I. Bahan Bacaan 1. Muhammad H rasyid, 1993, “ Elektronika Daya”, Prentice Hall Inc Edisi Indonesia 2. Mohan Undeland. Robbins, 1995,“Power Electronic Converter Applications and Design”, John Wiley & Sons, 2 nd , Edition 3. D.W. Hart, 1997,” Introduction to Power Electronic” Prentice Hall 40 SESI / PERKULIAHAN KE : 5 - 7 TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat: 1. Menjelaskan penyearah 1 phasa tidak Pokok Bahasan : Penyearah Tidak Terkendali Deskripsi singkat : Kuliah ini akan membahas tentang penyearah tidak terkendali. Berdasarkan jenis sumber arus bolak- baliknya, maka penyearah dapat digolongkan menjadi 2 ( dua ) yakni: Penyearah satu phasa dan penyearah tiga phasa. Apabila ditinjau dari bentuk gelombang keluarannya, penyearah satu phasadapat di klasifikasikan menjadi 2 ( dua ) yakni: penyearah gelombang setengah dan penyearah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Bahan Bacaan
1. Muhammad H rasyid, 1993, “ Elektronika Daya”, Prentice Hall
Applications and Design”, John Wiley & Sons, 2nd, Edition
3. D.W. Hart, 1997,” Introduction to Power Electronic” Prentice Hall
4. Chyril W Lander, 1981,”Power Electronic” McGraw-Hill, Inc
II. Bacaan Tambahan
III. Pertanyaan Kunci / Tugas
Ketika anda membaca bahan bacaan berikut, gunakanlah pertanyaan pertanyaan berikut ini untuk memandu anda :
40
SESI / PERKULIAHAN KE : 5 - 7
TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan penyearah 1 phasa tidak terkendali
2. Menjelaskan penyearah 3 phasa tidak terkendali
Pokok Bahasan : Penyearah Tidak Terkendali
Deskripsi singkat :
Kuliah ini akan membahas tentang penyearah tidak terkendali. Berdasarkan jenis sumber arus bolak-baliknya, maka penyearah dapat digolongkan menjadi 2 ( dua ) yakni: Penyearah satu phasa dan penyearah tiga phasa. Apabila ditinjau dari bentuk gelombang keluarannya, penyearah satu phasadapat di klasifikasikan menjadi 2 ( dua ) yakni: penyearah gelombang setengah dan penyearah gelombang penuh.
1. Apa yang anda maksud dengan penyearah tidak terkendali.
2. Sebutkan penyearah tidak terkendali berdasarkan sumber tegangan bolak-
baliknya.
3. Sebutkan penyearah 1 phasa tidak terkendali berdasarkan bentuk gelombang
keluarnya
.
IV. Tugas
1. Sebutkan komponen semikonduktor yang digunakan sebagai komponen
pada penyearah tidak terkendali.
2. Jelaskan perbedaan penyearah gelombang setengah dan penyearah
gelombang penuh tidak terkendali.
3. Jelaskan prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh 1 phasa tidak
terkendali.
4. Jelaskan prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh 3 phasa tidak
terkendali.
41
BAB III
PENYEARAH TIDAK TERKENDALI
3.1. Konsep Penyearah Tidak Terkendali
Sistem penyearah adalah salah satu jenis dari converter ( pengubah ), yang
akan mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah ( ac-dc converter ),
komponen utama yang digunakan adalah dioda dan thyristor. Didalam suatu
system penyearah semua komponen aktif yang digunakan berupa dioda, maka
penyearah digolongkan sebagai penyearah yang tidak dapat dikontrol
( uncontrolled rectifier ) dengan tegangan keluarnya hanya ditentukan oleh besar (
amplitudo ) tegangan sumber ac-nya. Akan tetapi, bila sebagian atau semua dari
komponen aktifnya adalah thyristor ( SCR ), maka penyearah ini digolongkan
sebagai penyearah yang dapat dikontrol ( Controlled Rectifier ), dengan tegangan
keluarnya dapat di kontrol dengan pengaturan sudut penyulutan ( firing angle )
dari thyristor-thyristornya.
