Page 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Era Modern ini, nilai informasi sangatlah penting dan dibutuhkan oleh
berbagai kalangan, baik itu dari kalangan pemakai maupun pembuat informasi. Maka
kehadiran teknologi informasi sangatlah mutlak diperlukan, yang pada umumnya
menggunakan Local Area Network (LAN) atau ada juga yang sampai pada Wide Area
Network (WAN). Begitupun dengan PT. Dwi Tunggal Putra yang menggunakan
system jaringan komputer.
Hadirnya jaringan komputer merupakan solusi yang terbaik untuk masalah
kecepatan dan keakuratan informasi. Banyak sekali keuntungan apabila kita
menggunakan jaringan komputer. Dengan adanya jaringan komputer pada PT. Dwi
Tunggal Putra yang berfungsi untuk menukar informasi penggunaan bersama sumber
daya, penggunaan printer bersamaan, pengguna sistem komputer serta
memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar yang lebih efisien tanpa
kesalahan dan lebih ekonomis. Maka dalam hal pengambilan keputusan akan dengan
cepat berinteraksi antar pemakai komputer yang satu dengan pemakai yang lainnya.
Mereka dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya tanpa harus keluar dari
ruangan mereka hanya untuk menanyakan kebenaran dari suatu informasi, mereka
cukup berkomunikasi dari ruangan masing masing menggunakan komputer yang
telah terhubung dengan jaringan.
Page 2
2
Pada PT. Dwi Tunggal Putra terdapat persoalan mengenai jaringan. Yaitu
jaringan yang menghubungkan kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di
Surabaya. Ketika local loop yang menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang
putus, maka kegiatan operasional di kantor cabang mengalami gangguan. Dengan
rencana menambahkan satu local loop dengan provider yang berbeda dan
dikonfigurasi redundant, maka dapat menghilangkan gangguan tersebut.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka penulis membuat tugas akhir yang
berjudul “Analisa Jaringan Komputer Local Area Network (LAN) pada PT. Dwi
Tunggal Putra Jakarta”
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Untuk menganalisa lebih dalam tentang jaringan komputer khususnya
LAN (Local Area Network) di PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta.
2. Untuk menerapkan ilmu selama kuliah.
3. Untuk mempraktekan ilmu penyetingan router, khususnya Mikrotik
routrboard 751.
Sedangkan tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk kelulusan Diploma III (D3) Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer Bina Sarana Informatika.
Page 3
3
1.3. Metode Penelitian
Sebagai penulisan Tugas Akhir ini baik data-data yang berupa teori yang
berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas maupun data-data yang
diperoleh dari hasil penelitian dilapangan, penulis menggunakan metode sebagai
berikut:
1. Metode Observasi
Penulis mengadakan survey, penelitian langsung mengenai objek yang
diselidiki sehingga diperoleh gambaran tentang sistem jaringan LAN di PT.
Dwi Tunggal Putra.
2. Metode Wawancara
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan
tanya jawab kepada Bapak Hassanudin sebagai teknisi di PT. Dwi Tunggal
Putra, mengenai data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Metode Studi Pustaka
Suatu mode pengumpulan data dengan melihat literature yang berisi
teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dari beberapa buku
dan karya-karya lain yang berhubungan dengan penulisan, dan catatan dalam
mata kuliah, serta warta yang diperoleh pada perpustakaan.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanaan tugas akhir yang berjudul Analisa Jaringan
Local Area Network (LAN) pada PT. Dwi Tunggal Putra ini menjelaskan
permasalahan mengenai koneksi antara kantor pusat PT. Dwi Tunggal Putra di
Page 4
4
Jakarta dan kantor cabang PT. Dwi Tunggal Putra di Surabaya yang media
penghubungnya menggunakan local loop. Dan dikoneksi menggunakan 2 buah router
yang typenya Mikrotik routerboard 751.
Page 5
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Dengan perkembangan teknologi komputer dan komunikasi suatu model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini
telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut juga jaringan
komputer (Computer Network).
Menurut Aditya (2011:3) “Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer, software dan perangkat jaringan yang lainnya yang berkerja bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama”.
Jaringan komputer mempunyai beberapa jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Menurut Daryanto (2010:28) “Local Area Network (LAN) merupakan
jaringan milik pribadi di dalam sebuah kantor, gedung, atau kampus yang berukuran
sampai beberapa kilometer”.
Jaringan wilayah Lokal (bahasa Inggris : Local Area Network biasa
disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah
kecil : seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau
yang lebih kecil.
Page 6
6
Sumber : http://usercontent2.hubimg.com/902067_f496.jpg
Gambar II.1
Local Area Network
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Daryanto (2010:29) ”Jaringan wilayah metropolitan atau
Metropolitan Area Network (MAN) adalah suatu jaringan dalam suatu kota
dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai
lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya”. Jaringan
MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10
Page 7
7
hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun
jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor
pusat yang berada dalam jangkauannya.
Sumber : http://mucins.weebly.com/uploads/7/5/5/4/7554390/3809433.png?560
Gambar II.2
Metropolitan Area Network
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Aditya (2010:12) Wide Area Network atau biasa disebut WAN
merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh
yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat
didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan
saluran komunikasi publik.
