BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKesadaran pendidikan semakin lama semakin kuat
di dalam masyarakat. Pendidikan ialah salah satu hal yang dianggap
sangat penting oleh masyarakat modern Indonesia saat ini. Jenjang
pendidikan formal di Indonesia berdasarkan usia dimulai dari
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi.Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau yang saat ini disebut juga
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan
jalur masuk bagi calon mahasiswa yang dibuat oleh Pemerintah
bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia. SNMPTN
jalur tulis adalah seleksi tertulis bagi para siswa lulusan SMA
untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan harga
yang relatif murah. Namun kursi yang disediakan perguruan tinggi
bagi para siswa yang melalui jalur SNMPTN ini amat terbatas,
sedangkan peserta SNMPTN untuk pendaftar Perguruan Tinggi Negeri
dari tahun ke tahunnya semakin bertambah.Persiapan yang tidak
sedikit dilakukan oleh para calon peserta SNMPTN yang mendaftar
untuk Perguruan Tinggi Negeri, diantaranya dengan belajar dari buku
latihan soal SNMPTN tahun-tahun sebelumnya maupun mengikuti lembaga
bimbingan belajar yang dianggap membantu belajar para calon
peserta. Lembaga bimbingan belajar turut membantu siswa lebih giat
belajar dan fokus untuk menempuh SNMPTN.Untuk menarik minat pelajar
untuk mengikuti bimbingan belajar, lembaga bimbingan belajar harus
menerapkan strategi pemasaran yang sesuai untuk mendapatkan siswa
sebanyak mungkin sebagai konsumen. Strategi pemasaran cukup
mempengaruhi jumlah pengguna jasa bimbingan belajar Ganesha
Operation. Para siswa yang sudah atau akan menjadi konsumen
berpikir kembali akan atau tetap menggunakan jasa bimbingan belajar
Ganesha Operation atau tidak.Keputusan konsumen untuk membeli atau
menggunakan jasa suatu produk disebabkan karena adanya dorongan
emosi dan penilaian objektif maupun subjektif. Ganesha Operation
harus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat pada umumnya dan khususnya siswa agar memakai jasa
bimbingan belajar Ganesha Operation. Strategi pemasaran yang
dilakukan oleh Ganesha Operation dalam meningkatkan jumlah
konsumennya yaitu dengan melalui komunikasi pemasaran diantaranya
marketing public relations dan word of mouth marketing.Strategi
pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan sangat berpengaruh
dan berperan penting. Bila promosi yang dilakukan salah maka tidak
akan sampai kepada konsumen atau sasaran yang dimaksud. Komunikasi
pemasaran dapat berkontribusi untuk keseimbangan pelanggan maupun
konsumen karena menghubungkan produk terhadap pasar yang dituju.
Dengan komunikasi pemasaran yang baik, pemasar dapat mengetahui apa
saja kebutuhan pasar, begitu pula sebaliknya, pasar akan mengetahui
apa saja yang dapat diberikan oleh pemasar.Berdasarkan latar
belakang diatas, penulis berminat untuk meninjau bauran pemasaran
yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation
dengan menyusun Laporan Praktek Kerja yang berjudul Pelaksanaan
Marketing Public Relations dan Word of Mouth Marketing di Lembaga
Bimbingan Belajar Ganesha Operation.
1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas, maka permasalahan dalam tinjauan ini
diidentifikasi sebagai berikut:1. Apa yang menjadi tujuan marketing
public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan
Belajar Ganesha Operation.2. Bagaimana pelaksanaan marketing public
relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar
Ganesha Operation.3. Apa saja kendala dan dorongan dalam
pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing
di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.4. Bagaimana
evaluasi pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth
marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.
1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Praktek KerjaBerdasarkan pada
identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan
kuliah praktek kerja ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Maksud Kuliah Praktek Kerja1. Untuk memperoleh data dan
informasi yang akan digunakan dalam penyusunan Kuliah Praktek Kerja
(KPK). Selain itu, untuk membandingkan teori yang dipelajari oleh
penulis diperkuliahan dengan kenyataan yang ditemui di lapangan.2.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan marketing public relations
dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha
Operation.
1.3.2 Tujuan Kuliah Praktek Kerja1. Sesuai dengan identifikasi
masalah maka tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tujuan
pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing
di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.2. Mengetahui dan
mempelajari proses pelaksanaan marketing public relations dan word
of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha
Operation.3. Mengetahui dan mempelajari kendala dan dorongan dalam
pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing
di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.4. Mengetahui
evaluasi pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth
marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.
