Top Banner

of 49

Bab 4 an Struktur Atap

Jul 21, 2015

Download

Documents

Ainul Yaqien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

27 BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR ATAP 4.1 UmumStrukturatapmerupakanbagiankonstruksiyang berfungsisebagaipelindungelemenbangunanyangberada dibawahnya,baikdarihujan,angin,danpancaransinar mataharisecaralangsung.Padabangunaniniataprangka bajadimodifikasimenjadigableframebajadenganpenutup atap dari metal zinc alumium. BerdasarkanSNI1726pasal5.2.1,yaituuntuk semuaunsurstrukturgedung,baikbagiandarisubsistem maupunsistemstrukturgedungharusdiperhitungkan terhadapgempa.Halinidapatdiabaikanapabilapartisipasi pemikulan pengaruh gempanya kurang dari 10% tetapi tetap harusdirencanakanterhadapsimpangansebesarR/1,6kali simpanganakibatpengaruhgemparencana(SNI1726pasal 5.2.2). Pengaruhgempaakandiperhitngkanpadabab7, karenaperencanaandalambabinilebihdifokuskan perencanaanatapsebagaibeban(struktursekunder)pada struktur portal utama. 4.2Data Perencanaan Bahan kuda-kuda: Baja Wide Flange ( WF ) Bahan gording atap: Baja Wide Flange ( WF ) Mutu baja BJ 37: fy = 2400 kg/cm ; fu = 3700 kg/cm Jarak miring gording : 1200 mm1.2 m Jarak datar gording : 919.25 mm 0.92 m Jarak penggantung gording : 2400 mm= 2.4 m Jarak kuda-kuda : 7200 mm= 7.2 m Kemiringan atap: 400 JenisatapyangdigunakanadalahMETALZINC-ALUMINIUM dengan data berikut : - berat ( G )= 3.16 kg/m2 28 Gambar 4.1 Rencana Kuda-Kuda Melintang 4.3Perencanaan Gording USUK 5/7RENG 2/3 -USUK 5/7GORDINGUSUKRENGGENTENGDitetapkan : Jenis atap,jarak antar kuda2&gording, sudut kemiringan, penutup atap Perhitungan beban : -Beban mati -Beban hidup -Beban angin START Direncanakan : dimensiprofil AB 30 Gambar 4.2 Flowchart perencanaan gording Daftar Notasi : bf: lebar pelat sayap (tabel profil baja) tf: tebal pelat sayap (tabel profil baja) p:batasperbandinganlebarterhadaptebaluntuk penampang kompak (SNI 03-1729-1000, tabel 7.5.1) r:batasperbandinganlebarterhadaptebaluntuk penampang tak kompak (SNI 03-1729-1000, tabel 7.5.1) Mn: momen nominal profil Mp: momen plastis, Mp = Z.fy Mr: momen batas, Mr = S (fy-fr) fy: tegangan leleh baja fr: tegangan residu baja S: modulus penampang elastis (tabel profil baja) Z: modulus penampang plastis (tabel profil baja) Lb: panjang bentang antara dua pengekang lateral Lp:panjangbentangmaksimumuntukbalokyangmampu menerima momen plastis (tabel profil baja) Kontrol Interaksi:1 s +YYXXMnMuMnMu| | FINISH Y N Syarat terpenuhi BC Lr:panjangbentangminimumuntukbalokyang kekuatannyamulaiditentukanolehmomenkritistekuktorsi lateral (tabel profil baja) Cb:faktorpengalimomen,Cb= 3 , 23 4 3 5 , 2max 5 , 12maxs+ + +C B AM M M MM ( SNI 03-1729-2000 ps 8.3.1) Mcr:momenkritis,nilainyasesuaitabel8.3.1SNI03-1729-2000 |: faktor reduksi kekuatan balok terhadap momen lentur, | = 0,9 x: arah x terhadap sumbu lokal penampang profil y: arah x terhadap sumbu lokal penampang profil Data perencanaan gording : Jarak antar kuda-kuda : 6 m Direncanakan dimensi gording dari profil WF 100 x 50 x 5 x 7 dengan data sbb : W= 9.3kg/mix = 3.98 cm Ix = 187 cm4 iy= 1.12 cm Iy= 14.8cm4 Zx= 42 cm3 A = 11.85 cm2 Zy= 9 cm3 Sx= 37.5 cm3tf = 7 mm Sy = 5.91 cm3 r = 8 mm tw = 5 mmd= 100 mm bf= 50 mm h = d 2(tf + r) = 100 2(7 + 8) = 70 mm 32 x Gambar 4.3 Denah Rencana Gording x Gambar 4.4 Detail Posisi Gording 2 3 4 5 6 7 8 9CBAPENGGANTUNG GORDING 12IKATAN ANGIN 16GORDINGKUDA-KUDAkuda-kuda WF 300.150.6,5.9kuda-kuda WF 150.75.5.7penggantung gording12 4.3.1Perhitungan Beban pada Gording a. Beban mati (qD) 1. Berat penutup atap = 1,2 m x 3,16 kg/m2 = 3,792kg/m1 2. Berat gording= 9,300 kg/m1 = 15 kg/m = 13,09 kg/m 3. Lain - lain= 10% x 13,09 =1,31 kg/m+q(D)= 14,4 kg/m b.Beban hidup pada gording (qL) : -Beban hidup terbagi rata (hujan) Berdasarkan PPIUG83 Ps.3.2.2a hal 13 : qL= (40 0,8) = (40 0,8 x 40) = 8 kg/m2 qLH = 8 kg/m2 x 1,2 m x cos 400

