Top Banner
49 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. K-Link Internasional berdiri di Malaysia tahun 2000 dengan Board of Director Group Chairman Tuan Haji Abd. Karaf Shafie, Group Managing Director Mr. Darren Goh, Group Executive Director Mr. Lawrence Yap dan Group Finance Director Mr. K.k.Khor. Dengan Visi dan Misi ” Untuk mewujudkan jaringan pemasaran di peringkat dunia bagi memenuhi komitmen serta bertanggung jawab terhadap para pelanggan, distributor, karyawan, pemengang saham, rekan usaha serta masyarakat”. K-Link International masuk ke Indonesia pada bulan Juni tahun 2002 yang berlokasi di Jakarta, sejak itu K-Link Nusantara mengembangkan usahanya ke seluruh Indonesia. Selama 5 tahun K-Link Indonesia beroperasi di bawah kepemimpinan Mr. MD Radzi Saleh telah membantu banyak orang mencapai impiannya. Melalui konsep ”One Vision, One Mission and One System” K-Link berkembang dengan didukung oleh manajemen yang berpengalaman, produk- produk revolusioner dan bermutu tinggi yang berfokus pada kesehatan. Dengan Marketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang yang serius untuk mengubah hidupnya, support system yang memberikan pelatihan dan cara bagaimana mengembangkan usaha jaringan yang mempunyai fondasi kokoh dan kuat.
42

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

Mar 03, 2019

Download

Documents

doanmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

49

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. K-Link Internasional berdiri di Malaysia tahun 2000 dengan Board of

Director Group Chairman Tuan Haji Abd. Karaf Shafie, Group Managing Director Mr.

Darren Goh, Group Executive Director Mr. Lawrence Yap dan Group Finance Director

Mr. K.k.Khor. Dengan Visi dan Misi ” Untuk mewujudkan jaringan pemasaran di

peringkat dunia bagi memenuhi komitmen serta bertanggung jawab terhadap para

pelanggan, distributor, karyawan, pemengang saham, rekan usaha serta

masyarakat”. K-Link International masuk ke Indonesia pada bulan Juni tahun 2002

yang berlokasi di Jakarta, sejak itu K-Link Nusantara mengembangkan usahanya ke

seluruh Indonesia. Selama 5 tahun K-Link Indonesia beroperasi di bawah

kepemimpinan Mr. MD Radzi Saleh telah membantu banyak orang mencapai

impiannya. Melalui konsep ”One Vision, One Mission and One System” K-Link

berkembang dengan didukung oleh manajemen yang berpengalaman, produk-

produk revolusioner dan bermutu tinggi yang berfokus pada kesehatan. Dengan

Marketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang yang

serius untuk mengubah hidupnya, support system yang memberikan pelatihan dan

cara bagaimana mengembangkan usaha jaringan yang mempunyai fondasi kokoh

dan kuat.

Page 2: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

50

Melalui APLI (Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia) K-Link turut berperan

aktif mendidik masyarakat untuk dapat mengenali dan membedakan mana

perusahaan MLM yang murni dan mana perusahaan money game yang berkedok

MLM.

Bisnis K-Link dalam 5 tahun di Indonesia telah berkembang pesat, dari

awalnya K-Link menyewa satu ruko 4 lantai di Mangga Dua Mall Jakarta, kemudian

menjadi dua ruko dan akhirnya pada tahun 2006 K-Link dapat membeli gedung

sendiri di atas tanah seluas 1500m2 di kawasan Tebet Jakarta Selatan, terdiri dari

dua gedung dengan arsitektural minimalis dilengkapi dengan mushola dan foodcourt

di gedung tersendiri. Pada tanggal 1 April 2007, secara operasional K-Link Indonesia

telah menempati gedung baru ini, dan pada tanggal 18 April 2007 dengan bangga

gedung baru diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bapak Ir.

Erman Suparno, MBA, MSi serta dihadiri pula oleh Wakil Duta Besar Malaysia untuk

Indonesia Encik Abd. Aziz Harun dan Menteri Penasehat Duta Besar Malaysia untuk

Indonesia Encik Adenan A. Rahman.

Berbagai jenis produk K-Link yang ada saat ini adalah:

1. K-Puyikang (15 Sachets)

2. K-Puyikang (7 Sachets)

3. K-Link Kino

4. Gamat Vitagel

5. Ionize Mattress

6. Body Slimming Under Garment Black

7. Body Slimming Under Garment Brown

8. Tudung Elegance

Page 3: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

51

9. Kang Xing LTD Machine

10. Diagnostic Hand Set Accupunture

11. SOD Rooibos Tea (40 Sachets)

12. K-Liquid Organic Spirulina

13. Coffe 5 in 1

14. UIE Liquid Chlorophyll (500ml)

15. UIE Power Black Jade (L), (XL), (XXL), (XXXL)

16. K-Energy Cream

17. UIE Power Touch

18. UIE Jade Ring

19. Riddance

20. HGH Always Young

21. Gamat Emulsion

22. Gamat Vitaplus

23. Propolis Platinum

24. Propolis Platinum (Kemasan Tunggal)

25. K-BioGreen (500 gr)

26. K-BioGreen (250 gr)

27. Xplo Protect

28. Chlorophyll Care Transparant

29. K-Fuel Saver

30. Jade Mattress

31. Tooth Paste Mu’min

32. Tooth Paste Allwhite Blue (Cool Mint)

33. Tooth Paste Allwhite Red (Extra Mint)

Page 4: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

52

34. OmegaSqua

35. K-Sauda VCO

36. K-Ayuverda AyuArtis

37. K-Ayuverda AyuAsmo

38. K-Ayuverda AyuBes

39. K-Ayuverda AyuDerme

40. K-Ayuverda AyuLite

41. K-Ayuverda AyuRhoids

42. K-Ayuverda AyuLax

43. K-Ayuverda AyuVigo

44. K-Ayuverda AyuVita

45. K-Ayuverda Ayurin Plus

4.1.2 Profil Perusahaan

- Berdiri :Tahun 2000 di Malaysia dengan nama PT. K-Link Internasional

:Tahun 2002 masuk Indonesia dengan nama PT. K-Link Nusantara

- Bidang usaha : Distributor suplemen dan alat kesehatan

- Produk utama : Suplemen dan alat kesehatan

- Jumlah karyawan : 120 orang

- Alamat kantor : Jl. Prof. Dr. Saharjo No.161, Tebet, Jakarta Selatan

- Website : www.k-link.co.id

- Telp. : (021) 831-1234

Page 5: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

53

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

PT. K-Link mempunyai konsep ”One Vision, One Mission and One System”.

