Top Banner

of 23

BAB I Kosmeto

Oct 17, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangPenampilan menarik dan cantik selalu diidam-idamkan oleh semua masyarakat terutama untuk kalangan perempuan, apapun yang terlihat cantik, terlihat menarik, dan terlihat mencolok serta unik pasti ingin dimiliki terutama dalam bidang kecantikan. Jadi setiap kosmetik yang ada di pasaran pasti akan diminati sesuai dengan fungsi dan manfaat dari hasil yang ngin dicapai oleh pemakainya. Walaupun dengan harga yang relatif mahal, namun bagi yang benar-benar menginginkan kecantikan tersebut hal ini bukanlah menjadi masalah. Karena cantik telah menjadi obsesi untuk tampil menarik pada setiap yang melihatnya.Untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit diperlukan jenis kosmetik tertentu, bukan hanya obat. Selama kosmetik tersebut tidak mengandung bahan berbahaya secara farmakologis aktif mempengaruhi kulit, penggunaan kosmetik jenis ini menguntungkan dan bermanfaat untuk kulit itu sendiri. Sayangnya, banyak perempuan yang tidak sadar ada bahaya yang mengintip di antara produk-produk kecantikan yang mereka pakai. Bahaya itu adalah logam berat, yang ternyata terkandung dalam sejumlah merek kosmetik.Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Pada dasarnya logam berat dapat ditemukan di alam seperti di dalam tanah, air, dan batuan. Bahan-bahan alam tersebut digunakan sebagai bahan dasar atau pigmen dalam industri kosmetik. Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik, baik yang ditambahkan dengan sengaja atau pun tidak sengaja, sangat tidak dibenarkan karena logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara berulang. Apabila terabsorbsi, logam berat akan masuk ke dalam darah dan menyerang organ-organ tubuh sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Adanya risiko logam berat ini tertelan (kontaminasi dari tangan) atau terhirup memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan lainnya.1.2Rumusan Masalaha. Apa pengertian, tujuan, dan penggolongan kosmetik ?b. Apa pengertian senyawa arsen ?c. Apa sejarah senyawa arsen ?d. Apa saja sifat-sifat senyawa arsen ?e. Apa saja klasifikasi senyawa arsen ?f. Apa karateristik senyawa arsen ?g. Apa manfaat senyawa arsen ?h. Apa dampak yang timbul jika senyawa arsen ditambahkan pada kosmetik ?i. Bagaimana terjadi toksisitas arsen?j. Apa saja uji yang dilakukan untuk mendeteksi arsen ?k. Apa upaya pencegahan timbulnya efek merugikan akibat penggunaan kosmetik ?

1.3Tujuana. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan penggolongan kosmetikb. Untuk mengetahui pengertian senyawa arsenc. Untuk mengetahui sejarah senyawa arsend. Untuk mengetahui sifat-sifat senyawa arsene. Untuk mengetahui klasifikasi senyawa arsenf. Untuk mengetahui karateristik senyawa arseng. Untuk mengetahui manfaat senyawa arsenh. Untuk mengetahui dampak yang timbul jika senyawa arsen ditambahkan pada kosmetiki. Untuk mengetahui terjadi toksisitas arsenj. Untuk mengetahui uji yang dilakukan untuk mendeteksi arsenk. Untuk mengetahui upaya pencegahan timbulnya efek merugikan akibat penggunaan kosmetik ?

