Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai Perwujudan Kewajiban Suatu Instansi Pemerintah Untuk Mempertanggung jawabkan Keberhasilan dan Kegagalan Pelaksanaan Misi Organisasi dalam Mencapai Sasaran dan Tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi (RENSTRA), diwajibkan untuk menyiapkan, menyusun dan menyampaikan informasi kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Penyampaian informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan capaian kinerja instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. Komitmen tersebut merupakan fokus organisasi untuk mencapai tingkat capaian kinerja yang tertuang dalam rumusan tujuan dan sasaran Kecamatan Paseh. Sebagai suatu Instansi Pemerintah, Kecamatan Paseh harus mempertanggung jawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Penjelasan mengenai keberhasilan dan kegagalan kinerja ini dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah diterbitkan untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Tujuan penyusunan LKIP adalah untuk mewujudkan Instansi Pemerintah, yakni Camat kepada Bupati sebagai pihak yang memberi wewenang. Dengan demikian LKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang kinerja yang telah berhasil dicapai.
32
Embed
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG fileLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ... Daerah Kabupaten Bandung ... yang mempunyai wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai Perwujudan Kewajiban Suatu Instansi Pemerintah Untuk
Mempertanggung jawabkan Keberhasilan dan Kegagalan Pelaksanaan Misi
Organisasi dalam Mencapai Sasaran dan Tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategi (RENSTRA), diwajibkan untuk menyiapkan, menyusun dan
menyampaikan informasi kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.
Penyampaian informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan capaian
kinerja instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran berdasarkan komitmen yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Komitmen tersebut merupakan fokus organisasi untuk mencapai tingkat
capaian kinerja yang tertuang dalam rumusan tujuan dan sasaran Kecamatan Paseh.
Sebagai suatu Instansi Pemerintah, Kecamatan Paseh harus mempertanggung
jawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang
dicapainya. Penjelasan mengenai keberhasilan dan kegagalan kinerja ini dituangkan
dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan salah satu
komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) telah diterbitkan untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah
yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.
Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP). Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.
Tujuan penyusunan LKIP adalah untuk mewujudkan Instansi Pemerintah,
yakni Camat kepada Bupati sebagai pihak yang memberi wewenang. Dengan
demikian LKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk
mengkomunikasikan dan menjawab tentang kinerja yang telah berhasil dicapai.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 2
Penyusunan dan pelaporan LKIP juga bertujuan untuk memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a. Pertanggungjawaban dari unit kerja yang lebih rendah kepada unit kerja yang lebih
tinggi, atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan, laporan
akuntabilitas ini lebih mengemukakan akuntabilitas manajerial;
b. Bahan pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah
perbaikan dalam pencapaian efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi serta ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka pendek dan
jangka menengah.
Semua yang tersebut di atas dalam rangka memenuhi Surat Sekretaris
Daerah Kabupaten Bandung Tanggal 15 Januari 2016 Nomor 130.04/16/Org Perihal
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 dan
Perjanjian Kinerja Tahun 2017, Sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Bandung Tahun 2016.
