BUKU PUTIH PROFI Profil Sanitasi Wilayah kondisi pengelolaan sanitasi Kab Air Limbah, Persampahan dan keuangan, media & komunika kemiskinan. Dalam usahanya untuk m hidup di Kabupaten Lamandau p untuk menjaga kelestarian alam yang penting dalam menjaga lingkungan meliputi sektor sanita Kondisi umum sanitasi K kesehatan lingkungan, kesehata limbah cair rumah tangga, limba limbah industri dan kondisi pen dilaksanakan tetap berupaya unt disamping menjaga kelestarian peningkatan perilaku hidup bersi Pembangunan sanitasi permasalahan yang sesungguhn Penanganan drainase lingkung pembuangan limbah cair dan pad bersih dan sehat merupakan upa pihak. Hal ini menyangkut peri disiapkan pemerintah, swasta da yang harus dibuat dan bahkan dijalankan. Secara umum kondisi san dan perbaikan. Badan air berup H SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013 BAB III IL SANITASI WILAYAH Kabupaten Lamandau memberikan gambara bupaten Lamandau saat ini berdasarkan Sub se Drainase baik dari aspek teknis, kelembagaan asi serta aspek pemberdayaan masyarakat, melestarikan dan mengembangkan kemampuan pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tet dan kualitas lingkungan serta pemukiman. Sala kualitas lingkungan adalah dengan menja asi dan air bersih yang ada di Kabupaten Laman Kabupaten Lamandau terdiri dari 9 bagian, yaitu an dan pola hidup masyarakat, kuantitas dan ah padat (sampah), drainase lingkungan, pencem nanganan limbah medis. Pelaksanaan pemban tuk menggiatkan peningkatan akses sanitasi da alam dan kualitas lingkungan serta pemukim ih dan sehat. memerlukan data yang akurat untuk nya guna merumuskan strategi penanganan gan, penyediaan air bersih, pengelolaan sa dat dari rumah-rumah tangga, serta promosi pe aya yang harus dilaksanakan dan diusahakan o ilaku hidup masyarakat, sarana dan prasarana an juga mayarakat, dana yang harus dianggarka n kemungkinan kelembagaan yang harus di nitasi Kabupaten Lamandau saat ini masih perlu pa sungai yang ada di Kabupaten Lamandau 3 an mengenai ektor PHBS, n, kebijakan, jender dan n lingkungan tap berupaya ah satu aspek aga kondisi ndau. penanganan kualitas air, maran udara, ngunan yang an air bersih man menuju mengetahui yang tepat. ampah serta erilaku hidup oleh banyak a yang harus an, peraturan ibentuk dan peningkatan u merupakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BUKU PUTIH SANITASI
PROFIL SANITASI WILAYAH
Profil Sanitasi Wilayah K
kondisi pengelolaan sanitasi Kabupaten Lamandau
Air Limbah, Persampahan dan Drainase baik dari aspek teknis, kelembagaan, kebijakan,
keuangan, media & komunikasi serta aspek pemberdayaan masyarakat, jender dan
kemiskinan.
Dalam usahanya untuk melestarikan dan menge
hidup di Kabupaten Lamandau pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tetap berupaya
untuk menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman. Salah satu aspek
yang penting dalam menjaga kualitas lingkungan adala
lingkungan meliputi sektor sanitasi dan air bersih yang ada di K
Kondisi umum sanitasi K
kesehatan lingkungan, kesehatan dan pola hidup masyarakat, kuantitas dan kualitas air,
kemasan untuk minum hanya 1,5%, menggunakan air isi ulang untuk minum 10,3%,
memasak 1,3%, cuci piring, gosok gigi dan cuci pakaian rata
menggunakan sumber air lainnya rata
Rendahnya prilaku dalam menggunakan air untuk berbagai keperluan/aktivitas
sehari-hari pada dasarnya selain berhubungan langsung dengan ketersediaan sumber air
maupun sistem pengelolaannya untuk keperluan sehari
kesadaran individu atau rumah tangg
banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, baik dari segi lokasi,
waktu, kepuasaan, ataupun cara mendapatkan sumber air. Dari segi lokasi dan waktu
hampir 74,8% responden menyatakan tidak banyak m
sumber air, meskipun hanya diperoleh melalui sumur pompa atau sumur gali atau paling
susah melalui mata air atau sungai. Menurut sebagian besar responden kwalitas air yang
diperolehpun cukup baik (86,3
Permasalahannya dari hasil pengamatan tim studi EHRA, sebagian besar wilayah
pengamatan belum terlayani air bersih khususnya yang dikelola oleh PDAM atau
lembaga lainnya, baik melalui sambungan rumah atau hidran umum atau melalui
bantuan proyek/program tertentu.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
8,2%. Menggunakan air ledeng PDAM untuk memasak dan cuci
rata 13,3%, cuci pakaian 12,8%, gosok gigi 12%, Menggunakan air dari botol
kemasan untuk minum hanya 1,5%, menggunakan air isi ulang untuk minum 10,3%,
memasak 1,3%, cuci piring, gosok gigi dan cuci pakaian rata-rata 0,7%. Sedangkan
menggunakan sumber air lainnya rata-rata 9,4%.
dalam menggunakan air untuk berbagai keperluan/aktivitas
hari pada dasarnya selain berhubungan langsung dengan ketersediaan sumber air
maupun sistem pengelolaannya untuk keperluan sehari-hari, juga bergantung pada
kesadaran individu atau rumah tangga penduduk. Penduduk kabupaten Lamandau tidak
banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, baik dari segi lokasi,
waktu, kepuasaan, ataupun cara mendapatkan sumber air. Dari segi lokasi dan waktu
% responden menyatakan tidak banyak mengalami kesulitan mendapatkan
sumber air, meskipun hanya diperoleh melalui sumur pompa atau sumur gali atau paling
susah melalui mata air atau sungai. Menurut sebagian besar responden kwalitas air yang
86,3 %) menjawab “Ya” cukup puas.
Permasalahannya dari hasil pengamatan tim studi EHRA, sebagian besar wilayah
pengamatan belum terlayani air bersih khususnya yang dikelola oleh PDAM atau
lembaga lainnya, baik melalui sambungan rumah atau hidran umum atau melalui
am tertentu.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
8,2%. Menggunakan air ledeng PDAM untuk memasak dan cuci
12%, Menggunakan air dari botol
kemasan untuk minum hanya 1,5%, menggunakan air isi ulang untuk minum 10,3%,
rata 0,7%. Sedangkan
dalam menggunakan air untuk berbagai keperluan/aktivitas
hari pada dasarnya selain berhubungan langsung dengan ketersediaan sumber air
hari, juga bergantung pada
a penduduk. Penduduk kabupaten Lamandau tidak
banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, baik dari segi lokasi,
waktu, kepuasaan, ataupun cara mendapatkan sumber air. Dari segi lokasi dan waktu
engalami kesulitan mendapatkan
sumber air, meskipun hanya diperoleh melalui sumur pompa atau sumur gali atau paling
susah melalui mata air atau sungai. Menurut sebagian besar responden kwalitas air yang
Permasalahannya dari hasil pengamatan tim studi EHRA, sebagian besar wilayah
pengamatan belum terlayani air bersih khususnya yang dikelola oleh PDAM atau
lembaga lainnya, baik melalui sambungan rumah atau hidran umum atau melalui
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan
dan penanganan air)
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
95.5
98.2
3.0
1.21.5 .6
84.0
86.0
88.0
90.0
92.0
94.0
96.0
98.0
100.0
102.0
kluster 0 kluster1
62.7 62.7
10.4 10.4
6.0 6.0
14.9 14.9
6.0 6.0
.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
kluster 0 kluster1
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan
dan penanganan air)
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
89.9
95.31.1
1.69.0
3.1
kluster1 kluster 2 Total
Lainnya
Ditambahkan kaporit
Direbus
3.4
20.7
65.2
51.1
3.47.23.4
11.322.58.2
kluster 2 Total
Lainnya
Ya, dalam Galon isi ulang
Ya, dalam Botol/termos
Ya, dalam Teko/ketel/ceret
Ya, dalam Panci dengan tutup
Ya, dalam Panci terbuka
Tidak disimpan
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan
Ditambahkan kaporit
Ya, dalam Galon isi ulang
Ya, dalam Botol/termos
Ya, dalam Teko/ketel/ceret
Ya, dalam Panci dengan tutup
Ya, dalam Panci terbuka
BUKU PUTIH SANITASI
4. Pengelolaan Sampah
Perilaku pengelolaan sampah menurut survey EHRA tahun 201
menggambarkan suatu prilaku yang masih kurang baik.
masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka,
sebanyak 53,3% responden menyatakan
yang kurang baik mengakibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau
busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran drainase dan anaka
serakan/tumpukan sampah juga tidak tehind
Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang
kurang baik, 70,5% responden menyatakan pengelolaan sampah dengan dibakar, 1
membuang sampah ke sungai/kali/laut/saluran
kosong/kebun/dibiarkan membusuk
lain termasuk dibuang ke lubang tetapi tidak ditutup
jenis sampah hampir tidak pernah dilakukan, semua responden menyatakan tidak pernah
mengolah sampah menjadi bernilai, kecuali
responden mengaku mengolah/mengumpulkan untuk dijual ke pengepul.
Gambar 3.7 Grafik Pengolahan Sampah Setempat
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
5.0 .01.3
4.5
83.876.5
6.3
4.0
.015.0
2.5 .0
.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Klaster 0 Klaster 1
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
pengelolaan sampah menurut survey EHRA tahun 201
menggambarkan suatu prilaku yang masih kurang baik. 25,3 % responden menyatakan
masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka,
% responden menyatakan banyak nyamuk. Kondisi pengelolaan sampah
akibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau
busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran drainase dan anaka-anak bemain di sekitar
serakan/tumpukan sampah juga tidak tehindarkan.
Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang
% responden menyatakan pengelolaan sampah dengan dibakar, 1
pah ke sungai/kali/laut/saluran dan membuang ke lahan
kosong/kebun/dibiarkan membusuk hanya 0,8%. Pengumpulan ke TPS 8,5% dan Lain
ibuang ke lubang tetapi tidak ditutup hanya 3,5%. Pengolahan berbagai
jenis sampah hampir tidak pernah dilakukan, semua responden menyatakan tidak pernah
mengolah sampah menjadi bernilai, kecuali botol minuman sampah plastik semua
responden mengaku mengolah/mengumpulkan untuk dijual ke pengepul.
Gambar 3.7 Grafik Pengolahan Sampah Setempat
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
8.3 3.5
20.0
8.5
51.770.5
.83.5
18.3 13.0.8 .8
Klaster 2 Total
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusukDibuang ke sungai/kali/laut/danau
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
Dibakar
KABUPATEN LAMANDAU 2013
pengelolaan sampah menurut survey EHRA tahun 2013, masih
% responden menyatakan
masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka, bahkan
banyak nyamuk. Kondisi pengelolaan sampah
akibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau
anak bemain di sekitar
Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang
% responden menyatakan pengelolaan sampah dengan dibakar, 13%
an membuang ke lahan
% dan Lain-
Pengolahan berbagai
jenis sampah hampir tidak pernah dilakukan, semua responden menyatakan tidak pernah
botol minuman sampah plastik semua
kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusukDibuang ke sungai/kali/laut/danau
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
BUKU PUTIH SANITASI
5. Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja
Sistem pembuangan air kotor/limbah tinja atau lumpur tinja menunjukkan,
bahwa dari seluruh rumah tangga yang di
penduduk belum memiliki closed
jenis closed duduk (0,5%), cemplung
sebanyak 29,3%. Kemana saja kebiasaan penduduk membuang limbah tinja,
menyatakan memiliki lobang septik tank (lobang resapan),
kolam/sawah 0 %, ke kebun/tanah la
2,3%, , sedangkan 29,5% menjawab tidak tahu atau tidak jelas.
Perilaku hidup bersih dan sehat serta higienis (PHBS) berpengaruh besar
terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan, makin baik PHBS maka
makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil survey di atas
diperoleh gambaran jelas bahwa PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau
individu di kabupaten Lamandau secara keseluruhan tergolong dalam kategori rendah,
dampak paling terasa misalnya penyakit Diare. Hasil survey EHRA menggambarkan
kasus penderita diare sebesar 30% di ru
sebesar 9,8%.
Prosentase kejadian diare paling riskan justru ada pada usia dewasa, dimana
orang dewasa perempuan adalah paling riskan yaitu
25%, disusul anak balita 23,3%
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja ( SPAL )
Sistem pembuangan air kotor/limbah tinja atau lumpur tinja menunjukkan,
bahwa dari seluruh rumah tangga yang di survey maka sebagian besar rumah tangga
belum memiliki closed. Kepemilikan klosed jongkok hanya 18%
%), cemplung 51%, plengsengan 1,3%, tidak punya
Kemana saja kebiasaan penduduk membuang limbah tinja,
menyatakan memiliki lobang septik tank (lobang resapan), 3,3% ke sungai
ke kebun/tanah lapang 0%, cubluk/lobang tanah 50,5%, pipa sewer
% menjawab tidak tahu atau tidak jelas.
rilaku hidup bersih dan sehat serta higienis (PHBS) berpengaruh besar
terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan, makin baik PHBS maka
makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil survey di atas
ahwa PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau
individu di kabupaten Lamandau secara keseluruhan tergolong dalam kategori rendah,
dampak paling terasa misalnya penyakit Diare. Hasil survey EHRA menggambarkan
kasus penderita diare sebesar 30% di rumah tangga. Kejadian dalam 6 bulan terakhir
Prosentase kejadian diare paling riskan justru ada pada usia dewasa, dimana
orang dewasa perempuan adalah paling riskan yaitu 34,2%, selanjutnya dewasa laki laki
anak balita 23,3%, anak-anak non balita 14,2%.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem pembuangan air kotor/limbah tinja atau lumpur tinja menunjukkan,
survey maka sebagian besar rumah tangga
. Kepemilikan klosed jongkok hanya 18%, memiliki
tidak punya closed
Kemana saja kebiasaan penduduk membuang limbah tinja, 14.5 %
% ke sungai/pantai,
%, pipa sewer
rilaku hidup bersih dan sehat serta higienis (PHBS) berpengaruh besar
terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan, makin baik PHBS maka
makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil survey di atas
ahwa PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau
individu di kabupaten Lamandau secara keseluruhan tergolong dalam kategori rendah,
dampak paling terasa misalnya penyakit Diare. Hasil survey EHRA menggambarkan
Kejadian dalam 6 bulan terakhir
Prosentase kejadian diare paling riskan justru ada pada usia dewasa, dimana
dewasa laki laki
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 3.8 Grafik Pencemaran karena SPAL
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
Permasalah Mendesak dan Isu Strategis
Tabel 3.3 Permasalahan Mendesak
dan Promosi Higiene di Kabupaten Lamandau.
Permasalahan Mendesak
1. Kejadian BABS yang masih cukup tinggi di kabupaten Lamandau
2. Penggunaan Sumber Air Bersih (PDAM) yang masih rendah, di perdesaan banyak yang masih mengkonsumsi air sungai disamping untuk keperluan mandi, cuci dan BAB.
3. Masalah ketersediaan atau cakupan pelayanan sumber Air Bersih masih sangat minim, beberapa sumur yang dibuat di perdesaan tidak berfungsi, ada beberapa desa memiliki mata air yang berpotensi menjadi sumber air bersih.
4. Terlihat penumpukan sampah di titik-titik tertentu dengan kondisi tercampur.
5. Tidak tertutupnya tempat sampah menyebabkan binatang bisa masuk dan membawa sampah keluar dari tempat sampah sehingga banyak sampah yang berceceran di jalan-jalan.
6. Pengelolaan sampah rumah tangga masih banyak dengan cara dibakar.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
21.3
78.8
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Klaster 0
DI KABUPATEN LAMANDAU 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Gambar 3.8 Grafik Pencemaran karena SPAL
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
Permasalah Mendesak dan Isu Strategis
Mendesak dan Isu Strategis Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
dan Promosi Higiene di Kabupaten Lamandau.
Isu Strategis (masuk di hambatan)
Promosi dan penyuluhan tentang pentingnya rumah sehat dan perilaku hidup sehat
Program penggunaan Sumber Air Bersih yang sehat baik dengan promosi dan penyuluhan memakai PDAM ataupun pengelolaan air bersih keluarga secara baik dan benar sesuai standar kesehatan. Untuk permukiman yang tidak terjangkau layanan PDAM bisa menggunakan sumber air bersih lain (sumur gali, mata air, dll)
Perlu studi potensi sumber air bersih untuk menentukan sumber air bersih yang tepat bagi suatu permukiman. Diperlukan juga database air bersih untuk mendata kondisi layanan air bersih yang telah ada di Kabupaten Lamandau saat ini.
Peningkatan kesadaran masyrakat untuk membuang sampah di tempatnya dan pengolahan skala rumah tangga dengan cara pemilahan sampah organik, sampah plastik, sampah kaca/ logam.
Program penyediaan tempat sampah keluarga dengan pemilahan terpisah
Perlu sosialisasi pengelolaan sampah dengan pemilahan sampahuntuk memudahkan pengolahan. Sampah organik, sampah plastik, sampah kaca/ logam.
45.060.8
55.039.2
Klaster 1 Klaster 2
Ya
Tidak
PENCEMARAN SPALKABUPATEN LAMANDAU 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
luhan tentang pentingnya rumah sehat dan perilaku hidup sehat
baik dengan promosi dan penyuluhan memakai PDAM ataupun pengelolaan air bersih keluarga secara baik dan
Untuk permukiman yang tidak terjangkau layanan PDAM bisa menggunakan sumber air bersih lain (sumur gali, mata air, dll).
Perlu studi potensi sumber air bersih untuk menentukan sumber air bersih yang tepat Diperlukan juga database air bersih untuk mendata kondisi
n masyrakat untuk membuang sampah di tempatnya dan dengan cara pemilahan sampah organik, sampah
dengan pemilahan terpisah
Perlu sosialisasi pengelolaan sampah dengan pemilahan sampahuntuk memudahkan organik, sampah plastik, sampah kaca/ logam.
BUKU PUTIH SANITASI
7. Kepemilikan jamban keluarga yang masih cukup rendah, di perdesaan masih bayang perilaku BABS di sungai.
8. Perilaku Higiene yang masih cukup rendah sehingga angka kejadian diare masih cukup tinggi akibat pencemaran.
9. Pada beberapa perdesaan berdekatan dengan lokasi perusahaan perkebunan/ pertambangan akan tetapi belum ada partisipasi nyata pihak perusahaan pada sektor sanitasi.
10. Permasalahan sanitasi masih belum menjadi prioritas dan dianggap tidak penting sehingga sering tidak disetujui pada saat pembahasan anggaran.
7.
8.
9.
10.
Tatanan Sekolah
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi hygiene pada tatanan
sekolah di Kabupaten Lamandau
lingkungan sekolah. Sub bab ini berisi tabel dan penjelasan mengenai kondisi fasilitas
sanitasi sekolah terdiri dari kondisi sarana air bersih, toilet, tempat cuci tangan dan
fasilitas sanitasi lainnya, serta memberikan gambaran mengenai peran sekolah
khususnya UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
berhubungan dengan pendidikan kesanit
Sebagaimana terlihat dari
(sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)
pemetaan dilakukan pada Sekolah Dasar
menunjukkan hanya SD yang ada di Nanga Bulik saja yang telah
sumber air bersih yang selalu tersedia
dari sumur gali maupun pompa
yang menyediakan fasilitas cuci tangan
(daftar SD dan kondisi fasilitas sanitasi terlampir)
Dari Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)
(pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)
(Sekolah Dasar), dari 93 SD yang dilakukan pemetaan kondisi sarana pengelolaan
sampah & pengetahuan higiene, semua sekolah
pengetahuan tentang higiene dan sanitasi baik pada saat penyuluhan maupun mata
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Perlu pembuatan database kepemilikan jamban keluarga dan program bantuan pembuatan jamban keluarga bagi keluarga yang tidak terlayani MCK umum dan belum memiliki jamban sendiri.
Sosialisasi tentang kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakattercipta lingkungan masyarakt yang sehat dan bersih. Pemeriksaan rutin Sanitasi Dasar agar dapat memetakan database tentang rumah dan perilaku hidup sehat, sehingga dapat secepatnya diketahui indikasi-indikasi penyakit yang berkembang dan perilaku-perilaku yang ada di masyarakat dan dapat dengan segera di cari penyebab dan penanggulangannya.
Pemanfaatan sektor swasta agar lebih banyak dilibatkan untuk membantu dalam sosialisasi hidup bersih dan sehat dan penyediaan sarana penunjang hidup bersih dan sehat (wc umum, jamban keluarga, sabun mandi, sabun cuci, obat pembasmi jentik-jentik, dll)
Pemahaman kepada stake holder yang berkepentingan agar isu sanitasi menjadi prioritas dalam mambahas pendanaan dan program kegiatan yang akan dilaksakan baik berupa dana dan peraturan daerah dan lembaga yang berwenang
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi hygiene pada tatanan
Kabupaten Lamandau memberikan gambaran mengenai kondisi PHBS di
lingkungan sekolah. Sub bab ini berisi tabel dan penjelasan mengenai kondisi fasilitas
ri dari kondisi sarana air bersih, toilet, tempat cuci tangan dan
fasilitas sanitasi lainnya, serta memberikan gambaran mengenai peran sekolah
khususnya UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang
berhubungan dengan pendidikan kesanitasian.
Sebagaimana terlihat dari Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI)
dan tempat cuci tangan), untuk tingkat Sekolah Dasar (SD),
pemetaan dilakukan pada Sekolah Dasar yang ada se-Kabupaten Lamandau
yang ada di Nanga Bulik saja yang telah menyediakan fasilitas
sumber air bersih yang selalu tersedia (PDAM) yang lain memakai sumber air bersih
dari sumur gali maupun pompa, kondisi toilet yang memadai, namun hanya 45
litas cuci tangan tetapi tidak ada SD yang menyediakan sabun.
