Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu hamil , bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1) Upaya Kesehatan, 2) Pembiayaan Kesehatan, 3) Sumber daya manusia, 4) Kesediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,5) Manajemen dan Informasi kesehatan , dan 6) Pemberdayaan masyarakat . Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventi. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan public selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Pembangunan kesehatan yang sudah dilaksanakan dalam dasa warsa terakhir , di Kota Denpasar secara umum telah menunjukkan terjadinya peningkatan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Beberapa indicator pembangunan kesehatan adalah Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan Umur Harapan Hidup. Pencapaian angka kematian bayi (AKB) Kota Denpasar untuk tahun 2009 sebesar 11,32 per 1000 KH pencapaian ini sudah dibawah target nasional (35 per 1000 KH), Untuk angka kematian ibu melahirkan (AKI) pada tahun 2009 sebesar 25,34 per 100.000 KH bila dibandingkan dengan target nasional (125 per 100.000 KH) maupun target propinsi Bali (100 per 100.000 KH), pencapaian angka kematian ibu sudah jauh dibawah target yang ditetapkan. Sedangkan angka umur harapan hidup (UHH) 72,11 tahun. Disamping perkembangan pembangunan kesehatan tersebut, masih banyak pula tantangan dan masalah pembangunan kesehatan yang belum sepenuhnya dapat teratasi seperti
56
Embed
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang · Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu hamil , bayi, anak, lanjut usia dan
keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1) Upaya Kesehatan, 2)
Pembiayaan Kesehatan, 3) Sumber daya manusia, 4) Kesediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan,5) Manajemen dan Informasi kesehatan , dan 6) Pemberdayaan masyarakat . Upaya
tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemologi penyakit,
perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)serta
globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.
Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya
promotif dan preventi. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap
kebijakan public selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
Pembangunan kesehatan yang sudah dilaksanakan dalam dasa warsa terakhir , di Kota
Denpasar secara umum telah menunjukkan terjadinya peningkatan terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Beberapa indicator pembangunan kesehatan adalah Angka Kematian Bayi, Angka
Kematian Ibu dan Umur Harapan Hidup. Pencapaian angka kematian bayi (AKB) Kota
Denpasar untuk tahun 2009 sebesar 11,32 per 1000 KH pencapaian ini sudah dibawah target
nasional (35 per 1000 KH), Untuk angka kematian ibu melahirkan (AKI) pada tahun 2009
sebesar 25,34 per 100.000 KH bila dibandingkan dengan target nasional (125 per 100.000 KH)
maupun target propinsi Bali (100 per 100.000 KH), pencapaian angka kematian ibu sudah
jauh dibawah target yang ditetapkan. Sedangkan angka umur harapan hidup (UHH) 72,11
tahun.
Disamping perkembangan pembangunan kesehatan tersebut, masih banyak pula
tantangan dan masalah pembangunan kesehatan yang belum sepenuhnya dapat teratasi seperti
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
2
masih tingginya anemia ibu hamil, tingginya anak yang mengalami gizi kurang, komposisi,
mutu dan sebaran tenaga kesehatan yang belum merata serta belum optimalnya alokasi
pembiayaan kesehatan.
Dalam lima tahun terakhir ini telah banyak perubahan mendasar dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, baik dalam segi pemberdayaan masyarakat,
desentralisasi upaya kesehatan maupun lingkungan strategis termasuk globalisasi. Perubahan
paradigma penyelenggaraan pembangunan yang ditandai dengan berlakunya UU Nomor 32
tahun 2004 tentang penyelenggaraan Pemerintah Daerah memerlukan penyesuaian dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Pengaturan lebih lanjut telah pula diatur dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Peraturan
Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan
Daerah Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Denpasar.
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK)
2005-2025 dalam tahapan kedua (2010-2014) kondisi pembangunan kesehatan diharapkan
telah mampu mewujudkan kesejahtraan masyarakat yang ditunjukan dengan membaiknya
berbagai indicator pembangunan sumber daya manusia, seperti meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatkan kesetaraan jender, meningkatnya
kesejahtraan dan perlindungan anak, terkenadalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk,
serta menurunnya kesenjangan antar individu, dan antar kelompok masyarakat.
Untuk menggerakkan segenap potensi pembangunan kesehatan yang ada di daerah
sesuai dengan kewenangan dan kewajiban dalam penyelenggaraan otonomi daerah secara
terencana dan terukur, dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang perencanaan Pembangunan Nasional, maka Dinas Kesehatan Kota Denpasar telah
menyusun Renstra sebagai suatu acuan untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat
secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan dan tantangan
yang semakin berat. Dalam perencanaan ini perlu mengacu terutama pada arah, dasar dan
Strategi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar tahun
2010-2015.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
3
1.2. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kota Denpasar tahun 2010-2015 dimaksudkan
untuk :
a. Menjabarkan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah di bidang kesehatan.
b. Menjabarkan visi, misi dan program Walikota di bidang kesehatan yang tertuang pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar ke dalam
rencana pembangunan 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif.
c. Menyerasikan dan menyelaraskan kebijakan dan program pembangunan kesehatan
baik di tingkat pusat, daerah serta aspirasi masyarakat.