1.4 Kegunaan Hasil Kuliah Praktek KerjaDari kuliah praktek kerja
ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak,
antara lain:
1.4.1 Kegunaan Bagi Penulis1. Penulis memperoleh pengalaman yang
berharga guna mempersiapkan diri untuk masuk dunia usaha.2. Penulis
dapat mengaplikasikan teori yang diterima di Lembaga Bimbingan
Belajar Ganesha Operation3. Penulis dapat mengetahui proses
penerapan marketing public relations dan word of mouth marketing
yang efektif.
1.4.2 Kegunaan Bagi Perusahaan1. Dapat menjadikan masukan dan
bahan pertimbangan serta dasar pemikiran dalam kegiatan untuk
mencapai tujuan dan rencana yang telah diterapkan.2. Mempermudah
perusahaan dalam menetapkan marketing public relations dan word of
mouth marketing yang efektif.
1.4.3 Kegunaan Bagi Akademik1. Institusi pendidikan memperoleh
masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai atau sepadan dengan
kebutuhan lapangan kerja.2. Sebagai salah satu alat evaluasi
terhadap kurikulum yang berlaku.
1.5 Metode Kuliah Praktek KerjaMetode yang digunakan penulis
sebagai berikut:1. Riset KeperpustakaanYaitu riset pengumpulan
sumber yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku atau referensi,
catatan kuliah dan buku-buku yang ada kaitannya dengan lingkup
judul yang diambil, sumber yang diambil sekunder.2. Studi
LapanganStudi pengumpulan data langsung ke tempat yang menjadi
lokasi praktek kerja, sumber yang diperoleh merupakan informasi
primer dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:a. Penelitian
Langsung (Survey)Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mendatangi langsung objek yang akan dijadikan bahan penelitian,
sehingga penulis dapat mengumpulkan data untuk kemudian diolah
serta disajikan dalam bentuk tulisan.b. Wawancara (Interview)Yaitu
teknik pengumpulan informasi dengan mengandalkan wawancara langsung
dengan pihak-pihak terkait dan berwenang untuk memberikan
keterangan dan informasi-informasi yang diperlukan.c. Praktek
KerjaYaitu data yang diperoleh dari hasil praktek kerja yang
dilaksanakan dengan mencari, mencatat data-data yang diperlukan
sesuai dengan judul yang diambil.
1.6 Lokasi dan Waktu PenelitianKuliah praktek kerja dilaksanakan
di kantor pusat Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation yang
berlokasi di Jln. Purnawarman No. 36-B, dan waktu pelaksanaan
Kuliah Praktek Kerja ini adalah selama 30 hari terhitung dari
tanggal 8 Juni 2015.
BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.Profil Perusahaan2.1.1.Sejarah Singkat Ganesha
OperationDitengah-tengah persaingan yang tajam dalam industri
bimbingan belajar, pada tanggal 1 Mei 1984 Ganesha Operation
didirikan di kota Bandung. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat
keuletan dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, kini Ganesha
Operation telah tumbuh bagai remaja tambun dengan 411 outlet yang
tersebar di 140 kota besar se-Indonesia. Latar belakang pendirian
lembaga ini adalah adanya mata rantai yang terputus dari link
informasi Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan dunia Perguruan Tinggi
Negeri (PTN). Posisi inilah yang diisi oleh Ganesha Operation untuk
berfungsi sebagai jembatan dunia SMA terhadap dunia PTN mengenai
informasi jurusan PTN (prospek dan tingkat persaingannya, pemberian
materi pelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup bahan uji seleksi
penerimaan mahasiswa baru dan pemberian metode-metode inovatif dan
kreatif menyelesaikan soal-soal tes masuk PTN sehingga membantu
para siswa lulusan SMA memenuhi keinginan mereka memasuki
PTN.Meskipun pada awalnya hingga tahun 1992 Ganesha Operation hanya
ada di Bandung, pada tahun 1993 dibuka cabang pertama di Denpasar.
Dan pengembangan secara serius dilakukan mulai tahun 1995. Sejak
itu pertumbuhan cabang-cabang Ganesha Operation benar-benar tidak
terbendung. Image Ganesha Operation yang sangat kuat telah merambah
ke seluruh Nusantara sehingga setiap cabang baru dibuka langsung
diserbu oleh para siswa. Kalau pada saat pertama kali berdiri siswa
Ganesha Operation masih sedikit dan hanya mencakup program kelas 3
SMA, kemudian dari tahun ke tahun jumlah siswanya terus bertambah.
Saat ini untuk satu tahun pelajaran jumlah seluruh siswa Ganesha
Operation dapat mencapai sekitar 150.000 siswa, suatu jumlah yang
sangat besar. Khusus untuk kelas 3 SMA, Ganesha Operation berhasil
meluluskan lebih dari 10.000 siswanya setiap tahun di berbagai PTN
terkemuka di Indonesia melalui SNMPTN. Itulah mengapa reputasi
Ganesha Operation begitu spektakuler.
