www.thehistoryreader.com/contemporary-history/june-28-2005-one-worst-days-u-s- special-operations-history-2/ , diakses pada 18 mei 2018, pukul 21:00
19
Embed
BAB II - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/45765/3/BAB II.pdf · isu terorisme. Hingga pada taun 2004 Taliban melakukan serangan balasan dengan menggerakan bom bunuh diri sejumlah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
33
BAB II
KRONOLOGI OPERASI REDWING DAN PERKEMBANGAN MILLITER
AMERIKA SERIKAT DI AFGHANISTAN
Dalam bab ini penulis akan menjabarkan mengenai kronologi terbentuknya
operasi redwing yang dilakukan oleh team 10 hingga berujung pada film Lone
Survivor. Film Lone Survivor merupakan film perang yang diadopsi dari kisah nyata
dari novel yang ditulis oleh Marcus Lutther. Lone Survivor merupakan film yang
menceritakan tentang kegagalan misi dari Operasi Redwing yang dilakukan oleh team
10 dimana Operasi Redwing adalah misi untuk membunuh komandan perang taliban
yaitu Ahmad Shah yang telah melakukan pembunuhan marinir di Afghanistan timur
8. Namun Operasi Redwing ini tidak lahir begitu saja mengingat Amerika
memiliki pasukan perang dan markas-markas milliter di Afghanistan sebelum operasi
RedWing ini dilakukan. Intervensi yang dilakukan Amerika Serikat ini diawali
dengan tragedi WTC yang terjadi pada 9 september 2001 hingga pada berujung pada
intervensi Amerika Serikat di Afghanistan. Kronologi inilah yang akan dibahas oleh
penulis untuk menjelaskan keterkaitan Amerika Serikat dan alasan Amerika Serikat
untuk melakukan intervensi terhadap Afghanistan hingga lahirnya film Lone Survivor.
8 Dwight Jon Zimmerman and John D. Gresham, One of the worst Day in U.S Special Operation
History http://www.thehistoryreader.com/contemporary-history/june-28-2005-one-worst-days-u-s-
special-operations-history-2/ , diakses pada 18 mei 2018, pukul 21:00
Alasan Amerika dalam melakukan penyerangan ini adalah pemerintah
Afghanistan (rezim Taliban) menolak untuk bekerjasama dan menyerahkan
bin Laden, sehingga dianggap bersekutu dengan teroris. Kebijakan Gedung
Putih ini tercermin dalam pernyataan Bush yang terkenal, either you are with
us, or against us.
Dalam pidatonya Bush mengunkapkan 4 alasan utama mengapa harus
melakukan penyerangan ke Afghanistan 11
1. Chapter VI United Nation Charter (Resolution Dewan
Keamanan PBB No.1368)
2. Invervention by Invitatiom
3. Humanitarian Intervention
4. Self Defence
Pertama pada resolusi dewan keamanan PBB no.1368 Chapter VI
disebutkan bahwa PBB memperbolehkan suatu negara untuk mengambil
tindakan yang perlu terhadap sebuah negeri atau golongan yang melakukan
maupun melindungi terorisme, dalam kasus ini Afghanistan dianggap sebagai
ancaman bagi dunia internasional mengingat tragedi WTC yang pernah terjadi
sedangkan isi dari resolusi tersebut adalah.
“Calls those state to work together urgently to bring to justice
theperpetrators, organizers and sponsor of these terrorist attacks and stresses
that those responsible for aiding, supporting or harbouring therperpetrators,
11
Bill Bowring, The Deradation of International Legal Order? :The Rehabilitatiion of Law and The Possibility of Pilitics, Routdge : London, 2008, halaman 57.
