Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi manusia tidak dapat bertahan jika tanpa minum. Maka dari itu air sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, khususnya air bersih untuk keperluan air minum. Hal ini karena kandungan air dalam tubuh manusia sangat mendominasi. Oleh karena itu air dapat dikatakan sebagai sumber kehidupan. Pengolahan air dapat dikatakan sebagai pondasi peradaban manusia. Berdasarkan penelitian jumlah air yang ada di alam ini adalah sebesar 1,4 milyar km 3 , yang terdiri atas 97 % air laut, 2 % es, 0.989 % air tanah, 0.01 % air permukaan dan 0.001 % uap (C.D. Soemarto, 1995). Jumlah air yang digunakan manusia dipermukaan bumi hanyalah sebagian kecil dari total air yang ada. Satu hal yang penting, bahwa dalam menggunakan air adalah jangan sampai mengganggu siklus air. Seiring dengan semakin meningkatnya peradaban manusia, kebutuhan air akan semakin meningkat. Saat ini air juga diperlukan pada sektor industri, niaga, perhotelan, pusat perbelanjaan, kawasan wisata serta berbagai tempat lain yang membutuhkan pasokan air bersih. Pada suatu pola kehidupan yang sederhana, dengan jumlah penduduk sedikit dan jumlah air yang tersedia melimpah, maka nilai ekonominya akan rendah. Sebaliknya, pada kehidupan yang kompleks dengan jumlah air bersih sedikit, dan jumlah penduduk banyak, maka nilai ekonomi yang didapatkan akan lebih tinggi dan dapat disebut “ benda ekonomi ” yang salah satu cirinya adalah terbatas. Air sebagai benda ekonomi memerlukan pengolahan yang sistematis, yaitu dengan menggunakan sistem perpipaan dari sumber yang ada. Kemampuan dari pihak pengelola untuk mengolah dan mengembangkan sumber daya air sangat diperlukan. Sehingga dalam peningkatan kemampuan pengolahan selain profesionalisme kerja, hal lain yang menunjang adalah dengan teknologi yang tepat guna. Tujuan utama penyediaan air bersih di kota Malang antara lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota akan air bersih sesuai kriteria yang ada, termasuk memenuhi tuntutan masyarakat pengkonsumsi air bersih yang menuntut air untuk bisa tersedia selama 24 jam. 1
4

BAB I PENDAHULUAN 1repository.ub.ac.id/143929/3/BAB_I.pdfBAB I PENDAHULUAN 1.1Umum Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi manusia tidak dapat bertahan

Jul 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1repository.ub.ac.id/143929/3/BAB_I.pdfBAB I PENDAHULUAN 1.1Umum Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi manusia tidak dapat bertahan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Umum

Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi

manusia tidak dapat bertahan jika tanpa minum. Maka dari itu air sangat penting bagi

kehidupan manusia di muka bumi ini, khususnya air bersih untuk keperluan air minum. Hal

ini karena kandungan air dalam tubuh manusia sangat mendominasi. Oleh karena itu air dapat

dikatakan sebagai sumber kehidupan. Pengolahan air dapat dikatakan sebagai pondasi

peradaban manusia.

Berdasarkan penelitian jumlah air yang ada di alam ini adalah sebesar 1,4 milyar km3,

yang terdiri atas 97 % air laut, 2 % es, 0.989 % air tanah, 0.01 % air permukaan dan 0.001 %

uap (C.D. Soemarto, 1995). Jumlah air yang digunakan manusia dipermukaan bumi hanyalah

sebagian kecil dari total air yang ada. Satu hal yang penting, bahwa dalam menggunakan air

adalah jangan sampai mengganggu siklus air.

Seiring dengan semakin meningkatnya peradaban manusia, kebutuhan air akan

semakin meningkat. Saat ini air juga diperlukan pada sektor industri, niaga, perhotelan, pusat

perbelanjaan, kawasan wisata serta berbagai tempat lain yang membutuhkan pasokan air

bersih. Pada suatu pola kehidupan yang sederhana, dengan jumlah penduduk sedikit dan

jumlah air yang tersedia melimpah, maka nilai ekonominya akan rendah. Sebaliknya, pada

kehidupan yang kompleks dengan jumlah air bersih sedikit, dan jumlah penduduk banyak,

maka nilai ekonomi yang didapatkan akan lebih tinggi dan dapat disebut “ benda ekonomi ”

yang salah satu cirinya adalah terbatas. Air sebagai benda ekonomi memerlukan pengolahan

yang sistematis, yaitu dengan menggunakan sistem perpipaan dari sumber yang ada.

Kemampuan dari pihak pengelola untuk mengolah dan mengembangkan sumber daya air

sangat diperlukan. Sehingga dalam peningkatan kemampuan pengolahan selain

profesionalisme kerja, hal lain yang menunjang adalah dengan teknologi yang tepat guna.