(daftar SD dan kondisi fasilitas sanitasi terlampir).
Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)
(pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi), diketahui bahwa untuk tingkatan SD
SD yang dilakukan pemetaan kondisi sarana pengelolaan
sampah & pengetahuan higiene, semua sekolah sebanyak 21 SD telah menerapkan
pengetahuan tentang higiene dan sanitasi baik pada saat penyuluhan maupun mata
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Perlu pembuatan database kepemilikan jamban keluarga dan program bantuan yang tidak terlayani MCK umum dan
masyarakat agar emeriksaan rutin Sanitasi
database tentang rumah dan perilaku hidup sehat, indikasi penyakit yang berkembang dan
perilaku yang ada di masyarakat dan dapat dengan segera di cari penyebab
swasta agar lebih banyak dilibatkan untuk membantu dalam penunjang hidup bersih
sabun mandi, sabun cuci, obat pembasmi
e holder yang berkepentingan agar isu sanitasi menjadi prioritas dalam mambahas pendanaan dan program kegiatan yang akan dilaksakan baik berupa dana dan peraturan daerah dan lembaga yang berwenang
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi hygiene pada tatanan
memberikan gambaran mengenai kondisi PHBS di
lingkungan sekolah. Sub bab ini berisi tabel dan penjelasan mengenai kondisi fasilitas
ri dari kondisi sarana air bersih, toilet, tempat cuci tangan dan
fasilitas sanitasi lainnya, serta memberikan gambaran mengenai peran sekolah
kegiatan sekolah yang
Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI)
ntuk tingkat Sekolah Dasar (SD),
Kabupaten Lamandau. Data
menyediakan fasilitas
(PDAM) yang lain memakai sumber air bersih
, kondisi toilet yang memadai, namun hanya 45% SD
SD yang menyediakan sabun.
Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)
hwa untuk tingkatan SD
SD yang dilakukan pemetaan kondisi sarana pengelolaan
SD telah menerapkan
pengetahuan tentang higiene dan sanitasi baik pada saat penyuluhan maupun mata
BUKU PUTIH SANITASI
pelajaran kelas, sedangkan dalam pengelolaan persampahan, semua sekolah telah
melakukan pengumpulan saja tidak ada yang melakukan
sampai ke tahap pengomposan
pengetahuan higiene terlampir)
PHBS pada tatanan institusi pendidikan (sekolah) adalah upaya pemberdayaan
dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
institusi pendidikan.
Kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Promosi Higiene d
sekolah belum begitu maksimal dilaksanakan
dilaksanakan program kegiatan PHBS seperti CTPS dan Sikat Gigi dari Dinas
Kesehatan. Hal ini sangat terkait dengan kurangnya tenaga kesehatan di tiap kecamatan,
serta posting anggaran APBD untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PHBS
terbatas.
Untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah
pimpinan Sekolah. Pimpinan sekolah dan guru telah memahami pentingnya PHBS
namun prelaksanaan belum m
salah satu prioritas dalam meningkatkan kesadaran PHBS di sekolah
Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkunganpemerintah menjadi
unsur kunci sebagai motivator peningk
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Tabel 3.4 Permasalahan Mendesak
Lamandau.
Permasalahan Mendesak
1. Sebagian besar bangunan sekolah memiliki WC tetapi tidak terpelihara dengan baik dan kesulitan memperoleh sumber air bersih untuk sekolah yang belum teraliri listrik.
2. Masih banyak sekolah yang tidak menyediakan tempat cuci tangan.
3. Pada sekolah yang sudah memiliki tempat cuci tangan tidak menyediakan sabun.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
pelajaran kelas, sedangkan dalam pengelolaan persampahan, semua sekolah telah
saja tidak ada yang melakukan pemilahan sampah,
sampai ke tahap pengomposan (data SD dan kondisi sarana pengelolaan sampah &
terlampir).
PHBS pada tatanan institusi pendidikan (sekolah) adalah upaya pemberdayaan
dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
Kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Promosi Higiene d
belum begitu maksimal dilaksanakan karena baru sebagian sekolah
dilaksanakan program kegiatan PHBS seperti CTPS dan Sikat Gigi dari Dinas
. Hal ini sangat terkait dengan kurangnya tenaga kesehatan di tiap kecamatan,
nggaran APBD untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PHBS
Untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah-sekolah, diperlukan inisiatif dari
pimpinan Sekolah. Pimpinan sekolah dan guru telah memahami pentingnya PHBS
namun prelaksanaan belum maksimal, sehingga sosialisasi dan pelaksanaan menjadi
salah satu prioritas dalam meningkatkan kesadaran PHBS di sekolah-sekolah. Kader
Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkunganpemerintah menjadi
unsur kunci sebagai motivator peningkatan PHBS.
dan Isu Strategis
Mendesak dan Isu Strategis Tatanan Sekolah di Kabupaten
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
Sebagian besar bangunan sekolah memiliki WC tetapi tidak terpelihara
baik dan kesulitan memperoleh sumber air bersih untuk sekolah yang
Masih banyak sekolah yang tidak menyediakan tempat cuci tangan. Pada sekolah yang sudah memiliki tempat cuci tangan tidak menyediakan
1. Perlu penyediaan sumber air bersih dan sarana MCK yang layak untuk sekolah, penyediaan wastafel dan fasilitas CTPS.
2. Perlu sosialisasi dan pembuatan peraturan tentang penyediaan tempat cuci tangan di sekolah.
3. Perlu sosialisasi pentingnya cuci tangan pakai
KABUPATEN LAMANDAU 2013
pelajaran kelas, sedangkan dalam pengelolaan persampahan, semua sekolah telah
pemilahan sampah, ataupun
(data SD dan kondisi sarana pengelolaan sampah &
PHBS pada tatanan institusi pendidikan (sekolah) adalah upaya pemberdayaan
dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
Kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Promosi Higiene di
karena baru sebagian sekolah saja yang
dilaksanakan program kegiatan PHBS seperti CTPS dan Sikat Gigi dari Dinas
. Hal ini sangat terkait dengan kurangnya tenaga kesehatan di tiap kecamatan,
nggaran APBD untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PHBS yang
sekolah, diperlukan inisiatif dari
pimpinan Sekolah. Pimpinan sekolah dan guru telah memahami pentingnya PHBS
aksimal, sehingga sosialisasi dan pelaksanaan menjadi
sekolah. Kader
Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkunganpemerintah menjadi
di Kabupaten
dan sarana MCK , penyediaan wastafel dan
Perlu sosialisasi dan pembuatan peraturan tentang
Perlu sosialisasi pentingnya cuci tangan pakai sabun.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.5 Kondisi Sarana Sanitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)
SDN MODANG MAS 49 50 5 4SDN MUKTI MANUNGGAL 66 65 4 4
SDN MELATA 51 52 6 5
SDN BUKIT MAKMUR 106 106 3 4
SDN BUKIT RAYA 75 75 3 4
MI BUKIT RAYA 26 25 3 3
SDN SUMBER JAYA 63 62 4 4
SDN BUKIT HARUM 50 50 3 3
MI BUKIT HARUM 34 34 2 1
SDN PURWAREJA 61 62 9 9
MIN PURWAREJA 64 62 5 5
SDN BINA BHAKTI 66 66 6 5
SDN TRI TUNGGAL 87 88 4 4
SDN WONOREJO 115 114 7 7
SDN JANGKAR PRIMA 96 95 6 6
SDN MEKAR MULYA 68 68 4 6
SDN HAMBAWANG 14 13 3 3
SDN KINIPAN 38 39 4 5
SDN GINIH 16 17 4 3
SDN BATU TAMBUN 12 12 3 3
SDN BENAKITAN 26 27 3 5
SDN LIKU 13 12 4 3
SDN MENGKALANG 25 28 6 6
SDN KARANG MAS 32 32 4 3
SDN KINA 26 27 5 4
SDN JEMUAT 27 26 3 4
Nama Sekolah
Jumlah
Siswa
Jumlah
Guru
L P L P
PDAM
S K T
Keterangan: L = laki-laki; P = perempuan S = selalu tersedia air; K = kadang
Tempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya: Toilet : Septik Tank, Cubluk, sungai, kolam, dll Talang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dllDari Kamar Mandi : Saluran Pembuangan Air Limbah, halaman, sungai, dllAir Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll
KABUPATEN LAMANDAU 2013
L L
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
V 0 2 V V
V 1 2 V V
V 1 2 V V
0 2 V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 3 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
V 1 2 V V V
S K S K T P P Y
Tempat Pembuangan Fas. Cuci
TanganDari
Toile
Dari
Tala
Dari
Kam
Jml Toilet/
WC MuridDari
Air
Sumber Air Bersih Jml
T o ilet /
WC GuruSPT SGL
T
S = selalu tersedia air; K = kadang-kadang; T = tidak ada persediaan air; Y = ya; T = tidak; SPT = Sumur pompa tangan; SGL = Sumur gali
Tempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya:
Talang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dll Limbah, halaman, sungai, dll
Air Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll
Halaman 81
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
PT L P L P LYT
Siswa Guru PesuruhPersediaa
n Sabun
Siapa yang membersihkan ToiletFas. Cuci
Tangan
tangan; SGL = Sumur gali
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.6 Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)
Lamandau
SDN 1 NANGA BULIK V
SDN 2 NANGA BULIK V
SDN 3 NANGA BULIK V
SDN 4 NANGA BULIK V
SDN 5 NANGA BULIK V
SDN 6 NANGA BULIK V
MIN NANGA BULIK V
SDN KUJAN V
SDN BATU KOTAM V
SDN GUCI V
SDN BUMI AGUNG V
SDN SUMBER MULYA V
SDN BUKIT INDAH V
SDN ARGA MULYA V
SDN BUNUT V
SDN SUNGAI MENTAWA V
SDN BERUTA V
SDN TAMIANG V
SDN BAYAT V V
SDN NANGA BELANTIKAN V
SDN SUNGAI BULUH V
SDN BELIBI V
SDN KARANG BESI V
SDN BENUATAN V
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Ya, saat
pertemuan /
penyuluhan
tertentu
Ya, saat mata
pelajaran
PenJas di
kelas
Tidak pernah
KABUPATEN LAMANDAU 2013
ekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)
Ya Tidak
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
DipisahkanDibuat
kompos
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Apakah ada dana utk air
bersih / sanitasi / pend.
higiene
Cara Pengelolaan Sampah
Tidak pernah Dikumpulkan
Halaman 82
ekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi) di Kabupaten
Rencana
perbaikan
sanitasi
sekolah
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
Dibuat
kompos
Kapan Tangki
Septik
Dikosongkan
Kondisi
Higiene
Sekolah
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
SDN KAHINGAI V
SDN NANGA MATU V
SDN PETARIKAN V
SDN SUMBER CAHAYA V
SDN BINTANG MENGALIH VV
SDN TANGGA BATU V
SDN KUDANGAN 1 V
SDN KUDANGAN 2 V V
SDN RIAM PANAHAN V
SDN SEPOYU V
SDN RIAM TINGGI V
SDN LANDAU KANTU V
SDN NYALANG V
SDN LOPUS V
SDN KUBUNG V
SDN SEKOMBULAN V
SDN PENYOMBAAN V
SDN BUKIT JAYA V
SDN PEDONGATAN V
SDN NUANGAN V
SDN SUKA MAJU V
SDN NANGA PALIKODAN V
SDN SUNGKUP V
SDN NANGA KORING V
SDN TOKA V
SDN SEPONDAM V
SDN MERAMBANG V
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Ya, saat
pertemuan /
penyuluhan
tertentu
Ya, saat mata
pelajaran
PenJas di
kelas
Tidak pernah
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Ya Tidak
V V V
V V V
V V V
V V V
VV V V
V V V
V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Apakah ada dana utk air
bersih / sanitasi / pend.
higiene
Cara Pengelolaan Sampah
Tidak pernah Dikumpulkan DipisahkanDibuat
kompos
Halaman 83
Rencana
perbaikan
sanitasi
sekolah
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
Kapan Tangki
Septik
Dikosongkan
Kondisi
Higiene
Sekolah
Dibuat
kompos
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
SDN MERAMBANG V
SDN BATU TUNGGAL V
SDN NANGA KEMUJAN V
SDN CUHAI V
SDN KAWA V
SDN PANOPA V
SDN SUJA V
SDN SEKOBAN V
SDN BAKONSU V
SDN TAPIN BINI V
SDN KARANG TABA V
SDN TANJUNG BERINGIN V
SDN SUNGAI TUAT V
SDN LUBUK HIJU V
SDN BATU AMPAR V
SDN TOPALAN V
SDN NANUAH V
SDN MODANG MAS V
SDN MUKTI MANUNGGAL V
SDN MELATA V
SDN BUKIT MAKMUR V
SDN BUKIT RAYA V
MI BUKIT RAYA V
SDN SUMBER JAYA V
SDN BUKIT HARUM V
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Ya, saat
pertemuan /
penyuluhan
tertentu
Ya, saat mata
pelajaran
PenJas di
kelas
Tidak pernah
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Ya Tidak
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Apakah ada dana utk air
bersih / sanitasi / pend.
higiene
Cara Pengelolaan Sampah
Tidak pernah Dikumpulkan DipisahkanDibuat
kompos
Halaman 84
Rencana
perbaikan
sanitasi
sekolah
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
Kapan Tangki
Septik
Dikosongkan
Kondisi
Higiene
Sekolah
Dibuat
kompos
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
MI BUKIT HARUM V
SDN PURWAREJA V
MIN PURWAREJA V
SDN BINA BHAKTI V
SDN TRI TUNGGAL V
SDN WONOREJO V
SDN JANGKAR PRIMA V
SDN MEKAR MULYA V
SDN HAMBAWANG V
SDN KINIPAN V
SDN GINIH V
SDN BATU TAMBUN V
SDN BENAKITAN V
SDN LIKU V
SDN MENGKALANG V
SDN KARANG MAS V
SDN KINA V
SDN JEMUAT V
Ya, saat
pertemuan /
penyuluhan
tertentu
Ya, saat mata
pelajaran
PenJas di
kelas
Tidak pernahNama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Ya Tidak
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
Tidak pernah Dikumpulkan DipisahkanDibuat
kompos
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Apakah ada dana utk air
bersih / sanitasi / pend.
higiene
Cara Pengelolaan Sampah
Halaman 85
Rencana
perbaikan
sanitasi
sekolah
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
TDK PERNAH 0
Kondisi
Higiene
Sekolah
Dibuat
kompos
Kapan Tangki
Septik
Dikosongkan
BUKU PUTIH SANITASI
3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di daerah
perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung
lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan pemakaian terhadap air
minum/air bersih yang akan berdampak pula terhadap jumlah atau produksi air limbah.
Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya
pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber
baku dan air minum.
Pengelolaan air limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan
pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui system
setempat (on site) ataupun melalui system terpusat (off site).
Khususnya di Kabupaten
sangat rendah. Hasil Studi EHRA
layak sesuai dengan standar kesehatan di Kabupaten
yaitu 50,5% masih memakai cubluk dan 14,5 % yang sudah memakai tangki septic.
Diharapkan pada tahun 2014 mendatang kepemilikan jamban yang layak sesuai standar
kesehatan dapat tumbuh sehingg
dapat tercapai.
Kualitas pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau sampai saat
ini belum memadai. Pembuangan black water sampai saat ini kebanyakan masih dibuang
ke saluran terbuka. Hingga saat ini
Off Site System.
Secara kuantitas infrastruktur pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau
masih kurang memadai terutama di wilayah
kecamatan, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum memiliki fasiitas MCK
sehingga masih ditemukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di s
Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.
Limbah Rumah Tangga tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,
cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran m
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Domestik
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di daerah
perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung
lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan pemakaian terhadap air
ng akan berdampak pula terhadap jumlah atau produksi air limbah.
Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya
pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber
an air limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan
pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui system
setempat (on site) ataupun melalui system terpusat (off site).
Khususnya di Kabupaten Lamandau, penanganan masalah air limbah masih
rendah. Hasil Studi EHRA memperlihatkan bahwa penggunaan jamban yang
layak sesuai dengan standar kesehatan di Kabupaten Lamandau masih sangat rendah
yaitu 50,5% masih memakai cubluk dan 14,5 % yang sudah memakai tangki septic.
an pada tahun 2014 mendatang kepemilikan jamban yang layak sesuai standar
kesehatan dapat tumbuh sehingga target nasional 62,41 persen pada tahun 2015 akan
Kualitas pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau sampai saat
embuangan black water sampai saat ini kebanyakan masih dibuang
. Hingga saat ini belum satu kecamatan pun yang menggunakan sistem
Secara kuantitas infrastruktur pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau
masih kurang memadai terutama di wilayah-wilayah yang agak jauh dari ibukota
, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum memiliki fasiitas MCK
kan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di sungai
Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.
tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,
cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Air limbah harus
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di daerah
perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung
lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan pemakaian terhadap air
ng akan berdampak pula terhadap jumlah atau produksi air limbah.
Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya
pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air
an air limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan
pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui system
limbah masih
memperlihatkan bahwa penggunaan jamban yang
Lamandau masih sangat rendah
yaitu 50,5% masih memakai cubluk dan 14,5 % yang sudah memakai tangki septic.
an pada tahun 2014 mendatang kepemilikan jamban yang layak sesuai standar
a target nasional 62,41 persen pada tahun 2015 akan
Kualitas pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau sampai saat
embuangan black water sampai saat ini kebanyakan masih dibuang
menggunakan sistem
Secara kuantitas infrastruktur pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau
yang agak jauh dari ibukota
, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum memiliki fasiitas MCK
ungai.
Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.Air
tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,
anusia. Air limbah harus
BUKU PUTIH SANITASI
dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan
membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut ;
Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah se
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
Tidak mengotori permukaan tanah.
Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
Tidak menimbulkan bau yang
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
murah.
Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau saat ini
belum ada cakupan pelayanan, sehing
Limbah pada masing-masing bangunan rumah atau pun gedung.
Permasalahan yang terjadi saat ini dikarenakan peraturan daerah yang belum ada
dan bidang yang khusus menangani Air Limbah di Kabupaten Lamandau. Posisi rum
yang letaknya berjauhan juga menjadi kendala dalam pemilihan opsi teknologi yang
akan diterapkan.
Kelembagaan
Adapun Institusi yang berwenang dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di
Kabupaten Lamandau adalah
ini Bidang Cipta Karya Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan
Peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini belum
ada karena belum adanya koordinasi antar insta
kegiatan mengenai air limbah.
Ditingkat masyarakat dan dunia usaha belum ada upaya yang konsen terhadap
sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan
lingkungan, baik di dalam prila
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan
membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
Tidak mengotori permukaan tanah.
Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau saat ini
belum ada cakupan pelayanan, sehingga yang ada hanya ada pada Pengolahan Air
masing bangunan rumah atau pun gedung.
Permasalahan yang terjadi saat ini dikarenakan peraturan daerah yang belum ada
dan bidang yang khusus menangani Air Limbah di Kabupaten Lamandau. Posisi rum
yang letaknya berjauhan juga menjadi kendala dalam pemilihan opsi teknologi yang
Institusi yang berwenang dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di
Kabupaten Lamandau adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau dalam hal
Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan.
Peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini belum
ada karena belum adanya koordinasi antar instansi terkait yang menangani program dan
kegiatan mengenai air limbah.
Ditingkat masyarakat dan dunia usaha belum ada upaya yang konsen terhadap
sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan
lingkungan, baik di dalam prilaku sehari-hari maupun dalam sistem kelembagaan.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan
membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
kitarnya baik air
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
Untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau saat ini
ga yang ada hanya ada pada Pengolahan Air
Permasalahan yang terjadi saat ini dikarenakan peraturan daerah yang belum ada
dan bidang yang khusus menangani Air Limbah di Kabupaten Lamandau. Posisi rumah
yang letaknya berjauhan juga menjadi kendala dalam pemilihan opsi teknologi yang
Institusi yang berwenang dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau dalam hal
. Sedangkan
Peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini belum
nsi terkait yang menangani program dan
Ditingkat masyarakat dan dunia usaha belum ada upaya yang konsen terhadap
sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan
hari maupun dalam sistem kelembagaan.
BUKU PUTIH SANITASI
Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, dunia
usaha dan pemerintah maka perencanaan, program atau upaya pencapaian target
pengelolaan air limbah belum ada langkah
peraturan terkait pengelolaan air limbah di tingkat daerah belum tersedia.
Struktur Organisasi Lembaga Pengelola Air Limbah Domestik
KASI TEKNIS BINA MARGA
KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
KASI TEKNIS CIPTAKARYA
KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KABID. CIPTA KARYA
KABID. BINA MARGA
KEL. JABATAN FUNGSIONAL
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, dunia
usaha dan pemerintah maka perencanaan, program atau upaya pencapaian target
pengelolaan air limbah belum ada langkah-langkah konkrit, sehingga otomatis perangkat
peraturan terkait pengelolaan air limbah di tingkat daerah belum tersedia.
