53 BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada BAB ini peneliti akan memaparkan atau menguraikan data serta hasil penelitian dari permasalahan yang telah dirumuskan di ruang lingkup pada BAB 1 yang nantinya akan berkaitan dengan teori-teori di BAB 2, yaitu tentang analisa strategi produksi program radio untuk meningkatkan jumlah pendengar radio tersebut dengan objek penelitiannya adalah program ‘Farhan Asri In The Morning’ di Delta FM. Hasil penelitian ini didapatkan melalui penelitian yang mendalam secara kualitatif, yaitu melalui riset langsung ke lapangan dan wawancara kepada tiga orang narasumber yang memang memiliki peran yang sangat berpengaruh baik di program ‘Farhan Asri In The Morning’ ini maupun di Delta FM. 4.1 Deskripsi Penelitian 4.1.1 Sejarah Delta FM adalah sebuah stasiun radio yang merupakan bagian dari Group Masima Contents & Channel, perusahaan pengelola radio dari berbagai segmen pendengar beberapa diantaranya Radio Prambors dan Radio FeMale. Ketiga radio ini memiliki target pendengar yang berbeda yaitu Prambors untuk anak muda usia 15-29 tahun dengan kelas sosial A hingga C+, dan FeMale untuk wanita dewasa usia 25-39 tahun dengan kelas sosial A hingga B, sedangkan Delta FM untuk pria dan wanita dewasa usia 30-39 tahun dengan kelas sosial A hingga C+.
57
Embed
BAB 4 HASIL PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab4/2012-2-01136-MC Bab4001.pdf · HASIL PENELITIAN Pada BAB ini peneliti akan memaparkan atau menguraikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
53
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Pada BAB ini peneliti akan memaparkan atau menguraikan data serta hasil
penelitian dari permasalahan yang telah dirumuskan di ruang lingkup pada BAB 1
yang nantinya akan berkaitan dengan teori-teori di BAB 2, yaitu tentang analisa
strategi produksi program radio untuk meningkatkan jumlah pendengar radio tersebut
dengan objek penelitiannya adalah program ‘Farhan Asri In The Morning’ di Delta
FM. Hasil penelitian ini didapatkan melalui penelitian yang mendalam secara
kualitatif, yaitu melalui riset langsung ke lapangan dan wawancara kepada tiga orang
narasumber yang memang memiliki peran yang sangat berpengaruh baik di program
‘Farhan Asri In The Morning’ ini maupun di Delta FM.
4.1 Deskripsi Penelitian
4.1.1 Sejarah
Delta FM adalah sebuah stasiun radio yang merupakan bagian dari Group
Masima Contents & Channel, perusahaan pengelola radio dari berbagai segmen
pendengar beberapa diantaranya Radio Prambors dan Radio FeMale. Ketiga radio
ini memiliki target pendengar yang berbeda yaitu Prambors untuk anak muda usia
15-29 tahun dengan kelas sosial A hingga C+, dan FeMale untuk wanita dewasa
usia 25-39 tahun dengan kelas sosial A hingga B, sedangkan Delta FM untuk pria
dan wanita dewasa usia 30-39 tahun dengan kelas sosial A hingga C+.
54
Prambors mengudara di 7 kota yaitu pada frekuensi 102.2 FM Jakarta,
98.4 FM Bandung, 95.8 FM Yogyakarta, 97.5 FM Medan, 102 FM Semarang,
99.2 FM Solo, dan 89.3 FM Surabaya. FeMale mengudara di 5 kota yaitu 97.9
FM Jakarta, 96.4 FM Bandung, 96.1 FM Semarang, 103.7 FM Yogyakarta, dan
90.0 FM Palembang. Sedangkan Delta FM mengudara di 8 kota dengan frekuensi
99.1 FM Jakarta, 99.4 FM Bandung, 99.2 FM Makassar, 99.3 FM Manado, 105.8
FM Medan, 100.5 FM Surabaya, 96.1 FM Semarang, dan 103.7 FM Yogyakarta.
