Top Banner
BAB 3 DESKRIPSI PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN 3.1 Latar Belakang Penyebaran tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870. Sampai saat ini tanaman cengkeh talah tersebar keseluruh dunia. Serta penanaman cengkeh banyak ditanam di Indonesia, khususnya Kepulauan Maluku (Tidore, Ternate, Mutir), dan Jawa Timur. Adapun sentra penghasil cengkeh di dunia ialah Madagaskar, Zanzibar, Philipina dan Malaysia. Setiap tahun juataan biji unggul tipe Zanzibar disebarluaskan oleh Derektorat Jendral Perkebunan, Departemen Pertanian, hampir keselurug propinsi di Indonesia. Tanaman cengkeh termasuk dalam family Myrtaceae. Cengkeh ( Syzgium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang menmpunyai batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tinggi tanaman cengkeh dapat mencapai 20-30 meter dan cebang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tanaman cengkeh umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau bisa disebut tajuk pohon cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Daun cengkeh berbentuk lonjong dengan bunga pada pucuk-pucuknya. Pada awalnya bunga cengkeh berwarna hijau dan ketika mekar akan berubah menjadi merah. Tanaman cengkeh dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh merupakan salahsatu penghasil minyak atsiri yang bisa digunakan sebagai bahan baku indrustri farmasi, maupun indrustri makanan, untuk penggunaan cengkeh terbanyak ialah diamanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Produksi cengkeh mempunyai peran yang cukup besar dalam menunjuang upaya peningkatan pendapatan Negara. Beberapa faktor perlu diperhatikan dalam usasa peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman cengkeh diantaranya ialah sebagian besar tanaman yang ada merupakan tanaman yang sudah tua sehingga produksinya sudah sangat menurun, kualitas dari bibit unggul yang kurang, minimnya hasil klon baru, serta pemeliharaan yang minimal mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari tanaman cengkeh yang dibudidayakan. Tanaman cengkeh juga merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hasil utama tanaman cengkeh adalah bunga cengkeh yang dipanen pada saat kelopak bunga penuh dan masih belum mekar. Demi mencapai pertumbuhan
15

Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

Dec 22, 2015

Download

Documents

FaishalIrfandi

Deskripsi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

BAB 3 DESKRIPSI PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

3.1 Latar Belakang

Penyebaran tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, dan

Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870. Sampai saat ini tanaman cengkeh talah tersebar

keseluruh dunia. Serta penanaman cengkeh banyak ditanam di Indonesia, khususnya Kepulauan

Maluku (Tidore, Ternate, Mutir), dan Jawa Timur. Adapun sentra penghasil cengkeh di dunia

ialah Madagaskar, Zanzibar, Philipina dan Malaysia. Setiap tahun juataan biji unggul tipe

Zanzibar disebarluaskan oleh Derektorat Jendral Perkebunan, Departemen Pertanian, hampir

keselurug propinsi di Indonesia.

Tanaman cengkeh termasuk dalam family Myrtaceae. Cengkeh (Syzgium aromaticum)

termasuk jenis tumbuhan perdu yang menmpunyai batang pohon besar dan berkayu keras,

cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tinggi tanaman cengkeh

dapat mencapai 20-30 meter dan cebang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tanaman

cengkeh umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota

atau bisa disebut tajuk pohon cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Daun cengkeh berbentuk

lonjong dengan bunga pada pucuk-pucuknya. Pada awalnya bunga cengkeh berwarna hijau dan

ketika mekar akan berubah menjadi merah.

Tanaman cengkeh dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat

tradisional. Cengkeh merupakan salahsatu penghasil minyak atsiri yang bisa digunakan sebagai

bahan baku indrustri farmasi, maupun indrustri makanan, untuk penggunaan cengkeh terbanyak

ialah diamanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Produksi cengkeh mempunyai peran yang cukup

besar dalam menunjuang upaya peningkatan pendapatan Negara. Beberapa faktor perlu

diperhatikan dalam usasa peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman cengkeh diantaranya ialah

sebagian besar tanaman yang ada merupakan tanaman yang sudah tua sehingga produksinya

sudah sangat menurun, kualitas dari bibit unggul yang kurang, minimnya hasil klon baru, serta

pemeliharaan yang minimal mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari tanaman cengkeh yang

dibudidayakan.

