Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid. Kolesterol berasal dari makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh. Sumber kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak, dan sebagainya terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut kemudian dihidrolisis oleh kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan kolesterol bebas yang terbentuk diserap oleh mukosa usus dengan kilomikron sebagai alat transport ke sistem limfatik dan akhirnya ke sirkulasi vena. Kira-kira 70% kolesterol yang diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam lemak), serta 30% dalam bentuk bebas. Kolesterol disintesis di hati dan usus serta ditemukan dalam eritrosit, membran sel, dan otot. Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh disintesis dari asetil koenzim A melalui betahidroksi-betametil glutamil KoA. Kolesterol penting dalam struktur dinding sel dan dalam bahan yang membuat kulit kedap air. Kolesterol digunakan tubuh untuk membentuk garam empedu sebagai fasilitator untuk pencernaan lemak dan untuk pembentukan hormon steroid (misal kortisol, estrogen, androgen) oleh kalenjar adrenal, ovarium, dan testis. Makanan yang kaya lemak dianggap sebagai penyebab aterosklerosis yaitu penimbunan kolesterol dalam dinding pembuluh darah. Penimbunan tersebut secara perlahan-lahan akan menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi sulit dan terhambat. Oleh karena itu sangatlah penting untuk periksa kolesterol ke laboratorium supaya kadar kolesterol dalam tubuh bisa terpantau. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lipid
22

BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

Feb 02, 2018

Download

Documents

vukiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak

larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid

utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan

fosfolipid.

Kolesterol berasal dari makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh.

Sumber kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak, dan

sebagainya terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut kemudian

dihidrolisis oleh kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan kolesterol

bebas yang terbentuk diserap oleh mukosa usus dengan kilomikron sebagai alat

transport ke sistem limfatik dan akhirnya ke sirkulasi vena. Kira-kira 70%

kolesterol yang diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam lemak), serta 30%

dalam bentuk bebas.

Kolesterol disintesis di hati dan usus serta ditemukan dalam eritrosit,

membran sel, dan otot. Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh disintesis

dari asetil koenzim A melalui betahidroksi-betametil glutamil KoA. Kolesterol

penting dalam struktur dinding sel dan dalam bahan yang membuat kulit kedap air.

Kolesterol digunakan tubuh untuk membentuk garam empedu sebagai fasilitator

untuk pencernaan lemak dan untuk pembentukan hormon steroid (misal kortisol,

estrogen, androgen) oleh kalenjar adrenal, ovarium, dan testis.

Makanan yang kaya lemak dianggap sebagai penyebab aterosklerosis yaitu

penimbunan kolesterol dalam dinding pembuluh darah. Penimbunan tersebut

secara perlahan-lahan akan menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah

sehingga aliran darah menjadi sulit dan terhambat. Oleh karena itu sangatlah

penting untuk periksa kolesterol ke laboratorium supaya kadar kolesterol dalam

tubuh bisa terpantau. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lipid

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

2

atau lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat

diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein,

vitamin dan mineral. Lemak juga merupakan salah satu sumber energi yang

memberikan kalori penting tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi,

sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat sangat

dibutuhkan tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam darah.

Kolesterol diperiksa menggunakan sampel serum dan plasma EDTA juga

plasma heparin, dimana kadar kolesterol yang normal adalah < 200 mg/dl

(DEPKES RI, 2011). Dari pengalaman dan hasil survei yang di dapat dari

beberapa laboratorium pemeriksaan kolesterol hampir tidak pernah menggunakan

sampel plasma EDTA ataupun plasma heparin dan yang digunakan adalah sampel

serum. Tetapi bukan berarti pemeriksaan kolesterol di laboratorium tidak pernah

menggunakan sampel plasma.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol total antara plasma

dan serum.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari lipid dan kolesterol?

2. Apa fungsi kolesterol didalam tubuh?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan kolesterol?

4. Apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum?

C. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan

serum?

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

3

D. Batasan Masalah

Didalam penelitian ini penulis hanya membedakan hasil pemeriksaan

kolesterol menggunakan serum dan plasma Mahasiswa angkatan 2010 Program

Studi Analis Kesehatan.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol

antara plasma dan serum.