Untuk mempermudah target kelas yang akan dituju, ada yang namanya
Status Ekonomi Sosial (SES). SES sebenarnya adalah cara untuk
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status
sosialnya. Di Indonesia, yang mengadakan pengukuran SES ini salah satunya
adalah Nielsen. Mereka melalui beberapa pertimbangan, menggunakan monthly
household expenses untuk mengukur SES ini. Pengambilan data untuk SES ini
dilakukan di 10 kota besar, dan hasil definisi SES 2010 adalah sebagai berikut :
(Nur, 2010)
1. SES A : > Rp. 3.000.000,00
2. SES B : Rp. 2.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00
3. SES C1 : Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00
4. SES C3 : Rp. 1.000.000,00 – Rp. 1.500.000,00
5. SES D : Rp. 700.000,00 – Rp. 1.000.000,00
6. SES E : < Rp. 700.000,00
Sejak tahun 1991, format Delta FM sangat kaku dan sangat tersegmen bagi
kelas A dan B+. Seperti prinsip piramida, mereka yang berkelas A dan B+ hanya
sedikit atau dengan kata lain tidak sebanyak masyarakat kelas C dan D. Isi siaran
55
mereka pada tahun tersebut mayoritas mengangkat topik tentang bisnis, politik,
hukum, dan hard news lainnya.
Delta FM dulu terlalu tersegmentasi, tidak terlalu banyak pendengarnya,
dan bahkan kian hari peminat mereka berkurang karena sekarang masyarakat
lebih memilih banyak hiburan serta berita yang dikemas dengan ringan daripada
berita yang terlalu serius, sehingga Delta FM lama kelamaan merasa kurang cocok
memiliki format seperti itu. Tim Delta FM mulai terpentok masalah ekonomi
karena memang realitanya semua bisnis apapun itu, termasuk media, pasti ingin
mendapatkan laba yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga bisa
mensejahterakan karyawannya pula.
Akhirnya Delta FM pun memutuskan untuk mengganti format mereka
menjadi lebih santai dan merombak isi program siaran mereka. Untuk
mewujudkan konsep radio baru ini tentunya Delta FM membutuhkan bimbingan
dari konsultan dengan harapan Delta FM akan menjadi radio terbaik di Indonesia
yang menginspirasi pendengarnya dan mengikuti aturan yang baik bagaimana
caranya gagasan edukatif tapi santai ini dapat terwujud. Maka dari itu, Delta FM
bekerja sama dengan tim konsultan dari Australia sejak tahun 2010. Perlahan
namun pasti, Delta FM melakukan revitalisasi dan selalu memperbaharui diri
dengan bimbingan konsultan tersebut.
Sejak Desember 2011 Delta FM membuat suatu perubahan dan
penyempurnaan besar dengan mengusung konsep siaran baru dengan memutarkan
lagu-lagu terbaik dan paling enak di kuping target market usia 30 – 39 tahun.
Delta FM mengajak pendengarnya untuk lebih menikmati hidup, karena hidup itu
enak apabila dimaknai secara positif, begitu juga dengan layanan lagu-lagu enak
yang diberikan sepanjang hari (24 jam) oleh Delta FM yang saat ini megusung
56
format Adult Contemporary Hits Radio, memutar lagu easy listening dari era
90an dan awal 2000 dan dikemas menjadi sebuah tagline baru, yakni “100% Lagu
Enak”.
Semua dari kita menginginkan hidup yang enak, semua orang tanpa
terkecuali.Namun tidak semua bisa mendapatkannya.Sebenarnya, konsep hidup
enak terletak di hati dan pikiran kita masing-masing. Apabila kita menjalani hari
dengan sikap hidup dan pikiran positif, maka semuanya akan terasa ringan
dijalani.
Musik adalah salah satu hal yang membuat hidup lebih
enak.Mendengarkan lagu enak, bisa menjadi hiburan tersendiri supaya lebih
rileks, membangun mood positif, membangkitkan semangat dan suasana hati yang
damai.
Melalui perubahan ini, Delta FM berkeinginan untuk membangun visi
bersama dengan Sobat Delta FM untuk dapat menikmati hidup yang bernilai
dengan tanpa menghilangkan rasa bersyukur, ‘Live Your Best Life’.Diharapkan
visi tersebut dapat terwujud melalui sajian 100% lagu enak dan asupan informasi
bernilai. Dan bagi mitra Delta FM, The New Delta FM memberikan solusi dan
layanan yang telah terintegrasi untuk memperkenalkan produk, brand maupun
aktivasi yang diinginkan.
