53 BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diduga akan mengakibatkan perubahan bagi layanan jasa, perubahan layanan ini diduga akan memberikan dampak terhadap ruang. Bagaimana karakteristik pemilihan lokasi layanan jasa perbankan yang ada sekarang, dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Sebelum mengidentifikasi karakteristik pemilihan lokasi, akan diidentifikasi bagaimana nasabah memanfaatkan layanan yang dikembangkan oleh bank dan implikasinya terhadap pilihan bertransaksi dan pola pergerakannya. Pada bab ini akan diuraikan perkembangan layanan bank, preferensi pengguna dalam memanfaatkan layanan dan pola pergerakannya serta perkembangan pemilihan lokasi bank. 4.1 Perkembangan Layanan dan Produk Bank Teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi kecepatan dan ketepatan bank dalam memberikan layanan pada nasabahnya. Dalam kegiatan operasionalnya, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan oleh perbankan untuk segala macam urusan administrasi, mulai dari front office yang melayani nasabah sampai dengan pengolahan data setelah transaksi dilakukan. Jasa perbankan ialah jasa yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk segala macam layanan sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi perbankan. Selain itu teknologi informasi dan komunikasi juga mempengaruhi jenis fasilitas atau delivery chanels yang ditawarkan kepada nasabah. Di era globalisasi saat ini, ketika perkembangan teknologi terjadi dengan sangat cepat. Mobilitas, teknologi jaringan mutakhir, dan integrasi aplikasi teknologi informasi (TI) di seluruh unit kerja, telah menjadi kebutuhan utama industri
44
Embed
BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI ... · PDF filemulai mengenalkan layanan internet banking, ... Pengaruh tingkat umur ini ... Sedangkan untuk nasabah yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
53
BAB 4
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN
DI KOTA BANDUNG
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diduga akan
mengakibatkan perubahan bagi layanan jasa, perubahan layanan ini diduga akan
memberikan dampak terhadap ruang. Bagaimana karakteristik pemilihan lokasi
layanan jasa perbankan yang ada sekarang, dengan berkembangnya teknologi
informasi dan komunikasi. Sebelum mengidentifikasi karakteristik pemilihan lokasi,
akan diidentifikasi bagaimana nasabah memanfaatkan layanan yang dikembangkan
oleh bank dan implikasinya terhadap pilihan bertransaksi dan pola pergerakannya.
Pada bab ini akan diuraikan perkembangan layanan bank, preferensi pengguna dalam
memanfaatkan layanan dan pola pergerakannya serta perkembangan pemilihan lokasi
bank.
4.1 Perkembangan Layanan dan Produk Bank
Teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi kecepatan dan
ketepatan bank dalam memberikan layanan pada nasabahnya. Dalam kegiatan
operasionalnya, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan oleh perbankan
untuk segala macam urusan administrasi, mulai dari front office yang melayani
nasabah sampai dengan pengolahan data setelah transaksi dilakukan. Jasa perbankan
ialah jasa yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk segala
macam layanan sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang
sangat penting bagi perbankan. Selain itu teknologi informasi dan komunikasi juga
mempengaruhi jenis fasilitas atau delivery chanels yang ditawarkan kepada nasabah.
Di era globalisasi saat ini, ketika perkembangan teknologi terjadi dengan
sangat cepat. Mobilitas, teknologi jaringan mutakhir, dan integrasi aplikasi teknologi
informasi (TI) di seluruh unit kerja, telah menjadi kebutuhan utama industri
54
perbankan. Dalam hal teknologi jaringan, pemilik bank menerapkan sistem jaringan
nirkabel. Penerapan ini merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan efisiensi
kerja internal dan pelayanan kepada nasabah.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam menambah jumlah fasilitas ialah
salah satu bentuk usaha bank untuk meningkatkan persaingan dengan bank lain.
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memunculkan persaingan pada
bagaimana perbankan memanfaatkannya, untuk menarik nasabah sebanyak mungkin.
Jika dulu bank bersaing dalam memperebutkan dana nasabah sebanyak-banyaknya,
bank saat ini bersaing untuk menjadi pilihan utama bagi nasabah dalam melakukan
transaksi. Pada awal pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi, ATM menjadi salah satu cara untuk memperluas jaringan dan
mengurangi antrian di kantor bank, maka seiring perkembangan teknologi, teknologi
yang ada dimanfaatkan untuk memperluas jaringan dan mempermudah layanan. Bank
mulai mengenalkan layanan internet banking, sms banking dan phone banking.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah dalam hal pelayanan
perbankan yang mudah, cepat dan akurat serta keamanan yang terjamin, tentunya
diperlukan suatu inovasi dan pengembangan layanan e-Banking secara terus menerus.
Alasan mengapa bank mengembangkan e-Banking ialah untuk meningkatkan
efiesiensi biaya melalui pemindahan transaksi dari kantor cabang ke layanan e-
banking yang lebih murah, meningkatkan pendapatan melalui penambahan layanan di
fitur payment dan purchase dengan bekerja sama dengan berbagai provider utama.
Selain itu pengembangan layanan elektronis oleh bank ialah salah satu cara untuk
meningkatkan citra. Dengan memanfaatkan teknologi semakin banyak, maka citranya
akan semakin baik dan semakin besar potensinya untuk menarik nasabah.
Jadi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan
tuntutan bagi bank untuk bisa menyediakan layanan yang paling praktis. Adanya
teknologi informasi dan komunikasi membuat adanya persaingan antar bank dalam
memanfaatkan teknologi yang ada untuk memperebutkan nasabah. Bank yang paling
55
pintar dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi akan bisa
mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya.
Dalam hal pengembangan layanan elektronis, tidak ada peraturan pemerintah
yang mengharuskan bank harus memiliki layanan tersebut. Keputusan untuk
mengadakan layanan elektronis ada atau tidak ada merupakan keputusan pribadi dari
pihak bank. Bagaimana bank tersebut memanfaatkan layanan untuk efiensi biaya,
menarik nasabah dan meningkatkan kompetensi. Yang dilakukan pemerintah dalam
mendukung layanan elektronis ini ialah adanya undang-undang yang mengatur
transaksi elektronis sehingga pengguna layanan bisa lebih yakin bahwa layanan
elektronis yang mereka gunakan aman.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi kemampuan bank
dalam memberikan layanan pun semakin bertambah. Kemampuan ini digunakan bank
untuk mengembangkan produk-produk baru, sehingga produk yang dikembangkan
oleh bank pun semakin beragam. Jasa perbankan merupakan kegiatan jasa yang
mampu menciptakan daya beli baru dari kegiatannya. Dengan dikembangkannya
produk baru, kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi pun semakin bertambah.
