This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
I. PRINSIP DAN KOMITMEN KEPEMIMPINAN ................................ .......................... 2
1.1. Pengertian Prinsip dan Komitmen K epemim pinan ................................ ................... 2
1.2. K emam puan Memotivasi ................................ ................................ ......................... 5
1.3. Teori ± Teori Motivasi ................................ ................................ ............................. 6
II. KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK ................................ ................................ .... 11
1.4. Pengertian K elom pok ................................ ................................ ............................. 11
1.5. Fungsi Pemim pin dalam K elom pok ................................ ................................ ......... 12
1.6. Gaya dan Orientasi K epemim pinan ................................ ................................ ......... 14III. GAYA KEPEMIMPINAN ................................ ................................ ............................. 16
3.1. Pengertian dan Interak si K epemim pinan Autok ratis, Demok ratis dan Situasional .... 16
Penggabungan bak at dan pengalaman orang-orang yang mem punyai tujuan sama serta
komitmen untuk berhasil.
6. Persamaan hak
Mem berik an perlak uan, pengik utsertaan dan ak ses yang sama k epada semua pihak
tanpa mem bedak an besar k ecilnya orgnis, jender, k emam p f isik atau mental,suk u, etnik ,
agama, daerah dan bahasa di bidang-bidang prioritas yang telah ditetapk an.
7. K erjasama
Melak sanak an k erja sama yang baik dengan semua pihak ter k ait, k etegasan dan saling
menghargai dalam bertindak untuk mendapatk an hasil ef ek tif dalam menjalank an tugas.
8. Transparan
Mengupayak an terbentuk nya prinsip dan pr oses k erja yang jelas untuk menjamin adanya
ak ses penuh terhadap infor masi serta mengkomunik asik an dengan bahasa yang jelas dan
mudah dimengerti.
9 Ak untabilitas
Bertanggung jawab dan terbuk a unt pengk ajian atas ak ibat yang dihasilk an oleh
tindak an k ita, baik disengaja maupun tidak.
1.1.2 Kouzen dan Posner, menguraik an beberapa prinsip k epemim pinan yang secara prak tis
selalu diterapk an dalam k epemim pinan yaitu :
1. Menantang pr oses ;
a. k epemim pinan adalah suatu ak tivitas yang ak tif. K epemim pinan yang baik melibatk an beberapa tantangan seperti: inovasi pr oduk baru, reorganisasi, suatu
um pan balik atau suatu perubahan dari statusquo.
b. Pemim pin adalah pelo por, yang berani mengam bil resiko untuk inovasi dan
ek sperimen menemuk an hal baru atau cara yang lebih baik dalam melak uk an
seperti status ataupun uang atau bisa juga dik atak an seorang melak uk an ho bbynya.
Sedangk an motivasi ek strinsik adalah manak ala elemen elemen diluar pek erjaan yang
melek at di pek erjaan tersebut menjadi f ak tor utama yang mem buat seorang ter motivasi
seperti status ataupun kom pensasi.
Banyak teori motivasi yang dik emuk ak an oleh para ahli yang dimak sudk an untuk
mem berik an uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia ak an dapat
menjadi seperti apa. Landy dan Beck er mem buat pengelom pok an pendek atan teori motivasi
ini menjadi 5 k ategori yaitu teori k ebutuhan,teori penguatan,teori k eadilan,teori harapan,teori
penetapan sasaran.
A. Teori motivasi ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
A braham Maslow (1943;1970) mengemuk ak an bahwa pada dasarnya semua manusia
memilik i k ebutuhan pokok. Ia menunjukk annya dalam 5 tingk atan yang berbentuk piramid,
orang memulai dor ongan dari tingk atan terbawah. Lima tingk at k ebutuhan itu dik enal dengan
sebutan Hirar k i K ebutuhan Maslow, dimulai dari k ebutuhan biologis dasar sam pai motif
psikologis yang lebih kom plek s; yang hanya ak an penting setelah k ebutuhan dasar terpenuhi.
K ebutuhan pada suatu peringk at paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum k ebutuhan pada peringk at berik utnya menjadi penentu tindak an yang penting.
