Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa mampu memberikan penjelasan dan paparan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan orang melalui bahasa pula, manusia berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan, pendapat, dan hasil karyanya. Mereka dapat saling mengenal lalu mengikuti dan mengemukakan segala hal yang ada dalam dirinya masing-masing. Dengan demikian terjadinya interaksi sosial antara manusia dan lingkungannya yang dihubungkan oleh bahasa sebagai alat komunikasi. Setiap warga Negara dituntut untuk terampil menggunakan bahasa sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 BAB XV pasal 36 yang berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Sesuai dengan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB VIII pasal 33 telah ditetapkan bahwa “Bahasa pengantar dalam pendidikan nasional adalah Bahasa Indonesia”. Untuk mengembangkan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi perlu adanya upaya pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia BAB II pasal 3 nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa : 1
21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

Mar 10, 2019

Download

Documents

ngodang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia

dengan yang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa simbol bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa mampu memberikan penjelasan dan

paparan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan orang

melalui bahasa pula, manusia berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan,

pendapat, dan hasil karyanya. Mereka dapat saling mengenal lalu mengikuti dan

mengemukakan segala hal yang ada dalam dirinya masing-masing. Dengan

demikian terjadinya interaksi sosial antara manusia dan lingkungannya yang

dihubungkan oleh bahasa sebagai alat komunikasi.

Setiap warga Negara dituntut untuk terampil menggunakan bahasa

sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 BAB XV pasal 36

yang berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Sesuai dengan

kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dalam Undang-Undang

Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB VIII pasal 33 telah ditetapkan bahwa “Bahasa pengantar dalam pendidikan

nasional adalah Bahasa Indonesia”. Untuk mengembangkan Bahasa Indonesia

dalam berkomunikasi perlu adanya upaya pendidikan, sebagaimana tercantum

dalam Undang-Undang Republik Indonesia BAB II pasal 3 nomor 20 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa :

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

2

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial

dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

semua bidang studi. Dalam pembelajaran bahasa, siswa memperoleh pembiasaan berupa

empat aspek keterampilan bahasa. Keempat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis atau mengarang. Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa

penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur

penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau tulisan, saluran atau media tulisan,

dan pembaca sebagai penerima pesan.

Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca

tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis

adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat

menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di

antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan,

dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir

dalam/dengan cara tertentu (Angelo, 1980:5).

Melatih kemampuan berbahasa pada dasarnya merupakan salah satu upaya

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, yaitu kemampuan menyampaikan

dan menerima pesan dalam arti luas. Kemampuan komunikasi yang baik sangat

penting dalam kehidupan seorang individu supaya dapat mengembangkan

kemampuan lainnya, khususnya dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Agar

anak memiliki kemampuan dasar berkomunikasi yang baik, dibutuhkan

pembelajaran sejak dini. Kemampuan berkomunikasi sebenarnya meliputi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

3

kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Secara keseluruhan, latihan

pengembangan berkomunikasi secara lisan meliputi latihan berbicara atau

pengucapan, latihan mendengarkan, latihan penanaman bahasa lisan dan

berbahasa tubuh, latihan penyusunan kata, latihan intonasi, dan sebagainya. Pada

dasarnya kemampuan berkomunikasi secara lisan termuat dalam tiga aspek

keterampilan yaitu keterampilan menyimak, mendengarkan, dan membaca.

Sedangkan latihan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam

bentuk tulisan meliputi latihan menulis simbol atau huruf, latihan membaca

simbol, latihan penggunaan kata dan tanda baca, latihan membuat rangkaian

kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih banyak

lagi. Semua latihan-latihan tersebut termuat di dalam keterampilan menulis.

Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang

kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan

isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulisan dan

konvensi penulisan lainnya. Dibalik kerumitannya, menulis mengandung banyak

manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis

dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas,

menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan

mengumpulkan informasi.

Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar mengajarkan empat keterampilan

berbahasa. Keterampilan bahasa tersebut yaitu keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus

dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

4

Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat

kompleks. Kemampuan yang diperlukan antara lain adalah kemampuan berpikir

secara teratur dan logis. Kemampuan mengungkapkan pikiran dan gagasan secara

jelas, dengan menggunakan bahasa yang efektif. Kemampuan-kemampuan yang

diperlukan itu dapat diperoleh melalui proses yang panjang.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang

lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui

latihan dan praktek yang berulang-ulang dan teratur.