Hal ini menyebabkan semakin banyaknya antrian di kantor bank, sehingga untuk
layanan tertentu, dicoba dialihkan pada saluran pelayanan yang lain.
4.2 Identifikasi Perilaku Nasabah dalam Memanfaatkan Layanan E-Banking
Pada subbab ini akan diuraikan perilaku nasabah dalam memanfaatkan fitur
layanan yang ditawarkan oleh penyedia jasa perbankan. Sebelum masuk ke bahasan
utama mengenai identifikasi perilaku nasabah dalam memanfaatkan layanan yang
disediakan, akan diuraikan hasil survey tentang karakteristik responden, akses
responden terhadap teknologi dan pilihan penggunaan layanan oleh responden.
Karakteristik-karakteristik dan pilihan penggunaan ini merupakan bahan dasar untuk
mengidentifikasi perilaku responden dalam memanfaatkan layanan. Dalam penelitian
ini, peneliti menjaring responden di dua tempat yang berbeda, yaitu di kantor cabang
56
bank dan di ATM. Hal ini dilakukan karena peneliti berusaha mencari tahu apakah
nasabah yang mendatangi kantor bank dan ATM, mempunyai karakteristik dan
perilaku yang berbeda dalam memanfaatkan layanan yang ada. Sehingga pengolahan
data hasil survey pun dibedakan antara responden dari bank dan responden ATM.
4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden diuraikan dalam beberapa variabel, yaitu umur, jenis
kelamin, nasabah Bank Mandiri di kota apa, lama menjadi nasabah bank, pendidikan,
pekerjaan dan penghasilan per bulan. Karakteristik objektif ini akan menjadi salah
salah satu variabel penjelasan dalam menguraikan pilihan penggunaan layanan oleh
nasabah. Dari hasil penyebaran kuesioner, diketahui bahwa umur responden di lokasi
kantor bank, bervariasi dari 21 tahun sampai 54 tahun. Dengan persentase responden
berumur 20 tahunan adalah 46.7 %, responden usia 30 tahunan adalah 26.7 %,
responden usia 40 tahunan adalah 20% sedangkan sisanya berusia 50 tahunan. Untuk
responden di lokasi kantor bank, persentase jumlah nasabah yang berumur diatas 20
tahunan lebih besar dibandingkan jumlah responden yang berusia 20 tahunan. Dalam
menentukan responden, peneliti berusaha menyeimbangkan jumlah antara responden
laki-laki dan perempuan.Untuk responden di lokasi kantor bank, 53.3% laki-laki
sedangkan 46.7% adalah perempuan. Berdasarkan nasabah terebut terdaftar pada
Bank Mandiri cabang kota apa, untuk responden di lokasi kantor bank, 96.7%
merupakan nasabah Bank Mandiri yang berlokasi di Kota Bandung, sisanya berasal
dari luar Kota Bandung. Nasabah yang menjadi responden di lokasi kantor bank, 40%
responden baru menjadi nasabah selama kurang dari 1 tahun, 36.7% sudah menjadi
nasabah lebih dari 4 tahun sedangkan sisanya menjadi nasabah selama 2, 3, dan 4
tahun. Responden di kantor bank, 76.7% tingkat pendidikannya adalah D3/S1 dan
sederajat, 20% tingkat pendidikan lainnya dan 3.3% SMU dan sederajat. Dari
responden di kantor bank, peringkat pertama ditempati oleh kelompok responden
lainnya (36.7%) yaitu meliputi pekerja paruh waktu, profesional (dokter, konsultan,
57
pengacara, dsb), dan sebagainya yang tidak dapat didefinisikan sebagai PNS/swasta.
Jumlah responden yang merupakan karyawan swasta sebanyak 33.3%, 23.3 %
merupakan pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga, sedangkan kelompok responden
yang bekerja sebagai PNS sebanyak 6.7%.
TABEL IV.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK
No Variabel 1 Umur
Frekuensi Persentase (%)
< 20 Tahun 0 0.0 20-30 Tahun 14 46.7 31-40 Tahun 8 26.7 > 40 Tahun 8 26.6 2 Jenis Kelamin
Laki-laki 16 53.3 Perempuan 14 46.7 3 Pendidikan
SD dan Sederajat 0 0 SMP dan Sederajat 0 0 SMU dan Sederajat 1 3.3 D3/S1 dan Sederajat 23 76.7 Lainnya 6 20.0 4 Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 3 10.0 Pelajar/Mahasiswa 4 13.3 Pegawai Negeri Sipil 2 6.7 Karyawan Swasta 10 33.3 Lainnya 11 36.7 5 Pendapatan Per Bulan
Sumber : Lampiran B-1 Besar penghasilan responden di lokasi kantor bank, adalah 26.7% dibawah 1
juta, 20% dengan tingkat penghasilan 1-2 juta, 10% penghasilannya 2-3 juta, 23.3%
58
berpenghasilan 3-4 juta sedangkan 20% lainnya adalah dengan tingkat penghasilan 4-
5 juta.
TABEL IV.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN DI LOKASI ATM No Variabel 1 Umur
Frekuensi Persentase (%)
< 20 Tahun 7 23.3 20-30 Tahun 17 56.7 31-40 Tahun 4 13.3 > 40 Tahun 2 6.7 2 Jenis Kelamin Laki-laki 13 43.3 Perempuan 17 56.7 3 Pendidikan SD dan Sederajat 0 0.0 SMP dan Sederajat 0 0.0 SMU dan Sederajat 7 23.3 D3/S1 dan Sederajat 21 70.0 Lainnya 2 6.7 4 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 1 3.3 Pelajar/Mahasiswa 18 60.0 Pegawai Negeri Sipil 4 13.3 Karyawan Swasta 2 6.7 Lainnya 5 16.7 5 Pendapatan Per Bulan < Rp. 1000.000 16 53.3 Rp. 1.000.001- Rp. 2.000.000 8 26.7 Rp. 2.000.001- Rp. 3.000.000 1 3.3 Rp. 3.000.001- Rp. 4.000.000 3 10.0 Rp. 4.000.001- Rp. 5.000.000 2 6.7 > Rp. 5.000.001 0 0.0
Sumber : Lampiran B-1
Umur responden yang mendatangi ATM, variasinya adalah dari 17 tahun
sampai 44 tahun, rata-rata responden yang mendatangi ATM berumur 20 tahunan.