BAB IIPEMBAHASAN

2.1KOSMETIK2.1.1Pengertian KosmetikJELLINEX mengemukakan bahwa kosmetologi adalah ilmu yang mempelajari hokum-hukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.Kosmetika sudah dikenal manusia sejak beradab-adab yang lalu, dan baru abad ke-19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmaceutical) atau dikenal dengan dengan istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).Kosmetik berasal dari kata Yunani kata yaitu kosmetikos yang mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut. Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar) gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.Dalam definisi kosmetik tersebut, terdapat kalimat tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit, pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa penggunaan kosmetika tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi struktur dan faal kulit. Pada tahun 1955, Lubowe menciptakan istilah cosmedics sebagai gabungan dari kosmetik dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit secara positif tetapi bukan obat dan menyusul pada tahun 1982, Faust mengemukakan istilah medicate cosmetics, yakni semacam kosmetik yang juga bermanfaat untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit, seperti preparat anti ketombe, deodorant, preparat antiperspirant, preparat untuk mempengaruhi warna kulit dan preparat anti jerawat.2.1.2 Tujuan Penggunaan KosmetikaTujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultraviolet, polusi dan factor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup2.1.3Penggolongan KosmetikaDewasa ini terdapat ribuan kosmetika di pasar bebas. Kosmetika tersebut adalah produk pabrik kosmetika didalam dan diluar negeri yang jumlahnya telah mencapai angka ribuan. Jumlah yang sedimikian banyak memerlukan usaha penyederhanaan kosmetika,baik untuk tujuan pengaturan maupun pemakaian. Usaha tersebut berupa penggolongan kosmetika.Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 045/C/SK/1977 tanggal 22 Januari 1977, menurut kegunaannya kosmetika dikelompokkan dalam 13 golongan yaitu : Sediaan untuk bayi Sediaan untuk mandi Sediaan untuk make-up mata Sediaan wangi-wangian Sediaan rambut (bukan cat rambut) Sediaan pewarna rambut (cat rambut) Sediaan make-up (bukan untuk mata) Sediaan untuk kebersihan mulut Sediaan kuku Sediaan untuk kebersihan badan Sediaan cukur Sediaan perawatan kulit Sediaan suntan dan sunscreen, yaitu lotion atau krim yang digunakan dengan maksud merubah kulit yang putih menjadi berwarna coklat tanpa kulit terbakar oleh sinar matahari.

2.1.4Keracunan KosmetikaSediaan kosmetika sendiri bukanlah racun. Akan tetapi, karena dibuat dari bahan-bahan kimia, terutama bagi kulit orang-orang tertentu dapat menyebabkan timbul reaksi yang tidak dikehendaki seperti reaksi alergi dan fotosensitasi selain yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaannya.Karena bermacam-macam reaksi kulit yang dapat terjadi pada penggunaan kosmetika, telah dilakukan usaha untuk membuat sediaan kosmetika yang disebut kosmetika hipoalergi. Kosmetika jenis ini tidak lagi menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkanbermaca-maca reaksi kulit, seperti senyawa arsen, aluminium sulfat, aluminium klorida, balsam peru, fenol, formaldehid, lanolin, senyawa merkuri, senyawa bismuth, minyak bergamot, minyak lavender, asam salisilat, heksaklorofen. Khusus untuk zat warna, dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 239/Men.Kes/Per/V/1985 tanggal 1 Mei 1985, telah ditetapkan zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya dan dilarang digunakan dalam obat, makanan, dan kosmetika.