Dalam rangka membina kemampuan menulis siswa, guru hendaknya

menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengajari anak atau siswa dapat

berpartisipasi aktif dan mengembangkan beragam teknik menulis, serta upaya-

upaya pelatihan yang dapat merangsang siswa aktif menulis sehingga siswa

mendapat kesempatan latihan menulis. Pada akhirnya, siswa memiliki

keterampilan menulis sebagai salah satu kiat berbahasa dan atau kemampuan

berkomunikasi melalui bahasa ragam tulis.

Menurut H.G Tarigan (dalam Djuanda 2008:180), pengertian menulis

adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa gambar itu. (2008:120)

Pengajaran menulis di SD merupakan salah satu komponen yang turut

menentukan dalam mencapai tujuan pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Dasar terutama dalam usaha menjadikan siswa SD memiliki kemampuan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

5

berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Salah satu ragam menulis adalah

menulis puisi.

Menurut pendapat Watts yang dikutip oleh H.G Tarigan (dalam

Depdikbud 1992: 360), “puisi adalah ekspresi yang konkret dan bersifat artistik

dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama”.

Pembelajaran menulis puisi terdapat pada materi Bahasa Indonesia kelas

V pada semester 2 yang tertuang dalam kurikulum dengan kompetensi dasar

menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.

Sehubungan dengan kenyataan tersebut, perlu dikembangkan usaha

perbaikan yang lebih mendasar, salah satunya adalah berhubungan menulis

dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar, melalui pelatihan menulis

puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang tepat .

Kemampuan menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang

tepat pada siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten

Cirebon masih rendah. Hal ini terlihat dari data awal hasil tes siswa, dari tes

tersebut diperoleh data sebagian besar nilai hasil tes siswa di bawah KKM. Nilai

KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 1 Karang Kendal adalah 60.

Kemampuan menulis puisi dapat dikembangkan melalui latihan dan praktek yang

banyak dan teratur.

Dari hasil observasi awal di kelas V SDN 1 Karang Kendal Kecamatan

Kapetakan Kabupaten Cirebon ditemukan permasalahan yaitu Guru melakukan

apersepsi secara langsung, kemudian guru menuliskan secara langsung sebuah

puisi pada awalnya siswa tampak antusias mengikuti pelajaran selanjutnya guru

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

6

menerangkan materi dengan metode ceramah, sesekali guru memberi arahan

menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat tanpa melibatkan siswa secara

langsung untuk menemukam sendiri isi puisi. Ditengah pembelajaran, siswa mulai

terlihat jenuh karena siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam PBM. Siswa

cenderung hanya mendengar saja, sehingga siswa mulai beralih pada kegiatan

masing-masing seperti mengobrol dan mengganggu teman, bahkan ada siswa

yang bolak-balik ke depan kelas untuk mengemukakan pendapatnya, siswa yang

duduk dibelakang tampak kurang diperhatikan karena guru hanya berdiri di depan

kelas. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Ketika ada

siswa yang berpendapat, guru langsung menanggapinya, tidak memberikan

kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi. Guru memegang peran

dominan dalam pembelajaran, sehingga kurang memberi kesempatan siswa untuk

membangun pengetahuan sendiri melalui keterampilan proses.

Di akhir kegiatan pembelajaran diadakan tes tulis untuk mengetahui

sejauhmana kemampuan siswa pada materi menulis puisi bebas dengan pilihan

kata yang tepat, yaitu guru menugaskan kepada siswa untuk membuat puisi bebas

dengan pilihan kata yang tepat. Akan tetapi pada prakteknya siswa mengalami

kesulitan dalam menuangkan gagasan atau isi puisi sesuai dengan tema yang

dipilih, siswa mengalami kesulitan menentukan pilihan kata yang tepat, penulisan

yang tidak rapi sulit untuk di baca sehingga puisi tersebut terlihat tidak sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.. Dengan pembelajaran yang

demikian, siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi karena tidak disertai