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar
tahun 2010-2015 adalah :
a. Menyediakan acuan resmi bagi penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota
Denpasari.
b. Terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi pembangunan kesehatan baik antar
pusat, Provinsi dan Puskesmas.
c. Terjadinya keterkaitan dan konsistensi antar perencana, penyelenggara, pelaksana dan
pengawasan.
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
e. Memudahkan jajaran aparatur pemerintah yang terkait di daerah untuk memahami
dalam menentukan program-program pembangunan kesehatan yang ditindaklanjuti
dengan kegiatan-kegiatan yang nantinya diukur dengan indikator-indikator.
f. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkualitas dan
berkelanjutan.
1.3. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2010-2015
berpedoman pada :
a. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat
I Bali, Nusa tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaaran Negara;
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
4
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
e. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah;
g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah;
h. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban
Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4027);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
l. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014
j. Perda Nomor 1 Tahun 2009 tentang RPJPD Kota DenpasarTahun 2005-2025
k. Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2010 tentang RPJMD Kota Denpasar Tahun
2010-2015
l.
1.4. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan lainnya
Memperhatikan UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, RPJM Kota Denpasar tahun 2010-2015, Rencana Strategis
Kementrian Kesehatan, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali maka Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015 merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program Walikota Denpasar dalam bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJM Kota
Denpasar 2010-2015 yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Kota Denpasar tahun
2005-2025, RPJP Nasional bidang kesehatan tahun 2005-2025, Rencana Strategis Departemen
Kesehatan RI dan Sistem Kesehatan Nasional.
1.5. Sistimatika Penulisan
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
5
Sistimatika penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2010-2015 adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang, berisi penjelasan tentang alasan-alasan perlunya penyusunan
Renstra.
2. Maksud dan Tujuan, memuat penjelasan maksud dan tujuan penyusunan Renstra
Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam kerangka perencanaan strategis lima tahun;
3. Landasan Hukum, memuat penjelasan UU, Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Perundangan lainnya yang menjadi dasar penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota
Denpasar;
4. Hubungan Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar dengan dokumen Perencanaan
lainnya;
5. Sistimatika Penulisan, memuat penjelasan struktur penulisan dokumen Renstra
Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
Bab II Gambaran Pelayanan
1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, memuat penjelasan struktur
organisasi, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Denpasar sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Denpasar.
2. Capaian Kinerja, memuat tentang capaian kinerja pelaayanan Dinas Kesehatan Kota
Denpasar.
3. Permasalahan, berisi tentang kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam
pelayanan Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
Bab III Isu-isu Strategis
1. Isu-isu strategis, memuat penjelasan tentang isu-isu utama yang berkembang terkait
dengan pelayanan Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
2. Analisis SWOT, berisi tentang analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman
yang dihadapi dalam pelayanan
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
1. Visi, berisi tentang Visi Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
2. Misi, memuat tentang misi Dinas Kesehatan Kota Denpasar
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
6
3. Tujuan dan Sasaran,memuat tentang tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota
Denpasar
4. Strategi dan Kebijakan, berisi tentang Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota
Denpasar
Bab V Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan
Indikatif
1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja, memuat penjelasan rencana
program , kegiatan dan Pendanaan Dinas Kesehatan Kota Denpasar serta indikator
kinerjanya
2. Indikator Kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran RPJMD
Bab VI Indikator Kinerja SKPD
1. Indikator Kinerja Utama.
2. Matrik Rencana Strategis .
Bab VII Penutup
Lampira-lampiran :
a.Target indikator sasaran.
b.Struktur Organisasi
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Struktur Organisasai, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2008 tentang
kedudukan, Tugas Pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Denpasar, struktur organisasi
Dinas Kesehatan Kota Denpasar dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, dibantu oleh seorang
Sekretaris dan empat orang Kepala Bidang, yaitu masing-masing dari Bidang Bina Penyehatan
Lingkungan , Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bidang Bina Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit dan Bidang Bina Pelayanan Kesehatan. Masing-masing Sekretaris
dan Kepala Bidang membawahi tiga orang Kepala Sub Bagian atau Seksi. Disamping itu
Dinas Kesehatan Kota Denpasar memiliki Sebelas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas dan satu
UPT Pengawasan Makanan dan Farmasi. Dalam memimpin UPT, Ka. UPT di bantu masing-
masing oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
Kedudukan Dinas Kesehatan adalah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota ,
dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sedangkan tugas pokoknya adalah melaksanakan
kewenangan otonomi Daerah Kota dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Daerah mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum
3. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang dinas dalam lingkup
tugasnya.
Struktur organisasi Dinas Kesehatan seperti terlampir.
