BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air. Obat diuretik dapat pula digunakan untuk mengatasi hipertensi dan edema. Edema dapat terjadi pada penyakit gagal jantung kongesif, sindrom nefrotik dan edema premenstruasi. Abnormalitas volume cairan dan komposisi elektrolit adalah problem klinis yang penting yang dapat mengancam jiwa bila tidak dibatasi. Obat-obat yang menyakat fungsi transfor di tubulus ginjal merupakan peralatan klinik yang penting untuk penanggulangan kelainan tersebut. Walaupun berbagai agen yang meningkatkan aliran urine telah digambarkan sejak dahulu kala, namun baru sejak tahun 1957, dengan adanya sintesis chlorothiazide,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau
merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat
menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian,
ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan
menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air. Obat diuretik dapat pula
digunakan untuk mengatasi hipertensi dan edema. Edema dapat terjadi pada
penyakit gagal jantung kongesif, sindrom nefrotik dan edema premenstruasi.
Abnormalitas volume cairan dan komposisi elektrolit adalah problem klinis
yang penting yang dapat mengancam jiwa bila tidak dibatasi. Obat-obat yang
menyakat fungsi transfor di tubulus ginjal merupakan peralatan klinik yang
penting untuk penanggulangan kelainan tersebut.
Walaupun berbagai agen yang meningkatkan aliran urine telah digambarkan
sejak dahulu kala, namun baru sejak tahun 1957, dengan adanya sintesis
chlorothiazide, suatu diuretika yang praktis dan kuat tersedia untuk penggunaan
yang luas. Sehingga karena itulah ilmu pengetahuan mengenai diuretika ini
relative baru. Secara teknis istilah “diuresis” menunjukan peningkatan volume
urine, dan “natriuesis” mengacu pada peningkatan ekskresi natrium ginjal. Karena
obat-obat natriuretic yang penting umumnya selalu meningkatkan ekskresi air,
umumnya disebut diuretika dan diasumsikan terjadi peningkatan ekskresi natrium.
Banyak diuretika (diuretika loop, thiazide, amiloride, dan triamterene)
menggunakan efenya pada protein-protein transfor pada membrane yang spesifik
yang terletak pada permukaan lumen sel-sel epitelel tubulus ginjal. Diuretika
lainnya, menggunakan efek osmotic yang mencegah reabsorbsi air pada segmen
yang permeable-air pada nefron (mannitol), menghambat enzim-enzim
(acetazolamide), atau mempengaruhi reseptor-reseptor hormone sel epitelel ginjal
(spironolactone).
Sebagian besar diuretika bekerja pada segmen anatomis tunggal dari nefron
ginjal. Karena segmen ini punya fungsi-fungsi transfor yang khusus, kerja dari
setiap diuretika paling dapat dimengerti dengan baik dalam hubungan antara titik
tangkap kerjanya pada nefron dan fisiologi normal dari segmen tersebut.
Banyaknya kontraindikasi dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat
diuretik antara lain : hipokalemia kadang-kadang bisa juga timbul hiperkalemi,
hiperurisemia, hiperkalsemia, hiponatremia, dan gangguan toleransi glukosa dan
diabetes. Buah semangka (Citrulli Fructus) dapat berperan sebagai diuretika maka
akan sangat berguna bagi penderita gangguan buang air kecil, edema, dan
penderita hipertensi. Di samping pengobatannya mudah dilakukan dan buah
semangka mudah didapatkan.
Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektifitas
obat-obat diuretik.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Diuretik?
1.2.2. Apa saja yang menyebabkan Diuretik?
1.2.3. Bagaimana anatomi dan fisiologi ginjal?
1.2.4. Apa saja klasifikasi golongan obat diuretic?
1.3. Tujuan Makalah
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Diuretik
1.3.2. Untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan Diuretik
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana anatomi dan fisiologi ginjal
1.3.4. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi golongan obat Diuretik
1.4. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep penelitian. Secara praktis makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi:
1.1.1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang Obat Diuretik.
1.1.2. Pembaca/pelajar, sebagai media informasi tentang Obat Diuretik baik
secara teoritis maupun secara praktis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyakit Diuretik
Diuretika adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran
kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya
yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tidak
langsung termasuk dalam definisi ini, misalnya zat-zat yang memperkuat
kontraksi jantung (digoksin,teofilin), memperbesar volume darah (dekstran)
atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air,alkohol). Jika pada
peningkatan ekskresi garam-garam maka diuretika ini dinamakan saluretika
atau natriuretika (diuretika dalam arti sempit).