Ada dua jenis pembagian waktu di radio, yaitu prime time dan regular
time. Prime time adalah waktu terbanyak pendengar yang berisi acara khusus dan
unggulan. Sedangkan regular time adalah waktu biasa yang pendengarnya tidak
sebanyak prime time dan acaranya reguler. (Masduki, 2005: 49)
Salah satu gebrakan untuk merombak konsep mereka menjadi The All New
Delta FM adalah membuat program siaran pagi ‘Farhan Asri In The Morning’.
57
Mengingat radio prime time adalah ketika orang-orang berkendara, dengan alasan
kebanyakan orang mendengarkan radio di dalam mobil ketika mereka sedang
dalam perjalanan walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa era modern kini banyak
orang mendengarkan siaran radio melalui streaming yang bisa didengarkan kapan
pun dan dimana pun. Mayoritas orang-orang berkendara ketika mereka berangkat
dan pulang dari aktivitas sehari-hari seperti sekolah, kuliah, atau kerja. Kisaran
jam berangkat adalah pukul 06.00-10.00 dan jam pulang yaitu 16.00-20.00. Delta
FM pun membuat program siaran pagi ‘Farhan Asri In The Morning’ tersebut
sebagai langkah awal perubahan konsep Delta FM.
Program ini disiarkan secara relay di 8 kota jaringan Delta FM yakni
Jakarta, Semarang, Jogja, Makassar, Manado, Bandung, Medan dan Surabaya.
Kali ini perubahan terletak pada format siaran yang menjadi duo dan konten acara
yang lebih interaktif. Sekarang Farhan ditemani oleh Asri Welas dengan konten
yang akan membuat orang tersenyum, terinspirasi dan sekaligus terhibur dengan
susunan lagu-lagu enaknya.
Pada umumnya, radio memiliki dua periode puncak utama yaitu waktu
berkendara pada pagi hari (saat orang-orang berangkat kerja) dan waktu
berkendara sore hari (saat orang-orang pulang kerja). Dua periode puncak ini
adalah waktu siar yang paling mahal karena memiliki jumlah pendengar yang
terbanyak. (Griffiths, 2006: 89)
Program ‘Farhan Asri In The Morning’ ini memiliki beberapa segmen
acara di dalamnya, yaitu Selepon (Selebriti on the Phone), Infus (Informasi
Bagus), Beritahu, dan Delta Flash. Selepon adalah segmen dimana Farhan & Asri
menelepon selebritis tertentu dan berbincang-bincang dengan seleb tersebut
mengenai topik yang diangkat pada hari itu. Banyak selebriti yang sudah pernah
58
ditelepon oleh Farhan & Asri, diantaranya seperti Rianti Cartwright, Tina Toon,
Ello, dan sederet selebriti lainnya. Dengan adanya segmen ini diharapkan
pendengar semakin tertarik untuk mendengarkan isi topik dan terpancing untuk
ikut berbagi pengalaman atau ikut memberikan komentar baik via telepon, sms,
maupun twitter.
Infus adalah tayangan yang berinsi informasi-informasi seru yang
dibacakan dengan unik serta ditambahkan suara-suara efek yang menarik. Infus
ini berdurasi satu hingga satu setengah menit yang ditayangkan satu sampai tiga
kali. Selain itu terdapat pula segmen ‘beritahu’, yaitu stand up comedy a la radio
yang dibawakan oleh Lingga Wastoo dan J Sagala. Segmen unik ini dikemas
dengan cara tapping terlebih dahulu kemudian disiarkan pada jam 7.10 WIB.
Segmen ini diberi sentuhan produksi khusus yang menarik dengan disertai efek
suara serta short radio play. Topik yang dibahas di beritahu ini sesuai dengan
tema harian yang diangkat di ‘Farhan Asri In The Morning’.