Page 8
8
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan
jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu
dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Sumber :
http://blogs.itb.ac.id/ku1071k0316213118viyonarachmania/files/2013/10/ip_video_consulting.jpg
Gambar II.3
Wide Area Network
2.2. Topologi
Menurut Listanto (2011:15) “Sebuah topologi jaringan komputer adalah
susunan geometrik dari node dan link kabel dalam LAN, Topologi jaringan komputer
mengacu pada bentuk jaringan, atau tata letak jaringan”. Topologi jaringan komputer
Page 9
9
menggambarkan bagaimana node berbeda dalam jaringan terhubung satu sama lain
dan bagaimana mereka berkomunikasi ditentukan oleh topologi jaringan komputer.
Topologi jaringan komputer baik fisik maupun logis. Dalam bagian ini saya akan
menjelaskan berbagai jenis topologi jaringan komputer.
1. Topologi Bus
Topologi bus sering disebut topologi backbone, dimana ada satu kabel yang
dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujungnya ditutup dengan
terminator atau terminating resistance”
Pada topologi bus menyediakan 1 jalur yang digunakan untuk komunikasi
antar perangkat sehingga setiap perangkat harus bergantian dengan menggunakan
jalur yang ada. Dalam berkomunikasi antar perangkat hanya ada 2 perangkat yang
dapat saling berkomunikasi. Kecepatan transfer data rata-ratanya perangkat sangat
lambat karena harus bergantian dengan menggunakan jalur.
Kelebihan topologi bus yaitu :
a. Hemat kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan
dengan mudah tanpa menganggu workstation lain.
Kekurangan Topologi bus yaitu :
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
b. Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
Page 10
10
c. Kelemahan dari topologi ini adalah apabila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Sumber : http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/wp-
content/uploads/2009/12/190-topologi-bus1.jpg
Gambar II.4
Topologi Bus
2. Topologi Ring
Topologi Ring menghubungkan host dengan host lainnya dengan membentuk
lingkaran tertutup atau loop. Topologi cincin atau ring topologi adalah topologi
jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran dengan
artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke
dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan
bentuk cincin. Adapun kelebihan dari topologi ring ini adalah kabel yang
digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini adalah
pengembangan jaringan akan susah karena setiap komputer akan saling
terhubung.
Page 11
11
Sumber : http://www.computerhope.com/jargon/r/ring.gif
Gambar II.5
Topologi Ring
3. Topologi Star
Topologi Star adalah topologi dimana masing-masing workstation
dihubungkan langsung ke server, switch atau hub. Pada topologi ini sebuah
terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang
terjadi. Terminal control pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan
sebagai pengendali atau bisa juga berupa hub atau switch.
Page 12
12
Sumber : http://image.slidesharecdn.com/topologijaringan-140830213109-phpapp02/95/topologi-
jaringan-6-638.jpg?cb=1409434304
Gambar II.6
Topologi Star
Adapun keuntungan yang terdapat dari Topologi Star adalah :
a. Paling Fleksibel
b. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan yang lain.
c. Kontrol terpusat.
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan dan kemudahan
pengolah jaringan.
Page 13
13
Selain itu juga terdapat beberapa keugian yang ada pada topologi star,
diantaranya boros kabel, perlu pengamanan, dan control terpusat (HUB) jadi
elemen krisis.
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Sopandi (2008:10) “perangkat keras jaringan komputer adalah
seperangkat komponen jaringan komputer yang merupakan syarat untuk membangun
sebuah jaringan komputer”.
1. NIC (Network Interface Card)
Menurut Listanto (2008:30) “Network Interface Card atau yang biasa disebut
dengan kartu jaringan adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai
penghubung dari komputer ke sebuah jaringan komputer”.
Bahasa yang paling umum atau protocol yang digunakan pada LAN adalah
Ethernet, kadang juga disebut dengan IEEE 802.3. Sebuah protocol LAN lainnya
yang jarang digunakan adalah Token Ring. Ketika membangun sebuah LAN,
network interface card harus diinstal pada setiap komputer dalam jaringan dan
semua NIC dijaringan harus menggunakan arsitektur yang sama. Sebagai contoh,
semua harus menggunakan Ethernet Card, Token Ring, atau teknologi alternative
lainnya.
Page 14
14
Sumber : http://image.slidesharecdn.com/niccardpresntation-110620141032-phpapp01/95/nic-
card-presentation-by-asp-1-728.jpg?cb=1308579063
Gambar : II.7
NIC (Network Interface Card)
2. HUB
Menurut Listanto (2011:132) “Hub adalah sebuah perangkat jaringan yang
terdiri dari banyak port untuk menghubungkan node atau titik sehingga
membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star”
Adapun beberapa kategori hub yaitu :
a. Passive Hub atau Concentrator
Hub bisa hanya meneruskan sinyal keseluruh node. Passive hub tidak
akan memperkuat sinyal yang dating, sehingga tdak dapat digunakan
untuk menjangkau area yang lebih besar. Hub semacam ini bekerja pada
layer physical.
Page 15
15
b. Active Hub atau Multiport Repeater
Berfungsi mirip dengan passive hub namun dapat memperkuat sinyal
yang datang, sehingga data digunakan untuk menjangkau area yang lebih
besar. Hub semacam ini juga bekerja pada layer physical.
c. Intelligent Hub
Intelligent hub umumnya dapat digabungkan atau ditumpuk
(kadangkala disebut juga stackable hub). Hub jenis ini juga dapat
melakukan seleksi alamat data tujuan, sehingga hanya nodentertentu saja
yang dapat menerima data. Hub semacam ini bekerja pada layar data link.