2.1.2.Visi dan MisiDengan menerapkan standar profesionalisme
yang tinggi dan para pengajar yang berkompeten dibidangnya, maka
sudah menjadi komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik
kepada bagi seluruh siswa. Ganesha Operation memiliki visi dan misi
sebagai berikut:VISI: Menjadi lembaga bimbangan belajar yang
terbaik dan terbesar di IndonesiaMISI:1. Mendidik siswa agar
berprestasi tingkat sekolah, kota/kabupaten, provinsi, nasional,
dan internasional.2. Melakukan inovasi pembelajaran melalui
terobosan revolusi belajar dan teknologi informasi.3. Meningkatkan
budaya belajar siswa.4. Meningkatkan mutu pendidikan.5.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
2.1.3.ValueLembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation juga
menerapkan nilai-nilai yang bermanfaat untuk para siswa yang dapat
diterapkan di kehidupan, yang dikenal dengan I PEACE. Penjelasannya
adalah sebagai berikut: IntegrityLebih dari sekadar kejujuran.
Orang yang mempunyai integritas bukan sekadar mengatakan yang
benar, melainkan melakukan apa yang dikatakan dan mengatakan apa
yang dilakukan. PassionSuatu gairah dalam melakukan sesuatu
sehingga tidak mempedulikan risiko demi tercapainya tujuan meskipun
harus dibayar dengan nyawa. ExcellentMelakukan yang terbaik
melebihi yang diharapkan, dalam segala keterbatasan yang ada.
AssistSuatu sikap yang selalu memberikan solusi bagi orang lain.
ConsistentSuatu sikap yang taat azas secara kontinyu, tidak
terpengaruh oleh keadaan atau situasi. EnthusiasmSuatu sikap yang
menyala-nyala dengan penuh semangat dan energi.
2.1.4.Aspek ProdukResearch and Development Ganesha Operation
memang berhasil menemukan faktor utama maupun faktor penunjang
penentu keberhasilan siswa. Faktor utama tersebut adalah kualitas
pengajar, relevansi materi pelajaran, dan metodologi pengajaran,
sedangkan faktor pelengkap adalah teknologi dan informasi.Kualitas
pengajar Ganesha Operation tampak dari prestasi dan karyanya,
sukses dalam studi dan mampu mengarang buku-buku pelajaran
berkualitas terbaik. Relevansi materi pelajaran di Ganesha
Operation memang sangat akurat. Staf kami memberikan perhatian
sangat besar untuk ini. Kami bangga bahwa Ganesha Operation adalah
satu-satu Bimbingan Belajar yang selalu memperhatikan even
publikasi buku-buku terbaru di dunia pada Internasional Book Fair
setiap tahun. Karena itulah Ganesha Operation berhasil memperoleh
buku-buku istimewa seperti Text Book referensi pembuatan soal-soal
SPMB. Sedangkan tentang metodologi pengajaran, Ganesha Operation
telah berhasil memberikan daya tarik tersendiri dengan
penemuan-penemuan khusus berupa berupa rumus-rumus sakti yang dapat
menyelesaikan soal secara kilat dan akurat dengan motto The King of
the Fastest Solution. Banyak metode ini tapi mereka tetap
tertinggal di belakang karena kami penemunya.
2.2.Struktur OrganisasiBimbingan belajar Ganesha Operation dalam
melayani siswa sebagai peserta belajar didukung oleh organisasi
yang memadai. Sumber daya manusia yang tergabung dalam organisasi
Ganesha Operation secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu: Bagian
pendidikan/bimbingan dan bagian administrasi.1. Kepala Cabang,
dengan tugas sebagai berikut:Bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan operasional dan kemajuan Ganesha Operation.2. Kepala
Bagian Umum, dengan tugas:a. Melaksanakan administrasi umumb.
Melaksanakan administrasi keuanganc. Melaksanakan kegiatan rumah
tangga Ganesha Operationd. Melaksanakan administrasi kepegawaian.e.
Kegiatan lainnya atas perintah kepala cabang3. Bagian
pendidikan/pembimbing, dengan tugas:a. Melaksanakan kegiatan
administrasi kesiswaanb. Melaksanakan kegiatan administrasi nilai
siswac. Melaksanakan kegiatan administrasi kepustakaand.
Melaksanakan kegiatan perlengkapan akademik4. Bagian
PemasaranMelakukan kegiatan promosi, rekrut dalam usaha
meningkatkan jumlah siswa pada Ganesha Operation.5. Tenaga pengajar
(Guru), dengan tugas:Melaksanakan kegiatan belajar (proses
bimbingan terhadap siswa).