Media radio, yang pada awal pertumbuhannya hanya berperan sebagai
hiburan, mendadak sontak berubah peran sebagai penyampai informasi (berfungsi
media massa). (Wibowo, 2003: 102) Dengan menganut fungsi ini pula ‘Farhan
Asri In The Morning’ memiliki segmen Delta Flash, yaitu update berita terbaru
serta informasi lalu lintas sehari-hari dari sumber terpercaya yang dibawakan
dengan gaya bertutur serta back sound yang menarik. Delta Flash berdurasi dua
menit dan ditayangkan setiap menit ke-30 dan 00 setiap jamnya.
Dari kelima segmen ini, ‘Farhan Asri In The Morning’ perlahan berhasil
merangkak meraup target pendengar radio. Seperti yang kita ketahui bahwa
banyak sekali stasiun radio yang ada di Indonesia. Persaingan pun semakin ketat
untuk memperebutkan target pendengar mereka.
59
Hingga akhir tahun 2005 jumlah stasiun radio di Indonesia tercatat 1184
buah, terdiri atas 59 RRI dan 1125 radio swasta (terdiri atas 695 FM dan 430
AM). Jumlah tersebut pada akhir 2007 bertambah lagi 57 menjadi 1241.
Tambahan 57 radio tersebut terdiri atas 48 radio swasta, delapan radio komunitas
dan satu radio publik lokal. Sementara itu, penggunaan teknologi media internet
yang bersifat interaktif juga sudah meluas. (Sendjaja, 2008: 460-461)
Bisa Anda bayangkan bahwa berapa banyak stasiun radio yang kini
berebut pendengar. Belum lagi di tahun 2013 ini diperkirakan jumlah stasiun radio
bertambah, mengingat adanya siaran streaming dengan bebas biaya penyiaran
yang biasa dipakai oleh para anak-anak muda kreatif dalam menyalurkan idenya.
Salah satu situs yang menyediakan layanan ini adalah www.listen2myradio.com.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ternyata konsep seperti inilah yang lebih
banyak peminatnya dibandingkan konsep terdahulu. Walaupun nyatanya masih
ada beberapa orang yang merindukan format lama Delta FM. Tapi kembali
kepada masalah ekonomi, seiring berjalannya waktu semua harus berganti. Seperti
sebuah kutipan time’s flies, life’s change. Mereka yang statis, berjalan di tempat,
dan terus kolot atau kukuh dengan pemikirannya justru tidak akan pernah maju.
Hal ini bisa dibuktikan dengan kenaikan angka pendengar Delta FM.
Bahkan sekarang banyak anak muda, yang tadinya menjadi target pendengar
sekunder Delta FM, tertarik mendengarkan Delta FM. Tidak sedikit pula tweet
yang masuk dari pendengar kebanyakan anak-anak muda seusia 15-20 tahun. Hal
ini jelas menjadi bukti bahwa Delta FM kini semakin banyak didengarkan
masyarakat dan mampu meraup target pendengar yang lebih luas.
Kesuksesan yang kini diperoleh Delta FM jelas membutuhkan strategi jitu
khususnya untuk program siaran pagi yang menjadi pemancing pendengar Delta
60
FM. Hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi
yang dilakukan Delta FM untuk meningkatkan pendengarnya melalui program
siaran ‘Farhan Asri In The Morning’.
4.1.2 Logo
Gambar 4.1 Logo Delta FM
a. Dominasi warna biru merupakan manifestasi perdamaian dan harmoni
Delta FM.
b. Pada bentuk segitiga, semua tiga warna bersamaan. Manifestasi dari
brand positioning Delta FM sebagai sahabat untuk pria dan wanita
(30-39 tahun, SES: A, B, C +) yang ingin menikmati hidup mereka
lebih bijaksana, persektifnya lebih luas, dan menghargai nilai-nilai
hidup yang menginspirasi kehidupan mereka sekarang dan masa
depan.
c. Logo segitiga menghadap ke sisi kanan yang menggambarkan atau
melambangkan tombol tekan. Tekan dan mainkan DeltaFM maka
Anda akan mendapatkan mendengarkan musik yang bagus dan terbaik
dengan mudah.