= 7,35 kg/m-Beban hidup terpusat (PL) Berdasarkan PPIUG83 Ps.3.2.2b hal.13 PL = 100 kg c.Beban angin pada gording BerdasarkanPPIUG1983pasal4.1,besarnyatekanan anginditentukandenganmengalikantekanantiup(w) dengankoefisienangin(c).Besarnyatekanantiupangin menurutPPIUG1983pasal4.2adalahw=25kg/m2 sedangkannilaikoefisienangin(c)menurutPPIUG1983 pasal 4.3 adalah sebagai berikut : 34 Gambar 4.5 koef. angin ( PPIUG83 tabel 4.1) -Koefisien angin tekan = 40 c = 0,02 0,4 = 0,02 x 40 0,4 = 0,4 q = c x w x b = 0,4 x 25 x 1,2 = 12 kg/m -Koefisien angin hisap c = -0.4q = c x w x b = -0,4 x 25 x 1,2 = -12 kg/m jikadibandingkandenganbebantetap(bebanmati+ beban hidup), angin hisap ini jauh lebih kecil, sehingga tidakbisamelawanbebantetapdantidakperlu diperhitungkan. Maka tekanan angin tiap m adalahqw = 12 kg/m ( angin hisap menentukan ) 0,40,02 40 Sumbu XSumbu YMxMyPxqxqPyqy4.3.2 Perhitungan Momen Gording Gambar 4.6 Momen pada Gording a.Akibat Beban Mati qD= 14,4 kg/m x Gambar 4.7Beban mati merata pada gording (satuan dalam m) Momen yang terjadi akibat beban mati : MDx = 1/8 x qd coso x L2 = 1/8 x 14,4cos 400 x 7,22 = 71,49 kg.m MDy= 1/8 x qd sino x ( L/3 )2 = 1/8 x 14,4 sin 400 x ( 7,2/3 )2 = 6,66kg.m 29,77 kg/m'36 b.Akibat Beban Hidup -Akibat Beban Hujan (MH) qH = 7,35kg/m Gambar 4.8 Beban hidup akibat hujan pada gording (satuan dalam m) Momen yang terjadi akibat beban hidup : MHx = 1/8 x qLH coso x L2 = 1/8 x 7,35 cos 400 x 7,22 = 39,71 kg.m MHy = 1/8 x qLH sino x ( L/3 )2 = 1/8 x 7,35sin 400 x ( 7,2/3 )2 = 3,4 kg.m -Akibat beban Hidup Terpusat (MLa) PL = La = 100 kg Gambar 4.9 Beban hidup terpusat pada gording (satuan dalam m) Maka momen yang terjadi : MLax = 1/4 x La coso x L = 1/4 x 100 cos 400 x 7,2 = 137,9 kg.m MLay = 1/4 x La sino x ( L/3 ) = 1/4 x 100 sin 400 x (7,2/3 ) = 38,57kg.m20,66 kg/m'100 kg MLax>MHxBeban La > beban H MLay>MHy Maka dipakai beban La c.Akibat Beban Angin Terbagi Rata (MW) qW= 12 kg/m Gambar 4.10 Beban angin tekan pada gording (satuan dalam m) Mw1 = 1/8 x q x L2 = 1/8 x 12 x 7,22 = 51,84 kg.m (hisap) 4.3.3 Perhitungan Momen Berfaktor Gording a.Kombinasi beban mati MU= 1,4 MDTidak menentukan b.Kombinasibebanmati+bebanhidup+bebanhidup pengguna gedung MU= 1,2 MD+ 0,5 (MLaatau MHa) + 1,6 ML MUx= (1,2 x 71,49) + (0,5 x 137,9) + 0 = 154,74 kgm Tidak menentukan MUy= (1,2 x 6,67) + (0,5 x 38,57) + 0 = 27,38 kgm Tidak menentukan c.Kombinasibebanmati+bebanhidup+bebanangindan beban hidup terbagi rata. MU = 1,2 MD + 1,6 (MLaatau MHa) + (LMLaatau 0,8 MW) MUx = (1,2 x 71,49) + (1,6 x 137,9) + (0,8 x 77,76) = 368,6 kgm Menentukan MUy = (1,2 x 6,67) + (1,6 x 38,57) + (0,8 x 0) = 69,71 kgm Menentukan 11,4 kg/m'38 4.3.4 Kontrol Profil Gordinga.Kontrol Lokal Buckling : (Berdasarkan LRFD, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung table 7.5-1 hal 31) -Kontrol plat sayap :

