Top Banner
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Kecamatan Serpong 2.1.1 Profil Wilayah Serpong adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Serpong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Tangerang dengan luas 2.404 Ha . Batas wilayah kecamatan Serpong : Utara Selatan Barat Timur : Kecamatan Serpong Utara : Kecamatan Setu : Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan : Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Pondok Aren Kecamatan Serpong memiliki 9 Kelurahan yaitu Kelurahan Buaran, Kelurahan Ciater, Kelurahan Cilenggang, Kelurahan Lengkong Gudang, Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kelurahan Lengkong Wetan, Kelurahan Rawa Buntu, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, dan Kelurahan Serpong. 33
28

BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Jul 22, 2019

Download

Documents

hoangkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Kecamatan Serpong

2.1.1 Profil Wilayah

Serpong adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten, Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom,

Serpong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Tangerang dengan luas

2.404 Ha .

Batas wilayah kecamatan Serpong :

Utara

Selatan

Barat

Timur

: Kecamatan Serpong Utara

: Kecamatan Setu

: Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan

: Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Pondok Aren

Kecamatan Serpong memiliki 9 Kelurahan yaitu Kelurahan Buaran, Kelurahan

Ciater, Kelurahan Cilenggang, Kelurahan Lengkong Gudang, Kelurahan

Lengkong Gudang Timur, Kelurahan Lengkong Wetan, Kelurahan Rawa Buntu,

Kelurahan Rawa Mekar Jaya, dan Kelurahan Serpong.

33

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

2.1.1 Kependudukan

Penduduk di Kecamatan Serpong pada tahun 2016 terdiri dari 110.705

jiwa. Dengan rincian 56.137 jiwa penduduk laki-laki dan 54.568 jiwa penduduk

perempuan.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Kecamatan Serpong Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016.

No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Buaran 6.554 6.186 12.740

2 Ciater 9.452 9.164 18.616

3 Cilenggang 3.807 3.777 7.584

4 Lengkong Gudang 4.133 3.883 8.016

5 Lengkong Gudang Timur 4.051 4.061 8.112

6 Lengkong Wetan 3.759 3.579 7.338

7 Rawa Buntu 9.711 9.723 19.434

8 Rawa Mekar Jaya 6.674 6.601 13.275

9 Serpong 7.996 7.594 15.590

Jumlah 56.137 54.568 110.705

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Tabel 2.1 dapat diketahi bahwa penduduk terbanyak atau

tingkat kepadatan terbesar berada di Kelurahan Rawa Buntu yaitu sebesar 19.434

jiwa.

2.1.2 Pendidikan

Pendidikan di Kecamatan Serpong sudah cukup baik karena sudah

tersedia fasilitas pendidikan mulai dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA, dan

Perguruan Tinggi. Karena letak Kecamatan Serpong yang berada di tengah Kota

34

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Tangerang Selatan maka sarana pendidikan yang berada di Kecamatan Serpong

banyak diminati masyarakat sekitar, bahkan sampai masyarakat yang berada di

Kecamatan lain. Misalkan Universitas Swiss German (Swiss German University)

EduTown BSDCity, Kav II.1, Bumi Serpong Damai.

2.1.3 Agama

Seperti kehidupan ,asyarakat pada umumnya, yang memiliki agama

sebagagai pedoman hidup, begitu pula di Kecamatan Serpong yang terdiri dari

bermacam-macam pemeluk agama. Di Kecamatan Serpong ini terdiri dari

beberapa agama antara lain islam, kristen, katolik, hindu, dan budha. Sesuai data

pada tabel 2.3 sebagai berikut :

Tabel 2.3

Pemeluk Agama Kecamatan Serpong

No Agama Jumlah

1 Islam 79.601

2 Kristen 9.391

3 Katolik 6.967

4 Hindu 6.297

5 Budha 6.547

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan

Dari tabel 2.3 dapat diketahui bahwa penduduk di Kecamatan Serpong

masih dominan pemelk agama islam atau muslim dengan jumlah pemeluk

terbanyak yaitu 79.601 pemeluk.

35

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan

2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan

Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik

koordinat 106'38' - 106'47’ Bujur Timur dan 06'13'30' - 06'22'30' Lintang Selatan.

Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali

Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah

barat. Letak geografis Tangerang Selatan yang berbatasan dengan Provinsi DKI

Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang

Selatan sebagai salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarta, selain itu juga

sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan DKI Jakarta. Selain

itu, Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan

Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat

2.2.2 Luas Wilayah dan administrasi Kota Tangerang Selatan

Luas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah 373,70 km2. Secara

administratif Kota Tangerang Selatan terdiri atas 7 kecamatan, yang dibagi lagi

atas 49 kelurahan dan 5 desa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun

2008, Tangerang Selatan terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan:

1. Serpong dengan luas 2.404 Ha

2. Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha

3. Ciputat dengan luas 1.838 Ha

36

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

4. Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha

5. Pondok Aren dengan luas 2.988

Gambar 2.1

Peta Penggunaan Lahan Kota Tangerang Selatan Tahun 2010

Penggunaan lahan Kota Tangerang Selatan untuk perumahan sebesar 9.941

Ha atau 67.54%, kebun campuran/sawah sebesar 2.794 Ha atau 18.99% dan tanah

terbuka sebesar 0.89 Ha atau sebesar 5.5%. Penggunaan lahan lain dibawah 5%

kawasan industri, pasir/galian serta situ/danau. Berdasarkan peta tersebut dapat

dilihat bahwa penggunaan lahan paling banyak adalah untuk perumahan.

2.2.3 Penduduk

Berdasarkan Sensus Penduduk 2016, hasil sementara jumlah penduduk

Kota Tangerang Selatan 1.303.569 jiwa dengan jumlah pria 658.701 dan wanita

644.868 jiwa. Sebaran penduduk tertinggi di kecamatan Pondok Aren sebesar

37

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

23.56%, kecamatan Pamulang 22.13%, kecamatan Ciputat 15.03% sedangkan

kecamatan lainnya dibawah 15%.

Kecamatan Setu dan kecamatan Serpong Utara merupakan 2 (dua)

kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit sebesar 64.985 jiwa dan

126.291 jiwa sedangkan kecamatan Pondok Aren memiliki penduduk terbanyaj

sebesar 307.154 jiwa.

Kepadatan penduduk rata-rata Kota Tangerang Selatan sebesar 8.146 jiwa

per km2, kecamatan Serpong mempunyai kepadatan tertinggi sebesar 11.165 jiwa

per km2 sedangkan kecamatan Setu mempunyai kepadatan terendah sebesar 4.163

jiwa per km2. Gambaran umum kependudukan Kota Tangerang Selatan disajikan

dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3

Kependudukan Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan

(Jiwa) (km2) (Jiwa)

Setu 64.985 15.61 4.163

Ciputat Timur 137.398 24.87 5.525

Pamulang 288.511 27.66 10.431

Ciputat 195.900 18.54 10.566

Serpong 183.330 16.42 11.165

Pondok Aren 307.154 28.83 10.654

Serpong Utara 126.291 18.85 6.700

Jumlah 1.303.569 147.19 8.146

Sumber: BPS, Kota Tangerang Selatan, 2016

38

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Kepadatan penduduk tinggi di Kota Tangerang Selatan disebabkan

peningkatan jumlah dari waktu ke waktu selain peningkatan secara alami dan

faktor daya tarik wilayah yang berdampak migrasi penduduk Kota DKI Jakarta.

2.2.4 Topografi

Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran

rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-

rata 0 – 3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan

garis besar terbagi dari 2 (dua) bagian, yaitu :

Kemiringan antara 0 – 3% meliputi Kecamatan Ciputat,

Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan

Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.

Kemiringan antara 3 – 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren

dan Kecamatan Setu.

2.2.5 Perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik

Tabel 2.4

Perubahan Peningkatan Status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik

Di Kota Tangerang Selatan

Tahun Jumah Perubahan Jumlah Luas (m2)

(1) (2) (3)

2014 53 182.981

2015 76 257.153

2016 82 278.692 Sumber Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan, 2017

39

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Berdasarkan Tabel 2.4 Perubahan Hak Atas Tanah dari Hak Guna

Bangunan menjadi Hak Milik di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2014 sampai

dengan tahun 2016 mengalami peningkatan secara signifikan.

