35
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORIa. Hasil Belajar IPA Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup1. Belajar Belajar memiliki pengertian yang beragam dan banyak
versi. Hal itu dikarenakan setiap orang atau pakar memiliki
pandangan tersendiri akan pengertian belajar berdasarkan
pengalamannya masing-masing. Sebagian besar orang beranggapan bahwa
belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan
fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi. Gagne
dalam Sudjana (2005), belajar merupakan perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh secara langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah.Daryanto dan Mulyo (2012),
belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang
berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung
seumur hidup. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku
yang bersifat relatif permanen.Menurut Trianto (2010) mengemukakan
bahwa belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu
yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau
perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.
Menurut Arsyad (2007) belajar adalah suatu proses yang kompleks
yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses
belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja
dan di mana saja, salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya.Menurut Syaiful (2011), belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor,
Syah (2003), belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Slameto (2010), belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Mengacu pada pengertian
Syaiful, Syah dan Slameto belajar merupakan sebuah proses yang
terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan lingkungan
sekitarnya. Salah satu pertanda untuk mengetahui bahwa seseorang
itu belajar atau tidak, dilihat dari adanya perubahan tingkah
laku.Daryanto dan Mulyo (2012), belajar merupakan suatu proses,
yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan
terus berlangsung seumur hidup. Dalam belajar terjadi adanya
perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. Berdasarkan
pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang
baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang melibatkan
individu dan sosial melalui aktivitas mental/psikis sebagai hasil
dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.2. Hasil
BelajarMenurut Saefullah (2012) hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktifitas belajar.
Perolehan aspek- aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada
yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa
mempelajari pengetahuan tentang konsep, perubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Abdurrahman (2003),
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap.
Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran.Menurut Rusmono (2012) hasil belajar
merupakan perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Perubahan perilaku tersebut diperoleh
setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui
interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan
belajar.Menurut Saefullah (2012) hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktifitas belajar.
Perolehan aspek- aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada
yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa
mempelajari pengetahuan tentang konsep, perubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Abdurrahman (2003),
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap.
Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran.Musfiqon (2012), hasil belajar yang
dicapai seseorang tidak bisa sama. Sebab proses belajar dipengaruhi
berbagai faktor yang bisa menyebabkan pencapaian hasil belajar
menjadi beragam karena berbagai faktor. Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam diri siswa
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan.
Kingsley dalam Kurniawan (2011), membedakan hasil belajar siswa
atau individu menjadi tiga jenis yaitu: 1) keterampilan dan
kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita.
Ada yang lebih sederhana dari pendapat Kingsley yaitu Bloom dalam
Kurniawan (2011), Bloom menggolongkan hasil belajar menjadi tiga
bagian yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 1) Hasil belajar
kognitif Hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang ada
kaitannya dengan ingatan, kemampuan berpikir atau intelektual. Pada
kategori ini hasil belajar terdiri dari enam tingkatan yang
sifatnya hierarkis. Keenam hasil belajar ranah kognitif ini
meliputi: 1) Pengetahuan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4) analisis,
5) sintesis, 6) evaluasi, 7) kreatifitas.Hasil belajar pengetahuan
meliputi kemampuan berupa ingatan terhadap sesuatu yang telah
dipelajari. Sesuatu yang diingat dapat berupa fakta, peristiwa,
pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode. Hasil belajar
pemahaman, yaitu kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu
yang dipelajari. Penerapan, yaitu kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang dipelajari dalam suatu situasi tertentu baik dalam
situasi nyata maupun dalam situasi tiruan. Kemampuan memberikan
contoh masuk dalam kategori hasil belajar ini. Hasil belajar
analisis yaitu kemampuan untuk memecah suatu kesatuan entitas
tertentu hingga menjadi jelas unsur-unsur pembentuk kesatuan suatu
entitas. Hasil belajar sintesis yaitu kemampuan untuk membuat
intisari, membentuk suatu pola tertentu berdasarkan pada
elemen-elemen yang berbeda sehingga membentuk suatu kesatuan
tertentu yang bermakna. Kemampuan evaluasi adalah kemampuan untuk
memberikan pendapat atau menentukan baik atau tidak baik atas
sesuatu dengan menggunakan suatu kriteria tertentu. Kemampuan
evaluasi akan terbentuk setelah kemampuan kognitif yang lainnya
telah ada. Selanjutnya tahapan terakhir kreativitas yang merupakan