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang perbedaan hasil

pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum, khususnya bagi pelayanan di

laboratorium dan bagi semua kalangan yang berkepentingan.

2. Bagi Mahasiswa dan pengguna jasa laboratorium dapat memperoleh informasi

tentang perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

4

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Kolesterol

1. Pengertian kolesterol

Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen

yang terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam

pelarut non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang

tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989).

Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi,

berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh.

Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari

makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan didalam sel-sel

lemak sebagai cadangan energi (Madja, 2007).

Kolesterol merupakan salah satu komponen lipid. Kolesterol berasal

dari makanan dan biosintesis dengan jumlah yang kurang lebih sama, sedikit

dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis dan sisanya berasal dari

makanan hari-hari. Kolesterol terdapat hampir di seluruh sel hewan dan semua

manusia. Pada tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah, empedu,

kelenjar adrenalin bagian luar dan jaringan saraf. Kolesterol juga merupakan

bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Tetapi bila kolesterol

dalam tubuh berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan

menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau

pengerasan pembuluh darah. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara

normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat.

Dalam keadaan normal, kolesterol disintesis dalam tubuh sejumlah dua

kali lipat dari kadar kolestrol dalam makanan yang dimakan. Kolesterol yang

disintesis diubah menjadi jaringan, hormon dan vitamin yang kemudian

disebarkan ke seluruh tubuh melalui darah.Tetapi ada juga kolesterol yang

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

5

kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya. Dalam

keadaan normal, bila terjadi gangguan dalam konsumsi kolesterol, maka akan

terjadi mekanisme untuk mempertahankan keseimbangan kolesterol dengan

semua faktor diatas sebagai mekanisme pertahanan.

2. Sifat dan struktur dari kolesterol

Lipid di dalam semua bagian tubuh manusia dan mempunyai peranan

yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Lipid yang terdapat

didalam tubuh tidak berbentuk bebas, akan tetapi terikat dengan protein

spesifik membentuk suatu lipoprotein yang larut dalam air.

Kolesterol berasal dari makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh.

Sumber kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak,

dan sebagainya terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut

kemudian dihidrolisis oleh kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan

kolesterol bebas yang terbentuk diserap oleh mukosa usus dengan kilomikron

sebagai alat transport ke sistem limfatik dan akhirnya ke sirkulasi vena. Kira-

kira 70% kolesterol yang diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam lemak),

serta 30% dalam bentuk bebas.

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui,

lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita

disamping zat gizi seperti karbohidrat, protein vitamin dan mineral. Lemak

juga merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori penting

tinggi. Di samping sebagai sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya

kolesterol memang zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk

membentuk dinding sel yang ada di dalam darah. Pada hakikatnya semua

jaringan yang mengandung sel-sel berinti mampu mensintesis kolesterol.

Retikulum endoplasma dan sitosol sel bertanggung jawab atas sintesis

kolesterol (Peter A. Mayes, 2003).

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

Struktur lipid

Gambar 1.

Sifat Kolesterol tidak larut dalam cairan darah sehingga untuk

mengangkutnya ke seluruh tubuh dikemas bersama protein menjadi partikel

yang disebut lipoprotein yang dapat dianggap sebagai p

dalam darah.

Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya.

Dari hati, kolesterol diangk

dibawa ke sel – sel tubuh yang memerlukan agar dapat

mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein HDL

untuk dibawa ke hati. Selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke

kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

lipid dapat dilihat pada gambar 1

1. struktur lipid (Dawn B. Marks:2000)

Sifat Kolesterol tidak larut dalam cairan darah sehingga untuk

mengangkutnya ke seluruh tubuh dikemas bersama protein menjadi partikel

yang disebut lipoprotein yang dapat dianggap sebagai pembawa kolesterol

Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya.