Tujuan utama penyediaan air bersih di kota Malang antara lain untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat kota akan air bersih sesuai kriteria yang ada, termasuk memenuhi

tuntutan masyarakat pengkonsumsi air bersih yang menuntut air untuk bisa tersedia selama

24 jam.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1repository.ub.ac.id/143929/3/BAB_I.pdfBAB I PENDAHULUAN 1.1Umum Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi manusia tidak dapat bertahan

1.2 Latar Belakang

Mengingat peranan air yang merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia

maka perlu diusahakan penyediaan air bersih secara memadai baik kualitas maupun

kuantitasnya. Pertumbuhan kota berdampak terhadap besarnya kebutuhan air bersih. PDAM

Kota Malang sebagai penyedia air bersih di wilayah Kota Malang terus melakukan

perencanaan-perencanaan dan rehabilitasi untuk memperluas jangkauan sasaran layanan dan

peningkatkan layanannya terhadap konsumen.

Upaya perencanaan ataupun rehabilitasi wilayah pada dasarnya sangat erat kaitannya

dengan ketersediaan sumber air baku di suatu wilayah tersebut. Oleh sebab itu perencanaan

sumber air baku dan pengelolaannya menjadi bagian yang mempunyai prioritas terkait

dengan upaya rehabilitasi yang berkelanjutan. Sistem penyediaan air bersih di Kota Malang

diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumen selain menekan tingkat

kebocoran. Pengembangan yang dilakukan PDAM Kota Malang juga mencakup daerah

Kecamatan Sukun dimana daerah ini sedang melakukan pengembangan di bagian timurnya.

Merupakan tugas PDAM Kota Malang untuk bisa memenuhi kebutuhan air di daerah yang

sedang dikembangkan tersebut

1.3 Identifikasi Masalah

Sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk berbagai

kepentingan (domestik dan non domestik) salah satunya adalah air, sehingga air mempunyai

fungsi sosial dan harus dimanfaatkan keuntungan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan

rakyat. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan air bersih juga

mengalami peningkatan. Untuk itu perlu upaya rehabilitasi dan pemanfaatan sumber daya air

secara baik dan benar ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas tanpa mengesampingkan aspek

pelestariannya.

Dengan semakin berkembangnya wilayah Kota Malang, maka perlu untuk

mempertimbangkan kondisi tertentu pada komponen-komponen sistem distribusi air minum

2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1repository.ub.ac.id/143929/3/BAB_I.pdfBAB I PENDAHULUAN 1.1Umum Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi manusia tidak dapat bertahan

akibat adanya perubahan kondisi jaringan. Sebagai instansi yang berwenang terhadap

masalah air minum Kota Malang, PDAM Kota Malang meningkatkan pelayanannya dengan

memanfaatkan jaringan distribusi yang telah ada (Eksisting) dan merehabilitasi jaringan baru

agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkesinambungan. Kajian ini akan

menganalisa dan

merencanakan jaringan pipa baru di daerah Kecamatan Sukun Kota Malang yang sedang

dikembangakan sesuai dengan master plan PDAM Kota Malang.

1.4 Batasan Masalah

Kajian ini lebih dititikberatkan pada desain perencanaan pipa distribusi penyediaan

air bersih di DMA Supit Urang khususnya di Kecamatan Sukun dengan batasan-batasan

masalah sebagai berikut :

1. Data yang diambil adalah data dari PDAM Kota Malang.

2. Perhitungan jaringan pipa sampai jaringan pipa primer.

3. Pendekatan yang dipakai untuk simulasi kondisi hidraulika aliran dengan kondisi

kebutuhan tidak permanen, dengan perubahan durasi aliran 1 jam berdasarkan

fluktuasi kebutuhan air bersih setiap jam pada satu harinya.

4. Tidak menganalisa kualitas air yang akan digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air

bersih tersebut.

5. Menggunakan paket program EPANET v 2.0 sebagai alat bantu perhitungan.

6. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi kebutuhan air bersih hingga tahun

2034 sesuai target tingkat pelayanan yang ingin dicapai PDAM Kota Malang dengan

memperhitungkan faktor kehilangan air sebesar 20%.

1.5 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan batasan masalah, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil evaluasi pipa distribusi air minum pada kondisi eksisting (tahun

2014) di Kecamatan Sukun Kota Malang dengan program Epanet 2.0?

3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1repository.ub.ac.id/143929/3/BAB_I.pdfBAB I PENDAHULUAN 1.1Umum Manusia mungkin bisa bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, tapi manusia tidak dapat bertahan

2. Bagaimana hasil evaluasi perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih PDAM

Kota Malang pada Kecamatan Sukun dalam kondisi pengembangan tahun 2034

dengan program Epanet 2.0?

3. Berapakah rencana anggaran biaya dari perencanaan pipa distribusi air minum

berdasarkan proyeksi hingga tahun 2034 di Kecamatan Sukun Kota Malang?

1.6 Tujuan dan ManfaatTujuan studi ini antara lain yaitu merencanakan pengembangan sistem jaringan

distribusi air bersih di daerah Kecamatan Sukun ditinjau dari segi hidraulika dengan

menggunakan penerapan pemodelan simulasi kondisi tidak permanen, sehingga nantinya

kebutuhan air bersih sampai tahun 2034 dapat diantisipasi pemenuhannya secara optimal

sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk di Kota Malang, Kecamatan Sukun.

Manfaat dari studi ini adalah menyajikan evaluasi terhadap upaya-upaya yang sudah

dilaksanakan sehingga dapat memberikan masukan bagi PDAM Kota Malang dalam

upaya memenuhi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kota Malang

khususnya dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih.

4