97 . 10240170571 . 37 * 2502= == =ptbff -Kontrol plat badan : 44 . 108240168014570= == =pthw Profilyangdirencanakantermasukpenampangkompak, Mn = Mp Kontrol Lateral Buckling Jarak antar reng = jarak penahan lateral,Lb = 38.5 cm cmfEi Lpyy9 . 5624010 . 2. 12 , 1 . 76 , 1. . 76 , 15=== Lp > Lb, maka termasuk bentang pendek Ptfbf (2Ptwh ( Mnx = Zx . fy = 42 . 2400 = 100800 kg.cm = 1008 kg.m Mny = 0,5 . Zy . fy = 0,5 . 9 . 2400 = 10800 kg.cm = 108 kg.m b.Kontrol interaksi

(SNI 1729-03-2002 pasal 7.4.3.3)

Memenuhi c.Kontrol Lendutan lendutan ijin cmLf 4180720180= = = lendutan yang terjadi

( ) ( )( )( )cmyI ELPIx ELqy f33 , 08 , 14 .610 . 233600. 25 sin 100.4818 , 14 .610 . 243600. 25 sin 29777 , 0.3845.33. sin.481.43. sin .3845=+ =+ =o o

Ok cm cmf y f x f........ .......... 33 . 3 33 . 233 , 0 31 . 22 22 2< =+ =+ = 40 d.Kontrol Geser Rd = 1/2 x qd x L= 1/2 x 29.777 kg/m x 6 m = 89.33kgRl= 100 kg Ru = 1,2 . Rd + 1,6 . Rl = 1,2 . 89.33 + 1,6 . 100 = 267.196 kg 145 , 07= =twh cm 005 . 712401100 1100= =fy plastisfytwh... ..........1100< Vn = 0,6 . fy . Aw = 0,6 . 2400 . 0,5 . 10 = 7200 kg Vn = 0,9 . 7200 = 6480kg Vu < VnOK Berdasarkanperencanaangordingdiatas,maka profilWF 100x50x5x7 dapat digunakan sebagai gording karena telah memenuhi semua kriteria perencanaan. 4.4Perencanaan Penggantung Gording Seperti kita ketahui bersama, sumbu lemah pada gording adalahsumbuY,olehkarenaitupadaarahsumbuYgording dipasangtrekstang(penggantunggording).Dalam perhitunganini,dipakai2penggantunggordingdenganjarak antarpenggantunggording2,12msepertipadagambar dibawah ini. Pembebanan pada penggantung gording Beban Mati (DL)Berat profil gording 100.50.5.7= 9,3 kg/m Berat penutup atap= 3,79kg/m + qD = 13,09kg/m Berat lain-lain (10%xqD)=1,309 kg/m qDtotal= 14,4kg/m Gambar 4.16Penggantung Gording 42 PD = qD total x Luas arsiran x sin = 14,4 x 2,4 x sin 40o