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL untuk

sel tubuh yang memerlukan agar dapat berfungsi sebagaimana

Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein HDL

untuk dibawa ke hati. Selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke

kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

6

Sifat Kolesterol tidak larut dalam cairan darah sehingga untuk

mengangkutnya ke seluruh tubuh dikemas bersama protein menjadi partikel

embawa kolesterol

Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya.

ut oleh lipoprotein yang bernama LDL untuk

berfungsi sebagaimana

Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein HDL

untuk dibawa ke hati. Selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

7

Makanan yang mengandung kolesterol adalah makanan yang berasal

dari hewani, seperti kulit ayam, kuning telur, dan makanan produk susu.

Makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak seperti daging, margarin,

mentega, keju, dan minyak kelapa dapat pula dibentuk dari hati atau lever.

3. Fungsi Kolesterol

Lipid berfungsi sebagai sumber energi, perlindungan organ tubuh,

pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut

lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai

pelumas, dan memelihara suhu tubuh. Peningkatan kadar lipid yang tinggi

dalam darah dinamakan Hiperlipidemia, yang ditandai dengan meningkatnya

kadar kolesterol dan atau trigliserida dalam darah.

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dinamakan

Hiperkolesterolemia yang bisa menyebabkan aterosklerosis dan peningkatan

tekanan darah (hipertensi), yang selanjutnya dapat mengakibatkan penyakit

jantung koroner bila disertai komplikasi yang lain. Pemeriksaan kolesterol

dalam darah merupakan salah satu pemeriksaan yang sering diminta oleh

dokter untuk membantu mendiagnosa beberapa jenis penyakit yang

berhubungan dengan lipid.

Kolesterol tinggi adalah faktor resiko utama penyebab penyakit

jantung. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak yang

kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara

lain membuat hormon seks, adrenal, dan membentuk dinding sel. Disebabkan

pentingnya fungsi kolesterol, tubuh membuatnya sendiri di dalam hati atau

lever. Peningkatan kadar kolesterol (hiperkolesterolemia) menyebabkan

penumpukan kerak lemak di arteri koroner dan resiko penyakit jantung. Kadar

kolesterol serum tinggi dapat berhubungan dengan kecenderungan genetik dan

asupan diet.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

8

Peningkatan kadar kolesterol dapat dijumpai pada : infark miokardial

akut, aterosklerosis, hiperkolesterolemia keluarga, diet tinggi kolesterol (lemak

hewani). Selain itu juga dijumpai pada hipotiroidisme, obstruksi bilier, sirosis

bilier, miksedema, hepatitis infeksiosa, Diabetes Melitus yang tidak terkontrol,

sindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat.

Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin dan

norepinefrin, bromide, fenotiazin, trifluoperazin , Vitamin A dan D,

sulfonamide, fenitoin.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan kolesterol

temuan laboratorium (A. P. Bangun, 2010) :

a. Obat aspirin dan kortison dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan

kadar kolesterol serum,

b. Diet tinggi kolesterol yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan menyebabkan

peningkatan kadar kolesterol serum,

c. Hipoksia berat dapat meningkatkan kadar kolesterol serum,

d. Hemolisis pada sampel darah dapat menyebabkan hasil uji kolesterol serum

meningkat.

B. Kadar Kolesterol

Kolesterol diperiksa dari serum atau plasma, dimana kadar kolesterol yang

normal adalah < 200 mg/dl (DEPKES RI, 2011). Untuk sampel pemeriksaan fraksi

lipid terutama kolesterol yaitu menggunakan sampel serum, plasma EDTA dan

plasma heparin.

Antikoagulan yang dapat digunakan dalam pemeriksaan kolesterol antara

lain heparin, Etylene Diamine Tetra Acetat (EDTA), oksalat, dan Natrium Florida.

EDTA mengubah Ion kalsium dari darah menjadi bentuk bukan ion. Umumnya

EDTA tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium),

mencegah koagulasi dengan cara mengikat kalsium. Menurut Lab Technologist

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

9

(2010) dalam Hematologi EDTA memiliki keunggulan dibandingakan dengan

antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal

untuk pengujian.

Pemeriksaan kolesterol dengan metode Enzimatik CHOD-PAP

(Cholesterol Oksidase Para Amino Phenazone) dan prinsipnya yaitu Ester diurai

menjadi kolesterol dan asam lemak menggunakan enzim kolesterol esterase.

