54 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Aspek Geografi Dan Demografi 2.1.1 Karateristik Lokasi Dan Wilayah 2.1.1.1 Luas Dan Batas Wilayah Administrasi Sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2 yang lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai berkisar 13,6 km. Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari jumlah tersebut, terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen dengan luas wilayah sebesar 57,55 Km² dan Kecamatan Gunungpati dengan luas wilayah sebesar 54,11 Km². Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yangmerupakan wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Sementara itu wilayah kecamatan dengan mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan dengan luas wilayah 5,93 Km² dan Kecamatan Semarang Tengah dengan luas wilayah sebesar 6,14 Km².
24
Embed
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Aspek Geografi Dan Demografieprints.undip.ac.id/61641/3/BAB_2.pdf · Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berlokasi di Lantai 8 ... SE) KASI DESTINASI PARIWISATA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
54
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Aspek Geografi Dan Demografi
2.1.1 Karateristik Lokasi Dan Wilayah
2.1.1.1 Luas Dan Batas Wilayah Administrasi
Sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Kota
Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2 yang lokasinya
berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat,
Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah
timur dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai berkisar
13,6 km. Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah
Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari jumlah tersebut, terdapat 2
Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen
dengan luas wilayah sebesar 57,55 Km² dan Kecamatan Gunungpati
dengan luas wilayah sebesar 54,11 Km². Kedua Kecamatan tersebut
terletak di bagian selatan yangmerupakan wilayah perbukitan yang
sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan
perkebunan. Sementara itu wilayah kecamatan dengan mempunyai luas
terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan dengan luas wilayah 5,93
Km² dan Kecamatan Semarang Tengah dengan luas wilayah sebesar 6,14
Km².
55
Gambar 2.1
Pembagian Administratif Wilayah Kota Semarang Per Kecamatan
Sumber : RPJMD Pemerintah Kota Semarang Tahun 2016 – 2021.
2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis
Kota Semarang dilihat berdasarkan posisi astronomi berada di
antara garis 6º 50‟ – 7º 10‟ Lintang Selatan dan garis 109º 35‟ – 110º 50‟
Bujur Timur. Kota Semarang sebagai salah satu kota yang berada di garis
pantai utara pulau jawa memiliki ketinggian antara 0,75 sampai dengan
348,00 di atas permukaan laut. Pada daerah perbukitan mempunyai
ketinggian 90.56 - 348 mdpl yang diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi
di Jatingaleh dan Gombel wilayah Semarang Selatan. Tugu, Mijen, dan
Gunungpati. Untuk dataran rendah mempunyai ketinggian 0.75 mdpl.
Kota Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 Km2.
Berdasarkan pembagiannya terdiri atas 39,56 Km2 (10,59%) tanah sawah
dan 334,14 (89,41%) bukan lahan sawah. Menurut penggunaannya, luas
56
tanah sawah terbesar merupakan tanah sawah tadah hujan (53,12 %), dan
hanya sekitar 19,97 % nya saja yang dapat ditanami 2 (dua) kali. Lahan
kering sebagian besar digunakan untuk tanah pekarangan/tanah untuk
bangunan dan halaman sekitar, yaitu sebesar 42,17 % dari total lahan
bukan sawah.
Secara geografis, Kota Semarang memiliki posisi astronomis yaitu
di antara garis 6º50‟ - 7º10‟ Lintang Selatan (LS) dan garis 109º35‟ -
110º50‟ Bujur Timur. Berdasarkan posisi lokasinya, Kota Semarang
terletak pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa. Selain itu, berdasarkan
posisinya, Kota Semarang memiliki lokasi strategis sebagai koridor
pembangunan di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari empat simpul
pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan, koridor timur dan
koridor barat. Lokasi strategis Kota Semarang juga didukung dengan
keberadaan Pelabuhan Tanjung Mas, Bandar Udara Ahmad Yani,
Terminal Terboyo, Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol, yang
menguatkan peran Kota Semarang sebagai simpul aktivitas pembangunan
di Provinsi Jawa Tengah dan bagian tengah Pulau Jawa, Indonesia. Lebih
lanjut, posisi strategis Kota Semarang terlihat di gambar.
57
Gambar 2.2
Posisi Strategis Kota Semarang
Sumber : Bappeda Kota Semarang Tahun 2011.
