Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016 1 A. GAMBARAN UMUM INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK Sebagai salah satu unit kerja eselon II dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak, Inspektorat Kota Pontianak memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan unit kerja eselon II lainnya, yaitu Inspektorat merupakan unsur pengawasan fungsional terhadap unit kerja yang berada dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah. 1. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak sebagaimana telah diiubah beberapa kali, terakhir terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak. Inspektorat Kota Pontianak mempunyai tugas : “Melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintahan di Daerah” Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Inspektorat Kota Pontianak menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dan fasilitasi di bidang pengawasan. b. Penyusunan dan perumusan rencana dan program kerja di bidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. c. Pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. d. Pengendalian dan pembinaan teknis di bidang pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan serta pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. e. Pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas dibidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan f. Pelaksanaan tugas lain di bidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diberikan oleh Walikota BAB I PENDAHULUAN
44
Embed
BAB I PENDAHULUANinspektorat.pontianakkota.go.id/wp-content/uploads/2017/07/LAKIP... · B. Issu Strategis INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK ... kebijakan organisasi serta kode etik profesi,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
1
A. GAMBARAN UMUM INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK
Sebagai salah satu unit kerja eselon II dilingkungan Pemerintah Kota
Pontianak, Inspektorat Kota Pontianak memiliki ciri khas tersendiri
dibandingkan dengan unit kerja eselon II lainnya, yaitu Inspektorat
merupakan unsur pengawasan fungsional terhadap unit kerja yang berada
dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Daerah.
1. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak sebagaimana
telah diiubah beberapa kali, terakhir terakhir dengan Peraturan Daerah
Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah Kota Pontianak. Inspektorat Kota Pontianak mempunyai tugas :
“Melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan di Daerah”
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Inspektorat Kota Pontianak
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis dan fasilitasi di bidang pengawasan.
b. Penyusunan dan perumusan rencana dan program kerja di bidang
pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah.
c. Pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah.
d. Pengendalian dan pembinaan teknis di bidang pemeriksaan,
pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan serta
pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.
e. Pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan tugas dibidang pengawasan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah dan
f. Pelaksanaan tugas lain di bidang pengawasan penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah yang diberikan oleh Walikota
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
2
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 48 Tahun 2012
tentang Susunan Organisasi Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Inspektorat Kota Pontianak dan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 53
Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Jabatan Inspektorat Kota Pontianak.
Susunan organisasi Inspektorat Kota Pontianak terdiri dari :
a. Inspektur;
b. Sekretaris;
1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan
3. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
c. Inspektur Pembantu Wilayah I;
d. Inspektur Pembantu Wilayah II;
e. Inspektur Pembantu Wilayah III;
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV;
g. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
Struktur Organisasi Inspektorat Kota Pontianak sebagai berikut:
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
3
B. Issu Strategis INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK
Keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat Kota Pontianak mencapai visi,
misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis sangat
dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik eksternal maupun internal.
Lingkungan strategis eksternal dapat diidentifikasi berupa:
1. Komitmen Pemerintah untuk menyelenggarakan Pemerintahan yang
baik, bersih dan bertanggung jawab (good and clean governance)
Komitmen Kepala Daerah untuk terus dan tetap mempertahankan opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Daerah yang
telah dicapai selama 5 tahun berturut-turut, untuk terus meningkatkan
nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah, untuk terus meningkatkan
maturitas SPIP, meningkatkan Standar Pelayanan Minimal,
pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan Peningkatan Sumber
Daya Aparatur yang bebas dari KKN, Kolusi dan Nepotisme. Inspektorat
Kota Pontianak sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak tentu tidak lepas dari kewajiban
untuk mengawal kebijakan Kepala Daerah tersebut dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Birokrasi yang dituntut semakin profesional dalam melayani publik
Pada era reformasi sekarang ini, masyarakat menjadi semakin kritis dan
menginginkan adanya pelayanan prima yang transparan dalam setiap
kegiatan birokrasi. Hal ini mengharuskan para birokrat dipemerintahan
untuk bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya untuk masyarakat.
