PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA FIELDTRIP BAB II TINJAUAN PUSTAKA Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture), sesar (fault), dan sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya. 2.1. Lipatan Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan ROBY MARDIYAN SAFITRA AHMAD RAHMADSYAH 09320120015 Tinjauan Pustaka-4
Istilah “pengolahan bahan galian” (PBG) merupakan hasil terjemahan dari : mineral processing, mineral dressing, atau mineral beneficiationPengolahan bahan galian adalah : proses/operasi dimana bahan galian diolah dengan menggunakan sifat fisika/kimia mineral sehingga menghasilkan produk yang dapat dijual (concentrate) dan produk yang tidak berharga (tailing) dengan tidak merubah sifat fisik/kimia bahan galian tersebut.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FIELDTRIP
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat
dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya
merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam
pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Beberapa penulis menganggap bahwa geologi struktur
lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi,
misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture), sesar (fault), dan
sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan
tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang
lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
2.1. Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan
yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan
pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya
unsur yang terlibat di dalam lipatan adalah struktur bidang, misalnya
bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan merupakan gejala yang penting,
yang mencerminkan sifat dari deformasi ; terutama, gambaran
geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk (distorsi) dan
perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada
sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.
ROBY MARDIYAN SAFITRA AHMAD RAHMADSYAH 09320120015
Tinjauan Pustaka-4
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FIELDTRIP
Perlipatan adalah deformasi yang tak seragam (inhomogeneous) yang
terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang.
Walaupun demikian, suatu deformasi yang menghasilkan lipatan pada
suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisiyang lain. Suatu masa
batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis atau bidang, tidak
menunjukkan tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa, suatu
unsur yang sebelumnya berbentuk lengkungan dapat berubah menjadi
bidang atau garis lurus, atau suatu unsur dapat tetap sebagai struktur
bidang atau garis lurus setelah terjadi deformasi.
Sebagai penyederhanaan, suatu lipatan dapat dianggap sebagai suatu bentuk
permukaan yang silindris dengan sumbu lipatan sebagai kerangka permukaan tersebut, dan
unsur-unsurnya dapat ditunjukkan pada suatu penampang (profile) lipatan. Beberapa titik
profil permukaan dideskripsikan.
a. Hinge point
Titik maksimum pelengkungan pada lapisan yang terlipat.
b. Crest
Titik tertinggi pada lengkungan.
c. Trough
Titik terendah pada pelengkungan.
d. Inflection point
Titik batas dari dua pelengkungan yang berlawanan.
2.1.1. Dasar Klasifikasi Lipatan
Lipatan dapat diklasifikasikan dengan bermacam kriteria. Pada umumnya klasifikasi
ini didasarkan pada sifat yang dapat dideskripsikan unsur-unsurnya secara geometri seperti
yang telah dibahas sebelumnya. Klasifikasi dan penamaan jenis lipatan umumnya juga
secara tidak langsung akan mencerminkan sifat kejadian atau pembentukan lipatan secara
tidak langsung kan mencerminkan sifat kejadian atau pembentukan lipatan tersebut dan
jenis atau material yang terlibat. misalnya lipatan yang ketat (tight) mencerminkan
ROBY MARDIYAN SAFITRA AHMAD RAHMADSYAH 09320120015
Tinjauan Pustaka-5
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FIELDTRIP
deformasi yang kuat, lipatan yang sejajar (paralel) umumnya terjadi pada lapisan yang
kompeten dan sebagainya.
Gambar 2.1. Klasifikasi Lipatan
2.2. Kekar
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative tanpa
mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar dapat terjadi pada semua jenis
batuan, dengan ukuran yang hanya beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan
kilometer ( kekar mayor ) sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar
minor. Kekar dapat terjadi akibat proses tektonik maupun perlapukan juga perubahan
temperature yang signifikan. Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang
pecah. Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka
struktur kekar merupakan jalan atau rongga batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta
materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
2.2.1. Jenis-Jenis Kekar
Kekar di bedakan menjadi 3 macam yaitu kekar pengerutan, kekar lembar dan
kekar akibat tektonik.
1. Kekar lembar (sheet joint )
Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada
batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.
Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat :
a. Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
b. Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
ROBY MARDIYAN SAFITRA AHMAD RAHMADSYAH 09320120015
Tinjauan Pustaka-6
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM BATUAN DAN DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FIELDTRIP
c. Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal
Gambar 2.2 Sheet Joint
2. Kekar pengerutan (srinkage joint)
Yaitu kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul karena