B. GAMBARAN UMUM KECAMATAN PASEH
Kecamatan Paseh merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Bandung
yang mempunyai wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Garut,
dengan luas wilayah keseluruhan 4.447,622 Ha yang terdiri dari 12 (Dua belas) Desa
yaitu :
1. Desa Drawati
2. Desa Loa
3. Desa Cijagra
4. Desa Cipedes
5. Desa Sukamanah
6. Desa Mekarpawitan
7. Desa Tangsimekar
8. Desa Singdangsari
9. Desa Cipaku
10. Desa Cigentur
11. Desa Karangtunggal
12. Desa Sukamantri
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 3
Kecamatan Paseh memiliki jumlah penduduk sebanyak 128.802 Jiwa(39.100
KK) dengan perincian seperti pada tabel berikut ini :
Jumlah Penduduk :
L P
1 Drawati 14 6.348 5.824 12.172
2 Loa 12 5.510 5.117 10.627
3 Cijagra 12 3.861 3.467 7.328
4 Cipedes 15 5.996 5.538 11.534
5 Sukamanah 9 6.877 6.395 13.272
6 Mekarpawitan 14 4.802 4.483 9.285
7 Tangsimekar 13 4.096 3.970 8.066
8 Sindangsari 15 6.968 6.335 13.303
9 Cipaku 16 7.550 7.103 14.653
10 Cigentur 8 3.467 3.425 6.892
11 Karangtunggal 9 2.696 2.612 5.308
12 Sukamantri 16 8.523 7.839 16.362
153 66.694 62.108 128.802
PendudukJumlahJumlah RWDesaNo
Jumlah
Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Paseh, Tahun 2016.
Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten
Bandung yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang
penyelanggaraan daerah diwilayah Kecamatan, dalam melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan, untuk memberikan pelayanan publik sesuai dengan
sebagian urusan Bupati kepada Camat dengan kewenangannya di Kecamatan Paseh
yang di dukung oleh 12 Desa.
Dalam meningkatkan kinerja aparat, maka telah di lakukan penataan
kelembagaan, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun
2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja Kecamatn dan Kelurahan
di wilayah Kabupaten Bandung. Struktur Organisasi Kecamatan Paseh Kabupaten
Bandung terdiri dari:
1.Camat,sebagai unsur pimpinan
2.Sekretaris sebagai unsur pembantu pimpinan
3.Seksi-seksi sebagai unsur pelaksana
Tugas pokok dan Fungsi Camat :
Camat mempunyai tugas pokok memimpin, melaksanakan,
mengkoordinasikan, merumuskan tujuan dan sasaran penyelenggaraan
Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kecamatan sesuai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 4
dengan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah dibidang koordinasi pemberdayaan masyarakat,
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan
peraturan perundang-undangan, pemeliharaan sarana dan fasilitas sarana umum,
kegiatan pemerintah di kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
desa dan atau kelurahan, pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau
Kelurahan serta menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur Organisasi
Dengan telah berubahnya status Kecamatan menjadi Satuan Perangkat Kerja
Daerah Kabupaten Bandung, dan dalam upaya meningkatkan kinerja aparat, telah
dilakukan penataan kelembagaan yang disesuaikan dengan konsep Otonomi
Daerah yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor
22 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di
Wilayah Kabupaten Bandung yang telah dirubah menjadi Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2016 dan peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2016.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 5
Adapun struktur Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PASEH
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kecamatan Paseh, Tahun 2016.
CAMAT PASEH Drs. KOMARUDIN.
NIP. 19620201 198607 1 001 SEKCAM
RINRIN MARINI,SH
NIP. 19590502198607 2 001
KASUBAG
UMUM &KEPEG
EUIS SURTIMANAH
NIP. 19620221 198603 2 005
KASUBAG PROGRAM &
KEUANGAN
INEU AGUSTINA,ST
NIP. 19760804 200801 2 004
SEKSI PEMBANGUNAN
Ir.NENI SUARNI
NIP. 19610419 199312 2 001
SEKSI PEMERINTAHAN
H.AGUS D LUCANANTA
NIP. 19591020 198603 1 008
SEKSI TRAMTIBUM
Drs.H.ASEP TAJUDIN
NIP.19640108 199303 1 007
SEKSI SOSBUD
NANI SUMARNI
NIP. 19640202 199310 2 001
SEKSI P M D
IRVAN
FATURAHMAN,S.Pd.M.Si
NIP. 19731222 200801 1 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 6
C. PERMASALAHAN UTAMA (strategic issued)
Guna menghadapi era globalisasi dan kemajuan teknologi, serta perkembangan
masyarakat yang semakin kompleks, kritis dan cerdas, Pemerintah Kecamatan Paseh
dituntut lebih profesional, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan,
baik lokal, regional maupun tingkat nasional.
