Top Banner

of 12

BAB II ASP.doc

Jun 02, 2018

Download

Documents

azka_roby
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    1/12

    4

    BAB II

    PEMBUATAN SUSPENSI SEMEN DAN CETAKAN SAMPEL

    2.1. Tujuan Percobaan

    1. Untuk mengetahui proses pembuatan suspensi semen dan proses

    pembuatan cetakan sampel

    2. Untuk mengetahui komponen dasar semen dan zat-zat additive lainnya.

    3. Mengetahui pengkondisian suspensi semen

    2.2. Teori Dasar

    Pada umumnya penyemenan bertuuan untuk melekatkan casing

    pada dinding lubang sumur! melindungi casing dari masalah"masalah

    mekanis se#aktu operasi pemboran $seperti getaran%. Melindung casing

    dari &luida &ormasi yang bersi&at korosi&! dan untuk memisahkan zona"

    zona yang satu terhadap zona yang lain dibelakang casing.

    'ensitas suspensi semen yang rendah sering digunakan dalam

    operasi primary cementing!guna untuk menghindari teradinya &racture

    pada &ormasi yang lemah. Untuk menurunkan densitas dapat dilakukan

    dengan hal-hal berikut (

    Menambahkan clay atau zat "zat kimia silikat enis e)tender

    Menambahakan bahan "bahan yang dapat memperbesar volume

    suspensi semen!seperti pozzolan

    'ensitas suspensi semen sangat tinggi denggunakan bila tekanan

    &ormasi cukup besar. Untuk memperbesar densitas dapat ditambahkan

    pasir atau material "material pemberat ke dalam suspensi semen!seperti

    barite dan bentonite.

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    2/12

    *

    Pengukuran densitas di laboratorium berdasarkan dari data berat

    volume tiap komponen yang ada dalam suspensi semen!sedangkan di

    lapangan dengan menggunakan alat + Pressurized mud balance +.

    'ensitas suspensi semen dide&enisikan sebagai perbandingan antara

    umlah berat bubuk semen!air pencampur dan addditi& terhadap umlah

    volume bubuk semen!air pencampur dan additi&.

    'irumuskan sebagai berikut (

    'imana (

    'bs , 'ensitas suspensi semen

    bk , erat bubuk semen

    # , erat air

    a , erat additi&

    /bk , /olume bubuk semen!gallon

    /# , /olume air!gallon

    /a , /olume additive!gallon

    'ensitas suspensi semen sangat berpengaruh terhadap tekanan

    hidrostatis suspensi semen didalam lubang sumur. ila &ormasi tidak

    sanggup menahan tekanan suspensi semen!maka akan menyebabkan

    &ormasi pecah!sehingga teradi lost cirulation.

    0emen yang biasa digunakan dalam industri perminyakan adalah

    semen Portland! dikembangkan oleh oseph spdin tahun142. 'isebut

    Portland karena mula-mula bahannya didapat dari pulau Portland nggris.

    0emen Portland ini termasuk semen hidrolis dalam arti akan mengeras bila

    bertemu atau bercampur dengan air.

    0emen portland mempunyai 4 komponen mineral utama! yaitu (

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    3/12

    5

    1. Tricalcium Cilicate

    6ricalcium cilicate $37a8.0i82% dinotasikan sebagai 730! yang

    dihasilkan dari kombinasi 7a8 dan 0i82. 9omponen ini merupakan yang

    terbanyak dalam semen Portland! sekitar 4:-4* ; untuk semen yang

    lambat proses pengerasannya dan sekitar 5:-5* ; untuk semen yang cepat

    proses pengerasannya $high-early strength cement%. 9omponen 730 pada

    semen memberikan strength yang terbesar pada a#al pengerasan.

    2. Dicalcium Cilicate

    'icalcium cilicate $27a8.0i82% dinotasikan sebagai 720 yang uga

    dihasilkan dari kombinasi 7a8 dan 0i82. 9omponen ini sangat penting

    dalam memberikan &inal strength seemn. 9arena 720 ini menghidarasinya

    lambat maka tidak berpengaruh dalam setting time semen! akan tetapi

    sangat menentukan dalam kekuatan semen lanut. 9adar 720 dalam semen

    tidak lebih dari 2: ;.

