18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kawasan Negara Republik Indonesia menunjukan keanekaragaman kondisi geografis dan corak kehidupan serta sifat masyarakat yang multi etnis. Corak dan sifat masyarakat yang majemuk merefleksikan ragam budaya yang terbesar di seluruh Indonesia (R. Warsito, 2012 : 94). Budaya tersebut mempunyai nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Masing-masing budaya memiliki ciri khas tersendiri yang akan membentuk suatu kebudayaan lokal. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri sebagai identitas bangsa (jurnal seni naluri reog brijo lor, Putra Cahyo Rumbiyardi dan Sariratun). Keanekaragaman kebudayaan di Indonesia juga dilengkapi dengan kehadiran pendukung kebudayaan dari bangsa- bangsa lain, (R.Warsito. 2012 : 96). Indonesia terdiri atas beberapa daerah yang masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri, Seperti Jawa Tengah yang mempunyai banyak kesenian yang beragam sesuai dengan daerah asalnya, tetapi tidak semua masyarakat mengetahui keberadaannya. Ada beberapa kesenian Jawa yang masih dapat kita saksikan penampilannya saat ini, diantaranya Seni Burok atau Burokan, Sintren, Dogdog Kaliwon, Kuntulan, Calung, Barongan, Wayang Golek, Wayah Kulit Tari Topeng Brebes, Tari Topeng Sinok, Reog Banjarharjo, Angklung, Jaipong, dan sebagainya. Dari sekian banyak suku di Indonesia, suku Jawa di Jawa Tengah merupakan salah suku yang tidak dapat melepaskan diri dari musik dalam Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
23
Embed
BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/4456/2/BAB I_SINGGIH DARMAPUTRA...Hasil karya ini lahir bukan karena didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang paling pokok,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kawasan Negara Republik Indonesia menunjukan keanekaragaman kondisi
geografis dan corak kehidupan serta sifat masyarakat yang multi etnis. Corak dan
sifat masyarakat yang majemuk merefleksikan ragam budaya yang terbesar di
seluruh Indonesia (R. Warsito, 2012 : 94). Budaya tersebut mempunyai nilai-nilai
sosial dan seni yang tinggi. Masing-masing budaya memiliki ciri khas tersendiri
yang akan membentuk suatu kebudayaan lokal. Budaya lokal Indonesia sangat
membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta
memiliki keunikan tersendiri sebagai identitas bangsa (jurnal seni naluri reog brijo
lor, Putra Cahyo Rumbiyardi dan Sariratun). Keanekaragaman kebudayaan di
Indonesia juga dilengkapi dengan kehadiran pendukung kebudayaan dari bangsa-
bangsa lain, (R.Warsito. 2012 : 96). Indonesia terdiri atas beberapa daerah yang
masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri, Seperti Jawa Tengah yang
mempunyai banyak kesenian yang beragam sesuai dengan daerah asalnya, tetapi
tidak semua masyarakat mengetahui keberadaannya. Ada beberapa kesenian Jawa
yang masih dapat kita saksikan penampilannya saat ini, diantaranya Seni Burok
atau Burokan, Sintren, Dogdog Kaliwon, Kuntulan, Calung, Barongan, Wayang
Golek, Wayah Kulit Tari Topeng Brebes, Tari Topeng Sinok, Reog Banjarharjo,
Angklung, Jaipong, dan sebagainya.
Dari sekian banyak suku di Indonesia, suku Jawa di Jawa Tengah
merupakan salah suku yang tidak dapat melepaskan diri dari musik dalam
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
19
kehidupan sehari-hari. Hampir setiap daerah di wilayah Indonesia memiliki musik
daerah atau musik tradisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda.
