1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/2013, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam betuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Selain itu, Bank juga memiliki tugas utama lainnya seperti melancarkan transaksi perdagangan dan mengatur peredaran uang. Menurut Kasmir (2012:1), bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu semakin maju suatu negara, maka semakin besar pula peranan perbankan dalam mengendalikan Negara tersebut. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia bulan November tahun 2017, tercatat terdapat 115 bank di Indonesia. Rinciannya, 102 bank umum konvensional dan 13 bank syariah (Satistik Bank Indonesia, November 2017). Namun sayangnya banyaknya jumlah bank di Indonesia tidak menjamin bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan akan meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,06%, angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya yakni 5,02%, Namun tidak melampaui target pemerintah sebesar 5,2% (Kompas.com).
13
Embed
BAB I PENDAHULUANrepository.unsada.ac.id/954/1/Bab I.pdf · 2019. 4. 24. · PT Asjaya Indosurya Securities Willian Suryawijaya menuturkan, adanya investor asing yang masuk ke pasar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/2013, Bank merupakan
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam betuk simpanan, dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Selain itu,
Bank juga memiliki tugas utama lainnya seperti melancarkan transaksi perdagangan
dan mengatur peredaran uang. Menurut Kasmir (2012:1), bank dapat dikatakan
sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu semakin maju suatu
negara, maka semakin besar pula peranan perbankan dalam mengendalikan Negara
tersebut.
Menurut data Statistik Perbankan Indonesia bulan November tahun 2017,
tercatat terdapat 115 bank di Indonesia. Rinciannya, 102 bank umum konvensional
dan 13 bank syariah (Satistik Bank Indonesia, November 2017). Namun sayangnya
banyaknya jumlah bank di Indonesia tidak menjamin bahwa pertumbuhan ekonomi
yang ditargetkan akan meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2017 pertumbuhan
ekonomi mencapai 5,06%, angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya yakni
5,02%, Namun tidak melampaui target pemerintah sebesar 5,2% (Kompas.com).
2
Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 disebabkan oleh
peningkatan investasi dan ekspor. Sakinah Rakhma Diah Setiawan menuturkan
dalam kompas.com tanggal 19 Maret 2017 bahwa setelah pemilihan presiden di AS
investor telah menarik dana sebesar 600 juta Dollar AS dari saham-saham
perbankan, padahal saat itu suku bunga acuan sedang naik. Para investor yang telah
mengambil dananya diketahui telah menanamkan modalnya kepada negara-negara
berkembang termasuk indonesia dan pasar obligasi diuntungkan dengan ketidak
pastian yang terjadi di AS. PT Asjaya Indosurya Securities Willian Suryawijaya
menuturkan, adanya investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia
membantu menguatkan IHSG dalam negeri. (Liputan6.com, 23 Maret 2017).
Dalam hal ini Indonesia telah di untungkan sehingga perekonomian naik hingga
mencapai 5,06 % pada akhir tahun 2017. Berikut ini merupakan perkembangan
indeks harga gabungan periode tahun 2013-2018.
Tabel 1.1
Indeks Harga Saham Gabungan (dalam Rupiah)
Periode Tahun 2013-2017
IHSG 2013 2014 2015 2016 2017
4.274 5.226 4.593 5.296 6.183
(Sumber: Yahoo Finance)
Menurut Fahmi (2013:55), pasar modal Merupakan tempat dimana berbagai
pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau
memperkuat modal perusahaan. Semakin banyaknya bank-bank yang telah Go
3
Publik di bursa saham, memberikan banyak pilihan bagi Investor untuk memasukan
(saham) bank dalam portofolionya dengan keuntungan yang maksimal dari dividen
maupun dari capital gain. Dalam berinvestasi, investor cenderung melihat bank
yang memiliki total aset besar dan bank yang memiliki pangsa pasar yang besar.
Akan tetapi meski begitu, investasi dalam bentuk saham juga mempunyai resiko
yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk high
return. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis faktor-
faktor yang akan mempengaruhi pergerakan harga saham bank. Seperti
memperhatikan kinerja perusahaan dan ekspetasi dari pergerakan saham ke depan
Kinerja perbankan secara umum dapat dilihat melalui kinerja dan
efisiensinya. Perusahaan yang mampu menghasilkan kinerja keuangan dan efisiensi
yang terbaik akan memberikan tingkat profitabilitas yang tinggi dan akan
meningkatkan harga saham bank yang bersangkutan. Sehingga akan di tanggapi
positif oleh para investor yang nantinya akan memutuskan untuk berinvestasi pada
bank tersebut.
Dalam menilai kinerja perbankan para investor biasanya mengandalkan
informasi yang bersumber dari laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan investasinya. Kiteria penilaian kinerja perbankan yang digunakan dalam
penelitian ini berbeda dengan kriteria yang di tetapkan oleh Ikatan Bankir Indonesia.
Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2016:6), kesehatan bank dinilai dengan
menggunakan metode RGEC yaitu penilain kinerja perbankan dari pengukuran atas
profil resiko (Risk Profile), Tata keola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance), penilaian Rentabilitas (earning), dan penilaian permodalan (Capital),
4
sedangkan dalam penelitian ini menerapkan rasio-rasio keuangan yang umum
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank seperti CAR, NPL, LDR dan
BOPO.
Alasan dipilihnya Harga saham sebagai variabel dependen karena Harga
saham merupakan salah satu yang menjadi pertimbangan penting ketika investasi
saham (Buddy Sentioso, 2014:7). Harga saham merupakan nilai saham yang
mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (Fahmi,
2015:38). Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Semakin banyak investor yang ingin membeli saham suatu perusahaan
maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya jika
semakin banyak investor menjual atau melepaskan suatu saham, maka akan
berdampak pada turunnya harga saham. Secara umum harga saham akan mengikuti
kecenderungan perkembangan kondisi keuangan, laba maupun dividen emiten
(Irham Fahmi, 2013:50).
Selama tahun 2013-2017 sistem keuangan dan perbankan di Indonesia
menunjukkan kinerja yang positif dengan ketahanan yang tetap terjaga. Hal ini
didukung dengan berbagai kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia, kinerja
perbankan terlihat menunjukkan perbaikan.
5
Tabel 1.2 Kinerja Bank Umum Nasional (dalam Rp- Miliar)
Total Aset Kredit DPK
Indikator Utama
2013 2014 2015 2016 2017
Total Aset 4.954.467 5.615.150 6.096.908 6.729.799 7.222.351