Lembaga Pengelola Air Limbah Domestik
KASI TEKNIS CIPTAKARYA
KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KASI TEKNIS DAN BINA MANFAAT
KASI PEMBANGUNAN
PENGAIRAN
KASI OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
PEMANFAATAN DAN TATA RUANG
DAN
KASI KEBERSIHAN
UPTD
KABID TATA RUANG
KABID PENGAIRAN
KABID. CIPTA KARYA
KASUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KASUBBAG KEUANGAN PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN
SEKRETARIS
KEPALA DINAS
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, dunia
usaha dan pemerintah maka perencanaan, program atau upaya pencapaian target
rit, sehingga otomatis perangkat
KASI PEMANFAATAN
DAN TATA RUANG
KASI PERTAMANAN
DAN PEMAKAMAN
KASI KEBERSIHAN KOTA
KABID TATA RUANG
KASUBBAG PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PROGRAM
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.7 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
FUNGSI
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala Kabupaten Lamandau
Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian targetPENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik
Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik)
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja)
Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
Mengelola IPLT dan atau IPAL
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, peralatan, dll)
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestic
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta
r limbah domestik skala Kabupaten Lamandau Dinas Pekerjaan Umum Belum ada
Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas Pekerjaan Umum Belum ada
Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas Pekerjaan Umum Belum ada
Dinas Pekerjaan Umum Semua rekanan pemerintah yang ada di Kabupaten Lamandau
Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) Dinas Pekerjaan Umum Belum ada
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Belum ada Belum ada
limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Belum ada Belum ada
Belum ada Belum ada
Belum ada Belum ada
Belum ada Belum ada
Belum ada Belum ada
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah Belum ada Belum ada
pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran Belum ada Belum ada
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, Belum ada Belum ada
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Belum ada Belum ada
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik Belum ada Belum ada
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik Dinas Pekerjaan Umum Belum ada
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air Dinas Pekerjaan Umum Belum ada
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik
Belum ada Belum ada
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik Dinas Pekerjaan Umum& Dinkes
Belum ada
Halaman 89
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
PEMANGKU KEPENTINGAN
Masyarakat
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Semua rekanan pemerintah yang ada di Kabupaten Lamandau
Kelompok Pengelolah dan Pemelihara Prasarana (KP3) yang dibentuk lewat PNPM Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.8 Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Lamandau
Peraturan Ketersediaan
Ada (Sebutkan)
AIR LIMBAH DOMESTIK
Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah
Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septic
Retribusi penyedotan air limbah domestik
Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Lamandau
Ketersediaan Pelaksanaan
(Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan
Halaman 90
Keterangan
Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan
BUKU PUTIH SANITASI
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Dalam hal cakupan pelayanan air limbah d
keseluruhan di semua kecamatan belum dilakukan sistim pengumpulan air limbah secara
terpusat (SPAL). Umumnya yang ada di tiap kecamatan dan desa yang memiliki jumlah
kepadatan penduduk yang cukup tinggi, air limbah langsung di buang di saluran terbuka
yang dibuat dengan muara
berawa. Selain itu juga hingga kini
Alat/Kendaraan Sedot Tinja.
disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk La
Buang Air Besar Sembarangan (BABS), hal ini mengingat sebagian besar sistim septic
tank yang ada di rumah-rumah penduduk belum memenuhi standard teknis, karena
masih berupa sistim “cubluk” yang tidak kedap air serta da
sekitar.
Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum
ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan
limbah non tinja ini dialirkan melalui lobang resapan yang disa
pipa (tertutup) atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air
limbah non tinja ke sungai atau saluran drainase terdekat.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Dalam hal cakupan pelayanan air limbah di Kabupaten Lamandau secara
kecamatan belum dilakukan sistim pengumpulan air limbah secara
terpusat (SPAL). Umumnya yang ada di tiap kecamatan dan desa yang memiliki jumlah
kepadatan penduduk yang cukup tinggi, air limbah langsung di buang di saluran terbuka
yang dibuat dengan muara pembuangan lansung ke laut atau dataran rendah yang
berawa. Selain itu juga hingga kini Pemerintah Kabupaten Lamandau belum memiliki
Alat/Kendaraan Sedot Tinja. Dari hasil pengamatan tim Pokja PPSP di Lapangan
disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Lamandau masih dikategorikan melakukan
Buang Air Besar Sembarangan (BABS), hal ini mengingat sebagian besar sistim septic
rumah penduduk belum memenuhi standard teknis, karena
masih berupa sistim “cubluk” yang tidak kedap air serta dapat mencemari lingkungan
Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum
ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan
limbah non tinja ini dialirkan melalui lobang resapan yang disalurkan melalui saluran
pipa (tertutup) atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air
limbah non tinja ke sungai atau saluran drainase terdekat.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kabupaten Lamandau secara
kecamatan belum dilakukan sistim pengumpulan air limbah secara
terpusat (SPAL). Umumnya yang ada di tiap kecamatan dan desa yang memiliki jumlah
kepadatan penduduk yang cukup tinggi, air limbah langsung di buang di saluran terbuka
pembuangan lansung ke laut atau dataran rendah yang
Pemerintah Kabupaten Lamandau belum memiliki
Dari hasil pengamatan tim Pokja PPSP di Lapangan
mandau masih dikategorikan melakukan
Buang Air Besar Sembarangan (BABS), hal ini mengingat sebagian besar sistim septic
rumah penduduk belum memenuhi standard teknis, karena
pat mencemari lingkungan
Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum
ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan
lurkan melalui saluran
pipa (tertutup) atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 3.9 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman
Praktis Pelaksanaan EHRA)
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
Gambar 3.10 Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat
dilihat pada Pedoman Praktis Pelaksanaan EHRA)
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
.33.3
29.5
48.8
.5
51.3
99.5
.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
kluster 0 kluster 1
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman
s Pelaksanaan EHRA)
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat
dilihat pada Pedoman Praktis Pelaksanaan EHRA)
Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013
14.5 2.3
50.5
Tangki septik
Pipa sewer
Cubluk/lobang tanah
Langsung ke drainase
Sungai/danau/pantai
Tidak tahu
.013.8
99.5 100.083.6
kluster 1 kluster 2 total
Suspek Tidak Aman
Aman
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman
Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat
Tangki septik
Cubluk/lobang tanah
Langsung ke drainase
Sungai/danau/pantai
Suspek Tidak Aman
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.1: Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air L Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.1: Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013
Tahun 2013 (Belum ada Pelayanan)
Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.2: Peta Lokasi Infrastruktur Utama PPelayanan) Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Utama Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau
Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013
k di Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum ada
Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013
BUKU PUTIH SANITASI
Untuk Sistem Sanitasi Air Limbah Medi
merupakan daerah baru hasil pemekaran hingga kini baru memiliki satu buah Rumah
Sakit yang masih dalam taraf
pembuangan limbah medis juga belum tertata dan berfungsi. Dan untuk limbah medis di
5 Puskesmas yang ada, sistim pengelolaan limbah masih
Tabel 3.9 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah
Lamandau
Sumber : Dinas PU Cipta Karya
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem Sanitasi Air Limbah Medis di Kabupaten Lamandau yang
merupakan daerah baru hasil pemekaran hingga kini baru memiliki satu buah Rumah
Sakit yang masih dalam taraf penyempurnaan pembangunan fisik, sehingga sistim
pembuangan limbah medis juga belum tertata dan berfungsi. Dan untuk limbah medis di
5 Puskesmas yang ada, sistim pengelolaan limbah masih dibakar.
Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestic Kabupaten
Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Dinkes Kabupaten Lamandau, 2012
KABUPATEN LAMANDAU 2013
s di Kabupaten Lamandau yang
merupakan daerah baru hasil pemekaran hingga kini baru memiliki satu buah Rumah
pembangunan fisik, sehingga sistim
pembuangan limbah medis juga belum tertata dan berfungsi. Dan untuk limbah medis di
domestic Kabupaten
BUKU PUTIH SANITASI
Input User
Interface
Pengumpulan
Penampungan/Pengolahan
Black Water (tinja, urin,
glontor) WC Sentor Tangki Septik
Black Water (tinja, urin,
glontor) WC Cubluk
Grey Water (Limbah rumah
tangga)
Tempat Cuci Piring
Grey Water (Limbah rumah
tangga)
Tempat Cuci Pakaian
Sumber Data : Dinas PU CK dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Tabel 3.10 Sistem pengelolaan air limbah domestik
Kelompok Fungsi Teknologi yang
digunakan
A B
User Interface WC Sentor
Penampungan Awal Tangki Septik
Pembuangan/Daur Ulang
Sungai dan saluran drainase terdekat
Sumber : Dinas PU Cipta Karya
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pengumpulan dan
Penampungan/Pengolahan
Awal
Pengaliran Pengolahan
Akhir Pembuangan/
Daur Ulang
Tangki Septik --- ---- Tanah
--- --- ---- Tanah, Sungai
--- Saluran/Sel
okan ---- Tanah, Sungai
--- Saluran/Sel
okan --- Tanah, Sungai
Sumber Data : Dinas PU CK dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Lamandau
Teknologi yang Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber Data
C D E
Jumlah (kuantitas) 6.000 WC Hasil PoyeksiDinkes
KK Tersambung 9.000 KK Hasil PoyeksiDinkes
Jumlah (kuantitas) 0 Tangki Dinas PU Cipta Karya
saluran drainase Sungai Lamandau - Dinas PU Cipta
Karya
Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Dinkes Kabupaten Lamandau, 2012
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kode/Nama Aliran
Aliran Limbah AL1
Aliran Limbah AL2
Aliran Limbah AL3
Aliran Limbah AL4
yang ada di Kabupaten Lamandau
Sumber Data
Hasil Poyeksi
Hasil Poyeksi
Dinas PU Cipta
Cipta
BUKU PUTIH SANITASI
Gambaran pengelolaan lim
Tabel dibawah ini :
No Uraian
1 Timbulan Tinja/Black Water
Pengguna tanki septik dan umum (rumah)
Standar timbulan tinja/org/hari
Jumlah timbulan
2 Timbulan Grey Water
Standar timbulan org/hari
Jumlah timbulan
3 Jumlah Tinja Terangkut
Mobil Tinja Milik Pemerintah
Jumlah Mobil tinja (unit)
Kapasitas tangki (m3)
Jumlah Rit / 1 hari
Mobil Tinja Milik Swasta
Jumlah Mobil tinja (unit)
Kapasitas tangki (m3)
Jumlah Rit / 1 hari
4 Kapasitas IPLT
Dibangun (tahun)
Umur Pakai (tahun)
Kapasitas terpasang (m3)
Kapasitas terpakai (m3)
5 Kapasitas IPAL
Dibangun (tahun)
Umur Pakai (tahun)
Kapasitas terpasang (m3)
Kapasitas terpakai (m3)
No URAIAN
1
On site individual
On site individual komunal
- Jumlah (unit)
Cubluk
Septic tank perorangan
- Kapasitas (m3)
Cubluk
Septic tank perorangan
- Wilayah Layanan
Cubluk
Septic tank perorangan
2 OFF SITE SYSTEM IPLT
- Jumlah IPLT (unit)
- Kapasitas (m3)
- Wilayah layanan (Ha)
- Wilayah layanan/wilayah kab/kota (%)
- Jumlah pelanggan (SR)
3 OFF SITE SYSTEM IPAL
- Jumlah Ipal (unit)
- Kapasitas (m3)
- Wilayah layanan (Ha)
- Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%)
- Jumlah pelanggan (SR)
ON SITE SYSTEM
Sumber Dinas PU Kabupaten Lamandau
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
limbah cair di Kabupaten Lamandau dapat diliha
Jumlah / Volume Ketarangan
Pengguna tanki septik dan umum (rumah) 3 org
0,3 kg/org/hari
19.818,3 kg/hari Jumlah KK = 17.474
25 ltr/org/hari
1.651,5 m3/hari Jumlah Jiwa = 66.061
Tidak ada Layanan
Tidak ada Layanan
Tidak ada Layanan
Tidak ada Layanan
JUMLAH/VOLUME KETERANGAN
175 Unit -
4257 Unit -
525 m3 -
14.900 m3 -
Semua kecamatan
Semua kecamatan -
- Wilayah layanan/wilayah kab/kota (%)
- Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%)
Tidak punya IPAL
T idak punya IPLT l
Sumber Dinas PU Kabupaten Lamandau
KABUPATEN LAMANDAU 2013
at pada
Ketarangan
Jumlah KK = 17.474
Jumlah Jiwa = 66.061
Tidak ada Layanan
Tidak ada Layanan
Tidak ada Layanan
Tidak ada Layanan
KETERANGAN
T idak punya IPAL
T idak punya IPLT l
BUKU PUTIH SANITASI
Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Secara keseluruhan peran serta atau tingkat kepedulian masyarakat, jender dan
kemiskinan dalam penanganan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih
rendah, hal ini dapat dilihat dari tingkat kepemilikan jamban/M
pemeliharaan jamban/MCK sesuai hasil studi Ehra masih rendah.
Faktor lain yang menyebabkan t
Lamandau saat ini masih sangat kurang dalam pen
Tingkat kemiskinan, Jumlah kekuarga miskin
diurai pada bab II cukup rendah, bahkan tertinggi diseluruh Kabupaten Yang ada di
Kalimantan Tengah.
Tingkat pendidikan
Faktor kebiasaan, dimana masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisir
terbiasa membuang air lim
ke sungai.
Akses Rumah Tangga Miskin terhadap pengelolaan air limbah domestik
sudah ada melalui program sanimas yang dibangun oleh PU Cipta Karya sejak tahun
2010 dan PNPM mandiri Perdesaan sejak ta
dirasakan sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas
sarana-prasarana pengelolaan limbah rumah tangga.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Masyarakat dan PMHSJK
Secara keseluruhan peran serta atau tingkat kepedulian masyarakat, jender dan
kemiskinan dalam penanganan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih
rendah, hal ini dapat dilihat dari tingkat kepemilikan jamban/MC
sesuai hasil studi Ehra masih rendah.
Faktor lain yang menyebabkan tingkat keperdulian masyarakat di
Lamandau saat ini masih sangat kurang dalam penanganan air limbah domestik
Tingkat kemiskinan, Jumlah kekuarga miskin di Kabupaten Lamandau seperti telah
diurai pada bab II cukup rendah, bahkan tertinggi diseluruh Kabupaten Yang ada di
Faktor kebiasaan, dimana masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisir
terbiasa membuang air limbah langsung ke saluran terbuka, tepi laut atau langsung
Akses Rumah Tangga Miskin terhadap pengelolaan air limbah domestik
program sanimas yang dibangun oleh PU Cipta Karya sejak tahun
mandiri Perdesaan sejak tahun 2008. Kedua program tersebut
sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas
prasarana pengelolaan limbah rumah tangga.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Secara keseluruhan peran serta atau tingkat kepedulian masyarakat, jender dan
kemiskinan dalam penanganan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih
CK, tingkat
di Kabupaten
air limbah domestik yaitu:
di Kabupaten Lamandau seperti telah
diurai pada bab II cukup rendah, bahkan tertinggi diseluruh Kabupaten Yang ada di
Faktor kebiasaan, dimana masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisir
bah langsung ke saluran terbuka, tepi laut atau langsung
Akses Rumah Tangga Miskin terhadap pengelolaan air limbah domestik
program sanimas yang dibangun oleh PU Cipta Karya sejak tahun
hun 2008. Kedua program tersebut
sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.11 Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat
Kecamatan
Desa/Kelurahan RW RT
KECAMATAN BULIK
NANGA BULIK 1 13 116
KUJAN 3 7 84
BATU KOTAM 4 73
GUCI 2 20
BUMI AGUNG 2 12 57
SUMBER MULYA 2 13 52
BUKIT INDAH 4 13 68
ARGA MULYA 2 8 63
BUNUT 3 12
SUNGAI MENTAWA 3 13
BERUTA 6 35
TAMIANG 3 8
BELANTIKAN RAYA
BAYAT 7 79
NANGA BELANTIKAN 3 26
SUNGAI BULUH 5 50
BELIBI 2 22
KARANG BESI 2 49
BENUATAN 2 15
KAHINGAI 3 31
NANGA MATU 2 17
PETARIKAN 2 26
SUMBER CAHAYA 2 5 29
BINTANG MENGALIH 2 28
TANGGA BATU 2 27
DELANG
KUDANGAN 1 13 143
RIAM PANAHAN 2 32
Jumlah Jumlah
Pddk
miskin
Jamban
Keluarga
KABUPATEN LAMANDAU 2013
eluarga dan MCK oleh Masyarakat di Kabupaten Lamandau
Dikelola
RT
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Dikelola
Lainnya
Dikelola
RT
Dikelola
2 2010
1 2011
2 2008
2 2008
1 2011
0
0
1
0
0
0
0
0
1 2013
8
2 2008
0
2 2010
0
2
2
2 2009
0
0
0
0
1 20120
Jamban
Keluarga
Jumlah MCK Tahun
MCK
dibangun
Halaman 99
di Kabupaten Lamandau
Tahun
Sanimas
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Dikelola
Lainnya dibangun
Jumlah Sanimas
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
MUKTI MANUNGGAL 2 10 94
MELATA 3 30
BUKIT MAKMUR 2 10 35
BUKIT RAYA 6 14 54
SUMBER JAYA 4 15 47
BUKIT HARUM 5 16 31
SEMATU JAYA
PURWAREJA 4 14 86
BINA BHAKTI 4 13 50
TRI TUNGGAL 4 12 83
WONOREJO 4 15 40
JANGKAR PRIMA 4 13 29
MEKAR MULYA 4 14 25
HAMBAWANG 2 13
BATANG KAWA
KINIPAN 4 38
GINIH 2 35
BATU TAMBUN 2 31
BENAKITAN 3 43
LIKU 2 18
MENGKALANG 4 56
KARANG MAS 2 30
KINA 3 35
JEMUAT 2 46
KABUPATEN LAMANDAU 2013
2 2009
0
2 2009
0
2 2009
1 2012
1 2011
2 2008
0
0
0
0
2 2009
4
3 2010
0
2 2008
0
2 2012
0
0
4 2010
Halaman 100
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kecamatan
Desa/Kelurahan RT RW
MENTHOBI RAYA
LUBUK HIJU 4 33
BATU AMPAR 2 11
TOPALAN 2 35
NANUAH 2 42
MODANG MAS 5 16 50
MUKTI MANUNGGAL 2 10 94
MELATA 3 30
BUKIT MAKMUR 2 10 35
BUKIT RAYA 6 14 54
SUMBER JAYA 4 15 47
BUKIT HARUM 5 16 31
SEMATU JAYA
PURWAREJA 4 14 86
BINA BHAKTI 4 13 50
TRI TUNGGAL 4 12 83
WONOREJO 4 15 40
JANGKAR PRIMA 4 13 29
MEKAR MULYA 4 14 25
HAMBAWANG 2 13
BATANG KAWA
KINIPAN 4 38
GINIH 2 35
BATU TAMBUN 2 31
BENAKITAN 3 43
LIKU 2 18
MENGKALANG 4 56
KARANG MAS 2 30
KINA 3 35
JEMUAT 2 46
Jumlah Jumlah
Pddk
miskin
Jamban
Keluarga
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Dikelola
RT
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Dikelola
Lainnya
Dikelola
RT
Dikelola
0
2 2008
2 2008
0
3 2010
0
2 2009
0
2 2009
0
2 2009
1 2012
1 2011
2 2008
0
0
0
0
2 2009
4
3 2010
0
2 2008
0
2 2012
0
0
4 2010
Jamban
Keluarga
Jumlah MCK Tahun
MCK
dibangun
Halaman 101
Tahun
Sanimas
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Dikelola
Lainnya dibangun
Jumlah Sanimas
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.12 Kondisi Sarana MCK di Kabupaten Lamandau
No.
