36 BAB II ANALISIS DATA Bab Analisis data mendeskripsikan bentuk, dan makna Istilah-Istilah Sesaji dalam Tradisi Julen Giling Tebu Pabrik Gula Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam pembahasan berikut ini. A. Bentuk Bentuk dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) monomorfemis, (2) Polimorfemis, dan (3) Frasa. Bentuk-bentuk yang dimaksud dapat dilihat dalam pembahasan berikut ini. 1. Bentuk Monomorfemis (1) ampo [ampo] Gambar 6 : Ampo Istilah ampo merupakan kata dasar berkategori nomina. Ampo ini berasal dari tanah liat yang diserut menggunakan alat tajam seperti pisau, diserut berbentuk gulungan kecil dan panjang kemudian dikeringkan di bawah terik matahari. Ampo ini berwarna hitam, ada yang kecokelat-cokelatan. (wawancara Toegiyo tanggal 20 April 2015)
75
Embed
BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112058_bab3.pdf · Istilah arak merupakan kata dasar berkategori nomina. Arak adalah ... unsur pembentuknya,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
36
BAB II
ANALISIS DATA
Bab Analisis data mendeskripsikan bentuk, dan makna Istilah-Istilah
Sesaji dalam Tradisi Julen Giling Tebu Pabrik Gula Tasikmadu Kabupaten
Karanganyar. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam pembahasan berikut ini.
A. Bentuk
Bentuk dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) monomorfemis, (2)
Polimorfemis, dan (3) Frasa. Bentuk-bentuk yang dimaksud dapat dilihat dalam
pembahasan berikut ini.
1. Bentuk Monomorfemis
(1) ampo [ampo]
Gambar 6 : Ampo
Istilah ampo merupakan kata dasar berkategori nomina.
Ampo ini berasal dari tanah liat yang diserut menggunakan alat
tajam seperti pisau, diserut berbentuk gulungan kecil dan panjang
kemudian dikeringkan di bawah terik matahari. Ampo ini berwarna
hitam, ada yang kecokelat-cokelatan. (wawancara Toegiyo tanggal
20 April 2015)
37
(2) ampyang [ampyaŋ]
Gambar 7 : Ampyang
Istilah ampyang merupakan kata dasar berkategori nomina.
Ampyang merupakan makanan khas Jawa Tengah banyak dijumpai di
Surakarta maupun Yogyakarta. Makanan ini berbahan gula Jawa,
kacang, jahe, dan garam. Teksturnya agak bergelombang dikarenakan
atasnya lumuran kacang, rasanya yang manis gurih berasal dari gula
Jawa dan garam sedikit pedas dari jahe. (wawancara Toegiyo tanggal
20 April 2015)
(3) arak [ara?]
Gambar 8 : Arak
Istilah arak merupakan kata dasar berkategori nomina. Arak
adalah hasil fermentasi beras ketan putih/merah dikombinasikan
38
dengan ragi dan air. Hasil fermentasi mengandung alkohol.(wawancara
Toegiyo tanggal 20 April 2015)
(4) candu [candu]
Gambar 9 : Candu
Istilah candu merupakan kata dasar berkategori nomina.
Candu adalah getah kering pahit berwarna cokelat kekuning-kuningan
yang diambil dari buah papaver somniferum, dapat mengurangi rasa
nyeri dan merangsang rasa kantuk, dan dapat menimbulkan rasa
ketagihan bagi yang sering menggunakannya.(Rizal Ari
Andani(2015:42)
(5) criping [cripIη]
Gambar 10 : Criping
39
Istilah criping merupakan kata dasar berkategori nomina.
Makanan terbuat dari beras ketan yang dikukus dicampur dengan
bumbu dibentuk bulat gepeng atau pipih, kemudian dikeringkan,
setelah kering digoreng dengan minyak goreng biasanya criping ada
yang tengahnya diberi warna untuk mempercantik dan memberi rasa
manis. (wawancara Toegiyo tanggal 20 April 2015)
(6) dhele [dhəle]
Gambar 11 : Dhele
Istilah dhele merupakan kata dasar berkategori nomina.