Tanaman cengkeh juga merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang

memiliki nilai ekonomi tinggi. Hasil utama tanaman cengkeh adalah bunga cengkeh yang

dipanen pada saat kelopak bunga penuh dan masih belum mekar. Demi mencapai pertumbuhan

Page 2: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

cengkeh yang optimal, dibutuhkan suatu usaha pemeliharaan yang maksimal, mulai dari

pembibitan hingga dewasa/tanaman cengkeh menghasilkan. Adapun kegiatan yang dapat

dilakukan ialah seperti pemupukan, pengairan, pembumbunan, pemangkasan untuk peremajaan,

serta pengendalian hama dan penyakit.

3.1.1 Tujuan

1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan mahasiswa selama perkuliahan dalam bentuk

Magang Profesi.

2. Mengenal dan mengetahui cara pengendalian OPT tanaman cengkeh yang ada di PT.

Perkebunan Lidjen Banyuwangi.

3. Mempelajari cara-cara pengendalian OPT yang dilakukan PT. Perkebunan Lidjen

Banyuwangi.

3.1.2 Manfaat

1. Memperoleh pemahaman tentang hubungan antara teori di kampus dengan aplikasi praktis di

lapangan

2. Memperoleh pemahaman tentang cara pengendalian OPT tanaman cengkeh yang ada di PT.

Perkebunan Lidjen Banyuwangi.

3. Dapat menyiapkan diri dalam fase transisi menjadi tenaga profesional setelah lulus.

3.2 Landasan teori

Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica L.) merupakan tanaman yang cocok ditanam baik

di dataran rendah dekat pantai maupun hidup di pegunungan pada ketinggian 500-1100 meter dpl

dan di tanah yang berdrainase baik. Tanaman cengkeh memerlukan intensitas cahaya yang kuat.

Tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh adalah tanah yang gembur, humus sedang-tinggi,

permeabilitas sedang, kemasaman tanah (pH) berkisar antara 5,0-6,5, suhu udara 25°C-28°C,

curah hujan yang 1.500-2500 mm/tahun (Purwanti, 2013).

Upaya untuk memenuhi kebutuhan cengkeh yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan

produksi. Peningkatan produksi antara lain dapat dilakukan dengan rehabilitasi. Salah satu

faktor penentu keberhasilan rehabilitasi adalah tersedianya bibit dalam jumlah dan kualitas yang

memadai. Upaya mendapatkan bibit cengkeh yang berkualitas baik yaitu bibit yang mempunyai

Page 3: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

bentuk perakaran yang baik dan mempunyai perbandingan yang proporsional antara tajuk dan

akar, untuk memperoleh hal tersebut diperlukan rekayasa lingkungan tumbuh yang sesuai atau

meningkatkan kemampuan tanaman dalam beradaptasi terhadap lingkungannya (Suherman,

2008).

Tanaman cengkeh dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara

generatif dilakukan dengan biji, sedangkan secara vegetatif dilakukan dengan setek, cangkok dan

sambungan. Kedua cara perbanyakan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Perbanyakan secara generatif lebih mudah dan cepat dilakukan

namun, benih yang dihasilkan belum tentu sama dengan sifat-sifat induknya, karena adanya

proses penyerbukan silang. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif dapat dipastikan sifat-

sifat benihnya sama dengan induknya namun, lebih sulit dan memerlukan waktu yang lebih

lama. Sampai saat ini perbanyakan cengkeh lebih banyak dilakukan secara generatif.

Perbanyakan tanaman cengkeh secara vegetatif tingkat keberhasilannya masih rendah, karena

daya tumbuh sel-sel tanaman cengkeh sangat lambat (Ruhnayat, 2012).

Pembuatan bibit cengkeh bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu menyemaikan benih,

stek atau penyusuan. Bibit yang dihasilkan melalui stek dan penyusuan mempunyai sifat yang

lebih baik dari pada semai. Namun karena masih sulit dilaksanakan dan rendah tingkat

keberhasilannya, maka kedua cara ini belum dianjurkan. Cara yang dianjurkan adalah dengan

menyemaikan benih. Lokasi untuk membuat bibit sebaiknya dipilih yang terbaik diantara lahan

yang ada. Sedapat mungkin tanah yang paling subur, berdekatan dengan sumber air, datar atau

sedikit miring, mudah terjangkau oleh pemelihara, drainase baik, tidak terlalu lembab dan tidak

sering terkena angin kencang. Benih disemaikan dipersemaian hingga diperoleh semaian

(kecambah) yang masih berukuran kecil. Penyemaian ini bisa dilakukan di dalam bedengan

penyemaian tanah atau di dalam polybag berukuran kecil (Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi

Selatan, 2010).

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat budidaya tanaman cengkeh meliputi

pemupukan, pengairan, pengendalian hama/penyakit, pengendalian gulma, pembersihan ranting

yang kurang produktif, panen dan pasca panen. Pemupukan pada tanaman cengkeh bertujuan

untuk mencukupi kebutuhan unsur hara esensial bagi tanaman serta memperbaiki kondisi tanah

sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan dapat menyerap unsur hara dalam jumlah

yang cukup. Unsur hara esensial adalah unsur yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan

Page 4: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

normalnya. Apabila salah satu unsur itu tidak terdapat di dalam tanah atau tidak mencukupi,

maka pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Jenis pupuk yang sering digunakan untuk

tanaman cengkeh adalah pupuk buatan dan pupuk organik. Pupuk buatan yang digunakan terdiri

atas pupuk urea, TSP atau fosfat alam, KCL dan CaCO3 atau dolomit, sedang pupuk organik

berupa pupuk kandang atau kompos (Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010).

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh dapat dilakukan dengan cara

preventif (pengendalian sebelum terdapat gejala serangan hama/penyakit) dan kuratif

(pengendalian setelah terdapat gejala serangan hama/penyakit). Pengendalian secara preventif

dilakukan dengan penyemprotan insektisida atau fungisida pada kurun waktu tertentu.

Insektisida yang digunakan seperti Marshall, Damasid, dll. Sedangkan fungisida yang dipakai

Dithane 80 WP, Belate, Antracol 70 WP, dll. Pengendalian secara kuratif, dilakukan bila terdapat

gejala serangan hama atau penyakit. Hama yang sering menyerang dipembibitan cengkeh yaitu

rayap, kutu putih, penghisap daun dll. Pengendalian menggunakan insektisida Decis atau

Marshal, konsentrasi 1-2 cc/lt air. Sedangkan penyakit yang sering menyerang dipembibitan

cengkeh yaitu embun jelaga, cacar daun, bercak daun merah. Pengendaliannya menggunakan

fungisida Benlate, Dithane dengan konsentrasi 2 gr/lt air (Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Timur, 2013).

Ranting dan daun tanaman cengkeh secara keseluruhan akan membentuk tajuk yang

sangat indah. Ujung ranting yang telah menghasilkan bunga, biasanya tidak menghasilkan bunga

lagi pada musim berikutnya. Demi menjaga kualitas dan kuantitas tanaman cengkeh ranting-

ranting yang kurang produktif setidaknya harus di pangkas/dikurangi. Cabang-cabang kurang

produktif contohnya ialah cabang air, cabang/ranting yang mengering dan batang ganda.

Pemangkasan cabang air ini bertujuan mempertahankan bentuk mahkota pohon karena apabila

cabang air dibiarkan tumbuh maka akan merusak bentuk mahkota pohon. Cabang air mempunyai

ciri-ciri pertumbuhan sangat cepat dan lurus ke atas, berwarna lebih muda, ruas antar daun lebih

panjang dan banyak mengandung air (lunak). Pemangkasan ranting dilakukan dengan

menggunakan gunting pangkas atau gergaji. Untuk mengurangi peluang masuk dan

berkembangnya bibit penyakit. pemangkasan sebaiknya dilakukan dengan cara miring ke atas,

agar air hujan dapat langsung mengucur ke bawah sehingga luka cepat kering (Dinas Perkebunan

Provinsi Sulawesi Selatan, 2010).

Page 5: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

Keberadaan gulma pada areal pertanaman cengkeh dapat menimbulkan kerugian baik

dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma diantaranya

penurunan hasil pertanian akibat persaingan atau kompetisi dalam perolehan sumber daya (air,

udara, unsur hara, dan ruang hidup), menjadi inang hama dan penyakit, dapat menyebabkan

tanaman keracunan akibat senyawa racun yang dimiliki gulma (alelopati), menyulitkan pekerjaan

lapangan dan dalam pengolahan hasil serta dapat merusak atau menghambat penggunaan alat

pertanian. Pengendalian gulma yang dilakukan oleh petani cengkeh adalah dengan cara,

pengendalian secara mekanis dan tradisional yaitu, usaha menekan pertumbuhan gulma dengan

cara merusak bagian-bagian gulma sehingga gulma tersebut mati atau pertumbuhannya

terhambat (Fadil, 2011). Pengendalian gulma secara kimiawi dapat dilakukan dengan

memanfaatkan herbisida. Herbisida merupakan senyawa kimia yang dapat digunakan untuk

mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non selektif.

Keuntungan dari pengendalian gulma menggunakan herbisida ialah pekerjaan dapat dilakukan

secara cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas (Eddyana, 2013).

Tanaman Cengkeh yang terawat dengan baik biasanya berproduksi pada umur 4,5-8,5

tahun, sejak disemaikan tergantung pada jenis dan lingkungannya. Cengkeh tipe zanzibar

berproduksi pada umur 4,5-6,5 tahun, sedangkan tipe sikotok dan siputih pada umur 6,5-8,5

tahun. Cengkeh yang ditanam di dataran rendah biasanya akan lebih cepat berbunga dari pada

yang ditanam didataran tinggi. Untuk memperoleh hasil yang bermutu baik, bunga cengkeh

harus dipetik tepat waktu. Kriteria bunga yang dipetik yaitu kepala bunga kelihatan sudah penuh,

tetapi belum membuka. Apabila bunga dipetik sebelum matang (tidak tepat waktu) atau masih

muda, berat kering dan kualitasnya akan rendah. Sebaliknya bila dipetik setelah kelopaknya

membuka, maka pada waktu pengolahan benang sari akan terlepas dan bunga tidak berkepala

lagi, sehingga mutunya menjadi rendah. Untuk menghemat tenaga, pemetikan bisa dimulai bila

50-60 % jumlah bunga yang ada dipohon telah matang petik. Pemetikan ini bisa diulangi lagi

setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan (Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010).

Demi mendapatkan hasil yang bermutu dan baik, masalah pengolahan juga harus

diperhatikan dengan saksama. Pengolahan cengkeh ini dilakukan beberapa tahap yaitu sortasi

basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan. Sortasi basah dilakukan segera

setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi ini dilakukan dengan cara memisahkan bunga

dari gagangnya dan menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan gagang cengkeh

Page 6: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

masing-masing dimasukkan ke dalam karung atau peti dan diperam selama sehari (24 jam).

Setelah diperam selama sehari, cengkeh lalu dikeringkan untuk mendapatkan kadar air 12-14 %.

Kadar air yang melebihi 14 % menyebabkan cengkeh mudah terserang jamur sehingga tidak

tahan disimpan. Sebaliknya bila kadar air kurang dari 12 %, cengkeh akan mudah hancur

sehingga mutunya rendah (Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010).

.

3.3 Metode Kegiatan

3.3.1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Kegiatan magang dilaksanakan di PT Perkebunan Lidjen Glagah, Banyuwangi, Jawa

Timur. Pelaksanaan magang selama 6 Minggu dimulai tanggal 12 Januari s/d 26 Februari 2015.

3.3.2. Teknis Pelaksanaan

Table 1. Kegiatan Magang

no Hari/Tanggal/jam Kegiatan Hasil

1. Senin,

12 januari 2015

11.00-14.00 WIB

Tiba diperusahaan PT.

Perkebunan Lidjen

Pengenalan tata tertib

perusahaan

Pengenalan beberapa

karyawan

Penempatan lokasi

magang

Mengetahui beberapa tata

tertib perusahaan serta

mengena beberapa

keryawan dan mendapatkan

tempat penginapan

2. Selasa,

13 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pertemuan dengan

instruktur

Pengenalan lahan areal

pertanaman kopi di

afdeling panggungsari dan

pemaparan masalah

Mengenal instruktur lapang

serta mengetahui lahan

pertanaman kopi yang ada

di PT. Perkebunan Lidjen.

3. Rabu,

14 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pertemuan dengan

instruktur

Pengenalan lahan

pertanaman cengkeh di

afdeling Sido Mulyo

dengan adanya proses

pemupukan

Mengetahui lahan

pertanaman cengkeh yang

ada di PT. Perkebunan

Lidjen.

4. Kamis, Pemupukan di petak

Afdeling Sido Mulyo

Pemupukan tanaman

cengkeh di Afdeling Sido

Page 7: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

15 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Mulyo berjalan dengan baik.

5. Jum’at,

16 Januari 2015

07.00-11.00 WIB

Pemupukan tanaman

cengkeh di petak 81, 76

dan 65 Afdeling

Sidomulyo

Pemupukan tanaman

cengkeh berjalan dengan

lancar dan mahasiswa turut

serta melakukan pemupukan

dengan baik

6. Sabtu,

17 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemupukan tanaman

cengkeh di petak 61,63,53,

dan 52 Afdeling

Sidomulyo

Pemupukan tanaman

cengkeh berjalan dengan

baik dan mahasiswa turut

serta melakukan pemupukan

dengan baik

7. Minggu

18 Januari 2015

Libur Kerja

8. Senin,

19 Januari 2015

07.00-09.00 WIB

Rapat agenda kegiatan

magang dengan kepala

kantor/Instruktur (Pak

Imron) untuk minggu

selanjutnya

Diperoleh hasil agenda

magang untuk minggu

selanjutnya telah terjadwal

9. Selasa,

20 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemupukan tanaman

cengkeh pada petak

50,42,49 dan 48 Afdeling

Sidomulyo

Pelaksanaan pemupukan

tanaman cengkeh berjalan

dengan baik.

10. Rabu,

21 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemupukan tanaman

cengkeh pada petak 37,36

dan 34 Afdeling Sidomulyo

Mahasiswa magang

melakukan pemupukan

tanaman cengkeh dengan

11. Kamis,

22 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemupukan tanaman

cengkeh di petak 32,33,

dan 38 Afdeling

Sidomulyo

Pemupukan tanaman

cengkeh berjalan dengan

baik dan penyelesaiannya

lebih cepat.

12. Jum’at, Jombret/pemangkasan

gulma di lahan tanaman

cengkeh pada petak 97

Lahan pertanaman cengkeh

di petak Afdeling Sido Dadi

terhindar dari gulma

Page 8: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

23 Januari 2015

07.00-11.00 WIB

Afdeling Sidodadi sehingga tampak lebih rapi.

13. Sabtu,

24 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Melaksanakan Jombret di

Petak 105 Afdeling

Sidodadi (dekat

perbatasan)

Mahasiswa magang mampu

melaksanakan jombret

dengan baik.

14. Minggu,

25 Januari 2015

Libur Kerja

15. Senin,

26 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Pelaksanaan jombret

dipetak 105 Afdeling Sido

dadi

Pelaksanaan jombret

berjalan dengan baik dan

lahan tanaman cengkeh

terhindar dari gulma.

16. Selasa,

27 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Mengikuti serangkaian

pemakaman salah satu

warga sekitar yang

meninggal/karyawan yang

meninggal sehingga

kegiatan diperkebunan di

tiadakan (libur kerja).

Bersosialisasi dengan warga

sekitar dan mengikuti

serangkai pemakaman

17. Rabu,

28 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan Jombret di

lahan cengkeh pada petak

107 Afdeling Sido Dadi

Mahasiswa mampu

melakukan jombret dengan

baik dan lahan pertanaman

cengkeh terhindar dari

gulma.

18. Kamis,

29 Januari 2015

07.00-10.00 WIB

Pemaparan teknik

pembibitan di klinik

pembibitan PT.

Perkebunan Lidjen

Mahasiswa mengetahui

teknik pembibitan cengkeh

di PT. Perkebunan Lidjen.

19. Jum’at,

30 Januari 2015

07.00-11.00 WIB

Praktek pembibitan

tanaman cengkeh di klinik

pembibitan

Mahasiswa magang

mengetahui teknik

pembibitan tanaman

cengkeh yang diperoleh dari

biji cengkeh.

20. Sabtu, Perawatan bibit cengkeh

yang masih tersedia di

Tempat pembibitan tanaman

Page 9: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

31 Januari 2015

07.00-12.00 WIB

klnik cengkeh yang ada di klinik

terbebas dari gulma

21. Minggu,

01 Februari 2015

Libur Kerja

22. Senin,

02 Februari 2015

07.00-10.00 WIB

Pengiriman pupuk

tanaman cengkeh di

Afdeling purwosari

Mengetahui lokasi

pengiriman pupuk afdeling

Purwosari

23. Selasa,

03 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Mengikuti dan memahami

terlebih daulu pembuatan

pupuk organik di klinik

Mahasiswa mampu

memahami cara pembuatan

pupuk organik yang

digunakan untuk tanaman

cengkeh

24. Rabu,

04 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan pembuatan

pupuk organik di klinik

Mahasiswa turut melakukan

pembuatan pupuk organik di

klinik

25. Kamis,

05 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melaksanakan pengiriman

pupuk di afdeling

Purwosari

Pupuk yang digunakan

untuk tanaman di afdeling

Purwosari tersedia

26. Jum’at,

06 Februari 2015

07.00-11.00 WIB

Mengikuti pembuatan

pupuk organik di klinik

Pembuatan pupuk organik

di klinik berjalan dengan

baik

27. Sabtu,

07 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Mengikuti pembuatan

pupuk organik di klinik

Mahasiswa mampu

melakukan pembuatan

pupuk organik di klinik

28. Minggu,

08 Februari 2015

Libur Kerja

Page 10: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

29. Senin,

09 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemangkasan dan

pembersihan pohon

cengkeh di afdeling

Sidodadi petak 96

Tanaman cengkeh terbebas

dari ranting-ranting kering

dan gulma kancing yang

menempel di pohon.

30. Selasa,

10 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemangkasan dan

pembersihan pohon

cengkeh di afdeling

Sidodadi petak 96

Tanaman cengkeh terbebas

dari ranting-ranting kering

dan gulma kancing yang

menempel di pohon.

31. Rabu,

11 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Pemangkasan dan

pembersihan pohon

cengkeh di petak 94

Afdeling Sidodadi

Tanaman cengkeh terbebas

dari ranting-ranting kering

yang tidak produktif serta

terbebas dari gulma kancing

yang menempel di pohon

cengkeh

32. Kamis,

12 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Cengkeh petak

94 Afdeling Sidodadi

Intensitas serangan OPT

cengkeh dapat dikendalikan

33. Jum’at

13 Februari 2015

07.00-11.00WIB

Melakukan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Cengkeh petak

94 Afdeling Sidodadi

Intensitas serangan hama

penggerek batang tanaman

cengkeh mampu

dikendalikan

34. Sabtu,

14 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Cengkeh petak

95 Afdeling Sidodadi

Intensitas serangan hama

penggerek batang tanaman

cengkeh mampu

dikendalikan

35. Minggu,

15 Februari 2015

Libur Kerja Melanjutkan penyusunan

laporan magang profesi

36. Senin,

16 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Cengkeh petak

95 Afdeling Sidodadi

Intensitas serangan hama

penggerek batang tanaman

cengkeh mampu

dikendalikan

Page 11: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

37. Selasa,

17 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Cengkeh petak

90 Afdeling Sidodadi

Intensitas serangan hama

penggerek batang tanaman

cengkeh mampu

dikendalikan

38. Rabu,

18 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Melakukan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Cengkeh petak

90 Afdeling Sidodadi

Intensitas serangan hama

penggerek batang tanaman

cengkeh mampu

dikendalikan

39. Kamis,

19 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Libur Hari Raya Imlek

40 Jum’at

20 Februari 2015

07.00-11.00 WIB

Meninjau lokasi proses

penyulingan daun cengkeh

Mengetahui lokasi

penyulingan dauncengkeh

41. Sabtu

21 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Mengikuti penjelasan

pasca panen bunga

cengkeh

Mengetahui teknik dan

menejemen pasca panen

bunga cengkeh.

42. Minggu,

22 Februari 2015

Libur Kerja

43. Senin,

23 Februari 2015

07.00-12.00 WIB

Mengikuti pemaparan

teknik panen bunga

cengkeh

Mengetahui teknik

pemanenan bunga cengkeh

yang baik.

3.3.3. Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan

1. Areal lahan tanaman cengkeh

2. Transportasi

3. Alat jombret (sabit, panjeng dan golok)

Page 12: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

4. Bambu

5. Kapas

6. Insektisida

7. Masker

8. Cangkul

9. Alat pangkas (golok)

10. Camera

11. Alat tulis

3.3.4. Mahasiswa Pelaksana

1. Alvian Afif Fadhullah

2. Derry Marhaendar Mayang

3. Faris Agazali

4. Imam Taufiq

5. Risa Arini Putri

3.3 Deskripsikan pelaksanaan kegiatan

Gambar 1. Penerjunan Mahasiswa Magang Profesi 2015

Page 13: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

Gambar 2. Pembibitan tanaman cengkeh

Gambar 3. Pembuatan lubang pemupukan dan melaksanakan pemupukan tanaman cengkeh

Gambar 3. Proses pembersihan cabang cengkeh dari lumut dan gulma kancingan yang menempel

di cabang tanaman cengkeh.

Page 14: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

Gambar 4. Pemangkasan dan pengendalian gulma di areal tanaman cengkeh.

Gambar 5. Pengendalian hama pada tanaman cengkeh

Gambar 6. Panen dan pasca panen tanaman cengkeh

3.4 Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai selama kegiatan magang berlangsung mulai dari awal sampai akhir

alhamdulilah berjalan dengan baik dan lancar. Seperti pada proses pembibitan dapat dikatakan

mudah namun yang patut diperhatikan adalah perawatan bibit tanaman cengkeh tanaman

cengkeh dilakukan pembibitan selama 30-45 hari kemudian dipindahkan ke polybag sampai bibit

siap tanam (berumur 2 tahun). Tahapan dalam pembibitan seperti pembuatan media tanam

(polybag), penanaman di polybag, pemeliharaan bibit seperti melakukan penyiraman,

penyiangan gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman cengkeh, pengaturan

Page 15: Bab 3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan

naungan, penyiapan bibit untuk penanaman, penanaman bibit di lahan yang sebelumnya bibit

harus di seleksi terlebih dahulu sebelum di tanam di lapangan/lahan pertanaman cengkeh.