Memperhatikan perkembangan masyarakat dari tahun ke tahun selalu muncul isu-
isu/ permasalahan yang semakin kompleks, dan perlu disikapi oleh Pemerintahan secara
lebih cepat, tepat dan akurat, sehingga pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat
sasaran. Untuk menghadapi berbagai isu/permasalahan yang ada perlu diantisipasi
dengan perencanaan yang matang dan komprehensif, sehingga arah pembangunan sesuai
dengan tujuan pembangunan Daerah Kabupaten Bandung.
Menyikapi isu–isu dan permasalahan di wilayah Kecamatan, terutama masalah
Pelayanan perlu diarahkan pada kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju
pemerintahan yang baik dan Pemerintahan yang bersih, sehingga akan berdampak pada
kualitas pelayanan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pelayanan yang
dihadapi Kecamatan, tidak bisa terlepas dari permasalahan dan isu pembangunan Daerah
Kabupaten Bandung. Oleh karena itu dalam menyikapi berbagai isu dan masalah yang ada
haruslah mengacu pada kebijakan dan arah pembangunan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah.
Dengan adanya Undang-undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
pada Pasal 298 mengenai Belanja Hibah, maka banyak SKPD khususnya Kecamatan yang
tidak terserap anggarannya, dikarenakan Hibah harus diberikan kepada Badan, Lembaga
dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum.
Permasalahan yang dihadapi Kecamatan Paseh ada beberapa hal, antara lain :
1. Sarana dan prasarana Pemerintahan yang kurang memadai,
2. Masih banyak ruas lingkungan yang rusak,
3. Belum akuratnya data potensi seluruh desa,
4. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan
daerah,
5. Masih kurangnya koordinasi pelaksanaan pembangunan dalam bentuk bottom up
planning dengan top down planing,
6. Masih rendahnya profesionalisme dan kualitas SDM/aparat yang dimiliki
Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut
di atas, antara lain :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 | 7
1. Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan.
2. Berkoordinasi dengan pihak yang berkompeten dalam upaya peningkatan Kualitas dan
Kuantitas SDM Kecamatan, untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang prima, sesuai
dengan harapan masyarakat.
3. Membangun dan meningkatkan komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi setiap unsur/ bidang di Kecamatan, dalam penyelenggaraan
Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat, sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan dalam mewujudkan Akuntabilitas Tata Kelola Pemerintahan yang baik.
4. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai
kebutuhan masyarakat.
5. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan disiplin aparat yang sesuai dengan
potensi dan kondisi wilayah, sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kabupaten
Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan
masyarakat.
6. Mengikuti program Pemerintah Daerah seperti DIKLAT/BIMTEK/SOSIALISASI yang ada
kaitannya dengan peningkatan aparatur atau SDM dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan pemerintahan yang profesional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RINGKASAN/IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Kecamatan Paseh sebagai instansi sector public telah mengupayakan
penyusunan rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu 2016 - 2021 dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada.
Rencana strategis Kecamatan Paseh dalam penyusunanya melibatkan seluruh
komponen di Kecamatan yang telah menempatkan Renstra sebagai komitmen
bersama dalam mewujudkan kinerja aparatur Kecamatan Paseh yang akomodatif
terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang cepat, mudah, murah dan
transparan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung
Tahun 2016 mengacu pada Dokumen Renstra Kecamatan Paseh Kabupaten
Bandung Tahun 2016-2021, Dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016, dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016.
Ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2016 memuat Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja Utama, serta Rincian Program dan Kegiatan, dilengkapi dengan
besaran Pagu Anggaran untuk setiap Program dan kegiatan, selama satu tahun
anggaran.