3. Nilai-nilai etis/kepantasan dan moral
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, Inspektorat dituntut untuk tetap
mengedepankan nilai-nilai etis/kepantasan dan moral, sehingga dapat
mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai etis/kepantasan yang ada
dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai etis yang dikembangkan
Inspektorat adalah:
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
4
a. Profesional
Profesional artinya berwawasan luas,kompeten, memiliki etos
kerja yang tinggi dan menjunjung tinggi etika profesi.
b. Integritas
Integritas berarti bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan
kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam
keadaan yang sangat sulit untuk melakukannya.
c. Independen
Indenpenden berarti teguh memegang prinsip sesuai aturan dan
tidak terpengaruh oleh pihak lain, bebas dari beberapa
kepentingan yang bersinggungan dalam pelaksanaan tugas.
d. Responsif
Responsif artinya tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi
Pemerintah Daerah dan segera memberikan respon/masukan
kepada pengambil kebijakan. Dalam konteks ini Inspektorat tidak
harus menunggu penugasan dari Kepala Daerah tetapi Inspektorat
dapat segera menentukan langkah-langkah pengawasan yang
efektif secara mandiri untuk mengawal kesuksesan pelaksanaan
kebijakan Kepala Daerah dan segera mengusulkan titik-titik
prioritas pengawasan yang akan dilakukan untuk suksesnya
kebijakan tersebut.
Lingkungan strategis internal berupa:
1. Dukungan dan komitmen penuh dari Pimpinan Inspektorat;
2. Tugas dan fungsi yang jelas;
3. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai;
4. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai;
5. Pedoman-pedoman pelaksanaan tugas yang jelas dan terstruktur
C. PERMASALAHAN UTAMA
Beberapa permasalahan yang dihadapi Inspektorat Kota Pontianak dalam
melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan antara lain yaitu:
a. Bahwa fungsi Inspektorat tidak lagi menjadi watchdog tetapi juga
sebagai penjamin mutu (quality assurance).
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
5
b. Mempertahankan dan meningkatkan opini Hasil Pemeriksaan BPK-RI
atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
c. Meningkatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Pemerintah Kota Pontianak.
d. Adanya kualitas temuan kurang memadai dan penyerapan anggaran
yang belum optimal.
Faktor penyebab permasalahan diatas adalah:
a. Adanya perubahan paradigma mendasar dalam pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan perkembangan saat ini,
sebagaimana kebijakan pengawasan yang dikeluarkan oleh Inspektur
Jenderal Kementerian Dalam Negeri terhadap kompleksitas dan
cakupan kerja pemerintah daerah, yaitu untuk mendorong kepatuhan
dan konsistensi implementasi aturan, serta meningkatkan upaya
pengendalian dan manajemen resiko. Peran APIP akan dikatakan
maksimal apabila Sistem Pengendalian Internal (SPI) tersedia dengan
baik, tujuan SPI dapat tercapai melalui quality assurance, serta
efektivitas manjemen resiko melalui peran konsultasi.
b. Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari opini
Laporan Keuangan yang diberikan oleh Auditor Eksternal (BPK-RI).
Semakin baik opini yang diberikan BPK-RI menandakan kinerja suatu
instansi semakin akuntabel. Selain itu akuntabilitas kinerja dalam
penilaian SAKIP sesuatu hal yang patut diperhitungkan , karena didalam
SAKIP tersebut juga menggambarkan potensi dan realisasi keuangan
serta pencapaian outcome maupun output dari setiap SKPD
(Pemerintah Kota Pontianak). Hal ini merupakan suatu hal yang harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (public) sebagai
stakeholder.
c. Taraf pengetahuan yang dimiliki oleh auditor berbeda-beda sehingga
temuan yang dihasilkan merupan temuan yang berulangkali dan
dianggap sebagai rutinitas. Terkait penyerapan anggaran yang belum
optimal disebabkan oleh karena dalam perencanaan penganggaran
kegiatan masih relatif terlalu besar dibandingkan rencana realisasi.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
6
Dari aspek kajian identifikasi permasalahan yang dilakukan terhadap kinerja
Inspektorat terdapat perubahan paradigma dari aparat pengawas yang
menjadi wactch dog sekarang berfungsi menjadi quality assurance.