2.2. Capaian Kinerja
Hasil capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar dapat diukur dari pencapaian
kinerja kegiatan standar pelayanan minimal sebagai berikut :
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
8
NO INDIKATOR TARGET
TAHUN 2009
REALISASI
2009
A. 1.
Pelayanan Kesehatan dasar: Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 95% pada tahun 2015
95 %
96,32 % 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80% pada tahun 2015 80 % 104 %
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada tahun 2015
100 % 94,20 %
4. Cakupan pelayanan nifas 90% pada tahun 2015 90 % 94,66 5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani 80% pada tahun 2010 80 % 100 %
6. Cakupan kunjungan bayi 90% pada tahun 2010
90 % 101,48
7. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% pada tahun 2010
100 % 100 %
8. Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010
90 % 98,12 %
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin 100% pada tahun 2010
100 % 100 %
10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada tahun 2010
100 % 100 %
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% pada tahun 2010
80 % 100 %
12. Cakupan peserta KB Aktif 70% pada tahun 2010
83 % 52,44 %
13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100% pada 2010
100 % 100 %
14. Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% pada tahun 2015
100 % 100 %
B 1.
Pelayanan Kesehatan Rujukan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100% pada tahun 2015
100 %
100 % 2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang
harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 100% pada tahun 2015
100 %
100 %
C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24
100 %
100 %
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
9
jam 100% pada tahun 2015
D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa siaga aktif 80% pada tahun 2015
55 %
100 %
Sampai dengan tahun 2009 hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
Upaya-upaya yang ditempuh melalui kebijakan (1) Mendorong dan meningkatkan
manajemen dan standar pelayanan kesehatan masyarakat, (2) Mendorong dan
meningkatkan Sumber Daya Kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat maka dilaksanakan beberapa program dan kegiatan. Program yang
dilaksanakan tahun 2009 adalah Program pelayanan administrasi perkantoran, ,Program
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, Program Peningkatan pengembangan sistem
pelaporan dan kinerja keuangan, Program pemberantasan penyakit menular, Program
peningkatan pelayanan kesehatan anak balita, program peningkatan kesehatan lansia,
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Tabel 2.1 Target dan Realisasi Sasaran Peningkatan Peranserta Masyarakat di Bidang Kesehatan Tahun 2009
Persentase cakupan kunjungan ibu hamil pertama kali ke petugas kesehatan ( K1 ) Persentase cakupan kunjungan Bumil minimal 4 kali ke petugas kesehatan ( K4 ) Persentase cakupan persalinan ditolong tenaga Kesehatan Persentse cakupan dideteksi tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah di TK
Persentase Kejadian Luar Biasa ( KLB ) yg terlaporkan & tertanggulangi Angka Bebas Jentik (ABJ ) Persentase Tempat-tempat Umum ( TTU ) yg diawasi memenuhi syarat Persentase Tempat Pengelolaan makanan (TPM ) yg diawasi memenuhi syarat Persentase keluarga menempati rumah sehat Persentase keluarga memiliki akses air bersih Persentase pemanfaatan jamban keluarga Persentase Kecamatan bebas rawan Gizi Cakupan D/S di Posyandu Cakupan Kapsul Vit A Persentase Desa dng Garam Beryodium baik Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase Balita Gizi Kurang Cakupan Ibu Hamil yang mendapat tablet Fe II Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Persentase Bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah ) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ( JPKM ) Persentase Rumah Tangga yg ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) Posyandu Purnama dan Mandiri
% % % % % % %
5 80 80 9 40 80 35
0.69 96,32 39,66 2,15 100 59,40 37,5
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
12
Indikator hasil akhir pembangunan kesehatan adalah indikator mortalitas (kematian),
yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas ( kesakitan ) dan indikator-indikator
status gizi. Indikator mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Ibu melahirkan (AKI) dan Umur Harapan Hidup.
Tabel 2.3. Capaian Kinerja dan Realisasi Dampak Bidang Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2009
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
a. b. c. d.
Derajat Kesehatan Angka Kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu Melahirkan per-100.000 Kelahiran Hidup Umur Harapan Hidup Prevalensi gizi buruk pada balita
/1.000 KH /100.000 KH tahun persen
30 100 72 0,13%
11,32 25,34 72,11 0,6%
Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu indikator yang sensitif terhadap
kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal. Disamping itu AKB juga mempunyai
asosiasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga,
pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka Kematian Bayi di Kota Denpasar tahun
2009 sebesar 11,32 per 1.000 Kelahiran Hidup. Target AKB tahun 2009 di Propinsi Bali
diharapkan AKB tidak melampaui 30 per 1.000 Kelahiran Hidup. Bila dibandingkan dengan
tahun 2008 terjadi sedikit peningkatan Angka Kematian dari 11,0 per 1.000 KH menjadi
11,32 per 1.000 KH. Namun bila dibandingkan dengan target nasional diharapkan Angka
Kematian Bayi maksimal 35 per 1.000 KH, hal ini menandakan bahwa Angka Kematian Bayi
di Kota Denpasar tahun 2009 sudah lebih rendah dari 30 per 1.000 KH, itu berarti target
Nasional dan target propinsi sudah tercapai namun demikian untuk tahun-tahun mendatang
minimal tetap dipertahankan dan bila mungkin ada penurunan Angka Kematian Bayi.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
13
02468
10121416
Cak
upan
Grafik 4.1Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Denpasar Tahun 2005 s/d 2009
AKB/1000KH 9,03 14,8 8,6 11,01 11,3
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Angka Kematian Ibu Melahirkan ( AKI ) berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil ( bumil ), pelayanan kesehatan waktu
melahirkan dan masa nifas. AKI di Kota Denpasar tahun 2009 sebesar 25,34 per 100.000
Kelahiran Hidup. Target AKI tahun 2009 diharapkan tidak melampaui 100 per 100.000 KH.
