BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO 2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu propinsi yang terletak di Propinsi Jawa Timur dengan jarak ± 110 km dari ibukota propinsi Jawa Timur, dan terletak antara 6 o 59’- 7 o 37’ Lintang Selatan dan 112 o 25’ - 112 o 09’ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro 2.307,06 km 2 atau sekitar 4,97 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Pusat Kabupaten Bojonegoro terletak di Kecamatan Bojonegoro. Peta Administrasi Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada Gambar 2.1. Curah hujan rata-rata Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009 sebesar 150 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata- rata 92 hari per tahun. Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki 22 stasiun penangkar hujan yang tersebar di 16 kecamatan. Bulan basah 4 – 6 bulan, sedangkan bulan kering berkisar antara 4 – 5 bulan. Musim hujan dimulai pada bulan Oktober – Nopember dan berakhir pada bulan Mei-Juni setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan Desember – Pebruari. Suhu udara Kabupaten Bojonegoro untuk suhu rata-rata harian 27,1° C – 28,4 o C, Suhu rata-rata minimum terjadi di bulan Juni (22,2 o C – 32,1 o C) dan suhu rata-rata maksimum terjadi di bulan November (22,7 o C – 34,1 o C). Kelembaban rata-rata di Kabupaten Bojonegoro berkisar 80 %. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO
2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi.
Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu propinsi yang terletak
di Propinsi Jawa Timur dengan jarak ± 110 km dari ibukota propinsi
Jawa Timur, dan terletak antara 6o59’- 7o37’ Lintang Selatan dan
112o25’ - 112o09’ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro
2.307,06 km2 atau sekitar 4,97 % dari luas wilayah Propinsi Jawa
Timur. Pusat Kabupaten Bojonegoro terletak di Kecamatan
Bojonegoro. Peta Administrasi Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
Curah hujan rata-rata Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009
sebesar 150 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 92 hari per
tahun. Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki 22 stasiun penangkar
hujan yang tersebar di 16 kecamatan. Bulan basah 4 – 6 bulan,
sedangkan bulan kering berkisar antara 4 – 5 bulan. Musim hujan
dimulai pada bulan Oktober – Nopember dan berakhir pada bulan Mei-
Juni setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan
Desember – Pebruari.
Suhu udara Kabupaten Bojonegoro untuk suhu rata-rata harian
27,1° C – 28,4 o C, Suhu rata-rata minimum terjadi di bulan Juni (22,2o
C – 32,1o C) dan suhu rata-rata maksimum terjadi di bulan November
(22,7o C – 34,1o C). Kelembaban rata-rata di Kabupaten Bojonegoro
berkisar 80 %.
Kabupaten Bojonegoro tergolong wilayah dengan dataran
rendah, namun masih ada daerah yang merupakan dataran tinggi
yaitu termasuk dalam Zona Pegunungan Kendeng bagian barat.
Menurut Van Bemmelen (1949), Pegunungan Kendeng dibagi menjadi
3 bagian, yaitu bagian barat yang terletak di antara Gunung Ungaran
dan Solo (utara Ngawi), bagian tengah yang membentang hingga
Jombang dan bagian timur mulai dari timur Jombang hingga Delta
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 1
Sungai Brantas dan menerus ke Teluk Madura. Kabupaten Bojonegoro
termasuk dalam Zona Kendeng bagian barat.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 2
Gambar 2. 1 Administrasi Kabupaten Bojonegoro
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 3
Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata relatif
rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25 m – 500 m dpl
dengan kemiringan rata-rata kurang dari 2%. Dataran rendah berada
pada ketinggian dibawah 25 m yaitu di sepanjang DAS Bengawan
Solo. Dataran tinggi berada pada ketinggian 25 m dpl, di bagian
Selatan Kabupaten Bojonegoro.
Wilayah Bojonegoro dialiri oleh Sungai Bengawan Solo dan
beberapa anak sungainya. Dalam tabel berikut ini diketahui nama,
panjang dan debit air sungai-sungai yang mengaliri wilayah
Bojonegoro pada tahun 2009.