Pada umumnya, musik di Indonesia masih sederhana dan kental dengan unsur
kesederhanaannya. Musik bagi mereka bukanlah sekedar hiburan, Akan tetapi
musik bersatu dengan kebudayaan lainnya. Kemampuan bangsa Indonesia
beradaptasi dalam menerima pengaruh budaya-budaya di masa lampau dapat
memperkecil perbedaan-perbedaan, sehingga menumbuhkan sifat dan
karakteristik yang umum dari bangsa tersebut, (R.Warsito. 2012 : 97). Namun jika
ditelusuri lebih jauh, alat musik atau alat kesenian lainnya bukan hanya menjadi
sebuah alat penghibur yang bisa dimainkan kapan saja.
Seni merupakan ekspresi dari karakter jiwa yang dieksplorasikan terhadap
kehidupan sehari-hari, sehingga kesenian setiap daerah atau etnis memiliki
karakteristik tersendiri. Seni adalah segala sesuatu yang memiliki nilai keindahan,
kehalusan, serta ramai. Seni juga diartikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan suatu yang sungguh-sungguh bagus atau luar biasa (Badudu, 1994 :
1280, dalam Sujarwa, 2014 : 313). Hasil karya ini lahir bukan karena didorong
oleh hasrat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang paling pokok, melainkan
oleh kebutuhan spiritualnya untuk melengkapi dan menyempurnakan derajat
kemanusiaannya. Suatu karya seni mencerminkan identitas masyarakat dimana
mereka tinggal, baik berupa adat istiadat maupun tata cara kehidupannya Bagus
Susetyo (dalam jurnal seni musik, vol 2, 2013). Seni tradisional tidak lepas dari
masyarakat pendukungnya, karena pada dasarnya seni budaya tumbuh dan
berkembang dari leluhur masyarakat daerah pendukungnya.
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
20
Suatu hasil karya seni adalah wujud yang menjdai wadah seni. Wujud seni
dikatakan bermutu apabila wijud itu mampu memperlihatkan keindahan serta
berisi suatu pesan dan menyampaikan pesan tertentu kepada orang lain (Bastomi,
1992 : 80). Bentuk lahiriah suatu seni dapat diamati dan dihayati. Bentuk hasil
seni ada yang visual yaitu hasil seni yang dapat dihayati dengan indra pandang
yaitu seni rupa, tetapi ada yang hanya dapat dihayati oleh indra melihat dan indra
mendengar yaitu seni musik (Bastomi, 1992 : 2).
Karya seni yang tidak diketahui penciptanya atau penciptanya secara
kolektif pada suatu kelompok masyarakat di daerah tertentu (Bastomi dalam
aesijah, 2011:21). Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi
individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan yang
dimaksud di sini adalah seni pertunjukan yang dikonsep sebagai satu kesatuan
pertunjukan yang memuntai tempa dan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan
orang banyak, maupun bagi seni itu sendiri. Jenis-jenis seni pertunjukan meliputi
seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni drama. Seni pertunjukan merupakan
sebuah ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan
perwujudan norma-norma, estetik-estetik yang berkembang sesuai dengan zaman
dan wilayah dimana bentuk seni pertunjukan itu tumbuh dan berkembang
(Susetyo, 2009:1 dalam Galuh Prestisa, JSM 2,1 2013).
Salah satu desa di daerah Brebes yang konsisten melestarikan peninggalan
budaya ini adalah Desa Jipang. Mulai dari pertunjukan musik bambu yang
dinamis serta atraktif. Pagelaran kesenian Jawa Tengah seperti calung tersedia di
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
21
Desa Jipang ini. Calung sangat popular dimasyarakat Jipang karena Desa Jipang
yang hanya memiliki kesenian ini di daerah Brebes.