Kolesterol yang terbentuk kemudian diubah menjadi Cholesterol-3-one dan

hidrogen peroksida oleh enzim kolesterol oksidase. Hydrogen peroksida yang

terbentuk beserta fenol dan 4-aminoantipirin oleh peroksidase diubah menjadi zat

yang berwarna merah. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar

kolesterol total dalam sampel, diukur pada panjang gelombang 546 nm. Adapun

reaksi dari metode ini yaitu (Hardjoeno, 2003) :

Ester Kolesterol Kolesterol Esterase Kolesterol + As. Lemak bebas

Kolesterol + O2 Kolesterol Esterase Kolesten-3,4 on + H2O2

2 H2O2 + 4-amino Peroksidase Kuinoneimine + H2O

Phenazon + Phenol

C. Sampel Untuk Pemeriksaan Kolesterol

Kolesterol dalam darah dapat diperiksa menggunakan plasma dan serum.

1. Serum

Serum yaitu darah yang dalam tabung setelah membeku akan

mengalami retraksi bekuan dengan akibat terperasnya cairan dalam bekuan

tersebut atau darah dalam tabung yang disentrifuge dengan kecepatan dan

waktu tertentu sehingga akan terbentuk tiga bagian yaitu serum, buffycoat dan

eritrosit. Dalam serum terdapat zat antibodi untuk membinasakan protein asing

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

10

(antigen, artinya zat yang merangsang pembentukan zat antibodi) yang masuk

dalam tubuh.

Serum didapat dengan cara membiarkan darah dalam tabung reaksi

tanpa antikoagulan membeku dan kemudian di sentrifuge dengan kecepatan

tinggi untuk mengendapkan semua sel-selnya. Cairan diatasnya yang berwarna

kuning jernih disebut serum.

Pada proses pembekuan darah fibrinogen diubah menjadi fibrin maka

serum tidak mengandung fibrinogen lagi tetapi zat-zat lainnya masih tetap

terdapat di dalamnya (Santoso, 1989). Fibrinogen adalah protein dalam plasma

darah yang berubah menjadi fibrin sehingga menimbulkan pembekuan darah.

Menurut Widmann (1995) serum pada hakikatnya mempunyai susunan yang

sama seperti plasma, kecuali fibrinogen dan faktor pembekuan II, V, VIII, XIII

yang sudah tidak ada.

2. Plasma

Plasma adalah darah dalam tabung yang berisi antikoagulan lalu

disetrifuge dalam waktu dan kecepatan tertentu, sehingga terpisah plasma

dan bagian yang lainnya. Plasma masih mengandung fibrinogen, tidak

mengandung faktor-faktor pembekuan antara lain : faktor ll, faktor V dan

faktor Vlll, serta mengandung serotinin tinggi oleh karena perusakan

platelete. Menurut Santoso (1989) plasma masih mengandung fibrinogen,

karena disebabkan penambahan antikoagulan yang mencegah terjadinya

pembekuan darah tersebut.

Menurut widman (1995 : 250)

Plasma yakni, cairan ekstra sel dari darah beredar, mengandung fibrinogen yang sangat besar molekulnya (berat molekul 340.000 dalton) dan yang berubah menjadi fibrin bila darah membeku. Setelah darah membeku tetap ada cairan yang bernama serum. Serum dan plasma sama susunannya kecuali fibrinogen dan beberapa faktor koagulasi yang tidak ada dalam serum.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

11

3. Perbedaan serum dan plasma

Bedasarkan pernyataan diatas yaitu tentang serum dan plasma. Maka

dapat disimpulkan bahwa serum dan plasma diperoleh dengan cara pemisahan

yang berbeda. Perbedeaan tersebut dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Serum dan Plasma

Serum Plasma Rangkuman pemisahan cairan darah menjadi plasma dan serum

diringkaskan dalam Tabel 1.

Tabel 1 ciri-ciri plasma dan serum (Sadikin, 2001).