2.2Logam BeratLogam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk kedalam organisme hidup.Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia dimuka bumi ini. Logam berat dibagi kedalam dua jenis yaitu :1. Logam berat esensial, yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan, logam tersebut menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya2. Logam berat tidak esensial, yakni logam yang keberadaanya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik seperti As, Hg, Cd, Pb, Cr dllLogam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia, tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan.2.3Senyawa Arsen2.3.1Pengertian ArsenArsen, arsenik atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33 . Biasanya arsen berwarna abu-abu dengan penampakan seperti logam (steel-gray). Selain abu-abu dapat juga berwarna kuning, coklat, dan hitam. Pada saat arsen dipanaskan, maka arsen akan menyublim menjadi gas (arsin) secara langsung. Arsen termasuk elemen transisional (intermediet) antara logam dan non logam, namun secara klasik digolongkan sebagai logam berat. Arsen tidak berbau dan tidak berasa. Bentuknya seperti bubuk giling dan tidak larutdalam air. Senyawa arsen yang biasa kita temukan di alam ada 3 bentuk yakni Arsentrichlorida (AsCl3) berupa cairan berminyak, Arsen trioksida (As2O3, arsen putih) berupa kristal putih dan berupa gas arsine (AsH3).Secara garis besar arsen terdiri dari dua bentuk, yakni organik dan inorganik. Bentuk inorganik merupakan kombinasi dengan elemen seperti oksigen, chlorine, dan sulfur. Sedangkan bentuk organik merupakan kombinasi dengan elemen karbon dan hidrogen. Bentuk inorganik memiliki sifat lebih toksik dibandingkan bentuk organik.2.3.2Sejarah ArsenMenurut bahasa Latin, arsen berasal dari kata arsenicum, sedangkan dalam bahasa Yunani, adalah arsenikon (identik dengan kata arenikos) yang berarti lelaki, menurut kepercayaan bangsa Yunani bahwa logam memiliki kelamin yang berbeda. Sedangkan menurut bahasa Arab adalah Az-zernikh yang berarti orpiment kuning dari Persia zerni-zar, yang artinya emas, atau zarnig artinya kuning.Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan dalam pembuatan perunggu, dengan penambahan senyawa arsenic membuat campuran tersebut lebih keras.Warangan, sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi unsur arsen ini pada tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.

2.3.3Sifat Sifat ArsenSifat fisika

Fasesolid

Massa jenis(mendekatisuhu kamar)5.727 gcm3

Massa jenis cairan padat.l.5.22 gcm3

Titik sublimasi1137F615C,887K,

Titik tripel1090K(817C),3628[1]kPa

Titik kritis1673 K,Mpa

Kalor peleburan(grey) 24.44kJmol1

Kalor penguapan34.76 kJmol1

Kapasitas kalor24.64 Jmol1K1

Sifat Kimia Arsenik1. Reaksi arsenik dengan airArsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.

2. Reaksi arsenik dengan udaraKetika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.4As (s) + 5O2 (g) As4O10 (s)4As (s) + 3O2 (g) As4O6 (s)3. Reaksi arsenik dengan halogenArsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.2As (s) + 3F2 (g) 2AsF3 (l)2As (s) + 3Cl2 (g) 2AsCl3 (l)2As (s) + 3Br2 (g) 2AsBr3 (l)2As (s) + 3I2 (g) 2AsI3 (l)2.3.4Klasifikasi ArsenArsen di alam berada dalam bentuk Inorganik dan organik. Penjelasannya sebagai berikut:1. Arsen InorganikSebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan dapat terpapar pada manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.Senyawa Arsen dengan oksigen, klorin atau belerang dikenal sebagai arsen inorganik. Arsen trioksida (As2O3 atau As4O6) dan arsenat/arsenit merupakan bentuk arsen inorganik berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada suhu di atas 1.073C senyawa arsen trioksida dapat dihasilkan dari hasil samping produksi tembaga dan pembakaran batubara. Arsen trioksida mempunyai titik didih 465C dan akan menyublim pada suhu lebih rendah. Kelarutan arsen trioksida dalam air rendah, kira-kira 2% pada suhu 25C dan 8,2% pada suhu 98C. Sedikit larut dalam asam membentuk asam arsenide (H3As03). Arsen trioksida sangat cepat larut dalam asam khlorida dan alkalis.

2. Arsen OrganikSenyawa dengan karbon dan Hidrogen dikenal sebagai Arsen Organik. Arsen bentuk organik yang terakumulasi pada ikan dan kerang-kerangan, yaitu arsenobetaine dan arsenokolin mempunyai sifat nontoksik. Sebagaimana diketahui bahwa arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen organik. Senyawa arsen organik sangat jarang dan mahal. Ikatan karbon-arsen sangat stabil pada kondisi pH Iingkungan dan berpotensi teroksidasi. Di dalam air senyawa ini bisa teroksidasi menjadi methylarsenic acid. Senyawa arsen organik lainnya seperti : arsenobetaime dan arsenocho/ine bisa ditemukan pada kehidupan laut dan sangat tahan terhadap degradasi secara kimiawi.