kemampuan kognitif tertinggi, kreativitas yaitu kemampuan untuk
mengkreasi atau mencipta, yaitu kemampuan yang dipandang cukup
paling sulit/tinggi dibanding kemampuan kognitif lainnya.2) Hasil
belajar afektifHasil belajar afektif yang merujuk pada hasil
belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar
ranah ini terdiri dari lima jenis meliputi: a) kepekaan, yaitu
sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu serta mau
memperhatikan keadaan tersebut. b) Partisipasi, mencakup kerelaan,
kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. c)
Penilaian dan penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya menerima
pendapat orang lain. d) Organisasi, kemampuan membentuk suatu
sistem nilai sebagai pedoman atau pegangan hidup. e) Pembentukan
pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya
menjadi pola nilai kehidupan pribadi.3) Hasil belajar
psikomotorHasil belajar psikomotor yaitu berupa kemampuan gerak
tertentu. Kemampuan gerak ini juga bertingkat mulai dari gerak
sederhana yang mungkin dilakukan secara refleks hingga gerak
kompleks yang terbimbing hingga gerak kreatifitas.Berdasarkan
uraian di atas, hasil belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan
tingkah laku secara keseluruhan yang menyangkut segi kognitif,
afektif maupun psikomotor yang diperoleh seseorang melalui
serangkaian proses di dalam yang dipengaruhi oleh faktor luar dan
dalam yang akan menghasilkan suatu pengalaman baru.3. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang mengkaji
kehidupan baik itu tentang makhluk hidup, lingkungan, maupun
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Menurut Trianto
(2010: 137), bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir,
dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menurut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,
terbuka, jujur, dan sebagainya.IPA Buku Guru (2013: 1-2) bahwa IPA
meliputi sikap yaitu rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah
baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Selanjutnya
IPA meliputi proses yaitu prosedur pemevahan masalah melalui metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. IPA juga
dapat mengahsilkan sebuah produk yang berupa fakta, prinsip, teori
dan hukum, serta dalam setiap pembelajaran IPA adanya aplikasi
yaitu penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari. Unsur uta yang seharusnya muncul dalam pembelajaran
IPA yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi.Pelajaran IPA
bertujuan agar menyadari keindahan alam serta mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; memupuk sikap ilmiah, yaitu jujur,
objektif, terbuka, kritis, dan dapat bekerja sama dengan orang
lain; mengembangkan pengalaman untuk menguji hipotesis melalui
percobaan; menerapkan konsep biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia; dan
meningkatkan kesadaran dan berperan serta menjaga kelestarian
lingkungan.Winataputra (2001:125) mengemukakan pada hakikatnya IPA
dibangun atasa dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap
ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai
produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua
kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam
maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan
sebagai hasil proses, brupa pengetahuan yang diajarkan dalam
sekolah atau diluar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran
atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah
metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset
pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific
method).Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan tadi, jelaslah
bahwa IPA adalah Ilmu yang mempelajari asal mulanya perikehidupan
makhluk hidup dari bagian terkecil tubuh hingga menjadi organisme
yang ada di bumi yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
dan berdasarkan fakta serta dapat juga dibuktikan melalui
pengamatan. IPA juga merupakan proses pembelajaran yang tidak hanya
mencari tahu fakta, konsep, atau prinsip tetapi merupakan suatu
proses penemuan.4. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup a)
KlasifikasiTaksonomi adalah cabang dari biologi yang berhubungan
dengan penamaan dan klasifikasi spesies, mengelompokkan organisme
berdasarkan skema yang lebih formal. Skema tersebut terdiri atas
tingkatan klasifikasi yang bermacam-macam. Setiap tingkatan lebih
luas cakupannya dibandingkan dengan tingkatan yang di bawahnya.
Untuk mempelajari makhluk hidup tersebut perlu dilakukan
klasifikasi (pengelompokan) guna memperoleh gambaran yang jelas
secara mudah.1) Tujuan dan manfaat klasifikasi0. Untuk penelitian
lebih lanjut sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui
klasifikasi dapat dimanfaatkan.0. Untuk dipelajari agar dapat
melestarikan keanekaragaman hayati dimasa mendatang.0. Untuk
mengetahui hubungan antara organisme satu dengan lainnya.2)
Prosedur pengklasifikasian makhluk hidupPengelompokan makhluk hidup
dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang
dimiliki berbagai makhluk hidup tersebut. Jika ada beberapa jenis
hewan dan tumbuhan yang akan dikelompokkan, maka hewan yang
memiliki persamaan ciri, dijadikan satu kelompok. Misalnya domba
dan sapi satu kelompok mamalia karena memiliki persamaan ciri,
yakni memiliki rambut pada kulitnya, dan hewan betinanya memiliki
kelenjar susu. Langkah selanjutnya pemberian nama untuk setiap
kelompok makhluk hidup.3) Tata nama makhluk hidupSemua naskah ilmu
pengetahuan hingga abad ke-18 masih menggunakan bahasa Latin
sebagai bahasa para ilmuwan, Pemberian namanyapun masih
panjang-panjang (polinomial) Namun sejak Carolus Linnaeus
(1707-1778) memperkenalkan sistem penulisan baru, polinomial diubah
menjadi binomial dan hingga kini masih dipergunakan. Prinsip utama
binomial Carolus Linnaeus bagi tumbuhan maupun hewan dan
mikroorganisme lainnya adalah:a. Menggunakan bahasa Latin.b.