Ciri-ciri Plasma Serum Warna Agak kuning dan jernih Agak kuning dan jernih

Kekeruhan Lebih kental dari air Lebih kental dari air Fibrinogen Masih ada Tidak ada lagi

Antikoagulan Pakai Tidak pakai Serat fibrin Tidak ada Ada dalam gumpalan

Pemisahan sel Pemusingan Penggumpalan spontan Sel terkumpul

didalam Endapan (sedimen) Gumpalan

Suspensi kembali

sel

Dapat Tidak dapat

Dari tabel 1 tampak bahwa sel-sel yang terpisah dalam proses

pembuatan pasma atau serum berada dalam keadaan berbeda. Perbedaan itu

terjadi karena cara pemisahan cairan yang berbeda. Serum dipisahkan dengan

cara membiarkan darah beberapa lama dalam tabung kemudian darah tersebut

akan membeku dan selanjutnya akan mengalami penggumpalan dengan akibat

terperasnya cairan dari dalam bekuan. Darah biasanya sudah membeku dalam

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

12

jangka waktu 10 menit dan pembekuan sempurna terjadi dalam waktu 24 jam

(Depkes RI). Pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan alat pemusing

(sentrifuge) dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit. Sedangkan plasma

menurut Depkes RI dipisahkan dengan cara menambahkan antikoagulan

secukupnya pada wadah misalnya tabung yang kemudian di isi sejumlah

volume darah lalu diputar (sentrifuge) dengan kecepatan 3000 rpm selama 10

menit.

Menurut Sadikin (2001:6)

Dalam pembuatan serum, sel-sel darah menggumpal secara baur dan terjebak dalam suatu anyaman yang luas dan kontraktif dari jaring serat-serat fibrin. sebaliknya, dalam penyiapan plasma, sel-sel darah terendapkan dengan jelas didasar tabung, seperti pengendapan suspensi partikel lain. Bahkan dengan jelas sekali pengendapan sel-sel darah pada pembuatan plasma tersebut menghasilkan pemisahan sel berdasarkan masa jenis menjadi 2 bagian. Sel-sel darah dengan cara ini akan terpisah menjadi lapisan eritrosit atau sel darah merah yang merupakan lapisan yang tebal yang dapat mencapai hampir separuh volume darah. Selain itu, ada pula lapisan yang tipis dan putih diatas lapisan eritrosit. Yang terdiri atas sel-sel leukosit dan sejumlah trombosit atau keeping darah (Flatelete).

Secara garis besar, plasma atau serum terdiri atas air pelarut dan

berbagai bahan terlarut yang ada di dalamnya.

Menurut Sacher (2004:168)

Perbandingan antara plasma dan serum yaitu plasma adalah bagian cair dari darah. Diluar sistem vaskuler, darah dapat tetap cair dengan mengeluarkan fibrinogen atau menambahkan antikougulan, yang sebagian besar mencegah kougulasi dengan mengelasi atau menyingkirkan ion-ion kalsium. Sitrat, oksalat, dan EDTA (Etylene Diamene Tetra Acetat) adalah anti koagulan dari golongan kelasi. Plasma yang baru diambil mengandung semua protein yang terdapat di dalam darah yang bersirkulasi. Sedangkan serum adalah cairan yang tersisa setelah darah menggumpal atau membeku. Koagulasi mengubah semua fibrinogen menjadi fibrin yang padat. Serum normal tidak mangandung fibrinogen dan beberapa faktor koagulasi lainnya.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

13

D. Hipotesis Statistik

Ho : Tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum

Ha : Ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang laboratorium klinik Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan dilaksanakan pada bulan

juni tahun 2012.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 Program

Studi Analis Kesehatan sebanyak 45 mahasiswa.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan cara Quota Sampling, dimana

sampel yang di pilih hanya Mahasiswa yang mau bersedia untuk diperiksa

kadar kolesterolnya dan ditentukan hingga jumlah 30 sampel.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

a. Variabel bebas: plasma dan serum

b. Variabel terikat: kadar kolesterol total

2. Definisi Operasional Variabel

a. Pemeriksaan kolesterol dengan metode Enzimatik CHOD-PAP

(Cholesterol Oksidase Para Amino Phenazone) dan prinsipnya yaitu Ester

diurai menjadi kolesterol dan asam lemak menggunakan enzim kolesterol

esterase. Kolesterol yang terbentuk kemudian diubah menjadi Cholesterol-3-

one dan hidrogen peroksida oleh enzim kolesterol oksidase. Hydrogen

peroksida yang terbentuk beserta fenol dan 4-aminoantipirin oleh

peroksidase diubah menjadi zat yang berwarna merah dan diukur

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

15

menggunakan fotometer dengan nilai normal < 200 mg/dl dan standar 200

mg/dl pada panjang gelombang 546 nm.