Berbagai macam senyawa arsen adalah sebagai berikut:NamaRumus KimiaSifat fisik kimia

Arsen trioksidaAs2O3 atau As4O6Larut dalam air dingin, hangat, basa dan HCL.

Arsen PentoksidaAs2O5Sanagat mudah larut dalam air, basa dan asam.

Arsen trisulfidaAs2S3Sulit larut dalam air, mudah larut dalam asam dan basa.

Gallium arsenidaGaAsSedeikit larut dalam air, larut dalam buffer fosfat Ph7.

Arsine atau hidrogen arsenidaAsH3Gas yang tidak berwarna, tidak flamable, berbau seperti bawang putih (garlic odour).

Arsenium selenidaAs2Se

2.3.5Karakteristik ArsenArsenik adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33 yang terletak pada golongan VA, yang secara kimiawi memiliki karakteristik yang mirip dengan fosfor (P). Umumnya logam ini berwarna abu-abu, sangat rapuh, berbentuk kristal, merupakan konduktor yang buruk, berubah warna dalam udara dan ketika dipanaskan akan teroksida dengan cepat menjadi arsen oksida yang berbau seperti bawang putih. Ia adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam dan abu-abu. Disebut alotropi adalah karena ketiga sama zat tersebut memiliki sifat yang berbeda, yakni mereka adalah atom yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya.Arsenik kuning memiliki struktur seperti piramida dengan dasar segitiga, seperti gas terbentuk pada temperature tinggi. Arsenik abu-abu membentuk cincin yang dimana masing-masing cincin terdiri dari tiga atom, sedangkan untuk arsenik hitam terstruktur juga namun terdiri dari enam atom. Arsenik abu-abu merupakan metalloid penghantar panas yang buruk, sedangkan arsenik kuning dan hitam adalah non-logam yang sama sekali tidak menghantarkan panas.Ketika arsenik abu-abu dipanaskan melebihi 615C, ia akan menyublim menjadi gas kekuningan yang terdiri dari molekul As4, jika panas tersebut diturunkan sampai 200F dan dibiarkan mengembun maka akan terbentuk gas kuning arsenik yang sifatnya tidak stabil, yang pada suhu 180C akan kembali ke bentuk arsenic abu-abu. Jika gas tersebut mengembun pada suhu 100-200C maka akan membentuk arsenik hitam yang juga tidak stabil dan akan kembali ke arsenik abu-abu pada suhu 360C. Arsenik abu-abu dan kuning mulai terbakar pada 400C dan harus dipanaskan tanpa oksigen. Jika arsenik di udara kering pada suhu kamar adalah zat yang sangat stabil tapi jika ditambahkan air, sebuah oksida yang menjadi berwarna perunggu dan kemudian ditransfer ke hitam.

2.3.6Manfaat Senyawa Arsen Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi kabel. Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik kalsium, tembaga dan pestisida . Komponen arsenik seringkali pula dipakai pula untuk memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas, sebagai bahan pengawet dalam penyamakan atau pengawet kapas, ataupun sebagai herbisida.Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan pengawet kayu. Bahan arsenilik digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan tambahan makanan hewan. Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri bahan gallium arsenide.