    3. Tricalcium Aluminate

    6ricalcium luminate $37a8.l283% dinotasikan sebagai 73! yang

    terbentuk dari reaki antara 7a8 dengan l283. hidrasi 73 dan

    720.

    Klasifiasi Se!en

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    4/12

    ?

    P telah melakukan pengklasi&ikasian semen kedalam beberapa

    kelas guna mempermudah pemilihan dan penggolongan semen yang akan

    digunakan. Pengklasi&ikasian ini didasrkan atas kondisi sumur dan si&at-

    si&at semen yang disesuaikan dengan kondisi sumur tersebut. 9ondisi

    sumur tersebut meliputi kedalaman sumur! temperatur! tekanan dan

    kandungan yang terdapat pada &luida &ormasi $seperti sul&at dan

    sebagainya%.

    Kelas A

    0emen kelas ini digunakan dari kedalaman : $permukaan%

    sampai 5::: &t. 0emen ini terdapat dalam tipe biasa $ordinary type%saa dan mirip dengan semen 06M 7-1*: tipe .

    Kelas B

    0emen kelas digunakan dari kedalaman : sampai 5::: &t dan

    tersedia dalam enis yang tahan terhadap kandungan sul&at menengah

    dan tinggih $moderate and high sul&at resistant%.

    Kelas C

    0emen kelas 7 digunakan dari kedalaman : sampai 5::: &t

    dan mempunyai si&at high-early strength $proses pengerasan cepat%.

    0emen ini tersedia dalam enis moderate dan high sul&at resistant.

    Kelas D

    0emen kelas ' digunakan untuk kedalaman dari 5::: &t

    sampai 12::: &t dan untuk kondisi sumur yang memiliki tekanan

    dan temperatur tinggi. 0emen ini tersedia uga dalam enis moderate

    and high sul&at resistant.

    Kelas E

    0emen kelas @ digunakan untuk kedalaman dari 5::: &t

    sampai 14::: &t dan untuk kondisi sumur yang memiliki tekanan

    dan temperatur tinggi. 0emen ini tersedia uga dalam enis moderate

    and high sul&at resistant.

    Kelas F

    0emen kelas = digunakan untuk kedalaman dari 1:::: &t

    sampai 15::: &t dan untuk kondisi sumur yang memiliki tekanan

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    5/12

    dan temperatur tinggi. 0emen ini tersedia uga dalam enis high

    sul&at resistant.

    Kelas G

    0emen kelas digunakan untuk kedalaman : sampai ::: &t

    dan merupakan semen dasar. ila ditambahkan retarder! semen ini

    dapat dipakai untuk sumur yang dalam dan range temperatur yang

    cukup besar. 0emen ini tersedia dalam enis moderate and high

    sul&at resistant.

    Kelas H

    0emen kelas A digunakan dari kedalaman : sampai ::: &t

    dan merupakan semen dasar pula. 'engan penambahan acclerator

    dan retarder! semen ini dapat digunakan pada range temperatur dan

    kedalaman yang besar. 0emen ini hanya tersedia dalam enis

    moderate sul&ate resistant.

    Pe!bua"an Se!en

    Pembuatan semen portland melalui beberapa tahap berikut (

    a. Proses Peleburan'alam bagian ini ada 2 cara yang umum digunakan! yaitu (

    Dry Process

    Pada a#al proses ini! clay dan limestone sama-sama dihancurkan!

    lalu dikeringkan di rotary dries. Aasilnya diba#a ke tempat

    penggilingan untuk dileburkan. 9emudian hasil peleburan ini masuk

    ketempat penyaringan dan partikel-partikel yang kasar dibuang

    dengan system sentri&ugal. Aasil saringan ini ditempatkan di

    beberapa silo $tempat berbentuk tabung yang tertutup% dan setelah

    didapat komposisi kimia yang diinginkan kemudian akan melalui

    proses pembakaran di klin.