Sumber : http://www.certiology.com/wp-content/uploads/2014/03/Ethernet-Hubs-300x134.jpg
Gambar II.8
HUB
3. Switch
Menurut sopandi (2008:16) “Switch adalah perangkat jaringan yang berfungsi
sebagai perangkat penghubung komputer satu dengan komputer yang lainnya”.
Adapun spesifikasi cara kerja dari switch diantaranya :
a. Bekerja dilapisan data link
Page 16
16
b. Setiap port didalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri.
c. Memiliki kabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah
untuk semua port.
d. Memungkinkan transmisi secara full duplex (dua arah).
Sumber http://www.dlink.com/-
/media/Images/Products/DGS/1024D/DGS1024DG1Image%20LFront.png?h=353&w=6
28&crop=1
Gambar II.9
Switch
4. Router
Menurut Sopandi (2008:29) “Router memiliki kemampuan melewatkan pakett
IPdari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara
keduanya”
Router dapat dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket
data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak
disukai, Protocol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak
dimiliki oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layer network.
Page 17
17
Sumber : http://img.routerboard.com/mimg/1042_m.png
Gambar II.10
Router
5. Modem
Modem singkatan dari modulator demodulator. Komunikasi atau transmisi
digital terdiri dari dua sinyal on dan off, 1 dan 0, hitam dan putih, sedangkan
transmisi analog terdiri dari nilai-nilai dalam suatu daerah lebar.
Modulasi adalah suatu proses mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
Sainyal analog dikirim melalui saluran komunikasi ke ujung lain dari suatu
jaringan. Di ujung sinyal tadi di kembalikan ke bentuk asalnya yaitu bentuk
digital yang di interprestasikan oleh komputer, proses pengubahan ini disebut
demodulasi.
Page 18
18
Sumber : http://s.hswstatic.com/gif/dsl-new.jpg
Gambar II.11
Modem
6. Access Point
Didalam jaringan komputer, wireless access point (WAP) adalah piranti yang
memungkinkan piranti wireless berkomunikasi untuk berhubungan ke jaringan
wireless menggunakan sarana wifi.
Wireless access point ini biasanya terhubung ke router dan bisa me-relay data
antara piranti wireless seperti komputer dan printer, ke piranti wired ke jaringan.
Beberapa akses point juga bisa memiliki fungsi seperti bridge atau router.
Page 19
19
Sumber : http://www.lemosint.com/images/items/large/msp1000.jpg
Gambar II.12
Access point
7. Media Transmisi Jaringan
Menurut Listanto (2011:38) bahwa media transmisi jaringan adalah media
yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena
jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode atau isyarat,
dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macamcara untuk
diubah kembali menjadi data.
Berikut ini ada beberapa jenis kabel yang biasa digunakan, yaitu :
a. Twisted Pair
Kabel Twisted Pair terbagi menjadi dua jenis yaitu :
1) Shielded Twisted Pair (STP)
Jenis ini mempunyai perlindungan yang terbuat dari aluminium untuk
Mencegah Electromagnetic Interference (EMI).
Page 20
20
2) Unshielded Twisted Pair (UTP)
Menurut aditya (2011:51) memberikan penjelasan bahwa “Kabel UTP
adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar
tembaga yang tidak dilengkapi dengan shield internal”.
Kabel ini mempunyai delapan kabel yang dalam penyusunannya
mempunyai dua fungsi yaitu straight link dan cross link. Dan urutan kabel
dengan aturan secara internasionalnya 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, 5-5, 6-6, 7-7, 8-8.
Sedangkan fungsi cross link digunakan pada hubungan komputer ke
komputer, dihubungkan dengan menggunakan RJ-45. Dengan aturan
secara internasionalnya adalah : 1-3, 2-6, 3-1, 6-2.
Sumber : http://www.patartambunan.com/wp-content/uploads/2014/07/kabel-utp.jpg
Gambar II.13
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Page 21
21
b. Fiber Optic
Kabel ini terbuat dari jenis fiber glass atau plastic tingkat tinggi, sinar
yang melewatinya akan membentuk nilai 0 dan 1 yang merupakan nilai
biner. Nilai ini mempunyai bandwith yang besar sehingga dapat
mendukung kemampuan transfer data (suara dan video) yang cukup cepat.
Kabel ini tahan dengan electromagnetic interence (EMI) tetapi lebih
mahal dari twisted-pair.
Jaringan yang menggunakan fiber optic ini dari segi kehandalan dan
kecepatannya sudah tidak diragukan lagi. Kecepatan pengiriman data
dengan media fiber optic ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari
lingkungan (noise). Kelebihan dari kabel fiber optic yaitu :
1) Kabel fiber optic memiliki bandwith lebih lebar dari pada kabel
tembaga.
2) Karena kabel fiber optic menggunakan cahaya, sehingga tidak
terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik, seperti halnya kabel
tembaga.
3) Dan mampu mencapai jarak yang jauh lebih panjang dari pada kabel
tembaga.
Kekurangan dari kabel fiber optic yaitu :
1) Kabel fiber optic sulit untuk dibentuk, dan bagi orang yang tidak teliti,
bisa saja satu serat yang tidak terhubung menjadikan jaringan tidak
terkoneksi sama sekali.
Page 22
22
2) Harga kabel fiber optic sendiri jauh lebih mahal ketimbang kabel
tembaga.