Bila dibandingkan dengan tahun 2008 terjadi penurunan Angka Kematian Ibu dari 42,03 per
100.000 KH menjadi 25,34 per 100.000 KH hal ini berarti ada peningkatan kinerja dari kinerja
Bila dibandingkan dengan target Nasional, AKI diharapkan tidak melampaui 100 per 100.000
KH, ini menandakan bahwa Angka Kematian Ibu melahirkan tahun 2009 di Kota Denpasar
sudah lebih rendah dari 100 per 100.000 KH, itu berarti target sudah tercapai namun
demikian untuk tahun-tahun mendatang bila mungkin ada penurunan Angka Kematian Ibu.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
14
0
10
20
30
40
50
60
Cak
upan
Grafik 4.4Angka Kematian Ibu Maternal Di Kota Denpasar
Tahun 2005 s/d 2009
AKI/100000 KH 16 59 53 42 25,36
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Secara umum derajat kesehatan masyarakat di Kota Denpasar telah menunjukkan
perbaikan seperti dilihat dari angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh menurunnya angka
kesakitan dan kematian juga ditentukan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup
waktu lahir. Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, Umur Harapan Hidup
waktu lahir penduduk Kota Denpasar untuk tahun 2009 sebesar 72,11 tahun
Prevalensi gizi kurang pada balita sedikit mengalami penurunan dari 1,73 % pada
tahun 2008 menjadi 1,58 % pada tahun 2009. Bila dibandingkan dengan target prevalensi gizi
kurang menurut MDG’s 2015 dan RPJMN 2009 masing-masing 19% dan 20%, kondisi Kota
Denpasar jauh berada di bawah target nasional, sehingga untuk tahun selanjutnya hasil ini
perlu dipertahankan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi antara lain masih tingginya anemia ibu
hamil dan anak mengalami gizi kurang, kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
15
pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah, gender dan kelompok pendapatan; belum
memadainya jumlah, penyebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya
sumber pembiayaan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan.
Berikut ini adalah proporsi anggaran kesehatan dari berbagai sumber di Kota Denpasar
Tahun 2009.
Gambar 2..2. Proporsi Anggaran Kesehatan Bersumber APBN, dan APBD TK II, Di Kota Denpasar Tahun 2009
7,5
92,5
APBN APBD II
Masalah kesehatan masyarakat lainnya yang dihadapi adalah beban ganda penyakit
yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani namun dilain pihak
semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Tantangan lainnya adalah beberapa penyakit
infeksi cenderung meningkat kembali (Re-emerding deseases), seperti penyakit TB, DBD,
Malaria dan Rabies. Penyakit infeksi baru juga telah muncul utamanya yang disebabkan oleh
virus (new emerging diseases ), seperti HIV/AIDS, SARS dan Flu Burung (avian influenza).
Disamping itu pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan pada umumnya masih
menempatkan masyarakat sebagai obyek, bukan sebagai subyek pembangunan kesehatan.
Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup sehat masih perlu terus ditingkatkan.
Manajemen pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat masih perlu ditingkatkan
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
16
dalam rangka menyambut pelaksanaan UU No. 40 tahun 2004 mengenai SJSN ( Sistem
Jaminan Sosial Nasional ). Sumber daya obat dan perbekalan kesehatan yang aman,
bermanfaat dan bermutu serta tersedia secara merata dan terjangkau serta dapat diakses oleh
masyarakat juga perlu terus diupayakan.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
17
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Isu-isu strategis
Dari uraian perkembangan dan permasalahan tersebut, maka isu strategis yang dihadapi oleh
Dinas Kesehatan Kota Denpasar untuk lima tahun mendatang adalah:
1. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku masyarakat.
2. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali (re-emerging
deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-penyakit infeksi baru (new
emerging deseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Flu Burung (avian influnenza) juga mulai
muncul. Di sisi lain adanya beban ganda masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu pihak
masih banyaknya penyakit infeksi menular yang harus ditangani namun dilain pihak
penyakit tidak menular juga semakin meningkat.
3. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan transformasi
demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas kesehatan lingkungan serta
semakin meningkatnya ancaman bencana.
4. Sumber daya manusia kesehatan disamping masih belum merata antar wilayah dan jauh
dari rasio kecukupan, kualitasnya juga masih perlu ditingkatkan terlebih dalam
menghadapi era globalisasi.