2.2.6 Iklim

Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I

Tangerang pada tahun 2010, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara,

kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan

angin. Temperatur udara berada disekitar 23,4 °C – 34,2 °C dengan temperatur

udara minimum berada di bulan Oktober sebesar 23,4 °C dan temperatur udara

maksimum di bulan Februari yaitu sebesar 34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara

adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 264,4 mm, sedangkan rata-rata curah

hujan dalam setahun adalah 154,9 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember

dengan hari hujan sebanyak 19 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun

adalah 4,9 Km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 Km/jam.

2.2.7 Geologi

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa

kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara

40

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat

Timur. Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium,

yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Jenis

batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan atau workability yang baik

sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah

Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan.

Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan

berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum

cocok untuk pertanian/perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya

makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat

non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan

Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk

wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.

2.3 Gambaran Umum Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan

2.3.1 Letak Gedung Kantor

Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang Selatan merupakan

pemekaran dari BPN Kabupaten Tangerang yang berdiri berdasarkan Peraturan

Kepala Badan Noomor 4 tahun 2014 tanggal 16 Mei 2014. Setelah

6 tahun berdiri Kota Tangerang Selatan baru Badan Pertanahan Nasional Kota

Tangerang Selatan berdiri. Sedangkan kegiatan pelayanan baru berjalan tanggal

15 September 2014 dengan alamat Ruko Golden Road Blok C.27 No 59-61 BSD

Tangerang Selatan. Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang Selatan dipimpin

oleh Kepala Kantor yang bernama Bapak H. Alen Saputra SH, M.Kn. Disamping

41

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

sebagai Kepala Kantor Beliau juga sebagai Bapak Pembangunan di Kantor

Pertanahan, sebelumnya beliau bertugas di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten

Serang.

2.3.2 Visi-misi, dan Strategi di Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan

VISI:

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem

kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia. MISI:

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru

kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan,

serta pemantapan ketahanan pangan.

2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan

bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi

berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan

penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak

melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.

42

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia

dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang

terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.

5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan

aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

STRATEGI :

1. Legalisasi asset

Legalisasi asset dilakukan dengan penerbitan sertipikat atau memberikan

kepastian hukum hak atas tanah. Legalisasi asset tanah akan memberikan

jaminan hukum dan jaminan rasa aman atas penguasaan dan pemilikan

tanah bagi masyarakat.

2. Reforma Agraria (Akses Reform/Landreform plus)

Dengan adanya reform agraria memberikan peluang kepada rakyat untuk

memiliki tanah dan akses tanah tersebut.

3. Penyelesaian Sengketa

Penyelesaian Sengketa diperlukan untuk mewujudkan keharmonisan

hubungan antar masyarakat maupun rakyat dengan pemerintah dengan

menangani secara win-win solution

4. Penertiban Tanah Terlantar

Mencegah terjadinya tanah yang tidak dimanfaatkan/diusahakan oleh

pemiliknya yang pada akhirnya tanah tersebut tidak bias digunakan rakyat

5. Larasita

43

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Pengembangan akses masyaraakat pada penguasaan dan pelayanan melalui

Kantor Pertanahan bergerak.

2.3.3 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kantor Pertanahan Kota Tangerang

Selatan

1 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006, tentang Badan

Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Non Departemen yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala.

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah

di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Kantor Pertanahan

merupakan instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota

yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pertanahan

Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi,

Kantor Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala. Berdasarkan Peraturan

Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2008

Kantor Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi

Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten / Kota yang bersangkutan.

2 Tugas Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan adalah melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten / Kota

yang bersangkutan.

