Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hampir dua dekade perawat Indonesia mengkampanyekan perubahan paradigma. Pekerjaan perawat yang semula vokasional hendak digeser menjadi pekerjaan profesional. Perawat yang dulunya berfungsi sebagai perpanjangan tangan dokter, kini berupaya menjadi mitra sejajar dokter sebagaimana para perawat di negara maju. Siapkah pihak lain menerima perubahan paradigma itu? Siapkah para perawat menerima konsekuensi dari perubahan paradigma itu?Wacana tentang perubahan paradigma keperawatan bermula dari Lokakarya Nasional Keperawatan I tahun 1983. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa keperawatan adalah pelayanan profesional. Pelayanan keperawatan didefinisikan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, keluarga, kelompok khusus, individu, dan sebagainya, pada setiap tingkat, sepanjang siklus kehidupan pasien. 1
32

BAB I

Jan 18, 2016

Download

Documents

Dhaiyat Lakers

Kesling
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hampir dua dekade perawat Indonesia mengkampanyekan perubahan paradigma.

Pekerjaan perawat yang semula vokasional hendak digeser menjadi pekerjaan

profesional. Perawat yang dulunya berfungsi sebagai perpanjangan tangan dokter,

kini berupaya menjadi mitra sejajar dokter sebagaimana para perawat di negara maju.

Siapkah pihak lain menerima perubahan paradigma itu? Siapkah para perawat

menerima konsekuensi dari perubahan paradigma itu?Wacana tentang perubahan

paradigma keperawatan bermula dari Lokakarya Nasional Keperawatan I tahun 1983.

Dalam pertemuan itu disepakati bahwa keperawatan adalah pelayanan profesional.

Pelayanan keperawatan didefinisikan sebagai bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, keluarga, kelompok khusus, individu,

dan sebagainya, pada setiap tingkat, sepanjang siklus kehidupan pasien.

Mengikuti perkembangan keperawatan dunia, para perawat menginginkan

perubahan mendasar dalam kegiatan profesinya. Kalau tadinya hanya membantu

pelaksanaan tugas dokter, menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan asuhan medis,

kini mereka menginginkan pelayanan keperawatan mandiri sebagai upaya mencapai

tujuan asuhan keperawatan.

Jika dulu hanya menjalankan perintah dokter, sekarang ingin diberi wewenang

memutuskan berdasarkan ilmu keperawatan dan bekerja sama dengan dokter untuk

menetapkan apa yang terbaik bagi pasien.

1

Page 2: BAB I

Perawat harus diberi kesempatan untuk mengambil keputusan secara mandiri

didukung oleh pengetahuan dan pengalaman di bidang keperawatan. Namun

demikian, tidak ada satu pun masalah kesehatan yang hanya diatasi dengan salah satu

disiplin ilmu, karenanya kerja sama dengan pelbagai profesi lain tetap sangat penting.

1.2 Tujuan Home Care

Tujuan Umum :

Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga

Tujuan Khusus:

1. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.

2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah

Menurut Drs.I Nyoman Cakra, A.Md.Kep, SH. (2006). Perawatan kesehatan di

rumah bertujuan

1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan

kualitas hidupnya,

2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota

keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan,

3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga,

2

Page 3: BAB I

4. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan

perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif,

5.Biaya kesehatan akan lebih terkendali

1.3 MANFAAT

a. BAGI PETUGAS HOME CARE

Dengan adanya perawatan homecare dimana mutu dan layanan petugas lebih

intensif diberikan bagi klien CVA akan memberikan sebuah proses keperawtran yang

berkesinambungan. Selain itu adanya homecare bagi petugas kesehatan dapat

memperluas lapangan pekerjaan dan juga memberikan rasa kepuasan serta

kebanggaan tersendiri bagi perawat homecare. Dengan itu juga perawat dapat

meningkatkan rasa percaya diri karena klien betul-betul terpantau oleh perawata

secara mandiri.

b. BAGI KLIEN HOME CARE

Mempermudah klien serta keluarga dalam melaksanakan perawatan di rumah

secara mandiri dan memperkecil harga pengeluaran untuk biaya perawatan.

Keluarga dan klien juga mendapat tambahan pengetahuan mengenai kesehatan

khususnya perawatan pada klien CVA.

c. BAGI DUNIA KESEHATAN

Dapat meningkatkan taraf kesehatan dan mempererat hubungan tim

kesehatan, meliputi dokter, perawat, terapis, laborat, dan ahli gizi. Homecare

merupakan sumbangan metode terbaru dalam dunia kesehatan yagn dapat

memberikan keuntungan yang meksimal bagi klien dan tim keperawatan.

3

Page 4: BAB I

BAB II

KEORGANISASIAN HOME CARE

A. PENGERTIAN HOME CARE

Home care (HC) menurut Habbs dan Perrin 1985 merupakan layanan kesehatan

yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D dan Eric B.L, 1993)

Di Indonesia layanan home care sebenarnya bukan merupakan hal yang baru

karena merawat pasien di rumah sudah dilakukan oleh anggota keluarga maupun oleh

perawat sejak jaman dahulu melalui kunjungan rumah.

Home care biasanya digunakan untuk perawatan pada penyakit kronik yang

memerlukan perawatan lama dan berbiaya mahal bila dirawat di rumah sakit.

Keluarga yang memutuskan untuk melanjutkan perawatan di rumah umumnya

didasari pada perhitungan ekonomi atau kemudahan anggota keluarga lain untuk

menjenguk dan bertemu pasien serta kenyamanan pasien karena dirawat di rumah

akan memberikan rasa aman dan nyaman kepadanya yang sangat berperan penting

untuk membantu proses penyembuhannya.

Adapun Tupoksi dari organisasi home care ini adalah:

1. Penanggung Jawab

a. Bertanggung jawab atas sagala bentuk pelayanan home cara

b. Menerima konsultasi dari pelaksanaan home care

c. Mengetahui segela bentuk perawtan bagi klien

2. Ketua Umum

a. Mengkoordinasikan tim pelayanan

4

Page 5: BAB I

b. Mengelola segala bentuk pelayanan yang diberikan

c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap

kinerja pelayanan.

d. Membuat laporan kegiatan pelayanan

3. Ketua Pelayanan

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan

b. Menjalin komunikasi antar ketua pelaksanaan Home Care

c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan

Home Care.

4. Ketua Pelaksana 1, 2 dan 3

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan dengan

timnya

b. Mengatur proses pelayanan Home Care

c. Menjalin kerjasama antar tim

d. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah

5. Pelaksana Pelayanan 1

a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan

b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan

c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang

ditentukan

d. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dg. berpedoman pada

renpra.

6. Pelaksana Pelayanan 2

5

Page 6: BAB I

a. Memberikan terapi pada klien

b. Memantau perkembangan dan kemampuan klien

c. Memberikan pengetahuan keluarga dan klien tentang gizi yang tepet

bagi klien

7. Pelaksana Pelayanan 3

a. Memberikan terapi medis yang sesuai

b. Menerima konsulan dari tim perawat

c. Mendiagnosa kemajuan klien.

2.1 HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN ATAU KELUARGA DALAM HOME

CARE

Klien mempunyai hak untuk diberi informasi secara tertulis sebelum

pengobatan diberikan. Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban untuk saling

menghargai dan menghormati. Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun

meminjam sesuatu dari klien.

Klien mempunyai hak untuk :

a. Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik

b. Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur yang harus diikuti

c. Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya

d. Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan, dalam hal ini klien mempunyai hak untuk diberi tahu secara tertulis tentang pengaturan, jenis pelayanan yang diberikan, dan jumlah kunjungan rumah yang akan dilakukan

Kewajiban Klien :

6

Page 7: BAB I

a. Mematuhi segala perjanjian pelayanan yang telah disepakati

b. Bekerja sama seluas mungkin dengan perawat pelaksana perawatan

di rumah, ahli terapi, asisten dan pemberian perawatan lain.

c. Mengikuti rencana perawatan yang disusun berdasarkan

pemahaman, persetujuan dan kerja sama sendiri.

d. Membayar biaya perawatan yang telah dilaksanakan.

2.2 RENCANA KEGIATAN PERAWATAN KLIEN

Rencana kegiatan meliputi beberapa fase, sebagai berikut :

1. Fase persiapan :

Pihak keluarga menghubungi pelayanan home care atas rujukan dari

rumah sakit. Pada fase ini keluarga hanya perlu menjelaskan masalah

yang dialami.

2. Fase implementasi :

Ketua Umum menugaskan ketua pelaksana untuk melakukan

pengkajian kebutuhan klien dan perawat pelaksana untuk merawat

klien.

Hasil pengkajian awal sebagai referensi untuk merencanakan

kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan dengan keluarga

(waktu, biaya dan sistem perawatan yang dipilih).

Ketua pelaksana memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan oleh

perawat pelaksana

3. Fase terminasi :

Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yang disepakati.

Ketua pelaksana menyerahkan rekap peralatan dan biaya selama

perawatan.

7

Page 8: BAB I

Koordinator administrasi melakukan kunjungan ke keluarga untuk

penyelesaian administrasi

4. Fase pasca kunjungan :

Evaluasi pelayanan home care pada pasien/keluarga dengan

- angket

- pertelepon

- lewat email

- Kunjungan

Mengenai : pelayanan perawatan, komunikasi, sarana, dll

Mengenai segala bentuk tindakan perawatan dan peralatan serta tarif jasa pelyanan

kami cantumkan dalam lampiran.

2.3 PENJADWALAN KUNJUNGAN RUMAH

Penjadwalan kegiatan ditetapkan berdasarakan kesepakatan bersama dengan

klien. Jadwala pelaksanaan kegiatan ini bisanya lebih sering dilakuakn pada saat

pertama kemudian secara bertahap akan berkurang seiring dengan kemajuan klien.

Akan tetapi pemantau perkembangan klien tidak dibiarka begitu saja melainkan

melalui via telepon dan kunjungan bulanan saja. Mengenai jadwal kunjungan kami

cantumkan padalampiran.

Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual dan keluarga,

direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir

untuk memberi home care melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian atau

kombinasi dari keduanya (WarholaC,1980). Sherwen (1991) mendefinisikan

perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan

8

Page 9: BAB I

perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit,

yang merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan (discharge planning), bagi klien

yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya

dilakukan oleh perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan oleh perawat

komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani

perawatan di rumah.

Adapun definisi perawatan kesehatan di rumah antara lain

a) Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit

yang sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning ) dan

dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat

komunitas di mana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang

menangani perawatan di rumah.

b) Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga,

sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.

c) Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang

keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan

kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk

meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau

memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit

termasuk penyakit terminal.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan perawatan kesehatan di rumah

adalah :

Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan

memandirikan klien dan keluarganya,

9

Page 10: BAB I

a) Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan

klien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi

merencanakan kegiatan pelayanan,

b) Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi

maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga

profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun

non kesehatan (Depkes, 2002).

c) Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pelayanan primer,

sekunder dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan klien melalui

kerjasama dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Perawatan

kesehatan di rumah adalah spektrum kesehatan yang luas dari pelayanan

sosial yang ditawarkan pada lingkungan rumah untuk memulihkan

ketidakmampuan dan membantu klien yang menderita penyakit kronis

(NAHC, 1994).

2.2 Perkembangan Perawatan Kesehatan di Rumah Sejauh ini bentuk-bentuk

pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam sistem pelayanan

kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain

banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai

pertimbangan terpaksa dirawat di rumah dan tidak dirawat inap di institusi

pelayanan kesehatan.

Faktor-faktor yang mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah:

a) Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi

apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker

stadium akhir yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk

mencapai kesembuhan,

10

Page 11: BAB I

b) Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-

kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama.

Dengan demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang

memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca

stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan

rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama,

c) Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa

perawatan klien yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan

bahkan menjadi beban bagi manajemen,

d) Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan

membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati

kehidupan secara optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang

ditetapkan,

2.3 Ruang Lingkup Home Care

Ruang Lingkup Home Care, yaitu:

a. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif

b. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.

c. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga

Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

a) Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

b) Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik

11

Page 12: BAB I

c) Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik

d) Pelayanan informasi dan rujukan

Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan

kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit

dan kasus-kasus khusus yang di jumpai di komunitas.Kasus umum yang merupakan

pasca perawatan di rumah sakit adalah:

a) Klien dengan penyakit gagal jantung,

b) Klien dengan gangguan oksigenasi,

c) Klien dengan perlukaan kronis,

Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :

1. Klien dengan post partum,

2. Klien dengan gangguan kesehatan mental,

3. Klien dengan kondisi usia lanjut,

F. Prinsip Home Care

a. Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim

b. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam

praktik.

c. Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.

d. Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa

keperawatan.

12

Page 13: BAB I

e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa

keperawatan.

k. Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.

l.Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik keperawatan

2.6 Peran dan Fungsi Perawat Home Care

1. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.

b. Menyusun rencana pelayanan.

c. Mengkoordinir aktifitas tim

d. Memantau kualitas pelayanan

2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan

fungsi :

a. Melakukan pengkajian komprehensif

b. Menetapkan masalah

c. Menyusun rencana keperawatan

d. Melakukan tindakan perawatan

e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.

f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.

STANDAR URAIAN TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLA HOME CARE

13

Page 14: BAB I

A. Ketua Pengelola

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan

Pelayanan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja

pel.

e. Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan

B. Ketua Bidang Administrasi/Keuangan

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home

Care

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang

administrasi dan keuangan Home Care

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home

Care

e. Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care

C. Ketua Bidang Pelayanan

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care

14

Page 15: BAB I

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber

daya manusia keperawatan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pel. Home Care.

e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah

D. Penanggung Jawab Kasus/ Koordinator

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pel. yang dilaksanakan oleh pelaksanan

pel.

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan kep. dan klien di

rumah

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan kep.

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana

kep.

e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya

E. Pelaksanan Pelayanan

a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan

b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan

c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang

ditentukan

F. Konsulen

15

Page 16: BAB I

a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan

petunjuk / advis sesuai kewenangannya

b. Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik

c. Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannyad.

Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik

2.7 KEGIATAN HOME CARE

A. Manajemen Kasus Home Care

1. Melakukan seleksi kasus

a. Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal )

b. Cidera tulang belakang cidera kepala

c. Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat

l. Psikiatrim. Kekerasan dalam rumah tangga

2. Melakukan pengkajian kebutuhan pasien.

a. Kondii fisik

b. Kondisi psikologis

c. Status sosial ekonomi

d. Pola prilaku pasien

e. Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien

3. Membuat perencanaan pelayanan

a. Membuat rencana kunjungan

b. Membuat rencana tindakan

16

Page 17: BAB I

c. Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.

4. Melakukan koordinasi pelayanan

a. Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia

b. Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan

c. Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal

d. Melakukan rujukan pasien

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.

a. Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim

b. Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak )

c. Mengevaluasi proses manajemen kasus

d. Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

a. Riwayat kesehatan

b. Lingkungan sosial dan budaya

c. Spiritual

d. Pemeriksaan fisik

e. Kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan se- hari- hari

f. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga

2. Diagnosa Keperawatan

17

Page 18: BAB I

a. Aktual

b. Resiko

c. Potensial

3. Perencanaan keperawatana. Penentuan prioritas masalah

b. Menentukan tujuan

c. Menyusun rencana secara komprehensif.

4. Implementasi

a. Manajemen perawatan luka

b. Perawatan gangguan sistem pernafasan

c. Gangguan eleminasi

d. Gangguan Nurisi

5. Evaluasi

a. Mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan

b. Dilaksanakan selama proses dan akhir peberian asuhan.

Pencatanan dan Pelaporan home care

Pencatatan Manajemen kasus

a. Persetujuan pasien

b. Jadwal kunjungan

c. Lembar pengobatan

Pencatatan pelaksanaan asuhan keperawatan

a. Pengkajian keperawatan

b. Perencanaan asuhan

18

Page 19: BAB I

c. Evaluasi asuhan

Alur Pelaporan

a. Home Care

b. Dinkes Kab.

c. Dinkes Prov

Materi laporan

a. Jumlah pasien

b. Jenis penyakit

c. Frekuensi kunjunagn tiap kasus

2.8 TATALAKSANA HOME CARE

A. Prasyarat Penyelenggara Home Care

1. Ketenagaan

a. Manajer kasus, dengan kualifikasi:

• Minimal D.III

• Pemegang sertifikat pelatihan home care

• Pengalaman kerja minimal 3 tahun

2. Proses pelayanan home care

a. Persiapan

a. Pastikan identitas pasien

b. Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien

c. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja

b. Pelaksanaan

19

Page 20: BAB I

Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.

Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat

Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien

c. Monitoring dan evaluasi

Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal

Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan

Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan

d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :

a. Tercapai sesuai tujuan

b. Kondisi pasien stabil

C. Pembiayaan Home Care

1. Prinsip penentuan tarip

a. Pemerintah/ masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan

b. Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi

c. Mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah/ asas gotong royong

2. Jenis pelayanan yang kena tarip

a. Jasa pelayanan tenaga kesehatan

b. Imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh

pasien

20

Page 21: BAB I

c. Dana transportasi untuk kunjungan pasien

V. PEMANTAUAN, PEMBINAAN DAN PENILAIAN

A. Pemantauan Home Care

a. Aspek fisik

b. Manajerial

c. Sumber daya

B. Pembinaan Home Care

a. Aspek fisik

b. Manajerial

c. Sumber daya

C. Penilaian Home Care

a. Kelengkapan dokumen

b. Kesesuaian pelayanan dari berbagai profesi

c. Kepuasan pelanggan

21

Page 22: BAB I

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Home care merupakan bentuk pelayanan kesehatan masa depan karena dengan

home care, pasien dapat dirawat dirumahnya sendiri dengan ditemani oleh anggota

keluarga yang lain sehingga kecemasan pasien dapat diminimalkan. Perawatan di

rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari

beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait

dengan penjaga yang sakit.Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layanan

home care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah

dengan kondisi rumah yang memadai.

3.2 Saran

22

Page 23: BAB I

Segala bentuk pelayan home care yang diberikan semata adalah untuk

membantu kesejahteran dan meningkatkan kesehatan klien. Untuk itu segala proses

pelaksaan perlu kerjasam dan komunikasi antar pihak.

23

Page 24: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Lukman. 2009. Home Care dan "sedikit konsep untuk anda"

 http://www.facebook.com/note.php?note_id=133675939370. Diakses        tanggal 02

Oktober 2011

Mahyuddin.2006.Revitalisasi Kesehatan Daerah Sumsel Melalui

Paradigma                       Sehat. Sumatra Selatan

Pujawayan. 2011. Home Care.http://wayanpuja.wordpress.com/2011/05/13/home-

care/     di akses tanggal 02 Oktober 2011

 Wijayanto, W. T. 2010. Home Care Ala Mitra Medical

Service      http://mitramedical.blogspot.com/2010/03/home-care-ala-mitra-medical-        

            service.html  di akses tanggal 02 Oktober 2011

24