BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya yang harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai tujuan yang optimal. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi serta peningkatan pengetahuan sebagai hasil pembangunan nasional di segala bidang telah menyebabkan masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, ramah serta sanggup memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Donabedian, pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3 variabel, yaitu : 1. Input (Struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, informasi, dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan struktur dengan mutu pelayanan kesehatan adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan. 2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. 3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut. Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakannya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan pelayanan kesehatan merupakan tempat rujukan, sehingga rumah sakit diharapkan dapat melakukan pelayanan yang dapat terjangkau oleh masyarakat dengan pelayanan yang baik serta mutu yang terjamin.
41
Embed
BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4093/renstra_2010-2015.pdf · Proses, ialah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan
dan sumber dayanya yang harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga
mencapai tujuan yang optimal.
Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi serta
peningkatan pengetahuan sebagai hasil pembangunan nasional di segala bidang telah
menyebabkan masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, ramah serta
sanggup memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut Donabedian, pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan
menggunakan 3 variabel, yaitu :
1. Input (Struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan, seperti tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi,
informasi, dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan
input yang bermutu pula. Hubungan struktur dengan mutu pelayanan kesehatan
adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen
(pasien/masyarakat). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting.
3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi
pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan
dengan masyarakat yang menggunakannya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan
pelayanan kesehatan merupakan tempat rujukan, sehingga rumah sakit diharapkan dapat
melakukan pelayanan yang dapat terjangkau oleh masyarakat dengan pelayanan yang baik
serta mutu yang terjamin.
Rumah sakit dalam memperkenalkan pelayanannya kepada masyarakat juga memerlukan
promosi, sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi yang jelas dan benar terhadap
produk pelayanan kesehatan yang akan diberikan oleh rumah sakit. Namun, rumah sakit dalam
melakukan promosinya perlu dengan rambu-rambu etika yang harus ditaati, sehinga tetap
menjunjung tinggi jati diri rumah sakit sebagai institusi yang memiliki fungsi social..
Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru
merupakan dokumen perencanaan yang memuat program-program pembangunan
kesehatan yang bersifat indikatif yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun yaitu Tahun
2011-2015 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru Tahun 2011-2015 dan bentuk
tindak lanjut komitmen Peningkatan mutu pelayanan kepada pasien.
Rencana Strategis (RENSTRA) ini bersifat dokumen perencanaan jangka menengah
dan mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) setiap tahunnya, sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dan menjadi acuan dalam menyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Penyusunan dokumen ini tetap mengacu kepada sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan RPJMD yang memuat Visi, Misi, Strategi Pemerintah Kabupaten Barru melalui
pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif, pendekatan top down
dan pendekatan bottom up. Sebagai dokumen yang menjadi pedoman pelaksanaan
pembangunan kesehatan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru, maka RENSTRA
ini memuat Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan yang selanjutnya diuaraikan di
dalam program dan kegiatan.
2. Landasan Hukum
Penyusunan Renstra SKPD dilandasi dasar hukum sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasioanal
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah
antara pemerintah, pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Kota/Kota
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah
9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Rencana
Strategis Departemen Kesehatan RI 2005-2009
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1468/Menkes/SK/XII/2006 tentang Rencana
Pembangunan Kesehatan 2005-2009.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
15. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan
16. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Sulawesi Selatan.
17. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 33 Tahun 2007 tentang Kesehatan Propinsi.
18. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 139 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis
Penerapan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit di Provinsi Sulawesi Selatan.
19. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI Jakarta 2008,
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Di Rumah Sakit.
20. Perda Kabupaten Barru No.06 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan
Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Barru.
21. Perda No.6 tahun 2010 tentang RPJP Daerah 2005 – 2015.
22. Perda No. 3 tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Barru 2010 – 2015.
23. Peraturan Bupati Barru No. 43 tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru.
3. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis ini di maksudkan untuk tersedianya dokumen
Perencanaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru dalam kurun waktu lima
tahun sehingga mampu melakukan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.
B. Tujuan
Penyusunan rencana strategis ini bertujuan :
1. Sebagai pedoman acuan perencanaan yang konsisten yang sesuai kebutuhan Rumah
Sakit Umum Daerah Barru.
2. Tersedianya bahan evaluasi kinerja untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit secara paripurna dan berkesinambungan.