Tabel 2.1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KECAMATAN PASEH
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik
- Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
- Prosentase keluhan/
pengaduan Pelayanan
Administratif yang
ditindaklanjuti
- Prosentase pemenuhan
85 %
90 %
80 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 9
sarana dan prsasana
- Prosentase pemenuhan
kualitas sumber daya
aparatur
85 %
2 Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan Tugas umum
Pemerintahan Kecamatan
- Prosentase pelayanan
Administrasi kependudukan
tepat waktu
- Prosentase waktu pelayanan
adm.umum lainnya tepat
waktu
- Prosentase Desa yang
memenuhi standar kriteria
baik
- Prosentase Lembaga
Kemasyarakatan Aktif
90 %
85 %
90 %
85 %
3 Meningkatnya akuntabilitas
KInerja Pemerintah Kecamatan
- Nilai Akip Kecamatan
- Prosentase temuan
BPK/Inspektorat yang sudah
ditindaklanjuiti
85 %
90 %
Tabel 2.2
PENGGUNA ANGGARAN
NO
Program Anggaran (Rp) Keterangan
1 Program Penataan Administrasi
Kependudukan 32.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Peningkatan pelayanan publik dalam bidang
kependudukan 32.000.000,00 Sumber dana APBD
2 Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan 44.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Penyediaan Prasarana dan sarana
Pengelolaan Persampahan 44.000.000,00 Sumber dana APBD
3 Program peningkatan keberdayaan
Masyarakat Perdesaan 42.000.000,00 Sumber dana APBD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 10
~ Pemberdayaan lembaga dan organisasi
masyarakat perdesaan 42.000.000,00 Sumber dana APBD
4 Program pemeliharaan Kantrantibmas
dan pencegahan tindak kriminal 54.000.000,00 Sumber dana APBD
~
Penigkatan kerjasama dengan aparat kemanan dalam teknik pencegahan kejahatan
32.000.000,00 Sumber dana APBD
5 Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka
pelaksanaan Siskamswakarsa di Daerah 22.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Program Peningkatan peran Serta
Kepemudaan 30.000.000,00 Sumber dana APBD
~
Pembinaan organisasi kepemudaan 30.000.000,00 Sumber dana APBD
6
Program Pendidikan Menengah 70.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Pembinaan forum masyarakat peduli
pendidikan 70.000.000,00 Sumber dana APBD
7 Program pengembangan wawasan
kebangsaan 50.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam
kehidupan beragama 25.000.000,00 Sumber dana APBD
Peningkatan kesadaran masyarakat akan
nilai-nilai luhur budaya bangsa 25.000.000,00 Sumber dana APBD
8 ~
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah
26.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-
sumber pendapatan Daerah 26.000.000,00 Sumber dana APBD
9 Program peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah Desa 40.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Pelatihan aparatur pemerintah Desa dalam
bidang manajemen Pemerintahan Desa 40.000.000,00 Sumber dana APBD
10 Program peningkatan peran serta dan
kesetaraan jender dalam pembangunan 50.000.000,00 Sumber dana APBD
~
Pembinaan Organisasi Perempuan 50.000.000,00 Sumber dana APBD
11 Program Pembinaan dan pemasyarakatan
Olah Raga 60.000.000,00 Sumber dana APBD
~ Pembinaan cabang olah raga prestasi di
tingkat daerah 30.000.000,00 Sumber dana APBD
Pembinaan cabang olah raga prestasi di
tingkat daerah 30.000.000,00 Sumber dana APBD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 11
12
~ Program peningkatan sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
132.500.000,00 Sumber dana APBD
~ Pengendalian manajemen pelaksanaan
kebijakan KDH 125.000.000,00 Sumber dana APBD
13 Program perencanaan pembangunan
daerah 40.000.000,00 Sumber dana APBD
~
pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program kebijakan layanan publik
40.000.000,00 Sumber dana APBD
14 Program pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam 44.000.000,00 Sumber dana APBD
~
Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman /korban bencana alam
44.000.000,00 Sumber dana APBD
15 Program pengelolaan ruang terbuka hijau
(RTH) 30.000.000,00 Sumber dana APBD
~
Pemeliharaan RTH 30.000.000,00 Sumber dana APBD
16 Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak 70.000.000,00 Sumber dana APBD
~ penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari
keluarga kurang mampu 70.000.000,00 Sumber dana APBD
Jumlah 814.500.000,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian Kinerja Organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis
organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi kinerja Tahun 2016.