b. Serum adalah cairan yang berwarna kuning jernih yang diperoleh dari hasil

darah yang dibekukan dan dipusingkan menggunakan sentrifuge.

c. Plasma adalah cairan kuning jernih yang diperoleh dengan cara darah

diberikan antikoagulan di dalam tabung reaksi lalu di pisah menggunakan

sentrifuge.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi ekperimental yaitu

pengamatan di laboratorium klinik dengan mengukur kadar kolesterol dengan

fotometer yang langsung diperiksa menggunakan sampel serum dan plasma.

Dalam penelitian ini plasma didapat dengan cara menggunakan antikoagulan

Etylene Diamine Tetra Acetat (EDTA).

1. Alat :

a. Photometer 5010V5+

b. Sentrifuge

c. Mikorpipet 1000 µl & 10 µl

d. Tabung reaksi 12x75 mm & 15x100 mm

e. Tip putih dan tip biru

f. Rak tabung

g. Tissue

h. Stopwatch

2. Bahan :

a. Kit Reagen koleterol

b. Antikoagulan (EDTA)

c. Aquades

d. Sampel : serum dan plasma EDTA

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

16

3. Prosedur Penelitian

a. Pengambilan Sampel

Sampel serum dan plasma diperoleh dari darah vena yang diambil

sebanyak 3 cc lalu darah di bagi 2 masing-masing 1,5 cc untuk plasma dan

serum yang dimasukkan dalam tabung reaksi ukuran 15x100 mm.

1) Cara pembuatan serum

Darah yang berada didalam tabung reaksi dibiarkan dalam suhu

ruang 20-25oC selama 10 menit, kemudian disentrifuge dengan kecepatan

6000 rpm selama ± 10 menit.

2) Cara pembuatan plasma

Darah yang berada di dalam tabung reaksi yang sudah berisi EDTA

segera dikocok perlahan-lahan, kemudian disentrifuge dengan kecepatan

6000 rpm selama ± 10 menit.

Sumber (Leaflet Kit Reagen Kolesterol)

b. Langkah-langkah Pemeriksaan

Pemeriksaan ini dilakukan secara photometris, maka perlu dilakukan

preparasi blanko, blanko reagen, standar dan sampel sebagai berikut:

1) Pembuatan blanko reagen kolesterol

a) Pipet reagen kolesterol sebanyak 1000 µl lalu dimasukkan kedalam

tabung reaksi

b) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25oC

c) Kemudian ukur menggunakan photometer 5010 V5+ dengan panjang

gelombang 546 nm.

2) Pembuatan standar kolesterol

a) Pipet reagen kolesterol sebanyak 1000 µl lalu dimasukkan kedalam

tabung reaksi

b) Kemudian tambahkan dengan larutan standar sebanyak 10 µl lalu

homogenkan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

17

c) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25oC

d) Kemudian ukur menggunakan photometer 5010 V5+ dengan panjang

gelombang 546 nm.

3) Pembuatan sampel kolesterol (serum)

a) Pipet reagen kolesterol sebanyak 1000 µl lalu dimasukkan kedalam

tabung reaksi

b) Kemudian tambahkan dengan serum sebanyak 10 µl lalu homogenkan

c) Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25oC

d) Kemudian ukur menggunakan photometer 5010 V5+ dengan panjang

gelombang 546 nm.

4) Pembuatan sampel kolesterol (plasma EDTA)

a) Pipet reagen kolesterol sebanyak 1000 µl lalu dimasukkan kedalam

tabung reaksi

b) Kemudian ditambahkan dengan plasma sebanyak 10 µl lalu

homogenkan

c) inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25oC

d) Kemudian ukur menggunakan photometer 5010 V5+ dengan panjang

gelombang 546 nm.