3. Tersusunnya system monitoring pelayanan rumah sakit sehingga memudahkan
pemangku kebijakan (stakeholder) berperan aktif untuk tujuan dan sasaran.
4. Sistematika Penulisan
Secara sistematis Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Barru dapat diuraikan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SSAKIT UMUM DAERAH BARRU
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
BAB VII : KAIDAH TRANSISI DAN PEDOMAN PELAKSANAAN
BAB VII : PENUTUP
LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BARRU
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Barru No. 06 tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan TataKerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Barru.
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Rumah Sakit Umum Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana, dimaksud pada
ayat (1) pasal ini menyelenggarakan fungsi :
- Penyusunan perencanaan bidang pelayanan kesehatan
- Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan
- Pelaksanaan pelayanan medis dan administrasi pasien
- Pelaksanaan bimbingan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan
- Pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan
kesehatan
- Pelaksanaan penatausahaan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Barru terdiri dari Direktur, Kepala Bagian Tata
Usaha , 3 Bidang, 3 Sub Bagian, 6 Seksi dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, Kelompok Jabatan
Fungsional.
- Direktur
- Kepala Bagian Tata Usaha :
Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
- Bidang Pelayanan dan Asuhan Keperawatan :
Seksi Pelayanan Penunujang Medik
Seksi Keperawatan
- Bidang Rekam Medik,Pengawasan dan Pengendalian :
Seksi Rekam Medik
Seksi Pengawasan dan Pengendalian
- Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pemeliharaan :
Seksi Penyusunan Program, Pengawasan dan Evaluasi
Seksi Kesehatan Lingkungan, Sarana dan Prasarana
- Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Barru dapat dilihat sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Bupati Barru Nomor 43 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru , maka kedudukan Rumah
Sakit Umum Daerah Barru adalah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
Pelayanan Kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya Rumah Sakit Umum Daerah Barru
dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Bupati.
1. Direktur
Kepala Rumah Sakit Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan
Rumah tangga Daerah di bidang kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Rumah Sakit Umum
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan pelaksanaan pelayanan serta menunjang pada
kegiatan rumah sakit.
b. Pelaksanaan kegiatan medik keperawatan.
c. Pelaksanaan kegiatan penunjang medik dan non medik
d. Pelaksanaan kegiatan pelayanan rujukan.
e. Promosi penelitian dan pengembangan.
f. Pelaksanaan tata usaha kepegawaian keuangan prasarana dan sarana rumah
sakit.
g. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib
dilaksanakan dalam bidang kesehatan.
h. Pelaksanaan pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan kaidah ekonomi.
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang pelayanan kesehatan.
j. Pelaksanaan evaluasi kerja staf setiap akhir tahun.
k. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan kepada subag dan seksi.
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
2. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata usaha mempunyai tugas membantu direktur Rumah Sakit melakukan
urusan perencanaan program, penatausahaan surat menyurat, umum, keuangan
dan urusan rumah tangga.
Bagian tata usaha dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan bidang pelayanan kesehatan.
b. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan.
c. Pelaksanaan pelayanan medis dan administrasi pasien.
d. Pelaksanaan bimbingan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan.
e. Pembinaan, pengendalian, dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan
kesehatan.
f. Pelaksanaan penatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Bidang Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
Bidang Pelayanan dan Asuhan keperawatan mempunyai tugas membantu direktur
rumah sakit dan melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan dan melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai
standar pelayanan rumah sakit.
Bidang pelayanan dan asuhan keperawatan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelayanan medis.
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis.
c. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
d. Pelayanan rujukan.
e. Pendidikan dan pelatihan bidang pelayanan.
f. Penelitian dan pengembangan bidang pelayanan.
g. Pelayanan administrasi umum dan keuangan.
4. Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pemeliharaan
Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pemeliharaan mempunyai tugas
membantu direktur rumah sakit dan melaksanakan upaya kesehatan secara
berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan melaksanakan pelayanan yang
bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
Bidang perencanaan pengembangan dan pemeliharaan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan pelayanan kesehatan.
b. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan
kesehatan.
c. Penyelenggaraan pengelolaan pelayanan kesehatan.
d. Pengawasan/monitoring dan pengujian terhadap kelayakan penggunaan alat
kesehatan/kedokteran.
e. Penelitian dan pengembangan bidang pelayanan.
f. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pelayanan kesehatan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai dengan tugas dan
fungsi.