Menggunakan kategori.c. Menggunakan dua kata. Contoh Panthera
pardus, Zea mays, Amoeba proteus, dan Entamoeba coliDalam
pengelompokan dan pemberian nama makhluk hidup didasarkan pada
ciri-ciri yang dimiliki, dan diterapkan sistem-sistem tertentu
sehingga muncul istilah sistematika. Sampai saat ini dikenal 3
(tiga) sistem klasifikasi yaitu:a. Sistem alami; takson yang
terbentuk merupakan anggota-anggota yang sewajarnya
diklasifikasikan dalam satu kelompok seperti dikehendaki oleh alam,
terutama berdasarkan ciri-ciri morfologinya.69b. Sistem artifisial;
pengelompokan berdasarkan tujuan praktis, misalnya tumbuhan
obat-obatan.c. Sistem filogenetis; pengelompokan berdasarkan jauh
dekatnya kekerabatan dan urutan perkembangan makhluk hidup menurut
sejarah filogenetiknya. Muncul setelah berkembangnya teori
evolusi.b) Bagaimana mengelompokan Tumbuhan dan Hewan (Kunci
dikotom)Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan
dalam kelompok besar hingga kelompok kecil yang disebut takson.
Kategori yang digunakan Linnaeus pada waktu itu adalah:Tabel 1.
Kategoi Klasifikasi LinaeusBahasa LatinBahasa IndonesiaBahasa
Inggris
RegnumDuniaKingdom
Divisio/Phyllum (ditambah kata
Phyllum)Divisi/FilumDivition/Phyllum
ClassisKelasClass
OrdoBangsaOrder
FamiliaSukuFamily
GenusMargaGenus
SpeciesJenisSpecies
Kingdom (dunia), filum (untuk hewan) atau divisi (untuk
tumbuhan), Class (kelas), ordo (bangsa), famili (suku), genus
(marga), dan spesies (jenis). Urutan ini didasarkan atas persamaan
ciri yang paling umum kemudian makin ke bawah persamaan ciri makin
khusus serta perbedaan ciri makin kecil.1) Kriteria klasifikasi
tumbuhanDalam mengklasifikasikan tumbuhan, kriteria yang perlu
diperhatikan adalah:a. Uniseluler atau multiseluler.b. Organ
perkembangbiakannya.c. Habitus tumbuhan waktu hidup, tegak,
menjalar atau merambatd. Struktur jaringan pengangkutnya.e. Tipe
stelenya, protostele atau sifonostele.f. Bentuk dan ukuran daun.g.
Cara berkembangbiak: seksual (generatif) atau aseksual
(vegetatif).h. Biji, bunga, buah. Ada tidaknya biji dan bunga dapat
dipakai untuk menentukan keprimitifan suatu tumbuhan. Para ahli
melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikanbeberapa
kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan, misalnya:a.
Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.b.
Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup, apakah tegak, menjalar atau
merambatc. Bentuk dan ukuran daund. Cara berkembangbiak: seksual
(generatif) atau aseksual (vegetatif)2) Kriteria klasifikasi
hewanSama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam
mengklasifikasikan hewan para ahli juga mengklasifikasikan dengan
melihat kriteria berikut ini.a. Saluran pencernaan makanan. Hewan
tingkat rendah belum punya saluran pencernaan makanan. Sedang hewan
tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan
anus.b. Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh
(eksoskleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton).c. Anggota gerak,
apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.3) Kunci
determinasiKunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau
divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang
dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk
hidup dengan menggunakan kunci dikotom.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi:a. Kunci harus
dikotomi.b. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus
identik,contoh:Tumbuhan berumah satu....Tumbuhan berumah dua ....c.
Kedua pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga
satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.d. Hindari
pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang besifat
relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar atau
kecil.e. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati.f. Pernyataan dari
dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.g.
Setiap kuplet diberi nomor.h. Buat kalimat pertanyaan yang
pendek.c) Klasifikasi Mikroskopis dan JamurMonera adalah makhluk
hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular) sesuai dengan asal
kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal. Monera tidak
mempunyai membran inti sel (prokariotik), memiliki nukleoid (bagian
sel yang mengandung DNA), dan belum memiliki organel bermembran,
seperti mitokondria, kloroplas, dan badan golgi. Dinding selnya
terbuat dari peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik
hingga 25 kali tekanan atmosfer. Anggota kingdom ini secara umum
yaitu bakteri dan alga biru. 1) Ciri-Ciri BakteriMerupakan makhuk
hidup bersel satu yang berukuran sangat kecil dan mempunyai bentuk
yang beraneka ragam. Bakteri dapat berbentuk batang, spiral, bulat,
atau koma. Bakteri tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat
membuat makanan sendiri. Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri
dibagi menjadi bakteri autotrof dan heterotrof. Bakteri heterotraf
terbagi menjadi bakteri saprofit dan parasit. Berdasarkan kebutuhan
oksigennya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan
anaerob.2) Struktur Tubuh BakteriTubuh bakteri berupa sel tunggal,
dinding selnya tersusun dari hemiselulosa dan senyawa semacam
pektin yang lebih mendekati sel hewan. Dinding sel dilapisi selaput
mirip gelatin yang menyebabkan dinding sel berlendir. Isi sel
berupa protoplas dengan membran plasma dan sitoplasma. Di dalam
sitoplasma tersebar butiran-butiran nukleotida yang mengandung DNA,
belum terdapat inti dengan membran inti seperti pada sel umumnya.3)
Reproduksi BakteriBakteri dapat berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri pada lingkungan yang tepat atau sesuai.