= 22,22 kg Beban Hidup (LL): Beban pekerja : 100 kg......PPIUG 1983 psl.3.2.2.b PL = P x sin = 100 x sin 40o = 64,279 kg P total= PD + PL = 22,22 + 64,28 = 86,5 kg n= 8 buah (banyaknya gording yang dipikul) N = P total x n = 86,5 x 8 = 692 kg o=otg arc 57 , 264 , 22 , 1=Keseimbangan gaya T1 T1= o sinN = 57 , 26 sin692= 1547,09 kg ------leren Direncanakan Penggantung Gording berbentuk lingkaran oo = AT1 160027 , 991 > 0,62 cm2 A = d2 0,62 cm2= d2 d=tAx 2 = t62 , 02 x= 0,88 cm , digunakan = 10 mm A = d2 = (1)2 = 0,78 cm2 Syarat dmin = 500L(PPBBI 1983 Bab III 3.3.4) =500212 1442 2+ = 0.513 cm Kontrol tegangan oo = AT0,46 cm memenuhi Daridataperencanaandiatas,makabesiyang digunakansebagaipenggantunggordingbesipolos berdiameter 12 mm (12). 4.5Perencanaan Ikatan Angin Gambar 4.12 Ikatan angin(satuan dalam m) Perhitungan Beban Ikatan Angin Data perhitungan -Tekanan angin (w)= 40 kg/m2 -Koefisien angin (c)= 0.9 Gaya yang bekerja akibat tiupan angin R = 0,5 x w x c x A -Perhitungan tinggi bidang -h1 = 0 m -h2 = 0 m + ( 1,47 m x tg 250 )= 0,69m -h3 = 0 m + ( 2,94 m x tg 250 )= 1,37m -h4 = 0 m + ( 4,08 m x tg 250 )= 1,9m -h5 = 0 m + ( 5,22 m x tg 250 )= 2,43 m -h6 = 0 m + ( 6,36 m x tg 250 )= 2,97 m H1H2H3H4H5H6H7A1A2A3A4 -h7 =0 m + ( 7,5 m x tg 250 )= 3,5m -Perhitungan luas bidang -A1 = 0,5 x (h1 + h2) x 1,47 m= 0,51 m2 -A2 = 0,5 x (h2 + h4) x 2,61 m= 3,38 m2 -A3 = 0,5 x (h4 + h6) x 2,28 m= 5,55 m2 -A4 = 0,5 x (h6 + h7) x 1,14 m= 3,69 m2 -Perhitungan gaya yang bekerja -R1 = 0,5 x 40 x 0,9 x 0,51 m2= 9,18kg -R2 = 0,5 x 40 x 0,9 x 3,38 m2= 60,84kg -R3 = 0,5 x 40 x 0,9 x 5,55 m2= 99,9kg -R4 = 0,5 x 40 x 0,9 x 3,69 m2= 66,42kg + RA= 236,34kg Gambar 4.13 : gaya-gaya yang bekerja( dalam satuan m) -Perhitungan beban ikatan angin

01 , 2600 , 694 , 2. = = tg arc o V = 0 === RA = R1 + S1 x cos S1 48 S1 = 1 , 26 cos18 , 9 34 , 236 = 252,95kg tarik -Dimensi ikatan angin PU = S1 = 252,95 kg -Kuat leleh PU= x fy x Ag 2117 , 02400 . 9 , 095 , 252.cmfyPuAg = = = -Kuat putus Pu = 0,75 x x fu x Ag