2.3.7Senyawa Arsen Pada KosmetikArsen merupakan logam yang secara alami terdapat di kerak bumi dan secara alami dapat masuk ke dalam sumber air tanah. Di industri, arsen digunakan dalam berbagai produk seperti tekstil, pengawet, pigmen warna, pestisida. Selain itu, arsen juga terkandung pada produk kosmetik sehingga memungkinkan terjadinya penyerapan logam berat tersebut melalui kulit. Di dalam darah, arsen akan didistribusikan ke seluruh tubuh dan dapat ditemukan di hati, ginjal, paru-paru, dan limpa.Arsen cenderung terakumulasi dalam rambut, kuku, dan kulit. Badan Internasional untuk Riset Kanker/International Agency for Research on Cancer (IARC) menyatakan bahwa arsen termasuk kedalam senyawa karsinogenik. Paparan jangka panjang arsen dapat menimbulkan dampak yang berbahaya sebagai berikut :a. Pada kulit Sediaan kosmetik yang mengandung logam berat seperti arsen apabila digunakan pada kulit dan penggunaannya dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya melanosis, yaitu adanya bintik-bintik gelap pada wajah, pada telapak kaki dan tangan terjadi penebalan kulit (hyperkeratosis), perubahan warna kulit, timbul seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker (karsinogenik). gambar. Dampak senyawa arsen pada kulit

b. Pada organ lain MataEfek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual fields) mata. DarahEfeknya menyebabkan kegagalan fungsi sungsum tulang dan terjadinya pancytopenia (yaitu menurunnya jumlah sel darah perifer). LiverPaparan arsen yang cukup lama (paparan kronis) pada liver akan menyebabkan efek yang signifikan, berupa meningkatnya aktifitas enzim pada liver (enzim SGOT, SGPT, gamma GT), ichterus (penyakit kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi jaringan ikat dan ascites (tertimbunnya cairan dalam ruang perut). GinjalArsen akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa renal damage (terjadi ichemia dan kerusakan jaringan). Saluran pernapasanPaparan arsen pada saluran pernafasan akan menyebabkan timbulnya laryngitis (infeksi laryng), bronchitis (infeksi bronchus) dan dapat pula menyebabkan kanker paru. Pembuluh darahLogam berat Arsen dapat menganggu fungsi pembuluh darah, sehingga dapat mengakibatkan penyakit arteriosclerosis (rusaknya pembuluh darah), portal hypertention (hipertensi oleh karena faktor pembuluh darah potal), udema paru dan penyakit pembuluh darah perifer (varises, penyakit bu rger). Sistem ReproduksiEfek arsen terhadap fungsi reproduksi biasanya fatal dan dapat pula berupa cacat bayi waktu dilahirkan, lazim disebut effek malformasi. Sistem ImmunologiEfek pada sistem immunologi, terjadi penurunan daya tahan tubuh/ penurunan kekebalan, akibatnya peka terhadap bahan karsinogen (pencetus kanker) dan infeksi virus.

Dinas kesehatan Kanada mengatakan bahwa logam berat dalam produk kosmetik adalah hal yang tidak dapat dihindari. Badan ini mengatakan bahwa konsentrasi logam berat dalam produk kosmetik dianggap berbahaya jika melampaui batas sebagai berikut Timbal: 10 ppm, Arsenik: 3 ppm, Cadmium: 3 ppm, Merkuri: 3 ppm, dan Antimony: 5 ppm.Beberapa contoh produk kosmetik yang mengandung logam berat yaitu : Clinique Stay True Makeup foundation (Stay Ivory) arsenik, kadmium, berilium, timah, nikel, talium. Sephora Sculpting Powder Trio eye shadow (Brown and Pink) berilium, timah, nikel, talium MAC Sheerton Shimmer Blush (Springsheen) berilium, timah, nikel, talium. L'Oreal Bare Naturale maskara(Black/Brown) arsenik, berilium, kadmium, timah, nikel, talium Cover Girl Perfect Point Plus eyeliner (Black Onyx) berilium, kadmium, timah, nikel Almay Intense i-color Trio eye color (Trio for Blues, Brown and Dark Grey) berilium, kadmium, timah, nikel, selenium Benefit Benetint Pocket Pal (Red Tint and Clear Gloss) arsenik, berilium, kadmium, timah, nickel, selenium, talium