Dengan persentase responden di bawah usia 20 adalah 23.3 %, responden usia 20
59
tahunan adalah 56.7%, usia 30 tahunan sebanyak 13.3 % sedangkan sisanya adalah
responden berumur 40 tahunan. Hasil survey menunjukkan bahwa nasabah yang
menggunakan ATM adalah yang usianya cenderung muda yaitu usia 20 tahunan.
Untuk responden yang diambil di lokasi ATM, jumlah responden laki-lakinya adalah
43.3 % sedangkan jumlah responden perempuannya adalah 56.7 %. Pembagian
responden berdasarkan jenis kelamin ini semata-mata didasarkan pada harapan agar
pengambilan sampel merata dan tidak terfokus pada jenis kelamin tertentu. Dalam hal
nasabah tersebut terdaftar di Bank Mandiri cabang kota apa, 56.7 % dari responden di
lokasi ATM merupakan nasabah Bank Mandiri cabang Bandung , 43.3 % lainnya
merupakan nasabah Bank Mandiri luar Bandung, nasabah yang berasal dari luar
Bandung tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Padang. Nasabah yang
menjadi responden di ATM, sebagian besar baru menjadi nasabah Bank Mandiri
selama kurang dari 1 tahun. Jika diurutkan maka lama menjadi nasabah bank untuk
responden ATM, dari persentase yang terbesar sampai terkecil adalah kurang dari 1
tahun, lebih dari 4 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Untuk tingkat pendidikan, 70% dari
responden ATM tingkat pendidikannya adalah D3/S1 dan sederajat, 23.3% SMU dan
sederajat, dan 6.7% responden dengan tingkat pendidikan lainnya. Untuk jenis
pekerjaan, lebih dari setengah responden di ATM merupakan pelajar/mahasiswa,
sedangkan sisanya bervariasi dari ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil, karyawan
swasta dan lainnya. Responden di lokasi ATM sebagian besar penghasilannya di
bawah 1 juta.
Dengan membandingkan karakteristik responden di lokasi kantor bank dan
lokasi ATM. Bisa diambil beberapa kesimpulan. Dari persentase jumlah umur, bisa
dianalisis bahwa responden bank memiliki tingkat umur yang lebih tua dibandingkan
responden ATM yang rata-rata berusia muda. Dalam penelitian Mindali (2007)
diungkapkan bahwa tingkat umur mempengaruhi pilihan penggunaan teknologi.
Pengaruh tingkat umur ini bisa dilihat dari proporsi umur nasabah yang memilih
untuk melakukan transaksi di ATM dan bank. Ternyata lebih banyak nasabah berusia
60
muda yang memilih melakukan transaksi di ATM, sedangkan orang dengan usia lebih
tua cenderung melakukan transaksi di Kantor Bank. Hal ini berhubungan dengan
keakraban mereka dalam menggunakan teknologi dan kemampuan untuk beradaptasi
dengan teknologi baru. Orang dengan usia yang lebih tua, umumnya lebih nyaman
bertransaksi dengan manusia sedangkan bagi kalangan muda, berinteraksi dengan
mesin kadang lebih nyaman dibanding berinteraksi dengan manusia. Kecenderungan
untuk memilih lokasi melakukan transaksi ini juga ditentukan oleh karakteristik
objektif lainnya.
Dari data keterdaftaran responden tersebut di Bank Mandiri cabang apa,
menunjukkan variasi nasabah yang melakukan transaksi di ATM lebih beragam
asalnya, dibandingkan yang melakukan transaksi di kantor bank. Umumnya nasabah
yang melakukan transaksi di kantor bank adalah nasabah kantor cabang tersebut.
Atau nasabah kantor cabang yang lokasinya berdekatan dengan kantor cabang
tersebut. Sedangkan untuk nasabah yang melakukan transaksi di ATM, bisa berasal
dari daerah sekitar ATM tersebut atau berasal dari lokasi yang jauh dari lokasi ATM
tersebut.
Sedangkan untuk lama menjadi nasabah bank dari responden ATM dan
responden bank agak sedikit berbeda, jika dilihat secara keseluruhan bisa dikatakan
bahwa responden bank umumnya sudah lebih lama menjadi nasabah bank
dibandingkan responden di ATM. Lama menjadi nasabah ini bisa menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan responden mempunyai kebutuhan lebih tinggi untuk
mengunjungi kantor bank, lama waktu mereka menjadi nasabah, memungkinkan
mereka menerima banyak tawaran untuk menggunakan salah satu produk bank yang
dikembangkan.
Dari segi pekerjaan, bisa dilihat bahwa karakteristik ini menunjukkan bahwa
kalangan yang menggunakan ATM umumnya merupakan pelajar/mahasiswa.
Kalangan ini umumnya lebih akrab dengan teknologi. Hal lain yang bisa
menyebabkan terjadinya proporsi yang berbeda ini adalah karena dengan jenis
61
pekerjaan yang berbeda, maka kebutuhan akan jenis transaksi pun berbeda. Untuk
responden ATM, sebagian besar penghasilannya di bawah 1 juta, persentase kedua
terbanyak adalah penghasilan antara 1-2 juta. Sedangkan Tingkat penghasilan
responden di kantor bank, lebih tinggi dibandingkan dengan responden di ATM.
Jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan bisa dianggap sebagai faktor yang
mempengaruhi mengapa responden memilih melakukan transaksi di ATM atau di
kantor cabang, sebagian besar pekerjaan responden di ATM adalah sebagai
pelajar/mahasiswa dan tingkat penghasilannya dibawah 1 juta sampai dengan 2 juta.
Jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan ini membuat transaksi yang dilakukan
umumnya terbatas, hanya pada pengecekan saldo dan pengambilan uang. Sedangkan
untuk responden di kantor bank, sebagian besar adalah pekerja dan tingkat
penghasilannya lebih besar, kebutuhan mereka akan jenis transaksi akan lebih
bervariasi, dan kadang transaksi yang mereka butuhkan tidak tersedia di ATM.