Dalam konteks pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Kota
Semarang juga merupakan bagian dari rangkaian kawasan strategis
nasional KEDUNGSAPUR bersama dengan Kabupaten Kendal,
Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten
Grobogan. Sebagai kota metropolitan, Kota Semarang dalam
kedudukannya di kawasan strategis nasional KEDUNGSAPUR menjadi
pusat aktivitas perdagangan dan jasa, industri dan pendidikan. Fungsi
inilah yang kemudian berdampak pada perkembangan pembangunan yang
ada di Kota Semarang karena sebagaimana yang diketahui, aktivitas
perdagangan dan jasa, industri dan pendidikan menjadi aktivitas yang
paling banyak mengundang manusia untuk beraktivitas di dalamnya. Oleh
58
karenanya, Kota Semarang menjadi salah satu kota yang memiliki daya
tarik bagi penduduk pendatang untuk beraktivitas di dalamnya.
Gambar 2.3
Kepadatan Penduduk Kota Semarang
Sumber : Bappeda Kota Semarang Tahun 2015.
Selain itu, Kota Semarang juga merupakan bagian dari segitiga
pusat pertumbuhan regional JOGLOSEMAR bersama dengan Jogjakarta
dan Solo. Dalam perkembangannya, Kota Semarang berkembang sebagai
kota perdagangan dan jasa dimana perkembangan aktivitas perdagangan
(perniagaan) dan jasa menjadi tulang punggung pembangunan dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
59
Sebagai kota metropolitan yang menjadi bagian dari kawasan
strategis nasional KEDUNGSAPUR dan segitiga pusat pertumbuhan
regional JOGLOSEMAR, pertumbuhan dan perkembangan pembangunan
Kota Semarang mengarah ke arah barat, timur dan selatan. Arah
pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di Kota Semarang dapat
dilihat dari perubahan luasan lahan terbangun yang terus meningkat dari
tahun 1999 hingga 2014. Gambar 2.4 menunjukan perbandingan
perubahan luasan lahan terbangun Kota Semarang pada tahun 1999
dengan luasan lahan terbangun tahun 2014. Terlihat jelas pada Gambar 2.4
bahwa kecenderungan arah perkembangan pembangunan Kota Semarang
mengarah ke arah barat, timur dan selatan.
Gambar 2.4
Perubahan Lahan Terbangun Kota Semarang
Sumber : Bappeda Kota Semarang 2015
60
Perkembangan pembangunan Kota Semarang yang mengarah ke
barat, selatan dan timur juga salah satunya dipengaruhi posisi strategis
Kota Semarang yang berada di tengah-tengah rangkaian kawasan strategis
pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yaitu KEDUNGSAPUR DAN
JOGLOSEMAR. Oleh karenanya, untuk mendukung dan mendorong
aktivitas perkotaan di Kota Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa
diwujudkan dengan adanya kawasan PETAWANGI (Peterongan-Tawang-
Siliwangi). Kawasan PETAWANGI merupakan kawasan strategis yang
disediakan dengan tujuan pembukaan potensi investasi perdagangan, jasa,
dan industri khususnya pada koridor Jalan Siliwangi – Kawasan Pusat
Kota – Jalan Kaligawe dan Jalan Majapahit.
2.1.1.3 Topografi
Kota Semarang yang terletak di bagian utara Provinsi Jawa Tengah
memiliki kenampakan yang yang umumnya juga dimiliki oleh kota /
kabupaten lain yang berada di Pulau Jawa. Umumnya, sebagian besar
kenampakan geomorfologi Pulau Jawa terdiri dari dataran rendah di
bagian utaranya, serta perbukitan dan pegunungan di bagian selatannya.
Gambar 2.15 menjelaskan bahwa secara umum, Kota Semarang
didominasi oleh dataran rendah khususnya pada bagian utaranya dan
perbukitan di bagian selatannya. Sama halnya dengan kenampakan
morfologi Pulau Jawa, semakin mengarah ke selatan, morfologi Kota
Semarang cenderung berupa area perbukitan.
61
Secara topografis Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan,
dataran rendah dan daerah pantai. Daerah pantai 65,22% wilayahnya
adalah dataran dengan kemiringan 25% dan 37,78% merupakan daerah
perbukitan dengan kemiringan 15-40%. Kondisi lereng tanah Kota
Semarang dibagi menjadi 4 jenis kelerengan yaitu :
-2%) meliputi Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari,
Semarang Timur, Semarang Utara, Tugu, sebagian wilayah Kecamatan
Tembalang, Banyumanik dan Mijen.