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang
berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume
cairan ekstrasel menjadi normal.
Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam glomeruli
(gumpalan kapiler) yang terletak di bagian luar ginjal (cortex). Dinding
glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat
dilintasi air,m garam dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi
dan mengandung banyak air serta elektrolit ditampung di wadah, yang
mengelilingi setiap glomerulus seperti corong (kapsul Bowman) dan
kemudian disalurkan ke pipa kecil. Di sini terjadi penarikan kembali secara
aktif dari air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh, seperti glukosa
dan garam-garam antara lain ion Na+. Zat-zat ini dikembalikan pada darah
melalui kapiler yang mengelilingi tubuli.sisanya yang tak berguna seperti
”sampah” perombakan metabolisme-protein (ureum) untuk sebagian besar
tidak diserap kembali.
Akhirnya filtrat dari semua tubuli ditampung di suatu saluran
pengumpul (ductus coligens), di mana terutama berlangsung penyerapan air
kembali. Filtrat akhir disalurkan ke kandung kemih dan ditimbun sebagai
urin. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang
berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume
cairan ekstrasel menjadi normal.Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya
darah ke dalam glomeruli (gumpalan kapiler) yang terletak di bagian luar
ginjal (cortex). Dinding glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan
halus yang secara pasif dapat dilintasi air,m garam dan glukosa. Ultrafiltrat
yang diperoleh dari filtrasi dan mengandung banyak air serta elektrolit
ditampung di wadah, yang mengelilingi setiap glomerulus seperti corong
(kapsul Bowman) dan kemudian disalurkan ke pipa kecil. Di sini terjadi
penarikan kembali secara aktif dari air dan komponen yang sangat penting
bagi tubuh, seperti glukosa dan garam-garam antara lain ion Na+. Zat-zat ini
dikembalikan pada darah melalui kapiler yang mengelilingi tubuli.sisanya
yang tak berguna seperti ”sampah” perombakan metabolisme-protein
(ureum) untuk sebagian besar tidak diserap kembali.
2.2. Penyebab Diuretik
2.2.1.Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya
mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah
kekurangan hormon ADH ( Anti Diuretic Hormone ) yaitu hormon
yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Bila
kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat menjadi 30
kali lipat.
2.2.2.Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam
urine. Penyakit ini disebut juga kencing manis. Kadar gula dalam
darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan
glukosa dibuang bersama urine.
2.2.3.Batu ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium
di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, dan kantong kemih. Batu ginjal
terbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium
oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah
karena karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu
sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut dapat menimbulkan
hidronefosis ( membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir
keluar ) hal itu akibat penyempitan aliranginjal atau tersumbat oleh
batu ginjal.
2.2.4.Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Penyakit ini disebabkan karena kondisi yang
mengganggu fungsi ginjal. Penyakit ini terbagi menjadi 2 yaitu
penyakit ginjal semestara dan tetap. Penderita penyakit ginjal
sementara dapat ditolong dengan cuci darah. Sedangkan penderita
penyakit ginjal tetap dapat ditong dengan cangkok ginjal.
2.2.5.Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena
infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui
saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi
ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah
yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar
bersama urine. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu
ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar normal. Terdapatnya
ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu,
selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan
yang keliru dan melukai ginjal. Tanda-tanda dari nefritis adalah
hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air
kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis,
lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
2.2.6.Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan
protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk
mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit
ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan
ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan
oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara
pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria
dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein
(0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).
2.3. Anatomi dan Fisiologi Normal Ginjal
Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme
yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil
pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi
atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga
berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin
yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan
mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan
asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
2.3.1.Struktur Ginjal
Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan
terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang.
Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, dan panjangnya ± 10
cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir
menuju ginjal.
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
korteks (bagian luar)
medulla (sumsum ginjal)
pelvis renalis (rongga ginjal)
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga
permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan
menjadi banyak.
Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang
panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti
mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus
glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan
Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsul Bowman yang
pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua adalah
tubulus distal.
2.3.2.Fungsi Ginjal :
Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
Membuang zat / sisa metabolisme yang membahayakan tubuh