Lokasi MCK Kapasitas Jumlah
Pemakai
(jiwa) MCK (jiwa)
PDAM
RT RW L P S
Kecamatan Bulik
1 MCK PLUS Kelurahan Nanga Bulik RT 12
500 19 21
2 MCK PLUS Kelurahan Nanga Bulik RT 04
500 10 5
3 MCK PLUS Kelurahan Nanga Bulik Simp. Perigi
300 3 5
4 MCK PLUS Desa Kujan 500 35 40
5 MCK PLUS Desa Bumi Agung
500 15 17
6 MCK 1 Desa Batu Kotam
20 15 17
7 MCK 2 Desa Batu Kotam
20 0 0
8 MCK 1 Desa Guci 20 11 12
9 MCK 2 Desa Guci 20 15 13
Kecamatan Bulik Timur
1 MCK PLUS Desa Bukit Jaya
500 0 0
2 MCK 1 Desa Bukit Jaya RT 01
20 90 70
3 MCK 2 Desa Bukit Jaya RT 03
20 16 17
4 MCK 3 Desa Bukit Jaya RT 15
20 15 15
5 MCK 1 Desa Pedongatan RT 01
20 15 15
6 MCK 2 Desa Pedongatan RT 03
20 41 43
7 MCK 4 Desa Pedongatan RT 04
20 20 19
8 MCK 5 Desa Pedongatan
20 15 15
KABUPATEN LAMANDAU 2013
di Kabupaten Lamandau
Sumber Air Jml
Toilet/WC
Jml kmr
mandi
Fas. Cuci
Tangan
Pers. Sabun
Biaya Pemakaian
MCK PDAM SPT SGL
K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T
v 2 2 2 v v v
v 2 2 2 v v v
v 2 2 2 v v v
v 2 2 2 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
Halaman 102
Tempat buangan air kotor Kapan
tangki septik dikosongkan
Tahun Pembuatan
Keterangan
Tangki Septik
Cubluk
v 0
2010
v 0
2010
v 0
2012
v 0 2011
v 0
2011
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2008 rusak
v 0 2008 1 toilet/WC
v 0 2008 1 toilet/WC
v 0
2013 Belum selesai
v 0
2012 1 toilet/WC
v 0
2012 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
9 MCK 6 Desa Pedongatan
20 15 15
10 MCK 7 Desa Pedongatan
20 11 9
11 MCK 8 Desa Pedongatan
20 15 15
12 MCK 9 Desa Pedongatan
20 7 15
13 MCK 10 Desa Pedongatan
20 16 17
14 MCK 11 Desa Pedongatan
20 15 15
15 MCK 12 Desa Pedongatan
20 8 9
16 MCK 13 Desa Pedongatan
20 15 15
17 MCK 1 Desa Nuangan 20 0 0
18 MCK 2 Desa Nuangan 20 0 0
19 MCK 3 Desa Nuangan 20 0 0
20 MCK 4 Desa Nuangan 20 0 0
21 MCK 1 Desa Sukamaju RT 02
20 10 14
22 MCK 2 Desa Sukamaju RT 03
20 10 9
23 MCK 3 Desa Sukamaju RT 04
20 15 16
24 MCK 4 Desa Sukamaju RT 06
20 10 10
25 MCK 5 Desa Sukamaju RT 07
20 17 15
26 MCK Desa Sungkup RT 03
20 10 12
27 MCK 1 Desa Nanga Koring RT 02
20 0 0
28 MCK 2 Desa Nanga Koring RT 02
20 0 0
29 MCK 3 Desa Nanga Koring RT 01
20 0 0
30 MCK 1 Desa Toka RT 01
20 5 6
31 MCK 2 Desa Toka RT 02
20 0 0
32 MCK 1 Desa Sepondam RT 01
20 5 5
33 MCK 2 Desa Sepondam 20 4 6
KABUPATEN LAMANDAU 2013
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
1 1 v v v
1 1 v v v
1 1 v v v
1 1 v v v
1 1 v v v
1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
Halaman 103
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0
2007 1 toilet/WC
v 0 2009 rusak
v 0 2009 rusak
v 0 2009 rusak
v 0 2007 rusak
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2005 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 rusak
v 0
2010 rusak
v 0
2009 rusak
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 rusak
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0 2009 1 toilet/WC
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
RT 02
34 MCK 1 Desa Merambang RT 03
20 0 0
35 MCK 2 Desa Merambang RT 04
20 0 0
36 MCK 1 Desa Batu Tunggal RT 06
20 11 9
37 MCK 2 Desa Batu Tunggal RT 04
20 0 0
38 MCK 1 Desa Nanga Kemujan
20 10 12
39 MCK 2 Desa Nanga Kemujan
20 12 12
40 MCK 1 Desa Nanga Palikodan RT 01
20 4 5
41 MCK 2 Desa Nanga Palikodan RT 02
20 15 16
42 MCK 1 Desa Nuangan RT 01
20 0 0
43 MCK 2 Desa Nuangan 20 0 0
Kecamatan Sematu Jaya
1 MCK PLUS Desa Purwareja
500 45 47
2 MCK Desa Bina Bhakti 20 0 0
3 MCK Desa Bina Bhakti RT 05
20 25 22
4 MCK 1 Desa Batu Hambawang
20 9 11
5 MCK 2 Desa Batu Hambawang
20 10 11
6 MCK PLUS Desa Mekar Mulya
500 0 0
Kecamatan Menthobi Raya
1 MCK 1 Desa Batu Ampar RT 1
20 0 0
2 MCK 2 Desa Batu Ampar RT 2
20 0 0
3 MCK 1 Desa Lubuk Hiju RT 01
20 10 11
4 MCK 2 Desa Lubuk Hiju RT 04
20 40 50
5 MCK 1 Desa Nanuah RT 01
20 10 10
KABUPATEN LAMANDAU 2013
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
Halaman 104
v 0
2010 rusak
v 0
2010 rusak
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 rusak
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2009 rusak
v 1 2009 rusak
v 0
2011
v 0 2008 rusak
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2013 Belum selesai
v 0
2008 rusak
v 0
2008 rusak
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
6 MCK 2 Desa Nanuah RT 02
20 12 15
5 MCK 3 Desa Nanuah 20 10 10
7 MCK Desa Bukit Makmur RT 01
20 11 14
8 MCK Desa Bukit Makmur RT 05
20 15 17
9 MCK Desa Mukti Manunggal RT 06
20 30 31
10 MCK Desa Mukti Manunggal RT 08
20 25 26
11 MCK Desa Sumber Jaya RT 03
20 13 15
12 MCK Desa Sumber Jaya RT 10
20 16 12
13 MCK PLUS Desa Bukit Harum RT 10
500 10 1
14 MCK 1 Desa Melata RT 01
20 10 15
15 MCK 2 Desa Melata RT 01
20 13 8
16 MCK 3 Desa Melata RT 01
20 10 14
17 MCK 4 Desa Melata RT 02
20 12 8
18 MCK 5 Desa Melata RT 02
20 10 12
19 MCK 6 Desa Melata RT 02
20 11 8
20 MCK 7 Desa Melata RT 02
20 10 16
21 MCK 8 Desa Melata RT 03
20 10 14
22 MCK 9 Desa Melata RT 03
20 9 8
23 MCK 10 Desa Melata RT 03
20 0 0
Kecamatan Lamandau
1 MCK PLUS Desa Penopa
300 10 12
2 MCK 1 Desa Suja 20 9 7
3 MCK 2 Desa Suja 20 0 0
4 MCK Desa Sekoban 20 0 0
5 MCK Desa Sekoban 20 0 0
KABUPATEN LAMANDAU 2013
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
Halaman 105
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0 2010 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2006
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 rusak
v 0
2012
v 0 2008 1 toilet/WC
v 0 2008 rusak
v 0 2008 rusak
v 0 2008 rusak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
6 MCK 1 Desa Tapin Bini 20 6 7
7 MCK 2 Desa Tapin Bini 20 0 0
8 MCK 3 Desa Tapin Bini 20 0 0
9 MCK 4 Desa Tapin Bini 20 0 0
10 MCK 5 Desa Tapin Bini 20 0 0
11 MCK 6 Desa Tapin Bini 20 0 0
Kecamatan Belantikan Raya
1 MCK PLUS Desa Bayat 500
2 MCK 1 Desa Bayat 20 0 0
3 MCK 2 Desa Bayat 20 0 0
4 MCK 3 Desa Bayat 20 0 0
5 MCK 4 Desa Bayat 20 0 0
6 MCK 5 Desa Bayat 20 0 0
7 MCK 6 Desa Bayat 20 0 0
8 MCK 7 Desa Bayat 20 0 0
9 MCK 8 Desa Bayat 20 0 0
10 MCK 9 Desa Bayat 20 0 0
11 MCK 10 Desa Bayat 20 0 0
12 MCK 1 Desa Sungai Buluh
20 8 7
13 MCK 2 Desa Sungai Buluh
20 10 12
14 MCK 3 Desa Sungai Buluh
20 12 10
15 MCK 4 Desa Sungai Buluh
20 6 8
16 MCK 1 Desa Petarikan 20 0 0
17 MCK 2 Desa Petarikan 20 0 0
18 MCK 1 Desa Karang Besi
20 0 0
19 MCK 2 Desa Karang Besi
20 0 0
Kecamatan Batang Kawa
KABUPATEN LAMANDAU 2013
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
Halaman 106
v 0 2004 1 toilet/WC
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0
2013 Belum selesai
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0 2004 rusak
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0 2009 rusak
v 0 2009 rusak
v 0
2010 rusak
v 0
2010 rusak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
1 MCK 1 Desa Benakitan RT02
20 7 8
2 MCK 2 Desa Benakitan RT 02
20 12 13
3 MCK Desa Mengkalang RT 01
20 13 13
4 MCK Desa Mengkalang RT 04
20 70 80
5 MCK 1 Desa Jamuat RT 01
20 19 18
6 MCK 2 Desa Jamuat RT 01
20 21 22
7 MCK 3 Desa Jamuat RT 02
20 20 22
8 MCK 4 Desa Jamuat RT 02
20 25 21
9 MCK 1 Desa Ginih 20 3 6
10 MCK 2 Desa Ginih 20 5 5
11 MCK 3 Desa Ginih 20 0 0
12 MCK Desa Kinipan RT 01
20 10 11
13 MCK Desa Kinipan RT 02
20 12 12
14 MCK Desa Kinipan RT 03
20 0 0
15 MCK Desa Kinipan RT 04
20 20 20
Kecamatan Delang
1 MCK PLUS Desa Kudangan RT 01
500 15 16
2 MCK Desa Lopus 20 0 0
3 MCK Desa Nyalang 20 10 3
4 MCK Desa Nyalang 20 11 13
5 MCK Desa Landau Kantu
20 13 12
6 MCK Desa Landau Kantu
20 12 12
Keterangan: L = laki-laki S = selalu tersedia air P = perempuan T = tidak ada persediaan air
KABUPATEN LAMANDAU 2013
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 2 2 2 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
v 1 1 v v v
Y = ya SPT = Sumur pompa tangan T = tidak SGL = Sumur gali K = kadang-kadang
Halaman 107
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2008 1 toilet/WC
v 0
2012 1 toilet/WC
v 0
2012 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0
2010 1 toilet/WC
v 0 2010 1 toilet/WC
v 0 2010 1 toilet/WC
v 0 2010 rusak
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2006 rusak
v 0
2006 1 toilet/WC
v 0
2012
v 0 2006 rusak
v 0 2009 1 toilet/WC
v 0 2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
v 0
2009 1 toilet/WC
kadang
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.13 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan
1 Air Limbah Domestik: Onsite Individual
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat
2 Air Limbah Domestik: Onsite Komunal
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik di Nanga Bulik
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Lamandau
Pembangunan Sistem Air Masyarakat Delang di Kudangan
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik Timur
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Belantikan Raya
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Batang Kawa
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik di Bulik
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya
Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Lamandau
Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun Mulai
Kondisi Sarana Saat ini
Fungsi Fungsi
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Masyarakat 2013
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya di Bukit Harum
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik di Nanga Bulik
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Lamandau di Penopa
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis di Kudangan
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik Timur di Bukit Jaya
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Belantikan Raya di Bayat
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Batang Kawa di Batang Kawa
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis di Bulik
Masyarakat 2012
Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya di Menthobi Raya
Masyarakat 2012
Halaman 108
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Tidak Fungsi
Rusak PM JDR MBR
BUKU PUTIH SANITASI
Pemetaan Media
Kajian Komunikasi dan
analisis data primer dan sekun
antara stakeholder dan peta
untuk menyusun Strategi K
sebagai sarana advokasi p
stakeholder kunci, yakni
pengelolaan air limbah me
internet.
Hasil identifikasi te
dalam menjalankan kampan
Pemerintah Kabupaten Lamandau
masyarakat dan mengetahui p
kesehatan khususnya mengenai pengelolaan air limbah domestik juga dilakukan dengan
memanfaatakan berbagai media komunikasi yang ada di Kabupaten
media cetak, media televisi, radio serta pertemuan
diakui bahwa upaya yang dilakukan khususnya dalam bidang pengelolaan air limbah
domestik masih minim.
Pada saat ini pemerintah Kabupaten
komunikasi media, kegiatan tersebut masih terbatas pada komuni
pengumuman, ajakan dalam bentuk spanduk dan papan reklame. Berikut adalah kegiatan
komunikasi yang terkait pengelolaan air limbah domestik.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
dan Pemetaan Media merupakan upaya pengu
under untuk mendapatkan gambaran tingkat ko
media terkait pengelolaan air limbah. Kajian in
Kampanye dan Komunikasi, di samping juga
pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau
Pemerintah Kabupaten dan media massa
encakup beragam media cetak, audio-visual,
entang pengalaman dan kapasitas Kabupaten
anye/pemasaran pengelolaan air limbah serta s
Lamandau melakukan penyampaian informa
ahui peran media massa dalam upaya sosialisasi dan promosi
kesehatan khususnya mengenai pengelolaan air limbah domestik juga dilakukan dengan
berbagai media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau
, radio serta pertemuan-pertemuan. Walaupun demikian, tetap
diakui bahwa upaya yang dilakukan khususnya dalam bidang pengelolaan air limbah
Pada saat ini pemerintah Kabupaten Lamandau juga melaksanakan kegiatan
komunikasi media, kegiatan tersebut masih terbatas pada komunikasi melalui media
pengumuman, ajakan dalam bentuk spanduk dan papan reklame. Berikut adalah kegiatan
komunikasi yang terkait pengelolaan air limbah domestik.
umpulan dan
omunikasi di
ni diperlukan
bermanfaat
Lamandau untuk
mendukung
luar ruang,
n Lamandau
sejauh mana
masi kepada
upaya sosialisasi dan promosi
kesehatan khususnya mengenai pengelolaan air limbah domestik juga dilakukan dengan
Lamandau baik
pun demikian, tetap
diakui bahwa upaya yang dilakukan khususnya dalam bidang pengelolaan air limbah
juga melaksanakan kegiatan
kasi melalui media
pengumuman, ajakan dalam bentuk spanduk dan papan reklame. Berikut adalah kegiatan
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.14 Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen Air Limbah
Lamandau Tahun 2013
No Kegiatan Tahun Dinas
Pelaksana
1 Sosialisasi
Pengelolaan
limbah
domestik
berbasis
masyarakat
2010-
2013
PU CK
3 Sosialisasi
Pengelolaan
limbah
domestik
2010-
2012
DINKES
Sumber : Kantor PU dan Dinkes
Tabel 3.15 Media Komunikasi
Kabupaten Lamandau
No Jenis Media Khalayak
1. Brosur, Poster Masyarakat
Umum
Sumber : Kantor Dinas Kesehatan
Secara umum, media
Lamandau masih dilakukan oleh para penyuluh kesehatan yang langsung berhadapan
dengan masyarakat di tingkat kecamatan yaitu personil dari puskesmas yang ada d
masing-masing kecamatan, dan masayarakat menyambut baikdan berpendapa
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen Air Limbah Di Kabupaten
Tahun 2013
Dinas
Pelaksana Tujuan Kegiatan
Khalayak
Sasaran Pesan Kunci
Penyadaran
masyarakat
dalam
pengelolaan
limbah rumah
tangga
Masyarakat
Limbah
rumah
tangga harus
diolah
sebelum di
buang ke
lingkungan
DINKES Penyadaran
masyarakat
dalam
pengelolaan
limbah rumah
tangga, sekolah,
Temoat makan
dan institusi
Masyarakat
Limbah
rumah
tangga harus
diolah
sebelum di
buang ke
lingkungan
Kab. Lamandau Tahun 2013
Komunikasi dan Kerjasama Terkait Komponen Air Limbah
Lamandau 2013
Khalayak Pendanaan Isu yang
Diangkat Pesan Kunci
Promkes
Puskesmas
Kecamatan
Pengelolaan
Air Limbah
Rumah tangga,
Sekolah,
Tempat Makan,
Istitusi dan
Penggunaan
Jamban sehat.
Mendorong dan
menanamkan
Kesadaran
/Keterlibatan
Masyarakat.
Dinas Kesehatan Kab. Lamandau Tahun 2013
Secara umum, media komunikasi yang masih efektif dilakukan di Kabupaten
masih dilakukan oleh para penyuluh kesehatan yang langsung berhadapan
dengan masyarakat di tingkat kecamatan yaitu personil dari puskesmas yang ada d
masing kecamatan, dan masayarakat menyambut baikdan berpendapa
Di Kabupaten
Pembelajaran
Limbah tidak
dibuang
langsung ke
lingkungan
Limbah tidak
dibuang
langsung ke
lingkungan
Terkait Komponen Air Limbah Di
Efektivitas
Positif,
Partisipatif
di Kabupaten
masih dilakukan oleh para penyuluh kesehatan yang langsung berhadapan
dengan masyarakat di tingkat kecamatan yaitu personil dari puskesmas yang ada di
masing kecamatan, dan masayarakat menyambut baikdan berpendapat positif
BUKU PUTIH SANITASI
mengenai pengelolaan air limbah yang ada. Isu yang diangkat bermacam
mengenai pengelolaan persampahan,
meningkatkan perilaku PHBS
Partisipasi Dunia Usaha
Kabupaten Lamandau
kegiatan dunia usaha mulai berkembang
dalam kegiatan pembangunan publik khususnya bagi pengelolaan air limbah domestik
merupakan potensi yang harus dioptimalkan. Tingkat partisipasi dunia usaha dala
kegiatan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten
Hal ini terlihat dari peran dunia usaha masih terbatas pada membangun sarana air limbah
berupa tangki septik individu pada tempat/bangunan usahanya sebagaimana masyarakat
pada umumnya. Selain itu, LSM yang bekerja pada bidang pengelolaan air limbah
belum ada di Kabupaten Lamandau
dunia usaha dalam kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten
masa yang akan dating
Tabel 3.16 Penyedia Layanan Air Limbah D
Lamandau Tahun 2013
No
Nama
Provider/Mitra
Potensial
Tahun mulai
operasi/
Berkontribusi
Komponen : Air Limbah
1 Belum ada -
2 Belum ada -
3 Belum ada -
Sumber : Dinas PU CK Kabupaten
Penyedia layanan air limbah domestik baik dari pihak pemerintah, swasta
maupun masyarakat sampai tahun 2013 ini belum
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
aan air limbah yang ada. Isu yang diangkat bermacam-macam yakni
mengenai pengelolaan persampahan, peningkatan kebersihan, ketertiban dan keamanan
meningkatkan perilaku PHBS
Lamandau merupakan daerah yang sedang berkemban
berkembang dengan pesat. Untuk itu partisipasi dunia usaha
dalam kegiatan pembangunan publik khususnya bagi pengelolaan air limbah domestik
merupakan potensi yang harus dioptimalkan. Tingkat partisipasi dunia usaha dala
kegiatan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih sangat minim.
Hal ini terlihat dari peran dunia usaha masih terbatas pada membangun sarana air limbah
berupa tangki septik individu pada tempat/bangunan usahanya sebagaimana masyarakat
pada umumnya. Selain itu, LSM yang bekerja pada bidang pengelolaan air limbah
Lamandau. Untuk itu, perlu dipertimbangkan untuk melibatkan
dunia usaha dalam kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau
Penyedia Layanan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten
Tahun 2013
Tahun mulai
operasi/
Berkontribusi
Jenis kegiatan/
Kontribusi
Terhadap Sanitasi
Potensi Kerjasama
- -
- -
- -
Sumber : Dinas PU CK Kabupaten Lamandau, tahun 2012
Penyedia layanan air limbah domestik baik dari pihak pemerintah, swasta
maupun masyarakat sampai tahun 2013 ini belum ada.
macam yakni
peningkatan kebersihan, ketertiban dan keamanan,
merupakan daerah yang sedang berkembang, dimana
dengan pesat. Untuk itu partisipasi dunia usaha
dalam kegiatan pembangunan publik khususnya bagi pengelolaan air limbah domestik
merupakan potensi yang harus dioptimalkan. Tingkat partisipasi dunia usaha dalam
masih sangat minim.
Hal ini terlihat dari peran dunia usaha masih terbatas pada membangun sarana air limbah
berupa tangki septik individu pada tempat/bangunan usahanya sebagaimana masyarakat
pada umumnya. Selain itu, LSM yang bekerja pada bidang pengelolaan air limbah
. Untuk itu, perlu dipertimbangkan untuk melibatkan
Lamandau pada masa-
i Kabupaten
Potensi Kerjasama
Penyedia layanan air limbah domestik baik dari pihak pemerintah, swasta
BUKU PUTIH SANITASI
Pendanaan dan Pembiayaan
Pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik masih bersumber dari APBD
Kabupaten Lamandau pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Seperti yang telah
dijelaskan bahwa kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten
berupa pengadaan sarana (saluran pembuangan air limbah dan MCK) yang dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Lingkungan Hidup yang melakukan monitoring
terhadap kualitas air limbah yang dihasilkan.
Jika dilihat belanja untuk kegi
masing SKPD terkait, maka diketahui bahwa investasi pemerintah Kabupaten
Lamandau dalam APBD untuk pengadaan sarana air limbah domestik terdapat di SKPD
Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Lingkungan Hidup
tahun 2013 sebesar Rp. 1.796.187.000
komponen air limbah domestik di
bawah ini :
Tabel 3.17 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air
Domestik Di Kabupaten
2008
1 Air Limbah (1a+1b)
1.a Pendanaan Investasi air limbah - -
1.bPendanaan OM yang dialokasikan
dalam APBD - -
1.cPerkiraan biaya OM berdasarkan
infrastruktur terbangun - -
No Komponen
Sumber Data : Dinas PU Kabupaten
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pendanaan dan Pembiayaan
Pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik masih bersumber dari APBD
pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Seperti yang telah
dijelaskan bahwa kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau
berupa pengadaan sarana (saluran pembuangan air limbah dan MCK) yang dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Lingkungan Hidup yang melakukan monitoring
terhadap kualitas air limbah yang dihasilkan.
Jika dilihat belanja untuk kegiatan pengelolaan air imbah pada masing
masing SKPD terkait, maka diketahui bahwa investasi pemerintah Kabupaten
dalam APBD untuk pengadaan sarana air limbah domestik terdapat di SKPD
komponen air limbah domestik di kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel di
Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air
Di Kabupaten Lamandau 2013
2009 2010 2011 2012
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Belanja (Rp)Rata-rata
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik masih bersumber dari APBD
pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Seperti yang telah
Lamandau masih
berupa pengadaan sarana (saluran pembuangan air limbah dan MCK) yang dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Lingkungan Hidup yang melakukan monitoring
atan pengelolaan air imbah pada masing-
masing SKPD terkait, maka diketahui bahwa investasi pemerintah Kabupaten
dalam APBD untuk pengadaan sarana air limbah domestik terdapat di SKPD
dengan total investasi pada
Rekapitulasi realisasi pendanaan sanitasi
dapat dilihat pada tabel di
Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air Limbah
- -
- -
- -
Rata-rata Pertumbuhan
(%)
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.18 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah
Tahun 2013
2008
1 Retribusi Air Limbah -
1a Realisasi Retribusi -
1a Potensi Retribusi -
No SKPD
Sumber Data : Dinas PU Kabupaten
Sampai tahun 2013 di Kabupaten
limbah domestik sehingga potensi belum dapat di perkirakan
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah Di Kabupaten Lamandau
2009 2010 2011 2012
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Belanja (Rp)
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sampai tahun 2013 di Kabupaten Lamandau belum dilaksanakan retribusi air
limbah domestik sehingga potensi belum dapat di perkirakan.
Lamandau
- -
- -
- -
Pertumbuhan
(%)
belum dilaksanakan retribusi air
BUKU PUTIH SANITASI
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Pada saat ini, isu strategis dan permasalahan mendesak dalam bidang
pengelolaan air limbah untuk segera dilakukan penanganan di Kabupaten
antara lain:
Tabel 3.19 Permasalahan mendesak dan Isu
Kabupaten Lamandau
Permasalahan Mendesak
1. Masih Rendahnya kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) sehingga sangat berpengaruh pada kesehatan.....? (persentase??)