Dhele adalah tumbuhan kacang-kacangan, berbuah kecil-kecil,
berwarna hitam atau kuning keputih-putihan, daunnya agak kasar dan
berbulu halus, biasa ditanam di sawah, dan digunakan untuk bahan
makanan seperti tahu dan tempe. .(Rizal Ari Andani(2015:43)
40
(7) jadah [jadah]
Gambar 12 : Jadah
Istilah jadah merupakan kata dasar berkategori nomina. Jadah
adalah makanan khas Jawa yang tebuat dari beras ketan yang
dicampuri santan, dan garam. Makanan ini biasannya dipakai untuk
makanan ringan di tempat hajatan orang Jawa kebanyakan di
kampung, jadah rasanya gurih. (wawancara Toegiyo tanggal 20 April
2015)
(8) jenang [jənaη]
Gambar 13 : Jenang
Istilah jenang merupakan kata dasar berkategori nomina. Jenang
merupakan makanan yang berbahan dari tepung beras yang dimasak
dengan santan. (wawancara Toegiyo tanggal 20 April 2015)
41
(9) joli [jɔli]
Gambar 14 : Joli
Istilah joli merupakan kata dasar berkategori nomina. Joli adalah
miniatur rumah yang terbuat dari bambu, kertas bermotif dengan
proses dari bahan bambu dirangkai sebuah miniatur rumah kemudian
diletakkan di atas dua bambu untuk tempat pemikulnya. (wawancara
Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(10) kencur [kəncUr]
Gambar 15 : Kencur
Istilah kencur merupakan kata dasar berkategori nomina. Kencur
adalah tanaman yang mempunyai akar batang yang tertanam di dalam
tanah, berwarna putih, dan biasa dipakai untuk bahan rempah-rempah
dan ramuan obat, berguna buat sambal urap, sayur sambal tumpang.
(wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
42
(11) kendhi [kənDi]
Gambar 16 : Kendhi
Istilah kendhi merupakan kata dasar berkategori nomina. Kendhi
adalah tempat air bercerat yang terbuat dari tanah yang dibuat dengan
keahlian tangan untuk membentuknya, banyak berbagai model kendhi
di zaman sekarang. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(12) kopi [kɔpi]
Gambar 17: Kopi
Istilah kopi merupakan kata dasar berkategori nomina. Kopi
adalah minuman yang berwarna hitam ada yang kecokelat-cokelatan.
Enak diminum ketika air masih panas. (wawancara Toegiyo tanggal
26 Mei 2016)
43
(13) kunci [kunci]
Gambar 18: Kunci
Istilah kunci merupakan kata dasar berkategori nomina. Kunci
adalah tanaman umbi-umbian, berwarna putih kekuningan, yang dapat
digunakan untuk bumbu sayur bening kesannya terasa segar. Seperti
sayur loncom bening. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(14) kunir [kunIr]
Gambar 19 : Kunir
Istilah kunir merupakan kata dasar berkategori nomina. Kunir
adalah tumbuhan, suku Zingiberaceae, marga Curcuma, banyak
digunakan dalam masakan, misalnya sebagai bumbu penyedap,
pemberi warna kuning, seperti sayur Kare, Gule, Rendang, pengawet
makanan, dan digunakan sebagai obat sakit perut.(Rizal Ari Andani
2015/48)
44
(15) lempeng [lɛmpɛη]
Gambar 20: Lempeng
Istilah lempeng merupakan kata dasar berkategori nomina.
Makanan yang terbuat dari singkong, ketela yang digiling kemudian
dicetak berbentuk criping tetapi tipis. (wawancara Toegiyo tanggal 26
Mei 2016)
(16) lenga [ləηɔ]
Gambar 21 : Lenga
Istilah lenga merupakan kata dasar berkategori nomina. Lenga
adalah jenis BBM (bahan bakar minyak) yang berwarna bening.
Biasanya dipakai untuk bahan pada kompor tradisional yang ada
sumbunya. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
45
(17) lombok [lↄmbↄʔ]
Gambar 22 : Lombok
Istilah lombok merupakan kata dasar berkategori nomina.
Lombok adalah tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang
dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-
cokelatan atau hijau tua, dan berisi banyak biji yang pedas
rasanya.(Rizal Ari Andani 2015/49)
(18) menyan [məñan]
Gambar 23 : Menyan
Istilah menyan merupakan kata dasar berkategori nomina.