Kabupaten Bojonegoro ditempati oleh endapan batuan yang
sangat beragam dari batuan malihan, sedimen, volkanik dan endapan
permukaan. Jenis tanah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh tanah
Grumosol. Bahan induk Grumosol sangat bervariasi yaitu marl, batu
liat, tuff vulkanik dan batuan aluvium yang berliat dan berkembang
pada wilayah berombak, bergelombang, yang umumnya pada daerah
dengan ketinggian dari permukaan laut kurang dari 200 m.
2.2. Administratif
Secara Administratif, Kabupaten Bojonegoro masuk di dalam
Propinsi Daerah Jawa Timur, yang berbatasan dengan:
Sebelah utara : Kabupaten Tuban
Sebelah timur : Kabupaten Lamongan
Sebelah selatan : Kabupaten Madiun, Jombang dan Nganjuk
Sebelah barat: Kab. Ngawi dan Kabupaten Blora (Jawa Tengah)
Kabupaten Bojonegoro meliputi 27 kecamatan dan 419/11
desa/kelurahan, 2020 RW, dan 7653 RT. Kecamatan Tambakrejo
merupakan kecamatan terluas dengan luas sekitar 209,52 km2 atau
sekitar 9,08% luas Kabupaten Bojonegoro. Administrasi Kecamatan di
Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Administrasi Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro
NO NAMA KECAMATAN LUAS WILAYAH (Ha)
1 Margomulyo 13.9682 Ngarho 7.148
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 4
Tambakrejo, Kasiman, Kedewan, Bubulan, Gondang, Sekar dan
Sugihwaras.
Selanjutnya Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan
atau ibukota Kecamatan atau beberapa desa/kelurahan yakni seluruh
ibukota kecamatan yang tidak termasuk dalam PKLp. Fungsi dari
masing-masing ibukota kecamatan tersebut antara lain :
a) Pusat pelayanan umum, dan pemerintahan bagi desa-desa
yang berada di wilayah administrasinya.
b) Pusat perdagangan dan jasa bagi desa-desa yang berada di
wilayah administrasinya.
d. Pusat pelayanan antar desa/kelurahan (PPL)
Rencana kegiatan utama dan pendukung yang akan
dikembangkan pada Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) di
Kabupaten Bojonegoro. Penjabaran Rencana tata ruang wilayah
(RTRW) Kabupaten Bojonegoro tahun 2011-2031 dapat dilihat pada
tabel 2.7.
Tabel 2. 7 Rencana Sistem Perwilayahan Kabupaten Bojonegoro
No.
Pembagian Sistem
Perwilayahan
Wilayah Pendukung
Kegiatan Utama dan Pendukung yang dikembangkan
1 Dander Kec. Trucuk,Kec. Kapas,
Kegiatan Utama: Perdagangan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 15
No.
Pembagian Sistem
Perwilayahan
Wilayah Pendukung
Kegiatan Utama dan Pendukung yang dikembangkan
Kec. Sukosewu
Industri Pertambangan Pertanian Perkebunan PeternakanKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan Perkantoran swasta Jasa Peribadatan PariwisataKawasan Pengembangan Agropolitan, di wilayah Dander dan sekitarnya dengan basis peternakan, pariwisata, agroindustri, dan perkebunan.
2 SumberrejoKec. Balen,Kec. Kanor
Kegiatan utama: Industri Agro industri Pertanian tanaman pangan & hortikultura Perkebunan PeternakanKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan Peningkatan sarana & prasarana transportasi
3 Baureno Kec. Kepohbaru
Kegiatan utama: Perdagangan Pertanian tanaman pangan Hortikultura Perkebunan Industri PeternakanKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan
4 NgasemKec. Kalitidu,Kec. Malo
Kegiatan utama: Industri yang berbahan baku residu minyak Industri yang berbahan baku minyak gas Jasa Pergudangan Terminal kargo Perdagangan Kegiatan industri lainKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan (rumah sakit) Pemerintahan Pariwisata
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 16
No.