Quality Assurance berfungsi memberikan keyakinan yang memadai atas
pelaksanaan tugas dan fungsi suatu kegiatan yang dilakukan. Standar yang
digunakan untuk menjalankan fungsi quality assurance dalam melaksanakan
tugas pengawasan/pemeriksaan adalah penerapan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah (SPIP) dan Standar Audit Pemerintah maupun Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Perlu penyempurnaan Pedoman Operasional Pemeriksaan untuk menjalankan
fungsi quality assurance. Disamping itu perlu menerapkan audit berbasis
resiko (risk bassed audit).
D. SISTEMATIKA PELAPORAN
Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun
2015, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menginformasikan Gambaran Umum Inspektorat Kota Pontianak,
Permasalahan Utama (Strategic Issued) Inspektorat Kota Pontianak dan
Sistematika Pelaporan.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Menguraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak
Menyajikan capaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran
kinerja Inspektorat Kota Pontianak. Untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai
berikut :
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
7
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi;
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada);
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah
dilakukan;
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
B. Realisasi Anggaran
Diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan
untuk mewujudkan kinerja Inspektorat Kota Pontianak sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Inspektorat Kota Pontianak
untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran :
1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
8
erencanaan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak dimulai dari
Perencanaan Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Pontianak Tahun
2015-2019, Perencanaan Kinerja Tahunan Inspektorat Kota Pontianak
2016 dan Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016.
Perencanaan Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016, merupakan
tahun kedua dari periode Renstra Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2015-2019.
1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
Rencana Strategis meliputi pernyataan visi dan misi, penetapan tujuan, serta
penentuan strategi/cara pencapaian tujuan (kebijakan, program, dan
kegiatan). Perumusan Renstra Inspektorat mencakup visi, misi, tujuan, serta
cara pencapaian tujuan, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Visi Inspektorat Kota Pontianak:
“Terwujudnya Pengawasan Yang Profesional Dan Berfungsi Optimal”
Pernyataan visi tersebut di atas mengandung tiga kata kunci yaitu :
1. Pengawasan, yang dimaksud dengan pengawasan menurut
Permendagri nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah jo Permendagri
Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah Proses kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan secara
efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan perundang-
undangan.
2. Profesional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparatur yang
memiliki integritas, kompetensi dan kemampuan yang didukung dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Dengan terwujudnya pengawasan yang profesional
diharapkan terselenggaranya pemerintahan yang baik dalam
memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, meningkatkan
pendapatan daerah dan mencegah terjadinya kebocoran dan
penyimpangan yang berpotensi dapat merugikan keuangan
negara/daerah dan penyalahgunaan wewenang sedini mungkin.
PD dDD
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
9
3. Berfungsi Optimal adalah pengawasan yang dilakukan oleh pejabat
pengawas pemerintah dan auditor diharapkan dapat berfungsi optimal
dalam mewujudkan pemerintahan yang akuntabel, transparan,
partisipatif dan adil dalam menegakkan hukum dan ketentuan yang
berlaku.
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor : 22 tahun 1999 yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 terakhir dengan
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Inspektorat
Kota Pontianak belum berfungsi secara optimal, karena selama ini
peran pengawasan di Kota Pontianak dilakukan bersama-sama dengan
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) lainnya dan Aparat
Pengawasan Eksternal (BPK-RI) yang silih berganti melakukan
pemeriksaan terhadap obrik yang ada di lingkungan Pemerintah Kota
Pontianak.