Apabila ditinjau dari jenis sumber arus bolak-baliknya, maka penyearah
dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Penyearah satu phasa ( single phase rectifier ) dan
2. Penyearah tiga phasa ( three phase rectifier )
Parameter-parameter dari suatu penyearah, yang berguna untuk
menganalisa kualitas keluarnya meliputi:
1. Harga rata-rata dari tegangan keluarnya ( Vdc )
2. Harga rata-rata dari arus keluaran ( Idc )
3. Daya keluaran dc ( Pdc=Vdc Idc )
4. Harga rms tegangan keluaran ( Vrms )
5. Harga rms arus keluaran ( Irms )
6. Daya keluaran ac (Pac=Vrms. Irms )
7. Efisiensi penyearah (η = Pdc / Pac )
8. Tegangan ripple ( RF=Vac / Vdc )
9. Harmonic factor ( HF=Irms/I1-1 )
10. Faktor daya ( PF )
42
3.2. Penyearah 1 Phasa Tidak Terkendali
Pada suatu penyearah tidak terkendali, komponen aktif yang digunakan
adalah dioda. Hal ini karena tegangan keluarannya hanya di tentukan oleh
besarnya ( amplitudo ) tegangan masukan ( sumber ac-nya ). Berdasarkan
gelombang keluarannya penyearah ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis:
1. Penyearah gelombang setengah tidak terkendali
2. Penyearah gelombang penuh tidak terkendali
3.2.1. Penyearah Gelombang ½ Tidak Terkendali
Jika dioda yang digunakan sebagai penyearah, maka pada setiap periode
dari gelombang tegangan ac-nya hanya ada waktu setengah periode dioda akan
konduksi ( on ) dan waktu setengah periode tidak akan konduksi ( off ). Dioda
akan konduksi saat tegangan anoda lebih positif dari katoda.
3.2.1.1 Beban R Murni
Pada gambar 3.1 diperhatikan rangkaian penyearah gelombang setengah 1
phasa tidak terkendali dan bentuk tegangan serta arus yang dihasilkan. Pada beban
resistif murni,dioda akan konduksi pada setengah periode positifnya saja sehingga
bentuk gelombang dari tegangan dan arus sama.
Gambar 3.1. penyearah gelombang ½ tidak terkendali( a ). Rangkaian ( b ). Bentuk gelombang beban resistif
43
Komponen dc dari tegangan keluaran (Vo) adalah harga rata-rata tegangan
keluaran penyearah gelombang setengah ( Vdc ) sebagai berikut:
Vdc = 1
2 π2 Vmsin (ωt ) d (ωt )
¿Vm1 π
[−cosωt ] οπ
Vdc¿Vm1 π
¿
Vdc=Vm1 π
[ 2 ]
Vdc=2Vm
π ( 3. 1 )
Komponen dc dari arus keluaran beban resistif murni ( Idc ) adalah:
Idc=Vdc
R
Idc= 2Vmπ . R
( 3. 2 )
Komponen ac dari tegangan keluaran (Vo) adalah harga efektif tegangan
keluaran penyearah gelombang setengah ( Vrms ) sebagai berikut:
Vrms=√ 12 π
∫ο
π
[Vmsin(ωt)]2d[ ωt ]
Vrms=Vm2
( 3. 3 )