2122 , 03700 75 , 0 75 , 095 , 252. . 75 , 0cmX X fuPuAg = = = Dipilih Ag yang terbesar = 0,122 cm2 cmx xAgd 394 , 0122 , 0 4 4= = =t t Kontrol Kelangsingan : 500 sdl cml16 , 668600 2942 2=+ = dmin =50016 , 668500 =l = 1,33 cm dipakai d 16 mm okedl s = = s 500 6 , 4176 , 116 , 668500Dari data perencanaan diatas, maka besi yang digunakan sebagaiikatananginbesipolosberdiameter16mm (16). 50 4.6Perencanaan Kuda-Kuda Diagramalurdariperencanaankuda-kudapada ModifikasiStrukturGedungPerpustakaanUniversitas Negeri Jember adalah sebagai berikut : Gambar 4.14 Flowchart perhitungan kuda-kuda Gambar 4.14 Flowchart perhitungan kuda-kuda (lanjutan) 52 Gambar 4.14 Flowchart perhitungan kuda-kuda (lanjutan) Daftar Notasi :bf: lebar pelat sayap (tabel profil baja) tf: tebal pelat sayap (tabel profil baja) p:batasperbandinganlebarterhadaptebaluntuk penampang kompak (SNI 03-1729-1000, tabel 7.5.1) r:batasperbandinganlebarterhadaptebaluntuk penampangtakkompak(SNI03-1729-1000,tabel 7.5.1) c:parameterkelangsinganbatangtekan(SNI03-1729-1000 ps 7.6.1) Lk: panjang tekuk komponen struktur (SNI 03-1729-1000 ps 7.6) e: koefisien faktor tekuk (SNI 03-1729-1000 ps 7.6.2) E: modulus elastisitas baja, E = 200000 Mpa i: momen inersia profil (tabel profil baja) Ag : luas penampang profil (tabel profil baja) Pn: Kekuatan tekan nominal profil Mn: momen nominal profil Mp : momen plastis, Mp = Z.fy Mr : momen batas, Mr = S (fy-fr) fy: tegangan leleh baja fr: tegangan residu baja S: modulus penampang elastis (tabel profil baja) Z: modulus penampang plastis (tabel profil baja) Lb: panjang bentang antara dua pengekang lateral Lp:panjangbentangmaksimumuntukbalokyangmampu menerima momen plastis (tabel profil baja) Lr:panjangbentangminimumuntukbalokyang kekuatannyamulaiditentukanolehmomenkritistekuk torsi lateral (tabel profil baja) Cb :faktorpengalimomen,Cb= ( SNI 03-1729-2000 ps 8.3.1) Mcr:momenkritis,nilainyasesuaitabel8.3.1SNI 03-1729-2000 |: faktor reduksi kekuatan balok (lentur, | = 0,9 ; tekan | = 0,85) x: arah x terhadap sumbu lokal penampang profil y: arah x terhadap sumbu lokal penampang profil Kontrol interaksi : SNI 03-1729-2000 ps 7.4.3.3 3 , 23 4 3 5 , 2max 5 , 12maxs+ + +C B AM M M MM54 Gambar 4.15 Rencana Atap Baja Keterangan : Kuda-kuda penuh menggunakan profil 300.150.6,5.9 Kolom Pendek menggunakan profil 400.400.20.35 4.6.1Perhitungan Kuda-Kuda Gambar 4.16Permodelan Struktur Kuda-kuda penuh 300.150.6,5.9 (satuan dalam m) 2 3 4 5 6 7 8 9CBAPENGGANTUNG GORDING 12IKATAN ANGIN 16GORDINGKUDA-KUDA Perencanaankuda-kudabajamenggunakanprofilWF 300x150x6,5x9 dengan spesifikasi sebagai berikut: A=46,78 cm2ix= 12,41 cmIy = 508 cm4 g=36,72 kg/miy= 3,30 cmZx= 522 cm3 d =300 mmtw= 6,5 mmZy= 104 cm3 b =150 mmtf= 9 mmSx = 481 cm3 r=13 mmIx= 7210 cm4Sy = 68 cm3 h=d 2 ( tf + r ) =300 2 ( 9+ 13 ) = 256 mm -Pembebanan Kuda-Kuda Gambar 4.17 Luasan beban yang dipikul satu kuda-kuda (satuan dalam cm) Beban Mati yang dipikul oleh kuda-kuda Beban mati gording,29,777kg/m Reaksi perletakan RA = RB = =