6. Operasional, tugasnya adalah:Membantu kegiatan operasional
Ganesha Operation, yaitu kegiatan pemasaran, menyiapkan kelengkapan
peralatan bimbingan dan tugas lainnya atas perintah Kepala Bagian
Umum.7. Front Office, tugasnya adalah:Melaksanakan/melakukan
pemberian informasi terhadap calon siswa, dan melayani urusan
siswa/orang tua siswa yang berhuungan dengan bimbingan belajar.
Kepala CabangKepala Bagian UmumAkademikMarketingOperasionalFront
OfficePengajar (Guru)Untuk melihat gambaran organisasi pada
bimbingan belajar Ganesha Operation, berikut ditampilkan struktur
organisasi pada gambar berikut:
BAB IIIHASIL PELAKSANAAN KPK DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil Kuliah Praktek KerjaDalam pelaksanaan Kuliah Praktek
Kerja ini, memilih bidang kajian marketing public relations dan
word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha
Operation Bandung.Teknik pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja yang
digunakan oleh penulis untuk menyusun Laporan Kuliah Praktek Kerja
adalah Hours Release. Dalam hal ini penyelenggaraan dilakukan pada
jam dan waktu tertentu. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai dari
tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 6 Juli 2015.Adapun mengenai
kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kuliah Praktek
Kerja adalah sebagai berikut:1. Minggu PertamaPenulis diperkenalkan
dengan pembimbing perusahaan yang akan membimbing dan memberi
pengarahan selama proses pelaksanaan praktek kerja, serta
diperkenalkan dengan pengurus dan staf-staf yang akan membantu
penulis dalam memperoleh data yang berkaitan dengan bidang kajian
yang penulis bahas dalam laporan kuliah praktek kerja, selain itu
penulis juga diperkenalkan dengan lingkungan kerja dan
diperkenalkan dengan sejarah perusahaan dari awal berdirinya
perusahaan sampai saat ini.
2. Minggu KeduaPada minggu ini penulis melakukan kuliah praktek
kerja, membantu dalam proses penjualan produk dengan memperkenalkan
bagaimana bauran promosi terseut diterima sehingga penulis dapat
mengetahui secara langsung prosesnya dan pihak-pihak yang terkait
didalamnya serta dokumen-dokumen yang digunakan di dalam promosi
penjualan yang terjadi didalamnya.3. Minggu KetigaMinggu ketiga
penulis melakukan kegiatan rutin yaitu membantu pekerjaan pegawai
lain dan pekerjaan yang diperintahkan oleh pembimbing. Selain itu
penulis juga membantu melakukan memeriksa promosi penjualan
produk.4. Minggu KeempatPada minggu ini penulis sudah mengumpulkan
semua data-data yang berkaitan dengan proses marketing public
relations dan word of mouth marketing yang didapat dari pembimbing
perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan mengolah data tersebut yang
didapat dari hasil wawancara, buku, laporan, dokumen serta
catatan-catatan yang merupakan sumber penting bagi penulis dalam
menyusun laporan praktek kerja.
3.2.Pembahasan Kuliah Praktek Kerja3.2.1.Landasan Teori1.
Pengertian PemasaranSasaran fundamental dari kebanyakan bisnis
adalah kelangsungan hidup, laba, dan pertumbuhan. Pemasaran
memberikan kontribusi langsung untuk mencapai sasaran ini.
Pemasaran terdiri dari kegiatan menilai keinginan dan kepuasan,
mendesain dan mengatur penawaran produk, menentukan harga dan
kebijakan harga, mengembangkan strategi distribusi, dan melakukan
komunikasi dengan konsumen saat ini dan calon konsumen.Untuk lebih
jelas mengenai pemasaran tersebut maka dikemukakan beberapa
definisi dari para ahli mengenai pemasaran diantaranya sebagai
berikut:Menurut Phillip Kotler (2008:106), Pemasaran adalah proses
sosial yang dengan prose situ individu mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
pihak lain.Menurut Stanton yang dikutip oleh Danang Sunyoto
(2009:48), Pemasaran adalah kegiatan yang meliputi keseluruhan
sistem yang berhubungan dengan kegiatan usaha, yang bertujuan
merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan
pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.Dari beberapa
definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.2. Pengertian
Komunikasi PemasaranPerusahaan melakukan komunikasi pemasaran untuk
mengkomunikasikan produk yang dihasilkan kepada konsumen.Menurut
Tjiptono (2008:219), Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi,
membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya bersedia meminta, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Sedangkan menurut Kotler
terjemahan Benyamin Molan (2004:604), Komunikasi pemasaran adalah
konsep menjadi dasar bagi perusahaan memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasinya untuk menyampaikan
pesan yang jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat tentang
organisasinya dan produk-produknya.Unsur-Unsur Proses Komunikasi
PemasaranMenurut Tjiptono (2008:219) terdapat tiga unsur pokok
model struktur proses komunikasi pemasaran:1. Pelaku pemasaran,
terdiri atas pengirim (sender) dalam hal ini pelanggan, dan
penerima (receiver) dalam hal ini calon pelanggan atau konsumen.2.