Perkembangbiakan secara seksual dapat terjadi dengan tiga cara,
yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.1. Transformasi
adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel
bakteri penerima.2. Konjugasi adalah penggabungan antara DNA
pemberi dan DNA penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk
memasukkan DNA dari sel pemberi ke sel penerima, harus terjadi
hubungan langsung.3. Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel
pemberi ke sel penerima dengan perantaraan virus.4) Macam-Macam
Bakteri Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat
dibedakan menjadi:a. Bakteri HeterotrofBakteri heterotrof adalah
bakteri yang hidup dan memperoleh makanan dari lingkungannya karena
tidak dapat membuat makanan sendiri, hidup secara saprofit dan
parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang
sudah mati. Misalnya pada sampah, bangkai, atau kotoran. Bakteri
parasit adalah bakteri yang hidup menumpang pada makhluk hidup
lain. Bakteri ini biasanya bersifat merugikan makhluk hidup yang
ditumpanginya karena dapat menimbulkan penyakit.b. Bakteri
AutotrofBakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat
makanannya sendiri. Berdasarkan asal energi yang digunakan, bakteri
autotrof dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri yang bersifat
kemoautotrof dan bakteri yang bersifat fotoautotrof. Bakteri
kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan
energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya proses
oksidasi senyawa tertentu. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang
membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari cahaya
matahari. Bakteri ini adalah bakteri yang mengandung zat warna
hijau sehingga dapat melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan
hijau. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan
menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob:a. Bakteri Aerob :
Bakteri aerob adalah bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen
bebas.b. Bakteri Anaerob: Bakteri anaerob adalah bakteri yang dapat
hidup tanpa oksigen bebas.Jika bakteri tersebut dapat hidup tanpa
kebutuhan oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya
oksigen, bakteri itu disebut bakteri anaerob fakultatif.
5) Peran Bakteri bagi Kehidupan ManusiaBakteri yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagaiberikut:
Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat
nitrogen. Azotobacter hidup di dalam tanah dan dapat mengikat
nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah. E. coli membantu
pembusukan makanan di dalam usus besar dan penghasil vitamin yang
membantu pembekuan darah. Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk
proses pembuatan susu yoghurt dan susu keju.Bakteri yang merugikan
bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai berikut: Salmonella
typhosa penyebab penyakit tifus. Shigella dysenteriae penyebab
penyakit disentri. Neisseria meningitidis penyebab penyakit
meningitis. Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah.
Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis.
Mycobocterium leprae penyebab penyakit lepra.86) Ganggang Biru
(Cyanobacteria)Jenis ganggang biru (Cyanobacteria) ada yang bersel
satu dan ada yang bersel banyak berkoloni membentuk untaian.
Beberapa sel dengan struktur tubuh yang masih sederhana, berwarna
biru kehijauan, mengandung klorofil a (autotrof), pigmen biru
(fikosianin), dan berkembang biak dengan pembelahan sel. Selain
dengan pembelahan sel, ganggang biru juga dapat berkembang biak
dengan cara fragmentasi dan pembentukan spora khusus yang disebut
akinet. Contoh ganggang biru yang menguntungkan antara lain
Gloeocapsa, Nostoc, dan Anabaena yang dapat menangkap nitrogen di
udara. Contoh ganggang biru yang merugikan adalah Anabaena
flosaquae dan Microcytis yang menyebabkan kematian makhluk hidup
dalam air. Ganggang biru yang menempel pada tembok atau batu dapat
menyebabkan pelapukan.Protista merupakan makhluk hidup yang
mempunyai ciri-ciri selnya memiliki membran inti (eukariotik),
bersel tunggal yang mampu berkembang biak. Beberapa contoh kelompok
Protista: Amoeba, Euglena, Paramacium, dan Saprolegnia.Selain
kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat Protista yang
bersifat makroskopis (dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop)
seperti Alga Merah, Alga Hijau, Ulva, dan Alga Coklat.Protista juga
ada yang menyerupai hewan, kelompok Protista ini disebut dengan
Protozoa. Kelompok Protozoa diantaranya adalah Paramaecium,
Entamoeba coli yang terdapat pada usus besar dan dapat
mengakibatkan penyakit diare, dan Plasmodium malariae yang terdapat
pada sel darah merah dan mengakibatkan penyakit malaria.Kelompok
jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh
makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Jamur
tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang dan daun.
