1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Geologi lingkungan merupakan suatu interaksi antara manusia dengan alam yang bersifat timbal balik (Dwiputra, 2011). Timbal balik atau saling mempengaruhi terjadi karena lingkungan alam khususnya geologi akan mempengaruhi kehidupan manusia, seperti ketersediaan sesumber geologi yang dapat dimanfaatkan serta bahaya geologi yang dapat menjadi sebuah ancaman bagi kelangsungan hidup manusia. Hubungan antara lingkungan dalam cakupan geologi dengan manusia sebagai pelaku yang menggunakan lingkungan tersebut akhirnya menjadi suatu hal yang penting untuk dibahas. Segala aspek geologi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang memanfaatkan alam diterjemahkan dalam aspek kegiatan sebagai budi daya yang kemudian dapat tercermin dalam suatu konsep ruang spasial atau tata ruang. Penataan ruang yang tepat memiliki tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup manusia dalam mencapai kesejahteraan (Purwani, 2005). Salah satu aspek yang penting dalam penataan ruang untuk pencapaian rumusan pengembangan wilayah adalah geologi. Geologi untuk pengembangan wilayah terdiri dari parameter geologi itu sendiri seperti litologi, struktur geologi serta geomorfologi yang mencakup kelerengan serta morfologi. Selain itu dibutuhkan pula segala potensi positif atau sumber daya geologi dari suatu wilayah yang disebut dengan sesumber geologi (net benefit) dan
12
Embed
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/87936/potongan/S1-2015... · dalam cakupan geologi dengan manusia sebagai pelaku yang menggunakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Penelitian
Geologi lingkungan merupakan suatu interaksi antara manusia dengan
alam yang bersifat timbal balik (Dwiputra, 2011). Timbal balik atau saling
mempengaruhi terjadi karena lingkungan alam khususnya geologi akan
mempengaruhi kehidupan manusia, seperti ketersediaan sesumber geologi
yang dapat dimanfaatkan serta bahaya geologi yang dapat menjadi sebuah
ancaman bagi kelangsungan hidup manusia. Hubungan antara lingkungan
dalam cakupan geologi dengan manusia sebagai pelaku yang menggunakan
lingkungan tersebut akhirnya menjadi suatu hal yang penting untuk dibahas.
Segala aspek geologi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
memanfaatkan alam diterjemahkan dalam aspek kegiatan sebagai budi daya
yang kemudian dapat tercermin dalam suatu konsep ruang spasial atau tata
ruang.
Penataan ruang yang tepat memiliki tujuan utama untuk meningkatkan
taraf hidup manusia dalam mencapai kesejahteraan (Purwani, 2005). Salah
satu aspek yang penting dalam penataan ruang untuk pencapaian rumusan
pengembangan wilayah adalah geologi. Geologi untuk pengembangan
wilayah terdiri dari parameter geologi itu sendiri seperti litologi, struktur
geologi serta geomorfologi yang mencakup kelerengan serta morfologi.
Selain itu dibutuhkan pula segala potensi positif atau sumber daya geologi
dari suatu wilayah yang disebut dengan sesumber geologi (net benefit) dan
2
semua potensi bahaya geologi (net vulnerability) yang mungkin terjadi,
seperti gempa bumi, gerakan massa, tsunami, gunung meletus, banjir dan
lain-lain.
Daerah penelitian adalah Kecamatan Kretek yang merupakan salah
satu kecamatan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
memiliki perencanaan regional untuk pengembangan wilayah yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dalam skala Kabupaten (Gambar 1.1 dan
Gambar 1.2). Gambar 1.1 memberikan gambaran mengenai rencana tata
ruang tahun 2010-2030 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul.
Berdasarkan peta tersebut, Kecamatan Kretek direncanakan terdiri dari
kawasan lahan pertanian lahan basah, kawasan pedesaan, kawasan pariwisata,
kawasan sempadan sungai, kawasan resapan air dan kawasan sempadan
pantai. Bila dikaitkan dengan Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Bantul tahun 2010-2030 (Gambar 1.2), Kecamatan Kretek merupakan
kawasan strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang terkonsentrasi di
sekitar Pantai Parangtritis namun direncanakan pula sebagai kawasan
agropolitan Kretek dan Sanden yang memiliki fungsi konservasi lingkungan
hidup. Berdasarkan kedua peta tersebut wilayah Kretek secara umum
merupakan kawasan yang diharapkan menjadi kawasan strategis sebagai
pusat pertumbuhan perekonomian kecamatan serta sebagai pusat konservasi
alam karena melimpahnya sumber daya alam sebagai potensi geowisata.