Adapun visi dan misi perusahaan adalah :

Visi:

o Mengembangkan sayap perniagaan kelima benua.

o Menguasai sebagaian besar pangsa pasar bisnis multi level marketing dunia.

o Melahirkan para Crown Ambasador menjadi jutawan sukses.

Misi:

Membangun rangkaian bisnis internasional yang dapat memenuhi komitmen dan

tanggung jawab kami kepada pelanggan, distributor, karyawan, pemegang saham,

mitra bisnis dan masyarakat dalam satu sistem yaitu K-System yang mempunyai

sistem pelatihan dan cara untuk sukses yang seragam di manapun kami berada.

Page 6: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

54

4.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

Kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan (disajikan pada gambar 4.1

Analisa Porter pada PT. K-Link) adalah sebagai berikut:

GAMBAR 4.1 ANALISA FIVE COMPETITIVE PORTER PADA PT.K-LINK NUSANTARA

(Sumber: PT. K-Link Nusantara)

Ancaman pendatang baru:

-Agel -Chi Indonesia -Freshy Indonesia -High Desert Indonesia -Indoforever -Ixora Network -Luxor -Meilun Indonesia -Lasindo Bintang Sejahtera

Kekuatan tawar

menawar pembeli:

- Konsumen - Distributor - Stockist

Kekuatan tawar

menawar pemasok:

- PT.K-Link Internasional (Malaysia)

Persaingan industri:

- Kansen Kenko - Tianshi - Amway - CNI - Revell

Pengganti/Subtitusi: - sayur - daging - buah-buahan - teh hijau

Page 7: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

55

4.2.1 Persaingan Dalam Industri

Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya

tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi perusahaan di pasar.

Gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap para pesaingnya dan dapat mendorong perlawanan atau kontra gerakan.

PT. K-Link Nusantara berada dalam persaingan yang cukup ketat yang

bergerak dalam industri yang sama. Persaingan yang terjadi yaitu berupa perang

promosi melalui seminar dan demo produk, peningkatan pelayanan melalui

hubungan yang intensif terhadap para konsumen potensial, serta pengembangan

produk untuk meningkatkan mutu produk.

Beberapa pesaing K-Link Nusantara yaitu: Kansen Kenko, Tianshi, Amway,

CNI, Revell.

4.2.2 Ancaman Pendatang Baru

Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam suatu industri tergantung

pada rintangan masuk yang ada, jika hambatan itu sulit diatasi maka ancaman

masuknya pendatang baru akan rendah, dan sebaliknya jika hambatan itu mudah

diatasi maka ancaman masuknya pendatang baru akan tinggi.

Rintangan untuk keluar masuk industri ini terbilang cukup besar. Hal ini

disebabkan karena rintangan yang menghalangi masuknya pendatang baru cukup

banyak. Beberapa rintangan yang menjadi pertimbangan pendatang baru adalah dari

faktor skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, dan biaya yang tidak

menguntungkan terlepas dari skala.

Skala ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa

pendatang baru untuk beroperasi dalam skala besar dan menghadapi resiko, atau

Page 8: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

56

beroperasi dalam skala kecil tetapi dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan.

Differensiasi produk menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang

baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang

telah ada, sebab perusahaan tertentu telah mempunyai identifikasi merek dan

kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan, dan perbedaan

produk. Kebutuhan dalam menanamkan modal yang besar agar dapat bersaing

menjadi salah satu ancaman yang harus dipertimbangkan dalam memasuki industri

ini. Rintangan yang terakhir adalah dari segi biaya tidak menguntungkan terlepas

dari skala. Perusahaan yang telah mapan mungkin memiliki keunggulan biaya yang

tidak dapat ditiru atau dimiliki oleh pendatang baru, sebab perusahaan yang telah

mapan memiliki pengalaman dalam menghadapi kondisi pasar maupun para

pemasok.

Pendatang baru dalam pasar yaitu: Agel, Chi Indonesia, Freshy Indonesia,

High Desert Indonesia, Indoforever, Ixora Network, Luxor, Meilun Indonesia, Lasindo

Bintang Sejahtera

4.2.3 Ancaman Barang Subtitusi

Barang subtitusi (pengganti) adalah produk lain yang dapat menjalankan

fungsi yang sama seperti produk yang digantikannya. Produk pengganti ini

membatasi laba potensial perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang

digantikannya.

Ancaman barang subtitusi cukup tinggi,hal ini dikarenakan barang subtitusi

mempunyai harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk yang ditawarkan.

Contoh barang subtitusi: sayur, daging, buah-buahan, teh hijau.

Page 9: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

57

4.2.4 Kekuatan Tawar Menawar Konsumen

Kekuatan tawar menawar konsumen tergantung pada tingkat kebutuhan

konsumen dan banyak tidaknya pemasok yang tersedia bagi konsumen. Kekuatan

daya tawar menawar konsumen K-Link Nusantara bersifat kuat karena banyaknya

pesaing dalam industri ini dengan berbagai macam merek dan beraneka ragam

produk yang ditawarkan oleh produsen lama maupun produsen baru di pasaran.

4.2.5 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok PT. K-Link Nusantara merupakan perusahaan induk yang berada di

Malaysia dengan nama PT. K-Link Internasional.

4.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi merupakan kerangka dari sistem organisasi perusahaan untuk

memperjelas mengenai fungsi, hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab setiap

bagian dalam suatu organisasi.

PT. K-Link Nusantara memakai struktur organisasi fungsional karena semua orang

yang terlibat dalam suatu bagian tanggung jawab atas tugasnya masing-masing sesuai

fungsi yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi fungsional adalah dimana dalam perusahaan terdapat pekerjaan-

pekerjaan yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda.

Struktur fungsional mengelompokkan tugas dan aktivitas menurut fungsi bisnis seperti

produksi/operasi, pemasaran, keuangan/akunting, penelitian dan pengembangan, dan sistem

informasi komputer.

Pada gambar 4.2 ditunjukkan bagan organisasi PT. K-Link Nusantara

Page 10: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

GAMBAR 4.2 STRUKTUR ORGANISASI PT.K-LINK NUSANTARA

(Sumber: PT. K-Link Nusantara)

Finance Cashier

Product Manage

Office Boy

Operasional Manager

Security

Senior Finance and Accounting Manager

Business Divison Manager

Enginering Data Processing Manager

Cafe

Art and Promotion manager

Area Manager

Human Resources Development Manager

Senior Marketing Manager

Direktur

Distribution Manager

Warehouse Manager

Stock Product Import

Accountant

Page 11: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

59

Berdasarkan dari gambar 4.2 yang menunjukkan struktur organisasi PT. K-Link Nusantara,

berikut ini adalah uraian pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing jabatan:

1. Director

Tugas dan wewenang dari direktur antara lain sebagai berikut:

o Membuat perencanaan aktifitas perusahaan.

o Menginstruksikan tugas-tugas yang harus dilakukan bawahan.

o Mengawasi dan mengelola perusahaan sebaik mungkin, dengan

memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya.

o Menerima laporan dari para manajer di bawahnya.

o Menentukan kebijakan perusahaan.