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

7

bimbingan dari guru sehingga hasil pembelajaran yakni puisi siswa terlihat tidak

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dari data tes awal yang dilaksanakan, siswa kelas V SDN 1 Karangkendal

Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon dengan jumlah siswa yang diteliti

sebanyak 30 siswa, hanya 8 siswa atau 26 % yang memperoleh sesuai dengan

KKM, 22 orang siswa atau 74% memperoleh nilai dengan keterangan tidak tuntas

atau di bawah KKM.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

8

Tabel 1.1

Data Awal Perolehan Nilai Pembelajaran Menulis Puisi Bebas

Di Kelas V SDN 1 Karang Kendal

No Nama

Aspek yang dinilai

Skor Nilai

Ket

Kesesuain

Isi dengan

Tema

Pilihan

Kata yang

Tepat T TT

4 3 2 4 3 2

1 Patimah √ √ 4 50 √

2 Arfan Burhanudin √ √ 4 50 √

3 Abdul Centris √ √ 6 75 √

4 Agus Solihin √ √ 4 50 √

5 Aji Sogintoka. D √ √ 4 50 √

6 Ahmad Maulana √ √ 4 50 √

7 Danda √ √ 4 50 √

8 Dewi Anjani √ √ 4 50 √

9 Dodi Febriyanto √ √ 6 75 √

10 Elawati √ √ 4 50 √

11 Endah Fauziah √ √ 4 50 √

12 Ernawati √ √ 5 62,5 √

13 Friska Indriyati √ √ 4 50 √

14 Iqbal Maulana √ √ 4 50 √

15 Jepri √ √ 4 50 √

16 Julfatul Saroya √ √ 6 75 √

17 Julika √ √ 4 50 √

18 Kameliya √ √ 4 50 √

19 Kiki Ameliya √ √ 6 75 √

20 Linda Febriyanti √ √ 4 50 √

21 Maya Syifa √ √ 5 62,5 √

22 Melan √ 4 50 √

23 Mohammad Aaparudin √ √ 6 75 √

24 Muhammad Rochim √ √ 4 50 √

25 Nufalia √ √ 4 50 √

26 Nunung Alfi √ √ 4 50 √

27 Sa’adah √ √ 4 50 √

28 Santi √ √ 4 50 √

29 Udiyono √ √ 4 50 √

30 Uu Sukarya √ √ 5 62,5 √

Jumlah 8 22

Rata-rata 0,26 0,74

Persentase 26% 74%

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

9

Keterangan :

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor Ideal

Kriteria Ketuntasan:

Siswa dinyatakan “Tuntas” jika nilai siswa sama dengan atau diatas 60 (nilai

KKM), dan siswa dinyatakan “Tidak Tuntas” jika nilai siswa di bawah 60 (nilai

KKM).

Tuntas = Nilai siswa ≥ 60 (nilai KKM)

Tidak Tuntas = Nilai siswa < 60 (nilai KKM)

Berdasarkan dari permasalahan yang terjadi di kelas V SDN 1

Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon, maka akan diadakan

penelitian tindakan kelas dengan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI) .

Pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual

Instruction (ICI). Merupakan landasan pembelajaran keterampilan berpikir. Model

pembelajaran ini adalah salah satu alternatif model pembelajaran konseptual yang

berbasis kontruktivis.

Model Pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual

Instruction (ICI) dikembangkan oleh Savinainen dan Scott (2002) sangat

mendukung perkembangan keterampilan berpikir siswa dimulai dari tingkatan

pemahaman konsep yang memerlukan suatu proses interaktif yang memberi

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

10

peluang mengembangkan gagasan melalui proses dialog dan berpikir. (dalam

Santyasa, 2004)

Dengan menerapkan model pembelajaran Konseptual Interaktif atau

Interaktive Conceptual Instruction (ICI) dalam pembelajaran menulis puisi maka

diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi bebas

dengan melalui proses yang interaktif sehingga dapat memberi peluang kepada

siswa untuk mengembangkan gagasannya dalam menuangkan isi puisi dengan

pilihan kata yang tepat melalui proses berpikir dan berdiskusi dengan teman.