4.2.2 Akses Teknologi Responden
Dalam mencari tahu kemampuan responden mengakses teknologi, akses
terhadap teknologi digambarkan ke dalam beberapa bagian, yaitu perangkat teknologi
informasi dan komunikasi apa saja yang mereka miliki atau bisa diakses, apakah
responden membutuhkan internet dalam melakukan pekerjaannya sehingga tingkat
kedekatan responden dengan teknologi internet tinggi, darimana biasanya responden
mengakses internet dan seberapa sering responden menggunakan internet dalam
waktu 1 bulan. Untuk responden di lokasi kantor bank, 63.3% mempunyai akses ke
telepon rumah, 100% akses terhadap telepon seluler dan juga 100% akses terhadap
internet. 53.3% responden bank menggunakan internet dalam pekerjaannya
sedangkan 46.7% lainnya tidak menggunakan internet dalam bekerja. 60% responden
bank, biasanya mengakses internet dari kantor/kampus sedangkan 40% lainnya
mengakses internet dari rumah. Dalam hal frekuensi penggunaan internet, 70% dari
responden menggunakan internet setiap hari, 20% menggunakan internet 1-3 kali per
bulan dan 10% responden tidak pernah menggunakan internet.
62
TABEL IV.3 AKSES TERHADAP TEKNOLOGI
RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK No Variabel
1
Perangkat teknologi yang bisa diakses
Frekuensi Persentase (%)
Telepon Rumah 19 63.3 Telepon Seluler 30 100.0 Internet 30 100.0 2 Menggunakan internet dalam bekerja Ya 16 53.3 Tidak 14 46.7 3 Tempat Mengakses Internet Kantor/Kampus 18 60.0 Warnet 0 0.0 Rumah 12 40.0 Handphone 0 0.0 Lainnya 0 0.0
4 Frekuensi penggunaan internet per bulan
Tidak Pernah 3 10.0 < 1 Kali per Bulan 0 0.0 1-3 Kali per Bulan 6 20.0 4-8 Kali per Bulan 0 0.0 Hampir Setiap Hari 21 70.0
Sumber : Lampiran B-3 Untuk responden di lokasi ATM, akses ke telepon rumah hanya sebesar
43.3%, akses terhadap telepon seluler sebesar 100% dan akses terhadap internet
adalah 50%. Dalam hal penggunaan internet dalam pekerjaan, persentase antara yang
menggunakan internet untuk pekerjaan dan yang tidak menggunakan internet dalam
pekerjaan adalah sama, yaitu sebesar 50%. Secara berurutan dari yang terbesar
sampai yang terkecil, responden ATM biasanya mengakses internet dari
kantor/kampus, warnet, rumah dan handphone. Dengan persentase sebagai berikut,
46.7%, 26.7%, 13.3% dan 10%. Dalam hal frekuensi penggunaan internet, 46.7%
63
responden menggunakan internet hampir tiap hari, responden yang tidak pernah
menggunakan internet dan frekuensi penggunaan internet kurang dari 1 kali per bulan
persentasenya masing-masing 6.7%. Responden yang menggunakan internet 4-8 kali
per bulan sebanyak 23.3% dan sisanya sebesar 16.7% menggunakan internet 1-3 kali
per bulan.
TABEL IV.4 AKSES TERHADAP TEKNOLOGI
RESPONDEN DI LOKASI ATM No Variabel
1
Perangkat teknologi yang bisa diakses
Frekuensi Persentase (%)
Telepon Rumah 13 43.3 Telepon Seluler 30 100.0 Internet 15 50.0 2 Menggunakan internet dalam bekerja Ya 15 50.0 Tidak 15 50.0 3 Tempat Mengakses Internet Kantor/Kampus 14 46.7 Warnet 8 26.7 Rumah 4 13.3 Handphone 3 10.0 Lainnya 1 3.3
4 Frekuensi penggunaan internet per bulan
Tidak Pernah 2 6.7 < 1 Kali per Bulan 2 6.7 1-3 Kali per Bulan 5 16.7 4-8 Kali per Bulan 7 23.3 Hampir Setiap Hari 14 46.7
Sumber : Lampiran B-3
Jika kita bandingkan, akses teknologi responden di bank lebih tinggi
dibanding dengan akses teknologi responden di ATM dalam hal akses terhadap
telepon rumah dan juga akses internet. Perbedaan kemampuan untuk mengakses
64
telepon rumah dan internet ini bisa terjadi karena umumnya sebagian besar responden
bank, domisili tetapnya adalah di Bandung sehingga mereka memiliki telepon rumah.
Seluruh responden mempunyai akses terhadap telepon seluler. Hal ini membuktikan
bahwa telepon seluler merupakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi
yang sudah umum dimiliki oleh warga Kota Bandung. Secara keseluruhan, akses dan
tingkat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sangat besar. Sebagian
besar dari responden menggunakan internet setiap hari. Namun apakah akses
teknologi dan tingkat penggunaan teknologi ini dimanfaatkan untuk kebutuhan
praktis atau hanya sebagai sarana hiburan.
4.2.3 Preferensi Penggunaan Layanan
Pilihan responden dalam memanfaatkan layanan diuraikan dalam beberapa
bagian. Yaitu apakah ketika nasabah memilih bank mempertimbangkan ketersediaan
e-banking di bank tersebut, pada layanan e-banking mana saja mereka terdaftar,
layanan yang paling sering digunakan dan alasan menggunakan layanan tersebut,
apakah adanya ATM mempengaruhi frekuensi ke kantor bank dan apakah adanya e-
banking selain ATM mengurangi frekuensi ke kantor bank dan ATM. Selain itu juga
dicari tahu pilihan penggunaan layanan untuk setiap transaksi tertentu.