Menyan adalah dupa dari tumbuhan styrax benzoin, berwarna putih,
berbentuk kristal, dan harum baunya ketika dibakar.(Rizal Ari Andani
2015/49)
46
(19) miri [miri]
Gambar 24 : Miri
Istilah miri merupakan kata dasar berkategori nomina. Miri
adalah pohon yang buahnya berkulit keras, berbentuk bulat, berwarna
putih, isinya banyak mengandung minyak, dan biasa digunakan untuk
bumbu. Seperti sayur sambel goreng, sayur lodeh, semur, sayur
rendang. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(20) nanas [nanas]
Gambar 25 : Nanas
Istilah nanas merupakan kata dasar berkategori nomina. Nanas
adalah buah yang berwarna kuning yang kulitnya bergelombang dan
ada duri kecil-kecil. Rasanya manis-manis asam. (wawancara Toegiyo
tanggal 26 Mei 2016)
47
(21) rante [rante]
Gambar 26 : Rante
Istilah rante merupakan kata dasar berkategori nomina. Rante
adalah benda yang yang biasanya digunakan untuk menyambungkan
gigi satu dengan gigi yang lainnya sehingga akan tersambung dan
akan bergerak. Di dalam tradisi julen ini adalah miniatur rantai.
(wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(22) slindur [slindUr]
Gambar 27 : Slindur
Istilah slindur merupakan kata dasar berkategori nomina.
Slindur adalah macam kain kecil yang bermotif seperti selendang.
48
Yang warnanya beranekaragam. Biasanya dipasang di bagian pȇrȇt.
(wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(23) srondeng [srondɛη]
Gambar 28 : Srondeng
Istilah srondeng merupakan kata dasar berkategori nomina.
Srondeng ini merupakan makanan yang berasal dari campuran dari
berbagai bahan seperti serutan kelapa kacang tholo kemudian dimasak
dikasih bumbu agar lebih enak rasannya. (wawancara Toegiyo tanggal
26 Mei 2016)
(24) suruh [surUh]
Gambar 29 : Suruh
Istilah suruh merupakan kata dasar berkategori nomina. Suruh
adalah tumbuhan merambat di pohon lain, daunnya berasa agak pedas,
biasa dikunyah bersama dengan kinang, kapur, gambir sebagai
49
makanan yang mencandu, penguat gigi, dan sebagainya. (wawancara
Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(25) takir [takIr]
Gambar 30 : Takir
Istilah takir merupakan kata dasar berkategori nomina. Takir
adalah wadah atau tempat makanan dari daun pisang dan sebagainya
yang disemat dengan lidi pada kedua sisinya. (wawancara Toegiyo
tanggal 26 Mei 2016)
(26) tepas [tepas]
Gambar 31 : Tepas
Istilah tepas merupakan kata dasar berkategori nomina. Tepas
adalah alat elektronik yang berfungsi memberikan efek segar karena
berasal dari angin yang dikeluarkan dari alat ini dan juga ada tepas
50
yang tradisional yang dibuat dari serutan bambu dianyam. (wawancara
Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(27) trasi [trasi]
Gambar 32 : Trasi
Istilah trasi merupakan kata dasar berkategori nomina. Trasi
adalah bumbu penyedap masakan yang dibuat dari ikan kecil-kecil
atau udang yang dilumatkan halus-halus, berwarna cokelat gelap atau
cokelat, dan berbau amis menyengat. (wawancara Toegiyo tanggal 26
Mei 2016)
(28) uyah [uyah]
Gambar 33 : Uyah
Istilah uyah merupakan kata dasar berkategori nomina. Uyah
adalah senyawa kristalin NaCl yang merupakan klorida dan sodium,
51
dapat larut dalam air, asin rasanya, berbentuk kristal, dan berwarna
putih. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(29) wajik [wajI?]
Gambar 34 : Wajik
Istilah wajik merupakan kata dasar berkategori nomina. Wajik
adalah makanan khas Jawa yang tebuat dari beras ketan yang
dicampuri dengan gula Jawa sehingga hasilnya makanan ini berwarna
kemerah-merahan. Makanan ini biasanya dipakai untuk makanan
ringan di tempat hajatan orang Jawa kebanyakan di kampung. Wajik
rasanya manis karena dicampur dengan gula Jawa. (wawancara
Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(30) wedhak [wəDa?]
Gambar 35 : Wedhak
52
Istilah wedhak merupakan kata dasar berkategori nomina.