2. Senior Marketing Manager

o Bertanggung jawab dalam perencanaan strategi pemasaran untuk

meningkatkan penjualan.

o Bertanggung jawab atas tercapainya target penjualan produk dalam periode

yang telah ditetapkan.

o Menilai dan menganalisis perluasan daerah pemasaran untuk produk yang

dapat dicapai oleh perusahaan.

o Melakukan evaluasi kerja untuk meningkatkan pemasaran serta pencapaian

target penjualan produk.

o Mengevaluasi rencana dan realisasi pemasaran produk.

3. Human Resources Development Manager

o Bertanggung jawab terhadap karyawan yang bertugas untuk mengurusi

operasional kantor.

o Melakukan evaluasi kerja untuk menentukan kinerja karyawan.

o Merekrut karyawan yang dibutuhkan perusahaan.

Page 12: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

60

o Memberikan rekomendasi untuk kenaikan pangkat karyawan berperestasi.

o Menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan personalia.

4. Senior Finance and Accounting Manager

o Menetapkan anggaran untuk setiap departemen yang ada dalam

perusahaan.

o Menentukan dan menetapkan segala kebijakan yang berkaitan dengan

keuangan dan akuntansi perusahaan.

o Mengawasi administrasi pembukuan.

o Mengevaluasi dan melaksanakan kebijakan keuangan dan akuntansi yang

telah ditentukan.

o Mengurus masalah perpajakan perusahaan.

5. Operasional Manager

o Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional perusahaan.

o Mengatur dan mengurus jadwal impor produk.

o Mengatur masalah pergudangan dan stok barang.

o Mengawasi distribusi produk perusahaan

o Mengevaluasi kebijakan operasional.

6. Cafe

o Menjual makanan dan minuman.

7. Office Boy

o Membersihkan kantor.

o Sebagai orang yang membantu pekerjaan kantor, seperti fotokopi dan

membeli perlengkapan alat tulis.

8. Security

o Menjaga keamanan selama 24 jam.

Page 13: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

61

o Menjaga ketertiban di dalam gedung.

9. Accountant

o Membuat laporan keuangan secara periodik termasuk neraca, laporan rugi-

laba, dan laporan arus kas yang harus dilaporkan kepada manajer keuangan.

10. Finance

o Melakukan kegiatan pembayaran gaji dan upah karyawan.

11. Cashier

o Mengelola kas perusahaan.

o Menerima dan menyimpan uang hasil penerimaan penjualan.

o Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dan

membuat laporan kepada manajer keuangan.

12. Warehouse Manager

o Menyimpan barang yang telah diperiksa oleh bagian pembelian.

o Bertanggung jawab atas keluar masuk barang dalam gudang.

o Menjaga keutuhan dan keamanan dalam gudang.

13. Distribution Manager

o Bertanggung jawab terhadap kegiatan pengiriman produk.

o Menyusun jadwal kegiatan pengiriman barang.

14. Stock Product Import

o Bertanggung jawab terhadap jadwal impor barang.

o Menjaga keutuhan dan kualitas produk.

Page 14: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

62

4.4 Kegiatan Usaha Perusahaan

PT. K-Link Nusantara telah berdiri di Indonesia sejak tahun 2002. Perusahaan ini

bergerak di bidang distributor suplemen dan alat-alat kesehatan. K-Link memiliki berbagai

macam produk yang ditawarkan kepada distributor maupun untuk dijual lagi oleh distributor

kepada konsumen. Kepada distributornya, K-Link memberikan berbagai macam bonus jika

seorang distributor mencapai target yang telah ditentukan. Target ini adalah berupa besaran

penjualan dan bagaimana posisi penjualan orang yang direkrut oleh distributor tersebut.

PT. K-Link Nusantara secara periodik juga memberikan seminar-seminar untuk para

distributornya. Seminar ini dibagi menjadi beberapa bagian, ada yang untuk mengajak join

member baru, pelatihan produk, pengembangan diri, dan berbagai macam seminar lainnya.

Tujuan seminar ini selain untuk memudahkan para distributor dalam melakukan penjualan

maupun melakukan perekrutan member baru juga ditujukan untuk pengembangan mental

dan sikap para distributor.

Dalam melakukan promosi, PT. K-Link Nusantara menggunakan beberapa cara,

antara lain:

o Pemasangan iklan pada media cetak (majalah dan koran).

o Pemasangan iklan pada media elektronik (televisi dan radio).

o Pemasangan reklame ukuran besar maupun kecil pada titik yang strategis.

o Mengadakan seminar-seminar untuk mengenalkan K-Link pada masyarakat

non – member.

Sampai saat ini, pemasaran produk K-Link telah tersebar di berbagai kota di seluruh

Indonesia, meliputi Seluruh kota di Pulau Jawa, Banda Aceh, Medan, Padang, Batam,

Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Denpasar, Pontianak, Palu,

Banjarmasin, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Makassar, Mataram, Manado, Lhoksumawe,

Gorontalo, Ambon, Ternate, Kendari, Sorong, Kupang, Waingapu.

Page 15: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

63

4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.5.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat komunikatif dari tiap butir

pertanyaan. Artinya uji validitas ini digunakan untuk mengukur seberapa tinggi tingkat

pemahaman atas butir – butir yang ada dalam instrumen oleh responden.

TABEL 4.1 VALIDITAS BUTIR BUDAYA

No. Butir Jumlah r hitung r tabel Kesimpulan Skor Valid Drop 1 101 0.660 0.361 Valid - 2 86 0.371 0.361 Valid - 3 98 0.643 0.361 Valid - 4 113 0.642 0.361 Valid - 5 125 0.489 0.361 Valid - 6 108 0.490 0.361 Valid - 7 119 0.620 0.361 Valid - 8 106 0.744 0.361 Valid - 9 115 0.491 0.361 Valid - 10 121 0.687 0.361 Valid -

TABEL 4.2 VALIDITAS BUTIR LOYALITAS

No. Butir Jumlah r hitung r tabel Kesimpulan Skor Valid Drop 1 129 0.619 0.361 Valid - 2 128 0.433 0.361 Valid - 3 125 0.712 0.361 Valid - 4 123 0.614 0.361 Valid - 5 126 0.696 0.361 Valid - 6 110 0.444 0.361 Valid - 7 124 0.590 0.361 Valid - 8 131 0.381 0.361 Valid - 9 96 0.554 0.361 Valid - 10 88 0.642 0.361 Valid -

Page 16: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

64

Keterangan :

Jumlah butir : 10

Valid : 10

Drop : 0

r hitung : hasil perhitungan validitas butir instrument uji coba menggunakan rumus

. Korelasi Product Moment

r table : berdasarkan data pada table alpha 0.05 atau 95 % tingkat kepercayaan

. jumlah ( n ) = 30, yaitu : 0.361

Valid = r hitung > r tabel

Drop = r tabel < r tabel li

4.5.2 Hasil Reliabilitas

realibilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.