4.2.3.1 Pilihan Penggunaan Layanan Responden di Lokasi Kantor Bank
Untuk responden di lokasi kantor bank, dalam hal pemilihan bank, 73.3%
menyatakan bahwa ketersediaan e-banking mempengaruhi mereka dalam memilih
1 Ketersediaan layanan elektronis mempengaruhi pemilihan bank Frekuensi Persentase
(%)
Ya 22 73.3 Tidak 8 26.7
2 Keterdaftaran responden pada layanan elektronis ATM 27 90.0 SMS Banking Mandiri 9 30.0 Call Mandiri 0 0.0 Internet Banking Mandiri 13 43.3
3 Layanan elektronis yang paling sering digunakan ATM 24 80.0 SMS Banking Mandiri 3 10.0 Call Mandiri 0 0.0 Internet Banking Mandiri 3 10.0
4 Layanan elektronis yang paling jarang digunakan ATM 3 10.0 SMS Banking Mandiri 6 20.0 Call Mandiri 7 23.3 Internet Banking Mandiri 14 46.7
5 Berkurangnya frekuensi ke kantor bank akibat adanya ATM Ya 22 73.3 Tidak 8 26.7
6 Berkurangnya frekuensi ke ATM akibat adanya layanan elektronis lain
Ya 16 53.3 Tidak 14 46.7
Sumber : Lampiran B-4
66
Alasan tidak menggunakan fasilitas layanan tersebut adalah karena layanan
tersebut tidak terpercaya (16.7%), perintah transaksi rumit (36.7%), harus
meluangkan waktu (20%), biaya mahal (10%) dan alasan lainnya sebesar 30%.
Sebagian besar responden (73.3%) menyatakan bahwa tersedianya ATM mengurangi
frekuensi mereka mendatangi kantor bank. Sedangkan untuk pertanyaan apakah
layanan e-banking lain selain ATM mengurangi frekuensi mereka mendatangi ATM
atau kantor bank, yang menjawab ya adalah sebesar 53.3% dan sisanya sebesar
46.7% menjawab tidak.
Dalam menggunakan layanan elektronis, ATM menjadi pilihan utama dalam
melakukan berbagai transaksi. Untuk transaksi pengecekan saldo, urutan layanan
yang selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah digunakan adalah ATM, ATM,
sms banking dan call mandiri. Ketika melakukan transaksi lainnya, ATM tetap
menjadi pilihan utama bagi responden di lokasi bank. Responden di lokasi bank
menjadikan internet banking sebagai pilihan kedua dalam melakukan transaksi
pembayaran tagihan dan transfer antar rekening bank mandiri. Sms banking juga
menjadi pilihan kedua dalam melakukan transaksi transfer antar rekening bank
mandiri, transfer antar rekening bank via RTGS dan juga kliring. Layanan yang
kadang-kadang digunakan untuk melakukan hampir keseluruhan transaksi adalah sms
banking dan juga call mandiri khusus untuk transaksi transfer antar rekening bank
mandiri. Layanan yang hampir tidak pernah digunakan dalam keseluruhan transaksi
adalah layanan call mandiri. Untuk lebih jelasnya, pilihan pengguna dalam
memanfaatkan layanan bisa dilihat pada tabel IV.6
Responden di lokasi kantor bank memiliki kecenderungan mengurangi
kunjungannya ke kantor bank, karena beberapa transaksi bisa dialihkan pada layanan
elektronis. Namun mereka tetap melakukan kunjungan ke kantor bank karena ada
transaksi yang tidak bisa dilakukan di ATM, jika keseluruhan transaksi bisa
dilakukan di ATM, maka kemungkinan mereka akan lebih memilih melakukan
transaksi di ATM.
67
TABEL IV.6 PREFERENSI PENGGUNAAN LAYANAN ELEKTRONIS
RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK Persentase Penggunaan Layanan (%)
Fasilitas Layanan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Internet Banking Cek Saldo 20.0 23.3 0.0 56.7 Pembayaran Tagihan 6.7 20.0 0.0 73.3 Transfer Antar rekening bank mandiri 20.0 13.3 0.0 66.7 Transfer Antar Bank Via Kliring 6.7 20.0 0.0 73.3 Transfer Antar Bank Via RTGS 13.3 13.3 0.0 73.3 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 13.3 13.3 0.0 73.3 Pembayaran PBB 13.3 13.3 0.0 73.3 Sms Banking Cek Saldo 23.3 0.0 33.3 43.3 Pembayaran Tagihan 0.0 6.7 36.7 56.7 Transfer Antar rekening bank mandiri 0.0 20.0 23.3 56.7 Transfer Antar Bank Via Kliring 0.0 20.0 23.3 56.7 Transfer Antar Bank Via RTGS 0.0 20.0 23.3 56.7 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 20.0 0.0 23.3 56.7 Pembayaran PBB 0.0 20.0 23.3 56.7 Call Mandiri Cek Saldo 10.0 0.0 13.3 76.7 Pembayaran Tagihan 10.0 0.0 13.3 76.7 Transfer Antar rekening bank mandiri 3.3 0.0 23.3 73.3 Transfer Antar Bank Via Kliring 23.3 0.0 0.0 76.7 Transfer Antar Bank Via RTGS 23.3 0.0 0.0 76.7 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 23.3 0.0 0.0 76.7 Pembayaran PBB 23.3 0.0 0.0 76.7 ATM Cek Saldo 46.7 30.0 13.3 10.0 Pembayaran Tagihan 60.0 10.0 0.0 30.0 Transfer Antar rekening bank mandiri 73.3 6.7 0.0 20.0 Transfer Antar Bank Via Kliring 43.3 0.0 20.0 36.7 Transfer Antar Bank Via RTGS 36.7 6.7 20.0 36.7 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 46.7 13.3 20.0 20.0 Pembayaran PBB 56.7 6.7 0.0 36.7
Sumber : Lampiran B-4
68
Dalam penggunaan layanan elektronis selain ATM, penggunaannya bervariasi
untuk berbagai macam jenis transaksi karena mereka memang melakukan transaksi-
transaksi tersebut. Tetapi ATM tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan
transaksi-transaksi tersebut.