Komponen ac dari arus keluaran beban resistif murni ( Irms ) adalah:
Irms=Vrms
R
Irms=Vm2.R
(3. 4 )
Contoh 3.1
Sebuah penyearah gelombang setengah 1 phasa tidak terkendali seperti ditujukkan
pada gambar 3.1 mempunyai sumber tegangan masukan sebesar 120 V rms pada
frekuensi 60 Hz dan beban resistif murni sebesar 5 ohm. Tentukan
a. Arus rata-rata beban
44
b. Daya rata-rata yang diserap beban
c. Faktor daya rangkaian
Penyelesaian:
Diketahui
Vm=120.√2=169,7 volt
R=5Ω
a. Arus rata-rata beban
Idc=Vdc
R=
Vmπ . R
Idc=169,7π .5
=10,8A
b. Daya rata-rata yang di serap beban
Vrms=Vm2
=169,7
2=84,9 volt
P=Vrms ²
R
P= 84 , 9²
4 = 1440 watt
c. Faktor daya
Pf= ps
=p
Vrms. Imrs=
1440120.17
= 0,707
3.2.1.2 Beban Resistif – Induktif ( R-L )
Menurut hukum kirchoff bahwa arus yang mengalir pada rangkaian untuk
dioda ideal sebesar:
Vm sin (ωt ¿ = Ri (t) +L di(t)
dt (3. 5)
Persamaan ini dapat diselesaikan dengan menjumlahkan arus maju ( forced ) dan
arus alami ( natural ) sebesar:
i( t ) = iƒ (t) + in ( t ) (3. 6)
45
Respon maju (forced) rangkaian terdiri dari arus yang mengalir setelah respon
alami ( natural ) menjadi nol. Arus steady dapat dicari dari analisis phasor,
sehingga diperoleh persamaan:
iƒ ( t ) = ¿) sin (ωt−θ) (3. 7)
Respon alami adalah transient yang terjadi saat bebann diberi energi. Penyelesaian
persamaan differensial rangkaian dengan Vi=0, akan di peroleh arus alami
sebesar:
in ( t ) = Ae−tτ
(3. 8)
Subtitusi persamaan 3.6,3.7, dan 3.8 dengan kondisi awal arus induktor sama
dengan nol, sehingga diperoleh arus:
i (t) = VmZ
sin (ωt−θ ¿+VmZ
sin (θ ) e −tτ
i (t) = VmZ
[sin (ωt−θ )+sin (θ ) e−tτ ] (3. 9)
dalam bentuk wt, persamaan arus menjadi:
i (ωt ¿=VmZ
sin (ωt−θ )+ VmZ
sin (θ ) e −ωtωt
i (ωt ¿=VmZ [sin (ωt−θ )+sin (θ ) e −ωt
ωt ] (3.10)
Sehingga arus yang mengalir pada penyearah gelombang ½ dengan beban R-L
dinyatakan sebagai berikut:
i (ωt ¿=¿ untuk 0≤ωt ≤ β
0 untuk β ≤ ωt ≤ 2π
(3.11)
dengan
Z = √ R ²+(ωL) ²
θ = tan -1(ωLR )
τ= LR
46
Daya rata-rata yang diserap oleh beban sebesar I²rmsR, selama daya rata-rata yang
diserap oleh beban induktor sama dengan noll. Harga efektif arus keluaran
ditentukan sebagai fungsi dari persamaan 3.11. yaitu:
Irms = √ 12 π
∫0
2π
i ² (ωt ) d (ωt) (3.12)
Irms = √ 12 π
∫ο
β
i2 ( ωt )d (ωt) ( 3.13)
Dan arus rata-rata sebesar:
I = 1
2 π∫0
β
i (ωt ) d (ωt ) (3.14)
47
Gambar 3.2. penyearah gelombang ½ tidak terkendali beban R-L (a). Rangkaian (b). Bentuk gelombang beban resistif
Contoh 3.2.