Wedhak adalah semacam alat kosmetik yang berwarna putih
berbentuk serbuk dan padat. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei
2016)
2. Bentuk Polimorfemis
(31) cok bakal [cɔ? bakal]
Gambar 36 : Cok Bakal
Cok bakal adalah takir yang berisi dari bunga mawar, telur
ayam, nasi dan ayam panggang. Cok bakal masuk ke dalam
polimorfermis dari kategori kata majemuk yang muncul arti baru
dapat dianalisis seperti berikut dari kata Cok bakal kata cok
‘pacokan‘ yang berjenis verba dan bakal ‘ bakal ’ berjenis nomina.
Agar kata cok dapat berdiri maka kata cok harus bergabung dengan
kata atau imbuhan. Sementara, kata bakal merupakan kata yang
secara gramatik dapat berdiri sendiri dalam pertuturan biasa dan
memiliki sifat bebas. Pada istilah cok bakal kata cok bergabung
dengan kata bakal sehingga terbentuk kata majemuk cok bakal. Kata
cok bakal memiliki makna yang berbeda dari unsur pembentuknya,
53
yaitu sesaji yang dipersembahkan leluhur terdiri dari bunga mawar,
telur ayam, nasi, dan ayam poreng. Jadi, kata cok bakal merupakan
kata majemuk yang salah satu unsurnya berupa pokok
kata(wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(32) gedhang ayu [gəDaη ayu]
Gambar 37 : Gedhang Ayu
Kata gedhang ayu merupakan kata majemuk berjenis nomina
yang terdiri dari kata gedhang ‘pisang’ yang berjenis nomina dan ayu
‘cantik’ yang berjenis adjektiva. Kata gedhang merupakan pokok kata
yang secara gramatik tidak dapat berdiri sendiri ketika berada dalam
tuturan biasa dan tidak memiliki sifat bebas. Agar kata gedhang dapat
menimbulkan makna baru maka kata gedhang harus bergabung
dengan kata atau imbuhan. Sementara, kata ayu merupakan kata yang
secara gramatik dapat berdiri sendiri dalam pertuturan biasa dan
memiliki sifat bebas. Pada istilah gedhang ayu, kata gedhang
bergabung dengan kata ayu, sehingga terbentuk kata majemuk
gedhang ayu. Kata gedhang ayu memiliki makna yang berbeda dari
unsur pembentuknya, yaitu sejenis tanaman obat. Jadi, kata gedhang
ayu merupakan kata majemuk yang salah satu unsurnya berupa pokok
54
kata dan masuk ke dalam kategori polimorfermis. (wawancara
Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
(33) jajan pasar [ jajan pasar]
Gambar 38: Jajan Pasar
Jajan pasar adalah terdiri dari berupa bermacam-macam
panganan `makanan` yang dibeli dari pasar. Jajan pasar masuk ke
dalam polimorfermis dari kategori kata majemuk yang muncul arti
baru dapat dianalisis seperti berikut dari kata Jajan pasar kata Jajan
yang berjenis verba dan pasar yang berjenis nomina. Agar kata Jajan
dapat menimbulkan makna maka harus bergabung dengan kata atau
imbuhan yaitu pasar. Kata Jajan pasar memiliki makna yang berbeda
dari unsur pembentuknya, yaitu jajan `makanan ringan` + pasar
`pasar`. Jajan pasar berupa bermacam-macam panganan `makanan`
yang dibeli dari pasar. Jadi, kata Jajan pasar merupakan kata
majemuk yang salah satu unsurnya berupa pokok kata. (Bausastra,
2001: 292).