2. Baru 18% persen rumah tangga memiliki jamban dengan tangki septik aman, 92,5 % masih melakukan praktek BABS (BAB di sungai, kebun, halaman dll). Pelayanan jamban umum (WC umum) masih sangat minim bahkan di wilayah perkotaan, sehingga masih kurang pelayanan tentang buang air besar untuk masyarakat umum dan banyak yg melakukan buang air besar di sungai, kebun, bahkan di parit atau saluran drainase.
3. Masih banyak yang kurang terlayani saluran sumber air bersih PDAM....? berapa??
4. Masih ada pemanfaatan sumber air bersih dari sumur gali, sumur bor, bahkan dari sungai yang kebanyakan diolah dengan dimasak.. ....? berapa??
5. Masih ada 21,5% pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penanganan air.
6. Kondisi pengelolaan sampah yang kurang
baik mengakibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran drainase dan anaka-anak bemain di sekitar serakan/tumpukan sampah juga tidak tehindarkan.masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang kurang baik
7. Masih 80,8% sampah setempat tidak diolah
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Pada saat ini, isu strategis dan permasalahan mendesak dalam bidang
pengelolaan air limbah untuk segera dilakukan penanganan di Kabupaten
Permasalahan mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Air Limbah
Lamandau Tahun 2013
Isu Strategis.... rencana/ angan angan... lanjut ke KKL kerangka kerja logis...
Masih Rendahnya kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) sehingga sangat berpengaruh pada
Baru 18% persen rumah tangga memiliki jamban dengan tangki septik aman, 92,5 % masih melakukan praktek BABS (BAB di
Pelayanan jamban umum (WC umum) masih sangat minim bahkan di wilayah perkotaan,
kurang pelayanan tentang buang air besar untuk masyarakat umum dan banyak yg melakukan buang air besar di sungai, kebun, bahkan di parit atau saluran
Masih banyak yang kurang terlayani saluran ...? berapa??
nfaatan sumber air bersih dari sumur gali, sumur bor, bahkan dari sungai yang kebanyakan diolah dengan
21,5% pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penanganan air.
Kondisi pengelolaan sampah yang kurang mengakibatkan serangan lalat, tikus,
nyamuk, kucing, anjing serta bau busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran
anak bemain di sekitar serakan/tumpukan sampah juga tidak tehindarkan.masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar
gkungan hunian mereka Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang kurang baik Masih 80,8% sampah setempat tidak diolah.
1. Promosi dan penyuluhan tentang hidup sehat kepada masyarakat diutamakan melalui ujung tombak bidang kesehatan yaitu kader kesehatan lingkungan yang ada di puskesmas, sehingga dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat untuk pemahaman tentang rumah sehat.
2. Promosi dan penyuluhan tentang jamban dan tangki septik yang sesuai standar kesehatan serta memberikan pengertian tentang penting untuk tidak BABS. Peningkatan minat masyarakat untuk memiliki jamban keluarga dengan sistem arisan jamban atau pun program hadiah jamban bagi keluarga berprestasi di kabupaten lamandau untuk memacwarga lainnya agar sadar tentang pentingnya hidup sehat.
3. Program peningkatan cakupan pelayanan sumber air bersih PDAM agar semakin banyak warga yang dapat menikmati layanan PDAM
4. Promosi tentang pengolahan sumber air bersih yang berasal dari sumur gali, sumur bor dan sungai agar di olah dengan teknologi yang tepat guna sehingga air tersebut layak dan sehat untuk di konsumsi
5. Promosi dan penyuluhan tentang bahaya dari pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penangan air dengan sosialisasi dengan alat peraga yang mudah dimengerti sehingga masyarakat cepat dan tanggap dalam memahami pentingnya mengurangi pencemaran air.
6. Menggalakkan pengolahan sampah sejak dari rumah tangga (komposting) hingga ke TPS terdekat, dan kondisi TPS juga harus lebih tertutup untuk binatang agar tidak dapat masuk dan memporakporandakan sampah ke luar dari TPS tersebut. Program/Perda tentang hukuman buang sampah sembarang dapat juga untuk mengantisipasi banyaknya sampah-sampah yang menyumbat drainase ataupun yang dibuang sembarangan.
7. Pengolahan sampah setempat dengan membentuk wadah atau kelompok binaan di desa untuk memanfaatkan / mendaur ulang sampah-sampah yang bisa di manfaatkan kembali sehingga sampah dapat terpilah sebelum masuk ke
Pada saat ini, isu strategis dan permasalahan mendesak dalam bidang
pengelolaan air limbah untuk segera dilakukan penanganan di Kabupaten Lamandau
Pengelolaan Air Limbah Di
... lanjut ke KKL
Promosi dan penyuluhan tentang hidup sehat kepada melalui ujung tombak bidang
kesehatan yaitu kader kesehatan lingkungan yang ada di puskesmas, sehingga dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat untuk pemahaman tentang rumah sehat. Promosi dan penyuluhan tentang jamban dan tangki septik
andar kesehatan serta memberikan pengertian tentang penting untuk tidak BABS. Peningkatan minat masyarakat untuk memiliki jamban keluarga dengan sistem arisan jamban atau pun program hadiah jamban bagi keluarga berprestasi di kabupaten lamandau untuk memacu warga lainnya agar sadar tentang pentingnya hidup sehat.
Program peningkatan cakupan pelayanan sumber air bersih PDAM agar semakin banyak warga yang dapat menikmati
Promosi tentang pengolahan sumber air bersih yang berasal gali, sumur bor dan sungai agar di olah dengan
teknologi yang tepat guna sehingga air tersebut layak dan
Promosi dan penyuluhan tentang bahaya dari pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penangan air dengan
raga yang mudah dimengerti sehingga masyarakat cepat dan tanggap dalam memahami
Menggalakkan pengolahan sampah sejak dari rumah tangga (komposting) hingga ke TPS terdekat, dan kondisi TPS juga
k binatang agar tidak dapat masuk dan memporakporandakan sampah ke luar dari TPS tersebut. Program/Perda tentang hukuman buang sampah sembarang dapat juga untuk mengantisipasi banyaknya
sampah yang menyumbat drainase ataupun yang
Pengolahan sampah setempat dengan membentuk wadah atau kelompok binaan di desa untuk memanfaatkan /
sampah yang bisa di manfaatkan kembali sehingga sampah dapat terpilah sebelum masuk ke
BUKU PUTIH SANITASI
8. Baru 50,2% tidak ada pencemaran pada
SPAL dan 49,8% terjadi pencemaran SPAL.9. Belum adanya Database pengolahan Air
Limbah Domestik untuk perumahan skala kabupaten.
10. Penyusunan Masterplan Air limbah belum selesai sehingga belum diketahui rencana pegolahan air limbah Kabupaten Lamandau
3.3 Pengelolaan Sampah
Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan yang melip
dan pemrosesan akhir sampah. Sedangkan sampah sendiri adalah sisa
hari dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
(KSNP-SPP) juga telah ditetapkan salah satu
peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota
Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota
Kecil.
Di Kabupaten Lamandau
tradisional yaitu sampah baik dari limbah rumah tangga maupun dari lingkungan di
bakar, ditimbun dalam tanah atau dibuang ke sungai/selokan. Pengelolaan persampahan
sampai saat ini masih pada tahap penyediaan lahan TPA dari Pemerintah Kabupaten
tetapi belum ada pembangunan sehingga menjadi tempat penimbunan saja.
prasarana yang sudah ada di kabupaten Lamandau m
sampah), pickup L300, motor roda 3, dan tempat sampah sementara dari plat besi.
Sedangkan untuk cakupan pelayanan masih sebatas pada ibukota kabupaten yaitu di
Nanga Bulik dan sekitarnya saja,
±14 m3/ hari (80% timbulan sampah kota)
Bulik dan sekitarnya sekitar 16
Kelembagaan
Sejak pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Baru 50,2% tidak ada pencemaran pada SPAL dan 49,8% terjadi pencemaran SPAL.
golahan Air Limbah Domestik untuk perumahan skala
Penyusunan Masterplan Air limbah belum selesai sehingga belum diketahui rencana pegolahan air limbah Kabupaten Lamandau.
TPS dan dapat juga menjadi sumber penghasilbagi warga.
8. Program Peningkatan kualitas SPAL yang dimiliki warga dan peningkatan jumlah warga yang memiliki SPAL
9. Program Database cakupan dan infrastruktur Pengolahan Air Limbah di seluruh kabupaten Lamandau.
10. Program Masterplan Air Limbah kabupaten Lamandau.
Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan
dan pemrosesan akhir sampah. Sedangkan sampah sendiri adalah sisa kegiatan sehari
hari dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
SPP) juga telah ditetapkan salah satu sasaran yang akan dicapai adalah
peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota
Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota
Lamandau secara umum pengelolaan persampahan ma
tradisional yaitu sampah baik dari limbah rumah tangga maupun dari lingkungan di
bakar, ditimbun dalam tanah atau dibuang ke sungai/selokan. Pengelolaan persampahan
sampai saat ini masih pada tahap penyediaan lahan TPA dari Pemerintah Kabupaten
tetapi belum ada pembangunan sehingga menjadi tempat penimbunan saja.
prasarana yang sudah ada di kabupaten Lamandau meliputi angkutan sampah (Truk
ampah), pickup L300, motor roda 3, dan tempat sampah sementara dari plat besi.
an pelayanan masih sebatas pada ibukota kabupaten yaitu di
saja, dengan sampah yang terangkut untuk dibuang ke TPA
14 m3/ hari (80% timbulan sampah kota) dengan total jumlah jiwa penduduk Nanga
sekitar 16. 431 ribu jiwa.
Sejak pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22
TPS dan dapat juga menjadi sumber penghasilan tambahan
Program Peningkatan kualitas SPAL yang dimiliki warga dan peningkatan jumlah warga yang memiliki SPAL Program Database cakupan dan infrastruktur Pengolahan Air
kabupaten Lamandau.
Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan
ndahan, pengangkutan
kegiatan sehari-
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
sasaran yang akan dicapai adalah
peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota
Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota
secara umum pengelolaan persampahan masih sangat
tradisional yaitu sampah baik dari limbah rumah tangga maupun dari lingkungan di
bakar, ditimbun dalam tanah atau dibuang ke sungai/selokan. Pengelolaan persampahan
sampai saat ini masih pada tahap penyediaan lahan TPA dari Pemerintah Kabupaten
tetapi belum ada pembangunan sehingga menjadi tempat penimbunan saja. Sarana
eliputi angkutan sampah (Truk
ampah), pickup L300, motor roda 3, dan tempat sampah sementara dari plat besi.
an pelayanan masih sebatas pada ibukota kabupaten yaitu di
sampah yang terangkut untuk dibuang ke TPA
penduduk Nanga
Undang Nomor 22
BUKU PUTIH SANITASI
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh pemerintahan
kabupaten/kota telah melakukan penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan ini
diterbitkan melalui Peraturan Daerah tentang pembentukan dinas instansi dan lembaga
teknis daerah.
Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan
daerah, sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis
pembangunan dalam penanganan infrastruktur kota dan desa.
Lembaga yang khusus menangani sampah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata
Ruang. Lihat gambar 3.2
Kebersihan, Keindahan Kabupaten
Dalam sudut pandang peraturan perundang
telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang terkait dengan pengelolaan
persampahan, yaitu antara lain :
1. Peraturan Daerah Kabup
Retribusi Pelayanan Pers
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh pemerintahan
n/kota telah melakukan penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan ini
diterbitkan melalui Peraturan Daerah tentang pembentukan dinas instansi dan lembaga
Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan
sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis
pembangunan dalam penanganan infrastruktur kota dan desa.
Lembaga yang khusus menangani sampah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata
Lihat gambar 3.2 tentang Struktur Organisasi Dinas yang menangani
Kabupaten Lamandau.
Dalam sudut pandang peraturan perundang-undangan, Kabupaten
telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang terkait dengan pengelolaan
persampahan, yaitu antara lain :
Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau No. 22 Tahun 2012
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh pemerintahan
n/kota telah melakukan penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan ini
diterbitkan melalui Peraturan Daerah tentang pembentukan dinas instansi dan lembaga
Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan
sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis
Lembaga yang khusus menangani sampah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata
yang menangani
undangan, Kabupaten Lamandau
telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang terkait dengan pengelolaan
aten Lamandau No. 22 Tahun 2012 Tentang
BUKU PUTIH SANITASI
Struktur Organisasi Pengelolaan Persampahan
Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan
dapat dilihat pada tabel 3.21
KASI TEKNIS BINA MARGA
KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
KASI TEKNIS CIPTAKARYA
KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KABID. CIPTA KARYA
KABID. BINA MARGA
KEL. JABATAN FUNGSIONAL
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Struktur Organisasi Pengelolaan Persampahan
kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan
dan tabel 3.22
KASI TEKNIS CIPTA KARYA
KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KASI TEKNIS DAN BINA MANFAAT
KASI PEMBANGUNAN
PENGAIRAN
KASI OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
DAN TATA RUANG
DAN PEMAKAMAN
KASI KEBERSIHAN
UPTD
KABID TATA RUANG
KABID PENGAIRAN
KABID. CIPTA KARYA
KASUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KASUBBAG KEUANGAN PERENCANAAN DAN
SEKRETARIS
KEPALA DINAS
kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan
KASI PEMANFAATAN
DAN TATA RUANG
KASI PERTAMANAN
DAN PEMAKAMAN
KASI KEBERSIHAN KOTA
KABID TATA RUANG
KASUBBAG PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PROGRAM
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.20 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan PersampahanDi Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah √
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala √
evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan √
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
√
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Halaman 118
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan PersampahanDi Kabupaten Lamandau Tahun 2013
PEMANGKU KEPENTINGAN
Swasta Masyarakat
√
√
√
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.21 Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Peraturan
PERSAMPAHAN
Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS
Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS
Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah
Retribusi sampah atau kebersihan Perda No 22 Tahun 2012
Sumber Data : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Ketersediaan Pelaksanaan
Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan
√
√
√
√
√
√
√
Perda No 22 Tahun 2012 √
Sumber Data : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Halaman 119
Pelaksanaan Keterangan
Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan
√
BUKU PUTIH SANITASI
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Cakupan pelayanan
14m3/ hari, dengan area pelayanan di Kota Nanga Bulik dan
Dump Truck yang beroperasi setiap hari 2 unit mampu mengangkut 80% timbulan
sampah yang ada di Nanga Bulik dan sekitarnya.
Tempat Pengolahan Sampah (TPS
di Desa Nanga Bulik kecamatan
menggunakan sistem operasioanl
perumahan/permukiman terdekat 2 Km, Jarak TPA dengan sungai/badan air terdekat 5
Km, dan jarak TPA dengan pantai 200 Km.
Sampah, Gerobak Motor sampah dengan, pickup (L300).
Peta cakupan layanan persampahan di Kabupaten
peta 3.3 dan Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan sampah disajikan pada
3.4 berikut ini.
Berdasarkan diagram system sanitasi pengelolaan sampah bahwa sampah dari
tingkat rumah tangga dikumpulkan diTPS yang biasanya di persiapkan di tempat
tertentu yang ada di wilayah sekitar pemukiman, setelah itu di angkut dengan angkutan
sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk pengelolaan di rumah,
biasanya masyarakat masih dengan cara di bakar.
Teknologi yang dipakai atau digunakan dalam pengelolaan persampahan di
tingkat TPA yang ada di Kabupaten
sedangkan sampah diolah dengan teknologi composting.
berikut ini menjelaskan tentang Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Persampahan dan
Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten
Dari hasil study EHRA di Kabupaten
tangga sebagian besar dilakukan dengan cara dibakar (70,5 %) kemudian dibuang
kesungai/kali/laut/danau (13 %) , dikumpulkan dan dibuang ke TPS (8,5%), dibuang ke
dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah ( 3,5 %), dikumpulkan
informal yang mendaur ulang (3,5 %), dan dibuang ke lahan kosong/ hutan/kebun dan
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Cakupan pelayanan pengangkutan sampah di Kabupaten Lamandau sebesar
/ hari, dengan area pelayanan di Kota Nanga Bulik dan sekitarnya, dengan jumlah
Dump Truck yang beroperasi setiap hari 2 unit mampu mengangkut 80% timbulan
sampah yang ada di Nanga Bulik dan sekitarnya. Kabupaten Lamandau
empat Pengolahan Sampah (TPS) dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). TPA
kecamatan Bulik. Luasan TPA yang sudah terpakai 2 Ha
menggunakan sistem operasioanl Open Dumping. Jarak TPA dengan
perumahan/permukiman terdekat 2 Km, Jarak TPA dengan sungai/badan air terdekat 5
Km, dan jarak TPA dengan pantai 200 Km. Alat angkut yang digunakan adalah Truk
otor sampah dengan, pickup (L300).
Peta cakupan layanan persampahan di Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada
dan Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan sampah disajikan pada
Berdasarkan diagram system sanitasi pengelolaan sampah bahwa sampah dari
tingkat rumah tangga dikumpulkan diTPS yang biasanya di persiapkan di tempat
tertentu yang ada di wilayah sekitar pemukiman, setelah itu di angkut dengan angkutan
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk pengelolaan di rumah,
biasanya masyarakat masih dengan cara di bakar.
Teknologi yang dipakai atau digunakan dalam pengelolaan persampahan di
tingkat TPA yang ada di Kabupaten Lamandau dengan menggunakan control
sedangkan sampah diolah dengan teknologi composting. Tabel 3.21 dan
berikut ini menjelaskan tentang Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Persampahan dan
Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Lamandau.
study EHRA di Kabupaten Lamandau pengolahan sampah rumah
tangga sebagian besar dilakukan dengan cara dibakar (70,5 %) kemudian dibuang
kesungai/kali/laut/danau (13 %) , dikumpulkan dan dibuang ke TPS (8,5%), dibuang ke
dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah ( 3,5 %), dikumpulkan oleh kolektor
informal yang mendaur ulang (3,5 %), dan dibuang ke lahan kosong/ hutan/kebun dan
KABUPATEN LAMANDAU 2013
di Kabupaten Lamandau sebesar
sekitarnya, dengan jumlah
Dump Truck yang beroperasi setiap hari 2 unit mampu mengangkut 80% timbulan
Lamandau memiliki
. TPA terdapat
. Luasan TPA yang sudah terpakai 2 Ha
Jarak TPA dengan
perumahan/permukiman terdekat 2 Km, Jarak TPA dengan sungai/badan air terdekat 5
unakan adalah Truk
dapat dilihat pada
dan Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan sampah disajikan pada peta
Berdasarkan diagram system sanitasi pengelolaan sampah bahwa sampah dari
tingkat rumah tangga dikumpulkan diTPS yang biasanya di persiapkan di tempat
tertentu yang ada di wilayah sekitar pemukiman, setelah itu di angkut dengan angkutan
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk pengelolaan di rumah,
Teknologi yang dipakai atau digunakan dalam pengelolaan persampahan di
control landfill,
dan tabel 3.22
berikut ini menjelaskan tentang Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Persampahan dan
pengolahan sampah rumah
tangga sebagian besar dilakukan dengan cara dibakar (70,5 %) kemudian dibuang
kesungai/kali/laut/danau (13 %) , dikumpulkan dan dibuang ke TPS (8,5%), dibuang ke
oleh kolektor
informal yang mendaur ulang (3,5 %), dan dibuang ke lahan kosong/ hutan/kebun dan
BUKU PUTIH SANITASI
dibiarkan membusuk (0,8 %)
dibawah ini
Gambar 3.11 Grafik Layanan Pengangkutan
Tahun 2013
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pada Gambar 3.11 diketahui bahwa
Tangga yang dibuang ke sungai terbesar pada Klaster 2 yaitu 18,3 % dan klaster 1 yaitu
15 % , yang terkecil pada Klaster 0 yaitu 0 %.
Gambar berikut menunjukkan perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah
tangga dengan hasil sebagian rumah tangga tidak melakukan pemilahan/ pemisahan (75
%) dan hanya sebagian kecil yang melakukan pemilahan/ pemisahan (25 %).
5.0 .01.3
4.5
83.876.5
6.3
4.0
.015.0
2.5 .0
.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Klaster 0 Klaster 1
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
dibiarkan membusuk (0,8 %). untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.11
Layanan Pengangkutan Sampah Di Kabupaten Laman
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pada Gambar 3.11 diketahui bahwa Kondisi Sampah di Lingkungan Rumah
Tangga yang dibuang ke sungai terbesar pada Klaster 2 yaitu 18,3 % dan klaster 1 yaitu
Klaster 0 yaitu 0 %.
Gambar berikut menunjukkan perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah
tangga dengan hasil sebagian rumah tangga tidak melakukan pemilahan/ pemisahan (75
%) dan hanya sebagian kecil yang melakukan pemilahan/ pemisahan (25 %).
8.3 3.5
20.0
8.5
51.7
70.5
.83.5
18.313.0
.8 .8
Klaster 2 Total
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusukDibuang ke sungai/kali/laut/danau
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
Dibakar
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS
KABUPATEN LAMANDAU 2013
. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.11
Sampah Di Kabupaten Lamandau
Kondisi Sampah di Lingkungan Rumah
Tangga yang dibuang ke sungai terbesar pada Klaster 2 yaitu 18,3 % dan klaster 1 yaitu
Gambar berikut menunjukkan perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah
tangga dengan hasil sebagian rumah tangga tidak melakukan pemilahan/ pemisahan (75
%) dan hanya sebagian kecil yang melakukan pemilahan/ pemisahan (25 %).
kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk
sungai/kali/laut/danau
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 3.12 Grafik Praktik Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga
Pada Gambar 3.12 diketahui bahwa pada variabel pengelolaan sampah sebagian besar (87%)
tidak memadai, frekuensi pengangkutan sampah juga tidak memadai (60%),
waktu pengangkutan sampah (66
sebagian besar (78,7%) tidak diolah.