Namun adanya Lembaga Pemeriksaan Intern lainnya yang semula
diharapkan mampu membantu dan mendorong pengawasan intern
dalam mendeteksi dan mengantisipasi berbagai bentuk penyimpangan
ternyata tidak atau kurang bisa menghentikan penyimpangan tersebut.
Dengan berlakunya Otonomi Daerah dan keadaan yang penuh
tantangan serta banyaknya hal yang berkaitan dengan ketidakpastian
akibat perubahan-perubahan yang sering terjadi, diharapkan Inspektorat
Kota Pontianak dapat melakukan perubahan secara terencana. Intinya
Inspektorat Kota Pontianak sebagai Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah dan perpanjangan tangan Walikota harus menuju Paradigma
baru yaitu menjadi suatu lembaga yang lebih berperan aktif dan
antisipatif dalam pelaksanaan tugasnya tidak hanya dapat menyalahkan
namun dapat memberikan jalan keluar (way out) dalam rangka
membantu keberhasilan pelaksanaan seluruh tugas-tugas Pemerintahan
b. Misi Inspektorat Kota Pontianak
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya yang akan dilaksanakan dan
diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai
dengan visi yang telah ditetapkan. Maka misi Inspektorat Kota Pontianak
adalah:
1. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Pengawasan Yang
Berkualitas
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
10
2. Mendorong Terselenggaranya Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
(Good and Clean Governance) dan Peningkatan Pelayanan Publik.
c. Tujuan
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu,
umumnya 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan
strategis ini maka Inspektorat Kota Pontianak dapat secara tepat
mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam memenuhi visi dan
misinya dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang
dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis juga memungkinkan
untuk mengukur sejauh mana visi dan misi yang telah dicapai mengingat
tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi yang telah
ditetapkan.
Adapun tujuan strategis Inspektorat Kota Pontianak yaitu :
“Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja, Keuangan dan Pengawasan
Intern Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota
Pontianak”
2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2015 merupakan salah satu bentuk
implementasi Renstra dalam perencanaan tahunan Inspektorat Kota
Pontianak.
a. Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja tahun 2016 diperlukan untuk memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki. Setiap
sasaran strategis yang telah ditetapkan dijabarkan lebih lanjut ke dalam
sejumlah program. Di dalam setiap program terdapat sejumlah kegiatan
yang merupakan tindakan nyata untuk dilaksanakan pada tahun
bersangkutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam
lingkup Inspektorat Kota Pontianak yang merupakan unit kerja eselon II di
lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, perencanaan kinerja diwujudkan
dalam bentuk Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2016. RKT tersebut
adalah salah satu bentuk implementasi dokumen perjanjian kinerja (PK)
dan Rencana Strategis (Renstra) dalam perencanaan kinerja tahunan.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
11
b. Perjanjian Kinerja (PK)
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil (outcome), Inspektorat
Kota Pontianak pada Tahun Anggaran 2016 telah menandatangani
Perjanjian Kinerja dengan Walikota Pontianak pada tanggal 21 Januari
2016 dan perubahannya pada bulan Desember 2016.
Perjanjian Kinerja adalah proses penyusunan dan penetapan kinerja
secara sistematis yang berorientasi pada hasil berdasarkan misi,
tujuan, sasaran strategis, dan indikator kinerja utama dengan
memperhitungkan kemampuan sumber daya yang dimiliki SKPD.
Perjanjian kinerja adalah suatu pernyataan yang berisi suatu tekad atau
janji dari Inspektur selaku Pengguna Anggaran, yang menyatakan
kesanggupan kepada atasan langsungnya (Walikota) untuk
mewujudkan suatu target kinerja tertentu yang telah ditetapkan
berdasarkan rencana kinerja tahunan yang akan dicapai, dan pemberi
amanah atau atasan langsungnya memberikan persetujuan atas target
kinerja yang ditetapkan tersebut.
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 menyajikan tentang perjanjian kinerja
yang akan diwujudkan Inspektorat Kota Pontianak pada tahun berjalan,
yang disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2016 dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 sebagai penjabaran dari pelaksanaan
Rencana Strategis Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2015-2019.