Sumber : http://www.hypex.co.uk/images/C/Patch_Cord3.jpg
Gambar II.14
Kabel Fiber Optic
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Selain perangkat keras ada juga perangkat lunak yang dibutuhkan pada
jaringan, perangkat lunak adalah perangkat yang berupa software yang diinstal pada
komputer yang terhubung kedalam jaringan.
1. Sistem Operasi
Menurut Daryanto (2010:14) “Sistem operasi merupakan penghubung antara
pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. Sistem operasi bertugas
Page 23
23
untuk mengontrol dan mengatur manajement perangkat keras serta operasi operasi
dasar system”.
Macam-macam sistem operasi yaitu :
a. Microsoft Windows, merupakan sistem operasi yang paling populer dan
paling banyak penggunanya. Microsoft windows pada saat ini sudah banyak
versinya, diantaranya Windows XP, Windows 7, dan ada pula versi untuk
komputer server yaitu Windows Server 2003 dan Windows Server 2008.
b. Linux, Linux merupakan sistem operasi yang bersifat multi user dan multi
tasking. Artinya lebih dari satu user dapat masuk ke Linux yang sama pada
waktu yang sama dan aplikasi yang berbeda. Linux juga multi-tasking, artinya
user dapat mengeksekusi lebih dari satu proses (program) pada waktu yang
sama.
c. Mac OS, adalah system operasi untuk computer keluaran Apple, Ini
merupakan salah satu dari jenis computer atau laptop personal yang berbasis
Power PC yang diproduksi oleh Apple. Yang namanya merupakan hasil dari
Mcintosh jenis apel yang disyukai oleh jef Raskin, jadilah Mac Os sekarang.
Mac OS merupakan sistem operasi pertama yang menggunakan Graphical
User Interface – GUI. Orang-orang penting pada Macintosh yaitu Bill
Atkinson, Jef Raskin dan Andy Hertzfeld. Dan diperkenalkan pada tahun
1984, dan menjadi salah satu raksasa penguasa Operating System sekarang.
2. Perangkat Lunak Tambahan
Selain sistem operasi, ada juga perangkat lunak yang perlu ditambahkan untuk
membangun sebuah jaringan komputer, seperti untuk melakukan monitoring
Page 24
24
terhadap komputer yang terhubung kedalam jaringan dan untuk memkperkuat
faktor keamanan terhadap komputer tersebut.
a. Network Monitoring, adalah suatu sistem yang digunakan untuk
memonitoring kondisi dari suatu jaringan. Dengan adanya monitoring
sistem network adminitrator dengan mudah dapat mengetahui keadaan
jaringannya dengan menerima peringatan.Kegunaan NMS yaitu
memonitoring masalah-masalah yang ada dijaringan baik itu server
yang crash atau overlaod, koneksi jaringan ayaupun perangkat
lainya.Sebagai contoh apabila perangkat hardware atau software yang
ada dalam NMS down atau mati maka NMS akan memberi suatu
peringatan sebuah tanda kepada administrator.
b. Antivirus, adalah sebuah jenis perangkat lunak yang digunakan untuk
mendeteksi dan menghapus virus komputer dari sistem komputer.
Disebut juga Virus Protection Software. Aplikasi ini dapat
menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi dengan
sebuah virus atau tidak. Umumnya, perangkat lunak ini berjalan di
latar belakang (background) dan melakukan pemindaian terhadap
semua berkas yang diakses (dibuka, dimodifikasi, atau ketika
disimpan).
c. Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan
baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan
tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau
bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen
Page 25
25
pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan
ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah
workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.
2.5. TCP IP dan Subnetting
Menurut Sopandi (2008:60) memberikan penjelasan bahwa “Transmission
Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan standar
komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke
komputer yang lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware”.
Protocol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak
digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak di sisitem
operasi.
Protocol TCP/IP selalu beroperasi seiring dengan waktu, mengingat semakin
Banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet. Pengembangan ini
dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-
macam protocol yang berjalan diatas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep
TCP/IP di definisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comment
(RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Page 26
26
1. IP Address
IP Address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling
terhubung dengan komputer lain. IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network
ID dan Host ID, contoh 192.168.100.1, secara default Net ID nya adalah
192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling terhubung, IP
yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda. Oleh
sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat
jaringan dimana host itu berada. IP address sendiri dibagi dalam tiga kelas :
a. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx terdapat
16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A diberikan untuk jaringan
dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network
ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
b. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang
dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,
sedangkan host ID 16 bit berikutnya. Dengan panjang host ID 16 bit,
network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
c. IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
(LAN). Host ID adalah ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini bisa di
bentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki
256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Page 27
27
Tabel II.1
Klasifikasi IP Address
Kelas IP
Address
Network ID Host ID Range IP
Address
Subnet
A W X.Y.Z 1 – 126 255.0.0.0
B W.X Y.Z 128 – 192 255.255.0.0
C W.X.Y Z 192 – 223 255.255.255.0
2. Subnetmask
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang di kenal sebagai subnet
mask atau address mask. Nilai mask memisahkan network ID dengan host ID.
Subnet mask diperlukan untuk menentukan apakah jaringan lokal atau non lokal.
Untuk non lokal berarti harus mentransmisikan paket data melalui sebuah router.
Dengan demikian diperlukan address dan paket yang keluar masuk jaringan
tersebut.
Tiap kelas IP memiliki default subnet mask (natural netmask).