Jamur hidupnya di tempat yang lembab, bersifat saprofit (organisme,
yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang
sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan
dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas
benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan
membentuk miselium. Pada umumnya jamur berkembang biak dengan spora
yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh jamur: jamur roti, ragi
tape, jamur tiram putih, dan jamur kayu.Jamur dibagi menjadi 6
divisi, yaitu Myxomycotina (jamur lendir), Oomycotina,
Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotina.d)
Klasifikasi Tumbuhan dan HewanBerdasarkan morfologi atau susunan
tubuh, tumbuhan dapat dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar
yakni:1) Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi
Lumut (Bryophyta).2) Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta) yang
meliputi Paku-pakuan (Pteridophyta) dan Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta).Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang
tidak memiliki berkas pengangkut dan belum bisa dibedakan antara
akar, batang, serta daun; misalnya tumbuhan lumut. Kelompok
tumbuhan lumut (Bryophyta) cirinya belum mempunyai akar, batang,
dan daun sejati. Struktur yang menyerupai akar disebut rhizoid,
berspora, dan berklorofil. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan
yang memiliki berkas pengangkut, dan sudah dapat dibedakan antara
akar, batang, serta daun. Tumbuhan berpembuluh disebut dengan
tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus terdiri atas dua kelompok
yaitu kelompok kormofita berspora dan kormofita berbiji. Kormofita
berbiji mempunyai bunga dan biji. Kormofita berspora tidak
mempunyai bunga misalnya tumbuhan paku (Pteridophyta). Kelompok
paku memiliki ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati, tidak
berbunga, serta tidak berbiji. Ciri lain dari tumbuhan paku adalah
daun muda yang menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang menghasilkan
spora disebut dengan sporofil dan ada pula daun yang tidak
menghasilkan spora disebut dengan tropofil.Tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) berbiji
terbuka karena bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Alat
reproduksi berupa bangun kerucut yang disebut strobilus, ada dua
yaitu strobilus jantan dan betina; (2) batang besar dan berkambium;
(3) berakar tunggang dan serabut; (4) daun selalu hijau, sempit,
tebal dan kaku. Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah juniper,
cemara, damar, pinus, belinjo, dan pakis haji.Tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) memiliki bakal biji atau biji berada di
dalam struktur yang tertutup oleh daun buah (carpels). Daun buah
dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan
majemuk yang disebut bunga. Contoh tumbuhan berbiji tertutup adalah
mangga, jambu, alpukat, anggur, apel.Tumbuhan Angiospermae ada dua
yaitu tumbuhan berkeping satu (monokotil) yang dapat diamati
berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki satu keping daun
lembaga, berakar serabut, batang tidak bercabang, tidak berkambium,
berkas pembuluh pengangkut tersebar, tulang daun sejajar atau
melengkung, kelopak bunga pada umumnya kelipatan tiga.Tumbuhan
berkeping dua (dikotil) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
memiliki dua keping daun lembaga, berakar tunggang, batang
bercabang dan berkambium, tulang daunnya menjari atau menyirip,
berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran, kelopak bunga
kelipatan empat atau lima.Hewan secara umum masuk ke dalam kelompok
metazoa yang diklasifikasikan menjadi invertebrata dan vertebrata.
Manusia termasuk ke dalam vertebrata.a) Hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata)Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan
menjadi 5 kelompok, yaitu hewan berpori (Porifera), hewan berongga
(Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak
(Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata) dan hewan dengan
kaki beruas-ruas (Arthropoda). b) Hewan bertulang belakang
(Vertebrata) Hewan bertulang belakang merupakan hewan yang memiliki
tulan gbelakang. Terbagi menjadi lima (5) kelas, yaitu: Pisces
contoh ikan mas, amphibi contoh katak, reptil contoh ular cobra,
aves contoh burung merpati dan mamalia contoh sapi.Dari pemaparan
di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi makhluk hidup adalah
pembagian makhluk hidup berdasarkan jenis, bentuk luar (morfologi),
bentuk dalam (anatomi) dan fisiologi. Sistem klasifikasi dilakukan
juga dengan pemberian tata nama pada hewan dan tumbuhan.Hasil
belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup adalah perubahan yang
didapat oleh siswaa setelah proses pembelajaran mengenai sistem
klasifikasi atau pembagian makhluk hidup. Perubahan tersebut
terdiri dari segi pengetahuan, tingkah laku dan keterampilan dalam
proses pengklasifikasian makhluk hidup. Indikator materi
klasifikasi makhluk hidup terdiri dari:1. Menyebutkan ciri-ciri
benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar.2. Menjelaskan
prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda 3.