Variabel
3.1 Pengelolaan sampah
3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah
3.4 Pengolahan sampah setempat
Pengelolaan Sampah pada Rumah Tangga hanya sebesar 21,3 % yang sudah diolah.
40.0
60.0
.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Klaster 0
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Praktik Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga
2 diketahui bahwa pada variabel pengelolaan sampah sebagian besar (87%)
tidak memadai, frekuensi pengangkutan sampah juga tidak memadai (60%),
waktu pengangkutan sampah (66,6%) tidak tepat waktu, Pengolahan sampah setempat
sebagian besar (78,7%) tidak diolah.
Indikator
Kluster Desa/Kelurahan
0 1 2
% % %
Tidak memadai
93.8 95.5 71.7
memadai 6.3 4.5 28.3
Tidak memadai
100.0 .0 80.0
memadai .0 .0 20.0
Tidak tepat waktu
100.0 .0 100.0
Tidak diolah 70.0 82.0 84.2
diolah 30.0 18.0 15.8
Pengelolaan Sampah pada Rumah Tangga hanya sebesar 21,3 % yang sudah diolah.
.0
29.425.0
100.0
70.675.0
Klaster 1 Klaster 2 Total
KABUPATEN LAMANDAU 2013
2 diketahui bahwa pada variabel pengelolaan sampah sebagian besar (87%)
tidak memadai, frekuensi pengangkutan sampah juga tidak memadai (60%), Ketepatan
,6%) tidak tepat waktu, Pengolahan sampah setempat
TOTAL
%
87.0
13.0
60.0
6.6
66.6
78.7
21.3
Pengelolaan Sampah pada Rumah Tangga hanya sebesar 21,3 % yang sudah diolah.
Ya
Tidak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.3: Peta Cakupan Layanan Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.4: Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.4: Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.22 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Input User Interface Pengumpulan
Setempat
Pemulung
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengumpulan
Penampungan Sementara (TPS)
Pengankutan (Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
Container
Pengepul
Halaman 125
(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
Daur Ulang/ Pembuangan Akhir
Kode/Nama Aliran
Aliran Sampah 1
Aliran Sampah 2
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.23 Sistem pengelolaan persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Input User Interface
Sampah Organik Sampah anorganik
2. Tempat Sampah 3. Sampah jalan 4. Sampah taman
1.2.
1. Tempat Sampah 2. Sampah jalan 3. Sampah taman
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sistem pelayanan persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan
Input Sampah organik Sampah anorganikUser Interface Tempat Sampah Fiber Tempat Sampah BesiPengumpulan Setempat Gerobak sampah Motor PemulungPenampungan Sementara (TPS) Bak Sampah Container PengepulPengangkutan Dump Truk sampah Besar Motor sampah Mobil pickup (L300)(Semi) Pengolahan akhir terpusat - Daur ulang/pembuangan akhir TPA
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem pengelolaan persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengumpulan Setempat
Penampungan Sementara
(TPS) Pengangkutan
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
1. Gerobak 2. Motor Sampah
Bak Sampah Container
1. Truk Sampah 2. Motor Sampah 3. Pickup (L300)
---
Pemulung Pengepul --- ----
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data
Sampah organik Jumlah (kuantitas) Sampah anorganik Jumlah (kuantitas)
Tempat Sampah Fiber Jumlah (kuantitas) 20 Tempat Sampah Besi Jumlah (kuantitas) 161 Unit Gerobak sampah Jumlah (kuantitas) 28 Unit Motor sampah Jumlah (kuantitas) 2 Unit Pemulung Jumlah (kuantitas) NA Bak Sampah Jumlah (kuantitas) 5 Unit Container Jumlah (kuantitas) NA Pengepul Jumlah (kuantitas) NA Dump Truk sampah Besar Jumlah (kuantitas) 3 Unit Motor sampah Jumlah (kuantitas) NA Mobil pickup (L300) Jumlah (kuantitas) 1 Unit
- - Nama TPA Nanga Bulik Kapasitas NA Sampah terangkut NA
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Halaman 126
Daur Ulang/Pem
buangan Akhir
Kode/ Nama Aliran
TPA Aliran Limbah P1
--- Aliran Limbah P2
(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data
PU
PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU
PU PU PU
BUKU PUTIH SANITASI
Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Peran serta masyarakat di Kabupaten
umumnya masih rendah. Belum ada program yang berkesinambungan tentang hal ini.
Peran serta yang ada saat ini masih berupa kegiatan insidentil yaitu kerja bakti massal,
seperti ”Jum’at Bersih” yang pelaksanaannya belum berkesinambungan. Dalam
pewadahan sampah, masyarakat yang menerima pelayanan persampahan belum
menyediakan wadah sampah secara swadaya, sebagian besar masih dengan wadah
berupa keranjang bekas. Persepsi masyarakat terha
langkah awal partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pengelola persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan dan tingkat
Kabupaten dapat dilihat pada tabel
masyarakat/swasta dalam pengelolaan persampahan dapat dilihat pada
Tabel 3.24 Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kelurahan/Kecamatan Di
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Jenis Kegiatan
Dikelola Oleh Masyarakat
RT RW
L P L Pengumpulan sampah dari rumah
√ √ √
Pemilahan sampah di TPS
- - -
Pengangkutan Sampah ke TPS
- - -
Pengangkutan sampah ke TPA
- - -
Pemilahan sampah di TPA
- - -
Para Penyapu Jalan
- - -
Sumber : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Peran serta masyarakat di Kabupaten Lamandau dalam pengelolaan sampah pada
umumnya masih rendah. Belum ada program yang berkesinambungan tentang hal ini.
Peran serta yang ada saat ini masih berupa kegiatan insidentil yaitu kerja bakti massal,
at Bersih” yang pelaksanaannya belum berkesinambungan. Dalam
pewadahan sampah, masyarakat yang menerima pelayanan persampahan belum
menyediakan wadah sampah secara swadaya, sebagian besar masih dengan wadah
berupa keranjang bekas. Persepsi masyarakat terhadap estetika lingkungan merupakan
langkah awal partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pengelola persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan dan tingkat
Kabupaten dapat dilihat pada tabel 3.23 dan tabel 3.24. Sedangkan partisipasi
a dalam pengelolaan persampahan dapat dilihat pada tabel 3.25
Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kelurahan/Kecamatan Di
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Dikelola Oleh
Dikelola Oleh Sektor
Formal di Tingkat
Kelurahan/ Kecamatan
Dikelola Pihak
Swasta Keterangan
RW
P L P L P √ - - - - Pengumpulan sampah dilakukan
oleh masing – rumah tangga (tidak ada data resmi)
- - - - - Pemilahan dilakukan sebagian masyrakat yang berprofesi sebagai pemulung barang bekas dan pengusaha komposting
- - - - - Pengangkutan sampah ke TPS dilaksankan oleh warga
- - - - - Pengangkutan sampah ke dilaksanakan oleh Petugas Kebersihan
- - - - - Pemulung yang setiap hari mencari sampah non organik di TPA
- - - - - Kegiatan Tanggung jawab ....... Kabupaten Lamandau
Tata Ruang Kabupaten Lamandau
KABUPATEN LAMANDAU 2013
dalam pengelolaan sampah pada
umumnya masih rendah. Belum ada program yang berkesinambungan tentang hal ini.
Peran serta yang ada saat ini masih berupa kegiatan insidentil yaitu kerja bakti massal,
at Bersih” yang pelaksanaannya belum berkesinambungan. Dalam
pewadahan sampah, masyarakat yang menerima pelayanan persampahan belum
menyediakan wadah sampah secara swadaya, sebagian besar masih dengan wadah
dap estetika lingkungan merupakan
Pengelola persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan dan tingkat
Sedangkan partisipasi
tabel 3.25.
Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kelurahan/Kecamatan Di
Keterangan
Pengumpulan sampah dilakukan rumah tangga
(tidak ada data resmi) Pemilahan dilakukan oleh sebagian masyrakat yang berprofesi sebagai pemulung barang bekas dan pengusaha
Pengangkutan sampah ke TPS warga
Pengangkutan sampah ke TPA Petugas
Pemulung yang setiap hari mencari sampah non organik di
Kegiatan Tanggung jawab ....... Lamandau
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.25 Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Jenis Kegiatan
Dikelola
Kabupaten/
L
Pengumpulan sampah dari rumah
Pemilahan sampah di TPS
Pengangkutan Sampah ke TPS
Pengangkutan sampah ke TPA
Pemilahan sampah di TPA
Para Penyapu Jalan
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau
Tabel 3.26 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Di Kabupaten
Lamandau Tahun 2013
No Komponen Nama Program /
Proyek / Layanan
1
Persampahan
Pembangunan sarana infarastruktur(Tempat Sampah Plat Besi) Pembangunan sarana infarastruktur(Tempat Sampah Plat Besi pakai rodaPembangunan sarana infarastruktur(Tempat Cor Beton)Pembangunan sarana infarastruktur(TPS Fiber Organik+ Non Organik) Pembangunan sarana infarastruktur(TPS Plat Besi Tanpa Roda)
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Dikelola
oleh
Kabupaten/
Kota
Dikelola oleh
Masyarakat
Dikelola oleh
Sektor Formal
di Tingkat
Kabupaten
Pihak Swasta
L P L P L P L
√ - - - - - -
- - - - - - -
√ - - - - - -
√ - - - - - -
√ - √ - - - -
√ √ - - - - -
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Di Kabupaten
Lamandau Tahun 2013
Nama Program /
Proyek / Layanan Pelaksa
na/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini
Fungsi Tidak
Fungsi Rusak
sarana infarastruktur PU 2009 √ - -
sarana infarastruktur
Plat Besi pakai roda)
PU 2009 √ - -
sarana infarastruktur )
PU 2009 √ √ -
sarana infarastruktur TPS Fiber Organik+
PU 2010 √ - -
sarana infarastruktur TPS Plat Besi Tanpa
PU 2010 √ - -
Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Dikelola
Pihak Swasta
L P
-
-
-
-
-
-
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Di Kabupaten
Aspek PMJK
PM JDR MBR
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √
BUKU PUTIH SANITASI
Pemetaan Media
Untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran mas
pengelolaan persampahan maka perlu kiranya pihak pemerintah Kabupaten
melakukan kegiatan komunikasi kepada masyrakat sebagai suatu proses meningkatkan
pembangunan dan pelayanan pengelolaan persampahan.
Media masa baik itu media cetak dan elektronik sangat adalah
efektif untuk menginformasikan, memberdayakan dan mengajak masyrakat unutuk ikut
berperan dalam pengelolaan sanitasi. D
belum ada kegiatan untuk
melalui media atau kegiatan penyuluhan yang dilaksakan secara terjadwal atau
insidental.
Tabel 3.27 Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen PersampahanDi Kabupaten
Lamandau Tahun 2013
No Kegiatan Tahun Dinas
Pelaksana
1 Belum ada -
2 Belum ada -
3 Belum ada -
Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Selain belum adanya kegitan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah peran
swasta juga belum ada yang berperan
kondisi sanitasi di Kabupaten
elektronik kerap mengangkat isu atau permas
dan pembelajaran bagi masyarakat. Dari hasil survey yang dilakukan pokja tercatat
belum media cetak dan elektronik yang cukup aktif menga
khususnya persampahan di Kabupaten
mengangkat isu sanitasi di Kabupaten
ini:
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
mpahan maka perlu kiranya pihak pemerintah Kabupaten
melakukan kegiatan komunikasi kepada masyrakat sebagai suatu proses meningkatkan
pembangunan dan pelayanan pengelolaan persampahan.
Media masa baik itu media cetak dan elektronik sangat adalah media yang sangat
efektif untuk menginformasikan, memberdayakan dan mengajak masyrakat unutuk ikut
berperan dalam pengelolaan sanitasi. Dinas PU Kabupaten Lamandau dalam hal ini
belum ada kegiatan untuk aktif melakukan komunikasi kepada masyrakat baik itu
melalui media atau kegiatan penyuluhan yang dilaksakan secara terjadwal atau
Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen PersampahanDi Kabupaten
Tahun 2013
Dinas
Pelaksana
Tujuan
Kegiatan
Khalayak
Sasaran
Pesan
Kunci Pembelajaran
- - - -
- - - -
- - - -
Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum ada kegiatan)
kegitan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah peran
belum ada yang berperan dalam menginformasikan dan mengevaluasi
kondisi sanitasi di Kabupaten Lamandau karena belum adanya media cetak dan
elektronik kerap mengangkat isu atau permasalahan sanitasi sebagai topik pembahasan
ran bagi masyarakat. Dari hasil survey yang dilakukan pokja tercatat
media cetak dan elektronik yang cukup aktif mengangkat isu –
khususnya persampahan di Kabupaten Lamandau. daftar media yang yang ada dan aktif
mengangkat isu sanitasi di Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut
KABUPATEN LAMANDAU 2013
rakat akan pentingnya
mpahan maka perlu kiranya pihak pemerintah Kabupaten Lamandau
melakukan kegiatan komunikasi kepada masyrakat sebagai suatu proses meningkatkan
media yang sangat
efektif untuk menginformasikan, memberdayakan dan mengajak masyrakat unutuk ikut
dalam hal ini
aktif melakukan komunikasi kepada masyrakat baik itu
melalui media atau kegiatan penyuluhan yang dilaksakan secara terjadwal atau
Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen PersampahanDi Kabupaten
Pembelajaran
-
-
-
kegitan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah peran
dalam menginformasikan dan mengevaluasi
media cetak dan
sanitasi sebagai topik pembahasan
ran bagi masyarakat. Dari hasil survey yang dilakukan pokja tercatat
isu sanitasi
ang yang ada dan aktif
dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.28 Media Komunikasi Dan Kerjasama Terkait Komponen Persampahan Di
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
No Jenis
Media Khalayak
1 Belum ada - -
2 Belum ada - -
3 Belum ada - -
Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau
Partisipasi Dunia Usaha
Dalam pengelolaan kegiatan pelayanan persampahan
tanggung jawab pemerintah daerah
mengingat permasalahan persampahan adalah masalah yang cukup kompleks. Peran
serta masyarakat dan pihak swasta sangat diharapkan oleh pemerintah dalam
pengelolaan persampahan hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sarana dan
prasarana pemerintah untuk melanjutkan kegiatan pengelolaan ke tahap pengolahan.
Pemerintah Daerah Kabupaten
Ruang telah menyediakan
sampah di Nanga Bulik Kecamatan Bulik
Kabupaten Lamandau telah membangun tempat pembuangan sementara (TPS)
sampah, kotak sampah, tong sampah di tempat
Bulik. Peran dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten
belum muncul, karena belum adanya perda yang mengatur terutama dengan
banyaknya perusahaan-perusahaan perkebunan sawit yang tersebar di sekitar
Kabupaten Lamandau sehingga dapat melibatkan
serta aktif dalam memecahkan permasalaha persampahan yang ada.
Kawasan perumahan yang dibangun oleh “pengembang”
dengan tempat pembuangan semantara (TPS) sampah di
yang mengatur, sedangkan perda bangunan masih dalam proses pengesahan,
diharapkan dengan adanya perda bangunan dan RTRW Kabupaten Lamandau setiap
pengembang yang akan membangun kawasan perumahan akan menyediakan juga
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Media Komunikasi Dan Kerjasama Terkait Komponen Persampahan Di
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pendanaan Isu yang
Diangkat
Pesan
Kunci Efektivitas
- - - -
- - - -
- - - -
Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau (Belum ada Kerjasama)
kegiatan pelayanan persampahan selayaknya selain menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah juga menjadi tanggung jawab semua warga
lahan persampahan adalah masalah yang cukup kompleks. Peran
rakat dan pihak swasta sangat diharapkan oleh pemerintah dalam
mpahan hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sarana dan
prasarana pemerintah untuk melanjutkan kegiatan pengelolaan ke tahap pengolahan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas PU Bidang Tata
dan mengembangkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Nanga Bulik Kecamatan Bulik. Disamping itu melalui dana APBD
telah membangun tempat pembuangan sementara (TPS)
sampah, kotak sampah, tong sampah di tempat- tempat setrategis di kawasan
an dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten
karena belum adanya perda yang mengatur terutama dengan
perusahaan perkebunan sawit yang tersebar di sekitar
Kabupaten Lamandau sehingga dapat melibatkan mereka untuk membantu berperan
serta aktif dalam memecahkan permasalaha persampahan yang ada.
Kawasan perumahan yang dibangun oleh “pengembang” belum
dengan tempat pembuangan semantara (TPS) sampah di karenakan belum ada perda
angkan perda bangunan masih dalam proses pengesahan,
diharapkan dengan adanya perda bangunan dan RTRW Kabupaten Lamandau setiap
pengembang yang akan membangun kawasan perumahan akan menyediakan juga
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Media Komunikasi Dan Kerjasama Terkait Komponen Persampahan Di
Efektivitas
selain menjadi
juga menjadi tanggung jawab semua warga
lahan persampahan adalah masalah yang cukup kompleks. Peran
rakat dan pihak swasta sangat diharapkan oleh pemerintah dalam
mpahan hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sarana dan
prasarana pemerintah untuk melanjutkan kegiatan pengelolaan ke tahap pengolahan.
PU Bidang Tata
at Pembuangan Akhir (TPA)
. Disamping itu melalui dana APBD
telah membangun tempat pembuangan sementara (TPS)
tempat setrategis di kawasan Nanga
an dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau
karena belum adanya perda yang mengatur terutama dengan
perusahaan perkebunan sawit yang tersebar di sekitar
mereka untuk membantu berperan
belum dilengkapi
karenakan belum ada perda
angkan perda bangunan masih dalam proses pengesahan,
diharapkan dengan adanya perda bangunan dan RTRW Kabupaten Lamandau setiap
pengembang yang akan membangun kawasan perumahan akan menyediakan juga
BUKU PUTIH SANITASI
fasilitas TPS Sementara di lingkungan perumahan itu sendi
masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial
disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan,
mereka diharapkan menyediakan kotak sampah, dan tong sampah di rumah/rukonya
masing-masing. Penyedia layanan persampahan yang ada di Kabupaten
dapat dilihat pada tabel 3.28.
Tabel 3.29 Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten
Tahun 2013
No Nama
Provider/Mitra Potensial
Tahun mulai operasi/
BerkontribusiKomponen : Persampahan 1 Belum ada - 2 Belum ada - 3 Belum ada -
Sumber Data : Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013
Pendanaan dan Pembiayaan
Keberhasilan suatu daerah dal
peran pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana untuk kegiatan pengeloaan
persampahan. Perhatian pemerintah Kabupaten
baik, ini dapat dilihat dari alokasi alokasi APBD yang cukup tinggi untuk membiayai
kegiatan pengelolaan persampahan.
Pembiayaan yang di siapkan oleh pemerintah Kabupaten
persampahan setiap tahunnya mengalami perubahan berdas
pengelolaan. Pembiayan sektor persampahan di Kabupaten
(dua) SKPD yakni DPU dan BLH akan tetapi secara garis besar pembiayaan untuk
pelayanan kebersihan berada di D
pendapatan untuk sektor pelayanan persampahan dari tahun 2008 sampai 2012 dapat
dilihat pada tabel 3.29 berikut
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
fasilitas TPS Sementara di lingkungan perumahan itu sendiri. Demikian pula dengan
masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial
disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan,
menyediakan kotak sampah, dan tong sampah di rumah/rukonya
Penyedia layanan persampahan yang ada di Kabupaten
tabel 3.28.
Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten
Tahun mulai
operasi/ Berkontribusi
Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap
Sanitasi
Potensi Kerjasama
- - - - - -
Sumber Data : Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013 (Belum ada Provider/Mitra)
Pembiayaan
Keberhasilan suatu daerah dalam mengelola persampahan tidak bisa terlepas dari
peran pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana untuk kegiatan pengeloaan
persampahan. Perhatian pemerintah Kabupaten Lamandau dibidang persampahan cukup
dapat dilihat dari alokasi alokasi APBD yang cukup tinggi untuk membiayai
kegiatan pengelolaan persampahan.
Pembiayaan yang di siapkan oleh pemerintah Kabupaten Lamandau untuk sektor
persampahan setiap tahunnya mengalami perubahan berdasarkan kebutuhan
ngelolaan. Pembiayan sektor persampahan di Kabupaten Lamandau terdapat pada 2
dan BLH akan tetapi secara garis besar pembiayaan untuk
pelayanan kebersihan berada di DPU. Berdasarkan data yang ada anggaran belanja dan
ektor pelayanan persampahan dari tahun 2008 sampai 2012 dapat
dilihat pada tabel 3.29 berikut
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Demikian pula dengan
masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial
disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan,
menyediakan kotak sampah, dan tong sampah di rumah/rukonya
Penyedia layanan persampahan yang ada di Kabupaten Lamandau
Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten
Potensi Kerjasama
(Belum ada Provider/Mitra)
m mengelola persampahan tidak bisa terlepas dari
peran pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana untuk kegiatan pengeloaan
dibidang persampahan cukup
dapat dilihat dari alokasi alokasi APBD yang cukup tinggi untuk membiayai
untuk sektor
rkan kebutuhan
terdapat pada 2
dan BLH akan tetapi secara garis besar pembiayaan untuk
. Berdasarkan data yang ada anggaran belanja dan
ektor pelayanan persampahan dari tahun 2008 sampai 2012 dapat
Data realisasi dan potensi retribusi sampah di Kabupaten Lamandau
2008 sampai 2012 dapat dilihat pada tabel 3.29 berikut
Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Persampahan
Lamandau 2013 Tahun 2008-2012
2009 2010 2011 2012
- 179,783,500 192,566,850 203,596,000 226,949,000
- 88,496,500 96,715,500 102,946,000 116,225,000
- 91,287,000 95,851,350 100,650,000 110,724,000
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Komponen Persampahan Di
7,069,827,421 0.76
7,069,827,421 0.76
75,000,000 0.00
Pertumbuhan
(%)Rata-rata
Lamandau dari tahun
nitasi Komponen Persampahan Di
226,949,000 0.6
116,225,000 0.6
110,724,000 0.5
Pertumbuhan
(%)
BUKU PUTIH SANITASI
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Secara khusus isu strategis dan permasalahan pengelolaan persampahan di
Kabupaten Lamandau saat ini adalah sebagai berikut
Tabel 3.32 Permasalahan Mendesak dan Is
Kabupaten Lamandau 2013
Permasalahan Mendesak
1. Cakupan layanan Pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau masih sekitar perkotaan, belum menjangkau daerah sekitarnya.