Dengan demikian diharapkan siswa mampu mendapat pengetahuan yang lebih

luas sehingga mampu untuk mengatasi kesulitannya dalam menulis puisi dan

dapat menulis puisi dengan sempurna sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Berdasarkan paparan di atas, maka diadakan penelitian tindakan kelas

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam

kemampuan menulis puisi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual Instruction (ICI) untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SDN 1

Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dialami siswa dalam menulis

Puisi yaitu antara lain:

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

11

1. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan untuk

isi puisi sesuai dengan tema yang dipilih.

2. Dalam menulis puisi, siswa menggunakan pilihan kata yang kurang tepat.

Terbukti masih banyak siswa yang menulis puisi seperti menulis karangan dan

menggunakan bahasa yang kurang tepat.

3. Penulisan puisi siswa yang tidak rapi dapat memberikan kesulitan untuk

membacanya.

4. Perencanaan guru dalam menyiapkan materi menulis puisi belum begitu

optimal, sehingga berdampak pada pemahaman siswa dalam pembelajaran

menulis puisi hasilnya tidak optimal.

Permasalahan tersebut merupakan masalah pokok dalam penelitian ini dan

merupakan fokus kajian dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan

secara professional. Mengacu dari permasalahan tersebut, maka penelitian

tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran kesulitan siswa dalam menulis puisi?

b. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual Instruction

(ICI) pada siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan kapetakan

Kabupaten Cirebon?

c. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran menulis puisi dengan

menerapkan model pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI) dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi

dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan penulisan yang tepat pada

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

12

siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten

Cirebon?

d. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan

menerapkan model pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI) dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi

berdasarkan gagasan pokok atau tema yang dipilih dan dengan pilihan kata

yang tepat pada siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan Kapetakan

Kabupaten Cirebon?

e. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi berdasarkan gagasan

pokok atau tema yang dipilih?

f. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi dengan pilihan kata yang

tepat?

2. Pemecahan Masalah

Untuk memperbaiki permasalan dalam pembelajaran tersebut, salah satu

cara yang dapat digunakan adalah dengan penerapan model pembelajaran

Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual Instruction (ICI) .

Pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual

Instruction (ICI) adalah model pembelajaran yang menekankan pada keterampilan

berpikir. Model pembelajaran ini adalah salah satu alternatif model pembelajaran

yang berpayung pada pembelajaran konseptual berbasis konstruktivistik. (dalam

Santyasa, 2004)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

13

Model Pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual

Instruction (ICI) terdiri dari empat tahap pembelajaran yang tidak dapat

dipisahkan, yaitu:

1. Conceptual Fokus, yaitu pengembangan ide-ide baru yang berfokus pada

pemahaman konseptual dengan sedikit atau bahkan tanpa formulasi tematik.

Pada tahap ini, pembelajaran dimulai dengan pendemonstrasian masalah-

masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari.

2) Classroom Interaction, pada tahap ini dilibatkan interaksi-interaksi kelas.

Siswa dibentuk menjadi kelompok-kelompok yang heterogen. Tahapan ini

didasari premis bahwa pembuatan makna merupakan dialog antar komunitas

kelas untuk mengembangkan gagasan melalui proses berpikir. Dalam

interaksi kelas, terjadi pembelajaran yang melibatkan teman sebaya.

3) Research-Based Materials, pertanyaan dan jawaban pada tahap Conceptual

Fokus digunakan dalam pembuatan makna. Ulangan berbasis penelitian

berfungsi mengembangkan pemahaman siswa. Ulangan berbasis penelitian

juga merupakan alat diagnostic, yaitu asesment yang dapat mengukur

pemahaman siswa. Tahapan ini dapat berfungsi sebagai acuan dalam

pembelajaran lebih lanjut.

4) Use of text, penggunaan buku teks dimaksudkan untuk meningkatkan

pemahaman siswa secara lebih mendalam. Belajar dengan menggunakan

buku teks dapat melibatkan siswa dalam metakognisi, proses-proses berpikir,

keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan berpikir inti, dan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

14

menghubungkan pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi dengan

pengetahuan yang didapat dari buku.