1. K ebutuhan f isiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
2. K ebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
3. K ebutuhan ak an rasa cinta dan rasa memilik i ( beraf iliasi dengan orang lain, diterima,
memilik i)
4. K ebutuhan ak an penghargaan ( berprestasi, ber kom petensi, dan mendapatk an duk ungan
serta pengak uan)
5. K ebutuhan ak tualisasi diri (k ebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;
k ebutuhan estetik: k eserasian, k eteraturan, dan k eindahan; k ebutuhan ak tualisasi diri:
mendapatk an k epuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila mak anan dan rasa aman sulit diper oleh, pemenuhan k ebutuhan tersebut ak an
mendominasi tindak an seseorang dan motif -motif yang lebih tinggi ak an menjadi k urang
signif ik an. Orang hanya ak an mem punyai wak tu dan energi untuk menek uni minat estetik a
dan intelek tual, jik a k ebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. K arya seni dan
k arya ilmiah tidak ak an tum buh subur dalam masyarak at yang anggotanya masih harus
bersusah payah mencari mak an, perlindungan, dan rasa aman.
B. Teori motivasi HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis f ak tor yang mendor ong seseorang untuk
berusaha mencapai k epuasan dan menjauhk an diri dari k etidak puasan. Dua f ak tor itu
disebutnya f ak torhigiene (f ak tor ek strinsik ) dan f ak tor motivator (f ak tor intrinsik ). Fak tor
higiene memotivasi seseorang untuk k eluar dari k etidak puasan, ter masuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, im balan, kondisi lingk ungan, dan sebagainya (f ak tor ek strinsik ),
sedangk an f ak tor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai k epuasan, yang
ter masuk didalamnya adalah achievement, pengak uan, k emajuan tingk at k ehidupan, dsb
3. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif , netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jik a usaha menghasilk an sesuatu yang melebihi harapanMotivasi
rendah jik a usahanya menghasilk an k urang dari yang diharapk an
E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dik emuk ak an oleh Mc Clelland (1961), menyatak an bahwa ada tiga hal penting yang
menjadi k ebutuhan manusia, yaitu:
1. Need for achievement (k ebutuhan ak an prestasi)
2. Need for af iliation (k ebutuhan ak an hubungan sosial/ham pir sama dengan soscialneed-nya
Maslow)
3. Need for Power (dor ongan untuk mengatur)
F. Clayton Alder f er ERG
Clayton Alder f er mengetengahk an teori motivasi ERG yang didasar k an pada k ebutuhan
manusia ak an k eberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertum buhan (gr owth).Teori ini sedik it berbeda dengan teori maslow. Disini Alf eder mngemuk ak an bahwa jik a
k ebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi mak a manusia ak an k em bali
pada gerakk yang f lek sibel dari pemenuhan k ebutuhan dari wak tu k ewak tu dan dari situasi k e
Tolak uk ur yang umum digunak an adalah k epemim pinan yang ef ek ti dan yang tidak
ef ek tif , berik ut ini ak an dijelask an pendapat redin yang mengem bangk an k etiga orientasi
k epemim pinan menjadi delapan/gaya k epemim pinan ber dasar k an tolak uk ur tersebut.
A. Gaya atau perilak u k epemm pinana yang toidak ef ek ti ter diri dari :1. Deserter ( pem belot), perilak u k epemim pinana yang tidak ada rasa k eterlibatan
dengan anggota dan organisasi
2. Missionary ( pelindung dan penyelamat), perilak u k epemim pinan sebagai penolong
yang lemah dan menggam pangk a masalah yang dihadapinya.
3. Autocrat (otok rasi), perilak u k epemim pinan k eras k epala
4. Com pr omiser (kom pr omis), perilak u k epemim pinan tidak tetap pendiriananya.
B. Perilak u atau gaya k epemim pinana yang ef ek tif.
1. Bureucrat ( bir ok rat) perilak u k epemim pinan yang patuh dan taat pada peraturan.
2. Develo per atau pem bangun dalam memejuk an dan mengem bangk an organisasi,
yang menunjuk an perilak u k epemim pinan yang k reatif.
3. Benevelo pent autocrat (otok arasi yang lunak /disem purnak an) perilak u
k epemim pinan dalam ber k erja lancar dan tertib.