Sebuah penyearah gelombang ½ 1 phasa tak terkendali ditunjukkan pada Gambar
3.2. dengan beban R = 100 ohm, L = 0,1 H , ω=377radS
dan Vm = 100 V ,
Tentukanlah :
a. Persamaan arus yang mengalir pada rangkaian
b. Arus rata-rata
c. Arus efektif
d. Daya yang diserap oleh beban R-L
e. Factor daya
Penyelesaian:
Parameter rangkaian adalah:
Z = ( R ²+(ωL) ² )0,5 =106,9Ω
θ=tan -1(ωLR )=20,70 = 0,361rad
ωτ= ωLR=0,377 rad
a. Persamaan arus yang mengalir pada rangkaian adalah
48
I(ωt ¿=0,936 sin (ωt−0,361 )+0,331 e−ωt0,377
Jika ωt=β dan i ( ωt )=0 , maka persamaan arus menjadi :
Sin (β−0,361¿+0,331 e−β
0,377=0
Gunakan metode numeric ( program excel), sehingga diperoleh
β=3,5 r ad atau β=2010
b. Arus rata-rata yang diperoleh dari persamaan 3.14 sebagai berikut:
I=1
2 π∫0
3,5
[0,936 sin (ωt−0,0361 )+0,331 e−ωt0,377 ]d (ωt )
I=0,308 A
c. Arus efektif yang diperoleh dari persamaan 3.13 sebagai berikut:
Irms=√ 12 π
∫0
3,5
[0,936 sin (ωt−0,361 )+0,331 e−ωt0,377 ]
2
d (ωt )
Irms=0,474A
d. Daya yang diserap oleh resistor sebesar I²rms R=(0,474)² 100 = 22,4W. Daya
rata-rata yang diserap oleh inductor sama dengan nol, sehingga daya rata-rata
keluaran dapat dihitung sebagai berikut:
P=1
2 π∫
0
2 π
p (ωt ) d (ωt )
P=1
2 π∫
0
2 π
v (ωt )i (ωt ) d (ωt)
P=1
2 π∫0
3,5
[100 sin (ωt ) ] [0,936 sin (ωt−0,361 )+0,331 e−ωt0,377 ]d (ωt)
P=22,4W
e. Factor daya dihitung dari persamaan pf=P/S. P adalah daya yang disuplai oleh
sumber tegangan yang sama dengan daya yang diserap oleh beban
49
Pf=PS
=p
Vrms. Irms
Pf=
22,4
( 100
√2 )(0,474)=0,67
3.2.1.3. Simulasi Dengan Program MATLAB
Simulasi rangkaian penyearah gelombang ½ tidak terkendali dengan beban
R dan R-L dapat disimulasi dengan menggunakan program MATLAB. Program
yang digunakan dalam bentuk M-FILE MATLAB Seperti ditunjukkan pada
program di bawah ini.
MATLAB Simulation
% Program to simulate the half-wave rectifier circuit% Enter the peak voltage, frequency, inductance L in mH and resistor Rdisp('Typical value for peak voltage is 340 V')peakV=input('Enter Peak voltage in Volts>');disp('Typical value for line frequency is 50 Hz')freq=input('Enter line frequency in Hz>');disp('Typical value for Load inductance is 31.8 mH')L=input('Enter Load inductance in mH>');disp('Typical value for Load Resistance is 10.0 Ohms')R=input('Enter Load Resistance in Ohms>');
bervariasi bergantung pada sudut penyalaan dari thyristor. Thyristor yang
dikendalikan phasanya dinyalakan dengan memberikan suatu pulsa pendek pada
gerbangnya dan dimatikan melalui komutasi natural atau komutasi linier.
Converter dengan phasa terkendali dapat diklasifikasikan pada dua tipe,
bergantung pada suplai masukan:
1. Penyearah 1 phasa terkendali
2. Penyearah 3 phasa hterkendali
Setiap tipe dapat dibagi lagi menjadi :
1. Semi converter ( semi controlled )
2. Converter penuh ( Fully Controlled )
3. Dual Controlled
Semicontrolled merupakan converter satu kuadran dan hanya memiliki satu
polaritas tegangan dan arus keluaran. Fully Controlled merupakan converter dua
kuadran yang dapat memiliki tegangan keluaran baik positif dan negative. Akan
tetapi keluaran arus dari converter hanya dapat berharga positif.
Metode deret fourier yang sama dengan penyearah diode dapat
diaplikasikan untuk memganalisa kenerja dari converter dengan phasa terkendali
dengan beban RL. Akan tetapi menyederhanakan analisa, beban induktif dapat
diasumsikan cukup tinggi sehingga arus beban akan bersifat kontinu dan memiliki
Ripple yang dapat diabaikan.