5. Bidang Rekam Medik, Pengawasan dan Pengendalian
Bidang rekam medik, pengawasan dan pengendalian mempunyai tugas membantu
direktur rumah sakit dan menyusun kebijakan teknis, pemberian dukungan atas
penyelenggaraan tugas di bidang rekam medik, pengawasan dan pengendalian.
Bidang rekam medik, pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang rekam medik, pengawasan
dan pengendalian.
b. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang rekam
medik, pengawasan dan pengendalian.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang rekam medik, pengawasan dan
pengendalian.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala rumah sakit umum daerah.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan
fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua
kelompok yang berada di bawah dan tanggungjawab kepada kepala kantor.
b. Pembentukan kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal
20 ayat (1) serta pengaturannya lebih lanjut akan ditetapkan oleh Bupati sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Sumber Daya RSUD Barru Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru berjumlah 230 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga Dokter Spesialis tambahan yang bukan pegawai tetap,
tapi hanya ikatan perjanjian kerjasama dengan UNHAS fakultas kedokteran sebanyak 2 orang
terdiri dari dokter Kulit Kelamin dan dokter THT serta 147 orang Pegawai Sukarela dengan
berbagai disiplin ilmu, yakni :
Tabel 1. Jumlah Personil Rumah Sakit Umum Daerah Barru sesuai dengan tingkat pendidikan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum Daerah Barru yang difungsikan sebagai Unit pelayanan kepada masyarakat, sebagai berikut : Tabel .4. Sarana dan Prasana Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Barru
NO URAIAN JUM. (UNIT) KETERANGAN
1 Gedung Kantor dan Administrasi 1 Unit Baik
2 Instalasi Gawat Darurat 1 Unit Tdk memenuhi syarat
3 Rawat Jalan 7 Unit Kurang
4 Rawat Inap 5 Unit Kurang
5 Kamar Operasi 1 Unit Kurang
6 Kamar Bersalin 1 Unit Tdk memenuhi syarat
7 Instalasi Farmasi/Apotik 1 Unit Cukup
8 Laboratorium 1 Unit Kurang
9 Radiologi 1 Unit Cukup
10 Fisioterapy 1 Unit Cukup
11 Instalasi Gizi 1 Unit Cukup
12 Kamar Jenazah 1 Unit Cukup
13 IPAL 1 Unit Tdk memenuhi syarat
14 Incenerator 1 Unit Kurang baik
15 Gedung Genset 1 Unit Baik
16 Perumahan Dokter Ahli 6 Unit Baik
17 Perumahan Direktur 1 Unit Rusak
18 Kendaraan Dinas Direktur (roda 4) 1 Unit Rusak
19 Kendaraan Dinas Dokter Ahli (roda 4) 4 Unit Baik
20 Kendaraan Dinas Dokter Umum (roda 2) 6 Unit Baik
21 Ambulance 4 Unit Rusak
22 Mobil Jenazah 1 Unit Rusak
23 Lemari Pasien 40 Unit Kurang Baik
24 Kursi 95 Unit Kurang Baik
25 Kursi Tunggu 40 Unit Belum Cukup
26 Mesin Ketik Listrik 1 Unit Kurang
27 Laptop 2 Unit Kurang
28 Komputer 7 Unit Kurang
29 Printer 3 Unit Sangat Kurang
30 LCD projector - Belum ada
31 Faximile 1 Unit Baik
32 Flashdisk 2 Unit Kurang
33 Kipas angin 2 Unit Kurang
34 Rak Alat 1 Unit Baik
35 Lemari Arsip 5 Unit Kurang
36 Meja ½ biro 1 Unit Kurang
37 Kulkas 3 Unit Baik
38 Kipas Angin Gantung 6 Unit Baik
39 Televisi 3 Unit Rusak
40 AC 3 Unit Kurang
41 Meja 1 Biro 17 Unit Kurang
42 White Bord 10 Unit Kurang
43 Genset 2 Unit Baik
2. Kinerja Pelayanan Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Barru dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut : Tabel 4. Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Barru Tahun 2006- 2010
No Indikator Kinerja
sesuai tugas dan fungsi SKPD
Target Renstra S4KPD Realisasi Capaian
2006 2007
2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
1 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Gratis
50% 50% 60% 65,6%
76,3% 50% 50% 60% 65,6
% 76,3
%
2 Terpenuhinya kesehatan,teknologi,obat-obatan, dokter dan paramedis
60% 70% 80% 90% 95% 60% 70% 80% 90% 95%
3 Meningkatnya Akses Kualitas dan Kesehatan Penduduk Miskin
50% 60% 60% 65,6% 77% 50% 60% 60% 65,6
% 77%
4 Prosentase aparat yang Mengikuti Diklat Teknis dan Fungsional
30% 50% 60% 70% 90% 30% 50% 60% 70% 90%
5 Meningkatnya Kesejahteraan dan Sosial Masyarakat
50% 50% 50% 80% 80% 50% 50% 50% 80% 80%
6 Prosentase Menurunnya tingkat Kematian 50% 50% 50% 80% 90% 50% 50% 50% 80% 90%
7 Persentase peningkatan Pelayanan Umum Yang efektif dan Efisien dan Memuaskan Masyrakat
Rumah sakit Umum Daerah Barru adalah Unsur penunjang pemerintah yang mempunyai
tugas melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna an berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan penderita, pemulihan kesehatan secara
bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit. Adapun Permasalahan Rumah Sakit Umum
Daerah Barru merupakan “gap expectation” antara kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Barru
yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa
datang dengan kondisi riil saat ini. Potensi permasalahan Rumah Sakit Umum Daerah Barru
pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan
yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.