x 29,777 x 6 = 89,331 kg Beban pada kuda-kuda akibat beban mati PD =RA = 89,331 Kg90 Kg 2 3 4 5 6 7 8 9CBA)21( L x q xD~56 Beban Hidup yang dipikul oleh kuda-kuda BerdasarkanPPIUG83ps3.2,harusdiambilyangpaling menentukan diantara dua macam beban berikut : -Akibat air hujan ( H ) Beban hidup gording akibat hujan, qH = 20,66 kg/m Reaksi perletakan : RA = RB = =

x 20,66 x 6 = 61,98 kg Beban pada kuda-kuda akibat beban hujan : PL = RA = 61,98 62 kg Beban angin yang dipikul oleh kuda-kuda - Akibat angin tekan Beban angin gording akibat angin tekan, qW1 = 25 kg/m Reaksi perletakan RA = RB = =

x 25 x 6 = 75 kg Beban pada kuda-kuda akibat angin tekan : PW1 = RA= 75 kg75 kg- Akibat angin hisap Beban angin gording akibat angin hisap, qW2 = -25 kg/m Reaksi perletakan RA = RB = =

x 25 x 6 = 75 kg Beban pada kuda-kuda akibat angin hisap : PW2 = RA = 75 kg75kg )21( L x q xH~)21(1L x q xW~)21(1L x q xW~ Gambar 4.18 Model Pembebanan Kuda-kuda akibat Beban Mati Gambar 4.19 Model Pembebanan Kuda-kuda akibat Beban Hidup 89,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33189,33161,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9861,9858 Gambar 4.20 Model Pembebanan Kuda-kuda akibat Beban Angin Berdasarkanbeban-bebantersebut,makastrukturbaja harusmampumemikulkombinasipembebananterfaktor sesuaidengansyaratSNI03-1729-2002Ps.6.2.2,sebagai berikut : U = 1,4D tidak menentukan U = 1,2D + 0,5(La atau Ha)U = 1,2D + 1,6(La atau Ha) + 0,8W U = 1,2D + 1,3W + 0,5(La atau Ha)U = 0,9D(1,3W atau 1,0E)Maka dipakai kombinasi yang menentukan : Kombinasi 2(1,2D + 1,3W + 0,5(La atau Ha)) 4.6.2Kontol Kekuatan Kuda-Kuda Darianalisastrukturdenganmenggunakanprogram SAP2000,didapatkangaya-gayadalamakibatdari kombinasibeban(1,2D+0,5L+1,3W)yangmenentukan antara lain sebagai berikut : 75,0075,0075,0075,0075,0075,0075,0075,0075,0075,0075,0075,0075,00 75,0075,0075,0075,0075,00 Gambar 4.21 Diagrammoment akibat beban kombinasi (1,2D+0,5L+1,3W) Gambar 4.22 Gaya-gaya dalam akibat beban kombinasi (1,2D+0,5L+1,3W) -Kelangsingan Komponen Struktur Kuda-kuda Berdasarkan SNI 1729 tabel 5.3, didapatkan : BJ 37fu = 4700 kg/cm2 ; fy = 2400 kg/cm2 ; fr = 800 kg/cm2 Dari data perencanaan : Lx(panjang sisi miring kuda-kuda)= 827,53cmLy (Jarak ikatan angin) = 251,57 cm kc = 1,0 (jepit jepit bergoyang)SNI 1729, Gambar 7.6.1 didapatkan : -443,12 kg.m - 846,7 kg.m 9238,92 60 Kontrol kelangsingan komponen struktur (SNI 1729 ps 7.6.4)

=

=

=

= 66,683

=

=

=

= 76,233Menentukan Maka, parameter kelangsingan komponen struktur :

=

x

(SNI 1729 ps 7.6.4) =

x

= 0,841(SNI 1729 ps 7.6.4) Sehingga didapatkan koefisien faktor tekuk struktur :