2. Peraturan daerah (Perda) persampahan tentang tarif distribusi sampah dan pengelolaan sampah di Kab. Lamandau sebagai salah satu sumber pendapatan Sub Sektor persampahan belum berjalan dengan maksimalf.
3. Belum adanya kelompok masyarakat yang peduli dalam pengelolaan sampah di sekitar rumah atau lingkungannya (3 R),
4. Penanganan layanan persampahan di TPS dan tempat penampungan sampah lainnya, kurang maksimal, karena jumlah tenaga pasukan kuning kurang,
5. Masih terdapat sekitar 70,5% masyarakat mengelolah sampah dengan cara di bakar, hal ini akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Secara khusus isu strategis dan permasalahan pengelolaan persampahan di
saat ini adalah sebagai berikut
Permasalahan Mendesak dan Isue Strategis Pengelolaan Persampahan di
Kabupaten Lamandau 2013
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
Cakupan layanan Pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau masih sekitar perkotaan, belum menjangkau daerah sekitarnya. Peraturan daerah (Perda) persampahan tentang tarif distribusi sampah dan pengelolaan sampah di Kab. Lamandau sebagai salah satu sumber pendapatan Sub Sektor persampahan belum
Belum adanya kelompok masyarakat yang peduli pengelolaan sampah di sekitar rumah atau
Penanganan layanan persampahan di TPS dan tempat penampungan sampah lainnya, kurang maksimal, karena jumlah tenaga pasukan kuning
Masih terdapat sekitar 70,5% masyarakat sampah dengan cara di bakar, hal ini
akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara
1. Peningkatan wilayah cakupan layanan persampahan kabupaten Lamandau.
2. Pemberlakuan tarif distribusi Sampah dengan tegas
dan Sosialisasi peraturan daerah ke masyarakat.
3. Perlu edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah 3
R, sampai ke tingkat RT,RW dan desa .
4. Penambahan tenaga personil pasukan kuning
5. Edukasi dan Sosialisai pengelolaan sampah benar dan lingkungan bersih dan yang sehat.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Secara khusus isu strategis dan permasalahan pengelolaan persampahan di
Persampahan di
Peningkatan wilayah cakupan layanan persampahan
Pemberlakuan tarif distribusi Sampah dengan tegas dan Sosialisasi peraturan daerah ke masyarakat.
Perlu edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah 3 R, sampai ke tingkat RT,RW dan desa .
Penambahan tenaga personil pasukan kuning
Edukasi dan Sosialisai pengelolaan sampah benar dan lingkungan bersih dan yang sehat.
BUKU PUTIH SANITASI
3.2. Pengelolaan Drainase Lingkungan
Seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di wilayah perkotaan,
permasalahan drainase semakin meningkat
penyediaan prasarana dan sarana drainase. Akibat dari hal tersebut permasalahn banjir
atau genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan permasalahan banjir
dan genangan di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga
permasalahan banjir secara tuntas.
Drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan
air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan system drainase adalah system drainase
yang berupa jaringan pembuangan air
kelebihan air permukaan di daerah yang berasal dari air hujan local, sehingga tidak
menggangu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia.
Sistem drainase yang diharapkan adalah drainase yan
pengelolaan dranase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan.
Terdapat 2 (dua) pola yang umum dipakai untuk mengelola drainase yang berwawasan
lingkungan yaitu:
1. Pola detensi yaitu menampung air sementara de
atau kolom detensi.
2. Pola retensi atau meresapkan air antara lain dengan membuat sumur resapan, saluran
resapan, bidang resapan atau kolam resapan atau kolam retensi.
Kelembagaan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
tentang Kelembagaan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Lamandau, Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan
dan pengelolaan drainase di Kabupaten Lamandau.
PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pengelolaan Drainase Lingkungan
Seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di wilayah perkotaan,
permasalahan drainase semakin meningkat pula yang melampaui kemampuan
penyediaan prasarana dan sarana drainase. Akibat dari hal tersebut permasalahn banjir
atau genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan permasalahan banjir
dan genangan di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan
permasalahan banjir secara tuntas.
Drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan
air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan system drainase adalah system drainase
yang berupa jaringan pembuangan air yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan
kelebihan air permukaan di daerah yang berasal dari air hujan local, sehingga tidak
menggangu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia.
Sistem drainase yang diharapkan adalah drainase yang berwawasan lingkungan yaitu
pengelolaan dranase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan.
Terdapat 2 (dua) pola yang umum dipakai untuk mengelola drainase yang berwawasan
Pola detensi yaitu menampung air sementara dengan membuat kolam penampungan
Pola retensi atau meresapkan air antara lain dengan membuat sumur resapan, saluran
resapan, bidang resapan atau kolam resapan atau kolam retensi.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 200
Kelembagaan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah
, Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan
dan pengelolaan drainase di Kabupaten Lamandau.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di wilayah perkotaan,
pula yang melampaui kemampuan
penyediaan prasarana dan sarana drainase. Akibat dari hal tersebut permasalahn banjir
atau genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan permasalahan banjir
tidak menyelesaikan
Drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan
air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan system drainase adalah system drainase
yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan
kelebihan air permukaan di daerah yang berasal dari air hujan local, sehingga tidak
g berwawasan lingkungan yaitu
pengelolaan dranase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan.
Terdapat 2 (dua) pola yang umum dipakai untuk mengelola drainase yang berwawasan
ngan membuat kolam penampungan
Pola retensi atau meresapkan air antara lain dengan membuat sumur resapan, saluran
Lamandau Nomor 3 Tahun 2004
Kelembagaan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah
, Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan
BUKU PUTIH SANITASI
Struktur Organisasi Pengelolaan
Kondisi di Kabupaten Lamandau belum memiliki Peraturan Daerah tentang
drainase lingkungan. Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan
drainase lingkungan dapat dilihat pada
KASI TEKNIS BINA MARGA
KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
KASI TEKNIS CIPTAKARYA
KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KABID. CIPTA KARYA
KABID. BINA MARGA
KEL. JABATAN FUNGSIONAL
PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
i Pengelolaan Drainase Lingkungan di Kabupaten Lamandau
Kondisi di Kabupaten Lamandau belum memiliki Peraturan Daerah tentang
drainase lingkungan. Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan
drainase lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.36 dan tabel 3.37 berikut ini.
KASI TEKNIS CIPTA KARYA
KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KASI TEKNIS DAN BINA MANFAAT
KASI PEMBANGUNAN
PENGAIRAN
KASI OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
DAN TATA RUANG
DAN PEMAKAMAN
KASI KEBERSIHAN
UPTD
KABID TATA RUANG
KABID PENGAIRAN
KABID. CIPTA KARYA
KASUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KASUBBAG KEUANGAN PERENCANAAN DAN
SEKRETARIS
KEPALA DINAS
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Lingkungan di Kabupaten Lamandau
Kondisi di Kabupaten Lamandau belum memiliki Peraturan Daerah tentang
drainase lingkungan. Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan
KASI PEMANFAATAN
DAN TATA RUANG
KASI PERTAMANAN
DAN PEMAKAMAN
KASI KEBERSIHAN KOTA
KABID TATA RUANG
KASUBBAG PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PROGRAM
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.33 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Tahun 2013
FUNGSI
PERENCANAAN
Menyusun Masterplan Drainase Skala Kab/ Kota
Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota
Menyusun Database Drainase Lingkungan
Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan / membangun sarana drainase Primer
Menyediakan / membangun sarana drainase Sekunder
Menyediakan / membangun sarana drainase Tersier
Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan
PENGELOLAAN
Membersihkan saluran drainase lingkungan
Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan
PEMANGKU KEPENTINGANPemerintah Kabupaten/Kota Swasta
√
Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota √
√
Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target √
Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target √
√
√
√
√
√
√
√
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) √
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk √
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase √
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan √
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan √
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase √
kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan √
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
√
Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau
Halaman 136
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan Di Kabupaten Lamandau
PEMANGKU KEPENTINGAN Masyarakat
√
√
√
√
√
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.34 Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Lamandau
Peraturan
Ada
DRAINASE LINGKUNGAN
Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Ketersediaan Pelaksanaan
Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan
√
√
√
√
√
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau
Halaman 137
Pelaksanaan
Keterangan
Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif
Dilaksanakan
BUKU PUTIH SANITASI
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di beberapa kawasan
permukiman di Kabupaten Lamandau juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi,
mencuci dan memasak. Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran
drainase ditepi jalan yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat
kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan
kedalaman air di saluran yang kecil sekali, sehinga akan timbul endapan
memberi kesempatan berkembang biaknya vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan
insekta lainnya.
Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan
jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah
yang tidak memiliki saluran drainase. Pada
drainase yang ada di Kabupaten Lamandau.
Secara umum system drainase yang ada di Kabupaten Lamanda
selokan/parit baik yang berasal dari KM/WC maupun yang berasal dari dapur/tempat
cuci. Kemudian pengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan terlebih
dahulu. Diagram selengkapnya tentang system sanitasi pengelolaan salura
Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada
Sedangkan system pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Lamandau belum
terdata secara lengkap dan detail tentang pengelolaan drainase. Hal ini tentu saja menjadi
salah satu permasalahan dalam perencanaan pembangunan drainase Kabupaten
Lamandau.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di beberapa kawasan
permukiman di Kabupaten Lamandau juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi,
dan memasak. Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran
drainase ditepi jalan yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat
kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan
di saluran yang kecil sekali, sehinga akan timbul endapan-
memberi kesempatan berkembang biaknya vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan
Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan
ja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah
yang tidak memiliki saluran drainase. Pada peta 3.5 dapat dilihat peta mengenai jaringan
drainase yang ada di Kabupaten Lamandau.
Secara umum system drainase yang ada di Kabupaten Lamandau adalah melalui
selokan/parit baik yang berasal dari KM/WC maupun yang berasal dari dapur/tempat
cuci. Kemudian pengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan terlebih
dahulu. Diagram selengkapnya tentang system sanitasi pengelolaan salura
Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel 3.34 dan Tabel 3.35.
Sedangkan system pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Lamandau belum
terdata secara lengkap dan detail tentang pengelolaan drainase. Hal ini tentu saja menjadi
permasalahan dalam perencanaan pembangunan drainase Kabupaten
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di beberapa kawasan
permukiman di Kabupaten Lamandau juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi,
dan memasak. Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran-saluran
drainase ditepi jalan yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat
kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan
-endapan dan
memberi kesempatan berkembang biaknya vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan
Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan
ja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah
dapat dilihat peta mengenai jaringan
u adalah melalui
selokan/parit baik yang berasal dari KM/WC maupun yang berasal dari dapur/tempat
cuci. Kemudian pengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan terlebih
dahulu. Diagram selengkapnya tentang system sanitasi pengelolaan saluran drainase di
Sedangkan system pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Lamandau belum
terdata secara lengkap dan detail tentang pengelolaan drainase. Hal ini tentu saja menjadi
permasalahan dalam perencanaan pembangunan drainase Kabupaten
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 3.13 Grafik Prosentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Penjelasan Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase
Lamandau Tahun 2013
Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan
jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada
yang tidak memiliki saluran drainase.
terputus/ tidak menyambung ke saluran Primer sehingga menggenangi jalan/ pemukiman.
Penjelasan Peta 3.6: Peta Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Peta Wilayah Genangan ini hanya pada daerah perkotaan Nanga Bulik dimana
terdapat genangan di beberapa wilayah, genangan tersebut
rendah, dataran Tinggi dan dataran Sedang. Daerah berlokasi dataran rendah paling sering
terjadi Banjir atau tergenang.
6.7
27.6
93.3
72.4
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Klaster 0 Klaster 1
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIRDI KABUPATEN LAMANDAU 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Grafik Prosentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Jaringan Drainase Primer dan Drainase Jalan Utama Kabupaten
Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan
jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada
yang tidak memiliki saluran drainase. Pada drainase jalan utama pun banyak yang
terputus/ tidak menyambung ke saluran Primer sehingga menggenangi jalan/ pemukiman.
Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Peta Wilayah Genangan ini hanya pada daerah perkotaan Nanga Bulik dimana
genangan di beberapa wilayah, genangan tersebut terjadi pada daerah dataran
rendah, dataran Tinggi dan dataran Sedang. Daerah berlokasi dataran rendah paling sering
terjadi Banjir atau tergenang.
.010.2
100.089.8
Klaster 2 Total
Ya
Tidak
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIRDI KABUPATEN LAMANDAU 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Grafik Prosentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin Di
Kabupaten
Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan
jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah
Pada drainase jalan utama pun banyak yang
terputus/ tidak menyambung ke saluran Primer sehingga menggenangi jalan/ pemukiman.
Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Peta Wilayah Genangan ini hanya pada daerah perkotaan Nanga Bulik dimana
aerah dataran
rendah, dataran Tinggi dan dataran Sedang. Daerah berlokasi dataran rendah paling sering
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIR
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase Primer dan Drainase Jalan Utama
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
dan Drainase Jalan Utama Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.6: Peta Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.6: Peta Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Kabupaten Lamandau
BUKU PUTIH SANITASI
Dalam PPSP, sistem
(kabupaten/kota) adalah sistem
pengelolaan drainase lingkungan
Tabel 3.35 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan
Lamandau Tahun 2013
Peta Sistem Sanitasi : Drainase Lingkungan
Produk Input
User Interface
Pengumpulan & Penampungan /
Pengolahan Awal
Air Cucian Dari
Dapur
Air Untuk Mandi
Air Cucian Pakaian
Atap Bangunan
Halaman
Jalan
Ruang Publik
Sistem Drainase Lingkungan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Input User Interface Pengumpulan & Penampungan/
Pengolahan Awal
Air Cucian dari dapur
Limbah dapur
Air Untuk Mandi
Limbah kamar mandi
Air Cucian Pakaian
Limbah Cucian
Atap Bangunan
Talang rumah dan air
limpasan hujan
Halaman
Jalan
Ruang Publik
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
m drainase yang menjadi tangung jawab
m Drainase Mikro. Kondisi genangan/banjir
lingkungan di Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut
Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan Di Kabupaten
Lamandau Tahun 2013
Peta Sistem Sanitasi : Drainase Lingkungan
Pengumpulan & Penampungan /
Pengolahan Awal
Pengangkutan / Pengaliran
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
Daur Ulang dan/atau Pembuangan Akhir
Selokan
Tanah
Sungai
Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengumpulan & Penampungan/
Pengolahan Awal
Pengangkutan/ Pengaliran
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
Pembuangan Akhir/ Daur
Ulang
Selokan
Sungai, Tanah
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
awab daerah
dan kondisi
ut :
Di Kabupaten
Kode Aliran
Aliran Drainase 1
Aliran Drainase 2
Aliran Drainase 3
Aliran Drainase 4
Aliran Drainase 5 Aliran Drainase 6 Aliran Drainase 7
Kode/Nama Aliran
Aliran Drainase 1
Aliran Drainase 2
Aliran Drainase 3
Aliran Drainase 4
Aliran Drainase 5
Aliran Drainase 6
Aliran Drainase 7
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.36 Sistem Pengelolaan Drainase
Lamandau Tahun 2013
Kelompok Fungsi Teknologi yang
digunakan
Input
Air cucian dari dapurAir Untuk mandiAir Cucian PakaianAtap BangunanHalaman Jalan Ruang Publik
User Interface
Limbah DapurLimbah Kamar MandiLimbah cucianTalang rumah dan limpasan air hujan
Pengumpulan & Penampungan/ Pengolahan Awal
Pengangkutan/ Pengaliran
Selokan
(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
Pembuangan Akhir/ Daur Ulang
Sungai
Tanah
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses untuk memberikan
kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,
keahlian dan keterampilan. Masyarakat ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam
suatu komunitas untuk menemp
tingkat ini partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dan pembangunan
sanitasi khususnya belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.
Pembangunan sanitasi umumnya masih menga
terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Dari aspek kesetaraan jender kerap kali juga
mengikutsertakan perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini seringkali
menimbulkan ketimpangan penyediaan layanan bagi
Pemberdayaan, masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
permasalahan mereka, menentukan prioritas, memobilisasi sumber daya, memobilisasi
kontribusi (in-cash dan inkind), bernegosiasi, menyusun perencanaa
mengawasi seluruh kegiatan yang ada.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan Yang Ada Di Kabupaten
Tahun 2013
Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber Data
Air cucian dari dapur - - - Air Untuk mandi - - - Air Cucian Pakaian - - - Atap Bangunan - - -
- - - - - -
- - - Limbah Dapur - - - Limbah Kamar Mandi - - - Limbah cucian - - - Talang rumah dan limpasan air hujan
- - -
Panjang N/A N/A
Data Das Kabupaten Lamandau
N/A Dinas PU
N/A N/A N/A
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses untuk memberikan
kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,
keahlian dan keterampilan. Masyarakat ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam
suatu komunitas untuk menempati posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Saat ini
tingkat ini partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dan pembangunan
sanitasi khususnya belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.
Pembangunan sanitasi umumnya masih mengabaikan kepentingan kalangan masyarakat
terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Dari aspek kesetaraan jender kerap kali juga
mengikutsertakan perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini seringkali
menimbulkan ketimpangan penyediaan layanan bagi kelompok perempuan. Dengan
Pemberdayaan, masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
permasalahan mereka, menentukan prioritas, memobilisasi sumber daya, memobilisasi
cash dan inkind), bernegosiasi, menyusun perencanaan, pelaksanaan dan
mengawasi seluruh kegiatan yang ada.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Yang Ada Di Kabupaten
Sumber Data
Dinas PU
Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses untuk memberikan
kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,
keahlian dan keterampilan. Masyarakat ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam
ati posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Saat ini
tingkat ini partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dan pembangunan
sanitasi khususnya belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.
baikan kepentingan kalangan masyarakat
terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Dari aspek kesetaraan jender kerap kali juga
mengikutsertakan perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini seringkali
kelompok perempuan. Dengan
Pemberdayaan, masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
permasalahan mereka, menentukan prioritas, memobilisasi sumber daya, memobilisasi
n, pelaksanaan dan
BUKU PUTIH SANITASI
Seringkali partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sanitasi belum ditempatkan
pada porsinya sehigga perannya dalam implementasi pembangunan terlihat optimal.
Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mengetahui peran masyarakat dan jender dalam
pembangunan sanitasi. Dalam studi ini masyarakat sebagai subyek kegiatan sehingga
potret kondisi masyarakat dihasilkan secara obyektif yang pada gilirannya akan
menghasilkan strategi sistem pembangunan sanitasi yang efektif. Untuk itu diperlukan
survey dan observasi langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi
partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala
kabupaten beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan
mampu mengenali permasal
lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan
berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program
secara mandiri.
Peran serta masyarakat
oleh masyarakat pada hari minggu membersihkan lingkungannya termasuk drainase,
belum memaksimalkan pengarusutamaan gender/kesetaraan gender dalam perencanaan
program dan belum memaksimalkan penganggar
yang dihasilkan dari survey baik EHRA dan PMJK di Kabupaten Lamandau yang terkait
dengan drainase sangat minim. Pada
drainase lingkungan di tingkat kecamtan/kelurahan yan
EHRA Tahun 2012 di Kabupaten Lamandau.
Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamandau, ada beberapa
program kegiatan yang berupa program layanan berbasis masyarakat di bidang
pengelolaan drainase lingkungan. Berikut
program/proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Lamandau.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Seringkali partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sanitasi belum ditempatkan
pada porsinya sehigga perannya dalam implementasi pembangunan terlihat optimal.
Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mengetahui peran masyarakat dan jender dalam
sanitasi. Dalam studi ini masyarakat sebagai subyek kegiatan sehingga
potret kondisi masyarakat dihasilkan secara obyektif yang pada gilirannya akan
menghasilkan strategi sistem pembangunan sanitasi yang efektif. Untuk itu diperlukan
i langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi
partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala
kabupaten beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan
mampu mengenali permasalahan terkait dengan sanitasi rumah tinggal dan
lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan
berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program
Peran serta masyarakat dapat dilihat dalam kegiatan kerja bakti yang dilakukan
oleh masyarakat pada hari minggu membersihkan lingkungannya termasuk drainase,
belum memaksimalkan pengarusutamaan gender/kesetaraan gender dalam perencanaan
program dan belum memaksimalkan penganggaran dan program yang pro
yang dihasilkan dari survey baik EHRA dan PMJK di Kabupaten Lamandau yang terkait
dengan drainase sangat minim. Pada tabel 3.41 berikut ini adalah data tentang kondisi
drainase lingkungan di tingkat kecamtan/kelurahan yang menjadi area survey Studi
EHRA Tahun 2012 di Kabupaten Lamandau.
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamandau, ada beberapa
program kegiatan yang berupa program layanan berbasis masyarakat di bidang
pengelolaan drainase lingkungan. Berikut ini pada tabel 3.42 adalah daftar
program/proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Lamandau.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Seringkali partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sanitasi belum ditempatkan
pada porsinya sehigga perannya dalam implementasi pembangunan terlihat optimal.
Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mengetahui peran masyarakat dan jender dalam
sanitasi. Dalam studi ini masyarakat sebagai subyek kegiatan sehingga
potret kondisi masyarakat dihasilkan secara obyektif yang pada gilirannya akan
menghasilkan strategi sistem pembangunan sanitasi yang efektif. Untuk itu diperlukan
i langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi
partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala
kabupaten beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan
ahan terkait dengan sanitasi rumah tinggal dan
lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan
berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program
dapat dilihat dalam kegiatan kerja bakti yang dilakukan
oleh masyarakat pada hari minggu membersihkan lingkungannya termasuk drainase,
belum memaksimalkan pengarusutamaan gender/kesetaraan gender dalam perencanaan
pro-poor. Data
yang dihasilkan dari survey baik EHRA dan PMJK di Kabupaten Lamandau yang terkait
berikut ini adalah data tentang kondisi
g menjadi area survey Studi
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamandau, ada beberapa
program kegiatan yang berupa program layanan berbasis masyarakat di bidang
adalah daftar
program/proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Lamandau.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Tabel 3.37 Kondisi Drainase Lingkungan Di Tingkat Kecamatan/Kelurahan
Kelurahan/Desa
Jumlah Kondisi Drainase Saat
Ini
RW RT Lancar Mampet
NANGA BULIK 1 13 x KUJAN 3 7 x BATU KOTAM - 4 x GUCI - 2 x BUMI AGUNG 2 12 x SUMBER MULYA 2 13 x
BUKIT INDAH 4 13 x
ARGA MULYA 2 8 - -
BUNUT - 3 - -
SUNGAI MENTAWA
- 3 - -
BERUTA - 6 - -
TAMIANG - 3 - -
BAYAT - 7 x
NANGA BELANTIKAN
- 3 x
SUNGAI BULUH - 5 x BELIBI - 2 x
KARANG BESI - 2
BENUATAN - 2
KAHINGAI - 3 x
NANGA MATU - 2 - -
PETARIKAN - 2 - -
SUMBER CAHAYA
2 5 - -
BINTANG MENGALIH
- 2 - -
TANGGA BATU - 2 - -
KUDANGAN 1 13 - -
RIAM PANAHAN - 2 - -
SEPOYU - 3 - -
RIAM TINGGI - 2 - -
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kondisi Drainase Lingkungan Di Tingkat Kecamatan/Kelurahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pembersihan Drainase Pengelola oleh
Rutin Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten
Kelurahan
Masyarakat (RT /RW)
L P L P L P
x x x x x x x x x x
x x
x x
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
x x
x x
x x
x x
x x
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
Halaman 145
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Bangunan Di Atas Saluran
Swasta Ada Tidak Ada
x x x x x
x
x
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
x
x
x
x
x
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
LANDAU KANTU - 2 - -
NYALANG - 2 - -
LOPUS - 4 - -
KUBUNG - 3 - -
SEKOMBULAN - 4 - -
PENYOMBAAN - 3 - -
BUKIT JAYA 4 17 - -
PEDONGATAN 2 5 - -
NUANGAN - 1 - -
SUKA MAJU 2 7 - -
NANGA PALIKODAN
- 2 - -
SUNGKUP - 4 - -
NANGA KORING - 2 - -
TOKA - 2 - -
SEPONDAM - 2 - -
MERAMBANG - 8 - -
BATU TUNGGAL - 6 - -
NANGA KEMUJAN - 1 - -
CUHAI 2 - -
KAWA 2 - -
PANOPA 4 - -
SUJA 2 - -
SEKOBAN 3 - -
BAKONSU 4 - -
TAPIN BINI 1 7 - -
KARANG TABA 3 - -
TANJUNG BERINGIN
3 - -
SUNGAI TUAT 4 - -
LUBUK HIJU 4 - -
BATU AMPAR 2 - -
TOPALAN 2 - -
NANUAH 2 - -
MODANG MAS 5 16 - -
MUKTI MANUNGGAL
2 10 - -
KABUPATEN LAMANDAU 2013
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
Halaman 146
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
MELATA 3 - -
BUKIT MAKMUR 2 10 - -
BUKIT RAYA 6 14 - -
SUMBER JAYA 4 15 - -
BUKIT HARUM 5 16 - -
PURWAREJA 4 14 - -
BINA BHAKTI 4 13 - -
TRI TUNGGAL 4 12 - -
WONOREJO 4 15 - -
JANGKAR PRIMA 4 13 - -
MEKAR MULYA 4 14 - -
HAMBAWANG - 2 - -
KINIPAN 4 - -
GINIH 2 - -
BATU TAMBUN 2 - -
BENAKITAN 3 - -
LIKU 2 - -
MENGKALANG 4 - -
KARANG MAS 2 - -
KINA 3 - -
JEMUAT 2 - -
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Halaman 147
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.38 Daftar Program/Proyek Layanan
Masyarakat di Kabupaten Lamandau 2013
No Komponen
Nama
Program /
Proyek /
Layanan
Pelaksana/PJ
1 Drainase
Lingkungan
PNPM DINAS BPMD
DAK SLBM DINAS PU CK
RIS PNPM DINAS PU CK
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pemetaan Media Studi komunikasi pada dasarnya adalah upaya pengumpulan dan analisis data
primer dan sekunder dengan metoda tertentu yang akan melakukan penilaian kualitatif
tentang potensi dan tantangan kebijakan dan pembangunan sanitasi, khususnya dari
tinjauan aspek komunikasi, di tin
yang relevan. Potret kegiatan komunikasi dan pemetaan media secara umum dan secara
khusus tentang sanitasi serta segala informasi yang berguna bagi pembangunan sanitasi
menjadi salah satu data primer dan
merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
Media komunikasi di Kabupaten Lamandau berupa media massa, yaitu
Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau
tentang drainase lingkungan, isu yang dibahas adalah tentang kebersihan lingkungan
belum ada. Media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau tentang drainase
lingkungan dapat dilihat pada
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Daftar Program/Proyek Layanan Drainase Lingkungan Yang Berbasis
di Kabupaten Lamandau 2013
Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak
Fungsi Rusak PM JDR
DINAS BPMD NA V V V
DINAS PU CK NA V V V
DINAS PU CK NA V V V
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013
pada dasarnya adalah upaya pengumpulan dan analisis data
primer dan sekunder dengan metoda tertentu yang akan melakukan penilaian kualitatif
tentang potensi dan tantangan kebijakan dan pembangunan sanitasi, khususnya dari
tinjauan aspek komunikasi, di tingkat kota melalui dukungan data primer dan sekunder
yang relevan. Potret kegiatan komunikasi dan pemetaan media secara umum dan secara
khusus tentang sanitasi serta segala informasi yang berguna bagi pembangunan sanitasi
menjadi salah satu data primer dan sekunder dalam Buku Putih sebagai bahan untuk
merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
di Kabupaten Lamandau berupa media massa, yaitu
Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau. Adapun jenis acara yang diangkat
drainase lingkungan, isu yang dibahas adalah tentang kebersihan lingkungan
. Media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau tentang drainase
lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.43 dan Tabel 3.44.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Yang Berbasis
Aspek PMJK
JDR MBR
V
V
V
pada dasarnya adalah upaya pengumpulan dan analisis data
primer dan sekunder dengan metoda tertentu yang akan melakukan penilaian kualitatif
tentang potensi dan tantangan kebijakan dan pembangunan sanitasi, khususnya dari
gkat kota melalui dukungan data primer dan sekunder
yang relevan. Potret kegiatan komunikasi dan pemetaan media secara umum dan secara
khusus tentang sanitasi serta segala informasi yang berguna bagi pembangunan sanitasi
sekunder dalam Buku Putih sebagai bahan untuk
di Kabupaten Lamandau berupa media massa, yaitu Radio
. Adapun jenis acara yang diangkat
drainase lingkungan, isu yang dibahas adalah tentang kebersihan lingkungan
. Media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau tentang drainase
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.39 Kegiatan Komunikasi terkait Kompone
Kabupaten Lamandau
Kegiatan Promos Higiene dan Sanitasi
No Nama
program/kegiatan Satuan
1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Paket
2 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Paket
Sumber Data : RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Tabel 3.40 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Komponen Drainase Lingkungan
Yang ada di Kabupaten Lamandau
No Jenis Media Khalayak
1 Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau
Pemerintah dan Masyarakat
Sumber Data : Sekretariat Daerah
Partisipasi Dunia Usaha
Dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau, peran
pemerintah daerah sangat dominan. Pemerintah Daerah
telah membangun saluran drainase lingkungan di permukiman khususnya ibukota
kabupaten dan ibukota kecamatan. Sementara itu peran dunia usaha dalam pembangunan
saluran drainase lingkungan dilakukan oleh “pengembang” khususnya
pembangunan perumahan sebagai bagian dari fasilitas perumahan yang harus disediakan
oleh pengembang.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kegiatan Komunikasi terkait Komponen Drainase Lingkungan di
Kabupaten Lamandau 2013
Promos Higiene dan Sanitasi Tahun 2013
Volume Biaya (Rp) Sumber
dana Lokasi
kegiatan
1 1.740.024.286
APBD Kab. Lamandau
1 163.247.150
APBD Kab. Lamandau
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Komponen Drainase Lingkungan
di Kabupaten Lamandau 2013
Khalayak Pendanaan Isu yang diangkat
Peran Kunci
Efektifitas
Pemerintah
Masyarakat
APBD -
- -
Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau, peran
pemerintah daerah sangat dominan. Pemerintah Daerah melalui Dinas PU Cipta Karya
telah membangun saluran drainase lingkungan di permukiman khususnya ibukota
kabupaten dan ibukota kecamatan. Sementara itu peran dunia usaha dalam pembangunan
saluran drainase lingkungan dilakukan oleh “pengembang” khususnya dalam kegiatan
pembangunan perumahan sebagai bagian dari fasilitas perumahan yang harus disediakan
KABUPATEN LAMANDAU 2013
n Drainase Lingkungan di
Pelaksana kegiatan
Dinkes
Dinkes
Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Komponen Drainase Lingkungan
Efektifitas
Dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau, peran
melalui Dinas PU Cipta Karya
telah membangun saluran drainase lingkungan di permukiman khususnya ibukota
kabupaten dan ibukota kecamatan. Sementara itu peran dunia usaha dalam pembangunan
dalam kegiatan
pembangunan perumahan sebagai bagian dari fasilitas perumahan yang harus disediakan
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.41 Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase L
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
No
Nama
Provider/Mitra
Potensial
Tahun mulai
operasi/
Berkontribusi
Komponen : Drainase Lingkungan
1. Belum ada -
2 Belum ada
3 Belum ada
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013
ada Provider/Mitra)
Sampai tahun 2013 penyedia pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten
Lamandau belum ada Provider atau Mitra.
Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pembangunan saluran drainase
dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Dinas Pekerjaan
Umum . Anggaran yang disediakan dari APBD Kabupaten Lamandau untuk pembiayaan
pembangunan drainase/siring.
Tabel 3.42 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan
Lingkungan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
No Nama program/kegiatan Satuan
1 Program pembangunan drainase Dan gorong gorong
Paket
2 Program pembangunan
Drainase Mess Desa Paket
Sumber Data : RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang ada
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Tahun mulai
operasi/
Berkontribusi
Jenis kegiatan/
Kontribusi Terhadap
Sanitasi
Potensi Kerjasama
- -
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013
ada Provider/Mitra)
Sampai tahun 2013 penyedia pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten
Provider atau Mitra.
Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pembangunan saluran drainase
pemerintah daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Dinas Pekerjaan
Umum . Anggaran yang disediakan dari APBD Kabupaten Lamandau untuk pembiayaan
pembangunan drainase/siring.
Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Drainase
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013
Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber
dana Lokasi
kegiatan
1 4.452.573.000 APBD Kec. Sematu
Kec. Lamandau
Kec. Bulik Kec. Delang
1 248.500.000,- APBD Se Kab Lamandau
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
ingkungan yang ada di
Potensi Kerjasama
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum
Sampai tahun 2013 penyedia pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten
Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pembangunan saluran drainase
pemerintah daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Dinas Pekerjaan
Umum . Anggaran yang disediakan dari APBD Kabupaten Lamandau untuk pembiayaan
Komponen Drainase
Pelaksana kegiatan
PU
PU
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.43 Realisasi dan Potensi Retribusi
Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
No SKPD
1 Retribusi Drainase
1.a Realisasi retribusi
1.b Potensi retribusi
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sampai tahun 2013 realisasi dan potensi retribusi drainase di Kabupaten
Lamandau belum ada.
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Tabel 3.44 Permasalahan Mendesak dan Is
Lingkungan di Kabupaten Lamandau 2013
Permasalahan Mendesak
1. Belum ada peraturan Dearah(Perda) yang mengatur Sistim pengelolaan drainase di kab. lamandau
2. Penanganan drainase masih bersifat parsial, belum secara sistim, sehingga merupakan salah satu penyebab timbulnya genanagan pada musim hujan di kawasan tertentu.
3. Kesulitan didalam penyediaan lahan
untuk pelebaran drainase dan pembuatan drainase baru, karena terbentur lahan/tanah masyarakat
4. Belum ada data base drainase
lingkungan yang dapat dijadikan data dasar perencanaan eksisiting drainase lingkungan
5. Topografi kab. Lamandau yang berbukit
bukit menjadikan penanganan drainase memerlukan pemilihan teknologi yang tepat sesuai kondisi daerah.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Drainase Lingkungan
Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)
2008 2009 2010 2011
- - - -
- - - -
- - - -
Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum ada Restribusi)
Sampai tahun 2013 realisasi dan potensi retribusi drainase di Kabupaten
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Permasalahan Mendesak dan Isue Strategis Pengelolaan Drainase
Lingkungan di Kabupaten Lamandau 2013
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
Belum ada peraturan Dearah(Perda) yang mengatur Sistim pengelolaan
Penanganan drainase masih bersifat parsial, belum secara sistim, sehingga merupakan salah satu penyebab timbulnya genanagan pada musim hujan
Kesulitan didalam penyediaan lahan
ena terbentur lahan/tanah masyarakat
yang dapat dijadikan data dasar perencanaan eksisiting drainase
Topografi kab. Lamandau yang berbukit-bukit menjadikan penanganan drainase memerlukan pemilihan teknologi yang
1. Perlu adanya Perda
2. Perlu segera penyusunan masterplan drainase lingkungan
3. Edukasi dan sosialisasi dan pembebasan lahan
4. Perlu adanya program penysunan database drainase
lingkungan secara sistimatis
5. Perlu opsi teknologi
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Drainase Lingkungan
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumb
uhan (%) 2012
- -
- -
- -
(Belum ada Restribusi)
Sampai tahun 2013 realisasi dan potensi retribusi drainase di Kabupaten
Drainase
lingkungan
database drainase
BUKU PUTIH SANITASI
3.4 Pengelolaan Terkait Komponen Sanitasi
Pengelolaan Air Bersih
Pelayanan air minum di Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau
sebagian masyarakat Kab. Lamandau
baru mencapai 1.900 pelanggan. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku
pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamandau berasal dari air sungai
Lamandau. Sistem penyediaan dan Pengelolaan air bersih Kabupaten Lamandau
terbatas pada daerah Nanga Bulik
Penjelasan Peta 3.7
Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Betuah yang menyediakan kebutuhan air minum bagi sebagian masyarakat Kab.
Lamandau di Nanga Bulik.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pengelolaan Terkait Komponen Sanitasi
Pelayanan air minum di Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah
Kabupaten Lamandau yang menyediakan kebutuhan air minum bagi
sebagian masyarakat Kab. Lamandau di Nanga Bulik.. Cakupan pelayanan Tahun 2011
anggan. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku
pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamandau berasal dari air sungai
Lamandau. Sistem penyediaan dan Pengelolaan air bersih Kabupaten Lamandau
terbatas pada daerah Nanga Bulik saja.
Peta Cakupan Layanan Air Bersih, Pelayanan air minum di
Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Betuah yang menyediakan kebutuhan air minum bagi sebagian masyarakat Kab.
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pelayanan air minum di Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah
yang menyediakan kebutuhan air minum bagi
.. Cakupan pelayanan Tahun 2011
anggan. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku
pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamandau berasal dari air sungai
Lamandau. Sistem penyediaan dan Pengelolaan air bersih Kabupaten Lamandau masih
Pelayanan air minum di
Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Betuah yang menyediakan kebutuhan air minum bagi sebagian masyarakat Kab.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.7 Peta Cakupan Layanan Air Bersih Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.7 Peta Cakupan Layanan Air Bersih di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Peta 3.8 Peta Infrastruktur Utama Pengolahan Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Infrastruktur Utama Pengolahan Air Bersih di Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 3.17 Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lama
.0
A. Air botol kemasan
C. Air Ledeng dari PDAM
G. Air sumur gali terlindungi
I. Mata air terlindungi
K. Air hujan
M. Air dari waduk/danau
SUMBER AIR MINUM & MEMASAKDI KABUPATEN LAMANDAU 2013
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak
Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013
.0 20.0 40.0 60.0
5.5
21.3
3.5
2.3
42.3
14.5
5.5
1.8
5.3
5.8
16.5
1.0
4.0
4.0
.3
.5
2.3
50.3
15.8
5.8
1.5
5.3
7.3
16.8
SUMBER AIR MINUM & MEMASAKDI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Halaman 155
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak Di
Masak
Minum
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.45 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih
Lamandau Tahun 2013
No Uraian
1 Pengelola
2 Tingkat Pelayanan
3 Kapasitas Produksi
4 Kapasitas sambungan
5 Jumlah sambungan Rumah
Jumlah Terlayani
6 Jumlah Kran air
7 Retribusi / Tarif (rumah tangga)
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,
limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam ai
dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman
kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar
tidak mencemari dan tidak membahayakan k
Lamandau belum memiliki prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun
Instalalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Perpipaan
Tahun 2013
Satuan Sistem
Perpipaan Keterangan
PDAM
% 49,71% l/det 40 samb 2800 samb 1.569 jiwa 6.272 unit - Retribusi / Tarif (rumah tangga) m3 N/A
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,
limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk
dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman
kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar
tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Kondisi
Lamandau belum memiliki prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun
Instalalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Halaman 156
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Perpipaan di Kabupaten
Keterangan
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,
limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
r limbah terdapat bahan kimia sukar untuk
dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-
kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar
esehatan lingkungan. Kondisi di Kabupaten
Lamandau belum memiliki prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun
BUKU PUTIH SANITASI
Tabel 3.46 Pengelolaan Limbah
2013
Jenis Limbah Rumah
Tangga Lokasi
Limbah Domestik
Sumber : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengelolaan Limbah Medis
Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas
mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah
tidak dapat langsung diolah
melengkapi tempat penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis
tidak tercampur dengan limbah non
yang tepat. Limbah medis dikategorikan menjadi beberapa jenis , antara lain sebagai berikut :
Limbah benda tajam, seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis tajam
lainnya.
Limbah Farmasi, meliputi : obat
resmi maupun masyarakat perorangan baik karena tidak terpakai lagi maupun tidak sesuai
dengan spesifikasi yang diperlukan.
Limbah kimia, adalah limbah yang dihasilkan dari tindakan medis tertentu baik di
laboratorium maupun diruang operasi.
Limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh yang terbuang pada saat
operasi bedah maupun saat otopsi.
Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memerlukan penangan
khusus atau pasien yang memerlukan isolasi akibat penyakit menular
Limbah radioaktif, yaitu : limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset
dilaboratorium yang berkaitan dengan zat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013
Pengelolaan Limbah Industri Rumah Tangga di Kabupaten Lamandau Tahun
Lokasi Jumlah RT Jenis
Pengolahan
- - Belum ada
pengelolaan
limbah
Sumber : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013
Pengelolaan Limbah Medis
adalah hasil buangan dari suatu aktivitas. Limbah medis harus sesegera
mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah
tidak dapat langsung diolah. Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis adalah
at penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis
tidak tercampur dengan limbah non-medis, membatasi akses lokasi, dan pemilihan tempat
yang tepat. Limbah medis dikategorikan menjadi beberapa jenis , antara lain sebagai berikut :
benda tajam, seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis tajam
Limbah Farmasi, meliputi : obat-obat kadaluwarsa, obat yang dibuang oleh lembaga
resmi maupun masyarakat perorangan baik karena tidak terpakai lagi maupun tidak sesuai
engan spesifikasi yang diperlukan.
Limbah kimia, adalah limbah yang dihasilkan dari tindakan medis tertentu baik di
laboratorium maupun diruang operasi.
Limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh yang terbuang pada saat
upun saat otopsi.
Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memerlukan penangan
khusus atau pasien yang memerlukan isolasi akibat penyakit menular
Limbah radioaktif, yaitu : limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset
atorium yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif
Halaman 157
KABUPATEN LAMANDAU 2013
Kabupaten Lamandau Tahun
Kapasitas
(m3/hari)
N/A
Limbah medis harus sesegera
mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah
Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis adalah
at penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis
medis, membatasi akses lokasi, dan pemilihan tempat
yang tepat. Limbah medis dikategorikan menjadi beberapa jenis , antara lain sebagai berikut :
benda tajam, seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis tajam
obat kadaluwarsa, obat yang dibuang oleh lembaga
resmi maupun masyarakat perorangan baik karena tidak terpakai lagi maupun tidak sesuai
Limbah kimia, adalah limbah yang dihasilkan dari tindakan medis tertentu baik di
Limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh yang terbuang pada saat
Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memerlukan penangan
Limbah radioaktif, yaitu : limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset
BUKU PUTIH SANITASI
Untuk penanganan limbah medis memerlukan penanganan khusus, tapi karena
keterbatasan sarana dan SDM di Kabupaten Lamandau penanganan limbah medis belum
maksimal dilakukan. Puskesmas yang ada di Kabupaten Lam
pengolahan limbah medis penanganan dilakukan dengan cara di bakar dan dikubur.
Dalam penanganannya, khususnya untuk jarum masing
disediakan Safety Box untuk wadah penyimpanannya setelah habis dipakai. Incenerato
masing-masing Puskesmas belum seluruhnya ada, yang sudah ada belum difungsikan karena
terkendala lahan dan SDM yang mengoperasikannya.
Sedangkan untuk Rumah Sakit, Kabupaten Lamandau telah melakukan pengolahan