4.2.3.2 Pilihan Penggunaan Layanan Responden di Lokasi ATM
Hasil survey dari responden di lokasi ATM, dalam hal pemilihan bank, 53.3%
menyatakan bahwa ketersediaan e-banking tidak mempengaruhi mereka dalam
memilih bank. Dalam hal keterdaftaran pada layanan elektronis, 100% responden
memiliki ATM, 63.3% responden terdaftar sms banking, 36.67% terdaftar sebagai
pengguna internet banking, dan hanya 13.3% responden yang terdaftar pada layanan
call mandiri.Untuk layanan yang paling sering digunakan, 83.3% memilih ATM
sedangkan sisanya memilih menggunakan layanan sms banking (13.3%) dan layanan
internet banking (3.3%). Alasan mengapa memilih layanan tersebut adalah karena
layanan yang dipilih lebih terpercaya (23.3%), perintah transaksi yang mudah
(46.7%), mudah diakses (73.3%), ada dimana-mana (53.3%), menghemat waktu
(33.3%), mengurangi perjalanan ke tempat layanan (6.7%), dan hemat biaya (20%).
Sedangkan untuk layanan yang paling jarang digunakan 16.7% responden menjawab
ATM, 16.7% menjawab sms banking, 66.7% menjawab internet banking. Alasan
tidak menggunakan fasilitas layanan tersebut adalah karena layanan tersebut tidak
terpercaya (3.3%), perintah transaksi rumit (13.3%), harus meluangkan waktu
(53.3%), harus melakukan perjalanan (13.3%), biaya mahal (13.3%) dan alasan
lainnya sebesar 10%. Sebanyak 83.3% responden menyatakan bahwa tersedianya
ATM mengurangi frekuensi mereka mendatangi kantor bank. Sedangkan untuk
pertanyaan apakah layanan e-banking lain selain ATM mengurangi frekuensi mereka
mendatangi ATM atau kantor bank, yang menjawab ya hanya sebesar 40% dan
sebesar 60% responden menjawab tidak. Secara lebih lengkap, karakteristik
penggunaan layanan responden di lokasi ATM bisa dilihat pada tabel IV.7
69
TABEL IV.7 KARAKTERISTIK PENGGUNAAN LAYANAN
RESPONDEN DI LOKASI ATM No Variabel
1 Ketersediaan layanan elektronis mempengaruhi pemilihan bank Frekuensi Persentase
(%)
Ya 14 46.7 Tidak 16 53.3
2 Keterdaftaran responden pada layanan elektronis ATM 30 100.0 SMS Banking Mandiri 19 63.3 Call Mandiri 4 13.3 Internet Banking Mandiri 11 36.7
3 Layanan elektronis yang paling sering digunakan ATM 25 83.3 SMS Banking Mandiri 4 13.3 Call Mandiri 0 0.0 Internet Banking Mandiri 1 3.3
4 Layanan elektronis yang paling jarang digunakan ATM 0 0.0 SMS Banking Mandiri 5 16.7 Call Mandiri 5 16.7 Internet Banking Mandiri 20 66.7
5 Berkurangnya frekuensi ke kantor bank akibat adanya ATM Ya 25 83.3 Tidak 5 16.7
6 Berkurangnya frekuensi ke ATM akibat adanya layanan elektronis lain
Ya 12 40.0 Tidak 18 60.0
Sumber : Lampiran B-4
Bagi responden di lokasi ATM, dalam menggunakan layanan elektronis,
ATM menjadi pilihan utama dalam melakukan berbagai transaksi. Untuk transaksi
pengecekan saldo, urutan layanan yang selalu, sering, kadang-kadang dan tidak
pernah digunakan adalah ATM, ATM, sms banking dan call mandiri. Ketika
melakukan transaksi lainnya, ATM tetap menjadi pilihan utama bagi responden di
lokasi ATM.
70
TABEL IV.8 PREFERENSI PENGGUNAAN LAYANAN ELEKTRONIS
RESPONDEN DI LOKASI ATM Persentase Penggunaan Layanan (%)
Fasilitas Layanan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Internet Banking Cek Saldo 6.7 10.0 13.3 70.0 Pembayaran Tagihan 10.0 3.3 16.7 70.0 Transfer Antar rekening bank mandiri 3.3 13.3 10.0 73.3 Transfer Antar Bank Via Kliring 3.3 13.3 6.7 76.7 Transfer Antar Bank Via RTGS 13.3 3.3 6.7 76.7 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 3.3 13.3 6.7 76.7 Pembayaran PBB 10.0 3.3 6.7 80.0 Sms Banking Cek Saldo 23.3 26.7 3.3 46.7 Pembayaran Tagihan 6.7 10.0 16.7 66.7 Transfer Antar rekening bank mandiri 3.3 23.3 10.0 63.3 Transfer Antar Bank Via Kliring 0.0 20.0 16.7 73.3 Transfer Antar Bank Via RTGS 16.7 6.7 16.7 70.0 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 0.0 16.7 16.7 76.7 Pembayaran PBB 10.0 6.7 16.7 76.7 Call Mandiri Cek Saldo 3.3 6.7 3.3 86.7 Pembayaran Tagihan 13.3 6.7 0.0 80.0 Transfer Antar rekening bank mandiri 0.0 6.7 10.0 83.3 Transfer Antar Bank Via Kliring 0.0 6.7 10.0 83.3 Transfer Antar Bank Via RTGS 10.0 6.7 0.0 83.3 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 0.0 6.7 10.0 83.3 Pembayaran PBB 0.0 6.7 10.0 83.3 ATM Cek Saldo 83.3 6.7 6.7 3.3 Pembayaran Tagihan 66.7 6.7 3.3 23.3 Transfer Antar rekening bank mandiri 70.0 0.0 3.3 26.7 Transfer Antar Bank Via Kliring 33.3 0.0 6.7 60.0 Transfer Antar Bank Via RTGS 36.7 3.3 3.3 56.7 Pembayaran Kartu Kredit bank lain 26.7 0.0 3.3 70.0 Pembayaran PBB 23.3 0.0 0.0 76.7
Sumber : Lampiran B-4
71
Responden di lokasi ATM menjadikan internet banking sebagai pilihan kedua
dalam melakukan transaksi pembayaran tagihan kartu kredit ke bank lain. Sms
banking juga menjadi pilihan kedua dalam melakukan hampis seluruh kegiatan
transaksi. Layanan yang kadang-kadang digunakan untuk melakukan hampir
keseluruhan transaksi adalah sms banking dan juga call mandiri khusus untuk
transaksi transfer antar rekening bank mandiri. Layanan yang hampir tidak pernah
digunakan dalam keseluruhan transaksi adalah layanan call mandiri. Untuk lebih
jelasnya, pilihan pengguna dalam memanfaatkan layanan bisa dilihat pada tabel IV.8
Responden di lokasi ATM memiliki kecenderungan mengurangi
kunjungannya ke kantor bank, karena beberapa transaksi bisa dialihkan pada layanan
elektronis. Dalam penggunaan layanan elektronis selain ATM, penggunaannya
bervariasi untuk berbagai macam jenis transaksi, tetapi tingkat penggunaanya sangat
rendah karena mereka memang tidak melakukan transaksi-transaksi tersebut.