Dalam pembelajarannya model Konseptual Interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI) akan diterapkan sesuai dengan tahapan yang terdapat

dalam ICI, yakni pada tahap Conceptual Fokus, Siswa diminta untuk mengamati

benda konkret yang diperlihatkan oleh guru, kemudian siswa diminta

mengungkapkan kesan visualnya terhadap benda tersebut. Kesan visual siswa

ditulis di papan tulis, kemudian siswa bersama-sama dengan guru membuat puisi

dari hasil kesan tersebut dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat. Setelah

itu, guru memberikan contoh puisi sebanyak dua puisi hasil karya siswa pada data

awal. Puisi yang dijadikan contoh ialah puisi siswa yang dianggap guru sebagai

puisi yang benar dan puisi siswa yang dianggap guru masih memerlukan

perbaikan. Dari kedua puisi tersebut, siswa diminta untuk mencermati, meneliti,

dan memahaminya. Pada tahap Classroom Interaction, dalam penelitian ini siswa

dibentuk menjadi kelompok-kelompok yang heterogen dengan melihat dari hasil

data awal. Setiap kelompok diminta untuk menganalisis kedua contoh puisi yang

telah diberikan oleh guru, mereka boleh merevisi puisi tersebut jika memang puisi

tersebut dianggap masih memerlukan perbaikan dan disertakan penjelasan letak

kesalahan pada puisi tersebut. Setiap kelompok menuliskan laporannya dalam

bentuk puisi hasil perbaikan siswa yang telah dianggap benar dan tepat. Kemudian

dibahas bersama-sama dengan saling memberikan tanggapan dari hasil revisi

setiap kelompok. Pada tahap Research-Based Materials, masing-masing siswa

diminta untuk membuat puisi dengan dengan memperhatikan kesesuaian isi

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

15

dengan tema yang dipilih, pilihan kata yang tepat, dan ketepatan penulisan (sesuai

dengan kaidah penulisan puisi). Sebelum siswa menulis puisi yang benar, siswa

harus saling bertukar pendapat dengan kelompoknya atau jika belum yakin dengan

kelompoknya maka boleh bertukar pendapat lintas kelompok, namun setiap anggota

kelompok wajib memberikan pendapatnya kepada anggota yang bertanya. Setelah puisi

telah dianggap benar maka puisi tersebut boleh dikumpulkan kepada guru. Pada tahap Use

of text, tahap ini dilakukan saat siswa sedang berdiskusi dengan kelompok dengan tujuan

sebagai dasar pertimbangan dan pedoman agar dapat menulis puisi dengan benar dan tepat

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru membagikan sejenis buku teks namun dalam

penelitian ini buku teks diganti dengan buku dokumen puisi buatan guru yang di dalamnya

berisi kumpulan contoh-contoh puisi yang memiliki pilihan kata yang tepat beserta gambar-

gambar ilustrasi yang menarik dan tidak asing bagi siswa.

Dengan tahap-tahap tersebut, diharapkan dapat mempermudah siswa untuk

menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat serta dapat meningkatkan

keterampilannya dalam menulis puisi.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis puisi adalah:

a. Menentukan Isi atau Tema

b. Menentukan Bentuk atau Struktur Puisi

c. Pilihan kata (diksi)

d. Pengimajinasian

e. Penggunaan kata-kata konkret

f. Pengisian dan gaya bahasa

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

16

Adapun target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 26 siswa

yang dinyatakan Tuntas dari 30 siswa atau 86 % maka keterampilan menulis puisi

sudah dianggap berhasil.

C. Tujuan P enelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian tindakan kelas ini

bertujuan untuk:

a. Mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menulis puisi.

b. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive Conceptual Instruction

(ICI) pada siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan Kapetakan

Kabupaten Cirebon.

c. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran menulis puisi dengan

menerapkan model pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI) dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi

dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan penulisan yang tepat pada

siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten

Cirebon.

d. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan

menerapkan model pembelajaran Konseptual Interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI) dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi

dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan penulisan yang tepat pada

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

17

siswa kelas V SDN 1 Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten

Cirebon.

e. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi berdasarkan

gagasan pokok atau tema yang dipilih.

f. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi dengan pilihan

kata yang tepat.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian terhadap peningkatan pemahaman siswa kelas V SDN I

Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon terhadap materi

menulis puisi bebas dengan menngunakan pilihan kata yang tepat dengan

menerapkan model pembelajaran konseptual interaktif atau Interaktive

Conceptual Instruction (ICI).

diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam

penelitian, yaitu

a. Bagi Siswa

a) Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

b) Dapat meningkatkan kemampuan mengeluarkan pendapat melalui

kegiatan berdiskusi.

c) Dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

d) Dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat.

e) Dapat menulis puisi dengan penulisan yang tepat (sesuai dengan kaidah

penulisan puisi).