Material komunikasi, yaitu gagasan, pesan, media, respons, feedback
(umpan balik) dan gangguan.3. Proses komunikasi, terdiri dari
encoding yang merupakan proses merancang atau mengubah gagasan
secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada
penerima, dan decoding yang merupakan proses penguraian atau
mengartikan symbol sehingga pesan yang diterima dapat
dipahami.Bauran komunikasi pemasaran diantaranya:a. Marketing
Public RelationsIstilah marketing public relations dikemukakan
pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan pengertian
sebagai berikut, proses perencanaan dan pengevaluasian
program-program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan
melalui komunikasi berisi informasi yang dapat dipercaya dan kesan
yang menggambarkan perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan
kebutuhan pelanggan (Rosady Ruslan, 2001:243).Menurut Kotler dan
Keller (2012:527), marketing public relations ialah menciptakan
hubungan baik dengan beragam perusahaan/lembaga public untuk
memperoleh publikasi yang baik, meningkatkan kesan yang baik di
mata hukum, dan mengendalikan atau bahkan menghilangkan
selentingan, cerita, atau kejadian yang diinginkan.Menurut Rhenald
Kasali, Khalayak marketing public relations adalah masyarakat dan
konsumen (2003:105). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut,
marketing public relations dapat diartikan sebagai pengelolaan
komunikasi untuk memotivasi pembelian, dan kepuasan pelanggan,
konsumen, dan masyarakat.Marketing public relations menunjukan
adanya lalu lintas informasi dua arah mengenai produk dan atau
organisasi. Lebih dari menyampaikan informasi marketing public
relations mengkomunikasikan segenap konsep dan gagasan organisasi
sehingga dalam benak public sasaran berkembang motivasi untuk
melakukan pembelian.b. Word of Mouth Marketing.Definisi Word of
Mouth menurut Kotler dan Keller (2012:546) adalah usaha pemasaran
dengan cara memikat konsumen sehingga membicarakan dengan orang
lain mengenai produk, jasa, dan merek. Media untuk word of mouth
marketing beragam, diantaranya menggunakan media sosial dalam forum
komunitas online, blog, dan jejaring sosial.
3.2.2.Pembahasan Kuliah Praktek KerjaLembaga Bimbingan Belajar
Ganesha Operation dalam melasanakan program komunikasi pemasaran
untuk menarik siswa atau konsumen untuk menggunakan jasa bimbingan
belajar, diantaranya dengan menggunakan pemasaran publisitas
(marketing public relations) dan word of mouth marketing.Jenis
Kegiatan Bauran Komunikasi Pemasaran yang dijalankan oleh Lembaga
Bimbingan Belajar Ganesha OperationJenis-jenis kegiatan yang
dijalankan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation adalah
sebagai berikut:1. Pemasaran Publisitas (Marketing Public
Relations)Pemasaran publisitas pada dasarnya merupakan komunikasi
antara organisasi dengan pelanggan, konsumen, dan masyarakat.
Pengelolaan komunikasi dengan tujuan tertentu sehingga dapat
mempunyai bentuk-bentuk pengembangan dari komunikasi organisasi
sebagai pilihan maupun kombinasi yang sesuai dan ditetapkan.Bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh Ganesha Operation, diantaranya:a.
Publikasi, dengan bekerja sama dengan sekolah dan menyebarkan media
promosi flyer ke sekolah-sekolah pada saat tahun ajaran baru,
menjelang kenaikan kelas, menjelang ujian nasional, dll.b. Event,
dengan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Kota Bandung
untuk menyarankan lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation
kepada siswa yang bersangkutan.c. Sponsorship, bekerjasama dengan
Dinas Pendidikan Kota Bandung mengadakan seminar motivasi
menghadapi ujian nasional SMA/SMK dan mengadakan seminar tentang
bagaimana caranya siswa masuk PTN tanpa tes yaitu dengan jalur
SNMPTN.d. Berita, bekerjasama dengan Pikiran Rakyat yaitu:
pembahasan soal-soal SBMPTN, serta dipercaya untuk membuat prediksi
soal-soal ujian nasional tingkat SMP dan SMA sesuai dengan SKL.e.
Pidato, Ganesha Operation dipercaya memberikan seminar mendidik
dengan value I PEACE untuk tenaga pendidik dengan tujuan agar
tenaga pendidik mendidik sesuai dengan value I PEACE (Integrity,
Passion, Excellent, Assist, Consistent, dan Enthuasim) sehingga
siswa memiliki prestasi yang tinggi berkat keteladanan dari
pendidikannya.