Perencanaan kinerja tahunan, yang disingkat RKT adalah proses
penyusunan dan penetapan rencana kegiatan tahunan dan indikator
kinerja secara sistematis yang berorientasi pada hasil berdasarkan misi,
tujuan, sasaran, indikator kinerja utama, kebijakan, dan program dengan
memperhitungkan kemampuan sumber daya yang dimiliki SKPD.
Perjanjian dan rencana kinerja tahunan 2016 sebagaimana dituangkan
dalam lampiran Perjanjian Kinerja merupakan suatu perjanjian atau
kontrak kinerja tahunan SKPD, yang memuat sasaran strategis,
indikator sasaran, target sasaran yang disusun berdasarkan indikator
kinerja utama SKPD, program dan kegiatan beserta target keluaran
(output) dan anggaran per program/kegiatan.
Pada awal tahun 2016 (tahun kedua RPJMD) Inspektorat Kota Pontianak
(berdasarkan Lampiran Keputusan Inspektur Kota Pontianak Nomor 11.a
Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Inspektorat Kota
Pontianak Tahun 2015-2019 telah menetapkan 2 (dua) tujuan, 2 (dua)
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
12
sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator kinerja utama dan kemudian
pada bulan Desember 2016 direvisi sehubungan dilakukan reviu internal
terhadap Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama, sehingga menjadi 1
Dengan indikator jumlah pegawai negeri sipil yang wajib
menyampaikan LP2P dan LHKPN sebanyak 6.996 orang dan
realisasinya 6.010 orang atau. 85,91%. Jumlah anggaran yang
dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp.76.950.000,-
direalisasikan sebesar Rp.61.100.000,- atau 79,40%.
3) Pemeriksaan Regular
Dengan indikator kegiatan jumlah pemeriksaan regular/tupoksi SKPD
yang dilakukan sesuai PKPT 33 kegiatan dan direalisasikan 100%
dengan jumlah anggaran sebesar Rp.1.235.225.000,- dan
direalisasikan sebesar Rp.1.223.580.000,- atau 99,06%.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
31
4) Pemeriksaan Serentak Penyampaian Pengesahan Sisa UYHD/SPJ Dan
BOS
Sebanyak 34 SKPD dan 16 sekolah yang diperiksa dengan jumlah 50 LHP
dengan jumlah anggaran sebesar Rp.215.250.000,- dan direalisasikan
sebesar Rp.197.785.000,- atau 91,89%.
5) Pelaksanaan Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
(AD PPK)
Dengan indikator kinerja jumlah laporan kegiatan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan aksi daerah dalam rangka percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
dengan 4 laporan triwulan. dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.22.784.600,- dan direalisasikan sebesar Rp.4.875.000,- atau
21,40%.
6) Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Dengan indikator kegiatan jumlah laporan keuangan SKPD yang direviu
sebanyak 35 SKPD dengan jumlah 35 LHR yang terdiri dari 34 LHR
SKPD dan 1 LHR Pemkot, dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.144.525.000,- dan direalisasikan sebesar Rp.140.995.000,- atau
97,56%.
Total anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kdh dengan 8
(delapan) kegiatan pada sasaran kesatu ini berjumlah Rp. 1.847.524.600,- dan
direalisasikan sebesar Rp.1.751.190.800,- atau 94,79%.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
32
Sasaran 2:
Meningkatnya Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Rapat Koordinasi dan Gelar Pengawasan dan Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan
Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Capaian 2015
Target Realisasi %
Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. 100% 100% 100
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindak lanjuti sesuai rekomendasi.
75% 78,52% 104,69
Capaian kinerja sasaran strategis ini sebesar 102,35% atau termasuk dalam
kategori ”Sangat Berhasil”, dengan penjelasan sebagai berikut
Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti
REKAPITULASI LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP)
KASUS PENGADUAN MASYARAKAT/PEMERIKSAAN KHUSUS TAHUN 2016
No
NO. DAN TGL SURAT TUGAS
PEMERIKSAAN KASUS/KHUSUS
No. dan Tgl. LHP
1 ST.Khusus/01/ITKO/2016 Tgl. 9 Februari 2016
Pengaduan Sdr. Edy Budiman terkait adanya biaya jasa gambar terhadap pengurusan IMB pada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak
700/2/P/RHS/ITKO-TIM/2016 Tgl 31/03/2016
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
33
2 ST.Khusus/02/ITKO/2016 Tgl. 17 Maret 2016
Dugaan adanya korupsi (Mark Up) atas pengadaan penyimpanan perlengkapan kantor TA 2015 pada Dinas Kesehatan Kota Pontianak
700/3/P/RHS/ITKO-IRBAN I/2016 Tgl 22/4/2016
3 ST.Khusus/03/ITKO/2016 Tgl. 18 Mei 2016
Pemeriksaan terkait laporan Sdri. Syarifah Zahara Perihal masalah dalam rumah tangga dengan Sdr. Nizamuddin, A.Md., PNS pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak
700/4/P/RHS/ITKO-IRBAN I/2016 Tgl 28/10/2016
4 ST.Khusus/04/ITKO/2016 Tgl. 10 Juni 2016
Verifikasi/validasi data Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) Pemerintah Kota Pontianak yang akan dialihkan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
700/01/P/RHS/INS-IRBAN I/2017 Tgl 27/01/2017
5 ST.Khusus/05/ITKO/2016 Tgl. 4 Agustus 2016
Pemeriksaan terhadap tata kelola dana BOS pada SMP Negeri 12 Pontianak.
700/5/P/RHS/ITKO-IRBAN II/2016 Tgl 04/11/2016
6 ST.Khusus/06/ITKO/2016 Tgl. 27 September 2016
Pemeriksaan khusus atas pengaduan Komite SDN 10 Kecamatan Pontianak Utara terkait pengelolaan dana BOS pada SD Negeri 10 Kecamatan Pontianak Utara
-
7 ST.Khusus/07/ITKO/2016 Tgl. 30 September 2016
Pemeriksaan terkait laporan Sdri. Suliyamah PNS Puskesmas Perum II terkait hubungan perselingkuhan Sdri. Surya Ramdaniah PNS pada RSUD Sultan Sy. Moh. Alkadrie Kota Pontianak dengan Sdr. M. Alfandy.
700/6/P/RHS/ITKO-IRBAN I/2016 Tgl 08/12/2016
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
34
8 ST.Khusus/08/ITKO/2016 Tgl. 19 September 2016
Verifikasi/validasi data Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) Metrologi dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota Pontianak.
700/7/P/RHS/ITKO-TIM/2016 Tgl 30 /01/2017
Untuk mencapai sasaran 2 (dua) diatas melalui Program Mengintensifkan
Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan total Anggaran Rp.134.600.000,- dan
direalisasikan sebesar Rp.133.800.000,- atau 99,41%. Untuk mencapai indikator
kesatu dari sasaran 2 diatas melalui 1 (satu) kegiatan Pemeriksaan Khusus Kasus
Pengaduan Masyarakat dengan jumlah anggaran sebesar Rp.134.600.000,- dan
direalisasikan sebesar Rp.133.800.000,- atau 99,41%. Hasil pemeriksaan tahun 2016
berdasarkan surat yang masuk ke Inspektorat Kota Pontianak melalui surat
pengaduan, kotak pengaduan, maupun disposisi langsung dari Walikota Pontianak
sebanyak 8 (delapan), selesai ditindaklanjuti 8 kasus (100%)
.
Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Pontianak selama 3 tahun terakhir sbb:
Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Pontianak Tahun
2014 2015 2016
Jumlah Pemeriksaan Khusus/Kasus Pengaduan Masyarakat 5 4 8
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai
ditindaklanjuti sesuai rekomendasi
DATA TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN BPK-RI DAN APIP S/D SEMESTER II TAHUN 2016 DAN PENDING TAHUN SEBELUMNYA