61
d. Bentuk huruf 'Delta FM' memberi kesan lebih santai dan menarik
4.1.3 Struktur Organisasi Masima Contents & Channel
Tabel 4.1 Struktur Masima
62
4.1.4 Struktur Organisasi Delta FM
Tabel 4.2 Struktur Delta FM
63
4.1.5 Struktur Operasional Siaran Delta FM
Tabel 4.3 Struktur Operasional Siaran Delta FM
4.1.6 Call Letters
Delta FM menyapa pendengarnya dengan sebutan ‘Sobat Delta’.
Menggunakan panggilan demikian karena Delta FM ingin akrab dengan para
pendengarnya serta menjadi teman atau sobat dalam keseharian pendengarnya
baik melalui topik perbincangan maupun lagu-lagu yang diputar oleh Delta FM.
64
4.1.7 Segmen Program
Program Senin sampai Jumat jam 6 hingga 10 pagi adalah ‘Farhan Asri In
The Morning’. Ada saja topik obrolan yang segar serta komentarnya yang lucu
dan nakal. Ini yang bikin Sobat Delta semangat di pagi hari.
Mereka juga akan menelepon selebriti-selebriti dalam negeri untuk ikut
berbincang-bincang sesuai tema atau topik yang diangkat pada hari tersebut dalam
segmen ‘SELEPON’ (SELEBRITI ON THE PHONE). Segmen ini pula lah yang
menjadi alasan mengapa tagline ‘Farhan Asri In The Morning’ adalah “The Show
With Stars”.
Di dalamnya juga ada segmen stand up comedy ala radio yang unik yaitu
‘BERITAHU’ yang dikemas secara recorded atau tapping dengan sentuhan
produksi khusus yang menarik, disertai sound effect serta short radio play.
Segmen ini dibawakan oleh Lingga dan J Sagala dan berdurasi 1,5 menit.
4.2 Penyajian Data Penelitian
4.2.1 Informan
4.2.1.1 Karakteristik Informan
Persyaratan karakteristik infoman ada empat hal, yakni : infoman
cukup familiar dengan budaya setempat dan merupakan saksi mata pada
peristiwa yang dijadikan obyek penulisan, informan adalah seorang yang
turut terlibat dalam peristiwa yang hendak diteliti, informan memiliki waktu
bagi penulis untuk menggali lebih dalam tentang peristiwa yang terjadi, dan
sedapat mungkin informan adalah non analytic individual. (Neuman, 2003:
394-395)
65
Merujuk pada karakteristik yang telah dipaparkan di atas, peneliti
membagi dua kategori informan. Kategori pertama yaitu informan utama atau
key person yang mengetahui secara keseluruhan bagaimana proses produksi
program ‘Farhan Asri In The Morning’ dari awal hingga akhir. Informan
utama tersebut adalah produser program ‘Farhan Asri In The Morning’.
Sedangkan kategori yang kedua adalah informan tambahan atau
informan lainnya yang ikut terlibat dalam proses produksi ‘Farhan Asri In
The Morning’. Informan ini akan memberikan informasi tambahan karena
turut mengerti dan menjalankan proses produksi ‘Farhan Asri In The
Morning’.
4.2.1.2 Profil Informan
4.2.1.2.1 Informan Utama (Key Person)
Peneliti memilih produser program ‘Farhan Asri In The Morning’,
Budi Utomo (BU), sebagai informan utama karena dialah yang memahami
benar serta bertanggung jawab atas proses produksi ‘Farhan Asri In The
Morning’ dari awal hingga akhir siaran berlangsung mulai dari tahap
perencanaan atau pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
Sebelum menapaki karirnya di Delta FM, Alumni Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik jurusan Komunikasi Massa Universitas Indonesia
ini juga sempat beberapa kali berpindah tempat kerja seperti di koran
harian Republika, News Weekly Magazine, dan juga Bahana FM Jakarta
hingga akhirnya pada tahun 2006 Budi Utomo bergabung dengan tim
Delta FM.