Tujuan Kegiatan Pemasaran publisitasBerbagai tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan dari kegiatan publisitas ini adalah untuk
mengadakan hubungan baik dengan para pelanggan serta menumbuhkan
citra yang baik terhadap perusahaan beserta produk dan jasa yang
dihasilkannya.Dari kegiatan publisitas diatas penulis berpendapat
bahwa kegiatan publisitas yang dilakukan Ganesha Operation sangat
baik, sehingga kerjasama perusahaan dan publik akan lebih terjalin
dengan baik dan perusahaan tersebut akan lebih mendapatkan
perhatian yang lebih tentang keberadaan dan kegiatan perusahaannya.
2. Pemasaran Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing)Strategi
komunikasi pemasaran Word of Mouth terbukti efektif dan cukup ampuh
untuk meyakinkan para konsumen serta tidak memakan anggaran promosi
yang besar, bahkan bisa dibilang tidak memerlukan biaya dan sangat
efektif. Namun meskipun tidak mengeluarkan anggaran yang besar
dengan strategi komunikasi pemasaran Word of Mouth memberikan
banyak kemudahan dalam membantu memasarkan sebuah produk atau jasa.
Dengan kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang
terdekat, ternyata dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
suatu produk.Pemasaran mulut ke mulut (Word of Mouth Marketing)
yang terjadi di Ganesha Operation, diantaranya:1. Membicarakan;
pembicaraan mengenai program Ganesha Operation maupun hal lain yang
berkaitan dengan para siswa/pelajar sebagai pelanggan melalui
sosial media seperti Facebook dan Twitter.2. Membujuk; bagi
pelanggan yang berhasil mempromosikan dan mendorong untuk
menggunakan jasa bimbingan belajar Ganesha Operation kepada calon
pelanggan mendapat potongan harga tertentu.3. Merekomendasikan;
bagi pelanggan yang berhasil memrekomedasikan dan mendorong untuk
menggunakan jasa bimbingan belajar Ganesha Operation kepada calon
pelanggan mendapat potongan harga tertentu. Tujuan Pemasaran Mulut
ke MulutPelaksanaan pemasaran Word of Mouth melibatkan banyak orang
dan berkaitan dengan kelompok acuan. Kelompok acuan merupakan
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang
secara langsung atau tidak langsung. Kelompok referensi ini berguna
sebagai referensi seseorang dalam pengambian keputusan dan sebagai
dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap
umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.Kelompok yang
dijadikan sumber referensi atau acuan oleh konsumen ini terdiri
dari teman-teman, tetangga, kelompok, dan keluarga. Dalam
memutuskan membeli, konsumen lebih mengandalkan pendapat dari
kelompok referensi dibandingkan iklan atau promosi.Dari kegiatan
Word of Mouth yang terjadi diatas penulis berpendapat bahwa
terbukti efektif dengan cukup banyaknya calon siswa yang mendaftar
karena terbujuk dan mendapat rekomendasi oleh siswa yang sudah
menjadi pelanggan bimbingan belajar Ganesha Operation karena sudah
mengetahui cukup baik kualitas yang diberikan sehingga calon
pelanggan tertarik.
Dibawah berikut gambar dari survey yang dilakukan ke 100 orang
calon pelanggan yang mendaftar karena Word of Mouth Marketing.
Tujuan Kegiatan PromosiSetiap perusahaan mempunyai tujuan
tertentu dalam melakukan segala aktifitas khususnya di bidang
promosi, demikian halnya yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan
Belajar Ganesha Operation. Tujuan kegiatan promosi dengan cara
pemasaran publisitas (marketing public relations) dan pemasaran
mulut ke mulut (word of mouth marketing) yg dilakukan oleh Lembaga
Bimbingan Belajar Ganesha Operation, antara lain:a. Memberikan
informasi tentang produk/program bimbingan belajar yg dimiliki oleh
perusahaan yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini berguna ketika
calon pelanggan menginginkan produk/program bimbingan belajar
sesuai dengan kebutuhan masing-masing.b. Mempengaruhi dan membujuk
calon konsumen agar mau membeli produk ditawarkan. Dalam hal ini
promosi dapat secara langsung maupun tidak langsung membujuk para
konsumen potensial untuk melakukan pembelian dengan menyarankan
bahwa produk kami lebih baik dari produk lainnya yang sejenis.c.