= 0,841 0,25 165,58 kg/cm2Ok Sehingga : te perlu=

=

= 0,075 cm aperlu=

=

= 0,106 cm = 1,06 mm minmaxmax < 3 mm < 5 mm (badan) < 10 mm (sayap)perluperlu effperlu effa aa aa a=== Maka dipakai tebal kaki las = 8 mm -Kontrol kekuatan baut sambungan A Gambar 4.25 Jarak titik putar sambungan A 68 DirencanakanmenggunakanbautA325denganmutu120ksi (fu=120x70,3=8436kg/cm2)dandiameterbaut16mm (Ab=d2=2,01cm2).Bauttidak pada bidang geser r1= 0,5 Jumlah bidang geser ( m ) = 1 buah, Jumlahbaut ( n ) = 10 buah Kuat Rencana Baut : Kuat geser baut (Vd), | Rn =| . 0,5 . fu . m .Ab (SNI 1729 ps.13.2.2.1)=0,75 . 0,5 . 8436. 1 . 2,01 =6358,635kgKuat tumpu baut (Rd), | Rn =| . 2,4 . db . tp(terkecil) . fu (SNI 1729 ps.13.2.2.4)=0,75 . 2,4 . 1,6 . 1 . 4100=11 808 kg Kuat tarik baut (Td), | Rn =| . 0,75 . fu . Ab (SNI 1729 ps.13.2.2.2)=0,75 . 0,75 . 8436. 2,01=9537,952kg Cara Pendekatan Titik Putar -Kontrol Geser Baut Akibat Geser Sentris, Puv = 2287,64kg Jumlah baut, n = 10 buah Sehingga 1 baut menerima beban (Vu): Vu =

=

= 228,764 kg < Vd = 6358,635 kg OK -Kontrol Tumpu Baut Akibat Gaya horisontal, Puh = 3110,42 kg Jumlah baut, n = 10 buah Sehingga 1 baut menerima beban (Ru): Ru =

=

= 311,042 kg fub Sehingga pakai ft = 10796,0805kg/cm2 Kuat tarik baut akibat interaksi geser dan puntir : (SNI 1729 ps 13.2.2.3) = 0,75 x 10796,0805x 2,01 =16275,09135 kg>5541,138 kg Berdasarkan hasil perencanaan maka baut A325 mutu 120 ksi dapat dipakai sebagai sambungan. 4.7.2Sambungan B : Gambar 4.26 Detail rencana sambungan B kuda-kuda ( )bu uvbu tf f f f s = 5 , 1 3 , 1max u t dT Ab ft T > = |70 BerdasarkanSNI1729-2002psl15.5.2,kuatperlu sambungandankomponenstrukturyangterkaitditentukan berdasarkanteganganlelehyangdapat terjadiyaitufye=Ryx fydimanaRyadalah1,5biladigunakanBJ41atauyanglebih lunak. Sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut : Balok Rafter : WF 300 150 6,5 9Kolom: WF 400.400.20.35 BJ-37 : fy = 2400 kg/cm2 fu = 3700kg/cm2 Sambunganantarabalokdengankolomdirencanakan denganmenggunakanbaut(rigidconnection).Berdasarkan SNI1729-2002psl15.7.2.3,gayageserterfaktor(Vu)harus menggunakankombinasibeban1,2D+0,5Lditambah dengangayageseryangdihasilkandaribekerjanyamomen lentursebesar1,1Ry fy Zpadaarahberlawananpadamasing-masing ujung balok. Ry untuk BJ 37 = 1,5 Mu = 1,1 x 1,5 x 2400 x 522 = 2 067 120 kg.cm Gambar 4.27 Gaya Yang Bekerja Pada Balok

=

=

= 4995,879 kg

Mu MuLAB Vu=1008,475kgm(diperolehdariSAPkombinasi 1,2D+1,6L) Vu= 1008,475 + 4995,879 = 6004,345kg -Kontrol kekuatan las sambungan B Direncanakan : (trial) Profil baja BJ 37 tpelat = 12 mm Ditentukan : Bahan las = FE70XX = 70 ksi = (70 x 70,3) = 4921kg/cm2 Batasan tebal las : amin = 3 mm(SNI 1729 Tabel 13.5-1) aeff maks (las badan) = 0,707 *

* tw

= 0,707 *

* 5 = 2,658 mm3 mm aeff maks (las sayap) = 1,410 *

* tf

= 1,410 *

* 8 = 8,48 mm9 mm Menentukan Section Modulus Las : Gambar 4.28 Garis berat sambungan tipe A a te 72 Misal te = 1 cm Alas = 8 (7 x 1) + 2 (17,4 x 1) + 2 (25,6 x 1) = 142 cm2 YB= = 24 cm YA= 43,2 24 = 24,2 cm > YB YA = ( Ymax ) IX = = 22818,72 cm4. Didapatkan section modulus las : SX = 1054,95 cm3 Tegangan yang dipikul las : fv =