Kelas A : 11111111.00000000.00000000.00000000
255 . 0 . 0 . 0
Kelas B : 11111111.11111111.00000000.00000000
255 . 255 . 0 . 0
Kelas C : 11111111.11111111.11111111.00000000
255 . 255 . 255 . 0
Page 28
28
3. Subnetting
Menurut (Rahmadi:2014) “Subnetting adalah proses memecah suatu
IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut subnet”. Setiap
subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan sub fisik (biasanya
jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam jaringan
multi). Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan
daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address network yang unik.
3. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu
banyaknya host dalam suatu network.
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas
jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas
jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah Firewall diterapkan dalam
sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan
lokal dengan jaringan Internet.
Page 29
29
1. Fungsi Firewall
a. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan, Firewall
harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang
diizin untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall.
b. Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang
akan melawati jaringan privat.
c. melakukan autentifikasi terhadap akses.
d. Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data,
kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol
aplikasi tertentu yang spesifikasi.
e. Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini
memungkinkan membantu sebagai pendeteksian dini akan kemungkinan
penjebolan jaringan.
2. Cara Kerja Firewall
Firewall pada dasarnya merupakan penghalang antara komputer Anda (atau
jaringan) dan Internet (luar dunia). Firewall bisa hanya dibandingkan dengan
seorang penjaga keamanan yang berdiri di pintu masuk rumah Anda dan
menyaring pengunjung yang datang ke tempat Anda, Dia mungkin mengizinkan
beberapa pengunjung untuk masuk sementara menyangkal orang lain yang ia
tersangka penyusup yang. Demikian pula firewall adalah sebuah program
perangkat lunak atau perangkat keras yang menyaring informasi (paket) yang
datang melalui internet ke komputer pribadi Anda atau jaringan komputer.
Page 30
30
Sumber : https://mrizqiariadi.wordpress.com/2014/06/11/penjelasan-firewall-1/
Gambar II.15
Cara kerja firewall
Firewall dapat memutuskan untuk mengizinkan atau memblokir lalu lintas
jaringan antara perangkat berdasarkan aturan yang pra-dikonfigurasi atau
ditentukan oleh administrator firewall. Kebanyakan personal firewall seperti
firewall Windows beroperasi pada seperangkat aturan pra-konfigurasi yang
paling cocok dalam keadaan normal sehingga pengguna tidak perlu khawatir
banyak tentang konfigurasi firewall
3. Ancaman Jaringan
a. Probe atau probing adalah usaha untuk mengakses sistem dan
mendapatkan informasi tentang system.
b. Scan adalah probing dalam jumlah besar menggunakan suatu tool.
c. Packet Snifer adalah sebuah program yang menangkap data dari paket
yang lewat di jaringan. (username, password, dan informasi penting
lainnya).
Page 31
31
d. Hacking adalah tindakan memperoleh akses ke komputer atau jaringan
komputer untuk mendapatkan atau mengubah informasi tanpa otorisasi
yang sah.
e. Denial-of-service (DoS) adalah serangan mencegah pengguna yang sah
dari penggunaan layanan ketika pelaku mendapatkan akses tanpa izin ke
mesin atau data. Ini terjadi karena pelaku membanjiri jaringan dengan
volume data yang besar atau sengaja menghabiskan sumber daya yang
langka atau terbatas.
f. Malicious code adalah program yang menyebabkan kerusakan sistem
ketika dijalankan. Virus, worm dan Trojan horse merupakan jenis-jenis
malicious code. Virus komputer adalah sebuah program komputer atau
kode program yang merusak sistem komputer dan data dengan
mereplikasi dirinya sendiri melalui peng-copy-an ke program lain, boot
sector komputer atau dokumen. Worm adalah virus yang mereplikasi
dirinya sendiri yang tidak mengubah file, tetapi ada di memory aktif,
menggunakan bagian dari sistem operasi yang otomatis dan biasanya
tidak terlihat bagi pengguna. Replikasi mereka yang tidak terkontrol
memakan sumber daya sistem, melambatkan atau menghentikan proses
lain. Biasanya hanya jika ini terjadi keberadaan worm diketahui. Trojan
horse adalah program yang sepertinya bermanfaat dan/atau tidak
berbahaya tetapi sesungguhnya memiliki fungsi merusak seperti
unloading hidden program atau command scripts yang membuat sistem
rentan gangguan.
Page 32
32
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Dwi Tunggal Putra didirikan pada Mei 2009, dalam perkembangannya
PT. Dwi Tunggal Putra berkembang menjadi distributor umum, tidak saja menjadi
distributor produk produk IT saja tapi juga mencakup produk keperluan konsumen,
seperti Gadged, alat-alat kerja lapangan dan berupa alat-alat elektonik lainnya.
3.1.2. Struktur Organisasi
Berikut ini merupakan struktur organisasi pada PT. Dwi Tunggal Putra
Jakarta.
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
Gambar III.1
Struktur Organisasi
DIREKTUR
Sales Sales Admin Admin
Teknisi Teknisi
Page 33
33
3.2. Analisa Jaringan
Banyak sekali perusahaan yang berbasis tata kerjanya yang berhubungan
dengan internet, dengan demikian penulis mengambil salah satu contoh jaringan
LAN yang berada pada salah satu perusahaan yang berbasis internet, yaitu PT.
Dwi Tunggal Putra Jakarta.
3.2.1. Skema Jaringan
1. Blok Diagram Jaringan
Pada gambar di bawah ini dapat dilihat diagram fisik jaringan pada PT. Dwi
Tunggal Putra Jakarta.
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta.
Gambar III.2
Blok Diagram Jaringan.