5. Disamping anggaran kesehatan belum optimal, struktur pembiayaan kesehatan masyarakat
masih lebih berorientasi pada upaya kuratif dan rehabilitatif, upaya promotif dan preventif
belum memperoleh penganggaran secara proporsional.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
18
3.2 Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan/Peluang dan Ancaman)
a. Berdasarkan analisis faktor internal:
Kekuatan yang dimiliki:
1. Adanya komitmen pemerintah dalam bidang kesehatan.
2. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang mencukupi.
3. Secara geografis semua wilayah bisa dijangkau.
4. Jumlah SDM yang memadai
Kelemahan :
1. Sistem informasi kesehatan belum terintegrasi secara baik.
2. Profesionalisme sumber daya kesehatan masih kurang.
b. Berdasarkan faktor eksternal:
Kesempatan/Peluang :
1. Kemitraan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan berbagai pihak
termasuk swasta dan LSM sangat terbuka.
2. Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan masih tinggi
3. Perekonomian masyarakat Bali relatif baik.
4. Tingkat Pendidikan masyarakat cukup tinggi.
5. Struktur Adat dan Budaya masyarakat Bali Sangat kuat.
6. Adanya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang terus berkembang di Bali
Ancaman:
1. Globalisasi yang tidak bisa dibendung dalam bidang kesehatan.
2. Mobilasi penduduk yang sangat tinggi
3. Krisis ekonomi yang berkepanjangan.
4. Ancaman bencana baik akibat faktor alam maupun ulah manusia.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
19
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi
Sesuai dengan RPJMD Kota DenpasarTahun 2010-2015 serta dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kota
Denpasar maka visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kota Denpasar tahun 2010-2015 adalah:
”DENPASAR SEHAT YANG KREATIF, MANDIRI DAN BERKEADILAN”
Yaitu suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat Kota Denpasar di masa
depan yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata, memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sehingga mampu
meningkatkan kualitas dirinya, menjaga keseimbangan hubungan dengan lingkungan hidupnya
serta menciptakan kedamaian dan kesejahteraan lahir dan bathin.
4.2 Misi
Dalam rangka mewujudkan Denpasar Sehat yang kreatif, mandiri dan berkeadilan ,
dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang berkembang selama 5 tahun sebelumnya,
maka misi Dinas Kesehatan Kota Denpasar dapat dirumuskan sbb:
1. Mengoptimalkan sumber daya kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik .
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
termasuk swasta dan masyarakat madani.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup bersih dan sehat.
5. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan dan berperan aktif
menunjang pelaksanaan pembnagunan kesehatan yang berskala nasional.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
20
4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai –
nilai luhur dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan yang lebih baik, yang
menjadi arah perjalanan dinas dengan berdasarkan pada kreteria –kreteria dan kewenanngan
yang mudah dipahami oleh seluruh masyarakat.
Sebagai penjabaran dari Visi dan misi yang telah ditetapkan dan untuk mewujudkan
misi Dinas Kesehatan Kota Denpasar perlu ditetapkan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
program yang akan dilaksanakan yang satu dengan yang lainnya saling terkait, agar
terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam
rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat Kota Denpasar yang setinggi-tingginya
Misi 1 : Mengoptimalkan sumber daya kesehatan untuk peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat dan menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik .
Tujuan : Terwujudnya pelayanan kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya
guna dan berhasil guna
Sasaran : 1. Meningkatkan kualitas dan kwantitas sarana dan prasarana
puskesmas.
2. Meningkatkan kualitas dan kwantitas SDM tenaga kesehatan
Strategis : Meningkatkan jumlah, mutu SDM serta sarana dan prasarana
kesehatan.
Kebijakan : Mendorong tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan melalui pendidikan dan pelatihan serta melengkapi
sarana dan prasaran Puskesmas
Program
: 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur.
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
4. Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringan
5. Upaya Kesehatan Masyarakat.
6. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
21
Misi 2 : Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan
Tujuan : Terlaksananya pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
paripurna, merata, terjangkau bermutu dan berkwalitas
Sasaran : 1. Meningkatkan Upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif
dan komplementer, kesehatan kerja serta standarisasi akreditasi dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
2. Meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi
standar dan terjangkau oleh masyarakat
Strategi Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kebijakan : Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan.
Program
: 1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Standarisasi Pelayanan Puskesmas
4. Peningkatan Pelayanan Lansia
5. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
6. Pelayanan Kesehatan penduduk Miskin
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
22
Misi 3 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
Tujuan : 1. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat secara Optimal sehingga dapat
meningkatkan intelektualitas dan produktifitas Sumber daya manusia
2. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang bermutu bagi Ibu dan Anak
Sasaran : 1. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
2. Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak
Strategi : Peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kebijakan : 1. Mendorong pemberdayaan /peran serta masyarakat dalam peningkatan
status gizi masyarakat yang optimal
2. Mendorong pemberdayaan /peran serta masyarakat dalam peningkatan
Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak
Program : 1. Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan pelayanan kesehatan anak dan balita
3. Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembandu dan jaringannya
4. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
5. Peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
23
Misi 4 : Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup bersih
dan sehat.