Menanamkan kesan tertentuBertujuan agar konsumen tertarik secara
langsung terhadap produk yang ditawarkan diantaranya melalui
seminar-seminar pendidikan kepada siswa, memberikan informasi
tentang banyaknya siswa yang telah menjadi pelanggan mencapai
keberhasilan yang diinginkan diantaranya lulus ujian nasional
dengan nilai memuaskan, lulus tes masuk perguruan tinggi negeri,
dan lain-lain.d. Mengantisipasi pesaingDengan cara promosi ini
perusahaan mempertahankan eksistensi dengan menjadi market leader
bimbingan belajar.e. Meningkatkan volume penjualanDengan cara
promosi ini diharapkan akan menarik minat siswa mengikuti bimbingan
belajar di Ganesha Operation melalui brand image positif yang telah
diketahui.f. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh
kegiatan promosi lainnya.Seperti yang telah diketahui bahwa setiap
promosi mempunyai kelemahan dalam hal jangkauan dan biayanya oleh
karena itu perusahaan menjaga kualitasnya dalam hal tenaga pengajar
dan proses bimbangan belajar kepada siswa sehingga tercipta
kepuasan dan terjadi proses pemasaran yang dilakukan oleh pelanggan
kepada pelanggan potensial.g. Selain tujuan-tujuan diatas, promosi
juga mempunyai tujuan agar dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan.Dari uraian diatas, menurut penulis Lembaga Bimbingan
Belajar Ganesha Operation telah menerapkan tujuan promosi dengan
baik, hal ini terlihat dari beberapa tujuan promosi yang telah
diterapkan oleh perusahaan yaitu untuk menginformasikan, membujuk
serta mempengaruhi dan meningkatkan konsumen akan citra produk/jasa
yang ditawarkan perusahaan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Promosi1. Jenis
pasar produk.Tingkat pemanfaatan alat promosi bervariasi antara
pasar konsumen dan pasar industri. Pada Lembaga Bimbingan Belajar
Ganesha Operation memusatkan pada pemasaran publisitas.
2. Strategi dorong lawan/strategi tarik.Bauran promosi sangat
dipengaruhi oleh apakah perusahaan memilih strategi dorong atau
strategi menarik untuk menciptakan penjualan. Lembaga Bimbingan
Belajar Ganesha Operation memilih strategi tarik, melalui pemasaran
publisitas yaitu mengunjungi ke beberapa sekolah untuk promosi dan
melakukan seminar-seminar pendidikan sehingga siswa tertarik
mengikuti bimbingan belajar di Ganesha Operation, setelah siswa
menjadi pelanggan dan mencapai kepuasan maka terjadi pemasaran
mulut ke mulut yang dilakukan oleh siswa untuk menarik
siswa/konsumen potensial yang lain 3. Kesiapan tahap
pembeliPemasaran publisitas yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan
Belajar Ganesha Operation mempunyai peran sangat penting dalam
tahap membangun kesadaran, lebih penting dari pada pemasaran mulut
ke mulut. Karena setelah melakukan pemasaran publisitas, siswa akan
tertarik dan menjadi pelanggan. Setelah mencapai kepuasan, siswa
melakukan pemasaran mulut ke mulut,4. Tahap siklus hidup
produk.a.Tahap perkenalanb. Tahap pertumbuhanPada tahap ini, semua
alat promosi dapat dikurangi peranannya karena permintaan dapat
bergerak melalui cerita dari mulut ke mulut.c.Tahap kemampuand.
Tahap penurunan
5.Peringkat pasar perusahaanLembaga Bimbingan Belajar Ganesha
Operation tetap menjadi market leader di bidang bimbingan belajar
dengan citra perusahaan yang kuat.
Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaa Kegiatan Promosi1.
Keterbatasan SDMTerbatasnya pemasar merupakan kendala yang paling
besar dihadapi. Oleh karena SDM yang mengerti akan konsep promosi
seperti bagaimana strategi promosi atau bagaimana cara meyakinkan
konsumen agar dapat membeli produk yang ditawarkan.2. Pengetahuan
ProdukPengetahuan tentang produk merupakan kunci keberhasilan dalam
promosi. Oleh karena itu dibutuhkan para marketing yang berwawasan
dan pengetahuan yang tinggi, dalam hal ini sulit didapatkan pemasar
yang memenuhi criteria tersebut sehingga kurang memahami berbagai
konsep promosi ditawarkan.3. PesaingPara pesaing biasanya melakukan
penurunan harga sehingga konsumen akan beralih kepada penawaran
harga terendah.4. Minat KonsumenSiswa terkadang terjebak dalam pola
belajar yang tidak mendukung perubahan ke arah yang lebih baik.
Karena sudah merasa nyaman dengan pola belajar yang ada meski
hasilnya tidak maksimal sehingga siswa tidak tertarik mengikuti
bimbingan belajar di luar sekolah.
Cara Mengatasi Hambatan yang DihadapiUntuk mengatasi masalah
atau hambatan yang dihadapi oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha
Operation dalam melaksanakan promosi, maka perusahaan melakukan
berbagai tindakan yang dapat mempengaruhi perkembangan kegiatan
promosi dari hambatan-hambatan yang telah diuraikan tersebut, maka
pemecahan atas hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:1.