Dapat dilihat bahwa dimana kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di
Surabaya, dihubungkan oleh 2 buah router yang terhubungkan oleh kabel local loop.
RO JAKARTA
SW JAKARTA
FTP SERVER
WEB SERVER
RO SURABAYA
SW SURABAYA
PC
PC
PC
PC
Page 34
34
Local loop yang menghubungkan ke 2 buah router tersebut menggunakan media fiber
optic, yang disewa ke provider Icon Plus sebesar 5 Mbps.
2. Skema Jaringan
Berikut merupakan gambar skema jaringan yang ada pada PT. Dwi Tunggal
Putra Jakarta.
UTPUTP UTP
UTP
UTP
UTP
UTPUTPFO
SW SURABAYARO JAKARTA RO SURABAYASW JAKARTA
ETH 1 ETH 1ETH 2
FA 0/1FA 0/3
FA 0/2 ETH 2
FA 0/1
FA 0/2
FA 0/3
FA 0/4
FA 0/5
FTP SERVER
WEB SERVER
PC 1
PC 2
PC 3
PC 4
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
Gambar III.3
Skema Jaringan
Pada jaringan di kantor PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta dan kantor cabang
PT. Dwi Tunggal Putra Surabaya yang menggunakan local loop dengan media fiber
optic terhububung melalui 2 buah router dengan type Mikrotik routerboard 751.
Interface yang digunakan pada masing-masing router Mikrotik routerboard 751
adalah interface ether 1. Dengan IP address 172.18.9.1/30 untuk interface ether 1
Page 35
35
pada RO Jakarta dan IP address 172.18.9.2/30 untuk interface ether 1 pada RO
Surabaya.
Pada interface ether 2 di RO Jakarta menggunakan kabel UTP kategori 5
dengan susunan kabel straight yang terhubung ke sebuah switch SW Jakarta di
interface FastEthernet 0/2. Sedangkan pada interface FastEthernet 0/2 menggunakan
kabel UTP kategori 5 dengan susunan kabel straight terhubung ke FTP Server dan
pada interface FastEthernet 0/3 menggunakan kabel UTP kategori 5 dengan susunan
kabel straight terhubung ke Web Server.
Dan pada interface ether 2 di RO Surabaya menggunakan kabel UTP kategori
5 dengan susunan kabel straight yang terhubung ke sebuah switch SW Surabaya di
interface FastEthernet 0/2. Sedangkan pada interface FastEthernet 0/2, FastEthernet
0/3, FastEthernet 0/4 dan FastEthernet 0/5, dengan menggunakan kabel UTP kategori
5 dengan susunan kabel straight yang terhubung ke PC pengguna.
Untuk menghubungkan network yang berbeda jenis routing yang digunakan
pada router RB751 adalah roting statik.
Berikut ini IP address yang digunakan di PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta.
Untuk PC pengguna menggunakan IP address kelas C yang di input secara manual
tanpa menggunakan fasilitas DHCP.
Page 36
36
Tabel III.1
IP Address Kantor Pusat Jakarta
No
Perangkat
Interface
IP Address
Subnet Mask
Gateway
1 Ro Jakarta Ether 1 172.18.9.1 255.255.255.252 Point-to-point
2 Ro Jakarta Ether 2 192.168.200.1 255.255.255.0 192.168.200.1
3 FTP Server SW Fa 0/2 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1
4 Web Server SW Fa 0/3 192.168.200.3 255.255.255.0 192.168.200.1
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
Tabel III.2
IP Address Kantor Cabang Surabaya
No
Perangkat
Interface
IP Address
Subnet Mask
Gateway
1 Ro Surabaya Ether 1 172.18.9.2 255.255.255.252 Point-to-point
2 Ro Surabaya Ether 2 192.168.254.1 255.255.255.0 192.168.254.1
5 PC 1 SW Fa 0/2 192.168.254.6 255.255.255.0 192.168.254.1
6 PC 2 SW Fa 0/3 192.168.254.7 255.255.255.0 192.168.254.1
7 PC 3 SW Fa 0/4 192.168.254.8 255.255.255.0 192.168.254.1
8 PC 4 SW Fa 0/5 192.168.254.9 255.255.255.0 192.168.254.1
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
Page 37
37
3.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras
Sebuah sistem jaringan secara fisik terbangun atas kumpulan-kumpulan
perangkat keras yang mempunyai fungsi dan peran masing-masing. Berikut ini
merupakan spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh PT. Dwi Tunggal Putra
Jakarta.
1. Router
Router yang menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang PT Dwi
Tunggal Putra, menggunakan router Mikrotik dengan type RB751U-2HND.
Router Mikrotik dengan type RB751U-2HND memiliki 5 buah port ethernet, 1
buah access point embedded 2,4 GHz MIMO, antenna embedded 2,5 dbi, dan satu
buah port USB. Spesifikasi dapat dilihat pada tabel spesifikasi dibawah ini.
Tabel III.3
Spesifikasi Router
CPU AR9344 600MHz
Main Storage/NAND 64MB
RAM 128MB
SFP Ports 0
LAN Ports 5
Wireless Standarts 802.11 b/g/n
Dimentions 113x138x29mm.
Operating System RouterOS
Sumber : PT. Mikrotik Indonesia Jakarta
Page 38
38
2. Switch
Switch adalah peralatan pendukung dalam membangun jaringan lokal yang
digunakan pada kantor pusat PT. Dwi Tunggal Putra di Jakarta dan kantor cabang
di Surabaya. Spesifikasi dapat dilihat pada tabel spesifikasi dibawah ini.