4. Executive (ek sek uitif ) perilak u k epemim pinan ber mutu tinggi, memilik i
k emam puana mem berik an motivasi pada anggota organisasi sebagai bawahan dan
berpandangan luas.
Ter k ait erat dengan teori k epemim pinan untuk mengef ek tifk an organisasi ter dapat
em pat pola orientasi ber dasar k an teori k epemim pianan.
1. K epemim pinan yang ber orientasi/mementingk an tugas.
Orientasi ini berpandangan bahwa setiap tugas harus dilak sanak an secara tepat/benar,
dalam arti tanpa mem buat k esalahan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara mak simal.
Oleh k arena itu k epemim piana yang ber orientasi pada tugas teryata selaras dengan Tipe
K epemim pinan Otoriter, yang dilak uk an pengawasan secara k etat, ancaman huk uman/sank si.2. K epemim pianan yang ber orientasi /mengutamak an hubungan.
K epemim pinan berlangsung dalam interak si antara pemim pin dengan orang yang
dipim pinterutama dengan mengutamak an hubungan k erja yang bersif at manusiawi pola
orientasi k epemim pinan ini sangat terbuk a pada partisipasi anggota organisasi.
3. K epemim pinan yang ber orientasi/mementingk an hasil.
3.1 Pengertian dan Interak si K epemim pinan Autok ratis, Demok ratis dan Situasional
a. Gaya K epemim pinan Autok ratis
Gaya k epemim pinan Autok ratis adalah pemim pin yang memilik i ciri
menganggap organisasi milik pribadi, mengedintif ik asi tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi, menganggap k aryawan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima
k ritik , saran dan pendapat, terlalu bergantung k epada k ek uasaan for malnya.
b. Gaya K epemim pinan Demok ratis
Gaya k epemim pinan Demok ratis adalah k epemim pinan selalu bertolak dari
pendapat bahwa manusia adalah mahk luk yang paling mulia, ia senang menerima saran, pendapat, dan k ritik an dari bawahannya, selalu berusaha mensink r onisasik an
k epentingan dan tujuan organisasi dengan k epentingan pribadi dan tujuan organisasi
dengan k epentingan bawahannya
c. Gaya K epemim pinan Situasional
Gaya k epemim pinan situasional merupak an gaya yang dikom binasik an dengan
situasi yang ada ber k enaan dengan perilak u pemim pin dengan bawahan atau
pengik utnya menurut Thoha (2003, h.301). Dengan k ata lain gaya k epemim pinan
situasional merupak an gaya-gaya atau cara-cara k epemim pinan yang ditunjukk an oleh
seorang pemim pin untuk mem bim bing, melak sanak an, mengarahk an, mendor ong
bawahan untuk mencapai tujuan, dan mendayagunak an segala k emam puan secara
o ptimal dengan mengkom binasik an situasi yang ada ber k enaan dengan perilak u
pemim pin dengan bawahan atau pengik utnya.
3.2 Esensi Servant Leadership
Pengertian K epemim pinan Dalam suatu organisasi k epemim pinan merupak an f ak tor yang sangat penting dalam menentuk an pencapaian tujuan yang telah ditetapk an oleh
organisasi. K epemim pinan merupak an titik sentral dan penentu k ebijak an dari k egiatan
yang ak an dilak sanak an dalam organisasi. K epemim pinan adalah ak tivitas untuk
mem pengaruhi perilak u orang lain agar supaya merek a mau diarahk an untuk mencapai
tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangk an menurut Ro bbins (2002:163) K epemim pian
b. K emam puan Tek nis teridiri dari Tek nik Manajerial,Tek niMotivasi,Tek ni
Mengam bil K eputusan, Tek nik Memim pin R apat, Tek nik Ber komunik asi, Tek nik
Bernegosiasi, Tek nik Mengelola Konf lik , Tek nik Mengelola Stress dan Tek nik
Menjual.
c. K arisma/ Wibawah yang berasal dari K eturunan, Etik a(Nilai-nilai moral) yang
mem bentuk: integritas, k redibilitas
d. Penam pilan
Dari k etiga pilar utama penyangga ef ek tivitas k epemim pinan terlihat secara jelas k ek uatan
k epemim pinan dalam mengelola satuan oraganisasi yang dipim pinnya.