55
(34) kembar mayang [kəmbar mayaη]
Gambar 39 : Kembar Mayang
Kembar mayang adalah janur yang dibentuk sedemikian rupa
kemudian dihiasi beberapa tanaman seperti akar, daun, batang dan
bunga. kembar mayang masuk ke dalam polimorfermis dari kategori
kata majemuk yang muncul arti baru dapat dianalisis seperti berikut
dari kata kembar mayang kata kembar yang berjenis nomina dan
mayang yang berjenis nomina. Agar kata kembar dapat berdiri maka
kata kembar harus bergabung dengan kata atau imbuhan. Sementara,
kata mayang merupakan kata yang secara gramatik dapat berdiri
sendiri dalam pertuturan biasa dan memiliki sifat bebas. Pada istilah
kembar mayang kata kembar bergabung dengan kata mayang sehingga
terbentuk kata majemuk kembar mayang. Kata kembar mayang
memiliki makna yang berbeda dari unsur pembentuknya, yaitu janur
yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dihiasi beberapa tanaman
seperti akar, daun, batang dan bunga Jadi, kata kembar mayang
merupakan kata majemuk yang salah satu unsurnya berupa pokok
kata. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
56
(35) klasa bangka [klɔsɔ bɔηkɔ]
Gambar 40 : Klasa Bangka
Klasa bangka merupakan sebuah benda yang berbentuk tikar
yang ukurannya lebih kecil dari tikar biasannya kurang lebih
berukuran setengah meter klasa bangka yang bearasal dari bahan
seperti dari pandan yang berubah warna menjadi kecokelat-
cokelatan. Klasa bangka masuk ke dalam polimorfemis dari kategori
kata majemuk yang mempunyai arti baru dapat dianalisis seperti
berikut klasa bangka dari kata klasa ‘tikar’ yang berjenis nomina dan
bangka ‘tegang’ yang berjenis adjektiva. Agar kata klasa dapat berdiri
maka kata klasa harus bergabung dengan kata atau imbuhan.
Sementara, kata bangka merupakan kata yang secara gramatik dapat
berdiri sendiri dalam pertuturan biasa dan memiliki sifat bebas. Pada
istilah klasa bangka kata klasa bergabung dengan kata bangka
sehingga terbentuk kata majemuk klasa bangka. Kata klasa bangka
memiliki makna yang berbeda dari unsur pembentuknya, yaitu sejenis
tikar dari pandan dengan ukuran kecil. Jadi, kata klasa bangka
merupakan kata majemuk yang salah satu unsurnya berupa pokok
kata. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
57
(36) ngantenan [ηantenan]
Gambar 41: Ngantenan
kata ngantenan merupakan proses morfologi berjenis nomina
yang terdiri dari bentuk afiksasi. kata nganten mendapat nasal (ng)
sufiks -an sehingga kata nganten menjadi ngantenan yang berarti
sebuah pasangan temanten. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei
2016)
(37) panjang ilang [panjaη ilaη]
Gambar 42 : Panjang Ilang
panjang ilang adalah keranjang yang terbuat dari janur.
panjang ilang masuk ke dalam polimorfermis dari kategori kata
majemuk yang muncul arti baru dapat dianalisis seperti berikut dari
58
kata panjang ilang kata panjang ‘panjang‘ yang berjenis nomina dan
ilang berasal dari kata dasar ilang ‘hilang’. Agar menjadi makna baru
kata panjang harus bergabung dengan kata ilang. sehingga terbentuk
kata majemuk panjang ilang. Kata panjang ilang memiliki makna
yang berbeda dari unsur pembentuknya, yaitu keranjang yang terbuat
dari janur. Jadi, kata panjang ilang merupakan kata majemuk yang
salah satu unsurnya berupa pokok kata. (wawancara Toegiyo tanggal
26 Mei 2016)
(38) pengilon [pəηilɔn]
Gambar 43 : Pengilon
Istilah pengilon masuk kedalam polimorefermis karena proses
morfologi. Kata pengilon berasal dari ngilo dari kata dasar ilo
berawalan pa dan akhiran an. Pengilon adalah benda yang berwarna
bening berfungsi sebagai alat pantulan diri sendiri ketika berkaca atau
benda yang berada didekat kaca akan terlihat kembarannya.
(wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
59
(39) sega asahan [səgɔ asahan]
Gambar 44 : Sega Asahan
Sega asahan adalah nasi dengan lauk sambal goreng, mie, dan
krupuk. sega asahan masuk ke dalam polimorfermis dari kategori
kata majemuk yang muncul arti baru dapat dianalisis seperti berikut
dari kata sega asahan kata Sega ‘nasi‘ yang berjenis nomina dan
sega asahan berasal dari kata dasar sah ‘sah’. Agar kata Sega dapat
memberikan makna baru kata Sega harus bergabung dengan kata atau
imbuhan. Sementara, kata asahan merupakan kata yang secara
gramatik dapat berdiri sendiri dalam pertuturan biasa dan memiliki
sifat bebas. Pada istilah sega asahan kata Sega bergabung dengan
kata asahan sehingga terbentuk kata majemuk sega asahan. Kata
sega asahan memiliki makna yang berbeda dari unsur pembentuknya,
yaitu nasi dengan lauk sambal goreng, bakmi, dan krupuk. Jadi, kata
sega asahan merupakan kata majemuk yang salah satu unsurnya
berupa pokok kata. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
60
(40) sega golong [səgͻ gͻlͻŋ]
Gambar 45 : Sega Golong
Sega golong adalah nasi yang dicetak bulat. Ukurannya kurang
lebih sebesar bola tenis ada juga yang berukuran seperti kelereng.