=

= 42,284 kg/cm2 fh =

+

=

+

= 2001,75 kg/cm2 ftotal=

=

= 2002,196 kg/cm2 ((2 7) 0, 9) ((2 17, 4) 9, 5) ((2 6) 18, 2)142 + + ((2 7) 19) ((2 25, 6) 30, 7) ((2 7) 42, 4)142+ + + 3 3 31 1 18( 7 1 ) 2( 1 17, 4 ) 2( 1 25, 6 )12 12 12 + + 2 22(( 7 1) (21 0,8) ) 2((1 17, 4) (21 9, 5) ) + + ) ) 19 21 ( ) 1 6 (( 2 ) ) 4 , 17 21 ( ) 1 6 (( 22 2 + +) ) 21 4 , 42 ( ) 1 6 (( 2 ) ) 21 7 , 30 ( ) 4 , 23 1 (( 22 2 + +=maksXYI25318,72 24= Tegangan nominal las : fn= 0,75 * 0,6 * FE70xx( SNI 1729 ps. 13.5.3.10 ) =0,75*0,6*70*70,3=2214,45>2002,196kg/cm2 Ok Sehingga : te perlu =

=

= 0,9039 cm Maka dipakai tebal kaki las =8 mm -Kontrol Sambungan Baut Gambar 4.29 Jarak titik putar sambungan B aeff maks = 3 mm ( badan ) aeff maks = 9 mm ( sayap ) 74 DirencanakanmenggunakanbautA325denganmutu120ksi(fu=120x70,3=8436kg/cm2)dandiameterbaut16mm (Ab=d2=2,01cm2).Bauttidak pada bidang geser r1= 0,5 Jumlah bidang geser ( m ) = 1 buah Jumlah baut ( n ) = 10 buah Kuat Rencana Baut : Kuat geser baut (Vd), | Rn=| . 0,5 . fu . m .Ab (SNI 1729 ps.13.2.2.1)=0,75 . 0,5 . 8436. 1 . 2,01 =6358,635kgKuat tumpu baut (Rd), | Rn =| . 2,4 . db . tp(terkecil) . fu (SNI 1729 ps.13.2.2.4)=0,75 . 2,4 . 1,6 . 1 . 3700=10656 kg Kuat tarik baut (Td), | Rn=| . 0,75 . fu . Ab (SNI 1729 ps.13.2.2.2)=0,75 . 0,75 . 8436. 2,01=9537,952kg Cara Pendekatan Titik Putar -Kontrol Geser Baut Akibat Geser Sentris, Puv = 6004,345 kg Jumlah baut, n = 10 buah Sehingga 1 baut menerima beban (Vu): Vu=

=

= 600,4345 kg Vd = 6358,635kgOK -Kontrol Kuat Tarik Baut AkibatMomen, Mu = 2 067 120 kg.cm Tumax =

=

= 8519,096 kg < Tdulir = 9537,952 kgOK -Kontrol Interaksi Geser dan PuntirTegangan geser baut : Tegangan geser baut : Fuv =

< x 0,5 x fu x m ( SNI 1729 ps 13.2.2.3 ) Fuv=

=298,72kg/cm2< 0,5*8436*2=6327 kg/cm2OK Sehingga pakai fuv = 298,72 kg/cm2

Tegangan tarik baut akibat interaksi geser : ft = ( 1,3 * 8436 1,5 * 298,72) = 10518,72 kg/cm2 > fub = 8436 kg/cm2

Sehingga pakai ft = 10518,72 kg/cm2 Kuat tarik baut akibat interaksi geser dan puntir : (SNI 1729 ps 13.2.2.3) = 0,75 x 10518,72x 2,01 =15856,97 kg > 8519,096kg BerdasarkanhasilperencanaanmakabautA325mutu120 ksi dapat dipakai sebagai sambungan. ( )bu uvbu tf f f f s = 5 , 1 3 , 1max u t dT Ab ft T > = |