TABEL 3.1 PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KECAMATAN PASEH
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Realisasi Ket
(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik
- Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
- Prosentase keluhan/
pengaduan
Pelayanan
Administratif yang
ditindaklanjuti
- Prosentase
pemenuhan sarana
dan prsasana
- Prosentase
pemenuhan kualitas
sumber daya
aparatur
85 %
90 %
80 %
85 %
85 %
90 %
80 %
85 %
2 Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan
Tugas umum
- Prosentase
pelayanan
Administrasi
90 %
90 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 13
Pemerintahan
Kecamatan
kependudukan tepat
waktu
- Prosentase waktu
pelayanan
adm.umum lainnya
tepat waktu
- Prosentase Desa
yang memenuhi
standar kriteria baik
- Prosentase
Lembaga
Kemasyarakatan
Aktif
85 %
90 %
85 %
85 %
90 %
85 %
3 Meningkatnya
akuntabilitas KInerja
Pemerintah Kecamatan
- Nilai Akip
Kecamatan
- Prosentase temuan
BPK/Inspektorat
yang sudah
ditindaklanjuiti
85 %
90 %
85 %
90 %
Adapun uraian hasil analisis tersebut di atas mengenai tingkat capaian
kinerja masing-masing indikator kinerja utama yang membandingkan antara
target dan realisasi Tahun 2016, dapat diuraikan dalam tabel berikut :
TABEL 3.1 PARTISIPASI MURNI JENJANG SEKOLAH TINGKAT SMA/SEDERAJAT
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
%
Meningkatnya kinerja Penyelnggaraan
Tugas Umum Pemerintahan
Kecamatan
Prosentase Lembaga kemasayrakatan Aktif
90% 92% 102%
- Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa besar partisipasi murni jenjang
SMA/Sederajat tingkat Kecamatan. dari target kinerja sebesar 90% dapat terealisasi sebesar 92% hal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 14
ini menjadi sebuah pencapaian kinerja bagi pemerintah karena telah melebihi apa yang telah
ditargetkan.
- Rata-rata dalam sasaran dan indikator kinerja utama, realisasi yang dapat dicapai adalah 92% dan
capaian kinerja setelah di jumlahkan menjadi 102%, hal ini dikarenakan adanya upaya dari pemerintah
kecamatan untuk terus melaksanakan fungsinya agar pada target tahun selanjutnya bisa lebih
meningkat dari tahun sekarang dan hal ini menjadi sebuah target yang realistis karena akan menjadi
program berkelanjutan sesuai dengan target yang telah direncanakan dalam renstra.
TABEL 3.2
PERSALINAN YANG DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATAN YANG BERKOMPETEN
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Prosentase Lembaga kemasyarakatan aktif
92 %
95 % 103%
- Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa besar partisipasi public khususnya
warga masyarakat yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan dalam
kegiatan sosialisasi penyuluhan kesehatan dan pembinaan organisasi perempuan dari target kinerja
sebesar 92% dapat terealisasi sebesar 95% hal ini menjadi sebuah pencapaian kinerja bagi pemerintah
karena telah melebihi apa yang telah ditargetkan.
- Rata-rata dalam sasaran dan indikator kinerja utama, realisasi yang dapat dicapai adalah 95% dan
capaian kinerja setelah di jumlahkan menjadi 103%, hal ini dikarenakan adanya upaya dari pemerintah
kecamatan untuk terus melaksanakan fungsinya agar pada target tahun selanjutnya bisa lebih meningkat
dari tahun sekarang dan hal ini menjadi sebuah target yang realistis karena akan menjadi program
berkelanjutan sesuai dengan target yang telah direncanakan dalam renstra.