36
organizers and sponsors of these acts will be heldaccountable” (Mengajak
negara-negara tersebut bekerjasama secepatnya untuk menegakkan keadilan
bagi pelaku, penggerak dan pendukung dari penyerangan-penyerangan teroris
ini dan menekankan bahwa hal-hal tersebut harus dipertanggungjawabkan
bagi pertolongan, bantuan atau penyembunyian pelaku-pelaku, penggerak-
penggerak dan pendukung -pendukung dari tindakan ini akan
dipertanggungjawabkan) 12
Resolusi ini yang menjadi salah satu landasan Amerika melakukan
intervensi milliter di Afghanistan, terkait dengan usaha-usaha Amerika
sebagai polisi dunia dalam menangani isu terorisme. Afghanistan dianggap
sebagai pendukung dari tindak terorisme yang terjadi pada 11 september 2001,
karena penolakan kerjasama diplomatik Amerika serikat oleh Afghanistan
dalam menemukan keberadaan Osama bin Laden yang dianggap sebagai otak
kriminal mengenai tragedi 11 september.
Point kedua adalah Intervention by invitation, yaitu serangan yang
dilakukan Amerika Serikat merupakan undangan dari Afghanistan terhadap
Amerika Serikat. mengingat isu pengejaran Bin Laden yang disinyalir sedang
bersembunyi di Afghanistan dianggap telah berkerjasama dengan pemerintah
Afganistan dikarenakan sesuai dengan poin pertama dimana pemerintah
Afghanistan menolak untuk berkerjama dengan Amerika dalam menyerahkan
bin laden, hal ini menjadikan Amerika Serikat untuk harus melakukan
intervensi terhadap Afghanistan. Serangan teror yang dilakukan oleh Al-
Qaeda terhadadap WTC dianggap sebagi sebuah undangan atau invitation,
12
ibid
37
yang menggerakan Amerika Serikat untuk melakukan intervenensi dan invasi
terhadap Afghanistan.
Point ketiga Humanitarian Intervention, yaitu upaya untuk mencegah
atau menghentikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dengan kekuatan-
kekuatan tertentu (diplomatik dan militer) di suatu negara, baik dengan atau
tanpa persetujuan negara yang sedang mengalami konflik internal.
Humanitarian intervention merupakan bentuk tanggung jawab masyarakat
internasional melalui PBB untuk mencegah atau menghentikan pelanggaran
HAM di suatu negara. Selain menggunakan pendekatan diplomatik,
humanitarian intervention bisa juga dilakukan menggunakan kekuatan militer.
Sedangkan dalam kasus pelanggaran HAM dan teror yang telah dilakukan
oleh Osama bin Laden antara lain pengeboman kantor kedutaan besar
Amerika di Tanzania dan Kenya, yang menyebabkan 224 orang meninggal
dunia dan 5000 orang lainnya mengalami luka dan peristiwa teror WTC
Amerika Serikat mengambil tindakan menggunakan kekuatan milliter
mengingat usaha diplomatik yang dilakukan terhadap Afghanistan telah gagal
dilakukan.
Point berikutnya adalah adalah Self Defence, yaitu pergerakan yang
dilakukan oleh Amerika Serikat dianggap sebagai Self Defence yaitu
pertahanan diri dalam mengatasi kasus terorisme yang tengah terjadi,
sehingga dengan mengintervensi Afghanistan yang dianggap sebagai tempat
persembunyian Al-Qaedah merupakan upaya pertahanan diri Amerika Serikat
38
dalam memerangi terorisme. Selain itu bin laden sendiri dianggap mempunyai
pengaruh yang besar terhadap dunia internasional dengan ideologinya, yang
dianggap menjadi ancaman bagi dunia internasional
Namun dalam pengaplikasianya sebenarnya tindakan Amerika Serikat
bertentangan dengan Resolusi PBB 1938, yang menyatakan bahwa “PBB
meminta semua negara bekerjasama sungguh-sungguh untuk mengadili
pelaku kejahatan”,namun disisi lain ada yang mengatakan bahwa tindakan
Amerika Serikat untuk bersikap unilateral itu terjustifikasi dalam Statuta
Mahmakah Internasional pasal 34 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Hanya
Amerika Serikat yang boleh terlibat untuk menyelesaikan masalah dunia
diluar peradilan seperti terhadap Afghanistan”13
. Kebijakan ini menjadi tidak
sesuai dengan pernyataan Bush yang menggungkapkan jika terorisme adalah
musuh bersama namun hanya Amerika Serikat yang boleh terlibat dalam
menyelesaikan masalah Afghanistan, hal ini tentu saja menjadi ironis dan
memberi kesan ada kepentingan tersendiri dibalik intervensi Amerika Serikat.