4.2. Penyearah 1 phasa terkendali
Pada penyerah terkendali, komponen aktif yang digunakan adalah biasa
gabungan antara thyristor dan dioda atau semuanya thyristor. Seperti halnya
dioda, thyristor juga hanya bisa konduksi selana setengah periode positif tegangan
bolak-baliknya. Tetapi selain tegangan anoda haru lebih positif, thyristor harus
mendapatkan trigger agar bisa konduksi. Oleh karena untuk menyalakan thyristor
perlu adanya penyulutan akan diperoleh tegangan keluaran yang bervariasi. Ada
dua kondisi agar thyristor konduk yaitu:
1. Thyristor dalam keadaan forward bias ( Vthy>0)
2. Arus penyulutan pada terminal gate thyristor
67
Penyearah yang menggunakan thyristor digolongkan sebagai penyearah yang
terkendali. Sama seperti sebelumnya penyearah ini pun dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam yaitu:
1. Penyearah gelombang ½ terkendali
2. Penyearah gelombang penuh terkendali
4.2.1 Penyearah gelombang setengah Terkendali
4.2.1.1.Beban Resistif
Rangkaian dan bentuk gelombang penyearah 1 phasa setengah gelombang
terkendali dengan beban resistif ditunjukkan pada gambar 4.1 Terlihat bahwa
thyristor akan konduksi saat ωt = α dan kondisi ini akan terus berlangsung sampai
polaritas dari tegangannya berubah atau sampai IT ≤ IH, yaitu ketika ωt = π. Oleh
karena beban resistif, arus bebannya akan mengikuti bentuk gelombang dari
teganganya. Jadi dengan mengatur tegangan rata-rata yang muncul pada beban.
Tegangan rata-rata ( Vdc ) pada beban resistif dinyatakan sebagai berikut :
Vdc = Vo = 1
2 π∫0
π
Vm sin (ωt ¿d (ωt )
Vdc = Vm2 π
[ 1+cos α ] (4.1)
Daya yang diserap oleh beban resistif adalah V2rms / R dengan tegangan
efektif ( rms ) yang melalui beban resistif yang dinyatakan sebagai berikut:
Vrms =√ 12 π
∫0
2π
v20 (ωt ) d (ωt )
Vrms =√ 12 π
∫0
2 π
[Vmsin (ωt ) ] ² d (ωt)
Vrms =√1−απ
+sin (2α )
2 π (4.2)
68
Gambar 4.1. penyearah 1 phasa gelombang ½ terkendali dengan beban R
Contoh 4.1.
Rancanglah sebuah rangkaian penyearah 1 phasa gelombang setengah terkendali
yang menghasilkan tegangan rata-rata sebesar 40 V dengan beban yang digunakan
adalah beban resistif 100Ω dan sumber tegangan 120 Vrms pada frekuensi 50 Hz.
Tentukan daya yang diserap oleh beban R dan factor daya rangkaian.
Penyelesaian:
Diketahui
69
Vdc = 40V
R = 100 Ω
Vs = 120 Vrms
Dari persamaan 4.1. bahwa sudut penyalaan thyristor yang dibutuhkan sebesar:
α = cos-1 [Vo( 2πVm )−1]
α = cos-1 [40( 2 π
√2(120))−1] = 61,20 = 1,07 rad
Dan tegangan efektif sebesar
Vrms = √2(120)2 √1−1,07
π+
sin [2 (1,07 ) ]2 π
= 75,6 V
Vrms = 75,6 V
Daya yang diserap oleh beban
PR = V ² rms
R =
(75,6 ) ²100
= 57,1 W
PR = (75,6 ) ²
100 = 57,1 W
Factor daya rangkaian
Pf = PS
Pf = P
Vs , rms Irms
Pf = 57,1
(120 )( 75,6100
)
Pf = 0,63
4.2.1.2. Beban Resistif-Induktif (R-L)
Pada beban induktif, arus beban tidak dapat berubah secara mendadak.
Pada saat thyristor dinyalakan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2. arus akan
70
mulai naik, setelah tegangannya mulai negative thyristor akan tetap terus
konduksi untuk membuang muatan sampai energy induktif yang tersimpan
dibebannya ( di induktif ).