    Wet Process

    Material-material mentah dicampur dengan air! lalu dimasukkan ke

    tempat penggilingan $grinding mill%. 7ampuran ini kemudian

    dipompa melalui vibrating screen. Material-material yang kasar

    dikembalikan ke penggilingan! sementara campuran yang lolos yang

    berupa susupensi ditampung pada suatu tempat berbentuk kolom-

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    6/12

    B

    kolom. 'i tempat ini! suspensi mengalami proses rotasi dan

    pemampatan sehingga didapat campuran yang homogen. 'i tempat

    ini pula komposisi kimia suspensi diubah-ubah untuk didapatkan

    komposisi yang diinginkan sebelum diba#a ke klin.

    b. Proses Pembakaran

    0etelah melalui salah satu proses peleburan di atas! campuran tersebut

    dimasukkan ke tempat pembakaran $klin%. 'i klin! campuran ini

    berputar-putar kemudian berubah menadi clinker.

    c. Proses Pendinginan

    Proses pendinginan sebenarnya telah dimulai ketika temperatur mulai

    menurun dari clinkering temperature. 9ualitas clinker dan selesainya

    pembuatan semen sangat tergantung dari lau pendinginan-perlahan

    sekitar 4-* o7 $?-o7% sampai suhu 12*: o7! kemudian cepat sekitar 1-

    2: o7 $32-35o=% permenit.

    d. Proses Penggilingan

    Pada tabung penggiling ada bola-bola baa! yang dapat mengakibatkan

    sekitar B?-BB ; energi yang masuk diubah menadi panas. 8leh karena

    itu diperlukan pendinginan! karena ika terlalu panas akan banyak

    gypsum ynag menghidrasi menadi kalsium sul&at hemidrat $70A1>2%

    atau larutan anhidrit $70%. khirnya dari proses penggilingan didapat

    bubuk semen yang diinginkan dari hasil penggilingan clinker dengan

    gypsum $70A2%.

    Pembuatan suspensi semen dimulai dengan persiapan peralatan

    dan material semen! baik berupa semen Portland! air dan additi&.

    2.#. Perala"an $an Ba%an

    2.#.1. Perala"an

    1. 6imbangan

    2. 7etakan 0ampel

    3. 9antong Plastic

    4. Mi)er

    *. 0top

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    7/12

    1:

    ambar 2.1 ambar 2.2

    Timbangan Cetakan Sample

    ambar 2.3 ambar 2.4

    Silinder Casing 2 x 1 inc !ixer

    ambar 2.* ambar 2.5

    Stop"atc !ud #alance

    2.#.2. Ba%an

    1. 0emen

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    8/12

    11

    2. dditive $ entonite dan arite %

    3. ir

    ambar 2.? ambar 2.

    Semen #entonite

    ambar 2.B ambar 2.1:

    #arite Air

    iasanya sampel suspensi semen yang dipersiapkan sebanyak 5::

    ml. Mi)er dioperasikan pada kecepatan 4::: rpm untuk 1* detik $dimana

    seluruh padatan semen dicampurkan ke dalam campuran air% dilanutkan

    dengan putaran 12::: rpm selama 3* detik. 9arena bubur semen sangatabrasi& pengamatan dengan seksama terhadap pisau mi)er sangat penting.

    2.&. Prose$ur Percobaan

    2.&.1. Prose$ur Pe!bua"an Sa!'el

    1. 6imbang bubuk semen ) gram! dengan timbangan.

    2. Ukur air dengan

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    9/12

    12

    lebih dari 3.* ml! dalam 2*: ml suspensi semen ika didiamkan selama

    2 am pada temperatur kamar. 0edang kadar air minimum adalah umlah

    air yang dapat dicampurkan ke dalam semen untuk memperoleh

    konsistensi maksimum sebesar 3: cc.