2.3.8Toksisitas ArsenBentuk arsenik yang terkenal adalah As2O3, alias arsen trioksida atau warangan.Warangan ini bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut dalam air. Bentuk lainnya adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah realgar As4S4. Keduanya sempat populer sebagai bahan cat, namun karena toksik akhirnya mereka tidak dipakai lagi. Adapun bentuk gasnya, yang juga beracun adalah arsin (As2H3)Arsenik mampu menghambat produksi ATP, sumber energi bagi sel-sel hidup, melalui berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen peroksida(H2O2). Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup, maka justru sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera.Keracunan arsenik dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu akut dan kronik. Akut berarti arsenik diberikan dalam satu dosis tunggal yang sangat besar dan langsung mematikan. Dosis ini kira-kira sebesar 120-200 mg pada orang dewasa atau 2 mg/kgBB pada orang dengan berat badan kurang dari 60 kg. Gejala keracunan akut terdiri atas mual muntah hebat yang disertai sakit perut. Napas berbau seperti bawang putih. Kadang langsung kejang-kejang dan koma. Tekanan darah turun dan tampak seperti dehidrasi berat.Sedangkan gejala keracunan kronik mula-mula mengalami gejala keracunan seperti keracunan akut, tapi lama-kelamaan datang gejala tambahannya. Penderita akan mengalami perubahan warna kulit menjadi kelabu atau kehitaman, gangguan fungsi hati, fungsi jantung, fungsi paru-paru, dan fungsi ginjal. Fungsi saraf tepi juga terganggu secara simetris. Tapi yang paling jelas adalah kukunya, di mana terlihat garis-garis horizontal bersusun-susun.Garis ini disebut Mees lines.

2.3.9Pendeteksian ArsenikDalam bentuk unsur, arsenik sebenarnya tidak berbahaya.Akan tetapi, jika dalam bentuk senyawa oksidanya, arsen dioksida (As2O3), unsur ini bersifat racun. Senyawa arsen oksida berbentuk serbuk putih yang larut dalam air, tidak berasa, dan sukar dideteksi jika telah lama digunakan.Keracunan arsenik dapat dideteksi dengan cara sebagai berikut : Uji MarsPada tahun 1832, James Marsh menemukan cara mendeteksi adanya arsenik dalam suatu sampel. Sejak itu, penipuan merebut harta warisan menggunakan racun arsenik sulit dilakukan. Untuk menghargai jasa James Marsh, uji deteksi arsenik ini dinamakan Uji Marsh.Dalam Uji Marsh ini diperlukan larutan asam sulfat (H2SO4) dan padatan seng (Zn). Campuran antara larutan asam sulfat dan padatan logam seng akan menghasilkan gas hidrogen (H2). Jika arsen oksida terdapat dalam sampel, arsen oksida akan bereaksi dengan gas hidrogen membentuk suatu gas beracun yang bernama gas arsin (AsH3). Ketika dipanaskan, gas arsin akan terurai menjadi uap arsenik dan gas hidrogen. Ketika uap arsenik menyentuh cincin logam pada daerah dingin di tabung, akan timbul kilauan cahaya khas logam arsenik. Kilauan khas tersebut dikenal dengan cermin arsenik (arsenic mirror). Neutron Activation Analysis (NAA)NAA ditemukan pada tahun 1936 ketika Hevesy dan Levi menemukan bahwa sampel yang mengandung unsur tanah jarang menjadi sangat radioaktif setelah terkena sinar neutron.NAA mengukur karakter sinar gamma yang dipancarkan oleh isotop pada sampel melalui iradiasi termal.Setelah iradiasi dan peluruhan radioaktif, spektrum sinar gamma dideteksi. Setiap unsur mempunyai spektrum sinar gamma yang khas sehingga dapat diketahui jenis unsur dalam sample beserta kadarnya.