44

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

3 Dalam menjalankan tugasnya, Kantor Pertanahan mempunyai fungsi sebagai

berikut:

a. Penyusunan rencana, program dan pengganggaran dalam rangka

pelaksanaan tugas pertanahan ;

b. Pelayanan perijinan dan rekomendasi di bidang pertanahan;

c. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan dasar, pengukuran dan

pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik dan survei potensi

tanah ;

d. Pelaksanaan penggunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan

penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan

wilayah tertentu ;

e. Pengusulan dan pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran hak tanah,

pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah aset pemerintah ;

f. Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah

terlantar dan tanah iritis, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan

masyarakat ;

g. Penanganan konflik, sengketa dan perkara pertanahan ;

h. Pengkoordinasian pemangku kepentingan penggunaan tanah ;

i. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional

(SIMTANAS) ;

j. Pemberian penerangan dan informasi pertanahan Kepada masyarakat,

pemerintah dan swasta ;

k. Pengkoordinasian penelitian dan pengembangan ;

45

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

l. Pengkoordinasian pengembangan sumberdaya manusia pertanahan ;

m. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan

prasarana, perundang-undangan serta pelayanan pertanahan.

n. Susunan organisasi Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan

o. Kepala Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan

p. SubBagian Tata Usaha

q. Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan

r. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

s. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat

t. Seksi Sengketa, konflik dan perkara

Penjelasan :

a. Kepala Kantor Pertanahan mempunyai tugas :

(1) Memimpin Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan sesuai dengan

tugas dan fungsi Kantor Pertanahan dan membina aparatur Kantor

Pertanahan Kota Tangerang Selatan agar berdaya guna dan berhasil guna.

(2) Menentukan kebijaksanaan teknis pertanahan sesuai dengan peraturan

perundang – undangan yang berlaku.

(3) Membina dan melaksanakan kerjasama di bidang pertanahan dengan

Departemen dan Lembaga Pemerintahan lainnya baik di Pusat maupun di

Daerah.

a) Sub bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan

administrasi kepada semua satuan organisasi kantor pertanahan, serta

46

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program dan peraturan

perundang-undangan.

Dalam menyelenggarakan tugas Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a) Pengelolaan data dan informasi.

b) Penyusunan rencana program dan anggaran serta laporan akuntabilitas

kinerja pemerintah.

c) Pelaksanaan Urusan kepegawaian.

d) Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran.

e) Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana.

f) Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program.

Kepala Sub bagian Tata Usaha membawahi :

a. Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan

b. Kepala Urusan Umum dan Kepegawaian

Penjelasan :

(1) Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran serta

laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan penyiapan bahan evaluasi.

(2) Kepala Urusan Umum dan Kepegawaian

47

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan,

rumah tangga, sarana dan prasarana, koordinasi pelayanan pertanahan serta

pengelolaan data dan informasi.

b) Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan

Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan

survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan,

perapatam kerangka dasar, pengukuran batas kawasan / wilayah, pemetaan

tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi

dan pejabat penilai tanah.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan

mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan

perairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran batas wilayah / kawasan,

pemetaan tematik dan survei potensi tanah, pembinaan surveyor

berlisensi.

b) Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan /

wilayah.

c) Pengukuran perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan.

d) Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik

dan potensi tanah.

48

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

e) Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai

tanah.

f) Pemeliharaan peralatan teknis.

Kepala Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan membawahi :

a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

b. Subseksi Tematik dan Potensi tanah

Penjelasan :

1. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

Subseksi Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas menyiapkan

perapatan kerangka dasar orde 4, penempatan batas bidang tanah dan

pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, bekerjasama teknis

surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta

pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur dan

daftar – daftar lainnya di bidang pertanahan

2. Subseksi Tematik dan Potensi tanah

Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas menyiapkan survey,

pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survey

potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan

pejabat penilai tanah.

49

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

c) Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan

pembaharuan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan

penerbitan bekas tanah hak, pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas

tanah serta pembinaan Pejabat pembuat Akta Tanah (PPAT).

Dalam menyelenggarakan tugasnya, seksi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah

mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan pengaturan dan pemetaan di bidang hak tanah.

b) Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga dan tukar

menukar, saran dan pertimbangan serta melakukan kegiatan perijinan,

saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengelolaan tanah.

c) Penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi

perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan atau

pendaftaran hak.

d) Pengadministrasian atas tanah yang dikuasai dan atau milik negara,

daerah berkerjasama dengan pemerintah, termasuk tanah badan

hukum pemerintah.

e) Pendataan dan penerbitan tanah bekas tanah hak.

f) Pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan

pertanahan.

g) Pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak.

50

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

h) Pelaksanaan peralihan pembebanan hak atas tanah dan pembinaan

PPAT.

Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah membawahi :

a. Subseksi Penetapan Hak Tanah

b. Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah

c. Subseksi Pendaftaran Hak

d. Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta

Tanah

Penjelasan :

(1) Subseksi Penetapan Hak Tanah mempunyai tugas menyiapkan

pelaksanaan pemeriksaan. Saran dan pertimbangan penetapan Hak

Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai ; perpanjangan jangka

waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas tanah ;

penetapan dan rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran

uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah perorangan.

(2) Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah mempunyai tugas menyiapkan

pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai

penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pengelolaan bagi

instansi pemerintah, badan hukum pemerintah, perpanjangan jangka

waktu , pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas tanah ;

rekomendasi dan tukar menukar tanah pemerintah.

(3) Pendaftaran Hak mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan

pendaftaran hak atas tanah, pengakuan dan penegasan konversi hak -

51

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

hak lain, Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Tanah Hak

Pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya data fisik bidang tanah,

data komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar

buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah dan warkah serta daftar

lainnya di bidang pertanahan.

(4) Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah

mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan,

pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggunan dan

bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran

rumah.

d) Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah,

penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu

lanilla.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan

penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan

dan wilayah tertentu lanilla, penetapan kriteria kesesuaian pengunaan

dan pemanfaatan tanah serta penguasaan dan pemilikan tanah dalam

rangka perwujudan fungsi kawasan / zoning, penyesuaian penggunaan

dan pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan penggunaan tanah,

52

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

penataan tanah bersama untuk peremajaan kota, daerah bencana dan

daerah bekas konflik serta pemukiman kembali.

b) Penyusunan rencana persediaan, peruntukan, penggunaan dan

pemeliharaan tanah, neraca penatagunaan tanah kabupaten/kota dan

kawasan lanilla.

c) Pemeliharaan basis data penatagunaan tanah Kabupaten/Kota dan

kawasan.

d) Pemantauan dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan

dan pemanfaatan tanah pada setiap fungís kawasan / zoning dan

redistribuís tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah, pemberian tanah

obyek landreform dan pemanfaatan bersama serta penerbitan

administasi landreform.

e) Pengusulan penetapan / penegasan tanah menjadi obyek landreform.

f) Pengambilalihan dan atau penerimaan penyerahan tanah-tanah yang

terkena ketentuan landreform.

g) Penguasaan tanah-tanah obyek landreform.

h) Pemberian ijin peralihan ijin peralihan hak atas tanah pertanian dan

ijin redistribusi tanah dengan luasan tertentu.

i) Penyiapan usulan penetapan surat keputusan redistribuís tanah dan

pengeluaran tanah obyek landreform.

j) Penyiapan usulan ganti kerugian tanah obyek landreform dan

penegasan obyek konsolidasi tanah.

k) Penyediaan tanah untuk pembangunan.

53

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

l) Pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan.

m) Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan dokumentasi data

landreform.

Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan membawahi :

a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu,

b. Subseksi Landeform dan Konsolidasi Tanah

Penjelasan :

(1) Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu mempunyai

tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan,

pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana penataan kawasan,

pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah,

perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi

kawasan / zoning, penerbitan pertimbangan teknis penatagunaan

tanah, penerbitan ijin perubahan penggunaan tanah, penyusunan

neraca penatagunaan tanah, penetapan penggunaan tanah dan

pemanfaatan tanah, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah,

serta melaksanakan pengumpulan dan pengolahan dan pemeliharaan

data textual dan spasial.

(2) Subseksi landerform dan Konsolidasi Tanah mempunyai tugas

menyiapkan bahan usulan penetapan / penegasan tanah menjadi objek

landerform ; penguasaan tanah – tanah objek landerform ; pemberian

54

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

ijin peralihan hak atas tanah dan ijin redistribusi tanah luasan tertentu ;

usulan penerbitan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran

tanah dari objek landerform ; monitoring dan evaluasi redistribusi

tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah bersama dan penertiban

administrasi landerform serta fasilitas bantuan keuangan / permodalan,

teknis dan pemasaran ; usulan penegasan objek penataan tanah

bersama untuk peremajaan pemukiman kumuh, daerah bencana dan

daerah bekas konflik serta pemukiman kembali ; penyediaan tanah

dan pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan ;

pengembangan teknik dan metode ; promosi dan sosialisasi;

pengorganisasian dan pembimbingan masyarakat ; kerjasama dan

fasilitasi ; pengelolaan basis data dan informasi ; monitoring dan

evaluasi serta koordinasi pelaksanaan konsolidasi tanah.

e) Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah

negara, tanah terlantar dan tanah iritis serta pemberdayaan masyarakat.