Menjelaskan tujuan dan dasar-dasar dari klasifikasi makhluk hidup4.
Mengamati makhluk hidup dan tak hidup di lingkungan sekitar. 5.
Mengelompokan benda-benda, tumbuhan dan hewan yang ada di
lingkungan sekitar.6. Menjelaskan pengertian klasifikasi dikotom
dan kunci determinasi.7. Menjelaskan kategori pengelompokan
tumbuhan dan hewan menurut Linaeus8. Mengklasifikasikan makhluk
hidup dengan cara dikotom.9. Mengelompokan benda-benda, tumbuhan
dan hewan yang ada di lingkungan sekitar dengan membuat kunci
determinasi.10. Menyebutkan ciri-ciri dari kingdom Protista dan
Monera.11. Menjelaskan peranan mikroorganisme bagi kehidupan
manusia.12. Mengamati makhluk hidup mikroskopis menggunakan
mikroskop13. Mengelompokkan makhluk hidup yang termasuk dalam
kingdom protista dan monera.14. Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan
lumut dan tumbuhan paku15. Menjelaskan klasifikasi tumbuhan dan
hewan16. Mengamati tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup17.
Mengamati hewan vetebrata dan hewan avetebrataMengelompokan jenis
hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar5. Hasil belajar
IPA Materi Klasifikasi Makhluk HidupBerdasarkan uraian diatas maka
hasil belajar IPA pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup dapat
didefinisikan sebagai hasil kegiatan belajar dan aktifitas yang
telah dilakukan selama proses pembelajaran yang menimbulkan
perubahan tingkah laku siswa dari segi kognitif, afektif, dan
psikomotor. Setelah mempelajari IPA melalui pengumpulan data dengan
eksperimen dan pengamatan untuk menghasilkan suatu penjelasan
tentang sebuah gejala nyata melalui cara-cara sistematika yaitu
metode ilmiah. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat
mengembangkan cara untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang mencakup mengenai klasifikasi makhluk hidup.
6. Model Pembelajaran Pictorial riddle berbasis Inkuri
Terbimbinga. Model Pembelajaran Pictorial riddleMenurut Carin and
Sund ( 1997: 119) menyatakan Pictorial riddles are riddles
presented to the class in pictures or diagram form, depicting some
novel or discrepant event. A discrepant event is one that present
an inconsistency between what the student believes reasonably
should happen and what actually takes place. Artinya Pictorial
riddle adalah teka-teki yang disajikan di dalam kelas melalui
gambar atau diagram yang menggambarkan beberapa cerita atau
kejadian yang berbeda. Sebuah kejadian yang berbeda adalah salah
satu penyajian yang tidak konsisten antara apa yang para siswa
percaya akan terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi.Menurut
Trowbridge and Bybee (1999: 224) pictorial riddle adalah Picture or
drawings made by the teacher to elicit students response. Artinya
gambar atau gambar yang dibuat oleh guru untuk menimbulkan respon
siswa. Langkah-langkah dalam merancang pictorial riddle menurut
Trowbridge and Bybee (1999 : 224) adalah sebagai berikut: a) Select
some concept or principle he wishes to teach or emphasize, b) Draw
a picture or show an illustration that demonstrates the concept. c)
An alternate procedure is to change something in a picture and ask
students to find out what is wrong in the picture . d) Devise a
series of question, related to the picture, which will help
students gain insights into the principles involved. Artinya dalam
merancang pictorial riddle langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah: a) Memilih beberapa konsep atau prinsip yang ingin
diajarkan atau diutamakan. b) Gambar sebuah gambar atau tunjukkan
sebuah illustrasi yang mendemonstrasikan konsep tersebut. c) Sebuah
alternative yang lain adalah memanipulasi suatu pictorial riddle
dan meminta siswa untuk mengetahui apa yang salah dalam gambar. d)
Merancang serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan gambar,
yang akan membantu siswa memperoleh pengetahuan dari
prinsip-prinsip yang diajarkan.Wenning dalam Kristianingsih (2010).
Model pictorial riddle merupakan salah satu model yang termasuk
dalam model inkuiri Sund dalam Kritianingsih (2010). Model
pictorial riddle suatu model, tekhnik atau cara dalam mengembangkan
aktivitas dan kreativitas siswa dalam diskusi kelompok kecil maupun
besar, melalui penyajian masalah yang disajikan dalam bentuk
ilustrasi yang dapat berupa gambar baik di papan tulis, poster
maupun gambar yang diproyeksikan dari suatu transparansi kemudian
guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan riddle itu sendiri.