Kesenian calung merupakan kesenian yang berasal dari Provinsi Jawa Barat
yang berkembang dan meluas ke wilayah kabupaten Brebes yang berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa barat, khususnya di Desa Jipang. Dilihat dari
kacamata sejarah, masyarakat Desa Jipang Kecamatan Bantarkawung merupakan
keturunan orang Sunda yang berasal dari masyarakat kerajaan Padjajaran yang
melarikan diri dari perang Bubat dan menemukan wilayah untuk bermukim dan
melangsukan hidup, kemudian mempunyai anak dan cucu yang sampai sekarang
masyarakat Desa Jipang menggunakan kebudayaan Sunda. Kesenian Calung
merupakan kesenian yang diturun-temurukan kepada anak cucu mereka, supaya
kesenian ini tetap lestari dengan perkembangan jaman yang semakin modern. Alat
musik bambu seperti calung sudah menjadi kesenian khas Sunda. Ada beberapa
alat musik bambu yang kini masih bertahan diantaranya calung jinjing, calung
rantai, angklung. Namun dalam penelitian ini saya fokuskan terhadap kesenian
Calung Jinjing.
Pengambilan periode yang dimulai pada tahun 1985 dilihat dari kebangkitan
kembali musik calung yang sempat terlupakan. Kemunculan kembali calung tidak
lagi sebagai alat ritual melainkan sebagai kesenian daerah yang memiliki daya
tarik tersendiri, yaitu : pementasan calung disertai dengan lawakan yang
dimasukan pada tengah-tengah lagu yang sedang berjalan. Sedangkan batasan
tahun hingga 2015 sebagai pembanding kesenian calung pada saat ini. Selama
periode 1985-2015 peneliti mengkaji menganai bagaimana berdiri,
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
22
perkembangan, kemundurannya, prestasi, serta cara untuk melestarikan. Selain itu
juga pemilihan Desa Jipang dikarenakan kesenian Calung hanya tumbuh dan
berkembang di daerah tersebut. Atas dasar itu maka skripsi ini berjudul
“Perkembangan Sanggar Seni Calung Musik Gebyar Binangkit di Desa Jipang
Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes (Kajian Histori Tahun 1985-2015)”.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan utama yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
“Bagaimana perkembangan Kesenian Calung di Desa Jipang pada tahun 1985-
2015?” Agar kajian penelitian ini dapat menjadi lebih fokus, maka rumusan
masalah tersebut dibatasi dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana kondisi umum Desa Jipang ?
2. Bagaimana asal usul, karakteristik, dan teknik permainan Seni Calung ?
3. Bagaimana perkembangan Sanggar Seni Calung Gebyar Binangkit ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
dilaksanakannya penulisan yang berjudul “Bagaimana perkembangan Kesenian
Calung di Desa Jipang pada tahun 1985-2015?” Adapun tujuan yang hendak
dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kondisi umum Desa Jipang Kecamatan Bantarkawung
Kabupaten Brebes.
2. Mengungkap asal usul, karakteristik, dan teknik permainan seni calung
Desa Jipang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
23
3. Mendeskripsikan perkembangan Sanggar Seni Calung Gebyar Binangkit di
Desa Jipang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan
mengembangkan ilmu sejarah perkembangan kesenian tradisional.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulis
atau peminat yang tertarik untuk mengkaji kebudayaan yang
terkandung dalam kesenian tradisional pada masyarakat.
c. Hasil penelitian ini juga dapat dipandang sebagai pendokumentasian
kesenian tradisional Calung yang diharapkan dapat mendukung
pelestarian kebudayaan setempat.
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat
luas yang perlu memahami kesenian tradisional terutama mengenai
kesenian Calung, sehingga dapat berpartisipasi mengembangkan
calung.
b. Bagi pembuat kebijakan dapat dijadikan sebagai dasar program
pembangunan seni budaya masyarakat.
c. Bagi generasi muda supaya dapat tertarik, mengenal, ikut serta,
antusias, memainkan, dan berperan langsung untuk melestarikan dan
mengembangkan kesenian Calung.
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
24
E. Kajian Pustaka
1. Sanggar Seni Musik Tradisonal Calung
Sanggar adalah suatu wadah, tempat atau perkumpulan baik individu atau
kelompok yang pada umumnya program serta tujuan demi munculnya ide-ide
baru, kemudian dikembangkan sehingga hasilnya dapat disampaikan pada
masyarakat umum dan diterima serta dapat dinikmati masyarakat, Setyawati