4.3 Identifikasi Pola Pergerakan Responden
Untuk mengetahui karakteristik pergerakan dari responden, variabel yang
digunakan adalah daerah asal sebelum datang ke ATM maupun kantor bank, alat
transportasi yang digunakan untuk mencapai lokasi, waktu tempuh perjalanan,
apakah ketika responden mendatangi kantor bank atau ATM merupakan tujuan utama
perjalanan. Selain itu juga ditanyakan frekuensi ke kantor bank dan ke ATM, apakah
dengan adanya e-banking terjadi pertambahan frekuensi dan jenis transaksi yang
dilakukan, dan tujuan mereka mendatangi ATM atau kantor bank.
4.3.1 Pola Pergerakan Responden di Lokasi Kantor Bank
Hasil survey dari responden di lokasi kantor bank menunjukkan bahwa ketika
mereka mendatangi kantor bank, 80% dari responden berasal dari rumah sedangkan
20% lainnya daerah asalnya adalah dari kantor/kampus. Responden yang
menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai lokasi sebesar 73.3% dan yang
72
menggunakan kendaraan umum adalah 26.7% dari responden. Waktu tempuh
responden menuju kantor bank bervariasi dari 5-40 menit. Sebagian responden
menempuh perjalanan ke kantor bank dalam waktu 5 menit. Ketika responden
melakukan perjalanan ke kantor bank, 50% responden menyatakan bahwa hal
tersebut merupakan tujuan utama, 50% lainnya menyatakan bahwa hal itu bukan
merupakan tujuan utama.
Untuk frekuensi ke kantor bank dalam setahun terakhir, 20% responden
melakukan perjalanan ke kantor bank sebanyak 1 kali, 13.3% responden bank
mengunjungi kantor bank sebanyak 2-5 kali, 36.7% responden sebanyak 6-12 kali,
dan 30% responden mengunjungi kantor bank lebih dari 12 kali. Dalam hal frekuensi
ke ATM dalam sebulan terakhir, 6.7% mengunjungi 1 kali, 66.7% ke ATM sebanyak
2-5 kali, 13.3% mengunjungi ATM 6-12 kali, dan sisanya sebanyak 13.3%
mengunjungi ATM lebih dari 12 kali.
83.3% dari responden di lokasi bank menyatakan bahwa dengan tersedianya
layanan ATM, membuat mereka menambah frekuensi transaksi, sisanya menyatakan
adanya ATM tidak mengakibatkan pertambahan frekuensi transaksi. Pertambahan
frekuensi transaksi untuk responden bank berkisar antara 2-3 kali. Adanya ATM
mengakibatkan 72% responden bank bertambah frekuensi transaksinya menjadi 2 kali
lipat, sisa 28% lainnya bertambah frekuensinya menjadi 3 kali lipat. Untuk jenis
transaksi yang dilakukan, 60% responden bank jenis transaksinya bertambah. Untuk
persentase tujuan mendatangi kantor bank, 30% mengunjungi kantor bank untuk
penarikan uang tunai, 26.7% transfer antar rekening Bank Mandiri, dan 43.3% untuk
tujuan lainnya.
Dari hasil survey ini diketahui bahwa perjalanan ke kantor bank seimbang
antara tujuan utama dan bukan tujuan utama. Kunjungan ke kantor bank bisa
dianggap sebagai suatu kebutuhan yang cukup penting bagi nasabah. Umumnya
daerah asal sebelum ke kantor bank adalah dari rumah, berarti kegiatan menuju lokasi
kantor bank ini merupakan kegiatan yang terencana.
73
TABEL IV.9 KARAKTERISTIK PERGERAKAN
RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK No Variabel
1
Daerah asal sebelum ke lokasi ATM
Frekuensi Persentase (%)
Rumah 24 80.0 Kantor/Kampus 6 20.0 Belanja 0 0.0 Lainnya 0 0.0
2 Alat transportasi yang digunakan Kendaraan Pribadi 22 73.3 Kendaraan Umum 8 26.7 Jalan Kaki 0 0.0 Lainnya 0 0.0
3 Apakah perjalanan ke lokasi ATM merupakan tujuan utama
Ya 15 50.0 Tidak 15 50.0
4 Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun terakhir 1 Kali 6 20.0 2-5 Kali 4 13.3 6-12 Kali 11 36.7 Lebih dari 12 Kali 9 30.0
5 Frekuensi ke ATM dalam 1 bulan terakhir 1 Kali 2 6.7 2-5 Kali 20 66.7 6-12 Kali 4 13.3 Lebih dari 12 Kali 4 13.3
6 Pertambahan frekuensi transaksi akibat adanya ATM Ya 25 83.3 Tidak 5 16.7
7 Pertambahan jenis transaksi akibat adanya ATM Ya 18 60.0 Tidak 12 40.0
Sumber : Lampiran B-2
74
Jumlah frekuensi ke kantor bank lebih sedikit dibanding dengan jumlah
frekuensi ke ATM. Adanya ATM membuat responden mengurangi frekuensi ke
kantor bank, tetapi menambah pergerakan ke ATM. Selain itu adanya ATM
mengakibatkan responden menambah jenis dan frekuensi transaksinya.
4.3.2 Pola Pergerakan Responden di Lokasi ATM
Hasil survey dari responden di lokasi ATM menunjukkan bahwa ketika
mereka mendatangi kantor bank, 53.3% dari responden berasal dari rumah sedangkan
23.3% daerah asalnya adalah dari kantor/kampus, 10% responden daerah asalnya
adalah belanja dan sisa 13.3% responden berasal dari tempat lainnya. Responden
yang menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai lokasi sebesar 56.7 % dan
yang menggunakan kendaraan umum adalah 43.3% dari responden. Variasi waktu
tempuh responden ATM adalah 5-180 menit. Persentase waktu tempuh yang paling
banyak adalah 5-20 menit (50%). Ketika responden melakukan perjalanan ke ATM,
20% responden menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tujuan utama, 80%
lainnya menyatakan bahwa hal itu bukan merupakan tujuan utama.