TABEL 4.3 TOTAL VARIANS BUTIR VALID BUDAYA

No. Jumlah Skor Butir Nilai Varians

1 101 1.482

2 86 1.361

3 98 1.651

4 113 1.013

5 125 0.626

6 108 1.214

7 119 1.482

8 106 1.637

9 115 0.902

10 121 0.999

Jumlah 12.367

Page 17: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

65

Keterangan :

• Jumlah Varians Butir Valid sama dengan 12.367

(Pada Rumus Reliabilitas dengan symbol ∑ σb2 = Jumlah Varians Butir Valid)

• Varians Skor Butir Valid adalah 42.248

(Pada Rumus Realiabilitas dengan symbol “σ2 “ = varians skor total butir valid

42.248)

Kesimpulan :

Dari 10 butir instumen yang valid, koefisien reliabilitasnya adalah 0.786

0.70 < R11 < 0.90 Hubungan yang erat ( reliabel )

TABEL 4.4 TOTAL VARIANS BUTIR VALID LOYALITAS

No. Jumlah Skor Butir Nilai Varians

1 129 0.838

2 128 1.029

3 125 1.316

4 123 0.783

5 126 0.855

6 110 1.057

7 124 0.878

8 131 0.516

9 96 1.889

10 88 1.444

Jumlah 10.605

Page 18: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

66

Keterangan :

• Jumlah Varians Butir Valid sama dengan 10.605

(Pada Rumus Reliabilitas dengan symbol ∑ σb2 = Jumlah Varians Butir Valid)

• Varians Skor Butir Valid adalah 34.023

(Pada Rumus Realiabilitas dengan symbol “σ2 “ = varians skor total butir valid

34.023)

Kesimpulan :

Dari 10 butir instumen yang valid, koefisien reliabilitasnya adalah 0.764

0.70 < R11 < 0.90 Hubungan yang erat ( reliabel )

4.6 Hasil Penelitian

Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian

ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakeristik responden. Karakteristik

tersebut meliputi jenis kelamin dan umur.

4.6.1 Karakteristik Responden

4.6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dilihat dari jenis kelamin, 64.8% responden (81 orang) berjenis

kelamin pria dan 35.2% responden (44 orang) berjenis kelamin wanita.

Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam grafik

berikut :

Page 19: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

67

TABEL 4.5 KARAKTERISTIK RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN

JENIS KELAMIN

Wanita, 44, 35.2%

Pria, 81, 64.8%

PriaWanita

GAMBAR 4.3 KOMPOSISI RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN

4.6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Sebagian responden (22 orang atau 17.6%) berusia 18 – 25 tahun,

(38 orang atau 30.4%) berusia 26 – 33 tahun, (38 orang atau 30.4%)

berusia 34 – 41 tahun, (11 orang atau 8.8%) berusia 42 – 49 tahun, (7

orang atau 5.6%) berusia 50 -57 tahun, (5 orang atau 4%) berusia 58 -65

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1 Pria 81 64.8 %

2 Wanita 44 35.2 %

Page 20: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

68

tahun, (4 orang atau 3.2%) berusia 66-73 tahun. Komposisi responden

berdasarkan umur dapat dilihat dalam grafik berikut :

TABEL 4.6 KARAKTERISTIK RESPONDEN MENURUT UMUR

UMUR

34-41 th30%

42-49 th9%

50-57 th6%

58-65 th4%

66-73 th3%

26-33 th30%

18-25 th18%

18-25 th26-33 th34-41 th42-49 th50-57 th58-65 th66-73 th

GAMBAR 4.4 KOMPOSISI RESPONDEN MENURUT UMUR

No UMUR MEAN Frekuensi Valid Percent Cumulative Percent

1 18 – 25 21.5 22 17.6 % 17.6 %

2 26 – 33 29.5 38 30.4 % 48.0 %

3 34 – 41 37.5 38 30.4 % 78.4 %

4 42 – 49 45.5 11 8.8 % 87.2 %

5 50 – 57 53.5 7 5.6 % 92.8 %

6 58 – 65 61.5 5 4.0 % 96.8 %

7 66 – 73 69.5 4 3.2 % 100 %

TOTAL 125 100 %

Page 21: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

69

4.6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Budaya Sosialis dan Budaya

. Individualis.

Dilihat dari budaya, 82.4% responden (103 orang) berbudaya

sosialis dan 17.6% responden (22 orang) berbudaya individualis. Komposisi

responden berdasarkan budaya dapat dilihat dalam grafik berikut :

TABEL 4.7 KARAKTERISTIK RESPONDEN MENURUT BUDAYA

SOSIALIS DAN BUDAYA INDIVIDUALIS

Individual, 22, 18%

Sosial, 103, 82%

SosialIndividual

GAMBAR 4.5 KOMPOSISI RESPONDEN MENURUT BUDAYA

SOSIALIS DAN BUDAYA INDIVIDUALIS

No Budaya Jumlah Responden Persentase

1 Sosialis 103 82.4 %

2 Individualis 22 17.6 %

Page 22: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

70

4.6.2 Pengujian Hipotesis

4.6.2.1 Analisa Chi Kuadrat (X2) Umur dan Loyalitas

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho 1 : Bahwa umur tidak memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek K-Link.

Ha 1 : Bahwa umur memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek K-Link.

Hasil Penelitian :

Menggunakan Perhitungan SPSS 13.0

Chi-Square Test

Frequencies

UMUR

Observed N Expected N Residual 18 - 25 th 21 16.1 4.9 26 - 33 th 33 16.1 16.9 34 - 41 th 33 16.1 16.9 42 - 49 th 10 16.1 -6.1 50 - 57 th 7 16.1 -9.1 58 - 65 th 5 16.1 -11.1 66 - 73 th 4 16.1 -12.1 Total 113

LOYALITAS

Observed N Expected N Residual 4 4 18.8 -14.85 5 18.8 -13.87 7 18.8 -11.810 10 18.8 -8.821 21 18.8 2.233 66 18.8 47.2Total 113

Page 23: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

71

Test Statistics

UMUR LOYALITASChi-Square(a,b) 61.009 151.796

df 6 5Asymp. Sig. .000 .000

a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The . . .

. minimum expected cell frequency is 16.1.

b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The . . .

. minimum expected cell frequency is 18.8.

Pengujian Hipotesis :

Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjuKkan pada tabel di atas,

maka dapat ditemukan bahwa harga Chi Kuadrat hitung = 61.009. Dalam hal ini dk

= n – 1, jadi dk = 7 – 1 = 6. Berdasarkan dk = 6 dan kesalahan 5%, maka diperoleh

harga Chi Kuadrat tabel = 12.592 (lihat tabel Chi Kuadrat). Ternyata harga chi

Kuadrat hitung lebih besar dari harga tabel (61.009 > 12.592). Dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima.

Sedangkan berdasarkan nilai Significant yang didapat dari tabel di atas,

maka dapat ditemukan bahwa Asymp Sig = 0.000. Ternyata nilai Asymp Sig lebih

kecil dari tingkat kesalahan (0.000 < 0.05). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha

diterima.

Page 24: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

72

Hasil Pengujian Hipotesis :

”Bahwa umur memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek K-Link”.

Berdasarkan data, bahwa umur 26 – 41 tahun yang paling banyak dalam member K-

Link dan memiliki tingkat loyalitas tinggi terhadap merek K-Link.

Analisis Hasil :

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas ternyata umur memengaruhi

loyalitas konsumen terhadap merek K-Link. Berdasarkan data yang diperoleh

ternyata umur 26 – 41 tahun umur yang terbanyak dalam member K-Link. Hal ini

sesuai dengan teori Papalia (2004,p12) yang menyatakan bahwa umur 26 – 41

tahun adalah periode umur Masa Dewasa Awal. Berdasarkan perkembangan fisik

pada umur ini seorang sedang berada pada puncaknya, lalu menurun sedikit demi

sedikit dan pilihan gaya hidup yang memengaruhi kesehatan. Sedangkan

berdasarkan perkembangan kesadaran pada umur ini seeorang sudah memiliki

kesadaraan dan moral yang sudah kompleks dan sudah dapat menentukan pilihan

pendidikan dan karirnya.

4.6.2.2 Analisa Chi Kuadrat (X2) Jenis Kelamin dan Loyalitas

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho 2 : Bahwa jenis kelamin tidak memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek .

. K-Link.

Ha 2 : Bahwa jenis kelamin memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek .

. K-Link.

Page 25: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

73

Hasil Penelitian :

Menggunakan Perhitungan SPSS 13.0

Chi-Square Test

Frequencies

GENDER

LOYALITASl

Observed N Expected N Residual 39 39 56.5 -17.574 74 56.5 17.5Total 113

Test Statistics

Gender Loyal Chi-Square(a) 10.841 10.841

df 1 1Asymp. Sig. .001 .001

a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The . .

. minimum expected cell frequency is 56.5.

Observed N Expected N Residual Pria 74 56.5 17.5Wanita 39 56.5 -17.5Total 113

Page 26: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

74

Pengujian Hipotesis :

Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukKan pada tabel di atas,

maka dapat ditemukan bahwa harga Chi Kuadrat hitung = 10.841. Dalam hal ini dk

= n – 1, jadi dk = 2 – 1 = 1. Berdasarkan dk = 1 dan kesalahan 5%, maka diperoleh

harga Chi Kuadrat tabel = 3.481 (lihat tabel Chi Kuadrat). Ternyata harga chi

Kuadrat hitung lebih besar dari harga tabel (10.841 > 3.481). Dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima.

Sedangkan berdasarkan nilai Significant yang didapat dari tabel diatas, maka

dapat ditemukan bahwa Asymp Sig = 0.001. Ternyata nilai Asymp Sig lebih kecil

dari tingkat kesalahan (0.001 < 0.05). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil Pengujian Hipotesis :

Bahwa jenis kelamin memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek

K-Link”, Berdasarkan data, jenis kelamin pria adalah jenis kelamin terbanyak dalam

member K-Link dan memiliki tingkat loyalitas tinggi terhadap merek K-Link.

Analisis Hasil :

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas ternyata jenis kelamin

memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek K-Link. Berdasarkan data yang

diperoleh ternyata jenis kelamin pria lebih banyak daripada wanita dalam member

K-Link. Hal ini sesuai dengan jurnal ”An International Investigation of Cultural and

Demographic Effects on Domestic Retail Loyalty”, yang diteliti oleh Robert D.

Straughan dan Nancy D. Albers-Miller yang mengatakan bahwa jenis kelamin pria

mempunyai loyalitas yang lebih kuat daripada wanita.

Page 27: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

75

4.6.2.3 Analisa Chi Kuadrat (X2) Budaya dan Loyalitas

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho 3 : Bahwa budaya tidak memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek

. K-Link.

Ha 3 : Bahwa budaya memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek

. K-Link.

Hasil Penelitian :

Menggunakan Perhitungan SPSS 13.0

Chi-Square Test Frequencies

BUDAYA

Observed N Expected N Residual sosial 97 56.5 40.5individual 16 56.5 -40.5Total 113

LOYALITAS

Observed N Expected N Residual 16 16 56.5 -40.597 97 56.5 40.5Total 113

Test Statistics

budaya loyalitas Chi-Square(a) 58.062 58.062

Df 1 1Asymp. Sig. .000 .000

a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The . . . .

. minimum expected cell frequency is 56.5.

Page 28: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

76

Pengujian Hipotesis :

Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjuKkan pada tabel di atas,

maka dapat ditemukan bahwa harga Chi Kuadrat hitung = 58.062. Dalam hal ini dk

= n – 1, jadi dk = 2 – 1 = 1. Berdasarkan dk = 1 dan kesalahan 5%, maka diperoleh

harga Chi Kuadrat tabel = 3.481 (lihat tabel Chi Kuadrat). Ternyata harga chi

Kuadrat hitung lebih besar dari harga tabel (58.062 > 3.481). Dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima.

Sedangkan berdasarkan nilai Significant yang didapat dari tabel di atas,

maka dapat ditemukan bahwa Asymp Sig = 0.000. Ternyata nilai Asymp Sig lebih

kecil dari tingkat kesalahan (0.000 < 0.05). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha

diterima.

Hasil Pengujian Hipotesis :

”Bahwa budaya memengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek K-Link”.

Berdasarkan data, budaya sosialis adalah budaya terbanyak dalam member K-Link

dan memiliki tingkat loyalitas tinggi terhadap merek K-Link.

Analisis Hasil :

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas ternyata budaya memengaruhi

loyalitas konsumen terhadap merek K-Link. Berdasarkan data yang diperoleh

ternyata budaya sosialis lebih banyak daripada budaya individualis dalam member

K-Link. Hal ini sesuai dengan teori Hofstede (1991, p.51) ”Individualisme

menyinggung masyarakat dimana ikatan antar individu tidak erat; semua orang

diharapkan untuk mengurus dirinya sendiri dan keluarga dekatnya. Sebaliknya

sosialisme menyinggung masyarakat dimana orang dari lahir bersatu dengan kuat.

Page 29: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

77

Bersatu dalam kelompok, dimana semua orang selamanya secara terus menerus

saling melindungi dengan loyalitas yang tidak perlu ditanyakan.

4.6.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi

data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diintepretasikan.

Analisis untuk variabel loyalitas dilakukan dengan cara mentabulasikan data yang

diperoleh kemudian dilakukan perhitungan presentase. Untuk perceived quality dan loyalitas

pelanggan dilakukan dengan rata-rata (mean) dan standar deviasi. Perhitungan rata-rata

(mean) dan standar deviasi menggunakan progam microsoft excel 2003.

Analisis deskriptif ini berdasarkan 5 dimensi loyalitas dengan keterangan instrumen

loyalitas sebagai berikut :

TABEL 4.8 INSTRUMEN LOYALITAS

No Dimensi Indikator No.Butir Jumlah Butir 1 Comitted Buyer Komitmen 1,2,3 3 2 Liking The Brand Rasa suka 4,5 2 3 Satisfied Buyer Kepuasan 6 1 4 Habitual Buyer Kebiasaan 7,8 2 5 Switcher/ Price Buyer Harga 9,10 2

Total Butir 10 4.6.3.1 Analisis Commited Buyer

Analisis commited buyer adalah analisis untuk mengukur tingkat konsumen

pelanggan yang setia dan keadaan commited buyer yang paling diinginkan oleh

setiap perusahaan, karena tingkat ini merupakan konsumen pelanggan yang setia.

Aktualisasi pembeli dalam kategori commited buyer ditunjukkan oleh

tindakan merekomendasikan merek kepada pihak lain, yang tergolong committed

Page 30: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

78

buyer berdasarkan kuesioner adalah responden yang menjawab “sangat setuju” dan

“setuju”.

TABEL 4.9 ANALISIS COMMITED BUYER

COMMITED BUYER

Keterangan F x f.x x2 f.x2 % Sangat Setuju 248 5 1240 25 6200 79.18%

Setuju 81 4 324 16 1296 16.55% Ragu-Ragu 33 3 99 9 297 3.79%

Tidak Setuju 8 2 16 4 32 0.41% Sangat Tidak Setuju 5 1 5 1 5 0.06%

Total 375 1684 7830 100.00%

Mean 4.4907 Standar Deviasi 0.8461

Loyalty 87.73%

Hasil dari nilai rata-rata hitung dan standar deviasi tersebut kemudian

dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval sebagai

berikut :

Interval = nilai tertinggi – nilai terendah = 5 – 1 = 0.8

Banyaknya kelas 4

Dari nilai interval kemudian dibuat rentang skala untuk mengetahui letak

rata-rata penilaian responden dan sejauh mana variasinya.

Page 31: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

79

Rentang skala tersebut adalah:

1,00 – 1,80 = Sangat jelek

1,80 – 2,60 = Jelek

2,60 – 3,40 = Cukup

3,40 – 4,20 = Baik

4,20 – 5,00 = Sangat baik

Analisis Deskriptif :

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata hitung sebesar 4,4907,

nilai ini masuk dalam kategori sangat baik karena berada pada rentang 4,20 – 5,00.

Kategori sangat baik, dimaksudkan bahwa konsumen K-Link sebagian besar adalah

konsumen pelanggan yang setia. Dengan nilai persentase 87,73% (110 member

K-Link) persentase ini didapat dari 125 member K-Link yang kami teliti.

Nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 0,8461, ini menunjukkan

nilai absolut simpangan dari rata-rata hitungnya.

Analisis Hasil :

Dari hasil analisis deskriptif diatas, sesuai dengan teori Durianto (2004, p19).

Dapat dilihat bahwa pelanggan K-Link adalah pelanggan yang setia, mereka bangga

menggunakan merek dan produk K-Link. Pelanggan K-Link juga sangat senang

mempromosikan dan merekomendasikan merek K-Link kepada orang lain.

Page 32: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

80

4.6.3.2 Analisis Liking The Brand

Analisis liking the brand adalah analisis untuk mengukur konsumen

pelanggan yang sungguh-sungguh menyukai merek tertentu dan pada tingkat ini

juga dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek.

Aktualisasi pembeli dalam kategori liking the brand ditunjukkan oleh

tindakan menyukai merek. Yang tergolong liking the brand berdasarkan kuesioner

adalah responden yang menjawab “sangat setuju” dan “setuju”.

TABEL 4.10 ANALISIS LIKING THE BRAND

LIKING THE BRAND

Keterangan f x f.x x2 f.x2 % Sangat Setuju 139 5 695 25 96605 81.913%

Setuju 65 4 260 16 16900 14.330% Ragu-Ragu 38 3 114 9 4332 3.673%

Tidak Setuju 7 2 14 4 98 0.083% Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1 1 0.001%

Total 250 1084 117936 100.000%

Mean 4.3360 Standar Deviasi 0.8638

Loyalty 81.60%

Analisis Deskriptif :

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata hitung sebesar 4,3360,

nilai ini masuk dalam kategori sangat baik karena berada pada rentang 4,20 – 5,00.

Kategori sangat baik, dimaksudkan bahwa konsumen K-Link sebagian besar adalah

konsumen pelanggan yang sungguh-sungguh menyukai merek K-Link. Dengan nilai

Page 33: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

81

persentase 81,60% (102 member K-Link) persentase ini didapat dari 125 member

K-Link yang kami teliti.

Nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 0,8638, ini menunjukkan

nilai absolut simpangan dari rata-rata hitungnya.

Analisis Hasil :

Dari hasil analisis deskriptif diatas, sesuai dengan teori Durianto (2004, p19).

Dapat dilihat bahwa pelanggan K-Link sangat menyukai merek K-Link hingga

mempunyai perasaan emosional yang kuat dengan merek K-Link. Pelanggan K-Link

juga mempunyai persepsi kualitas yang tinggi terhadap merek K-Link.

4.6.3.3 Analisis Statisfied Buyer With Switching Cost

Analisis statisfied buyer adalah analisis untuk mengukur konsumen

pelanggan yang puas mengkonsumsi atau memakai produk merek tertentu, namun

mereka mengeluarkan biaya peralihan (switching cost) baik dalam waktu, uang atau

resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan penggantian merek untuk

mendapatkan kepuasan dari suatu merek tertentu.

Aktualisasi pembeli dalam kategori statisfied buyer ditunjukkan oleh

perasaan puas dalam mengkonsumsi atau memakai produk merek tertentu. Yang

tergolong statisfied buyer berdasarkan kuesioner adalah responden yang menjawab

“sangat setuju” dan “setuju”.

Page 34: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

82

TABEL 4.11 ANALISIS STATISFIED BUYER

SATISFIED BUYER

Keterangan f x f.x x2 f.x2 % Sangat Setuju 46 5 230 25 1150 58.20%

Setuju 29 4 116 16 464 23.48% Ragu-Ragu 33 3 99 9 297 15.03%

Tidak Setuju 16 2 32 4 64 3.24% Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1 1 0.05%

Total 125 478 1976 100.00%

Mean 3.8240 Standar Deviasi 1.0930

Loyalty 60.00%

Analisis Deskriptif :

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata hitung sebesar 3,8240,

nilai ini masuk dalam kategori baik karena berada pada rentang 3,40 – 4,20. Kategori

baik, dimaksudkan bahwa konsumen K-Link sebagian besar adalah konsumen

pelanggan yang puas mengkonsumsi atau memakai produk merek K-Link. Dengan

nilai persentase 60% (75 member K-Link) persentase ini didapat dari 125 member K-

Link yang kami teliti.

Nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 1,0930, ini menunjukkan

nilai absolut simpangan dari rata-rata hitungnya.

Analisis Hasil :

Dari hasil analisis deskriptif diatas, sesuai dengan teori Durianto (2004, p19).

Dapat dilihat bahwa pelanggan K-Link cukup puas, meskipun masih banyak

pelanggan yang masih mengeluarkan biaya, waktu, dan resiko untuk mendapatkan

kepuasan dari merek lain.

Page 35: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

83

4.6.3.4 Analisis Habitual Buyer

Analisis habitual buyer adalah analisis untuk mengukur konsumen pelanggan

yang puas mengkonsumsi atau memakai produk merek tertentu dan sudah menjadi

suatu kebiasaan menggunakan merek tersebut. Dapat juga disimpulkan bahwa

konsumen tipe ini mengkonsumsi atau memakai produk merek tertentu hanya

karena kebiasaan mereka selama ini.

Aktualisasi pembeli dalam kategori habitual buyer ditunjukkan oleh

kebiasaan dalam mengkonsumsi atau memakai produk merek tertentu. Yang

tergolong habitual buyer berdasarkan kuesioner adalah responden yang menjawab

“sangat setuju” dan “setuju”.

TABEL 4.12 ANALISIS HABITUAL BUYER

HABITUAL BUYER

Keterangan f x f.x x2 f.x2 % Sangat Setuju 121 5 605 25 3025 64.54%

Setuju 81 4 324 16 1296 27.65% Ragu-Ragu 36 3 108 9 324 6.91%

Tidak Setuju 10 2 20 4 40 0.85% Sangat Tidak Setuju 2 1 2 1 2 0.04%

Total 250 1059 4687 100.00%

Mean 4.2360 Standar Deviasi 0.8986

Loyalty 80.80%

Analisis Deskriptif :

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata hitung sebesar 4,2360,

nilai ini masuk dalam kategori sangat baik karena berada pada rentang 4,20 – 5,00.

Page 36: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

84

Kategori sangat baik, dimaksudkan bahwa konsumen K-Link sebagian besar adalah

konsumen pelanggan yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi atau memakai

produk merek K-Link. Dengan nilai persentase 80,80% (101 member K-Link)

persentase ini didapat dari 125 member K-Link yang kami teliti.

Nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 0,8986, ini menunjukkan

nilai absolut simpangan dari rata-rata hitungnya.

Analisis Hasil :

Dari hasil analisis deskriptif diatas, sesuai dengan teori Durianto (2004, p19).

Dapat dilihat bahwa pelanggan K-Link merasa puas mengkonsumsi dan memakai

produk merek K-Link dan pada akhirnya menjadi kebiasaan mereka menggunakan

produk merek K-Link.

4.6.3.5 Analisis Switcher / Price Buyer

Analisis switcher/ price buyer adalah analisis untuk mengukur konsumen

pelanggan yang sensitif terhadap perubahan harga atau konsumen yang suka

membandingkan harga suatu produk merek tertentu dengan produk merek lain yang

sejenis.

Aktualisasi pembeli dalam kategori switcher / price buyer ditunjukkan oleh

tindakan suka membandingkan harga suatu produk merek tertentu dengan produk

merek lain yang sejenis. Yang tergolong switcher/ price buyer berdasarkan

kuesioner adalah responden yang menjawab “sangat setuju” dan “setuju”.

Page 37: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

85

TABEL 4.13 ANALISIS SWITCHER BUYER

SWITCHER/ PRICE BUYER

Keterangan f x f.x x2 f.x2 % Sangat Setuju 57 5 285 25 1425 44.73%

Setuju 74 4 296 16 1184 37.16% Ragu-Ragu 34 3 102 9 306 9.60%

Tidak Setuju 62 2 124 4 248 7.78% Sangat Tidak Setuju 23 1 23 1 23 0.72%

Total 250 830 3186 100.00%

Mean 3.3200 Standar Deviasi 1.3147

Loyalty 52.40%

Analisis Deskriptif :

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata hitung sebesar 3,3200,

nilai ini masuk dalam kategori cukup karena berada pada rentang 2,60 – 3,40.

Kategori cukup, dimaksudkan bahwa konsumen K-Link sebagian besar adalah

konsumen pelanggan yang suka membandingkan harga suatu produk merek K-Link

dengan produk merek lain yang sejenis. Dengan nilai persentase 52,40% (66

member K-Link) persentase ini didapat dari 125 member K-Link yang kami teliti.

Nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 1,3147, ini menunjukkan

nilai absolut simpangan dari rata-rata hitungnya.

Page 38: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

86

Analisis Hasil :

Dari hasil analisis deskriptif diatas, sesuai dengan teori Durianto (2004, p19).

Dapat dilihat bahwa pelanggan K-Link cukup sensitif terhadap perubahan harga dan

suka membandingkan harga produk merek K-Link dengan produk merek lain yang

sejenis.

4.6.3.6 Hasil Analisis Loyalitas Merek (Brand Loyalty) K-Link

A. Analisis commited buyer, dari 125 responden member K-Link terdapat 110

responden (87,73%) yang termasuk kategori commited buyer atau konsumen

pelanggan yang setia, bangga dan sangat senang mempromosikan dan

merekomendasikan merek K-Link kepada orang lain.

B. Analisis liking the brand, dari 125 responden member K-Link, terdapat 102

responden (81,6%) yang termasuk kategori liking the brand atau konsumen

pelanggan yang sungguh-sungguh menyukai merek K-Link, hingga mempunyai

perasaan emosional yang kuat dengan merek K-Link dan juga mempunyai

persepsi kualitas yang tinggi terhadap merek K-Link.

C. Analisis statisfied buyer with switching cost, dari 125 responden member K-Link

terdapat 75 responden (60%) yang termasuk kategori statisfied buyer atau

konsumen pelanggan yang cukup puas, meskipun masih banyak pelanggan yang

masih mengeluarkan biaya, waktu, dan resiko untuk mendapatkan kepuasan dari

merek lain.

D. Analisis habitual buyer, dari 125 responden member K-Link terdapat 101

responden (80,8%) yang termasuk kategori habitual buyer atau konsumen

pelanggan yang merasa puas mengkonsumsi dan memakai produk merek K-Link

Page 39: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

87

dan pada akhirnya menjadi kebiasaan mereka menggunakan produk merek K-

Link.

E. Analisis switcher buyer, dari 125 responden member K-Link terdapat 66

responden (52,4%) yang termasuk kategori switcher buyer atau konsumen

pelanggan yang cukup sensitif terhadap perubahan harga dan suka

membandingkan harga produk merek K-Link dengan produk merek lain yang

sejenis.

Setelah semua tingkatan dari brand loyalty dihitung maka dapat dirangkum dalam

satu kesatuan yang berbentuk piramida brand loyalty. Dibawah ini gambar 4.5

merupakan gambar piramida brand loyaty terbalik.

Commited

Buyer (87,73%)

Liking the Brand (81,6%)

Satisfied Buyer (60%)

Habitual Buyer (80,8%)

Switcher/ Price Buyer

(52,4%)

GAMBAR 4.6 PIRAMIDA BRAND LOYALTY TERBALIK

Page 40: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

88

Dari gambar 4.6 dapat dilihat keadaan brand loyalty K-Link sudah memiliki ekuitas

brand yang kuat, Hasil dari gambar di atas menunjukkan bahwa porsi terbesar konsumen

berada pada tingkat commited buyer. Selanjutnya, porsi terbesar kedua ditempati oleh

konsumen yang berada pada taraf liking the brand dan seterusnya, hingga porsi terkecil

switcher/ price buyer. Dari hasil penelitian ini PT.K-Link Nusantara sudah memiliki ekuitas

brand yang cukup kuat, maka diharapkan PT.K-Link Nusantara mampu mempertahankan

keadaan ini. Tetapi PT.K-Link Nusantara juga harus masih mengembangkan strategi

bisnisnya agar dapat mempertahankan ekuitas brandnya dalam menghadapi para pesaingnya

yang sejenis dengan bisnis PT.K-Link Nusantara.

4.7 Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitian ”Dampak Budaya dan Demografi Terhadap Loyalitas Merek

Untuk Mengembangkan Strategi Bisnis Pada PT.K-Link Nusantara”, yang dilakukan pada 125

member K-Link yang mengikuti seminar di Graha K-Link.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan PT.K-Link Nusantara Dalam

Mengembangkan Strategi Bisnisnya, sebagai berikut :

PT.K-Link Nusantara sebaiknya melakukan strategi bisnis dengan konsep Competitive

Advantage dimana perusahaan berusaha untuk merebut peluang pasar. Langkah – langkah

untuk memperoleh keunggulan bersaing perusahaan harus :

a. Keunggulan Biaya.

Keunggulan biaya yang dilakukan oleh PT.K-Link Nusantara dengan memberikan

harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan

nilai / kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh

perusahaan tersebut karena dia memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi,

penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya.

Page 41: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

89

b. Diferensiasi

Strategi diferensiasi yang dijalankan PT.Klink Nusantara dengan menciptakan

persepsi terhadap nilai tertentu dan konsumennya. Misalnya persepsi terhadap

keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik, dan brand

image yang kuat. Contohnya:

o Memperbanyak kesaksian dari para member yang menunjukkan keunggulan

kinerja produk K-Link secara nyata.

o Menciptakan konsep pelayanan yang unik, ”dengan membantu orang lain

sukses maka andapun sukses”.

c. Fokus

Strategi fokus yang dilakukan PT.K-link Nusantara juga dapat ditetapkan untuk

memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi pasar dan sasaran yang

diharapkan. Dari hasil penelitian ini PT.K-Link Nusantara seharusnya melakukan

segmentasi pasar dengan kriteria sebagai berikut :

i. Dari sisi budaya terhadap loyalitas merek K-Link, dari penelitian ini

ditunjukkan bahwa budaya sosial lebih memiliki tingkat loyalitas yang lebih

tinggi daripada budaya individualis. Maka PT.K-Link Nusantara diharapkan

dalam menentukan fokus sasaran untuk perekrutan member K-Link,

sebaiknya mencari orang-orang yang berbudaya sosialis.

ii. Dari sisi demografi terhadap loyalitas merek K-Link, dari penelitian ini

ditunjukkan bahwa umur yang terbanyak mengikuti bisnis K-link adalah

umur 26 – 41 tahun, karena umur ini berada pada tahap umur masa

dewasa awal. Maka PT.K-Link Nusantara diharapkan dalam menentukan

Page 42: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4NoPass/2008-1-00218-MN BAB 4.pdfMarketing Plan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

90

fokus sasaran perekrutan member K-Link sebaiknya umur 26 – 41 tahun,

karena umur sudah berada pada masa dewasa awal dan kemungkinan join

dalam member juga lebih besar sehingga menghemat waktu dalam

mencari member. Dari jenis kelamin yang terbanyak dalam mengikuti

bisnis K-Link, didapatkan jenis kelamin pria lebih banyak daripada wanita.

Hal ini mungkin dikarenakan oleh stereotip jenis kelamin yang lazim, dan

Juga sesuai dengan jurnal ”An International Investigation of Cultural and

Demographic Effects on Domestic Retail Loyalty”. Yang diteliti oleh Robert

D. Straughan dan Nancy D. Albers-Miller yang mengatakan bahwa jenis

kelamin pria mempunyai loyalitas yang lebih kuat daripada wanita. Maka

PT.K-Link Nusantara dalam menentukan fokus sasaran dalam perekrutan

member K-Link sebaiknya adalah pria. Karena kemungkinan join lebih

besar dan memiliki stereotip yang lebih baik dari wanita dalam bisnis.