Sumber (Leaflet Kit Reagen Kolesterol)

E. Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil penelitian kadar kolesterol antara serum dan plasma dianalisis

menggunakan uji-t untuk 2 sampel bebas. Uji t-test untuk 2 sampel bebas adalah

uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan dari data

independen (sampel bebas). Dengan dua jenis sampel diukur dengan metode yang

sama dan hasil pengukuran sampel pertama dan kedua dibandingkan dengan taraf

signifikansi α = 0,01dan t-tabel = 2,756 (Fajar, 2009:127).

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

18

Uji Hipotesis adalah :

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 # µ2

Keterangan:

µ1 = kadar kolesterol pada serum

µ2 = kadar kolesterol pada plasma

Kriteria:

Jika, thitung < ttabel maka Ho diterima

Jika, thitung > ttabel maka Ha diterima

Rumus t-test untuk dua sampel bebas (Ibnu Fajar, 2009) :

Keterangan :

Sp2 = standar devisiasi 1 dan 2

�� = jumlah sampel serum

�� = jumlah sampel plasma

��� = jumlah nilai rata-rata serum

��� = jumlah nilai rata-rata plasma

S1 = nilai rata-rata standar devisiasi serum

S2 = nilai rata-rata standar devisiasi plasma

th = nilai rata-rata pada t-hitung

th = �������

������ ��� �� ��� �

Sp2= (����).��

��(����).���

�������

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 Program

Studi Analis Kesehatan sebanyak 30 sampel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

keseragaman dari sampel dan kemudahan dalam memperoleh sampel.

Data penelitian hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum pada

Mahasiswa angkatan 2010 Program Studi Analis Kesehatan di Laboratorium

Klinik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya pada

bulan Juni 2012 dapat di lihat pada lampiran 2.

Hasil penelitian dengan jumlah sampel 30 diperoleh nilai rata-rata (mean)

kadar kolesterol pada tabel 2.

Tabel. 2 Hasil penelitian nilai rata-rata kadar kolesterol

No Pemeriksaan Kolesterol nilai rata-rata (mean) kadar kolesterol

1 Serum 147,67 mg/dl

2 Plasma 141,17 mg/dl

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat terjadi penurunan kadar kolesterol setelah

di lakukan pemeriksaan terhadap sampel yang menggunakan EDTA yaitu plasma.

Data ini membuktikan bahwa ada perbedaan yang tidak terlalu signifikan pada

hasil pemeriksaan kolesterol antara serum dan plasma.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

Diagram perbedaan nilai rata

serum dapat dilihat pada gambar 3

Dari gambar 3

signifikan hasil pemeriksaan kadar kolesterol antara plasma dan serum. Nilai rata

rata kadar kolesterol yang

yang plasma sebesar 141,17

B. Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji statistik t

sampel bebas. Setelah di lakukan pengujian statistik menggunakan uji t

sampel bebas dengan taraf signifika

t-tabel = 2,6644. Hipotesis ya

perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum sedangkan Ha

menyatakan ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum.

Berdasarkan kriteria penarikan kesimpulan da

maka Ho diterima dan Ha ditolak

perbedaan yang siginifikan pada

dan serum.

136

138

140

142

144

146

148

diagram nilai rata

Diagram perbedaan nilai rata-rata kadar kolesterol antara plasma dan

um dapat dilihat pada gambar 3.

Dari gambar 3 di atas dapat dilihat adanya perbedaan yang tidak terlalu

hasil pemeriksaan kadar kolesterol antara plasma dan serum. Nilai rata

rata kadar kolesterol yang menggunakan serum sebesar 147,67 mg/dl seda

yang plasma sebesar 141,17 mg/dl. Perbedaan hasil yang terjadi sebesar 6,5

terkumpul dianalisis menggunakan uji statistik t

. Setelah di lakukan pengujian statistik menggunakan uji t

dengan taraf signifikansi α = 0,01 di dapat hasil t-hitung = 0,847 dan

. Hipotesis yang digunakan yaitu Ho menyatakan tidak ada

perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum sedangkan Ha

menyatakan ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum.