Tujuan dari perumusan permasalahan Rumah Sakit Umum Daerah Barru adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja Rumah
Sakit Umum Daerah Barru di masa lalu. Identifikasi permasalahan Rumah Sakit umum
Daerah Barru diuraikan menurut bidang urusan penyelenggaraan Rumah Sakit Umum
Daerah Barru dan atau terhadap beberapa urusan yang dianggap memiliki pengaruh yang
sangat kuat terhadap munculnya permasalahan pada bidang urusan lainnya. Hal ini
bertujuan agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang
menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah
Barru guna menentukan isu-isu strategis Rumah Sakit Umum Daerah Barru jangka menengah
daerah. Adapun permasalahan rumah Sakit Umum Daerah Barru yang dimaksud adalah
sebagai berikut.
1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang belum memadai. 2. Pemeliharaan sarana dan prasarana yang belum efektif. 3. Sistim pengadaan obat – obatan dan bahan habis pakai belum efektif. 4. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang belum ada. 5. Ketersediaan Sumber Daya Manusia ( dokter spesialis ) belum sesuai dengan standar
yang di tetapkan.
6. Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit belum ada. 7. Belum lengkapnya formasi menurut struktur kelembagaan.
2. Isu-isu strategis
Berdasarkan hasil analisa SWOT maka isu kunci dihasilkan seperti terlihat berikut ini :
1. Penyediaan sarana dan prasarana gedung
2. Peningkatan sarana dan prasarana peralatan Medik dan non Medik
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana gedung
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana peralatan Medik ( Kalibrasi )
5. Dibentuknya formularium rumah sakit sebagai pedoman perencanaan dan pengadaan
obat – obatan dan bahan habis pakai
6. AMDAL Rumah Sakit
7. Penguatan Komitmen Pemerintah Daerah dalam melakukan kerjasama antar RSUD dan
Fakultas Kedokteran UNHAS dalam rangka peningkatan pelayanan
8. Pengadaan System Informasi Manajemen Rumah Sakit
9. Penyediaan Sumber Daya Manusia
10. Peningkatan Akreditasi Rumah Sakit
11. Mewujudkan Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) Rumah Sakit
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. Visi dan Misi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Paripurna Dan Prima di tahun 2014 “
Makna Visi tersebut adalah :
1. Menjadi Pusat Rujukan : bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru
merupakan satu – satunya sumber pusat rujukan dari semua puskesmas yang ada di
Kabupaten Barru guna memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan yang lebih baik
menuju Barru yang sejahtera.
2. Prima : bahwa dalam melakukan pelayanan kesehatan mengutamakan kepuasan dan
kepentingan pasien
3. Pelayanan Kesehatan Paripurna : bahwa seluruh aktivitas dalam penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan harus memenuhi standar pelayanan kesehatan yang telah di
tetapkan dan sesuai dengan norma hukum serta keagamaan.
Sebagaimana penjabaran dari VISI tersebut maka MISI Rumah Sakit Umum Daerah Barru
adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan Pelayanan Prima di bidang kesehatan yang professional, berkualitas,
bertanggung jawab dan berkeadilan
b. Meningkatkan peran rumah sakit di dalam pembangunan daerah kabupaten Barru
secara berkelanjutan.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan.