TABEL 3.3 USULAN PROGRAM/KEGIATAN KECAMATAN YANG DITETAPKAN DALAM RKPD
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Meningkatnya kualitas pelayanan
publik
Prosentase pemenuhan sarana dan parasarana
80 % 100 % 125%
- Sasaran strategis pertama dari indikator penetapan RKPD dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa
besar masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan yang berada ditingkat desa
sampai dengan tingkat kecamatan dengan jumlah usulan yang ada dalam system RKPD Online
Kecamatan, dalam kegiatan perencanaan pemerintah kecamatan mentargetkan sebesar 80% dari jumlah
yang telah diperkirakan sebelumnya dari jumlah total pagu indikatif yang ditetapkan dalam RKPD Online
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 15
akan tetapi pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut dapat melebihi apa yang telah ditargetkan.
- Faktor keberhasilan kegiatan tersebut dikarenakan adanya upaya dari pemerintah kabupaten serta
sosialisasi terkait system RKPD kepada masyarakat secara komprehensif sehingga memacu warga
masyarakat Desa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh
kecamatan, hal itu menjadi bahan acuan bagi kecamatan untuk terus meningkatkan dan mengembangkan
kegiatan tersebut agar lebih terarah dan terbina di tahun berikutnya.
TABEL 3.4
PELAYANAN PERSAMPAHAN
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Prosentase pemenuhan sarana dan prasarana
85 %
90 % 106%
Sasaran strategis keempat dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa besar
peranan pemerintah dalam melaksanakan kinerjanya sehingga apa yang ditargetkan, dapat
tercapai sesuai dengan tolok ukur kinerja, dibeberapa kegiatan seperti pelayanan sampah
skala kecamatan dan pemeliharaan RTH ditargetkan untuk tahun 2016 dapat mencapai
90%.
- Rata-rata pencapaian dalam sasaran strategis dan indikator kinerja utama ini sebesar
85% dan dapat terealisasi 106%, hal ini dikarenakan adanya upaya dari kecamatan
untuk membantu memfasilitasi seperti yang ada dalam permasalahan di tingkat desa,
sebagai langkah antisipasi Pemerintah Kecamatan memberikan pinjaman gerobak
sampah untuk membantu melengkapi apa yang menjadi kebutuhan warga masyarakat
khususnya Desa serta melengkapi sarana dan prasarana persampahan di tingkat
Kecamatan .
- Rata-rata pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja utama dalam kegiatan
pemeliharaan Ruang terbuka hijau (RTH), upaya pemerintah untuk menjaga
kelestariaan lingkungan khususnya lingkungan kantor kecamatan oleh karena itu
dengan adanya pemeliharaan secara teratur dan rutin yang dilaksanakan oleh
kecamatan.
Hal ini dikarenakan dengan adanya upaya pemerintah kecamatan untuk terus
meningkatkan kinerja agar setiap target yang direncanakan dapat terealisasi
dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 16
TABEL 3.4
PELAYANAN PENGELOLAAN RTH
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Prosentase pemenuhan sarana dan prasarana
90 % 92 % 102%
Sasaran strategis kelima dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa besar
peranan pemerintah dalam melaksanakan kinerjanya sehingga apa yang ditargetkan, dapat
tercapai sesuai dengan tolok ukur kinerja, dibeberapa pemeliharaan RTH ditargetkan untuk
tahun 2016 dapat mencapai 92%.
Rata-rata pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja utama ini sebesar 92 % dalam
kegiatan pemeliharaan Ruang terbuka hijau (RTH), upaya pemerintah untuk menjaga
kelestariaan lingkungan khususnya lingkungan kantor kecamatan oleh karena itu dengan
adanya pemeliharaan secara teratur dan rutin yang dilaksanakan oleh kecamatan
.