    3. ika menggunakan additi&! lakukan prosedur sebagai berikut (

    a. ika additive berupa padatan! timbang berdasarkan ; berat yang

    dibutuhkan. 0ebagai contoh penambahan tepung silica dalam ;

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    10/12

    13

    strength antara casing dan semen! serta pengukuran permeabilitas

    dengan casing.

    3. 7etakan 9etiga

    erupa core silinder berukuran tinggi 1 " F in dan diameter luarnya 1

    in. 7etakan sampel ini digunakan untuk pengukuran permeabilitas

    semen dengan casing dan pengukuran compressive strength.

    2.&.#. Pen(on$isian Sus'ensi Se!en

    Pengkondisi suspensi semen dimaksudkan untuk mensimulatorkan

    kondisi tekanan dan temperatur yang diinginkan. Pengkondisian dapat

    dilakukan dengan tekanan atmosphere dan temperatur sampai B: 7

    dengan menggunakan #ater bath. Pengkondisian pada tekanan dan

    temperatur operasi dapat dilakukan dengan alat Pressure 7uring 7hamber.

    2.). Pe!ba%asan

    ubuk semen merupakan padatan yang mempunyai si&at menyemen

    dan additive merupakan bagian yang ditambahkan untuk mendapatkan

    si&at-si&at semen yang diinginkan. 0i&at-si&at bubur dari semen yang dibuat

    harus disesuaikan dengan kondisi &ormasi yang akan disemen! agar hasil

    penyemenan sesuai dengan yang diinginkan. Pembuatan suspensi semen

    dimulai dengan persiapan peralatan dan material semen.

    Pada prosedur percobaan diatas pada percobaan ini menggunakan

    semen dalam ) gram yang ditimbang dan harga

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    11/12

    14

    9emudian ditambahkan kedalamnya additive $barite% sebesar 2

    gram. 0emen yang telah dibuat dimasukkan kedalam cetakan yang telah

    tersedia. 7etakan sampel pertama yang berupa kubik berukuran 2 ) 2

    inchi.

    7etakan sampel kedua adalah cetakan berupa silinder yang akan

    dipergunakan dalam pengukuran shear band strength! pada pengukuran

    shear band strength kita akan mengukur kemampuan semen untuk

    menahan tekanan secara horizontal dan vertical.

    7etakan ketiga berupa core silinder 11>2in dan diameter luarnya 1 in.

    0ampel yang digunakan untuk pengukuran permeabilitas semen dengan

    casing dan pengukuran compressive strength.

    0etelah memasukkan semen kedalam masing-masing cetakan! tutup

    cetakan dengan penutupnya dan memasukkan kedalam plastik kemudian

    diletakkan didalam ember yang berisi air. Aal ini dilakukan agar cetakan

    yang kita buat cepat mengeras.

    0etelah proses-proses tersebut hal yang perlu lagi dilakukan yaitu

    pengkodisian semen .Pengkondisi suspensi semen dimaksudkan untuk

    mensimulatorkan kondisi tekanan dan temperatur yang

    diinginkan.Pengkondisian dapat dilakukan dengan tekanan atmosphere dan

    temperatur sampai B::7 dengan menggunakan #ater bath.Pengkondisian

    pada tekanan dan temperatur operasi dapat dilakukan dengan alat pressure

    curing chamber

    2.*. Kesi!'ulan

    1. Pembuatan suspensi semen dan cetakan semen ini perlu dilakukan

    dalam penentuan shear bond dan compressive strength.

    2. Pembuatan suspensi semen dan cetakan semen yang baik akan sangat

    mendukung nilai dari shear band dan compressive strength yang akan

    ditentukan kemudian.

  • 8/11/2019 BAB II ASP.doc

    12/12

    1*

    3. Pada umumnya operasi penyemanan bertuuan untuk melekatkan

    casing pada dinding lubang bor! melindung casing dari masalah"

    masalah mekanis dari suatu operasi pemboran yang bersi&at korosi&.

    4. da tiga bahan utama dalam pembuatan suspensi semen yaitu!semen

    portland!air dan additi&.