Pictorial riddle merupakan pendekatan yang mempresentasikan
informasi ilmiah dalam bentuk poster atau gambar yang digunakan
dalam sumber diskusi.Berdasarkan teori-teori di atas dapat
disimpulkan bahwa model pictorial riddle adalah cara dalam
mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam diskusi
kelompok kecil maupun besar, melalui penyajian masalah yang
disajikan dalam bentuk ilustrasi yang dapat berupa gambar baik di
papan tulis, poster maupun gambar yang diproyeksikan dari suatu
transparansi kemudian guru mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan riddle itu sendiri.b. Model Pembelajaran Inkuiri
TerbimbingMenurut Amin dalam Wahab Jufri (2013), inkuiri sebagai
model pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, antara lain ialah:
a) memberikan dorongan kepada peserta didik untuk berpikir dan
bekerja atas inisiatifnya sendiri, b) menciptakan suasana akademik
yang mendukung berlangsungnya pembelajaran aktif yang berpusat pada
kegiatan belajar peserta didik, c) membantu peserta didik dalam
mengembangkan konsep diri yang positif, d) meningkatkan pengharapan
sehingga peserta didik mampu memikirkan ide untuk menyelesaikan
tugas dengan caranya sendiri, e) Mengembangkan bakat individual
secara optimal, dan f) Menghindarkan peserta didik daribelajar
dengan cara menghafal materi (rote learning) pelajaran terlalu
banyak.Kegiatan pembelajaran inkuiri ditunjukan untuk menumbuhkan
keterampilan proses dengan merumuskan pertanyaan yang mengarahkan
kegiatan investigasi, merumuskan hipotesis, melaksanakan percobaan,
mengumpulkan data dan mengolah data, mengevaluasi dan
mengkomunikasikan hasil temuannya dalam masyarakat belajar. Melalui
model pembelajaran inkuiri peseta didik difasilitasi untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan ilmiah yang mendasar yang
meliputi mengobservasi, mengklasifikasi, menghitung, merumuskan
hipotesis, membuat relasi ruang dan waktu, mengukur,
menginterpretasi data, merancang ekperimen dan sebagainya. Beberapa
proses inkuiri dinyatakan oleh Orlich et al dalam Wahab Jufri
(2013) disajikan dalam tabel sebagai berikut.Tabel 2. Proses metode
pembelajaran inkuiriProses DasarJenis Kegiatan
Mengobservasi (Observing)Mengidentifikasi objek, sifat objek,
dan perubahan dalam sistem, merancang observasi terkontrol, dan
mengukurutkan rangkaian pengamatan.
Mengklasifikasi (Classifying)Membuat klasifikasi sederhana dan
kompleks, mentabulasi dan mengkode hasil observasi.
Membuat inferensi (Inferring)Menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan, mengkonstruksi situasi untuk menguji kesimpulan
sementara yang telah dibuat.
Menghitung (Using numbers)Mengidentifikasi data dan melakukan
proses matematis yang lebih kompleks.
Mengukur (Measuring)Mengidentifikasi dan mengukur panjang, luas,
volume, berat, temperatur dan kecepatan.
Menggunakan relasi ruang dan waktu (Using spacetime
relationships)Mengidentifikasi gerakan dan arah gerak, mempelajari
aturan-aturan yang mempengaruhi perubahan posisi.
Merumuskan hipotesis (Formulating hypothesis)Membedakan
hipotesis dengan inferensi, observasi dan prediksi, merancang cara
pengujian hipotesis.
Menginterpretasi data (Interpreting data)Mendeskripsikan data,
mengembangkan inferensi berdasarkan data, mengkonstruksi rumus yang
relevan dengan data, menguji hipotesis, membuat generalisasi
berdasarkan hasil temuan eksperimen.
Mengontrol variabel (Controlling variables)Mengidentifikasi
variabel independen dan dependen melaksanakan eksperimen,
mendeskripsikan bagaimana variabel dikontrol.
Melaksanakan eksperimen (Experimenting)Melakukan eksperimen
dengan prosedur yang sesuai dan telah dirancang sebelumnya.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas yang telah diuraikan
bahwa metode pembelajaran inkuiri terbimbing adalah proses
pembelajaran yang menekankan pada siswa untuk lebih menumbuhkan
rasa ingin tahu, mengembangkan kreativitas, dan berlatih untuk
menjawab persoalan sendiri dengan berinteraksi dengan yang lain.
Pada pembelajaran ini siswa dituntut lebih kreatif dalam memecahkan
masalah dan siswa merasa dipacu untuk berkompetitif dengan siswa
lain, sehingga metode pembelajaran inkuiri terbimbing akan
memberikan kondisi yang cukup mendukung untuk dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dikarenakan peran siswa lebih dominan yang
mengurangi kejenuhan dan mewarnai suasana dalam proses
pembelajaran.