Pembagian Sistem
Perwilayahan
Wilayah Pendukung
Kegiatan Utama dan Pendukung yang dikembangkan
5 Padangan
Kec. Purwosari,Kec. Kasiman,Kec. Kedewan
Kegiatan utama: Pergudangan Pusat koleksi & distribusi Jasa IndustriKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Peribadatan PemerintahanKawasan pengembangan Agropolitan di wilayah Kedewan dan sekitarnya dengan basis peternakan dan pertanian.
6 Ngraho
Kec. Margomulyo,Kec. Tambakrejo,Kec. Ngambon
Kegiatan utama: Perdagangan, sekaligus sebagai pusat koleksi
dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, hortikultura
IndustriKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan PeribadatanSektor kehutanan:Sebagai kawasan hutan produksi dan kawasan lindung
7 TemayangKec. Gondang,Kec. Bubulan,Kec. Sekar
Kegiatan utama: Industri onyx Pertanian Perkebunan Perdagangan PariwisataKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan (rawat inap) Pemerintahan PeribadatanSektor kehutanan:Sebagai kawasan hutan produksi dan kawasan lindung.Kawasan pengembangan Agropolitan di wilayah Sekar dan sekitarnya dengan basis pariwisata, industri kerajinan tangan.
8 Kedungadem Kec. Sugihwaras
Kegiatan utama: Pertanian Perkebunan Agro industri JasaKegiatan pendukung: Pendidikan Peternakan
Sumber: RTRW Kabupaten Bojonegoro 2011-2031
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 17
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 18
Gambar 2. 2 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten Bojonegoro
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 19
2.10.2. Rencana Struktur Ruang
Penetapan Kawasan pelayanan di wilayah Kabupaten
Bojonegoro dilakukan melalui kriteria potensi, fungsi dan peranan dari
kawasan tersebut. Selain itu faktor lokasi dari kawasan tersebut juga
ikut menentukan dalam penetapan kawasan dimaksud. Kawasan
perdesaan biasanya penggunaan lahannya masih sangat didominasi
oleh sektor pertanian baik itu berupa pertanian tanaman pangan
maupun perkebunan hal tersebut juga disertai dengan sangat
rendahnya tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan
permukiman. Hal ini akan sangat berbeda dengan kawasan perkotaan
dimana dominasi unsur-unsur jasa dan kegiatan ekonomi menjadi
salah satu kegiatan yang cukup dominan, disamping itu lokasi yang
biasanya terletak dipusat-pusat kegiatan menjadikan kawasan
tersebut secara fungsional adalah kawasan perkotaan.
Dengan demikian penetapan kawasan perkotaan di Kabupaten
Bojonegoro ini ditetapkan berdasarkan :
a. Kawasan ini secara administrasi merupakan wilayah kelurahan ;
b. Faktor Lokasi dari Kawasan Perkotaan yang cenderung terletak
dijalur jalan dengan fungsi primer ;
c. Kegiatan fungsional kawasan Perkotaan biasanya dicirikan dengan
Kegiatan jasa dan industri serta kegiatan perdagangan yang
cukup dominan ;
d. Secara sosiologis penduduk di wilayah perkotaan berpendidikan
cukup tinggi
e. Tingkat kepadatan penduduk relatif tinggi
f. Sarana dan prasarana wilayah cukup baik dan terpenuhi ;
g. Kepadatan permukiman penduduk relatif tinggi.