Dalam melenggarakan tugasnya, seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara,

tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

b) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dan

kewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasi

55

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

penerapan kebijakan dan program pertanahan dan program sektoral,

pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis.

c) Pengkoordinasian dalam penyiapan rekomendasi, pembinaan,

peringatan, harmanisasi dan pensinergian kebijakan dan program

pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan

tanah terlantar dan tanah kritis.

d) Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan

rekomendasi, pembinaan, peringatan, armonizáis dan pensinergian

kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan

tanah negara, penanganan tanah terlantar dan tanah iritis.

e) Inventarisasi potensi masyarakat marginal, asistensi dan pembentukan

kelompok masyarakat, fasilitas dan peningkatan akses ke sumber

produktif.

f) Peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan

mitra verja teknis pertanahan dalam pemberdayaan masyarakat.

g) Pemanfaatan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis untuk

pembangunan.

h) Pengelolaan basis data hak atas tanah, tanah negara, tanah terlantar

dan tanah iritis serta pemberdayaan masyarakat.

i) Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan

hukum atas tanah terlantar.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan membawahi :

a. Subseksi Pengendalian Pertanahan

56

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Penjelasan :

(1) Subseksi Pengendalian Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan

pengelolaan basis data, dan melakukan inventarisasi dan identifikasi,

penyusunan saran tindak dan langkah penanganan serta menyiapkan

bahan koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam rangka

penegakan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah ; pemantauan,

evaluasi, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan program

pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan

tanah terlantar dan tanah kritis.

(2) Subseksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan

bahan inventarisasi potensi, asistensi, fasilitas dalam rangka

penguatan penguasaan, dan melaksanakan pembinaan partisipasi

masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja teknis dalam

pengelolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan

dengan pemerintah kabupaten / kota, lembaga keuangan dan dunia

usaha serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan.

f) Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara mempunyai tugas menyiapkan bahan

dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

57

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

b) Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan.

c) Penyiapan bahan dan penanganan sengketa.

Kepala Seksi Konflik, Sengketa dan Perkara membawahi :

a. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan

b. Subseksi Perkara Pertanahan

Penjelasan :

(1) Subseksi Sengketa, dan Konflik Pertanahan mempunyai tugas

menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi dan politik

terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi

pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang dan atau

badan hukum dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian

sengketa melalui mediasi, fasilitasi dan koordinasi penanganan

sengketa dan konflik.

(2) Subseksi Perkara Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan

penanganan dan penyelesaian perkara, koordinasi penanganan

perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan

hukum antara orang dan atau badan hukum dengan tanah sebagai

pelaksanaan putusan lembaga peradilan.

58

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

2.3.4 Tata Kerja

Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional. Baik Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional, maupun Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota diatur dalam

Pasal 56 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 2006 dimana disebutkan bahwa Di dalam pelaksanaan tugas

kesehariannya, semua unsur baik di lingkungan Kantor Wilayah maupun Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi baik dalam lingkungan Kantor Wilayah maupun Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota sendiri maupun dalam hubungan antar instansi pemerintahan di

daerah.

a. Setiap pemimpin suatu organisasi di lingkungan Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan wajib

melaksanakan sistem pengendalian intern di lingkungan masing-

masing yang memugkinkan terlaksananya mekanisme uji silang;

b. Setiap pemimpin suatu organisasi di lingkungan Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan bertanggungjawab

memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan

memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas

bawahan;

59

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61697/3/bab_2.pdf2.2 Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan 2.2.1 Letak Geografis Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan

c. Setiap pemimpin suatu organisasi di lingkungan Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan wajib mengikuti

dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasan masing-

masing serta menyampaikan laporan secara berkala tepat pada

waktunya.

60