Tabel III.4
Spesifikasi perangkat pendukung jaringan
Switch 3 COM 3CGSU-08 Switch 10/100 Gigabit 8 port
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
3. Web Server
Web server yang berada di kantor pusat PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
digunakan untuk akses system website internal seperti Trouble Ticket System.
Spesifikasi dapat dilihat pada tabel spesifikasi dibawah ini.
Tabel III.5
Spesifikasi Web Server
CPU Intel® Xeon® Processor E3-1220v3
(8M Cache, 3.10 GHz)
Main Storage 1 TB
RAM 8 GB
CPU Chipset Intel® C222 Series Chipset
Motherboard Gigabyte Technology
Platform Single CPU Tower Server
Power Supply Type 350 w
Dimensions 217 x 439 x 569 mm
Page 39
39
(WxHxD)
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
4. FTP Server
FTP server yang berada di kantor pusat PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
digunakan untuk file sharing atau bank data internal. Spesifikasi dapat dilihat
pada tabel spesifikasi dibawah ini.
Tabel III.6
Spesifikasi FTP Server
CPU Intel® Xeon® Processor E3-1220v3
(8M Cache, 3.10 GHz)
Main Storage 1 TB
RAM 8 GB
CPU Chipset Intel® C222 Series Chipset
Motherboard Gigabyte Technology
Platform Single CPU Tower Server
Power Supply Type 350 w
Dimensions
(WxHxD) 217 x 439 x 569 mm
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan suatu sistem media penghubung antara pengguna
dengan perangkat keras, selain itu juga bisa dikatakan sebagai penterjemah dari
perintah pengguna untuk diproses oleh perangkat keras.
Page 40
40
Perangakat lunak sangat penting dalam menunjang aktifitas user yang
menggunakan sebuah komputer. Adapun pada sub bab ini penulis hanya menjabarkan
perangkat lunak yang di anggap penting untuk mengelola sebuah jaringan pada PT.
Dwi Tunggal Putra Jakarta. Berikut ini adalah spesifikasinya.
1. Client
Komputer ini digunakan dalam menjalankan tugasnya sesuai divisi mereka.
Berikut ini adalah bebrapa perangkat lunak yang terpasang pada komputer user,
diantaranya :
Tabel III.7
Spesifikasi perangkat lunak komputer client
Sistem Operasi MS. Windows 7 Ultimate
Aplikasi Anti Virus Smadav Update
Aplikasi Browsing Chrome, Mozila
Aplikasi Pengolah Dokumen MS. Office 2007
Aplikasi FTP FileZilla Client
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
2. Web Server
Komputer yang menyediakan layanan website dalam sebuah jaringan
komputer. Berikut ini adalah bebrapa perangkat lunak yang terpasang pada
komputer server, diantaranya :
Page 41
41
Tabel III.8
Spesifikasi perangkat lunak komputer web server
Sistem Operasi Microsoft Windows Server
2003
Aplikasi Server Internet Information
Services (IIS)
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
3. FTP Server
Komputer yang menyediakan layanan file transfer protocol dalam sebuah
jaringan komputer. Berikut ini adalah bebrapa perangkat lunak yang terpasang
pada komputer server, diantaranya :
Tabel III.9
Spesifikasi perangkat lunak komputer web server
Sistem Operasi Microsoft Windows Server
2003
Aplikasi Server FileZilla Server
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
3.3. Permasalahan Pokok
Pada saat penulis melakukan praktek kerja di kantor PT. Dwi Tunggal Putra
Jakarta penulis menemukan beberapa masalah yang menyebabkan proses kerja
karyawan menjadi terhambat, beberapa masalah tersebut adalah.
Page 42
42
Hanya terdapat 1 local loop via Icon Plus yang menghubungkan antara kantor
pusat PT Dwi Tunggal Putra di Jakarta dan kantor cabang PT Dwi Tunggal Putra di
Surabaya. Apabila local loop Jakarta-Surabaya via Icon Plus putus, maka kantor
cabang PT Dwi Tunggal Putra di Surabaya tidak dapat mengakses server-server yang
berada di kantor pusat Jakarta.
3.4. Pemecahan Masalah
Menambah 1 local loop Jakarta-Surabaya via provider selain Icon Plus.
Dengan ditambahnya 1 local loop Jakarta-Surabaya, maka terdapat 2 local loop yang
dapat berjalan secara bersamaan. Apabila salah satu local loop putus maka local loop
yang lainnya dapat membackup. Pada saat perpindahan local loop tersebut tidak
terjadi downtime, sehingga kantor cabang Surabaya dapat tetap mengakses server-
server yang berada di Jakarta.
Kedua local loop tersebut dikonfigurasi menggunakan statik route pada
masing-masing router, pada router Jakarta dan router Surabaya. Dengan adanya 2
default-route pada masing-masing router, maka apabila salah satu mengalami
gangguan dapat secara otomatis mengalami perpindahan ke default-route yang
standby.