Gambar 4.2. Penyearah 1 phasa gelombang ½ terkendali dengan beban R-LArus yang mengalir pada beban R-L adalah penjumlahan arus forced dan
arus respon alamiah dinyatakan sebagai berikut:
I(ωt ¿=if (ωt ¿+¿in (ωt ¿
71
=(VmZ )sin (ωt−θ ¿+ Ae
−ωtωt
(4.3)
Konstanta A ditentukan dengan kondisi awal i(α ¿=0
I(α ¿= 0 = (VmZ ) sin (α−θ ¿+Ae
−αωt
(4.4)
A = [−(VmZ )sin (α−θ)]e α
ωt (4.5)
Subtitusi A dan sederhanakan persamaan berikut:
I(ωt ¿= (VmZ )[sin (ωt−θ )−sin ( α−θ ) e
(α−ωt )ωt ]
untuk α ≤ ωt ≤ β (4.6)
Saat ωt = β
I(β) = 0 =(VmZ )[sin ( β−θ )−sin (α−θ ) e α−β
ωt ] (4.7)
Tegangan rata-rata keluaran penyearah dinyatakan:
Vo=Vdc=1
2 π∫α
β
Vm sin (ωt )d (ωt)
Vo=Vdc=Vm2 π
[ cos α−cos β ] (4.8)
Arus rata-rata dan efektif ( rms) keluaran penyearah dinyatakan:
Idc = 1
2 π∫α
β
i (ωt ) d (ωt ) (4.9)
Idc = √ 12 π
∫α
β
i2 ( ωt )d (ωt) (4.10)
Contoh 4.2.
72
Sebuah rangkaian penyearah 1 phasa gelombang ½ terkendali dengan beban
R=20Ω dan L= 0,04 H dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 120 Vrms.
Jika sudut penyalaan thyristor sebesar 450. Tentukan :
a. Nyatakan persamaan arus i(wt)
b. Arus rata-rata
c. Daya yang diserap oleh beban
d. Factor daya rangkaian
Penyelesaian :
a). parameter penyearah sebesar :
Vm= 120√2 = 169,7 V
Z = ( R2+(ωL¿ ² ¿0,5 =(202 +(377.0,04)2)0,5 =25Ω
θ=¿tan-1 (ωL /R ¿=tan-1(377.0,04/20) = 0,646 rad
ωτ = ω L/R = 377.0,04/20 = 0,754
α = 450 = 0,785 rad
Subtitusikan harga parameter pada persamaan 4.7. sehingga diperoleh:
I(ωt ¿=6,78 sin (ωt−0,646¿−2,67 e−ωt
0,754 A untukα ≤ ωt ≤ β
Sehingga diperoleh konduksi sampai β = 3,79 rad (2170) dan sudut konduksi
sebesar γ = β−α = 3,79-0,785 = 3,01rad = 1720
b).Arus rata-rata
I=1
2 π∫
0,785
3,79
[6,78 sin (ωt−0,646 )−2,67 e−ωt0,754 ]d (ωt)
I=2,19 A
73
c). Daya yang diserap oleh beban sebesar:
Irms = √ 12 π
∫0,785
3,79
[6,78 sin ( ωt−0,646 )−2,67 e−ωt0,754 ]² d (ωt)
Irms = 3,26 A
P = I2rmsR
P = (3,26)2(20) = 213W
d). factor daya sebesar
pf = PS
pf = 213
(120 )(3,26) = 0,54
4.2.1.3. Simulasi Dengan Program MATLAB
Simulasi rangkaian penyearah gelombang ½ terkendali dengan beban R
dan R-L dapat disimulasi dengan menggunakan program MATLAB. Program
yang digunakan dalam bentuk M-FILE MATLAB Seperti ditunjukkan pada
program di bawah ini.
MATLAB Simulation
% The Matlab program used for simulation is presented below.
% Program to simulate the half-wave controlled rectifier circuit% Enter the peak voltage, frequency, inductance L in mH and resistor Rdisp('Typical value for peak voltage is 340 V')peakV=input('Enter Peak voltage in Volts>');disp('Typical value for line frequency is 50 Hz')
74
freq=input('Enter line frequency in Hz>');disp('Typical value for Load inductance is 31.8 mH')L=input('Enter Load inductance in mH>');disp('Typical value for Load Resistance is 10.0 Ohms')R=input('Enter Load Resistance in Ohms>');disp('Typical value for Firing angle is 30.0 degree')fangDeg=input('Enter Firing angle within range 0 to 180 in deg>');fangRad=fangDeg/180.0*pi;