K ek uataan Pilar I merupak an Legimitasi terhadap legalitas yang dilak uk an pemim pin tanpa penyim pangan dari aturan atau k ebijak an yang telah digarisk an oleh pim pinan yang lebih
tinggi, dalam Acceptabihtasi semua sum ber daya yang ada dilingk ungan unitnya serta
menjalank an f ungsi Etik a k epemim pinan yang yang benar tanpa harus mengorbank an yang
lain.
K ek uatan pilar II merupak an k ek uatan yang harus dimilik i oleh seorang pemim pin yang
memilik i k emam puan tek nis berupa :
� Tek nik Manajerial
� Tek nik Motivasi
� Tek nik Mengam bil K eputusan
� Tek nik Memim pin R apat
� Tek nik Ber komunik asi
� Tek nik Bernegosiasi
� Tek nik Mengelola Konf lik
� Tek nik Mengelola Stress
� Tek nik Menjual dan memasar k an
K ek uatan Pilar III merupak an k ek uatan pemim pin berupa k ewibawaan dan k harismatik
Berbeda dengan pilar 1 dan II, dalam pilar k e III ini k ek uatan datang dari dalam diri
pemim pin itu sendiri yang biasanya bersum ber dari k eturunan atau bawaan lahir, dan
mausecara tek un melak sanak an etik a yang hidup dan terpelihara dimasyarak at (nilai-nilai
moral) yang k arena k ebiasaan dan disiplin tinggi ak an terbentuk integritas yang tinggi pula
serta k redibilitas terhadap tugas dan tangung jawabnya dan sudah barang tentu ak an diduk ung oleh penam pilan yang menarik baik dari segi f isik , suara maupun dari cara
pem bawaannya.
3.4 Perbedaan Manager dan Leader
Seringk ali orang tidak mem bedak an antara pemim pin dan manajer . Seorang manajer
adalah seorang yang mengelola sesuatu, entah manusia, wak tu, mesin, dana atau infor masi serta networ k. Jadi uk uran k eberhasilan seorang manajer adalah seberapa baik nya ia
mengelola apa yang dipercayak an k epadanya. Semak in rapih, teratur, dan indah apa yang
ditanganinya semak in dianggap baik dirinya. Bagi seorang manajer, ia harus melak uk an apa
yang ditanganinya dengan benar . Seorang pemim pin adalah seorang yang melak uk an sesuatu
demi organisasi, k elom pok , atau komunitasnya. Ia diuk ur ber dasar k an gerak apa yang
dihasilk annya bersama merek a yang mengik utinya atau yang ter k ait dengannya. Ia juga
diuk ur dengan transfor masi yang dilak uk annya, serta adanya k elanjutan dari pek erjaannya.
Seorang pemim pin tidak harus selalu rapih, teratur, atau indah dalam pr oses memim pin
organisasinya. Namun yang terpenting adalah bahwa ia melak uk an hal-hal yang benar untuk
k epentingan bersama. Jadi seorang manajer adalah orang yang melak uk an hal yang
dipercayak annya dengan benar, sedangk an seorang pemim pin melak uk an hal yang benar .
(Managers do things right while leaders do the right thing). R ingk asan tentang beda manajer
dan pemim pin dapat digam bar k an sebagai berik ut:
Manager
1. Fok us mencapai tujuan sesuai dengan tugas pokok dan f ungsi yang sudah ditetapk an.2. Merencanak an detail rencana k erjaa untuk mencapai tujuan.
3. Mengorganisasik an dan mengatur staf supaya ber k erja dengan tat k erja yang sudah
ditentuk an.