2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Rumah Sakit Umum Daerah Barru
Tujuan
Penetapan tujuan dan sasaran Rumah Sakit Umum Daearah Barru diarahkan kepada
bidang-bidang strategis. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi. Tafsiran lain adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Barru Kabupaten Barru menggambarkan arah
strategik dan peluang-peluang yang ingin diciptakan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas manusia.
b. Terjaminnya kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam
c. Tercapainya kesejahteraan sosial dan ekonomi masyrakat.
d. Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat.
3. Sasaran
Sasaran pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Barru tidak terlepas dari
perumusan tujuan pembangunan Rumah sakit Umum Daerah Barru. Prioritas sasaran yang
ingin dicapai didasarkan pada RPJMD 2010-2015 adalah :
a. Meningkatnya efektifitas dan pelayanan pengobatan penyakit
b. Terpenuhinya kebutuhan sarana / prasarana kesehatan,teknologi obat-obatan dokter
dan paramedis
c. Berkurangnya jumlah,penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk
miskin
d. Terciptanya system penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien
e. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengolahan program/kegiatan yang transparan,
akuntabel dan partisipatif
f. Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur
g. Terciptanya pelayanan publik yang prima
4. Strategi dan Kebijakan
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah, maka
dirumuskan langkah operasional ke dalam kebijakan umum dan program pembangunan
daerah sebagai berikut :
Strategi :
1. Meningkatkan akses dan pemerataan kesehatan
Kebijakan :
Meningkatkan efektifitas pelayanan perawatan dan pengobatan penyakit
Strategi :
2. Pengadaan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas
Kebijakan :
Meningkatkan keterpenuhan sarana dan prasarana
Strategi :
3. Pelayanan secara cepat khususnya bagi keluarga miskin
Kebijakan :
Meningkatkan kualitas pelayanan Strategi :
4. Pembentukan Tim Penanggulangan Bencana
Kebijakan :
Peningkatan SDM yang mengikuti Diklat ACLS dan BTCLS
Srtategi :
5. Penyusunan program / kegiatan secara partisipatif dan monev secara rutin
Kebijakan :
Dibuatnya surat keputusan oleh Direktur Rumah Sakit
Strategi :
6. Penyusunan SOP
Kebijakan :
Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelayanan
Srtategi :
7. Pembentukan Tim Penyediaan Sarana / Prasarana
Kebijakan :
Dibuatnya surat keputusan oleh Direktur Rumah Sakit
Strategi :
8. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui diklat MIU
Kebijakan :
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
1. Program Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi
strategi organisasi. Untuk itu program kerja operasional Rumah Sakit Umum kabupaten Barru
dirumuskan sebagai berikut :
Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan peningkatan pelayanan
kesehatan gratis di Rumah Sakit.
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata, dengan kegiatan :
9. Pengadaan alat – alat rumah sakit
10. Pengadaan Mebeleur rumah sakit
11. Pembangunan rumah sakit
12. Pengembangan type rumah sakit
13. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit ( dapur,ruang
pasien,laundry,ruang tunggu dan lain – lain )
14. Pengadaan Ambulance / mobil jenazah
15. Sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
16. Pengadaan obat – obatan di rumah sakit
17. Pengadaan bahan logistik rumah sakit
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah sakit mata, dengan kegiatan :
1. Pemeliharaan rutin / berkala alat – alat kesehatan rumah sakit
2. Pemeliharaan rutin / berkala rumah sakit
3. Pemeliharaan rutin / berkala Mebeleur rumah sakit
4. Program Pemeliharaan rutin / berkala Ambulance / mobil Jenazah
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan kegiatan
Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam, dengan kegiatan
Pengadaan perlengkapan dan peralatan medis untuk penanganan bencana.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan alat tulis kantor
3. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
4. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
5. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
6. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional
7. Penyediaan jasa kebersihan kantor
8. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
9. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
10. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
11. Penyediaan peralatan rumah tangga
12. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan
13. Penyediaan makanan dan minuman
14. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
15. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan
Keuangan,dengan kegiatan :
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi SKPD
2. Penyusunan laporan semesteran
3. Penyusunan laporan akhir tahun
4. Penyusunan laporan RKA dan DPA
5. Monitoring dan evaluasi
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
1. Pengadaan kendaraan dinas dan operasional
2. Pengadaan kendaraan dinas dan operasional / Ambulance
3. Pembangunan rumah dinas dokter
4. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
5. Monitoring dan evaluasi
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan :
Kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru adalah merupakan penjabaran
dari program yang disusun sebelumnya. Kegiatan-kegiatan yang disepakati sebagai berikut :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
No. Kegiatan TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015 1 Pelayanan Kesehatan Gratis di Rumah
Sakit √ √ √ √ √
2. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
No. Kegiatan TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pengadaan Alat – alat Rumah Sakit √ √ √ √ √ 2 Pengadaan Mebeleur Rumah Sakit √ √ √ √ √ 3 Pembangunan Rumah Sakit √ √ √ √ √ 4 Pengembangan Type Rumah Sakit √ √ √ √ √ 5 Pengadaan Perlengkapan Rumah
Tangga Rumah sakit (dapur,ruang pasien,laundry,ruang tunggu dan lain-lain)
√ √ √ √ √
6 Pengadaan Ambulance/mobil jenazah √ √ √ √ √ 7 Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan √ √ √ √ √
8 Pengadaan obat – obatan di Rumah Sakit
√ √ √ √ √
9 Pengadaan Bahan Logistik Rumah Sakit √ √ √ √ √ 3. Program Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit /rumah sakit jiwa/rumah sakit
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD adalah indikator kinerja
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Tabel 1. Indikator kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja akhir
periode RPJMD
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Meningkatnya
Prosentase pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan/pengobatan gratis
76,3%
4,74%
4,74%
4,74% 4,74% 4,74% 100%
2 Tersedianya rumah sakit yang dilengkapi peralatan medis dan non medis yang sesuai standar dan cukup dari 55% pada tahun 2009 menjadi 80,26 % pada tahun 2015
67,16% 1,27% 2,86% 3,11% 2,86% 3,08% 80,26%
3 Jumlah penduduk Miskin yang dilayani 2.280 org 2.385
org 2.385
org 2.385
org 2.385
org 2.385
org 11.925 org
4 Persentase Korban Bencana yang dilayani - - 100% 100% 100% 100% 100%
5 Tertibnya administrasi dan keuangan dari 90 % Pada Tahun 2009 menjadi 100% Pada tahun 2015
100%
100% 100% 100% 100% 100%
100%
6 Meningkatnya Penyusunan laporan Lakip RSUD secara tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Persentase pencapaian sasaran kinerja dari 90% Pada Tahun 2009 menjadi 100 % pada Tahun 2015
91,67% 1,66% 1,66% 1,66% 1,66% 1,66% 100%
8 Persentase aparat yang mengikuti diklat Teknis dan fungsional dari 64% pada tahun 2009 menjadi 80% pada tahun 2015
66,67%
2,66% 2,66% 2,66% 2,66% 80% 80%
9 Tersedianya obat-obatan dan bahan pakai habis di RS dari 65,6% pada tahun 2009 menjadi 100% pada tahun 2015
71,33% 5,73% 5,73% 5,73% 5,73% 5,73% 100%
10 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dari 65,6% pada tahun 2009 menjadi 100% pada tahun 2015
77% 4,6% 4,6% 4,6% 4,6% 4,6% 100%
11 Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani dari 0% pada tahun 2009 menjadi 100% pada tahun 2015
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BAB VII
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
PEDOMAN TRANSISI
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan rencana
strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru tahun 2016 yang diperlukan sebagai
pedoman dalam penyusunan rencana kerja RSUD Barru tahun 2016 dalam rangka penyusunan
rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016 maka Rencana Strategis
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 juga mencakup rencana
program dan kegiatan indikatif satu tahun berikutnya.
Bidang - bidang dan sekretariat dalam lingkup RSUD Barru berkewajiban menjabarkan
rencana program dan kegiatan dalam renstra ke rencana kegiatan tahunan berikutnya sebagai
program dan kegiatan transisi tahun 2016 ke dalam rencana kerja dengan berpedoman pada
rencana strategis Dinas Peternakan Kabupaten Barru tahun 2010-2015.
KAIDAH PELAKSANAAN 1. Bidang – bidang dan sekretariat dalam lingkup RSUD Barru berkewajiban untuk
melaksanakan program-program dalam rencana strategis Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Barru tahun 2010-2015 dengan sebaik-baiknya.
2. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana strategis Barru tahun 2010 -
2015, pimpinan ini berkewajiban untuk melakukan pemantauan, evaluasi dan penyelarasan
terhadap penjabaran rencana strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru tahun
2010-2015 ke dalam rencana kerja tahunan.
3. Rencana strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015
merupakan dasar dalam melakukan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kinerja
tahunan dan lima tahunan.
4. Rencana strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 bersifat
dinamis dan fleksibel sehingga memungkinkan adanya perubahan kegiatan yang tetap
mengacu pada program yang ada, apabila terjadi keadaan yang memaksa atau diluar
kendali dan hal-hal lain yang belum terakomodir namun sifatnya sangat mendesak untuk
dilaksanakan melalui Keputusan Bupati dengan persetujuan DPRD dan atau Pimpinan DPRD
Kabupaten Barru.
5. Sumber dana untuk melaksanakan rencana strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Barru tahun 2010 - 2015 berasal dari pendapatan daerah dan sumber-sumber lain yang sah.
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru Tahun 2011-2015, akan dapat
dilaksanakan dengan baik sangat tergantung dari partisipasi aktif semua pihak, kerjasama yang
harmonis antara pembangunan dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Barru ke semua
tingkatan serta terlaksananya pemerintahan yang baik (good governance).
Barru, 07 Juli 2011
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, Kabupaten Barru
dr.Lukman S. Wahid NIP. 19690209 200312 1004
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Rumah Sakit Umum Daerah BarruKabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan
Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu)
01 02 02 26 27 Sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
Terlaksananya Sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan 55% 57% 2.555 60% 2.632 65% 2.764 70% 2.902 75% 3.047 100% 13.900 Direktur RSUD BARRU
Direktur RSUD BARRUDirektur RSUD BARRU
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2010)
4
Tersedianya rumah sakit yang dilengkapi peralatan medis dan non medis yang sesuai standar dan cukup dari 55% pada tahun 2009 menjadi 80,26 % pada tahun 2015
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
02 27 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Meningkatnya Pelayanan Rumah Sakit Yang Maksimal
01 02
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD
Penanggung Jawab
Lokasi2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Direktur RSUD BARRU
01 02 02 27 17 Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
01 08 02 16 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan hidup
Dipertahankannya sertifikat Analisis Dampak Lingkungan Rumah Sakit pada tahun 2015 75% 90.000 80% 94.500 80% 94.500 80% 94.500 80,26% 94.746 100% 468.246 Direktur RSUD BARRU
01 08 02 16 12 Penyusunan kebijakan Pengendalian pencemaran dan Perusakan lingkungan hidup
Terlaksananya Penyusunan kebijakan Pengendalian pencemaran dan Perusakan lingkungan hidup 75% 90.000 80% 94.500 80% 94.500 80% 94.500 80,26% 94.746 100% 468.246 Direktur RSUD BARRU
01 02 02 26Direktur RSUD BARRU
Direktur RSUD BARRU
01 02 02 26 19 Pengadaan Obat-obatan di Rumah Sakit
Terlaksananya Pengadaan Obat-obatan di Rumah Sakit 95% 94% 1.018.221.330 95% 1.023.667 95% 1.023.667 95% 1.023.667 95% 1.023.667 100% 1.022.315.998 Direktur RSUD BARRU
01 02 02 26 23 Pengadaan bahan Logistik Rumah Sakit
Terlaksananya Pengadaan bahan Logistik Rumah Sakit 72% 95% 657.328 95% 657.328 95% 657.328 95% 657.328 95% 657.328 100% 3.286.640 Direktur RSUD BARRU
Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dari 65,6 % pada tahun 2009 menjadi 100% pada tahun 2015
01 02 02 24 Program Pelayanan Kesehatan penduduk miskin
Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan Penduduk miskin
Direktur RSUD BARRU
01 02 02 24 12 Pengembangan pelayanan kesehatan penduduk miskin
Terlaksananya Pengembangan pelayanan kesehatan penduduk miskin
Persentase pencapaian sasaran kinerja dari 90% Pada Tahun 2009 menjadi 100 % pada Tahun 2015
01 02 02 01 Program Pelayanan administrasi perkantoran
Direktur RSUD BARRU
01 02 02 01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Terlaksananya Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 68% 100% 180.000 100% 180.000 100% 180.000 100% 180.000 100% 180.000 100% 900.000 Direktur RSUD BARRU
01 02 02 01 05 Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
Terlaksananya Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah