BAB 612 LANGKAH MANAJEMEN TERPADU PELAYANAN KESEHATAN DASAR
6.1 Identifikasi MasalahPada kesempatan ini kami selaku dokter
muda yang melaksanakan kegiatan kepaniteraan di Puskesmas Sukomulyo
Kabupaten Gresik, dengan pembimbing operasional dari Kepala Bidang
PSD akan membahas masalah di Puskesmas Sukomulyo. Masalah yang
dihadapi Puskesmas Sukomulyo selama tahun 2014 di bidang PSD
berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas adalah belum
tercapainya program PSN terutama di desa Sukomulyo dari target
100%, yang tercakup hanyalah 38%. Serta angka bebas jentik dari
target minimal 95% yang tercapai hanya 89%.Berdasarkan rekapitulasi
kajian perilaku hidup bersih sehat (PHBS) wilayah kerja Puskesmas
Sukomulyo tahun 2014. Dari tujuh bidang kajian yaitu persalinan,
ASI eksklusif, timbang balita, CTPS, air bersih, jamban, dan PSN,
Prosentase terendah adalah kajian program PSN, oleh karena itu
pembimbing dari puskesmas mengarahkan masalah belum tercapainya ABJ
pada program PSN sebagai prioritas masalah.
6.2 Penentuan Penyebab MasalahPenentuan penyebab masalah dapat
dilakukan dengan metode curah pendapat yang tidak menyimpang dari
masalah. Kemungkinan penyebab masalah digali dengan diagram Tulang
Ikan (Fish Bone) / Ishikawa / Cause Effect.
Proses pembuatan diagram Fish Bone adalah sebagai berikut,1.
Tuliskan masalah pada kepala ikan (bagian kanan / efek).2. Tentukan
kategori untuk duri-duri utama : manusia, metode, sarana,
lingkungan, waktu dan lain-lain.3. Lakukan curah pendapat pada
salah satu duri utama untuk mengisi duri-duri lanjutannya /
cabangnya.4. Lanjutkan pada duri utama lainnya.
Belum tercapainya perilaku masyarakat mengenai hidup bersih
sehatdi wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyodapat disebabkan oleh
beberapa masalah yang dapat dilihat di diagram Fishbone Ishikawa di
bawah ini:
108
Kompetensi petugas kesehatan untuk mengajak peran serta
masyarakat terhadap pencegahan DBD belum maksimalRendahnya
pengetahuan masyarakat mengenai DBDJumlah dan keterampilan kader
jumantik belum maksimalKurang pedulinya tokoh masyarakat terhadap
penanggulangan DBDBelum dilibatkannya tokoh masyarakat dalamprogram
pengendalian DBDBelum maksimalnya keterlibatan Key Person
(KAPUSKES, pak lurah, kepala dinas)MATERIALBelum ada dana untuk
penyediaan air bersih sumber PDAMBelum ada dana untuk pengelolaan
rumah sehatMONEYBelum maksimalnya kerja sama lintas program dan
lintas sektoralBelum terlaksananya sosialisasi penggunaan abate
yang benarMETHODSBelum maksimalnya pelaksanaan fogging
fokusKurangnya waktu untuk melakukan pembinaan masyarakat
desaTIMEKurang melibatkan tokoh kunci melalui kerjasama lintas
sektoralKurangnya sosialisasi tentang pencegahan DBD kepada
masyarakat melalui ibu-ibu PKKKurangnya pelatihan kader
jumantikKebiasaan menyimpan barang bekas yang dapat menjadi sarang
nyamukBelum tercapainya angka bebas jentik sebagai salah satu
indikator ketujuh dariperilaku masyarakat mengenai hidup bersih
sehatdi wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyo tahun
2015MANKurangnya ventilasi dalam tiap rumahENVIRONMENTMARKET6.4
Penentuan Penyebab Masalah Melalui Fish Bone
Malathion kurangLeaflet tentang pencegahan DB kurangKurangnya
waktu untuk melakukan pembinaan tentang PHBS
6.3. Memahami Proses dimana Lokasi MasalahMemahami proses dimana
lokasi masalah dengan memakai diagram alur (Flow Chart). Ditemukan
bahwa perilaku masyarakat mengenai hidup bersih sehatdi wilayah
kerja UPT Puskesmas Sukomulyo tahun 2015 belum tercapai.
Keterangan : = masalah112
Host:Penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya (PSN dan
Fogging)Pelaksanaan kerja bakti masyarakat untuk PSNAgent:Sarana
terlaksananya program 3M (menguras, mengubur, menutup)Kaderisasi
juru pemantau jentik Penggunaan abatisasiEnvironment :Meningkatkan
kesehatan lingkungan sekitarMenciptakan keadaan rumah yang sesuai
dengan kriteria rumah sehat.Yankes :Promosi Kesehatan :Dilaksanakan
promosi kesehatan dan penyuluhan dengan memberikan leaflet tentang
PHBS dan demam berdarahSosialisasi mengenai petunjuk pelaksanaan
abatisasi dan foggingPreventif :Pelaksanaan pembagian bubuk abate
dan foggingKuratif :Pencegahan DB dari dehidrasi dan
syokTatalaksana komprehensif sesuai kondisi pasienRehabilitatif :
-mobilisasi bertahap pasien demam berdarahDiagram 6.5 Flow
Chart
Keberhasilan pencegahan demam berdarahUpaya PHBS dalam di
wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyo tercapai dengan baikPHBS
belum terlaksanaPHBS sudah terlaksana
Keterangan : = masalah
6.4 Pengumpulan Data tentang Penyebab MasalahDari diagram tulang
ikan semua penyebab potensial yang tidak relevan dan di luar
jangkauan puskesmas dihilangkan dan setiap penyebab potensial yang
dapat dibuktikan dengan data digunakan (dapat digunakan data
matrik), bertujuan memilih penyebab yang paling mungkin dan
dinyatakan dalam pertanyaan pembuktian, tetapi tidak ada kesempatan
untuk melakukan penelitian.
Tabel 6.6 Pengumpulan Data Tentang Penyebab MasalahNoPenyebab
potensialSumber data
1Kompetensi petugas kesehatan untuk mengajak peran serta
masyarakat terhadap pencegahan DBD belum maksimal.
Data primer
2Jumlah dan keterampilan kader jumantik belum maksimalData
primer
3Belum dilibatkannya tokoh masyarakat dalam program pengendalian
DBDData primer
4Belum maksimalnya keterlibatan Key Person (KAPUSKES, pak lurah,
kepala dinas)
Data primer
5Kurang pedulinya tokoh masyarakat terhadap penanggulangan
DBD
Data primer
6Kurangnya pelatihan kader jumantik
Data primer
7Kurangnya sosialisasi tentang pencegahan DBD kepada masyarakat
melalui ibu-ibu PKK
Data primer
8Kurang melibatkan tokoh kunci melalui kerjasama lintas sektoral
Data Primer
9Kebiasaan menyimpan barang bekas yang dapat menjadi sarang
nyamuk
Data primer
10Kurangnya waktu untuk melakukan pembinaan masyarakat desa
Data primer
11Kurangnya waktu untuk melakukan pembinaantentang PHBS
Data primer
12Belum maksimalnya pelaksanaan fogging fokus
Data primer
13Belum maksimalnya kerja sama lintas program dan lintas
sektoral
Data primer
14Leaflet kurangData primer
15Malathion kurangData primer
6.5 Menentukan Prioritas Penyebab MasalahPenyusun menggunakan
kriteria USG untuk menentukan prioritas penyebab masalah. Penyebab
masalah ditulis secara vertikal dan diberikan bobot yang memiliki
range 1 3. Sedangkan kriteria USG ditulis secara horizontal dengan
skor antara 1 5.Pemberian bobot atau skor berdasarkan
kesepakatan.
Bobot yang disepakati terdiri dari : Bobot 1 : Kurang bermasalah
Bobot 2 : Cukup bermasalah Bobot 3 : Sangat bermasalah
Skor yang disepakati terdiri dari : Nilai 1: Tidak Nilai 2:
Sedikit Nilai 3: Cukup Nilai 4: Banyak Nilai 5: Sangat banyak
Tabel 6.7 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah dengan Metode
USGNoMasalah
Bobot
Kriteria BSRanking
U (Urgency)S (Seriousness)G (Growth)
SBSSBSSBS
1Rendahnya pengetahuan warga mengenai penularan DBD
3515515515451
2Kurang mengertinya masyarakat akan PSN341241239332
3Perilaku hidup bersih sehat yang kurang
dilaksanakan341241226303
4Kurangnya penggunaan abate
34123926274
5Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola demam
DBD3393939275
6Ventilasi dan pencahayaan3393939276
7Kurangnya perilaku hidup bersih sehat.2483636209
8Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan
DBD23648362010
Dari penilaian yang diberikan berdasarkan kriteria USG (Urgency
[mendesak], Seriousness [kegawatan], Growth [meluas]), maka
didapatkan urutan prioritas masalah sebagai berikut,
1. Rendahnya pengetahuan warga mengenai DBD2. Kurang mengertinya
masyarakat akan PSN3. Perilaku hidup bersih sehat yang kurang
dilaksanakan4. Kurangnya penggunaan abate5. Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai pola demam DBD6. Ventilasi dan pencahayaan7.
Kebiasaan menyimpan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang
nyamuk8. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan
DBD
6.6 Penentuan Alternatif Pemecahan masalahDalam menentukan
alternatif pemecahan masalah, melalui proses-proses sebagai
berikut:1. Tulislah penyebab masalah yang sudah dipilih.2.
Menggunakan metode curah pendapat untuk menggali alternatif
pemecahan masalah dengan mencoba untuk melihatnya dari sudut
pandang pasien, pimpinan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan
provide.
Tabel 6.8Penentuan Alternatif Pemecahan
MasalahNOMasalahAlternatif Pemecahan Masalah
1Rendahnya pengetahuan warga mengenai DBD
Mengadakan penyuluhan di masyarakat tentang DBD, pemberian
informasi yang mudah dijangkau seperti leaflet, brosur, dll.
2Kurang mengertinya masyarakat akan PSN
Pembinaan dan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya PSN. Dan
penjadwalan program PSN secara berkala minimal 1x/bulan
3Perilaku hidup bersih sehat yang kurang dilaksanakan
Diadakan simulasi cara hidup bersih sehat yang ideal sebagai
contoh bagi warga lainnya.
4Kurangnya penggunaan abate
Penyuluhan tentang pentingnya penggunaan abate, keamanannya,
serta pemberian abate secara gratis.
5Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola demam DBD
Penyuluhan tentang pola demam berdarah yang seperti pelana
kuda.
6Ventilasi dan pencahayaan
Penyuluhan mengenai rumah sehat, serta pengadaan dana bagi warga
agar bisa mengikuti standar rumah sehat.
7Kebiasaan menyimpan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang
nyamuk
Penyuluhan tentang cara penyimpanan barang bekas yang berpotensi
menjadi sarang nyamuk
8Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan DBD
Penyuluhan tentang penularan DBD
6.7 Penetapan Pemecahan MasalahDalam menetapkan pemecahan
masalah digunakan kriteria CARL, yaitu :1. Capability2.
Accessibility3. Readiness4. Leverage
Alternatif pemecahan masalah ditulis pada kolom vertikal,
kemudian diberikan bobot pada alternatif pemecahan masalah dan
diberi range 1-10. Kriteria CARL ditulis pada kolom horizontal,
kemudian diberi skor yang memiliki range 1-5. Bobot dan skor
ditentukan berdasarkan kesepakatan. Bobot dan skor dikalikan
kemudianhasil perkalian tersebut dijumlahkan. Nilai yang terbesar
ditetapkan sebagai pemecahan masalah.
Tabel 6.9 Pemecahan Masalah dengan Metode
CARLNOMasalahBobotKriteria BSRanking
CapabilityAccessibilityReadinessLeverage
SBSSBSSBSSBS
1Mengadakan penyuluhan di masyarakat tentang DBD, pemberian
informasi yang mudah dijangkau seperti leaflet, brosur,
dll.85405325324321541
2Pembinaan dan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya PSN. Dan
penjadwalan program PSN secara berkala minimal
1x/bulan84325405324241362
3Diadakan simulasi cara hidup bersih sehat yang ideal sebagai
contoh bagi warga lainnya.75285355284211153
4Penyuluhan tentang pentingnya penggunaan abate, keamanannya,
serta pemberian abate secara gratis. 75355354324321084
5Penyuluhan tentang cara penyimpanan barang bekas yang
berpotensi menjadi sarang nyamuk6424318318424845
6Penyuluhan tentang penularan DBD7321432321428926
7Penyuluhan tentang pola demam berdarah yang seperti pelana
kuda.6318424318424827
8Penyuluhan mengenai rumah sehat, serta pengadaan dana bagi
warga agar bisa mengikuti standar rumah sehat.5420420315420758
9Diupayakan pengadaan tempat tinggal agar dapat mengurangi jumah
KK dalam 1 rumah 5315420315210609
Sesuai dengan hasil kesepakatan wargaalternatif Pemecahan
masalah yang dipilih adalah:1. Mengaktifkan kembali kaderisasi
jumantik yang sempat vakum2. Pembinaan dan penyuluhan terhadap
ibu-ibu PKK tentang tatacara pemeriksaan jentik 3. Pemberantasan
sarang nyamuk melalui kerja bakti bersama4. Memasang minimal empat
genteng kaca di setiap kamar apabila tidak ada jendela (beri sinar
matahari di setiap ruang gelap)5. Upayakan membuka jendela rumah
agar sirkulasi udara berjalan lancar6. Mengusahakan gerakan
pemberian abatisasi massal
6.8 Pembentukan Tim Pemecahan Masalah1. Penanggung jawab:Kepala
UPT Puskesmas Sukomulyo.2. Tim pelaksana yang dibentuk, antara
laina. Dokter Puskesmasb. Petugas program Promkesc. Petugas program
Sanitasid. Petugas Lintas sektoral (dinas pendidikan, camat, kepala
desa dan perangkat desa). .e. Tokoh masyarakat dan tokoh agama.f.
Kader Jumantik
6.9 Penyusunan Rencana Penerapan Pemecahan MasalahA. Tujuan1.
Meningkatkan pengetahuan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit
demam berdarah dengue dan penerapan PHBS2. Mengusahakan agar
masyarakat dusun tepen untuk mengubah perilaku 3. Diaktifkan
kembali kaderisasi jumantik4. Terselesainya masalah lain yang
bersumber dari manusia, metode, dana, sarana, lingkungan, dan
market.
B. Kegiatan 1. Rapat internal Puskesmas.2. Mempersiapkan
pelatihan bagi kaderisasi jumantik3. Pelaksanaan penyuluhan di
balai desa balai desa, posyandu dan puskesmas.4. Melakukan
pembagian bubuk abate massal5. Monitoring dan Evaluasi.
C. Sumber dana :1. APBD.2. BOK (Biaya Operasional Kesehatan).3.
Anggaran dana desa.4. Mitra kerja/ CSR.
D. Batas waktu :1. Rapat guna menyamakan persepsi pada minggu
pertama bulan April2015.2. Rapat lintas sektoral untuk pembentukan
tim kaderisasi jumantik pada minggu kedua bulan April 2015.3.
Melakukan peninjauan ke masing - masing RW didampingi oleh
bidanpada minggu kedua bulan April 2015.4. Mempersiapkan pelatihan
bagi petugas jumantik dan memfasilitasi alat untuk melihat jentik
pada minggu kedua bulan April 2015.5. Pembagian bubuk abate masal
pada minggu kedua bulan April 2015.6. Evaluasi dan monitoring
pelaksanaan dan efektifitas penyuluhan di tiap minggu keempat tiap
bulan.
E. Indikator1. Sistem Skor penilaian pengertian pentingnya
perilaku hidup bersih sehat.2. Jumlah kehadiran, kesiapan materi,
sarana dan prasarana, adanya persamaan persepsi.3. Dijalankan
kembali Tim Jumantik yang dibentuk oleh ibu-ibu PKK4. Target angka
keberhasilan PSN danpenanganan demam berdarah dengue
6.10 Monitoring dan EvaluasiAda 2 segi pemantauan 1. Apakah
kegiatan penerapan pemecahan masalah sudah diterapakan dengan
baik?2. Apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan ?
Evaluasi adalah prosedur penilaian pelaksanaan/ hasil kerja/
dampak secara sistematik, dengan membandingkannya dengan standar
dan dengan mengikuti kriteria/ metode/ tujuan tertentu guna menilai
dan pengambilan keputusan selanjutnya.
70
129
Tabel 6.12 Pemantauan penyelesaian Masalah dengan Gantt
ChartNo.URAIAN KEGIATANNAMA PETUGAS PENANGGUNG
JAWABSASARANTARGETLOKASIANGGARAN DANAINDIKATORBATAS WAKTU
APRIL 2015MEI 2015JUNI2015
123412341234
1.a. Rapat internal puskesmas
Penanggung jawab : kepala puskesmas Pelaksana : Dokter Puskesmas
Bidan puskesmas
Petugas kesehatanTerciptanya komitmen bersama untuk lebih
memperhatikan perilaku hidup bersih sehat Puskesmas SukomulyoBOK
Jumlah kehadiran Kesiapan pelaksanaan Pelaksanaan rapat Pembahasan
tentang PHBS di Sukomulyo V
b.Persiapan pelatihan bagi petugas penyuluh kegiatan yang berada
di puskesmas, dan para kader jumantik Penanggung jawab : kepala
puskesmas Pelaksana : KoordinatorP2Pemegang Program P2 Persiapan
materi pelatihanPuskesmasSukomulyo
BOK Materi siap Sumber telah disediakanV
c.Pelatihan petugas penyuluh kesehatan yang berada di Puskesmas,
Ponkesdes, Pustu dan para kader jumantik Dokter Puskesmas
Petugas Kesehatan Puskesmas, Ponkesdesdan kader jumantik
Meningkatkan pengetahuan dan dapat mengaplikasikan dengan
benarPuskesmas SukomulyoBOK Jumlah kehadiran Kesiapan materi,sarana
dan prasarana. Adanya kesamaan persepsi dalam pencatatan dan
pelaporan
VVVV
d.Pelaksanaan penyuluhan di balai desa dan puskesmas Petugas P2,
kesling Dokter Puskesmas
Masyarakat Pengetahuan dan perilaku Masyarakat mengenai DBD
makin meningkatBalai DesaBOK Jumlah kehadiran Angka bebas
jentikVVVVVVVVV
2.a.Rapat EksternalKerjasama lintas sektoral untuk menjalankan
program dalam rangka pembentukan tim pemantau jentik
Petugas P2, Kesling Dokter puskesmas
Camat, Lurah , Bidan desa, Kader jumantik Membentuk tim pemantau
jentikKantor kecamatan Manyar dan Kantor kelurahan desa wilayah
puskesmas SukomulyoADD dan Swadaya Terbentuknya tim pemantau
jentikV
b.
Monitoring Petugas P2, Kesling Dokter Puskesmas Bidan desa Kader
jumantik
MasyarakatMemantau dan menilai hasil kegiatan Puskesmas
Sukomulyo Balai Desa
BOK dan APBDAngka bebas jentikVVVVVVVVV
d. Evaluasi Dokter Puskesmas Petugas P2, Kesling
MasyarakatTim pemantau jentik Puskesmas Sukomulyo Balai DesaBOK
dan APBDAngka bebas jentikVVVVVVVVV