Berlanjut satu bulan kedepan setelah kebijakan tersebut dikeluarkan
tepatnya pada tanggal 7 Oktober 2001 Amerika Serikat melancarkan serangan
pertamanya ke Afghanistan, baik melalui serangan udara maupun serangan
darat dengan menggunakan pesawat-pesawat pebom seperti B-1, B-2 dan B-
52, pesawat-pesawat tempur berbasis kapal induk seperti F-14 dan F/A 18,
13
Mohammad Shoelhi, Demi Harga Diri Mereka Melawan Amerika, ( Jakarta: PT Pustaka Cidesindo,2003), halaman 152
39
dan rudal jelajah Tomahawk yang diluncurkan dari kapal dan kapal selam
Amerika dan Inggris.14
Pengejaran kelompok Al-Qaedah yang berlanjut diAfghanistan oleh
Amerika Serikat dengan menggunakan serangan dan darat, berdasarkan
kebijakan Operation Eduring Freedom. Operation Enduring Freedom yang
dilakukan oleh Amerika Serikat lahir berdasarkan 4 kebijakan diatas yang
dikeluarkan oleh presiden Bush terkait serangan yang dikeluarkan oleh
Afghanistan, hal ini dianggap sebagi bentuk Self Defece, yang dilakukan
Amerika serikat terhadap kelompok Terorisme Al-Qaedah di Afghanistan
akibat tragedi WTC. Osama dituduh terlibat dalam peristiwa 11 September
2001 dan memimpin jaringan AI-Qaeda dan diperkirakan bermukim di
Afganistan dan didukung oleh rejim Taliban. Amerika Serikat telah meminta
pada pemerintahan Taliban untuk menyerahkan Osama bin Laden ke Amerika
Serikat. Permintaan Amerika Serikat iru telah ditolak oleh Taliban, Karena
Taliban berkeyakinan bahwa Osama tidak terlibat dalam tragedi 11 September
tersebut. Taliban meminta pada Amerika Serikat bukti akan keterlibatan
Osama.
Penolakan pemerintah Taliban untuk menyerahkan Osama untuk
diadili di Amerika Serikat, telah mendorong pemerintah Amerika Serikat
untuk menyerang Afganistan pada tanggal 7 Oktober 2001. Dalam konteks ini
14
Dina Susanti dan Farah Monika, Peran AS dalam Transisi Rezim di Negara Lain: Studi Kasus Afganistan, Global Jurnal Politik Internasional Vol. 7 No. 2 , Mei 2005, hlm. 49
40
Taliban dianggap sebagi salah satu bentuk aliansi dari Al-Qaeeda sedangkan
kedua kelompok ini tentu saja berbeda. Kemunculan Taliban sendiri pertama
kali pada tahun 1994 dengan adanya perang etnis di Afghanistan yang
memperebutkan kekuasaan, Taliban sendiri berasal dari suku Pashtun yang
merupakan salah satu suku terbesar di Afghanistan. Hingga pada tahun 1996-
2001 Taliban berhasil menguasai 90% wilayah Afghanistan, serta berhasil
memerangi kemiskinan dan kasus korupsi yang ada diAfghanistan. 15
Hingga
pada tahun 2001 Afghanistan yang pemerintahanya didominasi oleh kaum
Taliban dengan menggunakan konsep negara islam dan mengalami
perpecahan semenjak adanya invasi Amerika Serikat dengan menggunakan
isu terorisme. Hingga pada taun 2004 Taliban melakukan serangan balasan
dengan menggerakan bom bunuh diri sejumlah 141 serangan hingga tahun
2006. Taliban mulai kembali melakukan serangan terang-terangan terhadap
NATO pada 6 Agustus 2011, Taliban berhasil menembak helicopter Chinook
CH-47 yang menewaskan 30 tentara AS dan 8 warga Afghanistan.16
Serangan Taliban pada tahun 2006 inilah yang menyebabkan
muculnya operasi RedWing yang dilakukan oleh Navy Seal tepatnya tim 10
untuk memburu Ahmad Shah yang diduga telah melakukan genosida,