TABEL 3.5
CAKUPAN MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI KK DAN KTP
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
%
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan
Tugas umum pemerintahan Kecamatan
Prosentase pelayanan administrasi Kependudukan
80% 85 % 106%
Di dalam sasaran strategis dan indikator kinerja utama untuk Pelayanan Penerbitan Kartu
Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) lingkup kecamatan di targetkan 80% dan
kegiatan terealisasi mencapai 85% akan tetapi kegiatan pelayanan tersebut bukan terkait
dengan penerbitan karena sejak Tahun 2011 telah dialihkan kewenangan penerbitannya ke
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Bandung, dan kegiatan yang
dapat direalisasikan adalah sosialisasi bidang pelayanan publik ke masyarakat .
- Rata-rata pencapaian kinerja dalam kegiatan tersebut, bisa melebihi dari target yang
ditentukan hal ini dikarenakan adanya upaya dari pemerintah kecamatan Paseh untuk terus
melakukan sosialisasi ketingkat Desa yang ada di lingkup kecamatan Paseh.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 17
TABEL 3.6
JUMLAH KELEMBAGAAN ORGANISASI PEREMPUAN (LSM/NON LSM,
ORGANISASI)
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan
tugas umum Pemerintahan
Kecamatan
Prosentase lembaga kemasyarakatan aktif
90 % 100 % 111%
Sasaran strategis keenam dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa
besar peranan pemerintah dalam melaksanakan kinerjanya sehingga apa yang
ditargetkan, dapat tercapai sesuai dengan tolok ukur kinerja, kegiatan seperti
Sosialisasi kelembagaan organisasi perempuan untuk tahun 2016 dapat mencapai
100% dari target 90 % mencapai 111 %, dilihat dari suksesnya kegiatan P2WKSS
tingkat Propinsi Jawa Barat
TABEL 3.7
JUMLAH OLAH RAGA PRESTASI DAN KLUB OLAH RAGA
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan
Tugas umum pemerintahan
Prosentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif
85% 80 % 94%
Prosentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif
85% 80 % 94%
Sasaran strategis ketujuh dalam indikator kinerja utama khususnya yang berkaitan dengan
kegiatan kepemudaan dan olahraga dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa banyak
angka partisipasi pemuda dalam program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
kecamatan.
Persentase dalam sasaran strategis 7 khususnya yang berkaitan dengan pemuda
berprestasi dalam pembangunan skala kecamatan ditargetkan dalam indikator kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Paseh, Tahun 2016 18
sebesar 85% dan terealisasi mencapai 80% dikarenakan di Kecamatan Paseh belum ada
cabang olah raga yang menonjol.
TABEL 3.8
JUMLAH PROSENTASE MASYARAKAT YANG MENGIKUTI SOSIALISASI
KEWASPADAAN DINI/DETEKSI DINI
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan
Tugas Umum Pemerintahan
Kecamatan
Prosentase waktu pelayanan administrasi
umum lainnya tepat waktu 91 % 95% 104%
Sasaran Strategis ke 8 dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa besar tingkat
partsipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan sosialisasi kewaspadaan Dini/ Deteksi dan
penyediaan sarana dan prasarana korban bencana alam, dari target yang direncanakan
dapat terealisasi 95%, hal itu dikarenakan adanya kesadaraan dari masyarakat kecamatan,
khususnya warga yang terkena bencana banjir.
Rata-rata pencapaian sasaran dan indikator kinerja diatas dapat tercapai melebihi dari
apa yang direncanakan, pencapaian tersebut bisa terlaksana atas upaya pemerintah
kecamatan yang selama ini selalu di ingatkan baik dalam bentuk kegiatan langsung di
kecamatan atau kegiatan yang ada di desa-desa lingkup kecamatan serta tersedianya
sarana dan prasana korban bencana alam.
2. Perbandingan antara Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun