21 BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 3.1 Pengertian Perancangan Menurut Soetam Rizky (2011 : 140) ”Perancangan adalah sebuah proses yang mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”. Sedangkan Menurut Roger S. Pressman (2012 : 291) “Perancangan sesungguhnya merupakan suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dimaksudkan untuk membuat keputusan-keputusan utama seringkali bersifat struktural”. Menurut Rukmana dan Wardati (2014:28), “Perancangan adalah suatu pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya. Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah sebuah proses yang mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan implementasi suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang akan dibangun. 3.2 Pengertian Akuntabilitas Akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk memper-tanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik (Pusdiklatwas BPKP, 2011: 2). Seluruh instansi Pemerintah wajib memahami lingkup akuntabilitasnya sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing yang meliputi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi dan misi instansi. Sebagai asas umum, akuntabilitas penyelenggaraan negara menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
28
Embed
BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 3.1 Pengertian Perancangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
21
BAB 3
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3.1 Pengertian Perancangan
Menurut Soetam Rizky (2011 : 140) ”Perancangan adalah sebuah proses yang
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang
bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail
komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.
Sedangkan Menurut Roger S. Pressman (2012 : 291) “Perancangan sesungguhnya
merupakan suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dimaksudkan untuk membuat
keputusan-keputusan utama seringkali bersifat struktural”. Menurut Rukmana dan
Wardati (2014:28), “Perancangan adalah suatu pemilihan dan pemikiran yang
menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan
masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu
yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan
bagaimana pencapaiannya.
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah
sebuah proses yang mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan implementasi suatu
aktivitas rekayasa perangkat lunak yang akan dibangun.
3.2 Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
memper-tanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi
organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik (Pusdiklatwas BPKP,
2011: 2).
Seluruh instansi Pemerintah wajib memahami lingkup akuntabilitasnya sesuai
tugas pokok dan fungsinya masing-masing yang meliputi keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan visi dan misi instansi. Sebagai asas umum, akuntabilitas penyelenggaraan
negara menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem,
dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
22
secara efektif. Dalam menghadapi akuntabilitas, pemerintah perlu memperhatikan
beberapa hal, antara lain anggaran, pengendalian akuntansi, efektivitas pelaksanaan
anggaran dan sistem pelaporan (Herawaty, 2011: 31).
Istilah akuntabilitas bisa didefinisikan dalam banyak perspektif dan
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Banyak peneliti mendefinisikan
akuntabilitas sesuai dengan konteks dan kondisi masing-masing. Dalam konteks
organisasi sektor publik, seperti yang dikutip oleh Iyoha dan Oyerinde (2010)
mengatakan bahwa akuntabilitas mensyaratkan pemerintah untuk memberikan
suatu alasan terkait dengan sumber dan penggunaan/pemanfaatan sumberdaya
publik. Sehingga akuntabilitas dalam hal ini adalah terkait dengan pengawasan
dan pengendalian perilaku pemerintah, mencegah pembangunan konsentrasi
kekuasaan, dan meningkatkan kemampuan belajar dan efektifitas administrasi
publik (Iyoha dan Oyerinde 2010).
3.3 Pengertian Anggaran
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatifuntuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan
dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalamsatuan barang. Secara garis besar
anggaran merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan. Sehingga dalamproses
penyusunan dibutuhkan data dan informasi, baik yang bersifat terkendali maupun yang
bersifat takterkendali untuk dijadikan bahan taksiran. Hal ini disebabkan karena data dan
informasi tersebut akanberpengaruh terhadap keakuratan taksiran dalam proses
perencanaan anggaran. (Julita, 2011).
Dalam suatu organisasi, anggaran memegang peran penting dimana anggaran
merupakan suatu rencanakeuangan yang disusun secara sistematis dalam menunjang
terlaksananya program kegiatan suatu organisasi.Seiring dengan adanya tuntutan
masyarakat untuk dilakukannya transparansi dan akuntabilitas publik, menuntutsetiap
organisasi pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar lebih
berorientasi padaterciptanya good public dan good governance. (Tamasoleng, 2015).
Sedangkan menurut Nafarin (2011:11), mendefinisikan bahwa “Anggaran
(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan
dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.
23
3.4 Pengertian Sistem
Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan
saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar,
sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut
mencakup software, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan
satu sama lain (Pratama, 2014).
Pengertian Sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Machmud (2013) adalah
sebagai berikut: “A sistem is a group of elements that are integrated with the common
porpose of achieving an objective”. Sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegritasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (MACHMUD,
2013).
Pada dasarnya sistem dapat didefinisikan kumpulan elemen-elemen yang saling
berhubungan melalui kerjasama untuk mencapai suatu sistem yang berguna.
3.2.1 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari masuk, proses, dan keluar. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat
mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sistem juga banyak
memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa
dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-kompoonen sistem tersebut dapat
berupa suatu bentuk sub sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan pemisah antara sistem dan daerah luar sistem
(lingkungan). Batasan sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem.
3. Lingkungan (Environment)
Merupakan segala sesuatu yang berada di luar sistem dan bisa berpengaruh terhadap
operasi sistem dalam arti dapat merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
24
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem
lainya yang berada dalam sebuah sistem.
5. Masukan Sistem (Input)
Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk
diproses.
6. Pengolah Sistem (Process)
Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran.
7. Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari pemrosesan menjadi keluaran yang berguna.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti jika sistem tidak memiliki
sasaran maka sistem tidak ada gunanya.
3.2.2 Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam
sistem tersebut. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan sistem. Klasifikasi yang
umum dipakai antara lain adalah :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep.
Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan
Tuhan. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat
dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem
transportasi.
2. Sistem deterministik dan probabilistik
Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem komputer. Sistem probabilistik
(probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sediaan.
3. Sistem tertutup dan terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi,
informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak
berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka (open
25
system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi
oleh lingkungan.
4. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak
dibuat manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human
made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem
komputer dan sistem mobil.
5. Sistem sederhana dan sistem kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang
sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak
manusia).
3.3 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataannya yang
menggambarkan suatu kejadian - kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian - kejadian
(event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
Menurut Gordon B Davis (2015:8) Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata yang
dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan yang sekarang atau keputusan – keputusan
yang akan datang.
Pengertian Informasi menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Machmud (2013)
adalah sebagai berikut: “Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Jadi Informasi adalah
data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam
pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang. (MACHMUD,
2013).
26
Gambar 3.1 Transformasi data menjadi informasi
Sumber : Edhy Sutanto (2011:13)
Jadi hal terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu
mempunyai kandungan makna, sedangkan data tidak. Pengertian makna di sini
merupakan hal yang sangat penting dan bersifat relatif, karena berdasarkan makna
sipenerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat
menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau mengambil keputusan.
Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga
mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data,
sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian,
sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu
dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti
bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat
karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak
mengalami gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat Waktu
Infromasi yang sampai ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
lama tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di
dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka
dapat berakibat fatal bagi organisasi.
Data Proses Informasi
1.3
1.4
1.5
1.7
...
1.3
1.4
1.5
1.7
...
Perhitungan
rata- rata
penjualan dalam
kuartal terakhir
Perhitungan
rata- rata
penjualan dalam
kuartal terakhir
Rata- rata
penjualan dalam
kuartal terakhir
sebesar 1,3 miliyar
Rata- rata
penjualan dalam
kuartal terakhir
sebesar 1,3 miliyar
27
c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab
kerusakan mesin produksi kepada pihak perusahaan tentunya kurang relevan.
Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
3.4 Pengertian Perancangan Sistem Informasi
Karena perancangan adalah tahap tertentu untuk memilih, menyusun, mengatur,
ataupun mendesain agar sebuah sistem dapat berjalan sebagai mana yang diinginkan.
Jadi, perancangan sistem informasi adalah menemukan bagaimana suatu sistem yang
akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini merupakan pengembangan
sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada
sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
3.5 Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:38) dalam buku “Analisis Sistem Informasi”,
mendefinisikan “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sedangkan Sistem Informasi menurut Rohmat Taufiq (2013:17) dalam buku
“Sistem Informasi Manajemen”, mendefenisikan “Sistem informasi adalah kumpulan
dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan
masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer
sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. Berdasarkan pengertian
di atas, maka sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktifitas
orang yang menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen.
Perluasan dari pengertian diatas jika dikaitkan dengan menajemen merupakan
sistem informasi manajemen suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
organisasi, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi
informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
28
3.2.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponenyang disebut blok bangunan
(building blok) yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output,