Tujuan : 1. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat
2. Meningkatkan kualitas lingkungan dan keamanan pangan
Sasaran : 1. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
2. Meningkatkan mutu, keamanan serata produk hasil olahan makanan
Strategi Meningkatkan pemberdayaan masyarakat maupun swasta di bidang
kesehatan.
Kebijakan : 1. Meningkatkan pengawasan kualitas lingkungan
2. Meningkatkan pengawasan makanan dan Tempat pengolahan
makanan
3. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dan pihak swata di
bidang kesehatan
Program
: 1. Pengembangan lingkungan sehat
2. UKM Usaha Kesehatan Masyarakat
3. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sapras Puskesmas/ Pustu
dan Jaringannya
4. Pengawasan Obat dan makanan
5. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan makanan
6. Promosi kesehatan dan pemberdayaanmasyarakat
7. Pengembangan Obat asli Indonesia
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
24
Misi 5 : Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan dan
berperan aktif menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan yang
berskala nasional.
Tujuan : Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
dan tidak menular
Sasaran : Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
Strategi : Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dan pemberdayaan
masyarakat dalam penanggulanagan penyakit menular dan tidak
menular .
Kebijakan : Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan masyarakat tentang
program pembangunan kesehatan nasional
Program
: Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
25
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
DISESUAIKAN
5.1 Rencana program, kegiatan dan pendanaan
Rencana program, kegiatan dan pendanaan merupakan cara untuk mendukung arah kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai oleh satuan
kerja pemerintah daerah, yang berpedoman pada Peraturan Mentri Dalam Negeri no 59 tahun 2007 seperti matrik dibawah ini : PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR Pagu Dana ( Rp )
5.Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
- Pengadaan obat penunjang PSC - Bahan, alat – alat kerja PSC - Jasa tenaga kerja PSC - Pengadaan radio edukasi dan komunikasi - Pelatihan ATLS,BTLS,BLS
- Pengambilan sampel darah (Colinesterase) - Penyemprotan alat - Pengambilan sampel bakteri air minum - Pengambilan sampel bakteri air bersih - Pengambilan sampel kimia air bersih - Pengambilan sampel kimia air badan air - Pembinaan dan pengawasan rumah sehat - Inspeksi sanitasi RS - Jasa Pemeriksaan lab - Pengawasan dan pembinaan sanitasi pasar-
pemeriksaan lab - Pengawasan dan pembinaan sanitasi hotel - Pengawasan dan pembinaan panti pijat - Pengelolaan sampah medis puskesmas - Pengawasan dan pembinaan sanitasi TTU
lainnya - Pembinaan pengwasan kualitas air - Pengelolaan sampah medis Pusk
1.Pelayanan operasi katarak 405.000.000 81.000.000 81.000.000 81.000.000 81.000.000 81.000.000
Total 405.000.000 81.000.000 81.000.000 81.000.000 81.000.000 81.000.000 11.Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
dan mengendalikan kesehatan makanan yang beredar di masyarakat
1.Mengawasi kesehatan makanan dari hasil industry, rumah tangga dan restaurant
15.Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
1.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga - Pemeriksaan
Lab. Pewarna dan pengawet
- Pembinaan dan pengawasan hasil produksi rumah tangga
1.500 sampel
250 kali
300 sampel
50 kali
300 sampel
50 kali
300 sampel
50 kali
300 sampel
50 kali
300 sampel
50 kali
3.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant - Pembinaan dan
pengawasan restaurant
- Pemeriksaan lab kantin sekolah
- Pembinaan dan pengawasan kantin sekolah
700 kali
1338 pk
420 x
140 kali
250 pk
75 x
140 kali
250 pk
75 x
140 kali
290 pk
90 x
140 kali
296 pk
90 x
140 kali
296 pk
90 x
16.Meningkatka
n keselamatan bagi ibu melahirkan dan anak
1.Memberikan penyuluhan, perawatan dan pertolongan bagi ibu yang akan melahirkan
16.Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1.Perawatan secara berkala bagi ibu ibu hamil bagi keluarga kurang mampu - Pelacakan
komplikasi obsteri dan neonatal resti
600 kali
120 kali
120 kali
120 kali
120 kali
120 kali
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
41
3.Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu - Pelacakan
material dan perinatal
- Audit maternal dan perinatal
600 kali 20 kali
120 kali 4 kali
120 kali 4 kali
120 kali 4 kali
120 kali 4 kali
120 kali 4 kali
2.Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat
Meningkatkan kualitas dan kwantitas sarana dan prasarana Puskesmas
Meningkatkan sarana prasarana dan SDM kesehatan
Memenuhi sarana prasarana Puskesmas dan mendorong SDM untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
17.Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pelayanan administrasi perkantoran
55 Puskesmas
& Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
18.Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
55 Puskesmas
& Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
19.Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal
55 Puskesmas
& Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
11 Puskesmas & Dinas
20.Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
15 paket 3 paket 3 paket 3 paket 3 paket 3 paket
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
42
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD
6.1. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesahatan Kota Denpasar Indikator kinerja utama dapat didifinisikan sebagai uraian ringkas dengan menggunakan
ukuran kuantitatif dan kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
telah disepakati atau ditetapkan. Jadi Indikator kinerja merupakan alat ukur spesifik yang secara
kuantitatif atau kualitatif dapat menjadi gambaran masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan
atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian suatu program atau kegiatan
Berikut diuraikan indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kota Denpasar
Indikator Pelayanan Kesehatan dasar:
1. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 98% pada tahun 2015
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan 100% pada tahun 2015
4. Cakupan pelayanan nifas 98% pada tahun 2015
5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada tahun 2015
6. Cakupan kunjungan bayi 100% pada tahun 2015
7. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% pada tahun
2015
8. Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2015
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
keluarga miskin 100% pada tahun 2015
10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada tahun 2015
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% pada tahun 2015
12. Cakupan peserta KB Aktif 75% pada tahun 2015
13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100% pada 2015
14.
Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% pada tahun 2015
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
43
Indikator Pelayanan Kesehatan Rujukan
1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100% pada tahun
2015
2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan
(RS) di Kabupaten/Kota 100% pada tahun 2015
Indikator Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
/KLB
1. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam 100% pada tahun 2015
Indikator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Cakupan Desa siaga aktif 100% pada tahun 2015
Indikator Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prosentase Prevalensi HIV/AIDS < 0,5% pada 2015
Prosentase Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi > 30% pada
2015
Prosentase Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi <5% pada 2015
Prosentase penduduk usia muda 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan
konfrehensif tentang HIV/AIDS 95% pada 2015
Prevalensi Malaria < 1 per 1.000 penduduk pada 2015
Prevalensi Tubercolosisi 224 per 100.000 penduduk pada 2015
Prosentase Angka penemuan pasien tubercolosis BTA positif baru 83 % pada
tahun 2015
Prosentase angka keberhasilan pengobatan pasien tubercolosis 88% pada tahun
2015
Indikator Sasaran Kesehatan Utama
1. Angka Kematian bayi per- 1.000 Kelahiran Hidup 24 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015
2. Angka Kematian Ibu Melahirkan 75 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015
3. Umur Harapan Hidup 73,06 pada tahun 2015
4. Menurunkan prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi 15% pada Tahun 2015
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
44
6.2. Matrik Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Misi 1 : MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA KESEHATAN UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN MENCIPTAKAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN Uraian
Uraian Indikator 2015 Strategi Kebijakan
Program
Kegiatan
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna dan berhasil guna
1. Meningkatkan kualitas dan kwantitas sarana dan prasarana Puskesmas
2. Meningkatkan kualitas dan kwantitas SDM tenaga kesehatan
1. Persentase pemenuhan kebutuhan SDM aparatur
2. Persentase penyelesaian administrasi kepegawaian tepat waktu
3. Persentase pegawai yang menerima reward
4. Persentase pengadaan menggunakan e-procurement
5. Persentase pengelolaan pembayaran gaji PNS tepat waktu dan jumlah
6. Ketersediaan profil kesehatan
7. Jumlah rehab Puskesmas /Pustu
8. Ketersediaan Lakip 9. Persentase pejabat
eselon II,III dan IV telah menandatangani dan melaksanakan pakta integritas
10. Jumlah dokumen perencanaan yang dihasilkan
90% 90% 95% 100% 95% 1 11 1 100% 2
Peningkatan Pengetahuan tenaga kesehatann dan sarana prasana puskesmas
Mendorong tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan pelatihan serta melengkapi sarana dan prasarana Puskesmas
1. Pelayanan Administrasi perkantoran
2. Peningkatan sarana
dan prasarana aparatur
3. Peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur
1. Pelayanan Administrasi perkantoran 1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1. Pendidikan dan pelatihan formal
4. Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringan
1. Rehab sedang/berat Puskesmas Pembantu
2. Pengadaan Puskesmas keliling
3. Rehab sedang/berat gedung kantor
5. Upaya kesehatan masyarakat
6. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya
1. Penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
45
Misi 2 : MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN YANG PARIPURNA, MERATA, TERJANGKAU,
BERMUTU DAN BERKUALITAS
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN Uraian Uraian Indikator 2015 Strategi Kebijakan Program
Kegiatan
Terlaksananya pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna, merata, terjangkau bermutu dan berkwalitas
3. Meningkatkan Upaya kesehatan dasar, dan rujukan
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, standarisasi dan akreditasi
4. Meningktkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar
5. Meningkatkan pelayanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
1. Persentase ketersediaan obat, vaksin, reagen alkes dan alat kerja yang bermutu
2. Persentase ketersediaan
obat dan alat emergency di Pusk
3. Persentase Puskesmas yang
melaksanakan upaya wajib dan pengembangan
4. Persentase Pusk yang melaksanakan Pusk dan home care
5. Persentase terlaksananya pelayanan P3K
6. Persentase masyarakat yang terlayani dengan Ambulance Safe Comunity
7. Jumlah Pusk yang melakukan pelayanan HIV dan AIDS
8. Persentase pusk yang melaks upaya kes khusus (Indera,jiwa dan ukk)
9. Jumlah pusk sebagai Puskesmas pariwisata
10. Jumlah Puskesmas yang melakukan upaya kes haji
11. Persentase Pusk yg mampu menangani kasus akibat bencana
100 100 100 100 100 100 10 100 5 4 100
Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Mendorong peningkatan sarana & prasarana pelayanan kes
1.Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 2.Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Pembinaan dan Penilaian Puskesmas berprestasi dan tenaga kesehatan
1. Pemeliharaan dan
pemulihan kesehatan 1. Peningkatan