Sedangkan Penetapan kawasan perdesaan dilakukan melalui :
a. Secara administrasi kawasan ini merupakan wilayah administrasi
desa
b. Pemanfaatan lahan cenderung di dominasi oleh kegiatan sektor
agraris
c. Sarana dan prasarana wilayah masih sangat terbatas ;
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 20
d. Orientasi kegiatan penduduk pada sektor agraris ;
e. Tingkat pendidikan penduduknya relatif rendah
f. Tingkat kepadatan penduduk rendah
g. Permukiman pendudukan terpencar
Berdasarkan beberapa kriteria tersebut, maka kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan (sebagai ibukota
kabupaten/kecamatan) serta kawasan perkotaan lain yang bukan
ibukota kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2. 8 Kawasan Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Bojonegoro
No Kecamatan
Wil. Perkotaan
Wil. Pengemban
gan Perkotaan
Wil. Perdesaan
1Margomulyo 1
Desa Sumberrejo 1
Desa Kalangan
2Desa Margomulyo 2 Desa Ngelo
3 Desa Geneng 4 Desa Meduri
2 Ngraho 1 Desa Ngraho 1
Desa Tanggungan
2 Desa Kalirejo 2 Desa Luwihaji
3Desa Blimbinggede 3
Desa Sugihwaras
4Desa Sumberagung
5Desa Mojoranu
6 Desa Tepelan 7 Desa Jumok 8 Desa Nganti 9 Desa Pandan 10 Desa Klempun 11 Desa Bancer
12Desa Sumberarum
13Desa Payaman
3Tambakrejo 1
Desa Tambakrejo 1 Desa Turi
2 Desa Bakalan 2Desa Ngrancang
3 Desa Jawik 3 Desa Napis
4 Desa Sukorejo 4Desa Jatimulyo
5 Desa
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 21
No Kecamatan
Wil. Perkotaan
Wil. Pengemban
gan Perkotaan
Wil. Perdesaan
Malingmati 6 Desa Gading
7Desa Kalisumber
8 Desa Tanjung 9 Desa Pengkol
10Desa Dolokgede
11Desa Mulyorejo
12Desa Kacangan
13Desa Sendangrejo
14Desa Gamongan
4 Ngambon 1 Desa Ngambon 1 Desa Sengon
2 Desa Bondol 2Desa Nglampin
3Desa Karangmangu
5 Sekar 1 Desa Sekar 1 Desa Deling
2 Desa Miyono 2 Desa Bareng 3 Desa Klino 3 Desa Bobol
6 Bubulan 1 Desa Bubulan 1 Desa Clebung
2 Desa Cancung 2Desa Sumberbendo
3Desa Ngorogunung
7 Gondang 1 Desa Gondang 1 Desa Pajeng 1 Desa Pragelan
2Desa Senganten 2
Desa Sambongrejo 2 Desa Jari
3 Krondonan
8 Temayang 1Desa Temayang 1 Desa Soko
2Desa Kedungsari 2
Desa Papringan
3 Desa Bakulan
4
Desa Kedungsumber
5Desa Pandanroyo
6 Desa Belun 7 Desa Ngujung 8 Desa Jono
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 22
No Kecamatan
Wil. Perkotaan
Wil. Pengemban
gan Perkotaan
Wil. Perdesaan
9 Desa Pancur 10 Desa Buntalan
9Sugihwaras 1 Desa Trate 1
Desa Sugihwaras 1 Desa Bareng
2 Desa Siwalan 2Desa Glagahwangi 2
Desa Alasagung
3Desa Panunggalan
4 Desa Bulu 5 Desa Wedoro 6 Desa Glagah 7 Desa Nglajang
8Desa Panemon
9Desa Jati Tengah
10Desa Balongrejo
11Desa Kedungdowo
12 Desa Genjor 13 Desa Drenges
10Kedungadem 1
Desa Kedungadem 1
Desa Tondomulo
2Desa Tumbrasanom 2 Desa Kesongo
3 Desa Drokilo 3 Desa Banjang
4Desa Dayu Kidul
5 Desa Pejok 6 Desa Babat 7 Desa Mlideng 8 Desa Kendung 9 Desa Geger