pembunuhan terhadap warga sipil serta telah melakukan penyerangan dan
15
BBC News, Siapakah taliban? https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2009/11/091116_taliban diakses pada 18 november 2018 16
VOA News, Agustus 2011, Bulan Terbanyak tewaskan Tentara AS di Afghanistan https://www.voaindonesia.com/a/korban-jiwa-tentara-as-di-afghanistan-128870898/97645.html diakses pada 18 november 2018
membunuh marinir di Afghanistan timur. Ahmad Shah selaku komandan
senior Taliban serta menteri pertahanan Taliban diduga sebagi tangan kanan
Mullah Omar yaitu pemimin utama dan pendiri Taliban yang menjadi otak
penyerangan. Peluncuran pasukan 10 yang dipimpin oleh Marcus Luttrel
untuk memburu Ahmad Shah inilah yang kemudian diangkat menjadi film
Lone Survivor dimana kegagalan Amerika Serikat dalam memburu Ahmad
Shah, yang menewaskan seluruh anggota tim 10 dan hanya menyisakan 1
orang yang selamat yaitu Marcus Luttrel.
2.2 Keterkaitan George Bush, Milliter Amerika Serikat dan film Lone
Survivor
Operasi Redwing adalah Operasi yang dilakukan oleh Navy Seal
Amerika Serikat untuk membunuh komandan taliban yaitu Ahmad Shah
dengan secara gerilya tanpa melibatkan baku tembak mengingat kondisi
genjatan senjata yang tengah dilakukan oleh Amerika Serikat dan Taliban,
Operasi RedWing sendiri merupakan operasi dibawah tanggung jawab
Komandan Letnan Erik Kristensesen dan dipimpin oleh Letnan Michael
P.Murphy. 17
Terkait dengan kronologi peristiwa WTC, kebijakan intervensi dan
invasi George Bush, serangan balik Afganistan serta Opertation Redwing
merupakan sebuah kronologi yang awalnya dituliskan dalam sebuah novel
17
Dwight jon Zimmerman, one of worst day in U.S Special Operation History http://www.thehistoryreader.com/contemporary-history/june-28-2005-one-worst-days-u-s-special-operations-history-2/ diakses pada 19 november 2018
disisipkan oleh Peter Berg selaku sutradara film yang berkaitan dengan unsur
politik, HAM serta diskriminasi.
Pendapat lain mengenai subyektifitas dalam film muncul dari David
Sirota, David Sirota berpendapat bahwa dalam pembuatan film Hollywood
tedapat campur tangan pemerintah karena adanya campur tangan pentagon
dalam pembuatan film hingga pengubahan script yang ada.
“The Pentagon directly influences Hollywood in some cases, scripts
are literally line edited by the military.” 20
Dalam beberapa kasus pembuatan film Hollywood Pentagon ikut
ambil bagian dalam atau mengarahkan film bahkan hingga mengedit script
yang ada. Hal ini menjadi sebuah propaganda mengingat pemerintah telah ikut
ambil bagian dalam pembuatan film yang notabenya merupakan film perang
dan mencantumkan nama-nama pemerintahan.
Selain itu dalam pembuatanan film tentu saja tidak terlepas dari
jumlah anggaran yang dikeluarkan maka kerjasama Hollywood dengan
Pentagon dalam memproduksi film tentu saja menjadi strategi untuk
memperhemat biaya produksi film.
20
David Sirota, 25 years later ”how top gun” made America love war, https://www.washingtonpost.com/opinions/25-years-later-remembering-how-top-gun-changed-americas-feelings-about-war/2011/08/15/gIQAU6qJgJ_story.html?noredirect=on&utm_term=.92f13491e61d diakses pada 19 november 2018