66
Saat bergabung dengan keluarga besar Delta FM, beliau sudah
menjadi staff program dan diangkat menjadi News Director. Pria yang
sudah bergelut di Delta FM selama 7 tahun ini adalah produser program
‘Farhan Asri In The Morning’ juga merangkap jabatan sebagai asisten
Program Director Delta FM Jakarta. Selain mengetahui seluk beluk proses
produksi program ‘Farhan Asri In The Morning’, beliau juga mengetahui
benar bagaimana perubahan yang terjadi di Delta FM serta mengetahui
naik turunnya jumlah angka pendengar Delta FM.
4.2.1.2.2 Informan Pendukung
1. Leli Kamal (LK) - Program Director Delta FM
Wanita sarjana ekonomi akuntansi ini tidak pernah bekerja di
bidang akuntansi sama sekali karena menyadari bahwa itu bukan
jurusan yang diminatinya. Setelah berkarir di bank, asuransi, trading
company, mengajar di insitusi bahasa asing di Indonesia, sampai
pernah juga menjalani bisnis sendiri di bidang kreatif (fashion,
interior design, wedding organizer).
Namun akhirnya beliau mendapatkan kesempatan menjadi
penyiar di sebuah radio lokal di Tangerang yaitu radio Star. Dari
situlah, dalam waktu singkat ia mendapatkan kepercayaan untuk
menjadi Program Director di radio Star tersebut. Beberapa tahun
kemudian ditawari untuk menjadi Station Manager di Radio A
dengan program unggulan relay dari X2 Club selama 4 hari berturut-
turut selama 5 jam. Disana beliau tidak hanya membawahi program
67
saja, namun juga promosi, penjualan, dan bertanggung jawab
terhadap revenue.
Pengalaman tersebut menarik perhatian Masima Group yang
memang sedang merencanakan perubahan untuk Delta FM.
Akhirnya semenjak tahun 2010, Leli Kamal menerima tongkat
estafet sebagai Program Director Delta FM dengan formatnya yang
baru. Tugasnya adalah mengatur seluruh isi program yang ada di
Delta FM, terutama Delta FM Jakarta.
2. Muhammad Farhan (MF) - Penyiar Program ‘Farhan Asri In The
Morning’ di Delta FM
Presenter kondang ini adalah partner siaran Asri Welas di
program ‘Farhan Asri In The Morning’ Delta FM. Nama Farhan
yang cukup besar dan terkenal membuatnya dipandang sebagai
pembawa acara kawakan. Kemampuannya dalam public speaking
membuat program-program yang dibawakannya cukup sukses.
Beberapa program tersebut adalah seperti ‘Lepas Malam’ di Trans
TV, ‘Pesta’ di Indosiar, ‘Om Farhan’ di ANTV, dan masih banyak
program lainnya.
Sarjana ekonomi Universitas Padjajaran ini sudah sejak tahun
2008 bersiaran di Delta FM, jauh sebelum Delta FM berubah format
konsep siaran menjadi ‘The All New Delta FM’. Sebetulnya tugas
utama beliau memang untuk perlahan merubah format Delta FM
tersebut. Beliau juga pernah menjadi produser salah satu program
Delta FM beberapa waktu silam. Kontribusinya yang cukup besar
68
bagi Delta FM menjadi salah satu alasan peneliti untuk memilih
Farhan sebagai informan karya ilmiah ini.
4.2.2 Hasil Penelitian
4.2.2.1 Proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi Program
‘Farhan Asri In The Morning’ di Delta FM
a. Tahapan Pra Produksi
Nama Delta FM tidak lagi asing di telinga para pecinta siaran
radio. Stasiun radio ini dulunya dikenal kolot dan terlalu ‘tinggi’ baik
dari segi bahasa maupun lagu-lagu yang diputarnya. Namun seiring
perkembangan jaman Delta FM berganti baju menjadi Delta yang lebih
muda dan bersahabat. Pergantian format ini sebenarnya sudah
berangsur-angsur terjadi sejak lama. Budi pun mengenang bahwa dulu
pendengar Delta FM sangat banyak namun dengan seiring
perkembangan jaman, perlahan pendengarnya mulai menurun.
“Delta kan sebetulnya dari awal 90-an yah yang dia pertama di
frekuensi 95,5. Awalnya itu. Dia pakai taglinenya “Oldies Station”.
Jadi emang lagunya Elvis Prasley, Tom Jones, The Beatles, lagu-lagu
era 60, 70, 80 masih diputer. Itu dominan. Nah, saya masuk 2006 itu
sebenarnya sudah ada peralihan. Sebenarnya lagu oldiesnya sudah
mulai berkurang terus fokusnya di 80. Eighties. Terus beberapa segmen
juga sudah mulai dirubah, tapi masih ada renungan, masih ada
macem-macem. Bahkan kalau pagi tuh masih ada kita ‘Kuliah Subuh’
dengan Aa Gym. Itu jam lima sampai jam enam. Itu pendengar tinggi.
Jam lima itu sudah ada pendengar. Itu saya lihat di luar prediksi kita..
69
Itu tinggi sekali. Di Neilsen juga tinggi. Kita nggak ngira karena itu
kan relay dari Bandung ya. Aa Gym memiliki radio sendiri yang kita
relay ke seluruh radio jaringan Delta.” (BU)
Budi pun secara rinci menjelaskan stasiun-stasiun jaringan Delta
FM.
“Awalnya kan hanya Delta Jakarta saja. Lalu kita membuat
Delta-Delta di daerah. Kita punya enam. Jakarta, Bandung, Surabaya,
Medan, Makassar, dan Manado. Lalu terakhir baru kemarin bergabung
lagi Semarang dan Yogyakarta. Tapi kita punya sindikasi 22 radio
lebih di 20 kota lebih. Itu ketika ada segmen ‘Indonesia Siesta’. Itu
direlay di 22 radio di 20 kota, termasuk radio non-Delta. Jadi
kerjasama program namanya. Indonesia Siesta. Siarannya di Delta FM
Jakarta. Masih berada di lantai 19 Ratu Plaza. Itu kita punya program
jam 10 sampai jam 2. Indonesia Siesta, sama Shanaz Haque dan
Gilang. Itu yang me-relay 22 radio selain radio kita itu tadi sampai ke
Cirebon, Sumatera. Itu di Radio Delta dan radio nomer satu di kotanya
yah. Dulu juga yang namanya MH Najib mengisi suara, namanya ada
‘Renungan MH’ dan segala macam. Itu banyak sekali.” (BU)
Muhammad Farhan pun menjadi saksi hidup sekaligus aktor
dalam perubahan ini.
“Jadi dari tahun 2008-2013 sudah 3 kali berganti format.
Format pertama adalah mengganti morning show menjadi sebuah
talkshow selama 4 jam, jadi kita harus banyak mendatangkan
narasumber dan lain-lain. Kemudian kita me-reformat lagu-lagu yang
ditayangkan, dari lagu-lagu nostalgia menjadi lagu current. Itu
70
perubahan yang pertama pada tahun 2008 sampai tahun 2010. Tahun
2010 mengalami perubahan lagi dimana sampai tahun 2011 itu saya
menjadi penyiar dan produsernya. Sedangkan yang lainnya itu hanya
support aja. Bahkan script pun saya yang menulis. Tapi kemudian
tahun 2011 ada perubahan lagi. Yang biasanya saya siaran sendiri,
menjadi siaran berdua bersama Asri Welas.” (MF)
Delta FM tidak semata-mata mengganti format siaran mereka.
Ada beberapa pertimbangan yang mereka lakukan sampai akhirnya
memutuskan untuk melakukan perombakan format besar-besaran.
Alasan utama yang menyebabkan perubahan ini adalah perubahan
karakteristik pendengar yang berkembang di masyarakat serta
perubahan pasar yang ada. Berikut adalah kutipan jawaban produser
‘Farhan Asri In The Morning’ ketika ditanyakan mengenai apa alasan
perubahan format Delta FM :
“Karakteristik pendengar. Perubahan pasar. Dulu orang masih
mau berlama-lama mendengarkan radio, mendengarkan orang
ngomong karena device belum begitu banyak. Ketika tahun 2000-an itu
orang masih bisa mendengarkan radio 15 menit atau 1 jam masih bisa.
Tapi makin kemari, orang waktunya makin dikit dan device-nya
banyak. Dulu kita talkshow tiap hari loh. Senin itu talkshow politik