4. Melak uk an pengawasan atas pelak sanaan rencana k erja yang sudah ditetapk an.
5. Mengutaman k estabilitas dan semuanya harus predik tabel .
Zik ir adalah tanda-tanda wilayah, penjelasan hubungan,tahqiq k emahuan, tanda-tanda
awal yang baik , dan dalil ak hir yang bersih. Justru, ia merupak an jalan k ebenaran dan wasilah
k ejujuran. Itulah yang ditem puh oleh orang yang menghendak i jalan zik ir yang lebih benar
dan terang. Sek alipun hanya dengan mengatak an : µAk u ik ut berzik ir,¶ itu sudah cuk up. Zik ir
mem buahk an bagi semua pelak unya maqam k esedaran k epada tauhid dan menghasilk an ma¶rif at dan k eadaan yang diingink an oleh pelak unya. Mak a tidak ada jalan untuk memetik
buahnya k ecuali dari pepohonan zik ir . Semak in besar pohon itu, semak in k uk uhlah ak arnya,
dan semak in besar buahnya. Ia merupak an asal semua maqam dan k aedah yang
mem bentuk nya. A pabila seseorang ham ba tidak bangk it dari k elalaiannya, mak a tidak
mungk in dia merentasi jalan yang mem bawanya k epada ma¶rif at Allah yang menciptak an
manusia untuk tujuan itu.
µDan (ingat l ah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia mel ainkan untuk
mereka men yembah dan beribadat kepadaKu.¶ (Az-Zariyat : 56)
4.2.2 Ef isien
Em pat K ebiasaan Pemim pin Yang Ef ek tif:
1. Berpik ir menang-menang
Pemim pin yang ef ek tif ak an berpik ir menang-menang. Tidak ada yang k alah,
semuanya harus menang, semuanya harus maju, semuanya harus suk ses. Dengan demik ian organisasi maju.
2. Pr oak tif
Pemim pin yang ef ek tif ak an selalu ³menyam but bola´, ia tidak menunggu perintah
atau arahan dari pim pinan puncak. Ia penuh dengan inovatif dan k reatif itas.
3. Dahuluk an yang utama
Pemim pin yang ef ek tif ak an mengerjak an sesuai prioritas. Hal utama yang paling
mendesak , itulah yang didahuluk an untuk diselesaik an.4. Berusaha mengerti dahulu baru dimengerti
Pemim pin yang ef ek tif harus bisa mengerti orang lain terlebih dahulu. Setelah ia
memahami dan mengerti orang lain, dengan sendirinya orang ak an memahaminya.
K arena pemim pin merupak an pengem ban amanah rak yat, ia dituntut untuk
senantiasa amanah dan jujur dalam mengem ban amanah rak yat. K eem pat,
berlak u adil dan tidak memihak. Artinya, seorang pemim pin yang hak ak an
selalu menem patk an semua per masalahan pada pr o porsi yang sebenarnya, tidak
pilih k asih dan tidak bertindak sewenang-wenang. K elima, konsisten dalam perjuangan/jihad. Seorang pemim pin ak an selalu beristiqomah, konsisten dan
tidak µtinggal gelanggang colong playu¶ sebelum perjuangan berhasil. K eenam,
terbuk a dan demok ratis. Artinya, seorang pemim pin yang hak ak an selalu
menghargai perbedaan pendapat sepanjang hal itu merupak an rahmat demi
menegakk an k ebenaran dan k eadilan. K etujuh, berbak ti k epada Allah SWT. Ini
merupak an conditio sine qua non bagi seorang pemim pin yang im plementasinya
antara lain, dengan menegakk an shalat. Jik a seorang pemim pin tetap pada garis-
garis k ebijak sanaan Allah SWT, mak a prak tek k epemim pinannya pasti
mem bawa k emaslahatan bagi rak yatnya. Inilah moralitas pemim pin yang harus
ditegakk an.
4.2.5 Pr of esional
Seseorang dik atak an pr of esional jik a ia memilik i k eahlian dan sungguh ±
sungguh dalam menyelesaik an pek erjaannya. Semak in baik dan sem purna
hasil pek erjaan yang dilak uk annya, k ita ak an sepak at mengatak an itulah
pr of esional sejati. Disam ping itu, ciri dari seorang pr of esional adalah adanya
etos k erja yang tinggi dan selalu bersemangat dalam bek erja. Etos k erja inilah
yang mem buat seseorang mam pu bek erja dengan baik dan o ptimal.
Dalam islam, etos k erja (himmatul µ¶amal) merupak an bagian yang amat
penting dan mendasar
Dimana islam mendor ong setiap manusia untuk selalu bek erja k eras serta
bersungguh ± sungguh mencurahk an tenaga dan k emam puannya dalam
bek erja.
³S esungguhn ya All ah Ta¶al a senang mel ihat hamban ya bersusah pa yah
(kel el ahan) dal am mencari rezeki yang hal al .´ (HR. Ad-Dailami).