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

18

b. Bagi Guru

a) Melalui penerapan model pembelajaran konseptual interaktif atau

Interaktive Conceptual Instruction (ICI) diharapkan dapat member

masukan khususnya bagi peneliti sendiri umumnya kepada guru tentang

alternative model pembelajaran soal bahasa indonesia pada materi menulis

puisi di SD, sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa untuk

memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.

b) Dapat memberikan pengetahuan yang baru, bahwa dengan menerapkan

model pembelajaran konseptual interaktif atau Interaktive Conceptual

Instruction (ICI) dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis puisi . Selain itu penerapan model pembelajaran konseptual

interaktif atau Interaktive Conceptual Instruction (ICI) merupakan

tambahan wawasan bagi guru yang dapat diterapkan pada setiap

pembelajaran bahasa Indonesia, juga dapat diterapkan untuk mata

pelajaran yang lainnya.

a. Bagi Sekolah

a. Dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

di tingkat pendidikan.

b. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran mata pelajaran bahasa

Indonesia.

d. Bagi Peneliti

a. Dapat menambah pengalaman mengajar dengan menggunakan metode

pembelajaran dalam pendidikan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

19

b. Sebagai alat untuk memperoleh data mengenai kegiatan pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran konseptual interaktif atau

Interaktive Conceptual Instruction (ICI).

c. Dapat menjadi pedoman untuk pembelajaran selanjutnya.

d. Dapat menjadi referensi untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

D. Batasan Istilah

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu strategi pembelajaran tertentu yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.

Selain itu model pembelajaran adalah suatu titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya

mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran

dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran

terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher

centered approach).

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan

guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

20

2. Keterampilan Menulis Puisi

Keterampilan menulis puisi adalah keterampilan seseorang dalam

mengungkapkan perasaan yang dirasakan, baik itu secara langsung maupun tidak

langsung sebagai ekspresi yang konkret dan bersifat artistik dari pikiran manusia

dalam bahasa emosional dan berirama.

Menurut HG. Tarigan mengutip dari pendapat Watts, (dalam Depdikbud

1992:360), “Puisi adalah ekspresi yang konkret dan bersifat artistik dari

pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama”.

3. Pengajaran Menulis Puisi

Pengajaran menulis puisi adalah suatu proses dimana kegiatan-kegiatan

pembelajaran menulis atau membuat sebuah puisi yang disusun untuk pelajar-

pelajar bertujuan untuk membawa perubahan tingkah laku pada diri siswa

dalam proses pembelajaran menulis puisi (dari tidak bisa atau menjadi bisa

atau memahami dalam memnulis atau membuat puisi).

Pengajaran adalah susunan maklumat dan suasana bagi memudahkan

pembelajaran (Heinich, et al.,1996) Gagne (1985), menyatakan pengajaran

sebagai set tatacara luaran yang menyokong proses-proses dalaman yang

berkaitan bagi mencapai hasil pembelajaran. Wittrock(1979), mengatakan

bahwa pengajaran ialah aktivitas yang melibatkan proses meransang pelajar

untuk membina maksud atau berdasarkan pengalamannya, bukan merangsang

mereka mengeluarkan semula pengetahuan orang lain .

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5308/3/s_pgsd_kelas_0905371_chapter1.pdf · kalimat dari suatu pokok pikiran, latihan menyusun alur uraian dan masih

21

4. Evaluasi Menulis Puisi

Evaluasi menulis puisi adalah suatu proses untuk mengambil keputusan

dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil

belajar siswa dalam menulis puisi baik yang menggunakan tes maupun nontes.

Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan evaluasi atau

penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan

menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik

yang menggunakan tes maupun nontes.