Kedua hal ini memiliki fungsi positif sekaligus negatif. Dengan dibangunnya
berbagai infrastruktur penunjang pariwisata di daerah ini akan memicu
pertumbuhan ekonomi karena semakin banyaknya penduduk yang
3
menggunakan dan memanfaatkan daerah ini. Namun di sisi lain penggunaan
lahan tanpa melihat kemampuan lahan sehingga berakibat pada
ketidaksesesuaian lahan akan semakin meluas sebagai dampak kepadatan
penduduk dan aktivitasnya yang akan berakibat pada penurunan kualitas
lahan serta kerusakan lingkungan.
Penggunaan lahan tersebut tampak semakin padat dan merata pada
semua kondisi bentang alam di Kecamatan Kretek yang secara umum terdiri
dari berbagai macam morfologi. Morfologi yang dimaksud misalnya dataran
tepian pantai semakin banyak dibangun sarana dan prasana kegiatan
pariwisata seperti hotel, pemukiman dan kios-kios dengan jarak yang relatif
mendekati garis pantai. Kawasan gumuk pasir yang merupakan daerah yang
dilindungi keberadaannya mulai didirikan bangunan semi permanen dan
perluasan kegiatan usaha lainnya serta daerah tinggian di bagian timur
Kecamatan Kretek telah banyak dibangun hotel dan pemukiman. Masalah
yang ditimbulkan adalah setiap morfologi atau bentang alam tersebut
memiliki karakteristik geologi tertentu juga potensi dan bahaya tertentu
sehingga memiliki daya dukung lahan yang khusus pula. Maka dari itu perlu
dilakukan observasi dan penelitian detail untuk menentukan daya dukung
lahan sehingga dapat dievaluasi penggunaan lahan di masa sekarang serta
memberikan arahan pengembangan wilayah yang sesuai dengan daya dukung
lahan berdasarkan aspek geologi daerah tersebut tanpa bertentangan dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dalam skala Kabupaten untuk mencapai
tujuan dari pengembanga suatu wilayah.
4
Gambar 1.1. Rencana Pola Ruang Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030 (Pemerintah Kabupaten Bantul, 2011)
Lokasi Penelitian
5
Gambar 1.2. Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030 (Pemerintah Kabupaten Bantul, 2011)
Lokasi Penelitian
6
I.2. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik
geomorfologi, geologi termasuk sesumber geologi dan bahaya geologi untuk
menentukan kemampuan lahan (land capabilty) serta mengevaluasi
kesesuaian lahan (land suitability) yang telah dilaksanakan saat ini.
Sedangkan tujuan dari penelitian adalah:
1. Menentukan zonasi geologi pengembangan wilayah untuk
Kecamatan Kretek sesuai dengan kemampuan lahan dan kesesuaian
lahan.
2. Memberikan arahan pengembangan wilayah regional terhadap
penggunaan lahan (existing landuse) berdasarkan kemampuan
lahan.
I.3. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Diketahuinya daya dukung lahan dan penggunaan lahan saat ini.
2. Evaluasi terhadap penggunaan (existing landuse) lahan saat ini
berdasarkan daya dukung lahan.
3. Dihasilkannya Peta Arahan Geologi Pengembangan Wilayah
sebagai acuan dalam pengembangan wilayah maupun penataan
ruang.
7
I.4. Ruang Lingkup Penelitian
I.4.1. Lokasi Penelitian dan Kesampaian Daerah
Penelitian dilakukan di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Gambar 1.3). Kecamatan Kretek
terletak pada koordinat UTM 9112000-9121000 dan 420000-428000.
Gambar 1.3. Lokasi Penelitian
Kecamatan Kretek dibatasi oleh Kecamatan Pundong, Kecamatan
Bambang Lipuro, Kecamatan Pandak di bagian utara, Kecamatan Pundong
dan Kabupaten Gunung Kidul di bagian timur, Kecamatan Sanden di bagian
barat dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Luas
wilayah Kretek sebesar 27,26 km2. Daerah penelitian berjarak sekitar 40 km
dari pusat kota Yogyakarta dan dapat ditempuh kurang lebih 1 jam
menggunakan kendaraan bermotor dengan rute Yogyakarta ke arah selatan
8
melewati Jalan Parangtritis hingga sampai ke lokasi penelitian. Lokasi
merupakan kawasan pesisir yang terletak di bagian paling tenggara
Kabupaten Bantul dan paling selatan dari Jalan Parangtritis.
I.4.2. Waktu Penelitian
Penelitian hingga penyelesaian laporan dilaksanakan dari bulan
Desember 2014 hingga Juni 2015 yang secara lebih jelas dijelaskan pada
Tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1. Waktu Penelitian
I.5. Batasan Masalah Penelitian
Penelitian dibatasi di daerah Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan peta dasar yang digunakan
dalam pemetaan adalah 1:25.000. Pemetaan yang dilakukan adalah pemetaan
geologi (litologi dan struktur geologi), pemetaan geomorfologi (kelerengan,
morfologi), pemetaan sesumber geologi (airtanah, bahan galian golongan C,