-5%) meliputi Kecamatan Semarang Barat, Semarang
Selatan, Candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan.
-40%) meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali
Kreo (Kecamatan Gunungpati), sebagian wilayah kecamatan Mijen
(daerah Wonoplumbon) dan sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik
dan Kecamatan Candisari. Lereng IV (> 50%) meliputi sebagian
wilayah Kecamatan Banyumanik (sebelah tenggara) dan sebagian
wilayah Kecamatan Gunungpati terutama disekitar Kali Garang dan
Kali Kripik.
Berdasarkan data topografi Kota Semarang yang tercantum dalam
RTRW Kota Semarang 2011 – 2031, sebanyak 43,89% luasan wilayah
Kota Semarang memiliki kelerangan yang berkisar 0 – 2% hal ini
dikarenakan sebagian besar Kota Semarang merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 2.45 mdpl.
62
2.2 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang merupakan
salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kebudayaan dan
pariwisata berdasarkan atas otonomi daerah yaitu mengelola tentang
kebudyaan dan pariwisata yang ada di Kota Semarang.
Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berlokasi di Lantai 8
Gedung Pandanaran di Jalan Pemuda Nomor 175 Kota Semarang. Berikut
di bawah ini adalah gambar lokasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang.
Gambar 2.5
Gedung Pandanaran.
63
Gambar 2.6
Lokasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Pemerintah Kota Semarang membentuk Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata yaitu yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kota Semarang, maka dapat disampaiakan Susunan dan
struktur Organisasi sebagaimana tersebut di bawah ini :
Susunan Organisasi :
a. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
b. Bagian Sekretariat :
- Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi
- Sub Bagian Umum & Kepegawaian
- Sub Bagian Keuangan
64
c. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :
- Seksi Sejarah Nilai Tradisi dan Kepurbkalaan
- Seksi Perlindungan Budaya
- Seksi Atraksi Budaya
c. Bidang Kesenian, terdiri dari :
- Seksi Potensi Seni
- Seksi Pembinaan Seni
- Seksi Pagelaran Kesenian
d. Bidang Sarana Industri Pariwisata terdiri dari :
- Seksi Sarana Pariwisata
- Seksi Jasa Pariwisata
- Seksi Rekreasi dan Hiburan
f. Bidang Pemasaran Pariwisata, terdiri dari :
- Seksi Informasi dan Dokumentasi
- Seksi Bimbingan Masyarakat
- Seksi Promosi
g. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas :
1. UPTD Agro Wisata Sodong
2. UPTD Taman Margasatwa Semarang
3. UPTD Kampoeng Wisata Taman Lele
4. UPTD Tman Budaya Raden Saleh
5. UPTD Goa Kreo
65
6. UPTD Hutan Wisata Tinjomoyo
h. Kelompok Jabatan Fungsional Bagan Organsasi terlampir.
Berikut di bawah ini adalah struktur organisasi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Semarang.
Bagan 2.1
SOTK Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
SEKRETARIS
HERAWAN SASOKO, SH
KA. SUB BAGIAN
KEUANGAN &ASET
( RETNO SETIASTI,SE, MM)
KA. SUB BAGIAN
PERENC&EVALUASI
Setya Darmawati, SE
KA. SUBBAG
UMUM & KEPEG
(ANA MARIA DABU,SE)
KA. BIDANG PEMASARAN
(NIKEN WIJAYANTI, S.Ip)
08122812149
KA. BIDANG PEMBINAAN INDUSTRI
PARIWISATA
( SYAMSUL BAHRI SIREGAR, SH
. MM)
KA. BIDANG KESENIAN
(DWI SETYOWATI, SH)
0817241109
KA. BIDANG KEBUDAYAAN
(Drs. KASTURI, MM)
081325748077
KASI. SJRH & CAGAR BUDAYA
SIKY HANDINI W, SH ASTUTI
ERNI)
08157617460
KASI. MUSEUM DAN
KONSERVASI BUDAYA
(BAMBANG SUMBODO, SH)
08122545327 KASI ATRAKSI BUDAYA
(Drs. HERRY SUPRIYONO)
08122545505
KASI PAGELARAN KESENIAN
(HERI SUPRIYANTO, S.Sos )
KASI POTENSI SENI
(RONA RESTIE, SH)
081326164164
KASI PEMBINAAN KESENIAN
( SAROSA, SS )
KASI SARANA PARIWISATA &
EKONOMI KREATIF
Agus Kariswanto, SE
KASI USAHA JASA PARIWISATA &
HIBURAN
(C SRI YULIANI R, SE)
KASI DESTINASI PARIWISATA
HARYADI DWI PRASETYO, S.Sn
KASI INFORMASI BUDAYA &
PARIWISATA
(TRI RAHAYU, SH)
081325607578
KASI PROMOSI BUDAYA &
PARIWISATA
(Dra. MC. RATNASARI)
02470914228
KASI KERJASAMA BUDAYA
(WIRAWAN SUSENO SH)
KA. UPTD TAMAN
MARGA SATWA
( Ir. KUSYANTO/
081325698773)
KA. UPTD KAMPOENG
WISATA TAMAN LELE
(KOESNO A, SH & LILIES
YANIARTI, SP)
KA UPTD TAMAN RADEN
SALEH
(KRISTANTO,S.Sn &
SUYANTO,SE)
KA UPTD TINJOMOYO
(BAMBANG HP, SE
/081805815331 &
SUPARNO, SE)
KA. UPTD
KREO DAN AGROWISATA
( MAMI S / & AGUS
WIDODO,S.Sos/08122567271)
JABATAN
FUNGSIONAL
II B
III A
IV A
III B
IV A &
IV B
IV A
IV A
IV A
KABID KELEMBAGAAN PARIWISATA
(Drs. GIARSITO SAPTO P)
08562754526
SEKSI KERJASAMA ORGANISASI
KEPRIWISATAAN
JUMARTONO, S.Ip
SEKSI PENGAWASAN
KEPARIWISATAAN
INDRIANA PUSPITA W, ST
,MT
SEKSI PEMBERDAYAAN SDM
KEPARIWISATAAN
(DINA SUPRIYANTI, S.Sos)
KEPALA DINAS
MASDIANA SAFITRI, SH
66
2.3 Pariwisata di Kota Semarang
2.3.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata merupakan kegiatan pelayanan jasa dalam
memanfaatkan kekayaan dan potensi yang dimiliki oleh suatu daerah baik
kekayaan alam maupun peninggalan sejarah untuk meningkatkan citra
daerah tersebut. Sementara menurut WTO dan UU No. 10 Tahun 2009
memiliki pengertian masing – masing yaitu sebagai berikut :
1. Menurut WTO ( World Tourism Organization )
Pengertian pariwisata menurut WTO ( World Tourism
Organization ) adalah berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal di luar
kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-
turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.
2. Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Pariwisata.
Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Pariwisata menjelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan
pemerintah daerah.
2.3.2 Potensi Wisata di Kota Semarang
Potensi pariwisata yang ada di kota Semarang antara lain Desa
Wisata, Wisata Religi, Wisata Heritage atau peninggalan bersejarah,
67
Wisata Kuliner, Wisata Buatan. Di Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang
mengangkat wisata Religi karena ada 5 agama ada di Kota Semarang.
Wisata religi yang dimaksud adalah wisata yang berkaitan dengan agama
tempat wisata berupa tempat ibadah seperti Masjid Agung Jawa Tengah
untuk beragama Islam, Gereja Blenduk untuk agama Nasrani, Pura
Girinata untuk agama Hindu, Vihara Watugong untuk agama Budha dan
tempat ibadah lainnya. Selain tempat wisata, di Kota Semarang juga ada
event atau pagelaran yang dilaksanakan setiap tahun seperti Semarang
Night Carnival, Sesajen Rewanda, Symphoni Kota Lama, dan Kirab
Budaya.
2.3.3 Perkembangan Pariwisata di Kota Semarang
Pada perkembangannya, pariwisata di Kota Semarang dapat dilihat
dalam jumlah wisatawan yang berkunjung maupun dalam pendapatan
pariwisatanya. Pariwisata di Kota Semarang memiliki pendapatan yang
sangat tinggi dan berada di peringkat pertama di Jawa Tengah. Hal ini
akan ditujunkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten atau Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011