10Desa Kepuh Kidul
11 Desa Duwel
12Desa Kedungrejo
13 Desa Megale 14 Desa Sidorejo 15 Desa Mojorejo
16Desa Tlogoagung
17Desa Sidomulyo
18Desa Jamberejo
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 23
No Kecamatan
Wil. Perkotaan
Wil. Pengemban
gan Perkotaan
Wil. Perdesaan
19 Desa Ngrandu
20Desa Balongcabe
11 Kepohbaru 1Desa Kepohbaru 1 Desa Pejok
2Desa Sidomukti 2 Desa Simorejo
3 Desa Brangkal 3 Desa Cengkir 4 Desa Mojosari
5Desa Balongdowo
6Desa Sumberoto
7 Desa Turigede
8Desa Sumberagung
9Desa Nglumber
10Desa Klangkong
11 Desa Jipo
12Desa Bayemgede
13Desa Tlogorejo
14 Desa Wiro 15 Desa Betet 16 Desa Mudung
17Desa Krangonanyar
18 Desa Bumirejo
19Desa Karangan
20Desa Sumbergede
21Desa Sugihwaras
22Desa Pohwates
12 Baureno 1 Desa Baureno 1Desa Blongsong 1
Desa Tlogoagung
2 Desa Pasinan 2 Desa Kauman 2Desa Gunungsari
3 Desa Trojalu 3 Desa Gajah 3 Desa Kalisari
4 Desa Sraturejo 4Desa Sumuragung 4 Desa Bumiayu
5Desa Ngemplak
6Desa Banjaranyar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 24
No Kecamatan
Wil. Perkotaan
Wil. Pengemban
gan Perkotaan
Wil. Perdesaan
7 Desa Drajat
8Desa Sembunglor
9 Desa Banjaran
10Desa Pomahan
11Desa Karangdayu
12Desa Lebaksari
13Desa Pucangarum
14Desa Tanggungan
15Desa Kedungrejo
13 Kanor 1 Desa Kanor 1Desa Sarangan
2Desa Sumberwangi 2 Desa Pesen
3Desa Tambakrejo 3
Desa Samberan
4Desa Palembon
5Desa Nglarangan
6 Desa Sroyo 7 Desa Cangaan
8Desa Simpatan
9 Desa Kabalan 10 Desa Piyak 11 Desa Sideng 12 Desa Bakung 13 Desa Bungur 14 Desa Caruban 15 Desa Simorejo 16 Desa Temu 17 Desa Prigi
18Desa Semambung
19 Desa Pilang
20Desa Gedongarum
21
Desa Kedungprimpen
14Sumberrejo 1
Desa Sumberrejo 1 Desa Tlogohaji
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 25
pertahanan keamanan, fungsi lindung, budidaya dan estetika
lingkungan, dimensi ruang dan waktu yang dalam kesatuan secara
utuh menyeluruh serta berkualitas membentuk tata ruang. Pola
pemanfaatan ruang diwilayah Kabupaten Bojonegoro akan meliputi
rencana pola ruang kawasan Lindung dan Rencana Pola Ruang
Kawasan Budidaya. Rencana pemanfaatan ruang wilayah Kab.
Bojonegoro tahun 2030 dapat dilihat pada tabel 2.9.
Tabel 2. 9 Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah Kab. Bojonegoro 2030
No Pola Ruang Wilayah Luas (Ha)
%
a. Kawasan Lindung
1 Kawasan Hutan Lindung 1.456,47 0,632 Kawasan Yang Memberi Perlindungan
Kawasan Bawahnya -Kawasan Resapan Air -
3 Kawasan Perlindungan setempat -Sempadan Sungai 1.242,04 0,54Kawasan Sekitar Danau/Waduk 967,27 0,42Kawasan Sekitar mata Air -
4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya -
5 Kawasan Rawan Bencana Alam -b. Kawasan Budidaya 1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 93.833,36 40,672 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat 2,012, 47 0,873 Kawasan Peruntukan Pertanian :