Untuk frekuensi ke kantor bank dalam setahun terakhir, 23.3% responden
melakukan perjalanan ke kantor bank sebanyak 1 kali, 36.7% responden ATM
mengunjungi kantor bank sebanyak 2-5 kali, 26.7% responden sebanyak 6-12 kali,
dan 13.3% responden mengunjungi kantor bank lebih dari 12 kali. Dalam hal
frekuensi ke ATM dalam sebulan terakhir, 13.3% mengunjungi 1 kali, 70% ke ATM
sebanyak 2-5 kali, 13.3% mengunjungi ATM 6-12 kali, dan sisanya sebanyak 3.3%
mengunjungi ATM lebih dari 12 kali.
90% dari responden di lokasi ATM menyatakan bahwa dengan tersedianya
layanan ATM, membuat mereka menambah frekuensi transaksi, sisanya menyatakan
adanya ATM tidak mengakibatkan pertambahan frekuensi transaksi. Pertambahan
frekuensi transaksi untuk responden ATM berkisar antara 2-10 kali.
75
TABEL IV.10 KARAKTERISTIK PERGERAKAN
RESPONDEN DI LOKASI ATM No Variabel
1
Daerah asal sebelum ke lokasi ATM
Frekuensi Persentase (%)
Rumah 16 53.3 Kantor/Kampus 7 23.3 Belanja 3 10.0 Lainnya 4 13.3
2 Alat transportasi yang digunakan Kendaraan Pribadi 17 56.7 Kendaraan Umum 13 43.3 Jalan Kaki 0 0.0 Lainnya 0 0.0
3 Apakah perjalanan ke lokasi ATM merupakan tujuan utama
Ya 6 20.0 Tidak 24 80.0
4 Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun terakhir 1 Kali 7 23.3 2-5 Kali 11 36.7 6-12 Kali 8 26.7 Lebih dari 12 Kali 4 13.3
5 Frekuensi ke ATM dalam 1 bulan terakhir 1 Kali 4 13.3 2-5 Kali 21 70.0 6-12 Kali 4 13.3 Lebih dari 12 Kali 1 3.3
6 Pertambahan frekuensi transaksi akibat adanya ATM Ya 27 90.0 Tidak 3 10.0
7 Pertambahan jenis transaksi akibat adanya ATM Ya 26 86.7 Tidak 4 13.3
Sumber : Lampiran B-2
76
Adanya ATM mengakibatkan 44.4% responden ATM bertambah frekuensi
transaksinya menjadi 2 kali lipat, 22.2% responden ATM bertambah frekuensinya
menjadi 3 kali lipat. 14.8% bertambah menjadi 4 kali, 11.1% bertambah menjadi 5
kali lipat, dan sisa 7.4% bertambah menjadi 10 kali lipat. Untuk jenis transaksi yang
dilakukan, 86.7% responden bank jenis transaksinya bertambah. Untuk persentase
tujuan mendatangi kantor bank, 80% mengunjungi kantor bank untuk penarikan uang
tunai sedangkan 20% lainnya untuk transfer antar rekening Bank Mandiri.
Dari hasil survey ini diketahui bahwa perjalanan ke ATM umumnya bukan
merupakan tujuan utama perjalanan. Daerah asal sebelum ke ATM sangat bervariasi,
kunjungan ke ATM bisa dianggap sebagai kegiatan sampingan dan tidak terencana.
Jumlah frekuensi ke kantor bank lebih sedikit dibanding dengan jumlah frekuensi ke
ATM. Adanya ATM membuat responden mengurangi frekuensi ke kantor bank,
tetapi menambah pergerakan ke ATM. Selain itu adanya ATM mengakibatkan
responden menambah jenis dan frekuensi transaksinya.
4.4 Karakteristik Responden, Preferensi Penggunaan Layanan, dan Pola
Pergerakan Responden
Dari uraian karakteristik responden, karakteristik pergerakan, akses teknologi
dan pilihan penggunaan layanan. Bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa penyebaran
dan pengembangan perangkat teknologi informasi dan komunikasi di Kota Bandung
sudah cukup tinggi . Setelah mulai dikembangkan sejak belasan tahun yang lalu,
masyarakat kini mulai akrab dengan telepon seluler dan internet. Hampir seluruh
responden memiliki akses terhadap telepon seluler, telepon rumah dan juga akses
internet. Namun penyebaran teknologi tersebut tidak berdampak langsung pada kota,
penyebaran teknologi tidak langsung mengakibatkan masyarakat mengubah segala
bentuk aktivitas kehidupan.
Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi pada kota merupakan sebuah proses
bertahap dan ditentukan oleh bagaimana pemakaian teknologi informasi tersebut.
77
Saat ini masyarakat sampai pada tahapan mengakses dan memiliki perangkat
teknologi informasi dan komunikasi yang ada, namun belum sampai pada tahapan
pemanfaatan yang maksimal. Walaupun akses teknologi di kalangan responden
sudah sangat tinggi, namun teknologi tersebut belum sepenuhnya digunakan untuk
mempermudah transaksi. Beberapa transaksi yang bisa dialihkan pada jenis layanan
lain yang tidak memerlukan adanya pergerakan tetap dilakukan di kantor bank
ataupun ATM. Bahkan ketersediaan ATM yang ada dimana-mana dan bisa diakses
dalam waktu 24 jam justru membuat nasabah menambah frekuensi dan jenis transaksi
yang dilakukan.
Dari hasil uji keterkaitan, beberapa variabel dalam karakteristik responden,
karakteristik pergerakan,dan preferensi penggunaan layanan didapatkan hasil bahwa
variabel yang mempunyai keterkaitan dengan variabel lainnya adalah, pendapatan,
umur dan pekerjaan. Ketiga variabel tersebut terkait dengan frekuensi ke kantor bank.
Keterkaitan ketiga variabel tersebut bisa dianalisis seperti di bawah ini.
TABEL IV.11 KETERKAITAN ANTARA PENDAPATAN
DAN FREKUENSI KE KANTOR BANK Frekuensi ke kantor bank