penanggulangan masalah kes
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
46
12. Persentase Puskesmas yang
melakukan SPM 13. Persentase Puskesmas yang
menerapkan standar pelayanan medik dasar
14. Jumlah Pusk yang berstandar ISO
15. Jml Pusk dgn peralatan berstandar (Kalibrasi)
16. Persentase pusk yg melaks manajemen mutu
17. Persentase Pusk yg melaks pelayanan prima
18. Persentase Pusk yang memiliki UGD
19. Persentase Pusk yg melaks manajemen SPGDT (Pra bencana, saat bencana dan setelah bencana)
100 100 5 11 11 6 100 100
3. Standarisasi Pelayanan Puskesmas
1. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
20. Persentase Puskesmas yang menangani gawat darurat
21. Persentase Puskesas yang
melakukan pelayanan di Luar gedung
100 100
4. Peningkatan Pelayanan kesehatan Lansia
1. Pelayanan Kesehatan
22. Persentase masyarakat menggunakan Puskesmas
30 5. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1. Kemitraan Asuransi Kes
23. Persentase Puskesmas yang melakukan rujukan
100 6. Pelayanan Kes Penduduk Miskin
1. Pelayanan Operasi Katarak
24. Persentase terlaksananya pembinaan perijinan sarana dan tenaga kes
25. Persentase terlaksananya pembinaan perijinan sarana dan tenaga kes
100 50
7. Promosi kes dan pemberdayaan masya
1. Peningkatan pemanfaatan sarana kes
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
47
Misi 3 : MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERMASUK SWASTA DAN MASYARAKAT MADANI
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN Uraian
Uraian Indikator 2015 Strategi Kebijakan Program
(Permendagri 13) Kegiatan (Permendagri 13)
Meningkat nya Status Gizi Masyarakat secara Optimal sehingga dapat meningkatkan intelektualitas dan produktifitas Sumber daya manusia
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S)
2. Persentase Bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI eklusif
3. Cakupan Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
4. Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat capsul vitamin A
0,285 x jmh pddk < 1 % 65% 100% < 1 per 1000 pddk 86% 500/100.000 > 95%
5. Kegiatan
penyemprotan/fogging sarang nyamuk
6. Pengadaan alat fogging dan bahan fogging
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
54
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
55
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2010-2015 adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan
Program Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah kota Denpasar dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Bidang
Kesehatan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2010-2015 diharapkan dapat
dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya kesehatan Dinas Kesehatan
yang dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Dinas
Kesehatan. Semoga upaya Dinas Kesehatan sampai tahun 2015 dapat lebih terarah dan terukur.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan 2010-2015 melibatkan stakolder terkait. Kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terimakasih. Tentunya Renstra
ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja
keras dari segenap aparatur kesehatan, baik di Dinas Kesehatan maupun jajarannya.
Denpasar, Nopember 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar,
dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes NIP. 196204191988032007
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2010-2015
56
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
Uraian Indikator 2015 Strategi Kebijakan Program
Kegiatan
YANKES Terlaksana nya pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna, merata, terjangkau bermutu dan berkwalitas
d. Meningkatkan Upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja serta standarisasi akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
e. meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat
20. Persentase puskesmas yang menerapkan standar pelayanan medik dasar sebesar 90%
21. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar yang melaksanakan pelayanan kedokteran keluarga sebesar 70%
22. Persentase produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat sebesar 95%
90% 70% 95% 40% 1 Pusk 100% 95% Rp.18.000
Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
4 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
5 Upaya Kesehatan Masya
6 Standar
isasi Pelayanan Puskesmas
7 Peningkatan Pelayanan Lansia
3. Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
4. Pembinaan dan Penilaian Puskesmas berprestasi dan tenaga kesehatan
5. Peningkatan Menejemen Kesehatan
6. Sertifikasi Puskesmas
7. Pelayanan
Pemeliharaan Kesehatan
23. Persentase Fasilitas Kesehatan dasar yang telah melaksanakan pelayanan kesehatan gigi keluarga sebesar 40%
24. Jumlah puskesmas yang melayanani kesehatan jiwa dan napza sebanyak 1 buah
8 Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
4. Peningkatan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
5. Pelayanan Kesehatan Khusus
25. Persentase
ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100%
26. Persentase obat yang memenuhi standar, cukup, dan terjangkau sebesar 95%
27. Ketersediaan obat perkapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar sebesar Rp.18.000,- per kapita