2.4Upaya Pencegahan Timbulnya Efek Merugikan Akibat Penggunaan Kosmetika. Cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan Konsumen lebih rasional dan selektif dalam memilih kosmetik dan tidak mudah terbujuk iklan atau promosi yang berlebihan. Pilihlah kosmetik yang sesuai fungsi, tujuan dan manfaatnya Pertimbangkan untung-rugi dalam memilih kosmetikb. Cermat dalam menggunakan kosmetik Konsumen memperhatikan dengan baik kegunaan dan cara penggunaan produk Jika konsumen sedang hamil, konsultasikan pemilihan kosmetik yang aman ke dokter kandungan atau dokter kulit Sebelum menggunakan kosmetik, sebaiknya lakukan dahulu uji kepekaan kosmetik yang akan dipakai dengan cara sebagai berikut : Tempatkan beberapa tetes produk ke plester, lalu pasang plester pada kulit lengan bawah bagian dalam Biarkan plester selama 24jam, kemudian lepaskan dan periksa apakah terjadi reaksi. Selama periode tersebut, jaga jangan sampai plester tersebut menjadi basah Jika terjadi kemerahan, gatal, melepuh, atau nyeri pada bagian kulit yang ditutupi plester, maka kemungkinan pengguna produk sensitif atau alergi terhadap produk atau beberapa komponen dalam produk tersebut Jika tidak terjadi reaksi, maka produk tesebut aman untuk digunakan Jika kemerahan, gatal, melepuh, nyeri atau gejala lain yang terjadi tidak hilang atau memburuk setelah mencuci bagian yang diuji, segera konsultasikan dengan dokter Jangan gunakan kosmetik milik orang lain, yang belum tentu cocok dengan jenis kulit kita Simpan kosmetik dengan baik Bila timbul iritasi atau efek samping lainnya segera hentikan penggunaan kosmetik Konsultasikan kedokter kulit bila efek samping yang terjadi semakin parahc. Cermat membaca informasi yang tercantum pada label/kemasan kosmetik Konsumen memperhatikan informasi yang tersedia pada label seperti cara penggunaan, kegunaan, komposisi, tanggal kadaluarsa atau peringatan lain (bila ada) Dianjurkan pula untuk mencari informasi lengkap mengenai produk kosmetika tersebut Untuk produk kosmetika yang teregistrasi diwajibkan mencantumkan nomor izin edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi pencantuman nomor notifikasi tidak diwajibkan, namun nama dan alamat produsen harus tercantum dengan jelas pada label

BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan Arsen adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33 . Biasanya arsen berwarna abu-abu dengan penampakan seperti logam (steel-gray). Selain abu-abu dapat juga berwarna kuning, coklat, dan hitam. Arsen yang terkandung pada produk kosmetik memungkinkan terjadinya penyerapan logam berat tersebut melalui kulit. Apabila kosmetik yang mengandung senyawa arsen digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya melanosis, yaitu adanya bintik-bintik gelap pada wajah, pada telapak kaki dan tangan terjadi penebalan kulit (hyperkeratosis), perubahan warna kulit, timbul seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker (karsinogenik). Keracunan arsenik dapat dideteksi dengan uji mars dan Neutron Activation Analysis (NAA)

3.2Saran Konsumen hendaknya lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan sebelum membeli produk kosmetik hendaknya dibaca informasi mengenai kosmetik seperti komposisi, tanggal kadaluarsa, petunjuk penggunaan agar terhindar dari zat-zat yang dapat membahayakan konsumen

DAFTAR PUSTAKA

BPOM, Public warning tentang Kosmetika yang Mengandung Bahan Berbahaya dan zat warna yang dilarang No: KH.00.01.3352, tanggal. 7 Sept. 2006, http://www.pom.go.idDARMONO, Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Cetakan Pertama, UI Press, Jakarta 1995. Fatma Latifah, Trenggono Retno (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka UtamaHeavy Metal Hazard, The Health Risk of Hidden Heavy Metals in Face Make Up (May 2011), Enviromental Defence Canada (http://www.greenbiz.com/sites/default/files/HeavyMetalHazard_May16_0.pdf)Mardjono Mahar, Farmakologi dan Terapi, Cetakan Kelima, FKUI, Jakarta 2011Makalah Kosmetologi Senyawa Arsen STIFI Bhakti Pertiwi 2014|fathia nurhasana22