3.5. Jaringan Usulan
Dibawah ini merupakan gambar dari skema jaringan usulan untuk PT. Dwi
Tunggal Putra Jakarta
Page 43
43
FOUTPUTP UTP
UTP
UTP
UTP
UTPUTP
FO
SW SURABAYARO JAKARTA RO SURABAYASW JAKARTA
ETH 1 ETH 1ETH 2
FA 0/1FA 0/3
FA 0/2 ETH 2
FA 0/1
FA 0/2
FA 0/3
FA 0/4
FA 0/5
FTP SERVER
WEB SERVER
PC 1
PC 2
PC 3
PC 4
ETH 3 ETH 3
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
Gambar III.4
Skema Jaringan
Dari Gambar III.9 dapat dilihat terdapat perubahan yang terjadi pada skema
jaringan. Terdapat penambahan local loop via fiber optik yang menghubungkan
antara router kantor pusat PT. Dwi Tunggal Putra di Jakarta dengan kantor cabang
PT. Dwi Tunggal Putra di Surabaya.
Pada jaringan usulan ini terlihat perbedaan di kantor pusat PT. Dwi Tunggal
Putra Jakarta dan kantor cabang di Surabaya yang sudah menggunakan 2 local loop
yang berbeda. Local loop yang pertama Icon Plus sebesar 5 Mbps yang terkoneksi di
RO Jakarta dan RO Surabaya pada ether 1. Dan local loop yang kedua Dataframe
juga sebesar 5 Mbps yang terkoneksi di RO Jakarta dan RO Surabaya pada ether 3.
Dengan system redundancy kedua local loop tersebut dapat berjalan secara
bersamaan. Dan dengan system redundancy ini apabila salah satu local loop
Page 44
44
mengalami kerusakan maka local loop yang lain akan otomatis membackup.
Sehingga konektivitas yang terjadi di kantor pusat Jakarta dan kantor cabang
Surabaya, masih berjalan normal apabila salah satu local loop mengalami kerusakan.
Untuk menjalankan 2 local loop yang berbeda dengan system redundancy,
dengan menambahkan konfigurasi default route dengan routing statik di kedua router
RO Jakarta dan RO Surabaya.
IP address yang digunakan pada local loop pertama di ether 1 RO Jakarta
adalah 172.18.9.1/30 sedangan di RO Surabaya 172.18.9.2/30. Untuk local loop
kedua menggunakan ip address 172.18.10.1/30 di ether 3 RO Jakarta dan ip address
172.18.10.2/30 di ether 3 RO Surabaya.
Konfigurasi redundantnya dengan menambahakan default gateway di masing-
masing router. Di RO Jakarta adalah ip address 172.18.9.2 dan 172.18.10.2 dan untuk
default gateway di RO Surabaya adalah ip address 172.18.9.1 dan 172.18.9.1.
Untuk konfigurasi pada kedua buah router tersebut dapat dilihat pada
lampiran. Lampiran A1 adalah konfigurasi router Jakarta dan lampiran A2 adalah
konfigurasi pada router Surabaya.
Konfigurasi yang berada pada belakang router masih sama, tidak ada
perubahan dalam skema jaringan usulan. Pada interface ether 2 di RO Jakarta
menggunakan kabel UTP kategori 5 dengan susunan kabel straight yang terhubung ke
sebuah switch SW Jakarta di interface FastEthernet 0/2. Sedangkan pada interface
FastEthernet 0/2 menggunakan kabel UTP kategori 5 dengan susunan kabel straight
terhubung ke FTP Server dan pada interface FastEthernet 0/3 menggunakan kabel
UTP kategori 5 dengan susunan kabel straight terhubung ke Web Server.
Page 45
45
Dan pada interface ether 2 di RO Surabaya menggunakan kabel UTP kategori
5 dengan susunan kabel straight yang terhubung ke sebuah switch SW Surabaya di
interface FastEthernet 0/2. Sedangkan pada interface FastEthernet 0/2, FastEthernet
0/3, FastEthernet 0/4 dan FastEthernet 0/5, dengan menggunakan kabel UTP kategori
5 dengan susunan kabel straight yang terhubung ke PC pengguna.
Berikut ini IP address dalam skema jaringan usulan di PT. Dwi Tunggal Putra
Jakarta. Untuk PC pengguna tetap menggunakan IP address kelas C yang di input
secara manual tanpa menggunakan fasilitas DHCP.
Tabel III.10
IP Address Kantor Pusat Jakarta
No
Perangkat
Interface
IP Address
Subnet Mask
Gateway
1 Ro Jakarta Ether 1 172.18.9.1 255.255.255.252 Point-to-point
2 Ro Jakarta Ether 2 192.168.200.1 255.255.255.0 192.168.200.1
3 Ro Jakarta Ether 3 172.18.10.1 255.255.255.252 Point-to-point
4 FTP Server SW Fa 0/2 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1
5 Web Server SW Fa 0/3 192.168.200.3 255.255.255.0 192.168.200.1
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta
Page 46
46
Tabel III.11
IP Address Kantor Cabang Surabaya
No
Perangkat
Interface
IP Address
Subnet Mask
Gateway
1 Ro Surabaya Ether 1 172.18.9.2 255.255.255.252 Point-to-point
2 Ro Surabaya Ether 2 192.168.254.1 255.255.255.0 192.168.254.1
3 Ro Surabaya Ether 3 172.18.10.2 255.255.255.252 Point-to-point
4 PC 1 SW Fa 0/2 192.168.254.6 255.255.255.0 192.168.254.1
5 PC 2 SW Fa 0/3 192.168.254.7 255.255.255.0 192.168.254.1
6 PC 3 SW Fa 0/4 192.168.254.8 255.255.255.0 192.168.254.1
7 PC 4 SW Fa 0/5 192.168.254.9 255.255.255.0 192.168.254.1
Sumber : PT. Dwi Tunggal Putra Jakarta