Sega golong masuk ke dalam polimorfermis dari kategori kata
majemuk yang muncul arti baru dapat dianalisis seperti berikut dari
kata Sega golong kata Sega ‘nasi‘ yang berjenis nomina dan golong
‘bersatu’ berasal dari kata gemolong yang berjenis adjektiva. Agar
kata sega dapat bermakna baru maka kata sega harus bergabung
dengan kata atau imbuhan. Sementara, kata golong merupakan kata
yang secara gramatik dapat berdiri sendiri dalam pertuturan biasa dan
memiliki sifat bebas. Pada istilah sega golong kata Sega bergabung
dengan kata golong sehingga terbentuk kata majemuk Sega golong.
Kata Sega golong memiliki makna yang berbeda dari unsur
pembentuknya, yaitu sebuah makanan yang dibentuk bulatan. Jadi,
kata Sega golong merupakan kata majemuk yang salah satu unsurnya
berupa pokok kata. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
61
(41) sega suci [səgɔ suci] atau sega gurih
Gambar 46 : Sega Suci
Sega suci adalah nasi yang berwarna putih yang dikasih santan
sehingga rasannya gurih orang Jawa menamai dengan nama nasi sega
uduk. Sega suci masuk ke dalam polimorfermis dari kategori kata
majemuk yang muncul arti baru dapat dianalisis seperti berikut dari
kata Sega suci kata Sega ‘nasi‘ yang berjenis nomina dan suci
‘bersih’. Agar kata Sega dapat bermakna baru maka kata Sega harus
bergabung dengan kata atau imbuhan. Sementara, kata suci
merupakan kata yang secara gramatik dapat berdiri sendiri dalam
pertuturan biasa dan memiliki sifat bebas. Pada istilah Sega suci kata
Sega bergabung dengan kata suci sehingga terbentuk kata majemuk
Sega suci. Kata Sega suci memiliki makna yang berbeda dari unsur
pembentuknya, yaitu sebuah makanan yang dikasih santan biar terasa
gurih. Jadi, kata Sega suci merupakan kata majemuk yang salah satu
unsurnya berupa pokok. (wawancara Toegiyo tanggal 26 Mei 2016)
62
(42) takir ponthang [takIr ponTaη]
Gambar 47 : Takir Ponthang
takir ponthang adalah sebuah sebuah benda yang terbuat dari
daun pisang dibentuk kotak berlubang berfungsi sebagai tempat
letaknya berbagai macam sesaji antara lain nasi kuning, irisan telur
dadar, jeroan ayam kampung, srondeng. takir ponthang masuk ke
dalam polimorfermis dari kategori kata majemuk yang muncul arti
baru dapat dianalisis seperti berikut dari kata takir ponthang kata
takir ‘takir‘ yang berjenis nomina dan ponthang ‘ponthang’. Agar
kata takir ponthang dapat bermakna baru maka kata takir harus
bergabung dengan kata atau imbuhan. Sementara, kata ponthang
merupakan kata yang secara gramatik dapat berdiri sendiri dalam
pertuturan biasa dan memiliki sifat bebas. Pada istilah takir ponthang
kata takir bergabung dengan kata ponthang sehingga terbentuk kata
majemuk takir ponthang. Kata takir ponthang memiliki makna yang
berbeda dari unsur pembentuknya, yaitu sebuah sebuah benda yang
terbuat dari daun pisang dibentuk kotak berlubang berfungsi sebagai
tempat letaknya berbagai macam sesaji antara lain nasi kuning, irisan
telur dadar, jeroan ayam kampung, srondeng. Jadi, kata sebuah sebuah
63
benda yang terbuat dari daun pisang dibentuk kotak berlubang
berfungsi sebagai tempat letaknya berbagai macam sesaji antara lain