Perusahaan melakukan perekrutan pemasar atau sumber daya manusia
yang benar-benar mengerti akan konsep-konsep promosi, sehingga
dalam melaksanakan kegiatan promosi bisa bekerja secara
profesional.2. Selain melakukan perekrutan marketing yang mengerti
akan konsep-konsep promosi, perusahaan juga memilih pemasar yang
benar-benar tahu tentang produk, mempunyai wawasan dan pengetahuan
yang tinggi, sehingga dapat mengerti dan memahami berbagai konsep
yang ditawarkan.3. Sebagai market leader bimbingan belajar,
perusahaan harus konsisten dan meningkatkan mutu dan kualitas dalam
menghadapi persaingan. Selain itu, dengan membuka cabang baru ke
kota-kota besar atau kecil yang belum tersedia bimbingan belajar.4.
Menarik minat siswa dengan mengadakan seminar-seminar pendidikan ke
beberapa sekolah atau acara tertentu, dengan membuat kesadaran
siswa betapa pentingnya pendidikan.
BAB IVPENUTUP
4.1.KesimpulanBerdasarkan pembahasan pada Bab III hasil Kuliah
Praktek Kerja mengenai tinjauan pelaksanaan pemasaran publisitas
(marketing public relations) dan pemasaran mulut ke mulut (word of
mouth marketing) di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation
Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:1. Tujuan
kegiatan program promosi melalui pemasaran publisitas (marketing
public relations) dan pemasaran mulut ke mulut (word of mouth
marketing) merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menginformasikan bahwa produk/program bimbingan belajar yang
dihasilkan berguna bagi siswa yang memerlukannya dan meningkatkan
penjualan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.2.
Kegiatan-kegiatan Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation
melakukan pemasaran produknya yaitu dengan:a. Pemasaran Publisitas
(Marketing Public Relations)Bentuk kegiatannya dengan publikasi,
event, sponsorship, berita, dan pidato.b. Pemasaran Mulut ke Mulut
(Word of Mouth Marketing)Yang terjadi diantaranya membicarakan,
merekomendasikan, dan membujuk.3. Dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, terdapat
masalah-masalah yang dihadapi, diantaranya: adanya keterbatasan
sumber daya manusia kurang mengerti akan konsep-konsep promosi,
kurangnya pengetahuan tentang produk sehingga kurang memahami
berbagai konsep promosi yang ditawarkan, timbulnya para
pesaing-pesaing baru yang akan mengakibatkan para pelanggan
berpindah alih pada para pesaing.4. Cara mengatasi masalah yang
dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi, perusahaan harus
benar memilih seorang pemasar yang benar-benar mengerti akan konsep
promosi dan memiliki pengetahuan tentang produk tersebut serta
memiliki wawasan dan pengetahuan yang tinggi, selain itu perusahaan
harus mempertahankan konsistensi dan meningkatkan mutu kualitas
dalam menghadapi persaingan. Dan yang terakhir menarik minat siswa
untuk melakukan bimbingan belajar dengan seminar-seminar pendidikan
ke beberapa sekolah atau acara tertentu.
4.2. SaranBerdasarkan hasil pengamatan yang telah penulis
lakukan pada saat melakukan Kuliah Praktek Kerja penulis mencoba
memberikan saran perbaikan atas segala kelemahan atau kekurangan
yang penulis temui pada saat melakukan Kuliah Praktek Kerja.
Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung terhadap kondisi
perusahaan, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat
berguna bagi kinerja perusahaan di masa yang akan datang, yaitu:1.
Evaluasi terhadap kinerja pegawai harus selalu ditingkatkan guna
memenuhi profesionalisme perusahaan.2. Untuk mengetahui kualitas
produk, fasilitas dan layanan yang tersedia, maka perusahaan harus
terus mengevaluasi tingkat kepuasan dan kebutuhan siswa, dengan
meningkatkan peran aktif siswa secara langsung yaitu dengan membuat
kuisioner tentang mutu dan kualitas pelayanan dari Ganesha
Operation sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan berupa
perbaikan demi terwujudnya kepuasan konsumen dan menjaga mutu
kualitas dan terciptanya loyalitas konsumen sehingga terjadi proses
pemasaran mulut ke mulut yang efektif.3. Untuk menghadapi
persaingan serta meningkatkan penjualan, maka diperlukan: (1)
mempertahankan dan meningkatkan mutu dan layanan, (2) membangun
kepercayaan kepada siswa dan orang tua siswa bahwa Ganesha
Operation merupakan bimbingan belajar terbaik se-Indonesia, (3)
hubungan kerjasama yang lebih intens ke berbagai sekolah dan ke
kota-kota besar atau kecil yang belum tersedia bimbingan
belajar.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat menjadi
masukan yang positif dan bermanfaat.
29