Berdasarkan kriteria penarikan kesimpulan dalam uji-t, jika nilai t-hitung < t

diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

yang siginifikan pada hasil pemeriksaan kadar kolesterol antara plasma

serum plasma

diagram nilai rata-rata antara plasma dan serum

147.67

141.17

147,67 141,17

20

rata kadar kolesterol antara plasma dan

yang tidak terlalu

hasil pemeriksaan kadar kolesterol antara plasma dan serum. Nilai rata-

mg/dl sedangkan

hasil yang terjadi sebesar 6,5 mg/dl.

terkumpul dianalisis menggunakan uji statistik t-test untuk 2

. Setelah di lakukan pengujian statistik menggunakan uji t-test dua

hitung = 0,847 dan

ng digunakan yaitu Ho menyatakan tidak ada

perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum sedangkan Ha

menyatakan ada perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum.

hitung < t-tabel

, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hasil pemeriksaan kadar kolesterol antara plasma

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

21

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa angkatan 2010

Program Studi Analis Kesehatan tidak terdapat kadar kolesterol yang abnormal,

meskipun ada beberapa sampel yang hampir mendekati abnormal, hal ini bisa juga

Karena pengaruh makanan yang di konsumsi oleh para mahasiswa tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara

plasma dan serum dimana kadar serum sebesar 147,67 mg/dl dan plasma sebesar

141,17 mg/dl maka perbedaan antara plasma dan serum sebesar 6,5 mg/dl.

Perbedaan itu terjadi karena pemakaian plasma yang rentan tercampur

dengan eritrosit akan mempengaruhi hasil-hasil pemeriksaan dan cara pemisahan

cairan yang berbeda. Serum dipisahkan dengan cara membiarkan darah beberapa

lama dalam tabung kemudian darah tersebut akan membeku dan selanjutnya akan

mengalami penggumpalan dengan akibat terperasnya cairan dari dalam bekuan.

Darah biasanya sudah membeku dalam jangka waktu 10 menit dan pembekuan

sempurna terjadi dalam waktu 24 jam. Dalam pembuatan serum, sel-sel darah

menggumpal secara baur dan terjebak dalam suatu anyaman yang luas dan

kontraktif dari jaring serat-serat fibrin. sebaliknya, dalam penyiapan plasma, sel-

sel darah terendapkan dengan jelas didasar tabung, seperti pengendapan suspensi

partikel lain (Sadikin 2001).

Perbedaan yang terjadi antara plasma dan serum juga disebabkan karena

pada plasma yang di dalamnya masih terdapat fibrinogen dan juga ada partikel

EDTA yang ada di dalam plasma sehingga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan

sedangkan pada sampel serum sudah tidak terdapat fibrinogen dan tidak adanya

patikel EDTA yang terdapat pada serum tersebut sehingga dapat memberikan hasil

yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Namun setelah dilakukan uji statistik mengunakan uji-t untuk 2 sampel

bebas maka di dapat hasil dengan t-hitung = 0,847 < t-tabel = 2,6644 maka Ho

diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari

hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filesindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester III, periode stress berat. Pengaruh obat aspirin, kostikosteroid, steroid, kontrasepsi oral, epinefrin

22

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian tentang perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol antara

plasma dan serum pada Mahasiswa Angkatan 2010 Program Studi Analis

Kesehatan dengan jumlah sampel 30 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan kolesterol yang menggunakan sampel serum

sebesar 147,67 mg/dl sedangkan sampel yang menggunakan plasma 141,17

mg/dl.

2. Berdasarkan hasil uji-t untuk 2 sampel bebas maka didapat t-hitung = 0,847 dan

t-tabel = 2,6644 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada

hasil pemeriksaan kolesterol antara plasma dan serum.

B. Saran

1. Kepada petugas laboratorium klinik, untuk pemeriksaan kimia klinik khususnya

pemeriksaan kolesterol sebaiknya menggunakan sampel serum, agar dapat

memberikan hasil yang sesuai dengan keadaan pasien.

2. Kepada peneliti selanjutnya, perlu adanya penelitian lanjutan tentang perbedaan

hasil antara plasma dan serum terutama untuk Asam Urat, SGOT, SGPT dan

Kreatinin.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar bisa lebih baik lagi dalam

penggunaan prosedur supaya tidak terjadi kesalahan pada saat penelitian.