B. Model KonseptualBerikut ini adalah model konseptual yang
merupakan gambaran dari penggabungan model pembelajaran Pictorial
riddle berbasis Inkuiri Terbimbing.Instruental Input : Slide
presentasi: Berupa gambar yang terdiri dari 4 materi, yaitu : 1)
Klasifikasi, 2) Mengelompokan Tumbuhan dan Hewan (Kunci Dikotom) ,
3) Klasifikasi Mikroskopis dan Jamur, 4) Klasifikasi Tumbuhan dan
Hewan Lembar Diskusi Siswa
Proses pembelajaran model PR dan Inkuri Terbimbing1. Siswa
memperhatikan gambar yang ditampilkan guru.2. Siswa merumuskan
masalah dari tayangan animasi gambar yang ditayangkan dengan
bimbingan guru.3. Siswa melakukan Tanya jawab dalam kelompok.4.
Siswa mengumpulkan berbagai sumber informasi untuk menjawab
pertanyaan yang telah diajukan, seperti membaca buku siswa maupun
internet.5. Setiap kelompok melakukan pemecahan dan pengamatan,
menganalisis, membahas dan menyimpulkan hasil pengamatan.6. Salah
satu perwakilan anggota dari masing-masing kelompok maju ke depan
kelas untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya.7. Kelompok lain
menanggapi dan bertanya jika belum memahami.8. Siswa mengerjakan
kuis9. Kelompok terbaik mendapatkan reward10. Siswa memperhatikan
penjelasan mengenai konsep yang benar.11. Siswa secara bersama-sama
merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran.12. Siswa
mengerjakan tes formatif.13. Siswa mencatat tugas yang diberikan
guru
Raw Input(Siswa)
Syaratnya : Siswa dikelompokkan Siswa mampu merumuskan masalah
dan melakukan tanya jawab dalam setiap kelompok Siswa memiliki
motivasi belajar relatif tinggi. Siswa memiliki keterampilan
ilmiah, yaitu : berani bertanya , bertanggung jawab terhadap
kelompoknya, berani mengeluarkan pendapat , dan melakukan
pengamatan.
Output : Meningkatnya hasil belajar kognitif yaitu tercapainya
75% siswa mendapat nilai KKM 75 dan afektif serta psikomotor
Motivasi belajar meningkat dinilai dengan aktivitas on-task.
Setting kelas : Siswa dibagi menjadi 8 kelompok terdiri dari 5-6
orang, dan posisi duduk membentuk huruf U yang saling
berhadap-hadapan dalam meja kelompok.
Evaluasi Kuis dan tes formatif di setiap pertemuan Post tes di
akhir siklus
Gambar 1 Bagan konseptual model pembelajaran Pictorial riddle
berbasis Inkuiri Terbimbing
C. MODEL TINDAKANTabel 3. Tahap-tahap model tindakan
penelitianTahapKegiatan
GuruSiswa
IntiBerhadapan dengan masalah Menyampaikan materi sebagai
pengantar dengan menggunakan gambar yang ditayangkan melalui slide
presentasi. Membimbing siswa membuat rumusan masalah. Memotivasi
siswa untuk tanya jawab kepada teman kelompok lain mengamati gambar
yang ditampilkan oleh guru.
memahami permasalahan yang diberikan oleh guru. Membuat rumusan
masalah dari gambar. Membuat pertanyaan dari tayangan slide
presentasi. Mengajukan pertanyaan mengenai hasil pengamatan objek.
Melakukan tanya jawab dalam kelompok.
Pengumpulan data untuk verivikasi Membimbing dan meminta siswa
secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan untuk merumuskan hipotesis.
Berdiskusi bersama kelompok untuk mengumpulkan informasi melalui
buku siswa, handout, internet dan sumber belajar lainnya.
Merumuskan hipotesis
Pengumpulan data melalui ekperimen atau noneksperimen Membimbing
dan memotivasi setiap kelompok untuk merancang kegiatan percobaan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis Merancang kegiatan percobaan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan dalam kegiatan percobaan.
Merumuskan penjelasan memberikan penilaian sikap pada saat
melakukan kerja kelompok memberikan penilaian unjuk kerja. Setiap
kelompok melakukan pengamatan, mencatat hasil, menganalisis data
hasil penelusuran, dan menuliskan berbagai hal yang mendukung
temuan dari penulusuran Siswa yang lebih paham , menjelaskan teman
sekelompoknya sampai mengerti.
Menganalisis proses inkuiri Memberikan penilaian pada saat
melakukan presentasi. memberikan konsep yang benar jika siswa yang
presentasi menjawab pertanyaan kurang benar. membagikan lembar kuis
untuk dikerjakan masing-masing siswa secara mandiri. Guru
memberikan penghargaan bagi kelompok terbaik. Menyampaikan
pentingnya mempelajari materi yang telah dipelajari. Membacakan
hasil diskusi kelompok di depan kelas. Memberikan tanggapan kepada
siswa yang melakukan presentasi.
Siswa mengerjakan lembar kuis dengan teliti dan jujur
Menerima penghargaan kelompok terbaik. Memahami dan menyimak
penjelasan yang benar oleh guru.
8